BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kelompok pembanding eksternal (Arief, 2008). Peneliti melakukan observasi (pretest) sebelum diberikan intervensi dan evaluasi (postest) yang memungkinkan menilai perubahan yang terjadi. Pretest
Perlakuan
Postest
O1
(X)
O2
O3
(Y)
O4
Gambar 3.1 Rancangan Desain Penelitian Keterangan : O1 : Pengukuran nyeri sebelum diberikan minuman jahe (pretest) O2 : Pengukuran nyeri setelah diberikan minuman jahe (postest) O3 : Pengukuran nyeri sebelum diberikan minuman kunyit (pretest) O4 : Pengukuran nyeri setelah diberikan minuman kunyit (postest) X : Pemberian minuman jahe Y : Pemberian minuman kunyit B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Cokroaminoto 1 Surakarta pada 20
21
bulan November 2015–Juli 2016. C. Populasi Penelitian 1.
Populasi Tidak Terjangkau (Populasi Target) Populasi target dalam penelitian ini adalah semua siswi SMK Cokroaminoto 1 Surakarta yaitu berjumlah 70 orang.
2.
Populasi Terjangkau (Sumber) Populasi sumber dalam penelitian ini adalah siswi kelas X dan kelas XI yang mengalami nyeri haid yaitu berjumlah 29 orang.
D. Sampel dan Teknik Sampling 1.
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi sumber yaitu siswi kelas X dan kelas XI yang memenuhi kriteria restriksi sejumlah 22 orang.
2.
Teknik sampling Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan metode total sampling/sampling jenuh yaitu teknik pengambilan sampel dengan menjadikan seluruh anggota populasi yang memenuhi kriteria restriksi sebagai responden penelitian.
E. Kriteria Restriksi 1.
Kriteria Inklusi a.
Siswi yang bersedia menjadi responden.
b.
Siswi yang mengalami nyeri haid primer pada 2 siklus menstruasi terakhir.
22
2.
Kriteria Eksklusi a.
Siswi yang mempunyai alergi terhadap jahe maupun kunyit.
b.
Siswi yang mengalami nyeri haid dengan skala nyeri 9 (nyeri tak tertahankan) dan 10 (nyeri sangat hebat).
c.
Siswi yang menggunakan terapi farmakologis (minum obatobatan) selama penelitian berlangsung.
d.
Siswi yang tidak mengikuti prosedur penelitian secara lengkap (pretest, intervensi, postest).
F. Pengalokasian Subjek Peneliti membagi responden menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama berjumlah 11 orang diberikan terapi minuman jahe dan kelompok pembanding yaitu kelompok yang diberikan minuman kunyit sebanyak 11 orang.
23
G. Definisi Operasional Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel 1. Variabel Bebas Minuman jahe
Minuman kunyit
2. Variabel Terikat Pengurangan nyeri haid
Definisi Operasional
Alat Ukur
Minuman jahe adalah Wawancara minuman yang terbuat dari 20 gr jahe alami yang diiris tipis lalu dikeringkan menjadi 2 gr jahe kering dan ditambahkan gula secukupnya kemudian diseduh dengan 100 ml air panas. Minuman ini dibuat sendiri oleh peneliti. Minuman kunyit adalah Wawancara minuman yang terbuat dari 20 gr kunyit alami yang diiris tipis lalu dikeringkan menjadi 2 gr kunyit kering dan ditambahkan gula secukupnya kemudian diseduh dengan 100 ml air panas. Minuman ini dibuat sendiri oleh peneliti.
Hasil Ukur
Skala
Minum Nominal jahe (minum atau tidak minum)
Minum Nominal kunyit (minum atau tidak minum)
Pengurangan nyeri haid Numerical 0-10 adalah selisih antara Rating Scale hasil pengukuran nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi yang diukur dengan menggunakan skala pengukuran nyeri.
Interval
24
H. Intervensi dan Instrumentasi 1.
Intervensi Pada penelitian ini, intervensi yang diberikan adalah minuman jahe dan minuman kunyit dengan dilakukan penilaian skala nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan intervensi oleh peneliti. Minuman jahe dan kunyit yang diberikan merupakan minuman alami yang dibuat sendiri oleh peneliti. Minuman jahe dibuat dengan cara menyeduh 2 gram jahe kering dan gula dengan air panas sebanyak 100 ml. Minuman kunyit dibuat dengan cara menyeduh 2 gram kunyit kering dan gula dengan 100 ml air panas. Minuman jahe dan kunyit diminum tiga kali sehari setelah makan selama 2 hari, yaitu pada hari pertama dan hari kedua haid. Minuman diberikan pada waktu pagi, siang, dan malam. Pemberian minuman saat pagi dan siang hari dilakukan oleh peneliti sendiri dengan mendatangi responden ke sekolah, sedangkan minuman yang akan diminum pada malam hari diberikan dalam bentuk rimpang jahe/kunyit kering pada siang hari. Pemantauan pemberian intervensi pada malam hari dilakukan melalui sambungan telephone dengan responden maupun keluarga responden untuk memastikan kebenaran data.
25
2.
Instrumentasi Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian skala nyeri yaitu menggunakan skala nyeri numerik (Numerical Rating Scale) (Gregory, 2013). 0
Tidak nyeri : Tidak merasakan nyeri
1
Tidak nyaman : Sulit untuk mengidentifikasi rasa nyeri
2
Nyeri tidak mengganggu : Merasa nyeri tetapi tidak mengganggu aktivitas
3
Nyeri kadang mengganggu : Kadang merasa terganggu dengan rasa nyeri
4
Nyeri mengganggu : Nyeri yang mengganggu tetapi dapat melakukan aktivitas biasa
5
Nyeri menghalangi aktivitas : Nyeri yang dirasakan menghalangi beberapa aktivitas
6
Nyeri tidak dapat ditoleransi : Nyeri tidak dapat ditoleransi sehingga menghindari aktivitas biasa
7
Perhatian terpusat pada nyeri : Perhatian terpusat pada nyeri yang dirasakan sehingga mencegah untuk melakukan aktivitas sehari-hari
8
Sangat nyeri : Merasa sangat nyeri sehingga kesulitan untuk melakukan aktivitas apapun
9
Nyeri tak tertahankan : Tidak dapat menahan rasa nyeri dan tidak dapat melakukan apapun
10
Nyeri sangat hebat : Nyeri yang dirasakan sangat hebat hingga tidak peduli keadaan sekitar
Gambar 3.2 Skala Nyeri Numerik Sumber : American Society of Anasthesiologist Article
26
3. Langkah Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut : a.
Tahap Persiapan 1) Peneliti membuat surat ijin studi pendahuluan dan mengajukannya kepada Kepala SMK Cokroaminoto 1 Surakarta. 2) Peneliti melakukan studi pendahuluan tentang kejadian nyeri haid dengan melakukan wawancara kepada 10 siswi kelas XI. 3) Peneliti membuat proposal penelitian dan surat ijin penelitian. 4) Peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepada Kepala SMK Cokroaminoto 1 Surakarta. 5) Setelah mendapat ijin, peneliti membagikan surat persetujuan untuk menjadi responden kepada siswi kelas X dan kelas XI. 6) Peneliti melakukan wawancara kepada responden untuk mengetahui tentang riwayat menstruasi responden. 7) Peneliti menentukan kelompok yang diberikan minuman jahe dan kelompok yang diberikan minuman kunyit.
b.
Tahap Pelaksanaan 1) Peneliti menyiapkan minuman kunyit dan minuman jahe.
27
2) Peneliti melakukan pretest dengan mengukur skala nyeri haid sebelum pemberian intervensi. 3) Peneliti memberikan intervensi berupa minuman jahe atau minuman kunyit selama dua hari. 4) Peneliti melakukan postest dengan mengukur skala nyeri haid setelah pemberian minuman jahe atau minuman kunyit pada hari kedua. c.
Tahap Penyelesaian 1) Pengolahan dan analisis data. 2) Penulisan laporan penelitian. 3) Distribusi laporan penelitian serta pelaporan hasil penelitian pada pihak-pihak terkait, seperti SMK Cokroaminoto 1 Surakarta dan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik FK UNS.
I.
Pengolahan dan Analisis Data 1.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan cara wawancara dan menilai skala nyeri menggunakan lembar penilaian skala nyeri haid. Data sekunder didapatkan dari register atau data nama siswa kelas X dan kelas XI di SMK Cokroaminoto 1 Surakarta. Peneliti dibantu oleh seorang enumerator dalam proses wawancara untuk mengumpulkan data primer tentang
28
riwayat menstruasi responden penelitian. 2.
Pengolahan data Data harus diolah terlebih dahulu dengan tujuan mengubah data menjadi informasi melalui langkah-langkah sebagai berikut. a.
Editing Data dari hasil wawancara dan hasil pengukuran skala nyeri melalui lembar penilaian nyeri diperiksa kembali untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran data yang diperoleh.
b.
Data Entry Kegiatan memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam database komputer. Data berupa skala nyeri (data numerik) diolah dengan menggunakan program SPSS For Windows 2016.
3.
Analisis data Analisis data merupakan kelanjutan dari pengolahan data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan komputer. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Analisis Univariat Analisis univariat yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis bivariat. 1) Rerata nyeri haid sebelum pemberian minuman jahe. 2) Rerata nyeri haid sesudah pemberian minuman jahe.
29
3) Rerata nyeri haid sebelum pemberian kunyit. 4) Rerata nyeri haid sesudah pemberian kunyit. b.
Analisis Bivariat Data yang digunakan merupakan data numerik sehingga perlu diketahui
normal
tidaknya
distribusi
data
dengan
menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk karena jumlah sampel yang digunakan < 50. Adapun analisis bivariat yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Uji Beda Skala Nyeri pada Kelompok Jahe dan Kunyit sebelum Pemberian Intervensi Penelitian ini menggunakan dua kelompok sehingga perlu dilakukan uji beda untuk menunjukkan bahwa dua kelompok memiliki karakteristik yang sama yaitu tidak terdapat perbedaan rerata skor nyeri haid yang bermakna antara kelompok jahe dan kunyit yang dibuktikan dengan nilai signifikansi > 0,05. Uji yang digunakan adalah uji T tidak berpasangan jika data berdistribusi normal dan menggunakan Uji Mann Whitney jika data tidak berdistribusi normal.
30
2) Uji Beda Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Pemberian Jahe Uji beda yang dilakukan menggunakan uji T berpasangan jika data berdistribusi normal. Namun jika data tidak berdistribusi normal, uji yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Data dikatakan signifikan jika nilai p < 0,05. 3) Uji Beda Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Pemberian Kunyit Uji beda yang dilakukan menggunakan uji T berpasangan jika data berdistribusi normal. Namun jika data tidak berdistribusi normal, uji yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Data dikatakan signifikan jika nilai p < 0,05. 4) Uji Efektivitas Jahe dan Kunyit terhadap Pengurangan Nyeri Haid Untuk menilai perbedaan efektivitas antara jahe dan kunyit menggunakan uji beda terhadap rerata hasil postest pada kelompok jahe dan kunyit. Uji beda yang digunakan adalah uji T tidak berpasangan jika data berdistribusi normal dan menggunakan Uji Mann Whitney jika data tidak berdistribusi normal. Data dikatakan signifikan jika nilai p < 0,05.