26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah tergolong sebagai penelitian deskriptif. Sutja dkk (2014:118), menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan lapangan sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan mengidentifikasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atu efek yang terjadi, atau kecenderungan yang tengah terjadi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan pendekatan dengan alat pengumpul data berupa angket, menganalisis data berupa angka-angka untuk menguji kebenaran dari teori yang digunakan.hal ini berarti bahwa dalam pendekatan kuantitatif lebih banyak menggunakan analisis angka-angka, yang bertujuan untuk menjelaskan sebab akibat dalam fakta-fakta sosial yang terukur, yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan hasil analisis untuk mendapat informasi yang harus disimpulkan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi sesuai dengan keadaan lapangan tentang persespsi siswa terhadap pelaksanaan layanan konseling individual pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kota Jambi. 26
27
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sutja, dkk (2012 : 80). Populasi merupakan wilayah atau krakteristik tertentu dari yang diteliti. Berdasarkan pendapat di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang pernah mengikuti pelaksanaan layanan konseling individual di SMP Negeri 3 Kota Jambi yang berasal dari 4 kelas. Data siswa tersebut diperoleh berdasarkan rekapitulasi data guru pembimbing SMP Negeri 3 Kota Jambi tentang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dalam satu semester terakhir, yaitu semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Untuk lebih lengkapnya tentang sebaran populasi dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Sebaran populasi siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kota Jambi yang pernah mengikuti pelaksanaan layanan konseling individual No
Kelas
1. 2. 3. 4.
VIII A VIII B VIII C VIII D Jumlah
Jumlah Populasi 13 10 9 16 48
2. Sampel Sampel adalah wakil representatif dari populasi, menurut Sutja dkk (2014:93) bila jumlah populasi besar peneliti dapat mengambil sampel. Agar pengambilan sampel sesuai dengan karakteristik populasi maka jumlah sampel dan cara pengambilanya.
28
Besarnya populasi dari sampel bila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik di ambil seluruhnya. Berdasarkan penjabaran tersebut, maka seluruh anggota populasi yang berjumlah 48 orang siswa seluruhnya di jadikan sebagai sampel penelitian. Untuk lebih jelasnya tentang sebaran sampel dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Sebaran sampel penelitian No
Kelas
1. 2. 3. 4.
VIII A VIII B VIII C VIII D Jumlah
Jumlah sampel 13 10 9 16 48
Tekhnik pengambilan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling yaitu sampel di tetapkan yang dianggap terdekat dan mengetahui informasi/permasalahan yang di teliti. C. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini tergolong sebagai data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang tidak diperoleh melalui sumbernya secara langsung. Berdasarkan pengertian tersebut, maka data tentang pelaksanaan konseling individual oleh guru pembimbing di SMP Negeri 3 Kota Jambi diperoleh bukan secara langsung dari guru pembimbing. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kota Jambi yang pernah mengikuti pelaksanaan layanan konseling individual
29
D. Alat Pengumulan Data 1. Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket yang diberikan item-item pernyataan. Instrumen penelitian disusun dengan cara menyebarkan variabel ke dalam indikator-indikator, indikator ditetapkan berdasarkan aplikasi individu, berkaitan dengan judul penelitian. Penulisan item angket penelitian ditempuh dengan pengkajian teoritis, pembuatan definisi operasional, pengembangan kisi-kisi, dan dengan pertimbangan tim ahli uji coba (judgement angket). Hasil pengembangan kisi-kisi angket berkaitan dengan persepsi siswa terhadap pelaksanaan konseling individual pada siswa di SMP Negeri 3 Kota Jambi, yang telah mendapat pertimbangan tim ahli uji coba (judgement angket) seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Pengembangan kisi-kisi angket penelitian Variabel Indikator Pelaksanaan layanan 1. Pengantaran konseling individual (introducing)
Deskriptor 1.1. Penerimaan terhadap klien 1.2. Mampu menciptakan suasana yang hangat bagi klien Prayitno (2004:25) 2. Penjajagan 2.1. Kemampuan dalam membantu (investigation) klien mengungkapkan masalah 2.2. Memberikan kesempatan kepada klien untuk memahami penyebab dari masalah yang dihadapi 3. Penafsiran 3.1. Memahami permasalahan yang (interpretation) disampaikan oleh klien 3.2. Mampu memahami harapan klien 4. Pembinaan 4.1. Mampu menentukan alternatif (intervention) pengentasan masalah 4.2. Menetapkan rencana tindakan dengan berbagai konsekuensinya
Item 1-3 4-5 6-9 10-11
12-14 15-17 18-20 21-23
30
2. Penetapan Option Dan Skala Jawaban Skala option jawaban angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model dichotomis, yaitu model jawaban angket yang menyediakan 2 option jawaban (Ya –Tidak). Dikarenakan item angket terdiri dari item yang bersifat positif (+) dan item yang bersifat negatif (-), maka skala penilaian dalam mengevaluasi jawaban angket responden adalah: pada pernyataan yang bersifat positif akan diberi bobot 1 pada jawaban YA, dan 0 pada jawaban TIDAK, dan pada pernyataan yang bersifat negatif, maka akan diberi bobot 0 pada jawaban YA dan 1 pada jawaban TIDAK. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan persentase rata-rata yang sebenarnya berkaitan dengan persepsi siswa terhadap pelaksanaan konseling individu pada siswa di SMP Negeri 3 Kota Jambi. E. Tekhnik Analisis Data Analisis data adalah salah satu kegiatan dalam penelitian yang berguna untuk mendapatkan hasil penelitian dengan tujuan untuk dapat menarik kesimpulan. Analisis data dilakukan untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian yang telah diajukan, dalam rangka menentukan kesimpulan untuk mencapai tujuan penelitian . Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik persentase dengan menggunakan formula C untuk item berbeda, teknik analisis persentase ini digunakan untuk melihat mengolah rata-rata persentase yang item terdiri dari positif dan negatif.
31
Adapun langkah-langkah dengan melakukan pemeriksaan terhadap angket yang masuk nantinya, memberikan nilai bobot, setelah itu mentabulasikan hasil dari item-item angket, kemudian baru dianalisis dengan menggunakan rumus formula C sebagaimana yang dikemukakan Sutja, dkk (2014:126) :
fb
n.(i)(bi)
100
Keterangan : P fb n
i bi
= Persentase yang dihitung = Jumlah bobot dari frekuensi yang diperoleh = banyaknya data / subjek = banyaknya item / soal = bobot ideal
Setelah dilakukan tabulasi
data dan persentase rata-rata, dengan
menggunakan rumus tersebut di atas, maka dilakukan penafsiran terhadap hasil analisis data tersebut. Penafsiran data dengan menggunakan kriteria penafsiran ini dilakukan agar mempermudah untuk menjabarkan hasil penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat bahasa penelitian yang sesuai dengan patokan atau acuan dalam memberikan atau mengambil suatu kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Kriteria
penafsiran
yang
digunakan
berdasarkan
pendapat
yang
dikemukakan Sutja, dkk (2014:115) dengan mengambil dari segi aspek kualitas, sebagaimana tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Kriteria Penafsiran Presentase No 1 2 3 4 5
Persentase (%) Aspek Kualitas 89 – 100 Sangat baik 60 – 88 Baik 41 – 59 Sedang 12 – 40 Kurang baik < 12 Tidak baik