BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yang mencoba menggambarkan secara mendalam suatu obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan maksud ingin memperoleh gambaran yang komperehensif dan mendalam tentang situasi masyarakat. Penelitian kuantitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Prosedur penelitian ini diarahkan pada situasi dan individu secara utuh sebagai obyek penelitian sebagaimana dinyatakan Budi (2012:30) bahwa “pendekatan kualitatif diarahkan pada situasi dan individu tersebut secara utuh dalam hal peneliti tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai suatu keutuhan”. Selain itu penelitian ini juga merupakan penelitian kasual yang menggunakan format eksplanasi. Penelitian kasual digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antar dua variabel dalam penelitian. Format eksplanasi digunakan untuk menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Karena itu penelitian eksplanasi menggunakan hipotesis dan untuk menguji hipotesis tersebut digunakan statistik
39
40
inferensial. “Statistik inferensial merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi dimana sampel diambil”. (Sugiyono, 2006 : 14). Sehingga dalam penelitian ini, penulis berusaha menggambarkan dan ingin mengetahui apakah sanksi pajak bepengaruh terhadap kepatuhan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di wilayah Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti, karena itu dipandang sebagai semesta penelitian (Ferdinand, 2006 : 223). Populasi pada penelitian ini adalah jumlah wajib pajak yang ada di wilayah Kecamatan Benowo, Kota Surabaya sebesar 132 Wajib Pajak. 3.2.2 Sampel Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin melakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi, sehingga perlu dibentuk perwakilan populasi yang dinamakan sampel (Ferdinand, 2006:223). Sampel pada penelitian ini adalah 100 wajib pajak.
Sebagian dari wajib pajak yang nantinya akan diberi kuesioner. Penentuan jumlah sampel sebagai berikut : 1. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen 2. Jika sampel dipecah lagi kedalam sub sampel (laki/perempuan, SD/SLTP/SMU,dsb), jumlah minimum sub sampel harus 30
41
3. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variabel yang akan dianalisis. 4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d 20 elemen. Teknik
pengambilan
Rumus Slovin
sampel
=
dengan
cara
Metode
Slovin.
= 99,248 = 100
dimana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance)
3.3 Identifikasi Variabel Variabel merupakan konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Nazir, 2005 : 123). Variabel dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian dan apa yang merupakan variabel dalam suatu penelitian oleh landasan teori. Adapun variabel yang menjadi obyek penelitian antara lain, yaitu : 1. Variabel terikat (Y) Variabel terikat menurut Sugiono (2006 : 33) merupakan “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.
42
Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat adalah : Kepatuhan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. 2. Variabel Bebas (X) Variabel bebas menurut Sugiono (2006 : 33) merupakan “variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat”. Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah : Sanksi Pajak.
3.4 Definisi Operasional Variabel Setelah variabel di klasifikasi, maka variabel tersebut perlu diidentifikasi secara operasional agar variabel tersebut jelas maksudnya. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel tersebut berhubungan dengan : 1. Sanksi Pajak (X) Sanksi pajak adalah jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ ditaati/ dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Sebagai indikator pengukuran variabel sanksi pajak terdiri dari : a. Merasakan dampak jika tidak membayar Pajak Bumi dan Bangunan b. Mengerti arti sanksi pajak c. Mengetahui tata cara membayar Pajak Bumi dan Bangunan d. Mengetahui petugas pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan e. Membayar Pajak Bumi dan Bangunan tepat waktu 2. Kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y)
43
Kepatuhan wajib pajak adalah suatu kesediaan dengan kesadaran yang dimiliki oleh wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu. Sebagai indikator pengukuran tingkat kepatuhan wajib pajak adalah : a. Sikap patuh untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan b. Kesadaran terhadap pentingnya membayar Pajak Bumi dan Bangunan c. Motivasi membayar Pajak Bumi dan Bangunan tepat waktu d. Mengerti arti Pajak Bumi dan Bangunan e. Mengerti perlunya membayar Pajak Bumi dan Bangunan f. Mengerti sanksi yang diberikan apabila tidak membayar Pajak Bumi dan Bangunan g. Mengerti aplikasi Sanksi Pajak terhadap kepatuhan dalam membayar Pajak h. Menghindar jika diminta membayar Pajak Bumi dan Bangunan
3.5 Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu : 1. Data Primer Data ini diperoleh melalui penyebaran angket kuesioner yang diberikan kepada wajib pajak PBB yang menjadi responden penelitian ini. 2. Data Sekunder Data ini diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai hasil tulisan yang berhubungan dengan data-data dalam pelaksanaan sanksi pajak.
44
3.6 Metode Pengumpulan Data 1. Metode Angket Dalam pengumpulan data diperlukan data angket yang langsung ditanyakan kepada seluruh responden dengan mendatangi langsung di lokasi penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data kaitannya dengan variabel penelitian. Dalam kuesioner yang disampaikan kepada responden, untuk setiap jawaban diberikan bobot nilai. Dimana hal tersebut nantinya akan mempermudah peneliti dalam memberikan skor untuk dijadikan dasar dalam menganalisa data yang kaitannya dengan permasalahan yang dihadapi. Bobot skor yang ditetapkan oleh peneliti mengacu pada model skala Likert, yaitu : Jawaban A diberikan bobot nilai 1, berarti Sangat Setuju Jawaban B diberikan bobot nilai 2, berarti Setuju Jawaban C diberikan bobot nilai 3, berarti Cukup Setuju Jawaban D diberikan bobot nilai 4, berarti Kurang Setuju Jawaban E diberikan bobot nilai 5, berarti Tidak Setuju
2. Dokumentasi Pengumpulan data melalui dokumentasi yang didasarkan pada dokumen. Dokumen dan catatan-catatan yang ada pada obyek penelitian, adapun data yang diperlukan dengan teknik dokumentasi adalah struktur organisasi, jumlah personil, uraian tugas, jumlah penduduk, dan lokasi penelitian.
45
3.7 Teknis Analisis Data 3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian Dalam penelitian Budi (2012 : 36) dikatakan bahwa suatu instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya instrumen tersebut. Sisi lain yang penring adalah
kecermatan
pengukuran,
yaitu
kecermatan
dalam
mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada variabel yang diukurnya. Pengukuran validitas pada instrumen ini dilakukan dengan korelasi product moment antara skor butir dengan skor skalanya. Koefisien korelasi dapat dianggap memuaskan jika melebihi 0,30. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Dalam penelitian Budi (2012 : 37) mengatakan bahwa menyusun suatu bentuk instrumen tidak hanya harus berisi pernyataanpernyataan yang berdaya diskriminasi baik, akan tetapi harus pula memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukur. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Pada penelitian
46
ini digunakan uji reliabilitas dengan metode alpha cronbach. Sebuah instrumen dianggap telah memiliki tingkat kehandalan yang dapat diterima jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah ≥ 0,6.
3.7.2 Analisis Deskripsi Indikator Variabel Penelitian Deskripsi jawaban responden terhadap kuesioner adalah suatu uraian atas pendapat responden mengenai kuesioner yang telah peneliti sampaikan. Perlu diketahui bahwa deskripsi jawaban responden ini peneliti sajikan dalam bentuk tabulasi dan prosentasi. Hasil pendistribusian skor alternatif jawaban kuesioner penelitian kemudian diinterpretasikan berdasarkan hasil presentase setiap jawaban responden tersebut kemudian dikualifikasikan.
3.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier Sederhana adalah analisa yang menggunakan dua variabel , dimana kegunaannya untuk memprediksi atau meramalkan nilai suatu variabel, dan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang sedang diteliti saling berhubungan. Model regresi linier sederhana digunakan untuk menjelaskan pengaruh sanksi pajak (X), terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) di kecamatan Benowo, Kota Surabaya,
47
dimana persamaan operasional yang digunakan adalah : Y=
+
.
Dimana : Y = Kepatuhan wajib pajak X1 = Sanksi Pajak α = Bilangan Konstanta α1 = Koefisien Regresi e = Variabel Pengganggu
3.7.4 Koefisien Korelasi (R) Dalam penelitian Budi (2012 : 38) korelasi (R) adalah jika semua titik terletak tepat pada garis regresi sampel maka R=1, dalam hal ini dikatakan sesuai secara sempurna (perfect fit). Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengukur besarnya keeratan hubungan atau pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Ketentuan yang dijadikan dasar dalam menentukan besar kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat apabila : 1. Bila R = 1 artinya terdapat korelasi yang kuat antara variabel sanksi pajak (X) terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) di Kecamatan Benowo, Kota Surabaya. 2. Bila R = 0 artinya tidak terdapat korelasi yang kuat antara variabel sanksi pajak (X) terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) di wilayah Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
48
3.7.5 Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian ini digunakan untuk mengetahui secara parsial pengaruh sanksi pajak (X) terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) di wilayah kecamatan Benowo, Kota Surabaya. Adapun kriteria pengujian yang digunakan apabila : 1. Jika nilai signifikan pada t hitung lebih kecil dari nilai α (0,05), maka hipotesis diterima, berarti variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. 2. Jika nilai signifikan pada t hitung lebih besar dari nilai α (0,05), maka hipotesis tidak diterima, berarti variabel bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terkait. Proses penghitungan untuk keperluan analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dengan software statistik SPSS (Statistical Program for Social Scienses) 15.01 for windows version