BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan
kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Menurut Harmon (1970) mendefinisikan ‘paradigma’ sebagai cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi realitas.68 Paradigma penelitian mutlak diperlukan bagi seorang peneliti, terutama untuk menetapkan jenis dan metode penelitian sesuai dengan sudut pandang permasalahannya. Paradigma adalah cara memandang atau melihat sesuatu (the way looking at things), yakni semacam “intellectual gestalt” yang hidup dalam diri seseorang dan mempengaruhi orang tersebut dalam memandang realitas di sekitarnya. 69 Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme. Dalam paradigma konstruktivisme, bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Bahasa dipahami dalam paradigma ini diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-pernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan penciptaan makna. 70 68
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung:Remaja Rosda Karya, 2013, hal,49 69 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta:Referensi, 2013, hal. 15-16 70 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks Media, Yogyakarta:LkiS Group, 2001, hal. 5
52
53
3.2
Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekatkan problem atau mencari jawaban dengan tujuan menghasilkan hipotesis penelitian di lapangan. Penelitian kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika sistematis, prinsip angka, dan metode statistik. Pembicaraan yang sebenarnya, isyarat, dan tindakan sosial adalah bahan mental untuk analisis kualitatif. 71 Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif ini juga merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuantifikasi lainnya. 72 Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitas. Oleh karena itu, peneliti kualitatif tidak harus dilaksanakan di habitat alamiah anggota budaya yang diteliti, dan penelitiannya tidak selalu bersifat holistik, melainkan suatu aspek budaya atau suatu segi kehidupan kelompok. Bahkan, subjek penelitian tidak harus satu kelompok, melainkan bisa saja satu individu (studi kasus).73
71
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002, hal. 145 Lexy Moleong, Op.cit, 2005, hal.3 73 Deddy Mulyana, Op.cit, hal. 150
72
54
3.3
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode reception analysis (studi penerimaan) yang digunakan untuk menganalisis pemaknaan khalayak. Khalayak yang dimaksud disini yaitu remaja sebagai target penelitiannya dalam memaknai trend gaya bahasa dalam sinetron yang diperoleh melalui media khususnya media televisi dalam tayangan sinetron Diam-Diam Suka di SCTV.
3.4
Subjek Penelitian Dalam penelitian kualitatif, posisi narasumber sangat penting bukan hanya
sekedar memberi respon melainkan juga sebagai pemilik informasi, karena itu ia disebut informan (orang yang memberi informasi, sumber informasi, atau sumber data) atau juga subjek yang diteliti, karena ia bukan saja sebagai sumber data, melainkan juga sebagai aktor atau pelaku yang ikut menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian berdasarkan informasi yang diberikan. Isi berbeda dengan responden, yang artinya orang yang memberikan respon, tanggapan, atau reaksi. Istilah responden umumnya digunakan dalam proses pengumpulan data kuantitatif. Meski demikian, istilah ini tidak perlu dipertentangkan secara prinsipal karena dalam praktiknya kedua-duanya digunakan secara bersamaan.74
74
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Pemahaman Filosofis dan Metodelogis Kearah Penguasaan Model Aplikasi), Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2005, hal.23.
55
3.5
Teknik Pengumpulan Data Untuk melakukan penelitian analisis resepsi ada beberapa metode
penggalian data yang bisa dilakukan antara lain, wawancara mendalam dalam tradisi kualitatif, diskusi kelompok (focus group discussion).75 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik FGD atau Focus Group Discussion dalam penggalian data.
3.5.1 Data Primer Data primer adalah data utama yang menjadi materi penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik FGD (focus group discussion). FGD atau Focus Group Discussion adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan pemaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD jga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.76 Dalam FGD, partisipan yang terlibat wawancara adalah satu kelompok. Jumlah kelompok biasanya terdiri dari 6 – 10 orang. Dalam penelitian ini, melibatkan satu kelompok yang terdiri dari 7 orang partisipan. Kepada kelompok tersebut, peneliti mengajukan pertanyaan yang menggali persepsi, pendapat atau opini, keyakinan, dan sikap para partisipan terhadap suatu hal. 75
Ibid, 162 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Thesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, Jakarta:Kencana, 2011, hal: 141
76
56
Berikut adalah daftar partisipan FGD dalam penelitian ini : Tabel 3.1 Informan FGD Nama
Usia
Sekolah
Firda Safira
16 Tahun
SMA Budi Mulya
Rizka Chairasti
16 Tahun
SMA Budi Mulya
Nur Fitri
17 Tahun
SMA Budi Mulya
Maurien Noverit
17 Tahun
SMK Budi Mulya
Nanditho Ernesto
18 Tahun
SMK Budi Mulya
M. Rizky I.
17 Tahun
SMK Budi Mulya
Aditya Wirawan
17 Tahun
SMK Budi Mulya
3.5.2 Data Sekunder Guna menunjang pengumpulan data dalam penelitian ini maka dibutuhkan data lain, yaitu: Studi kepustakaan yaitu membaca buku-buku, majalah, koran, internet serta data dan bahan referensi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti guna melengkapi data-data yang sudah ada.
3.6
Teknik Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu data yang diperoleh dari pengamatan, dokumen, dan melalui wawancara mendalam yang diolah atau dianalisa dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam
57
penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, kalimat-kalimat, dan narasi-narasi. Setelah dilakukan FGD menggunakan alat perekam, data yang diperoleh dicatat ke dalam suatu catatan atau transkrip wawancara. 77 Setelah dilakukan analisis berdasarkan data-data yang didapat, penulis kemudian melakukan analisis dengan analisis resepsi menggunakan teknik encoding-decoding untuk mengkaji makna yang didapat dari hasil FGD dengan ketujuh remaja sebagai informan dalam penelitian ini. Analisis deskriptif ini memaparkan dan menjelaskan secara rinci mengenai Pemaknaan Khalayak Remaja Terhadap Trend Gaya Bahasa Dalam Sinetron Diam-Diam Suka.
77
Robert.K.Yin, Studi Kasus Design dan Metode, Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2003, hal.135-137