36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Penelitian wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa ini menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada deskripsi mendalam melalui pendekatan kajian budaya. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang deskriptif dengan perupa kata-kata dalam bentuk tertulis maupun lisan. (Moleong, 2001: 3). Penelitian kualitatif lebih kepada penemuan makna yang terkandung di dalamnya sebagai makna yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan (Ratna, 2010: 94). Kata-kata adalah teks. Dalam kajian budaya, teks tidak hanya berupa tulisan melainkan juga gambar (images), suara (sound), objek dan aktivitas. (Ida, 2014: 8). Teks ini yang kemudian terkandung dalam videografis tentang reklamasi Teluk Benoa. Penggunaan metode kualitatif dianggap relevan dalam penelitian ini dengan beberapa pertimbangan. (1) Metodologi penelitian kualitatif dapat dipandang sebagai suatu brikolase, dan peneliti sebagai bricoleur. Bricoleur dalam bahasa perancis adalah seseorang yang bekerja dengan tangannya dan menggunakan alat yang tidak semestinya jika dilihat dari alat yang digunakan oleh tukang. Bricoleur memunculkan brikolase, yaitu, serangkaian praktik yang disatu padukan dan disusun secara rapi sehingga menghasilkan solusi bagi persoalan dalam situasi yang nyata (Winstein dan Weinstein, 1991: 161); (2) Peneliti kualitatif sebagai Bricoleur memanfaatkan sarana
37
kepakaran metodologisnya sendiri, dengan menggunakan strategi, metode, atau data – data empiris apapun yang ada (Becker, 1989: 2); (3) Metode kualitatif lebih relevan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; (4) Metode kualitatif merupakan metode yang peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2001).
3.2 Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian mengenai wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa adalah Bali. Lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan geografis dimana sedang terjadinya wacana terkait yaitu reklamasi Teluk Benoa. Lokasi penelitian ini dipilih dengan fokusnya adalah sejumlah media video yang dihasilkan dari media massa, media publik daerah, media kelompok berpengaruh dan individu. Pemilihan media – media tersebut selain dilandasi faktor geografis dan historis juga disertai faktor keunikan, kekhasan dan kekuatan simbolis dari video – video yang menampilkan wacana reklamasi Teluk Benoa. Baik pengumpulan data maupun wawancara juga dilakukan di Bali. Dengan pertimbangan adalah wacana yang sedang terjadi selain berada di Bali juga akan langsung berimplikasi kepada masyarakat Bali. Fokusnya adalah masyarakat Bali namun membuka kemungkinan untuk mewawancarai masyarakat Bali yang berada di luar Bali lewat media internet.
38
3.3 Jenis dan Sumber Data Sumber data primer dalam penelitian kualitatif kali ini ialah teks-teks yang menyangkut gambar, suara, objek dan aktivitas masyarakat yang terekam dalam sebuah media visual. Berkaitan dengan hal itu jenis data penelitian berupa media video yang merangkum wacana reklamasi Teluk Benoa. Video yang dimaksud adalah instrumen yang menampilkan pesan lewat gambar dan suara seperti cuplikan berita, laporan pertemuan, video klip, video iklan, video aksi dan segala macam video penunjang yang memiliki keterkaitan kuat terhadap isu reklamasi Teluk Benoa. Sumber data diperoleh dari internet dengan menggunakan laman penyedia video youtube.com. Lewat youtube, akan diperoleh tentang segala aktivitas dan aksi yang berkaitan tentang reklamasi Teluk Benoa baik yang diproduksi oleh kelompok berpengaruh dan media publik daerah. Serta televisi nasional yang menampilkan informasi sebagai perwakilan media massa besar. Tidak tertutup kemungkinan untuk mengambil video yang diproduksi oleh masyarakat secara individu sebagai sudut pandang pribadi masyarakat memandang reklamasi Teluk Benoa dan implikasinya terhadap wacana tersebut dengan media video. Data sekunder berupa informasi penting dari informan layaknya penonton yang menyaksikan video yang telah didapatkan dan disusun oleh peneliti. Penonton adalah masyarakat yang bervariatif dari segi umur, pendidikan dan latar belakang yang berbeda dalam menanggapi wacana politik reklamasi Teluk Benoa dalam media video. Pengambilan informasi setelah menonton video terkait adalah dengan menggunakan teknik wawancara.
39
Sumber data lain yang mendukung penelitian adalah pandangan masyarakat dalam menanggapi wacana reklamasi Teluk Benoa. Pandangan masyarakat ini kemudian di inventarisasi dari dokumentasi pemberitaan dan artikel di media massa maupun elektronika. Bentuknya berupa kliping berita, resensi dan artikel. Pencatatan sumber data melalui wawancara dan pengamatan langsung serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Walaupun sumber data di luar kata-kata dan tindakan merupakan sumber kedua, tetapi data ini tidak bisa diabaikan. (Moleong, 2001: 113). Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis yang mendukung penelitian ini adalah sumber dari berupa berita, resensi dan artikel dan dokumen resmi. Dokumen resmi berupa salinan rekaman video yang diunduh dari internet.
3.4 Teknik Penentuan Informan Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive. Teknik purposive adalah suatu teknik pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Informan yang dituju dalam penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok-kelompok ini kemudian akan ditentukan berdasarkan umur, jenjang pendidikan dan pekerjaan. Pentingnya pengelompokan ini akan memberikan sudut pandang terkait seberapa besar dampak yang dihasilkan kepada masyarakat terkait wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa.
40
3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumen. Data lapangan diawali dengan observasi untuk mendapatkan informasi penting terkait data primer wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa. Data yang didapatkan selama observasi terkait dengan sumber video, fokus isu dan dimana video tersebut disiarkan pada media-media yang disebutkan. Observasi dimaksudkan sebagai langkah awal dalam memperoleh ketepatan, keakuratan dan ketelitian dalam pengumpulan data di lapangan. Gambaran umum tentang pemilihan beberapa media yang dijadikan sumber data kemudian akan didapatkan lewat tahapan observasi ini. Selanjutnya didapatkan data melalui wawancara dengan berbagai pihak yang ada kaitannya maupun yang telah menyerap informasi mengenai rencana reklamasi Teluk Benoa. Dengan begitu akan didapatkan implikasi yang terjadi terhadap masyarakat setelah menyerap informasi rencana reklamasi Teluk Benoa yang tentunya berkaitan dengan kehidupan pribadi mereka sebagai masyarakat yang tinggal di Bali. Dokumen didapatkan mulai dari tahun 2013 ketika isu rencana reklamasi Teluk Benoa mulai bergulir di masyarakat. Kemudian berlanjut hingga pengambilan data sampai hari ini. Rencana reklamasi Teluk Benoa masih menjadi topik utama di Bali hingga pada saat penelitian ini dibuat sehingga pengambilan data akan terus berkembang mengikuti perkembangan yang ada. Dengan begitu penelitian ini juga
41
akan menjadi garis waktu (linimasa) dalam melihat perkembangan isu reklamasi Teluk Benoa. Fokus dari dokumen yang diinventarisasi adalah video yang didapatkan dari internet dan televisi. Adapun pertimbangan memilih internet dan televisi sebagai corong untuk mendapatkan media video adalah kedekatannya kepada masyarakat dalam memperoleh informasi terkait. Baik internet dan televisi memiliki andil yang sama – sama kuat dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat terhadap wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa. Selain itu dokumen terkait merupakan pandangan masyarakat dalam menanggapi wacana reklamasi Teluk Benoa. Baik melalui respon setelah menyaksikan media videografisnya maupun reaksi yang sudah ada melalui berbagai berita, resensi, artikel maupun berbagai media visual lain yang menyuarakan pendapat mereka terhadap wacana reklamasi Teluk Benoa.
3.6 Instrumen Penelitian Berdasarkan metode penelitian kualitatif, instrumen utama penelitian adalan peneliti sendiri. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit karena peneliti merupakan instrumen utama (Moleong, 1998: 121). Peneliti juga sekaligus sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analis serta penafsir data sehingga pada akhirnya menjadi pelapor dari hasil penelitiannya. Instrumen penelitian berupa alat atau sarana yang diperlukan untuk mendapatkan data. Instrumen yang digunakan berupa laptop dan harddisk yang menyimpan unduhan videografis tentang rencana reklamasi Teluk Benoa. Instrumen
42
lain adalah pedoman wawancara, alat perekam suara, kamera, notes serta alat tulis. Alat bantu lain yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah media surat elektronik
maupun sosial
media lewat
internet
yang akan memudahkan
berkomunikasi dengan para informan.
3.7 Teknik Analisis Data Deskripsi kualitatif adalah teknik analisis data yang dilakukan untuk penelitian ini. Mengacu pada kerangka kualitatif dan teori yang digunakan, maka proses analisa data dilakukan dengan tahapan – tahapan berikut. (1) Melakukan identifikasi video termasuk melihat sumber video, fokus isu dan dimana video tersebut disiarkan pada media - media yang disebutkan. (2) Melakukan penelaahan bentuk, fungsi dan cara kerja wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa dari video yang didapatkan dari media. (3) menginterpretasikan serta menyimpulkan wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa dan mengungkapkan ideologi dari pembuat video. (4) Melihat implikasi kepada masyarakat terhadap wacana terkait.
3.8 Teknik Penyajian Hasil Penelitian Penyajian hasil analisis data merupakan suatu kegiatan untuk merakit informasi sehingga memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Dalam penyajian hasil dilakukan dalam bentuk naratif dengan kata-kata tertulis dalam ragam bahasa ilmiah. Penyajian hasil analisis data dilakukan secara sistematis dan sederhana
43
sehingga mudah dipahami oleh pembaca.Penyajian data bersifat kualitatif deskriptif yaitu tidak hanya terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan data tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Penyajian data akan dilengkapi dengan tabel, gambar, peta dan foto.