BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada BPR yang ada di Propinsi Riau, baik yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) maupun yang berbentuk Perusahaan Daerah (PD). Penelitian dilakukan enam bulan yang dimulai pada Bulan Mei 2012 dan berakhir bulan Oktober 2012. B. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah Bank-bank BPR yang ada di Propinsi Riau. Pemilihan sampel untuk penelitian dilakukan secara random. Adapun Bank BPR yang ada di Propinsi Riau adalah sebanyak 27 BPR dan 6 BPR diantaranya merupakan Perusahaan Daerah serta 21 BPR merupakan Perseroan Terbatas. C. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu daya yang sudah dipublikasikan oleh masing-masing BPR yang ada di Propinsi Riau. Data yang diperlukan seperti data tentang jumlah kredit macet, rasio NPL, rasio profitabilitas dan data lainnya yang dapat mendukung penelitian ini. D. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan file reset, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menelusuri file-file atau dokumen perusahaan yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan pada penelitian ini. E. Operasional Dan Pengukuran Variabel Variabel pada penelitian ini terdiri dari :
30
a.
Variabel terikat (dependent variable, yaitu variabel yang besar kecil nilainya ditentukan oleh nilai variabel lainnya.) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah profitabilitas perusahaan.
b.
Variabel bebas (independent variable), yaitu variabel yang besar atau kecil nilainya tidak dipengaruhi oleh nilai variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi varaibel bebas adalah kualitas aktiva produktif dan kredit bermasalah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 : Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Konsep Variabel Indikator Kualitas aktiva produktif Kualitas PPAP atau earning assets adalah KAP aktiva PPWD semua aktiva dalam rupiah produktif PPAD = Penyisihan Penghapusan maupun valuta asing yang (X1) Aktiva Produktif yang dibentuk
Skala Rasio
dimiliki bank dengan PPWD = Penyisihan Penghapusan maksud untuk Aktiva Produktif yang wajib memperoleh penghasilan dibentuk sesuai dengan fungsinya
Kredit Bermasalah (X2)
Kredit yang pengembaliannya terlambat dibanding jadwal yang direncanakan, bahkan tidak dikembalikan sama sekali.
Net Performing Loan (NPL) adalah kredit yang tidak lancar atau kredit dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratran yang diperjanjikan, misalnya persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengembalian pokok pinjaman, peningkatan marjin deposit, pengikatan dan peningkatan agunan, dan sebagainya.
NPL
Profitabilitas (Y)
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri
Kredit Bermasalah x100% Total Kredit
ROA adalah perbandingan (rasio) laba sebelum pajak (earning before tax) terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang sama
ROA
Rasio
Rasio
Laba Sebelum Pajak x100% Total Aktiva
F. Metode Analisis Data 31
1. Uji Asumsi Klasik Model regresi akan menghasilkan estimator yang baik jika memenuhi asumsi klasik yaitu data berdistribusi normal, bebas multikolinearitas dan autokorelasi serta heterokedastisitas. Jika asumsi klasik tidak dipenuhi maka variabel-variabel yang digunakan menjadi tidak efisien. Ada empat asumsi yang harus diperhatikan, yaitu : c. Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah data yang digunakan mengikuti pola distribusi normal atau tidak. Karena model yang baik data harus mengikuti pola distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji one-sample kolmogorove smirnove dan Normal P-Plot Regression b. Multikolineritas Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah variabel independen yang ada memang benar-benar mempunyai hubungan yang erat dengan dengan variabel dependen. Suatu model regresi mengandung multikolinearitas jika ada hubungan yang sempurna antara variabel independen. Konsekuensinya adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cendrung meningkat dengan bertambahnya variabel independen. Tingkat signifikansi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar, dan probabilitas menerima hipotesis yang salah juga semakin besar. Sehingga model regresi yang diperoleh tidak valid untuk menaksir nilai variabel independen. Model regresi bebas multikolinearitas apabila (Santosa, 2000) : a. Mempunyai nilai Variance Inflation Factor (VIF) sekitar angka 1 b. Mempunyai angka Tolerance mendekati 1
c. Autokorelasi
32
Autokorelasi adalah korelasi yang tejadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam serangkaian waktu (time series data), atau tersusun dalam rangkaian ruang (cross section data). Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada saat observasi yang menggunakan data time series daripada cross section, karena pada time series saling berurutan dan saling terkait. Konsekuensi adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya, dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu, serta estimasi yang dibuat menjadi tidak efisien. Dalam penelitian ini digunakan Durbin Watson test untuk menguji autokorelasi, yaitu : a. Jika angka Durbin Watson (DW) dibawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif. b. Jika angka Durbin Watson (DW) diantara -2 sampai +2, berarti tidak terdapat autokorelasi. c. Jika angka Durbin Watson (DW) diatas +2, berarti terdapat autokorelasi negatif. d. Heterokedastisitas Heterokedastisitas diartikan sebagai tidak samanya varian bagi variabel independen yang diuji dalam setting yang berbeda. Pengujian dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot. Jika membentuk pola tertentu, maka terdapat heterokedastisitas 2. Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut Y = α+β1X1+β2X2 + e Keterangan : Y = Profitabilitas α = konstanta β1, β2 = Koefisien regresi variabel independen X1 = Kualitas Aktiva Produktif 33
X2 = Kredit Bermasalah 1. Uji t Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya secara parsial. Kriteria pengujian : -
Jika nilai t hitung > t table atau p value < α, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain variabel independent berpengaruh secara parsial terhadap variable dependen, sebaliknya
-
Jika t hitung < t table atau p value > α, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain variabel independen tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen
2. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) adalah sebuah koefisien yang menunjukkan persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, semakin baik variabel independent dalam menjelaskan variabel dependennya, yang berarti persamaan regresi baik digunakan untuk mengestimasi nilai variabel dependen. (Iqbal, 2003 : 116)
34