38
BAB III METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metode penelitian merupakan suatu panduan bagi peneliti tentang bagaimana secara berurutan suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan. Perlu dilakukan suatu metode penelitian yang baik dan benar agar penelitian yang dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat.
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI dipilih sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan Bursa Efek Indonesia yang memiliki catatan historis yang lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public.
B. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kausal yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan pengaruh-pengaruh variabel-variabel yang diteliti yaitu real earnings management (REM) dan accounting earnings management (AEM) sebagai variable dependen sedangkan unexpected income (penghasilan tak terduga), Leverage (DER), Size dan Growth sebagai variable independen.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). 1.
Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti
(Ferdinand, 2006). Variabel dependen tergantung pada variabel lain. Yang menjadi variabel dependen (Y) dalam penelitian ini menggunakan dua variabel proksi manajemen laba, Real Earnings Management (REM) dan Accounting Earnings Management (AEM). Penulis mengukur REM, yang merupakan arus kas diskresional dari operasi, sebagai sisa dari versi modifikasi dari model Roychowdhury (2006). Secara khusus, penulis memperkirakan berdasarkan model Roychowdhury (2006)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
menggunakan semua perusahaan yang memiliki data yang diperlukan pada Bursa Efek Jakarta dan menghitung REM sebagai sisa dari estimasi ini: CFO it = a 0 + a 1 SALE it + a 2 Δ SALE it + a 3 ROA it + ε it Dimana CFO adalah Cash Flow from Operation (arus kas dari operasi), dibagi dengan total aset pada awal periode; SALE adalah penjualan saat ini, dibagi dengan total aset pada awal periode; Δ SALE adalah perubahan SALE setiap tahunnya, dibagi dengan total aset pada awal periode; ROA adalah return on asset saat ini; ε Adalah regresi residual. , Dalam penelitian ini, regresi menunjukkan sisa variabel proxy manajemen laba rill, REM. Untuk mengurangi efek outlier dan kesalahan dalam data, untuk setiap tahun kalender, masingmasing variabel dihapus persentil satu atas dan bawah. Penulis juga memerlukan setidaknya 30 pengamatan untuk estimasi masing-masing. Selanjutnya, variabel proxy akuntansi manajemen laba, Accounting Earnings Management (AEM). Studi ini menunjukkan bahwa model discretional akrual yang terbaik adalah tidak cukup ditentukan, sehingga estimasi discretional akrual termasuk jumlah yang cukup pada non-discretional akrual. Akibatnya, penulis mengukur discretional akrual dari sisa versi modifikasi Jones (1991) model Kothari et al. (2005). Model ini akan menjadi yang terbaik sekarang. Sebagai model REM, untuk setiap tahun kalender, diperkirakan mengikuti model : TACC it = b 0 + b 1 PPE it + b 2 Δ SALE it + b 3 ROA it + ζ it Dimana TACC adalah total akrual. TACC didefinisikan sebagai selisih antara arus kas dari operasi dan posting pajak penghasilan bersih, dibagi dengan total aset pada awal periode. PPE adalah properti, plant and equipment pada awal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
tahun, dibagi dengan total aset pada awal periode; Δ SALE adalah perubahan penjualan tiap tahun, dibagi dengan total aset pada awal periode; ROA adalah return on asset, dan ζ adalah regresi residual. Ini menunjukkan regresi sisa variabel proxy akuntansi manajemen laba, AEM Variabel-variabel dua Proxy, REM dan AEM, adalah variabel terikat dalam model regresi. Variabel-variabel menangkap perilaku discretional manajer yang mencapai tujuan pribadi, yaitu untuk memenuhi atau mencapai target laba. 2.
Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang berpengaruh positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel bebas (X) yang utama adalah unexpected income (laba tak terduga). Penulis mengandaikan bahwa laba bersih adalah proses berjalan secara acak, NI t = NI t-1 + δ t, δ t ~ N (0, σt), dimana shock term, δ, mengikuti distribusi normal yang rata-rata 0 dan varians σt. Diharapkan nilai dari laba bersih pada t-1 sama dengan laba bersih saat ini. Oleh karena itu, harapan laba bersih terakhir adalah estimator terbaik dari laba bersih tahun berjalan. Mengingat asumsi ini, laba tak terduga didefinisikan sebagai selisih antara laba bersih saat ini dan laba bersih lalu. UIt / δt = NIt - NIt-1. Untuk membuat pre-earnings management unexpected income, penulis memotong dua variabel proksi earnings management dari laba tak terduga. Penulis membuat dua pre-earnings management unexpected.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Pertama, PreEMUI adalah unexpected income before real and accounting earnings management (laba tak terduga sebelum rill dan akuntansi manajemen laba). Pre EMUI it = UI it – REM it – AEM it, Secara umum, manajemen laba rill terjadi sebelum akuntansi manajemen laba. Oleh karena itu, penulis membuat unexpected income before accounting earnings management (pendapatan tak terduga sebelum akuntansi manajemen laba), PreAEMUI. Pre AEMUI it = UI it - AEM it Saya membuat dua unexpected income; pre-all earnings management unexpected income, Pre EMUI, dan pre-AEM unexpected income, Pre AEMUI. Dengan asumsi perataan laba, saya berharap bahwa semua variabel unexpected income memiliki koefisien negatif. Ini berarti bahwa manajer menggunakan REM dan AEM untuk meratakan laba. Selanjutnya, saya menjelaskan tiga variabel kontrol yang digunakan dalam model regresi. Pertama, DE adalah ratio of debt terhadap total aset pada awal tahun berjalan. DE it = DEBT it / A it. Watts and Zimmerman (1986) menjelaskan hipotesis pengaruh dimana perusahaan yang memiliki rasio debt-equity yang lebih tinggi, lebih mungkin untuk mengelola pendapatan menjadi lebih tinggi. Namun, Matsuura (2007) menunjukan bahwa penjualan aset, yang merupakan salah satu REM, berhubungan negatif dengan rasio utang-ekuitas. Bukti ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
menunjukan bahwa jaminan yang membatasi penjualan aset diskresional. Jadi, kami mengekspektasikan bahwa rasio debt-equity berhubungan negatif dengan REM tapi berhubungan positif dengan AEM. Kedua, penulis mendefinisikan variabel SIZE untuk mengontrol ukuran perusahaan, SIZE it = log(A it). SIZE
mengontrol
ukuran
perusahaan.
Ukuran
perusahaan
didefinisikan sebagai logaritma natural dari total aset akhir periode. Karena perusahaan-perusahaan besar untuk mengevaluasi aset konservatif (Inoue dan Thomas, 1996), saya mengharapkan terdapat hubungan negatif antara REM atau AEM dan SIZE . Ketiga, penulis menambahkan variabel GROWTH untuk mengontrol pertumbuhan perusahaan ke dalam model. GROWTH didefinisikan sebagai perubahan penjualan, GROWTH it = (SALE it – SALE i, t-1) / SALE i, t-1 Pertumbuhan perusahaan mungkin memiliki kinerja yang positif saat ini. Namun pertumbuhan perusahaan cenderung memiliki jumlah pendapatan positif yang besar dari REM karena perusahaan-perusahaan saat ini sedang berkembang. Oleh karena itu, perubahan persentase penjualan dimasukan sebagai variabel control untuk pertumbuhan yang diekspektasikan sebagai koefisien negatif.
D. Pengukuran Variabel Untuk menguji hipotesis yang disebutkan di atas, penulis membangun dua model empiris: model REM dan model AEM, berdasarkan Bartov (1993)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
dan Herrmann et al. (2003). Pertama, penelitian ini menganggap situasi manajemen laba rill terjadi sebelum manajemen akuntansi laba. Karena akuntansi manajemen laba belum terjadi, penulis memasukkan pendapatan tak terduga (unexpected income) sebelum semua manajemen laba (earnings management), PreEMUI. Dengan demikian, model REM adalah sebagai berikut, REMit=α0+α1PreEMUIit+α2DEit+α3SIZEit+α4GROWTHit+λit, Peneliti berharap bahwa koefisien PreEMUI dalam model REM secara signifikan negatif jika manajer menggunakan manajemen laba rill terhadap perataan laba . Selain itu, penulis mengantisipasi bahwa DE memiliki koefisien positif karena jaminan dapat menghambat manajemen laba rill. Selanjutnya, peneliti membangun model AEM sebagai fungsi REM. Oleh karena itu, peneliti membangun model berikutnya dengan penghasilan tak terduga (unexpected income) sebelum akuntansi manajemen laba (accounting earning management) tetapi setelah manajemen laba riil, PreAEMUI dan proxy manajemen laba nyata, REM, AEMit=β0+β1PreAEMUIit+β2REMit+β3DEit+β4SIZEit+β5GROWT Hit+μit Peneliti berharap bahwa koefisien PreAEMUI secara signifikan negatif jika manajer menggunakan akuntansi manajemen laba terhadap perataan pendapatan. Selain itu, peneliti mengantisipasi bahwa variabel REM adalah koefisien positif jika dua manajemen laba digunakan sebagai pelengkap untuk mengelola laba. Real dan akuntansi manajemen laba dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
terjadi secara bersamaan. Jika rill dan akuntansi manajemen laba terjadi pada saat yang sama, maka akuntansi manajemen laba adalah argumen model REM dan manajemen laba rill adalah argumen model AEM. Untuk menguji hal ini, saya membangun model regresi berikutnya, REMit=γ0+γ1PreEMUIit+γ2AEMitγ+γ3DEit+γ4SIZEit+γ5GROWTH it+ξit, AEMit=δ0+δ1PreEMUIit+δ2REMit+δ3DEit+δ4SIZEit+δ5GROWTH it+ψit Model ini menguji apakah manajemen laba rill adalah argumen dalam fungsi akuntansi manajemen laba atau apakah akuntansi manajemen laba adalah argumen dalam fungsi manajemen laba rill. Karena manajer umumnya menentukan tingkat akuntansi manajemen laba tertentu setelah manajemen laba rill, peneliti berharap bahwa akuntansi manajemen laba cenderung argumen dalam fungsi manajemen laba rill. Oleh karena itu, peneliti berharap bahwa koefisien AEM tidak memiliki nilai yang signifikan dalam model REM, tapi koefisien REM memiliki nilai positif yang signifikan dalam model AEM. Hipotesis Leverage menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif hubungan antara AEM dan DE. Di sisi lain, saya berharap hubungan negatif antara REM dan DE karena utang jangka panjang membutuhkan aset tetap sebagai jaminan (Matsuura, 2007).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 – 2012. 2. Sampel Penelitian Penelitian sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang akan digunakan yaitu : a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 2010 – 2012. b. Menyediakan laporan tahunan lengkap selama tahun 2010 – 2012. c. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan manufaktur yang terdaftar di di BEI untuk tahun 2010 – 2012. F. Tekhnik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Alasan data sekunder yang diambil di Bursa Efek Indonesia adalah karena laporan keuangan yang sudah go public lebih mudah diperoleh dan keabsahannya lebih dapat dipercaya karena laporan keuangannya telah diaudit oleh auditor independent. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan tahunan (Anual report) dan direktori pasar modal Indonesia periode
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
pengamatan yang dilakukan adalah 3 tahun yaitu 2010 sampai dengan 2012, untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan cara penelitian kepustakaan (Library research).
G. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). (Ghozali, 2012). 2. Uji Kelayakan Model Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2012). a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol sampai satu (Ghozali, 2012).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statisitk F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Kriteria pengujian yang digunakan adalah membandingkan tingkat signifikasi F dengan α = 5% Kaidah pengujian Signifikasi : a) jika nilai signifikansi F < 0,05 maka , H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan). b) jika nilai signifikansi F > 0,05 maka , H0 diterima dan H1 ditolak (non signifikan). 3. Uji hipotesis (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen. Hipotesis nol (Ho). Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol , atau : Ho : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau : HA : bi ≠ 0 Artinya , variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kaidah pengujian Signifikasi :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
a. jika nilai signifikansi t < 0,05 maka , H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan). b. jika nilai signifikansi t > 0,05 maka , H0 diterima dan H1 ditolak (non signifikan). 4.
Analisis Regresi Analisis yang digunakan dalam penelititan ini adalah analisis regresi berganda yaitu melihat pengaruh Real Earning Manajemen (REM), Accounting Earning Management (AEM) terhadap Unexpected Income (UI). Model regresi yang digunakan dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut :
Y1 = a + bX1 + bX3 + bX4 + bX5 …. Persamaan (I) Y2 = a + bX2 + bX3 + bX4 + bX5 + bY1 …. Persamaan (II) Keterangan : Y2
= AEM
Y1
= REM
a
= Konstanta
X1
= PreEMUI
X2
= PreAEMUI
X3
= DE
X4
= SIZE
X5
= Growth
b
= koefisien regresi
http://digilib.mercubuana.ac.id/