perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah salah satu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan kepada responden secara tertulis tanpa komunikasi secara langsung. Instrumen yang digunakan dapat berupa kuesioner (Jogiyanto, 2008). Dalam penelitian ini, kuesioner diadopsi dari artikel Swarnalatha, C. and Sureshkrishna, G. (2013) dengan judul
A
Study on the Effects of Manajerial Initiatives on Job Satisfaction among Employees of Automotive Industries in India.
B. Populasi Sampel dan Sampling 1. Populasi Populasi
mengacu
pada
keseluruhan
kelompok
orang,
kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo yang berjumlah 135 karyawan. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain,
tidak
semua
elemen populasi akan membentuk sampel. Dengan mempelajari
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
sampel maka peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat dipakai secara umum terhadap populasi penelitian (Sekaran, 2006). Model estimasi menggunakan Maximum Likelihood (ML) memerlukan minimum sampel 100. Ketika sampel dinaikkan di atas nilai 100, metode
maximum
likelihood
meningkat
sensitivitasnya
untuk
mendeteksi perbedaan antar data. Jadi dapat direkomendasikan bahwa ukuran sampel antar 100 sampai 200 harus digunakan untuk metode estimasi maximum likelihood (Ghozali, 2013).
3. Sampling Sampling
merupakan
proses
memilih
sejumlah
elemen
secukupnya dari populasi sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman terhadap sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat mengeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, Pengambilan sampel dilakukan dengan meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian atau disebut dengan sampel sensus (Arikunto, 2006).
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Inisiatif Manajerial Ide
manajerial
peningkatan
kualitas
untuk
mendorong
kinerja
karyawan,
karyawannya termasuk
dalam program
penghargaan kepada karyawan atas pekerjaan mereka, menjamin keamanan kerja, memberikan motivasi kerja, pemberdayaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
sumber daya manusia dengan optimal, dan memonitor hubungan antar karyawan dalam sebuah perusahaan (Swarnalatha & Sureshkrishna, 2013). Variabel ini diukur dengan lima item : 1. Saya mendapat penghargaan atas pekerjaan saya. 2. Saya mendapatkan keamanan kerja dalam pekerjaan saya. 3. Saya termotivasi oleh manajer dan perusahaan tempat saya bekerja. 4. Saya mendapat pengakuan dari rekan kerja saya atas semua usaha saya. 5. Saya merasa puas atas pengakuan yang diberikan oleh rekan saya. 2.Kepuasan Kerja Sebuah
persepsi
tenaga
kerja
mengenai
terpenuhinya
berbagai sisi kebutuhan yang berhubungan dengan pekerjaan baik internal maupun eksternal termasuk upah yang diberikan, keuntungan,
promosi,
kondisi
kerja,
supervisi,
praktek
di
perusahaan, hubungan antar tenaga kerja, dan juga dipegaruhi oleh kepribadian setiap tenaga kerja (Bruce Louis Rich et.al., 2010). Variabel ini diukur dengan lima item: 1. Saya merasa antusias dengan pekerjaan saya. 2. Saya puas dengan lingkungan kerja saya. 3. Saya
merasakan
adanya
semangat
kerjasama
dalam
pekerjaan saya. 4. Saya merasa puas dengan fleksibilitas jam bekerja. 5. Saya merasa puas dengan aspek sosial dari pekerjaan saya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
3. Produktivitas Rasio hasil keluaran/ output dan masukan/input baik dalam hal efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan maupun efisiensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Susanto et.al., 2006). Variabel ini diukur dengan lima item: 1. Saya mendefinisikan dengan jelas pekerjaan saya. 2. Pekerjaan
saya
memberikan
keuntungan
terhadap
keterampilan dan kemampuan saya dalam meningkatkan produktivitas. 3. Manajer
menunjukkan
komitmen
untuk
meningkatkan
produktivitas. 4. Saya merasa puas dengan peralatan yang canggih dan berkualitas. 5. Tujuan perusahaan membuat saya merasa bahwa pekerjaan saya penting. 4.Ketidakhadiran Angka kemangkiran berhubungan dengan beragam dampak yaitu
kepuasan
kerja,
motivasi,
dan
kemampuan
sebuah
perusahaan berjalan dengan efektif (Bellou, 2010). Variabel ini diukur dengan empat item: 1. Saya merasa puas dengan tindakan promosi yang diberikan. 2. Saya merasa puas dengan jam bekerja. 3. Saya
merasa
puas
dengan
respon
manajer
menyelesaikan masalah tenaga kerja. 4. Saya merasa pekerjaan saya berharga dan dihargai.
commit to user
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
5.Stress kerja Merupakan respon fisik dan emosional buruk yang muncul ketika kebutuhan kerja tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya,
dan
kebutuhan
tenaga
kerja
(National
Institute
of
Occupational Safety and Health, 1999).Variabel ini diukur dengan tiga item : 1. Saya memahami lingkup dan tanggungjawab pekerjaan saya dengan jelas. 2. Saya mudah menghadapi perubahan teknologi. 3. Saya tidak
keberatan ketika mendapat kenyataan
dan
informasi untuk melakukan yang lebih baik dalam pekerjaan saya. Keseluruhan indikator pada setiap variabel diatas diukur dengan menggunakan skala likert tujuh poin (1) STS = Sangat Tidak Setuju, (2) TS = Tidak Setuju, (3) ATS = Agak Tidak Setuju, (4) RR = Ragu-Ragu, (5) AS = Agak Setuju, (6) S = Setuju, (7) SS = Sangat Setuju D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang
didefinisikan
dengan
jelas.
Kuesioner
merupakan
suatu
mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. Kuesioner dapat diberikan secara pribadi, disuratkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
kepada responden, atau disebarkan secara elektronik (Sekaran, 2006).
E. Sumber Data 1. Data Primer Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari lapangan melalui percobaan, survey, dan observasi (Lungan, 2006). Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan yaitu karyawan PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan periset sendiri dengan tujuan lain. Biasanya dikemas dalam publikasi misalnya menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah (Lungan, 2006). Ini mengandung
arti bahwa
periset
hanya
sekedar
mencatat,
mengakses, atau meminta data tersebut kepihak lain yang telah mengumpulkannya
di
lapangan.
Periset
ini
hanyalah
memanfaatkan data yang sudah ada untuk penelitiannya (Istijanto, 2005). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dokumen-dokumen
dan
catatan-catatan
dari
PT.
Nasmoco
Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo.Data perusahaan meliputi sejarah dan profil perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
organisasi, jumlah karyawan dan hal-hal lain yang terkait.Selain itu yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
F. Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan
responden).
Menurut
Arikunto
(2000),
pengertian
kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan
respon
sesuai
dengan
permintaan
pengguna.Peneliti melakukan penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo. 2. Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan bahanbahan tertulis seperti literatur, artikel, jurnal, serta situs di internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
G. Metode Analisis 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
data
observasi
agar
pihak
lain
dapat
dengan
mudah
memperolehgambaran mengenai sifat objek dan data tersebut (Sekaran,
2006).
Dalam
penelitian
ini
digunakan
untuk
menganalisis jawaban dan pendapat dari responden pada kuesioner. Analisis deskriptif dipakai untuk menghitung secara presentase dari nilai yang didapat dari jawaban dalam daftar pertanyaan
yang
diajukan
kepada
responden
dengan
menggunakan kualifikasi/ numerialisasi.
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas Uji Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugas untuk mencapai sasaran dan berhubugan dengan
tujuan
pengukuran
dengan
menghindari
penyimpangan pengukuran yang disebut kesalahan (error) atau varian (Jogiyanto, 2008). Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa instrument atau alat ukur, teknik, atau proses yang digunakan untuk mengukur suatu konsep benar-benar melakukan fungsi ukurnya yaitu konsep yang diinginkan (Sekaran, 2006). Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya. Uji validitas menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan SPSS Statistics 19 for windows,
dikatakan
mempunyai
valid
jika
factorloading
commit to user
setiap
item pertanyaan 50.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan akurasi dan ketepatan dari pengukuran. Suatu pengukur dinyatakan reliabel bila dapat dipercaya,
akurat,
dan
konsisten
yaitu
jika
beberapa
pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto, 2005). Metode Cronbach s Alpha dengan bantuan SPSS Statistics 19 for windows. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alpha
0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2006).
c. Analisis Statistik Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). SEM merupakan teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks
baik
recursive
maupun
non-recursive
untuk
memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. Pengujian hipotesis dengan menggunakan program Amos. Amos merupakan program yang
paling
informatif
dalam menyajikan hasil-hasil statistik, sehingga modifikasi model dan penyebab tidak fit atau buruknya suatu model dapat dengan mudah diketahui. (Ghozali & Fuad, 2005). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengujian model Structural Equation Modelling (SEM), yaitu: a. Asumsi Normalitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas univariate dilihat dengan nilai critical ratio (c.r) pada skewness dan kurtosis yaitu dengan nilai batas dibawah ±2.58 pada tingkat signifikansi 0,01. Sedangkan normalitas multivariate dilihat pada assessment of normality pada baris bawah kanan dengan nilai batas dibawah ± 2.58 (Ghozali, 2008). b. Pengujian Goodness of Fit Model Fit index digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan dengan data yang disajikan. Tabel III. 1 Tabel Goodness of Fit Model NO. 1. 2.
FIT INDEX OUTPUT NILAI Chi-Square Statistic Diharapkan 2 X Significance Probability 3. Goodness Of Fit Index (GFI) 4. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) 5. Adjusted Goodness Fit Of Index (AGFI) 6. Tucker Lewis Index (TLI) 7. Comparative Fit Index (CFI) 8. Normed Fit Index (NFI) 9. CMIN/DF 10. PNFI 11. PGFI
Sumber: Ghozali (2008)
Penjelasan dari masing-masing kriteria goodness of fit tersebut sebagai berikut: 1) Chi Square Nilai chi-square menunjukkan adanya penyimpangan antara sample covariance matrix dan model (fitted) covariance matrix. Chi-square ini merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model. Nilai chi-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
square sebesar 0 menunjukkan bahwa model memiliki fit yang sempurna. 2 2) X Significance Probability P adalah probabilitas untuk memperoleh penyimpangan besar sebagaimana ditunjukkan oleh nilai chi-square. Sehingga, nilai chisquare yang signifikan (kurang daripada 0.05) menunjukkan bahwa data empiris yang diperoleh memiliki
perbedaan
dengan
teori
yang telah dibangun berdasaran Structural Equation Model (Ghozali, 2006). 3) Goodness Of Fit Index (GFI) GFI merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam menghasilkan observed matriks kovarians. Nilai GFI berkisar antara 0 dan 1. Nilai GFI
ini harus
0.90 mengisyaratkan model
yang diuji memiliki kesesuaian yang baik (Ghozali, 2006). 4) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA adalah ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic Chi-square menolak model dengan jumlah sampel yang besar (Ghozali, 2006). Nilai RMSEA haruslah antara 0,05 dan 0,08 yang mengindikasikan indeks yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model (Ghozali, 2006).
5) Adjusted Goodness Fit Of Index (AGFI ) Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness Of Fit Index (GFI) yang telah disesuaikan dengan ratio dari degree of freedom model (Ghozali, 2006). Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
0.90, semakin besar nilai AGFI maka semakin baik kesesuaian modelnya. 6) TLI (Tucker Lewis Index) Sebagai
alat
untuk
mengevaluasi
analisis
faktor,
dimana
menggabungkan ukuran parsimony ke dalam index komparasi antara proposed model dan null model (Ghozali, 2008). Nilai TLI yang direkomendasikan adala
0,90. TLI merupakan indeks yang kurang
dipengaruhi oleh ukuran sample. 7) Comparative Fit Index (CFI) Adalah indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan null model direkomendasikan
yaitu
(Ghozali, 2008). Nilai yang 9.
Nilai
yang
mendekati
1
mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. 8) NFI ( Normed Fit Index) Merupakan ukuran perbandingan antara proposed model dan null model (Ghozali, 2008). Nilai yang direkomendasikan adalah
0.
9) Normed Chi Square (CMIN/DF) CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodnes of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian (Ghozali, 2008). Nilai yang direkomendasikan untuk menerima kesesuaian model adalah CMIN/DF 10) PNFI / Parsimonious Normal Fit Index
commit to user
2,0.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
PNFI memasukkan sejumlah degree of freedom yang digunakan untuk mencapai level fit. Semakin tinggi lnilai PNFI semakin baik. Kegunaan utama dari PNFI adalah untuk membandingkan model dengan alternative sehingga tidak ada nilai yang direkomendasikan sebagai nilai fit yang diterima. Namun jika membandingkan dua model maka perbedaan PNFI 0,60 sampai 0,90 menunjukkan adanya perbedaan model yang signifikan. 11) PGFI/ Parsimonious Goodness-Of-Index PGFI memodifikasi GFI atas dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar antara 0 sampai 1.0 dengan nilai semakin tinggi menunjukkan model lebih parsimony.
H. Uji Hipotesis Setelah data siap untuk dianalisis yaitu dengan mengeluarkan respon yang hilang/ tidak sesuai dan ketepatan pengukuran sudah terbukti, maka peneliti siap untuk melakukan uji hipotesis yang telah disusun untuk penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang didasarkan pada nilai c.r (t-hitung) lebih besar dari atau sama dengan nilai t-tabel (t-hitun atau
nilai
commit to user
t-tabel). Nilai t-tabel = 1,96
signifikansi
<0,05.