BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Perintis Pelayanan Paripurna (Century Healthcare) yang berlokasi di Jl. Raya Gatot Subroto,No 40 Kadu,Curug Tangerang 15810. Yang berpusat di Jl. Limo No.40 Permata Hijau, Senayan, Jakarta Selatan 12220
Tlp : 021-7200981. Peneliti tertarik untuk meneliti
perusahaan ritel farmasi ini karena ingin mengetahui sejauh mana dampak terjadinya selisih barang terhadap oprasional perusahaan dan terhadap karyawan. 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Pharos Indonesia didirikan pada tanggal 30 September 1971, merupakan salah satu industri farmasi Indonesia yang didirikan oleh Drs. Eddie Lembong sebagai President Director.Drs. Eddie Lembong bercita-cita untuk mendirikan suatu komunitas farmasi di Indonesia. Menyadari bahwa dewasa ini keadaan ekonomi Indonesia berada pada level yang secara finansial dapat mendukung dan karena masyarakat sudah lebih kritis dalam memilih produk, maka didirikanlah Century Healthcare di Jakarta pada tahun 1993. PT Perintis Pelayanan Paripurna merupakan nama yang tertera pada akte pendirian perusahaan, Drs. Eddie Lembong menunjuk anaknya yang bernama Andre Lembong sebagai Director perusahaan ini.
22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Di bawah kepemimpinan Andre Lembong PT.PERINTIS PELAYANAN PARIPURNA berkembang sangat pesat dan Outlet Century Healthcare pertama terletak di Gajah Mada, setidaknya sekitar 24outlet baru Century Healthcare berdiri tiap tahunnya. Hingga saat ini Century Healthcare sudah memiliki 483outlet yang tersebar di mal-mal, perkantoran dan perumahan disekitar Jakarta, Tangerang, Cilegon, Bogor, Depok, Bekasi, Bandung, Solo, Jogjakarta, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Palembang, Manado, Sulawesi, Aceh, Irian jaya. Pada awalnya untuk memenuhi semua kebutuhan outlet akan barang dan obat-obatan Century Healthcare mempunyai satu gudang yang berada diJl. Limo No.40 Permata Hijau, Senayan, Jakarta Selatan 12220. Karena semakin banyaknya jumlah outlet yang telah di buka kapasitas gudang yang masih kecil tidak mencukupi akan kebutuhan outlet yang semakin banyak, maka pada bulan Juli 2007 gudang di pindahkan ke Jl. Raya Gatot Subroto,No 40 Kadu,Curug Tangerang 15810, di tempat baru inilah gudang utama PT. Perintis Pelayanan Paripurna berada, pada waktu beroprasinya gudang ini di bagi menjadi 3 gudang dengan di pimpin oleh manajer gudang masing-masing. Yang pertama adalah gudang khusus obat-obatan apotik yang pembeliannya harus dengan resep dokter yang disingkat dengan CHC Apotik, yang kedua adalah CHC Floor semua barang yang ada di outlet Century healthcare selain yang ada di CHC Apotik. Dan yang ketiga adalah gudang CFU, gudang ini melayani seluruh permintaan barang dari oulet Frencise CHC.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
3.1.2 Proses kinerja gudang Berikut sistem kerja penanganan barang pada gudang CHC Floor khususnya.Barang masuk adalah pada staff penerimaan yang menerima barang melalui loket terima barang dari supplier, meskipun gudang kami terima barang dalam jumlahbesar tetapi barang tersebut harus masuk satu persatu melalui loket yang ada agar para staff penerimaan dapat memastikan barang yang masuk ke dalam gudang adalah barang yang dalam kondisi baik, bagus sesuai standart yang ada dan layak jual. Staff penerimaan menerima barang sesuai dengan PO (purchasing order) yang di berikan supplier, karena sebelum supplier mengirim barang purchasing yang mengorder barang persediaan gudang melalui PO, barang yang di terima oleh staff penerimaan harus sesuai antara jenis barang dan jumlah fisik barang dengan jumlah yang tertera di dalam faktur dari supplier. Setelah barang di terima oleh penerimaan,barang tersebut akan masuk gondola (tempat kami mendisplay barang) sesuai dengan jenisnya. Di gudang ada indentitas tersendiri untuk membedakan letak barang, kaena setiap barang yang masuk di bedakan berdasarkan fungsi dan kegunaanya seperti: 1. Untuk produk obat-obatan khusus dengan resep dokter 2. Untuk produk obat-obatan yang di jual bebas di pasaran tanpa resep dokter 3. Untuk suplemen kesehatan dan kecantikan 4. Untuk peralatan kesehatan 5. Untuk perawatan kecantikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
6. Untuk perawatan bayi 7. Untuk perawatan mulut dan gigi 8. Untuk perawatan rambut 9. Untuk makanan dan minuman serta aksesoris Penataan dan penempatan barang dilakukan oleh staff sp dengan menggunakan system fefo, selain menata dan menempatkan barang staff sp juga mengambil barang untuk melayani permintaan outlet, setelah melayani seluruh isi dari surat permintaan outlet staff sp menaruhnya ke dalam satu container untuk kemudian di serahkan kepada staff Scaning. Scaninglah yang bertugas menscan satu persatu barang tersebut guna menyesuaikan apakah benar barang yang di ambil sesuai dengan SP (surat permintaan outlet) baik dari jenis barang yang di minta oleh outlet dan juga jumlah quantity barang tersebut. Ini untuk memperkecil apabila terjadi kesalahan ambil barang dan salah hitung oleh pihak staff sp, karena tugas utama scaning adalah memastikan barang yang keluar dari gudang tersebut benar baik dari jenis barang dan jumlah yang di kirim ke outlet. Setelah selesai maka container di tutup kemudian di cetak surat jalan dengan kode outlet yang sesuai dengan surat permintaan yang terlayani, agar siap untuk di kirim ke outlet oleh supir gudang. Selain penerimaan barang dari supplier di gudang kami juga ada penerimaan barang dari outlet dimana barang yang kami terima kembali adalah barang-barang yang sudah mendekati masa ED sehingga akan di retur ke supplier
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
agar dapat memotong tangihan pembayaran mereka atau dapat di tukar guling dengan barang yang sama tetapi dengan masa ED yang jauh seperti pertama kali kami terima di staff penerimaan. 3.1.3
Tujuan Didirikannya Perusahaan PT Perintis Pelayanan Paripurna (Century Healthcare) didirikan untuk
membuat masyarakat mengerti akan kegunaan obat dan memudahkan pemilihan obat yang baik secara maksimal dengan memperhatikan standar dan kualitas pelayanan yang prima. 3.1.4 Visi, Misi Dan Komitmen Perusahaan Visi dari PT. Perintis Pelayanan Paripurna ( Century healthcare ) adalah “menjadi jaringan ritel farmasi terbesar yang menguntungkan stoke holder, dan menjadi pilihan utama masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan keluarga” Misi dari PT. Perintis Pelayanan Paripurna ( Century healthcare ) adalah “memberikan pelayanan kefarmasian yang berstandart internasional kepada masyarakat global melalui sumber daya manusia yang berkwalitas” Komitmen dari PT. Perintis Pelayanan Paripurna ( Century healthcare ) adalah “Kami akan memberikan produk beserta jasa kesehatan dan kecantikan yang bermutu, yang memenuhi kepuasan pelanggan dan selalu berusaha unggul dengan: 1. Memberikan pelayanan yang cepat, tepat dengan di dukung oleh keahlian, keramahan serta sistem komunikasi dan imformasi yang terintegrrasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2. Meningkatkan keahlian, kedisiplinan, kejujuran dan partisipasi aktif dari setiap personil. 3. Memperbaiki sistem manajemen mutu secara terus menerus.”
3.2 Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan subyek/ obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan angka-angka yang ada. Adapun subyek dari penelitian ini adalah hasil selisih dari laporan stok opname pertiga bulan pada gudang Century Healthcare.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
GAMBAR 3.1 Desain Penelitian
PT. PERINTIS PELAYANAN PARIPURNA CENTURY HEALTHCARE
Pengendalian Persediaan
Efisiensi persediaan
Tingkat layanan
Kinerja persediaan
Perbedaan kinerja manajemen Sebelum dan sesudah pengendalian persediaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
3.3 Variabel dan skala pengukuran Variabel pada penelitian ini adalah pengendalian persediaan yang dilakukan oleh PT. Perintis Pelayanan Paripurna. Dan sub variable yang digunakan
adalah efisiensi persediaan gudang, tingkat layanan perusahaan,
kinerja manajemen persediaan. Dan skala yang dipakai adalah skala nominal, dimana angka yang deberikan pada satu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainya.
3.3.1 Ukuran kinerja sistem persediaan Tujuan akhir dari sistem manajemen persediaan adalah mengoptimalkan persediaan, persediaan dikatakan optimal pada saat keuntungan yang dapat dicapai oleh persediaan adalah maksimal dengan biaya yang minimal.Akan tetapi untuk menghitung kontribusi persediaan terhadap keuntungan perusahaan secara parsial sangat sulit karena keuntungan perusahaan ditentukan oleh banyaknya variable
yang
mempengaruhinya.Oleh
karena
itu
untuk
mempermudah
perhitunganya digunakan ukuran yang sangat oprasional. 1.
Prosentase pemenuhan permintaan.
Prosentase pemenuhan permintaan merupakan jumlah yang dapat dipenuhi dengan segera dari jumlah permintaan yang dapat dipenuhi pada priode yang bersangkutan, dengan rumus sebagai berikut: =
http://digilib.mercubuana.ac.id/
X 100%
30
2. Prosentase waktu tersedianya persediaan Prosentase waktu tersedianya persediaan, merupakan jumlah hari kerja dalam satu tahun terdapat persediaan dari jumlah hari kerja total dalam satu tahun, dengan rumus sebagai berikut: =
X 100%
3. Perputaran persediaan Perputaran persediaan,merupakan volume penjualan tahunan dari persediaan rata-rata, barang konsumsi memiliki tingkat perputaran yang lebih tinggi, dengan rumus sebagai berikut:
=
X 100%
3.3.2 Efektivitas pengukuran persediaan Untuk mengukur efektifan persediaan maka perlu untuk mengetahui: 1.
Tingkat layanan pelanggan a. Kemampuan pesanan (%)
= 100 −
b. Kemampuan per unit (%) = 100 − 2.
Investasi persediaan a. Nilai persediaan = (1/2) (jumlah pesanan/unit) (nilai) b. Nilai persediaan pengaman = nilai permintaan maksimum – nilai persediaan rata-rata
3.
Kinerja manajemen persediaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
a. Akurasi catatan =
b. Rasio penjualan persediaan = 3.3.3 Sistem pengendalian persediaan Pengendalian persediaan menekankan pada aturan keputusan yang dapat digunakan untuk menentukan kapan dan berapa banyak yang dipesan. Dalam bidang operasi peran ini dibutuhkan dalam sistem pengendalian persediaan, sistem dapat meliputi cara untuk mencatat transaksi dan untuk memonitor kinerja manajemen persediaan. Sistem pengendalian persediaan kwalitas baik yang menggunakan computer maupun manual memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Menghitung transaksi. Setiap sistem persediaan membutuhkan metode pencatatan yang harus mendukung kebutuhan akutansi organisasi dan fungsi manajemen persrdiaan. 2. Mengatur keputusan persediaan. Sistem persediaan menyatukan/mengakui aturan keputusan untuk menentukan kapan dan berapa banyak memesan. 3. Pelaporan pengecualian. Pada saat aturan keputusan persediaan otomatis berada dalam sistem, maka pengecualian akan dilaporkan pada manajemen. 4. Peramalan. Keputusan persediaan dapat didasarkan pada permintaan peramalan. Terdapat beberapa tehnik peramalan yang dapat digunakan baik kuantitatif maupun kualitatif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
5. Laporan manajemen puncak. Sistem pengendalian kualitas dapat menghasilkan laporan untuk manajemen puncak seperti halnya untuk manajer persediaan.
3.4 Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho = Tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja persediaan sebelum dan sesudah pengendalian. Ha = Adanya perbedaan signifikan antara kinerja persediaan sebelum dan sesudah pengendalian. 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan cara penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan langsung pada tempat atau objek penelitian. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Observasi Pengamatan atau peninjauan secara langsung di tempat penelitian yaitu di PT. Perintis Pelayanan Paripurna dengan mengamati sistem atau cara kerja pegawai yang ada, mengamati proses kinerja dari awal sampai akhir, dan kegiatan pengendalian barang gudang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
3.6 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh dari PT. Perintis Pelayanan Paripurna yang menjadi tempat penelitian. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif yaitu data yang berupa angka-angka berupa data mengenai selisih stok opname.
3.7 Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai persamaan karakteristik tertentu dimana dalam penelitian ini adalah hasil selisih stok opname. Sedangkan sampel penelitian adalah sebagian dari subyek penelitian yang akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis, sehingga kesimpulan yang diperoleh dari sampel dianggap berlaku juga untuk populasi. Pada penelitian ini akan dikumpulkan sampel sebanyak 101.
3.8 Metode Analisis Data Untuk menganalisa data yang diperoleh, penulis mengadakan metode analisis data yaitu analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan model-model, seperti model matematika dan model statistic. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterprestasikan dalam suatu uraian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Rumus yang dipakai untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Prosentase pemenuhan permintaan. = 2. =
X 100%
Prosentase waktu tersedianya persediaan
X 100%
3. Perputaran persediaan
=
4.
X 100%
Tingkat layanan pelanggan
c. Kemampuan pesanan (%) = 100 −
d. Kemampuan per unit (%) =
5.
Investasi persediaan c. Nilai persediaan = Quantity × Harga d. Nilai persediaan pengaman = nilai permintaan maksimum – nilai persediaan rata-rata
6.
Kinerja manajemen persediaan c. Akurasi catatan =
d. Rasio penjualan persediaan =
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Dan untuk mengetahui hasil kinerja sebelum dan setelah pengendalian dilakukan maka peneliti mengunakan SPSS 17.0 for windows untuk mendapatkan hasil statistik deskriptif yang memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel penelitian, yang hasil metode ini dalam bentuk table dan kita dapat melihat apakah setelah penerapan kinerja terjadi peningkatan kinerja yang dapat dinilai dari berkurangnya penyimpangan (selisih barang). a) Hipotesis
Ho1 = Tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja persediaan sebelum dan sesudah pengendalian. Ha1 = Ada perbedaan signifikan antara kinerja persediaan sebelum dan sesudah pengendalian. Untuk menguji hipotesis ini peneliti menggunakan uji mann-whitney Uji Mann-Whitney digunakan untuk menguji hipotesis nol tentang kesamaan parameter-parameter lokasi populasi . Dalam beberapa kasus uji ini disebut juga Uji Mann-Whitney Wilcoxon, karena wilcoxon menggunakan kasus dengan ukuran sampel yang sama sedangkan Mann-Whitney dapa juga menggunakan ukuran sampel yang berbeda.
Sehingga secara garis besar pada uji Mann-Whitney diperoleh dua sampel random yang ukurannya bisa berbeda dan bisa sama, misalnya X1, X2, … , Xn dari populasi X dan Y1, Y2, … , Ym dari populasi Y.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Adapun secara lengkap format uji hipotesis dari uji ini yaitu:
H0 : μ = μi ( tidak ada perbedaan rata-rata diantara kedua sampel) H1 : μ ≠ μi (terdapat perbedaan rata-rata antara kedua sampel) Statistik uji:
Dimana: U(x) = n1*n2 + [((1/2)*n(x)*(n(x)+1)) – R(x)] Dengan : x = 1 (untuk sampel 1) 2 (untuk sampel 2) R(x) = jumlah rangking tiap sampel n1 = banyaknya sampel pada sampel 1 n2 = banyaknya sampel pada sampel 2 Daerah kritis H0 ditolak jika nilai absolut Z hitung > nilai Za/2 . Untuk menjalankan metode ini kita menggunakan SPSS, berdasarkan hasil output uji mann-whitney kita dapat melihat hasil perbedaan dari kedua sampel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/