29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat
Peneliti melakukan penelitian dijurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.
3.2
Spesifikasi Hardware dan Software Yang Digunakan
Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) ini menggunakan satu unit notebook dengan spesifikasi sebagai berikut: Spesifikasi hardware yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Processor Intel(R) Core(TM) i3-2330M CPU @2.20GHz (4 CPUs) 2. RAM DDR3 2GB 3. HDD 500 GB 4. VGA NVIDIA GEFORCE GT520M
Spesifikasi software yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 2. Aplikasi local server XAMPP 1.8.0
30
3. Notepad++ 4. Browser Mozilla Firefox 5. Microsoft Visio 2007.
3.3
Data
Data yang akan digunakan dalam sistem ini akan diambil dari data para mahasiswa yang akan mendaftar beasiswa PPA pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 diantaranya: 1.
Nama Mahasiswa
2.
NPM Mahasiswa
3.
No. Handphone Mahasiswa
4.
Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa
5.
No. Rekening Mahasiswa
6.
Indek Prestasi Komulatif (IPK) Mahasiswa
7.
Jabatan Mahasiswa dalam Lembaga Kemahasiswaan
8.
Prestasi Juara Pertama (jika ada)
9.
Prestasi Juara Kedua (jika ada)
10. Penghasilan Orang Tua Mahasiswa 11. Anak dalam Tanggungan Orang Tua Mahasiswa
3.4
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode studi literatur. Dimana diperlukan sumber baca seperti buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi pendaftaran beasiswa PPA dan tentang algoritma sorting. Tujuan
31
dari metode studi litetarur ini adalah untuk memperoleh sumber referensi sehingga memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian.
3.5
Metode Pengembangan Sistem
Waterfall Model adalah “Linear Sequential Model”. Model ini kadang-kadang disebut dengan “classic life cycle”. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Waterfall
menunjukkan sebuah pendekatan sistematis untuk
pengembangan perangkat lunak (Pressman , 2010, p39).
Model ini dimulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing, dan maintenance.
Gambar 3.1 Fase-Fase Pengembangan Sistem Waterfall (Satzinger,2009).
32
Fase dalam Metode Waterfall Tahapan tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut: 1.
Fase Perencanaan Sistem Pada fase perencanaan sistem ini kita terlebih dahulu harus merencanakan tentang project apa yang akan kita buat atau dengan kata lain kita harus mendefinisikan masalah yang harus dipecahkan. Bagaimana cara membuat Sistem Informasi Pendaftaran Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) mengefisiensi kan waktu sehingga sehingga diharapkan nantinya akan meringankan tugas sekertaris jurusan. Dalam sistem yang akan dibuat ini sekertaris jurusan cukup memeriksa data pendaftar besiswa saja, kemudian sistem ini akan melakukan perankingan secara otomatis. Pada sistem ini digunakan dua metode sorting yaitu quick sort dan selection sort, tujuan menggunakan kedua metode sorting tersebut agar dapat mengetahui metode mana yang lebih baik serta lebih efisien untuk digunakan.
2.
Fase Analisis Pada fase Analysis kita harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang akan kita gunakan dalam pembuatan sistem, dan software yang dibutuhkan harus bisa didapatkan dalam fase ini. Terdapat analisis kebutuhan yang digunakan dalam pengembangan sistem ini yaitu berupa perangkat keras laptop berserta spesifikasi processor: Processor Intel(R) Core(TM) i3-2330M CPU @2.20GHz (4 CPUs), RAM DDR3 2GB, HDD 500 GB, dan VGA NVIDIA GEFORCE GT520M. Serta perangkat lunak atau software yaitu Spesifikasi software yang digunakan adalah sebagai berikut: Sistem Operasi Windows 7 Ultimate, Aplikasi local server XAMPP 1.7.4, Notepad++, Browser Mozilla Firefox, Microsoft Visio 2010.
33
3.
Fase Desain Pada fase ini akan dilakukan desain pada sistem, tahap ini dilakukan sebelum melakukan pengkodean. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
4.
Fase Implementasi Pada fase Implementation ini dimana kita mulai untuk melakukan pengkodingan dengan bahasa pemrograman yang telah kita tentukan sebelumnya. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan.
5.
Fase Integration & Testing Pada fase Integration & Testing ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak, jika sudah tidak ada kesalahan langsung masuk ke fase pemeliharaan.
6.
Fase Maintenance Pada fase maintenance software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
34
3.6
Skor/poin dan presentasi Penilaian berdasarkan ketentuan untuk Beasiswa PPA
Tabel 3.1 Poin dan presentasi untuk kategori IPK IPK (Indeks Prestasi Komulatif) Jika
POIN
Presentasi 50/100
IPK > 3,80
5
Poin X 0,5
IPK : 3,61-3,80
4
Poin X 0,5
IPK : 3,41-3,60
3
Poin X 0,5
IPK : 3,21-3,40
2
Poin X 0,5
IPK : 3,00-3,20
1
Poin X 0,5
Tabel 3.2 Poin dan presentasi untuk kategori jabatan dalam lembaga organisasi Lembaga Jika
POIN
Presentasi 20/100
Ketua (pimpinan)
5
Poin X 0,2
W.Ketua,Sekretaris,Bendahara
4
Poin X 0,2
Koordinator Bidang
3
Poin X 0,2
Anggota Pengurus
2
Poin X 0,2
Anggota Biasa/ Kader
1
Poin X 0,2
Tabel 3.3 Poin dan presentasi untuk kategori Kejuaraan-Juara Pertama Kejuaraan - Pertama Jika
POIN
Presentasi 10/100
Tingkat Internasional
5
Poin X 0,1
Tingkat Nasional
4
Poin X 0,1
Tingkat Regional
3
Poin X 0,1
Tingkat Propinsi
2
Poin X 0,1
Tingkat Kabupaten/Kota
1
Poin X 0,1
35
Tabel 3.4 Poin dan presentasi untuk kategori Kejuaraan-Juara Kedua Kejuaraan – Kedua Jika
POIN
Presentasi 10/100
Tingkat Internasional
5
Poin X 0,1
Tingkat Nasional
4
Poin X 0,1
Tingkat Regional
3
Poin X 0,1
Tingkat Propinsi
2
Poin X 0,1
Tingkat Kabupaten/Kota
1
Poin X 0,1
Tabel 3.5 Poin dan presentasi untuk kategori penghasilan orang tua perbulan Penghasilan Orang Tua Perbulan Jika
POIN
Presentasi 5/100
Penghasilan < Rp.1.000.000
5
Poin X 0,05
Penghasilan 1-1,99 juta
4
Poin X 0,05
Penghasilan 2-2,99 juta
3
Poin X 0,05
Penghasilan 3-3,99 juta
2
Poin X 0,05
Penghasilan >= 4 juta
1
Poin X 0,05
Tabel 3.6 Poin dan presentasi untuk kategori jumlah anak tanggungan orang tua Anak Dalam Tanggungan Orang Tua Jika
POIN
Presentasi 5/100
Tanggungan >= 5 orang
5
Poin X 0,05
Tanggungan 4 orang
4
Poin X 0,05
Tanggungan 3 orang
3
Poin X 0,05
Tanggungan 2 orang
2
Poin X 0,05
Tanggungan 1 orang
1
Poin X 0,05