1
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan (Design) Penelitian Rancangan (Design) penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian (Dharma, 2011). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain penelitian menggunakan metode eksprimen semu ( quasi experiment) dengan rancangan Non Randomized Control Group Pretest and Posttest Design ( Non Equivalent Control Group) (Natoatmodjo, 2010) Di dalam desain ini melibatkan dua subjek, satu diberikan perlakuan (kelompok eksperimen) dan yang tidak diberi apa-apa (kelompok kontrol). Dari desain ini efek dari suatu perlakuan terhadap variabel dependen akan diuji dengan cara membandingkan kedua variabel dependen pada kelompok eksperimen setelah dikenai perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Natoatmodjo, 2010). Model rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Pre test Perlakuan
Post test
Kelompok Perlakuan
01
X
02
Kelompok Kontrol
03
-
04
Gambar 3.1. Model rancangan penelitian
2
Keterangan : 01 : Pre test tingkat kemandirian keluarga kelompok kontrol dan kelompok perlakuan 02 : Post test tingkat kemandirian keluarga kelompok kontrol dan kelompok perlakuan X : Perlakuan dengan home care - : Tanpa Perlakuan 3.2. Populasi Sampel, dan Setting Penelitian 3.2.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto , 2006). Populasi juga merupakan sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik tertentu (Budiman, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga seluruh pasien stroke yang tercatat di ruang Angsoka RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda dari bulan Januari sampai Agustus 2011 terdapat 336 orang. 3.2.2. Sampel Sampel adalah sub unit populasi penelitian atau populasi penelitian sendiri, yang oleh peneliti dipandang mewakili populasi target (Danim, 2003). Pengambilan dan perhitungan sampel bertujuan menggunakan temuan sampel untuk dapat mengeneralisasi unit sampling yang sebenarnya tanpa harus melakukan studi pada setiap elemen populasi target (Dempsey & Dempsey, 2002). Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Consecutive sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel
3
yang dilakukan dengan memilih semua individu yang ditemui dan memenuhi
kriteriapenelitian,sampaijumlahsampelyangdinginkanterpenuhisertakemudianmenyetujuipenelitiandenganmengisilembarpersetujuan(informedconsent)(Dharma,
2011)
Penghitungan besar sampel menggunakan rumus besar sampel untuk menguj i dua proporsi (Ariawan, 2008) :
n1 = n2 =
Q +Za\1P1Q 1+P2Q 2 ) )
ZαdanZβdiperolehdaritabeldistribusinormalstandar,denganmemilhtarapkepercayaan95%(Zα=1,96)danpowertes80%(Zβ=0,84)sertabesarnyaP1=60%danP2=20%(kelompokintervensimengalamiperubahanperilaku60%dankelompokkontrol
mengalamiperubahan20%,sehn iggaefeksize=40%).
P
P1+P2
n1 = n2 =
0,6 +0,2
_ ______ = 0,4 6 \12(0,4) (0,6) +1,96 \1(0,4) (0,6) +0,2(0,8 ) 6 + 0,2)
n1 = n2 = 23 responden Drop Out = 15 %
n1
=
n2 -
4 1
_
n 1 = n 2 = 28 responden Untuk mengantisipasi drop out lebih besar, maka masing-masing menjadi 30 responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
5
Sampel pada penelitian ini adalah keluarga yang mempunyai anggota keluarga pasca stroke, yang dikelompokkan menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : 1) Keluarga dengan status ekonomi menengah ke bawah ; 2) Pendidikan keluarga minimal SMP; 3) Laki-laki atau perempuan dengan usia dewasa ≥ 20 tahun; 4) Keluarga yang menjadi wali atau bertanggung jawab utama pada pasien. 5) Umur pasien antara 45 sampai 60 tahun. 6) Pasien pasca stroke dengan hemiparese (kelemahan anggota gerak) 3.2.3. Setting Penelitian 3.2.3.1. Tempat/lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Samarinda, alasan pemilihan lokasi ini karena sudah ada agensi (pengelola) pelayanan home care yang sudah di legalkan oleh Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Samarinda yaitu Home Care Cahaya Husada Kaltim yang berbetuk Praktik Berkelompok dan home care ini sudah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit termasuk RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda, dan Rumah Sakit Islam Samarinda. 3.2.3.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan, dimulai 04 Maret 2012 sampai 07 Mei 2012.
6
3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi operasional 3.3.1. Variabel penelitian Variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Variabel bebas (independen variabel) adalah pemberian pelayanan home care 2)
Variabel terikat (dependen variabel) adalah tingkat kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan pasca stroke.
3)
Variabel perancu ( counfonding variabel) adalah karakteristik responden (family care giver) yang merupakan variabel lain yang berhubungan baik dengan variabel bebas dan terikat, yang meliputi pendidikan, usia, jenis kelamin, dan sosial ekonomi. Kerangka konsep penelitian yang dimaksud secara skematik digambarkan
sebagai berikut : Input
Proses
Output
Kelompok Perlakuan
Karakteristik Responden (family care giver)
Pelayanan home care dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga
Tingkat kemandirian keluarga
Kelmpok Kontrol Karakteristik Responden (family care giver)
Tingkat kemandirian keluarga Perawatan home care tanpa pendekatan asuhan keperawatan keluarga
Gambar 3.2. Kerangka konsep penelitian
3.3.2. Defenisi Operasional
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel 1
Defenisi Operasional 2 Penilaian terhadap kemampuan keluarga merawat anggota keluarga pasca stroke yang terdiri dari : 1) Keluarga mengetahui masalah anggota keluarga pasca stroke, dengan kriteria : (1) Keluarga dapat menyebutkan pengertian stroke, tanda dan gejala dari stroke. (2) Keluarga dapat menyebutkan penyebab dari stroke. (3) Keluarga dapat menyebutkan faktor risiko terjadinya stroke (4) Keluarga memiliki persepsi yang positif terhadap pemulihan penyakit pasca stroke 2) Keluarga mau mengambil keputusan untuk mengatasi masalah anggota keluarga pasca stroke, dengan kriteria : (5) Dampak yang dirasakan keluarga dengan anggota keluarga pasca stroke. (6) Keluarga dapat mengungkapkan komplikasi/akibat anggota keluarga stoke tidak mendapat penanganan yang baik. (7) Keluarga dapat mengambil keputusan untuk membantu anggota keluarga dengan stroke dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah.
Cara Ukur
Hasil Ukur
Skala
3
4
5
1 2
3
4
5
3). Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah pasca stroke, dengan kriteria : (8) Kelurga dapat melakukan perawatan sederhana : 8.1. Keluarga terampil memandikan pasien di tempat tidur. 8.2. Keluarga terampil melakukan keramas pada pasien 8.3. Keluarga trampil melakukan perawatan mulut dan gigi 8.4. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK dengan menggunakan urinal pot/pispot atau perawatan kateter atau kondom kateter 8.5. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAB dengan menggunakan pispot. 8.6. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhan cairan melalui oral atau Nasogatrik (NGT). 8.7. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui oral dan Nasogatrik (NGT) 8.8. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhan mobilisasi dengan pemberian posisi tubuh 8.9. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhan latihan rentang gerak 8.10. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhan psikologi : manajemen stress dengan teknik relaksasi progresif 8.11. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhan pemberian obat melalui oral atau sublingual atau topikal
Diukur dengan menggunakan lembar observasi 1 berupa ceklis (√) yang terdiri dari 11 item, setiap item diukur dengan skor 0-1 0=(Tidak) 1=(Ya). Bila skor ≤ 5 diberi nilai 0, dan skor > 5 diberi nilai 1 Total skor 0-1
Keluarga Mandiri III (KM III) : Jumlah/Skornya 8-10
Ordinal
1
2
3
4
5 Ordinal
4)Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang mendukung pemulihan pasien stroke. (9)Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah : 9.1. Melakukan modifikasi lingkungan rumah kamar tidura 9.2. Melakukan modifikasi lingkungan kamar mandi
5).Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan anggota keluarga pasca stroke (10) Keluarga mampu memfaatkan dan menyediakan sumber daya, menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia : 10.1. Melakukan pemanfaatkan atau menyediakan sumber daya keluarga. 10.2. Melakukan penyediaan peralatan yang dibutuhkan di rumah . 10.3. Melakukan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada : Puskesmas dan atau Rumah Sakit Pemberian pelayanan keperawatan di rumah dengan pendekatan proses keperawatan keluarga.
11
9.1. Instrumen Penelitian 9.1.1. Instrumen Pengumpulan data Alat ukur pengetahuan keluarga tentang stroke dikembangkan dari instrumen penelitian Sit, Wong, Clinton, Li & Fong. (2004) tentang EvidenceBased Educational Guidelines for stroke Survivosrs After Discharge Home. Berdasarkan tujuan penelitian, peneliti telah membuat dan menggunakan 3 (tiga) jenis kuesioner. Pengumpulan data adalah peneliti dan 8 (delapan) asisten peneliti yang sudah dilatih oleh Peneliti, untuk kuesioner dilaksanakan dengan cara membagikan langsung kepada responden dan kemudian setelah diisi diserahkan kembali kepada peneliti atau asisten peneliti. 1) Kuesioner A Kusioner ini berkaitan dengan data demografi responden dan pasien pasca stroke yang terdiri dari data demograpi responden yang terdiri dari Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Status pernikahan, Hubungan dengan Pasien, Karakteristik demografi pasien terdiri dari : Umur, Jenis Kelamin, Satatus pernikahan, dan Frekuensi serangan stroke. 2) Kuesioner B Kuesioner digunakan untuk mengukur pengetahuan keluarga mengenai stroke yang peneliti modifikasi 4 Pertanyaaan (Sit, Wong, Clinton, Li & Fong, 2004). Kuesioner ini terdiri dari empat (4) item pertanyaan meliputi kemampuan keluarga mengenal masalah penyakit stroke terdiri dari empat (4) pertanyaan yaitu pertanyaan nomor 1, 2*, 3, dan 4*. Alternatif jawaban untuk kuesioner ini terdiri dari pernyataan yang bersifat positif (favorable) dan
12
negatif (unfavorable) untuk nomor pertanyaan yang diberi tanda *). Skor alternatif jawaban yang bersifat favorable 1 = benar, 0= salah/tidak tahu dan skor alternatif jawaban untuk pertanyaan yang bersifat unfavorable 1= salah, 0=benar/tdk tahu. Total skor 0-4. 3) Kuesioner C Kuesioner digunakan untuk mengukur pengetahuan keluarga mengenai stroke yang peneliti modifikasi 3 (tiga) pertanyaaan (Sit, Won, Clinton, Li & Fong, 2004). Kuesioner ini terdiri dari tiga (3) item pertanyaan meliputi ; kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah anggota keluarga stroke terdiri 3 pertanyaan yaitu pertanyaan nomor 5*, 6, dan 7,. Alternatif jawaban untuk kuesioner ini terdiri dari pernyataan yang bersifat positif (favorable) dan negatif (unfavorable) untuk nomor pertanyaan yang diberi tanda *). Skor alternatif jawaban yang bersifat favorable 1 = benar, 0= salah/tidak tahu dan skor alternatif jawaban untuk pertanyaan yang bersifat unfavorable 1= salah, 0=benar/tidak tahu. Total skor 0-3. Alat ukur observasi terdiri dari 3 (tiga) bagian dengan jumlah 16 (enam belas) item observasi. Item observasi ini digunakan untuk mengukur kemampuan keluarga melaksanakan perawatan sederhana pada anggota keluarga stroke, kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan pada anggota keluarga stroke dan kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan anggota keluarga stroke. Lembar observasi yang digunakan, peneliti modifikasi dari 2 buah buku yang terdiri dari : Petunjuk
13
perawatan pasien pasca stroke di rumah oleh Mulyatsih & Ahmad (2010) dan Prosedur Perawatan di rumah Pedoman untuk Perawat (Johnson, Temple & Carr, 2005). Lembar observasi ini diisi oleh peneliti dan asisten peneliti berdasarkan hasil pengamatannya. 1) Lembar observasi 1 (satu). Mengukur kemampuan keluarga melaksanakan perawatan sederhana pada anggota keluarga stroke terdiri dari sebelas (11) item observasi yaitu item obsrvasi 8.1, 8.2, 8.3, 8.4, 8.5, 8.6, 8.7, 8.8, 8.9, 8.10, 8.11. Skor alternatif observasi : Ya nilai satu 1 dan jawaban tidak nilai 0. Bila skor ≤ 5 diberi nilai 0 dan skor > 5 diberi nilai 1. Total skor 0-1. 2) Lembar observasi 2 (dua). Mengukur kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah yang mendukung pemulihan pasien pasca stroke terdiri dari dua (2) item observasi yaitu item observasi 9.1 dan 9.2. Skor alternatif observasi : Ya nilai 1 dan jawaban tidak nilai 0. Bila skor ≤ 1 diberi nilai 0 dan skor > 1 diberi nilai 1. Total skor 0-1. 3) Lembar observasi 3 (tiga). Mengukur kemampuan keluarga menggali dan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan anggota keluarga pasca stroke terdiri dari tiga (3) item observasi yaitu observasi 10.1, 10.2, dan 10.3. Skor alternatif observasi : Ya nilai 1 dan jawaban tidak nilai 0. Bila skor ≤ 2 diberi nilai 0 dan skor > 2 diberi nilai 1, Total skor 0-1.
14
9.1.2. Uji Instrumen Instrumen yang telah dibuat secara lengkap telah di uji coba pada responden yang tidak dimasukkan pada responden penelitian sebenarnya di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Samarinda dan diikuti oleh 20 responden yang dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2012 sampai 5 Maret 2012. Tujuan uji coba untuk mengetahui tingkat validitas dan realibilitas instrumen. Uji validitas dilakukan dengan uji “Korelasi Spearman Rank”, sedangkan uji realibilitas dengan menggunakan KR 21 (Kuder Richardson). Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing pertanyaan antara pretest dan post test (Hastono, 2001). Pengukuran Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Machfoedz, 2010). Interpretasi uji validitas yaitu valid jika nilai p<0,05, sedangakan uji realibilitas yaitu realibel jika nilai r > 0,680. Setelah melalui proses uji validitas (korelasi Spearman Rank), ditemukan ada 3 pertanyaan (nomor 7, 8.7,8.10, 10.2) yang nilai p > 0,05. Sedangkan nilai KR 21 (Kuder Richardson) berada di atas nilai 0,680 yaitu r = 0,863. Semakin besar nilai r berarti pertanyaan tersebut memiliki konsistensi yang kuat (Sugiyono, 2011). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa kuesioner hasil modifikasi memenuhi validitas standar terkait. Sebelum diujicobakan pada responden kuesioner dan observasi hasil modifikasi juga telah dibaca oleh pakar untuk
15
memenuhi validitas isi.
9.2. Prosedur Pengumpulan Data 9.2.1. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut : 9.2.1. Tahap Persiapan 1) Pertama-tama peneliti terlebih dahulu menjalani ujian usulan penelitian; 2) Mengajukan permohonan izin melaksanakan penelitian kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota samarinda. 3) Melatih 8 (delapan) orang perawat tentang cara menggunakan instrumen penelitian dan protokol penelitian, serta modul penelitian. 9.2.2. Tahap Pelaksanaan 1) Setelah mendapat izin dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, peneliti dan 8 (delapan) asisten peneliti menghubungi kepala devisi keperawatan dan kepala ruangan bagian neurologi (persarafan) Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Rumah Sakit Islam Samarinda, dan Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda, yang berhubungan dengan pasien stroke pasca rawat inap (pasien pulang). 2) Setiap pasien stroke yang rencana pulang dari rumah sakit tersebut, bekerjasama dengan kepala ruangan bagian persarafan menghubungi peneliti dan asisten peneliti untuk memilih sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian. 3) Responden dalam penelitian ini yaitu keluarga dari pasien pasca stroke yang
16
sesuai dengan kriteria penelitian.
4) Kemudian responden diberikan penjelasan tentang rencana penelitian, tujuan, uraian prosedur, resiko ketidak nyamanan, keuntungan bagi subjek, hak-hak subjek dan kerahasian identitas subjek. 5) Setelah memenuhi maksud dan tujuan penelitian dan responden benar-benar yakin dapat terlibat dalam penelitian dengan tanpa paksaan, responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan. 6) Cara pengukuran data pada responden kelompok perlakuan. (1) Pengukuran awal (pretest), responden dibagikan kuesioner dan diberi kesempatan untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang tidak jelas dapat mengajukan pertanyaan kepada peneliti atau asisten peneliti dan untuk observasi (pengamatan) dilakukan oleh peneliti atau asisten peneliti dengan cara mengobservasi sesuai dengan yang ada pada instrumen item observasi; (2) Kemudian dilakukan intervensi pelayanan home care dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga, dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari dengan jadwal kunjungan seperti terlihat pada tabel 3.2.
17
Tabel 3.2 Jadwal intervensi pelayanan home care dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga. Hari kunjungan 1. Hari pertama 2. Hari kedua
3. Hari ketiga 4. Hari keempat
5. Hari kelima
6. Hari keenam
7. Hari ketujuh
Kegiatan Melakukan Kontrak dan Pengkajian pada keluarga (pre test tentang pengetahuan tentang stroke) Melanjutkan pengkajian pada keluarga (pre test tentang kemampuan keluarga melakukan perawatan pada anggota keluarga pasca stroke, kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah yang mendukung kesehatan pada anggota keluarga stroke, dan kemampuan keluarga menggunaan sumber daya dan fasilitas kesehatan di rumah yang diperlukan untuk perawatan anggota keluarga stroke Penetapan masalah keperawatan dan solusi pemecahan masalah (perencanaan) Pelaksanaan tindakan keperawatan : a. Pendidikan kesehatan tentang stroke b. Mengajarkan keterampilan kebutuhan perawatan diri : memandikan di tempat tidur, keramas dan perawatan mulut dan gigi. c. Mengajarkan keterampilan kebutuhan eliminasi Buang air kecil menggunakan urinal pot atau perawatan kateter d. Mengajarkan keterampilan kebutuhan eliminasi Buang air besar menggunakan pispot a. Mengajarkan keterampilan kebutuhan cairan dan nutrisi melalui oral atau NGT atau perawatan NGT. b. Mengajarkan keterampilan pemenuhan kebutuhan berkomunikasi c. Mengajarkan pemenuhan kebutuhan mobilisasi dengan pemberian posisi tubuh dan Latihan rentang gerak . d. Mengajarkan pemenuhan kebutuhan kognitif : memori. a. Mengajarkan keterampilan kebutuhan psikologi : manajemen stress dengan teknik relaksasi progresif. b. Mengajarkan pada keluarga pemberian obat melalui oral atau sublingual atau topikal c. Mengajarkan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah terdiri dari kamar tidur, kamar mandi. d. Mengajarkan kepada keluarga dalam memanfaatkan atau menyediakan jaminan pembiayaan kesehatan dan penyediaan peralatan yang dibutuhkan di rumah. Melakukan evaluasi (Post test) dan terminasi
18
(3) Selama proses penelitian ada 2 (dua) orang drop out yaitu 1 (satu) orang sudah 3 hari diberikan intervensi pada responden (family care giver), pasien pasca stroke meninggal dunia, dan 1 (satu) orang lagi responden sudah 4 hari diberikan intervensi, responden dan pasien pasca stroke pindah ke daerah lain ( di luar Kota Samarinda). (4) Selanjutnya 2 (dua) orang responden yang drop out dicarikan pengganti responden sesuai dengan kriteria penelitian. (5) Kemudian dilakukan pengukuran akhir (post test) dengan menggunakan instrumen yang sama. 7) Cara pengukuran data pada responden pada kelompok kontrol. (1) Pengukuran awal (pretest), responden dibagikan kuesioner dan diberi kesempatan untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang tidak jelas dapat mengajukan pertanyaan kepada peneliti atau asisten peneliti dan untuk observasi (pengamatan) dilakukan oleh peneliti atau asisten peneliti dengan cara mengobservasi sesuai dengan yang ada pada instrumen item observasi; (2) Diberikan pelayanan home care tanpa pendekatan asuhan keperawatan keluarga. (3) Selama proses penelitian responden pada kelompok kontrol tidak ada yang drop out (4) Dilakukan pengukuran akhir (post test) dengan menggunakan instrumen
19
yang sama.
(5) Setelah pengukuran akhir dilakukan, dilanjutkan dengan memberikan pelayanan home care dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga seperti yang dilakukan pada kelompok perlakuan.
9.3. Pengolahan dan Analisis Data Analisa data menggunakan uji univariabel dan bivariabel yang telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 9.3.1. Pengolahan Data 1) Editing. Kuesioner dan lembar observasi yang telah diisi oleh peneliti, sebelum ditabulasi terlebih dahulu dilakukan editing untuk mengecek kebenaran dan kelengkapan isian data, konsistensi jawaban dan kejelasan hasil pengisian. Data yang tidak lengkap dipisahkan kemudian untuk dilengkapi kembali. Proses editing dilakukan segera setelah kuesioner dam lembar observasi diisi oleh peneliti. 2) Coding Data Coding dilakukan untuk memberikan kode nomor jawaban yang diisi oleh peneliti dalam daftar pertanyaan dan lembar observasi. Masing-masing jawaban diberi kode angka sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemberian kode dilakukan dengan cara pengisian pada kotak sebelah kanan pertanyaan pada tiap kuesioner dan lembar observasi untuk memudahkan entry
20
data pada komputer.
3) Entry Data Entry data dilakukan dengan memasukkan data kedalam komputer dengan mempergunakan perangkat lunak dan fasilitas yang ada pada komputer. 4) Skoring Untuk variabel dependet diberi skor sesuai dengan jumlah butir pertanyaan dan butir lembar observasi. Hasil skoring tersebut dijumlahkan sehingga setiap responden mempunyai skor tersendiri sesuai dengan butir-butir pertanyaan dan butir-butir observasi. 5) Processing Setelah semua kuesioner dan lembar observasi terisi penuh dan benar, langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara memasukkan data dari kuesioner dan lembar observasi kepaket program komputer. 6) Cleaning Data Cleaning data (pembersihan ) dilakukan untuk meakinkan bahwa data yang dianalisis benar merupakan data yang sebenarnya. Langkah ini merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang telah dimasukkan, apabila ditemukan kesalahan pada saat pemasukan data dapat segerah diperbaiki sehingga nilai yang ada sesuai hasil pengumpulan data.
9.3.2. Teknik Analisis data Data yang telah tersusun selanjutnya dilakukan analisis. Teknik analisis
21
terdiri dari uji univariabel dan bivariabel.
22
1) Uji Univariabel Tahap pertama analisis yang dilakukan adalah analisis univariabel untuk mengetahui distribusi, frekuensi, dan persentase mengenai gambaran atau karakteristik responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, hubungan dengan pasien, dan penghasilan rata-rata per bulan. karakteristik pasien pasca stroke yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, status penikahan, dan frekuensi serangan stroke. Menentukan tingkat kemandirian keluarga pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sebelum dan sesudah dilakuan intervensi (pelayanan home care). Untuk mengetahui perbedaan karakteristik responden dan pasien antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di lakukan uji statistik deskriptif Crostab Chi Square. 2) Uji Bivariabel Tahap analisis selanjutnya adalah analisis bivariabel untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat kemandirian keluarga sebelum dan setelah intervensi pelayanan home care pada kedua kelompok penelitian menggunakan uji analisis statistik deskriptif Eksplore. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan home care terhadap tingkat kemadirian keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan pasca stroke digunakan Mann Whitney U-Test. Kemaknaan hasil uji ditentukan berdasarkan niali p < 0,05.
23
9.3.3. Penyajian Data Pada penelitian ini data disajikan dalam bentuk tabel, narasi dan grafik garis (line) dengan tidak menyimpang dari hasil pengumpulan data penelitian.
9.4. Pertimbangan Etika Penelitian Penelitian ini berhubungan langsung dengan responden sebagai sampel penelitian, sehingga peneliti harus menerapkan mengenai prinsip-prinsip etika dalam penelitian. Menurut Polit & Beck (2006), beberapa prinsip-prinsip etik penelitian antara lain : 9.4.1. Beneficence Prinsip Beneficence menekankan peneliti untuk melakukan penelitian yang memberikan manfaat bagi responden. Prinsip ini memberikan keuntungan dengan cara mencegah dan menjauhkan bahaya, membebaskan responden dari eksploitasi serta menyeimbangkan antara keuntungan dan risiko. Keuntungan dari penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan pasca stroke dan mencegah komplikasi lanjut seperti kontraktur, ulkus dekubitus, dan foot drop kepada pasien pasca stroke. 9.4.2. Non Maleficence Prinsip ini menekankan peneliti untuk tidak melakukan tindakan yang menimbulkan bahaya bagi responden. Responden diusahakan bebas dari rasa tidak nyaman. Penelitian ini menggunakan prosedur, sehingga meminimalkan bahaya yang mungkin timbul pada responden dan pasien pasca stroke.
24
9.4.3. Autonomy Autonomy memberikan makna kebebasan bagi responden untuk menentukan keputusan sendiri. Namun apabila keluarga menolak menjadi responden, maka tidak ada paksaan dari peneliti kepada responden serta tetap menghormati dan menghargai keputusan, hak, pilihan dan privacy responden; 9.4.4. Anonimity Peneliti memberikan jaminan pada responden dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data karakteristik dan hasil penelitian yang disajikan. Peneliti juga menjamin kerahasian semua informasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dari responden; 9.4.5. Veracity Prinsip Veracity atau kejujuran menekankan peneliti untuk menyampaikan informasi yang benar. peneliti memberikan informasi mengenai tujuan, manfaat dan prosedur penelitian tentang pengaruh pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga dengan masalah anggota keluarga pasca stroke; 9.4.6. Justice Prinsip Justice atau keadilan menuntut peneliti tidak melakukan diskriminasi saat memilih responden penelitian. Pada kelompok kontrol pada penelitian ini yang tidak dilakukan intervensi berupa pelayanan home care dengan pendekatan askep keluarga, diakhir penelitian ini akan dilakukan intervensi pelayanan home care dengan tujuan memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan pasca stroke.