50
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Nazir (2003:84) mengemukakan bahwa “Desain dari penelitian adalah
semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.“ Desain penelitian adalah kerangka kerja peneliti. Desain penelitian disusun untuk memudahkan peneliti dalam memecahkan permasalahan penelitian karena dapat memberikan pedoman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan. Menurut jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sugiyono (2006:11) mengungkapkan bahwa “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau
lebih
(independen)
tanpa
membuat
perbandingan,
atau
menghubungkan dengan variabel lain”. Karena variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel mandiri, maka penelitian ini disebut juga penelitian univariate (variabel tunggal). Kemudian, Arikunto (2006:10) menambahkan bahwa
“Penelitian
deskiptif
adalah
penelitian
yang
dilakukan
dengan
menjelaskan/ menggambarkan variabel masa lalu dan masa sekarang/ sedang terjadi”. Pengungkapan fakta ‘apa adanya’ dan menganalisis lebih dalam untuk dapat menginterpretasikan secara tepat merupakan kajian jenis penelitian ini. Adapun ciri-ciri metode deskriptif menurut Winaryo Surakhmad (dalam Rachmawati, 2007:39) adalah: 1.
Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masa aktual.
51
2.
Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis (karena itu metode ini sering disebut metode analitik).
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif merupakan metode yang berusaha mendeskripsikan (to describe = menggambarkan) dan menginterpretasikan data yang diperoleh. Metode ini tidak menghubungkan atau membandingkan antar variabel melainkan hanya menguraikan dan menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.
3.2
Operasionalisasi Variabel Arikunto (2006:10) mengatakan bahwa “Variabel disebut juga ‘ubahan’
karena dapat berubah-ubah, bervariasi”. Lebih lanjut Sugiyono (2006:31) mengatakan bahwa “variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan definisi diatas, variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:503) adalah merupakan kata benda (n) yang artinya: 1. Sesuatu yang dicapai, 2. Prestasi yang diperlihatkan, 3. Kemampuan kerja (tt peralatan). Selain itu, Wibowo (2007:7) mengemukakan bahwa kinerja berasal dari kata performance. Performance dapat diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi. Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa kinerja keuangan merupakan hasil yang dicapai
dari
berbagai
kegiatan
yang
dilakukan
perusahaan
dengan
mendayagunakan sumber daya dan dana yang tersedia. Untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan penelitian ini, penulis
52
merumuskan operasionalisasi variabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Dimensi Indikator Tingkat ▪ Net Profit Margin Profitabilitas ▪ Return On Assets.
Variabel Kinerja Keuangan Perusahaan
3.3
Skala Rasio
Tingkat Aktivitas
▪ ▪
Total Assets Turn Over Working Capital Turn Over.
Rasio
Potensi Kebangkrutan
▪
Z Score Model.
Rasio
Populasi dan Sampel •
Populasi Definisi populasi dalam Encyclopedia of Education Evaluation (dalam
Arikunto 2006:130) adalah a set (or collectioan) of all elements possessing ane or more attributes of interes. Sedangkan pengertian populasi menurut Sudjana (2005:161) adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan karakteristik yang akan diselidiki adalah adalah rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan analisis Z Score. Pengertian lain tentang populasi di ungkapkan sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sugiyono (2006:72).
53
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada unit analisis PT INTI.
•
Sampel Menurut Sudjana (2005:161) sampel adalah sebagian yang diambil dari
populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Cara-cara yang dimaksud adalah teknik dalam pengambilan sampel. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling dengan pendekatan Purposive Sampling yaitu “Teknik penentuan sampling dengan memilih objek penelitian atau sampel secara sengaja dengan pertimbangan tertentu“. Sugiyono (2006:73). Dalam hal ini, Sudjana (2005:168) mengungkapkan bahwa sampling purposif dikenal juga sebagai sampling pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti. Karena sampel diperoleh dengan tidak memperhitungkan peluang didalamnya, maka ketelitian dan kerepresentatifan sampel ini tidak dapat ditaksir dan akibatnya tidak mungkin men-generalisasikan hasil sampel terhadap populasi dengan derajat keyakinan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi PT INTI periode 2003 sampai dengan tahun 2006.
54
3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan
standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Teknik Dokumentasi yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen keuangan PT INTI yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Data diperoleh langsung dari unit analisis (data primer) dan sumber lain yang mendukung penelitian ini (data sekunder).
3.5
Teknik Analisis Data yang diperoleh penulis melalui teknik-teknik pengumpulan data
merupakan data yang masih memerlukan pengolahan dan penganalisaan lebih lanjut. Penelitian ini akan diolah untuk menghasilkan data yang diharapkan dapat menjawab permasalahan yang ada pada perusahaan. Langkah yang akan dilakukan untuk memulai pengolahan data ini adalah: 1.
Analisis Rasio Tahapan dalam analisis rasio dilakukan sebagai berikut:
Menghitung rasio profitabilitas Rasio profitabilitas yang dihitung adalah rasio net profit margin dan rasio Return On Assets. Net Profit Margin/ profit margin bersih: Laba Bersih Net Profit Margin = Penjualan Prastowo (2002: 91)
55
Return On Assets/ pengembalian atas aktiva: Laba Bersih Pengembalian atas aktiva = Total Aktiva Helfet (1997:102)
Menghitung rasio aktivitas Rasio aktivitas yang dihitung adalah total assets turn over dan working capital turn over. Total assets turn over/ perputaran total aktiva: Penjualan Perputaran Total Aktiva = Total aktiva Hanafi & Halim (2007:81) Working capital Turn Over/ Perputaran Modal Kerja: Sales Working capital turn over = Working capital Munawir (2004:80) Setelah nilai rasio dihitung, kemudian dibandingkan dengan rasio
sebelumnya sehingga akan terlihat trend dari angka rasio tersebut. Nilai trend dihitung dengan terlebih dahulu menentukan tahun dasar, seperti yang di ungkapkan Munawir (2004:52) berikut: Untuk dapat menghitung nilai trend yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentages) ini diperlukan dasar pengukurannya atau tahun dasarnya. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang di analisa tersebut di anggap sebagai tahun dasar (base year)... Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka index 100; sedang pos-pos yang sama dari periode-periode yang di analisa dihubungkan dengan pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar dengan cara membagi jumlah rupiah tiap-tiap pos dalam periode yang di analisa dengan jumlah rupiah dari pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar.
56
Trend angka rasio merupakan time series analist, dimana angka ratio dibandingkan dengan angka rasio sebelumnya untuk melihat adanya trend naik, turun, atau tetap. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tri Harjawati (2004:33) yang mengutip pendapat munawir (1990:57-58) dinyatakan bahwa trend yang semakin naik menunjukkan angka rasio yang baik sedangkan trend rasio yang semakin turun menunjukkan angka rasio yang kurang baik.
2.
Analisis Z Score Analisis ini digunakan untuk memprediksi potensi kebangkrutan
perusahaan. Analisis Z Score dihitung dengan rumus:
Z Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5 Altman (2002:19) Dimana: X1 = (Aktiva Lancar – Hutang Lancar)/ Total Aktiva X2 = Laba Yang Ditahan/ Total Aktiva X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak/ Total Aktiva X4 = Nilai Buku Saham Preferen dan Saham Biasa/ Nilai Buku Total Hutang X5 = Penjualan/ Total Aktiva Titik cut-off yang dilaporkan Altman (dalam Hanafi & Halim, 2007: 275) untuk nilai Z adalah: Z > 2,90- Tidak Bangkrut 1,20 < Z < 2,90- Daerah Rawan Z < 1,20- Bangkrut