BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Waluya mengemukakan bahwa Metode penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan
metode-metode
ilmiah
dalam
menggali
kebenaran
pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif, sedangkan teknik penyajiannya dalam bentuk deskriptif analisis. Metode kualitatif adalah sebuah penelitian yang mengolah data secara kualitatif, sedangkan metode penyajian deskriptif yaitu sebuah penyusunan laporan penilitian yang menyajikan datanya dengan mengadakan analisis terhadap suatu objek yang diteliti (2007:61). Seperti apa yang dikemukakan oleh Waluya bahwa Metode kualitatif mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka atau ukuran yang matematis meskipun kejadian itu nyata dimasyarakat. Metode yang termasuk dalam metode kualitatif adalah metode historis yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum, metode kompratif yaitu metode pengamatan dengan membandingkan bermacam-macam masyarakat serta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat pada masa lalu dan masa mendatang, metode studi kasus yaitu suatu metode pengamatan tentang suatu
keadaan, kelompok masyarakat setempat,
lembaga-lembaga ataupun individu-individu.
Alat-alat yang digunakan dalam studi kasus adalah wawancara, pertanyaanpertanyaan, daftar pertanyaan dan teknik keterlibatan sipeneliti dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok sosial yang sedang diamati (2007:8). Salah satu metode yang termasuk dalam metode kualitatif yaitu metode studi kasus sama dengan metode yang digunakan penulis dalam melakukan pengamatan baik yang sudah dilakukan maupun perencanaan pengamatan selanjutnya.
3.2 Latar Penelitian Objek penelitian penulis dalam penelitian ini yaitu pergeseran fungsi tari Molapi Saronde. Lokasi Penelitian di Desa Sosial, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
3.3 Kehadiran Peneliti Penulis melakukan observasi secara langsung di lokasi penelitian guna untuk mendapatkan informasi yang konkrit dari informan yang mengetahui seluk beluk objek penelitian melalui metode wawancara. Penulis telah melakukan observasi awal sebanyak 3 kali dan akan melaksanakan observasi lanjutan. Pada penelitian ini penulis bertindak sebagai pengamat.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu : 3.4.1 Observasi Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Observasi juga berarti peneliti
berada bersama partisipan. Keterlibatan peneliti akan membantu peneliti memperoleh banyak informasi yang tersembunyi dan mungkin tidak terungkap selama wawancara (Raco, 2007:112). Teori ini sesuai dengan apa yang dilakukan peneliti. Observasi awal yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara menyaksikan penyajian tari Molapi Saronde pada Huyi Mopo Tilanthahu dengan menggunakan media laptop serta mengamati foto-foto dokumentasi penyajian tari Molapi Saronde diluar Huyi Mopo Tilanthahu. Melalui kerja semacam ini diharapkan mendapat hasil pengamatan yang lebih obyektif.
3.4.2 Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan kebutuhan yang paling umum digunakan. Langkah-langkah dasar dalam teknik wawancara adalah memilih target wawancara, mendesain pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara, persiapan wawancara, melakukan wawancara, menindak lanjuti hasil wawancara (Al Fatta, 2007:69). Teori ini sesuai dengan apa yang dilakukan peneliti. Wawancara dilakukan untuk menggali data secara lisan dalam usaha mencari informasi yang dapat menghasilkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penulisan ini. Wawancara yang dilakukan dengan bertatap muka secara langsung dengan informan yang mengetahui tentang seluk beluk dari tari Molapi Saronde. Pertanyaan yang diajukan berdasarkan pertanyaan-pertanyaaan yang telah disusun dalam instrumen penelitian dan akan berkembang setelah wawancara berlangsung.
3.4.3 Dokumentasi Menurut Sukmadinata ‘Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik’ (Sukmadinata, 2009:221). Dokumentasi dilakukan dengan cara melakukan pemotretan selama pelaksanaan tari Molapi Saronde berlangsung dengan menggunakan camera digital dalam pengambilan gambar. Selain itu juga, peneliti memvideo pelaksanaan tari Molapi Saronde dengan menggunakan handycam. Untuk lebih mendapatkan data yang valid peneliti melakukan perekaman suara dengan menggunakan handphone pada saat proses wawancara berlangsung.
1. 5 Data dan Sumber Data 3.5.1 Data Primer Sarwono mengemukakan bahwa ‘Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama’ (Sarwono, 2006:129). Sumber pertama dalam penelitian ini adalah informan yang mengetahui seluk beluk tari Molapi Saronde seperti tokoh-tokoh adat, budayawan, dan seluruh masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan tari Molapi Saronde diluar Huyi Mopo Tilanthahu. Data primer dalam penelitian ini juga adalah dokumentasi hasil pengamatan pada saat proses pelaksanaan tari Molapi Saronde berlangsung.
3.5.2 Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku penunjang. Seperti apa yang diungkapkan Sarwono, data sekunder adalah ‘Data yang sudah tersedia
sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan’ (Sarwono, 2006:123). Bukubuku penunjang yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini seperti buku tentang tari tradisional Gorontalo, buku tentang aspek-aspek adat Gorontalo, buku yang membahas tentang perkembangan seni pertunjukan di era globalisasi, buku tentang sosiologi tari, buku yang membahas fungsi-fungsi seni pertunjukan dan juga buku tentang metode penelitian yang digunakan. 3.6 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono ‘Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai diperoleh data yang kredibel’ (Sugiyono, 2011:246). Dalam menganalisis data peneliti mengacu pada teori Sugiyono yang meliputi : 1. Reduksi Data Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokoskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas.
2. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang akan terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. 3. Penarikan Kesimpulan Setelah data dianalisis, maka selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan terhadap permasalahan yang telah dikaji berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang didukung oleh buku-buku penunjang sehingga data yang diperoleh menjadi valid.
3.7 Tahap-tahap Penelitian Adapun tahap-tahap penelitian yang telah ataupun yang akan ditempuh oleh penulis yaitu sebagai berikut : 1.
Pencarian judul dan objek penelitian Berdasarkan hasil observasi maka peneliti memutuskan untuk mengangkat pergeseran fungi tari Molapi Saronde di Desa Sosial kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo.
2.
Penyusunan Proposal Penyusunan proposal dilakukan setelah objek penelitian di tentukan dengan mengikuti bimbingan dengan Dosen Pembimbing maupun Penasehat Akademik.
3.
Seminar Proposal Dalam tahapan ini penulis akan melaksanakan seminar proposal yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan Penasehat Akademik.
4.
Pembimbingan Laporan Pembimbingan laporan dilaksanakan setelah penulis melakukan penelitian tindak lanjut terhadap proposal yang diajukan.
5.
Ujian hasil Penelitian Dalam tahapan ini penulis akan melaksanakan ujian hasil dari apa yang telah diteliti yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing.
6.
Ujian akhir Ujian akhir ataupun ujian komprehensif adalah tahapan terakhir dalam penyusunan skripsi.