30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah merek teh siap minum dalam kemasan yang dikeluarkan oleh PT. Sinar Sosro.Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.Dengan respondennya adalah orang yang memilih, membeli dan mengkonsumsi Teh Botol Sosro di pasar 8 dan Pasar Lama, Tangerang. B. Desain Penelitian Metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data, dilakukan dengan cara ilmiah yang bertujuan untuk memecahkan masalah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan kausalitas.Penelitian deskriptif menurut Sekaran dan Bougie (2013, 97) “Descriptive studies are often design to collect data that describe characteristics of persons, events, or situations”.Penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan karakteristik responden penelitian yang terdiri dariusia dan frekuensi pembeliandalam satu bulan. Penelitian kausalitas menurut Sekaran dan Bougie (2013, 98) “Delineating one or more factors that are causing the problem”. Penelitian kausal dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh Kepercayaan merek, perceived value, dancitra merek terhadap Loyalitas merekpada merek Teh Botol Sosro.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
C. Definisi dan Operasional Variabel Dalam penelitian ini, terdapat variabel independen dan variabel dependen, yaitu: 1. Variabel Dependen (Y) Menurut Sekaran dan Bougie (2013, 69) variabel dependen adalah “The researcher's goal is to understand and describe the dependent variable, or to explain its variability, or predict it”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah brand loyalty. a) Loyalitas Merek Loyalitas Merek adalah suatu bentuk ketertarikan konsumen pada suatu merek karena adanya kepercayaan, mempunyai nilai bagi konsumen, dan adanya persepsi positif yang diberikan oleh produk sehingga memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang. 2. Variabel Independen (X) Menurut Sekaran dan Bougie (2013, 70) variabel independen adalah “Is one that influences the dependent variable in either a positive or negative way”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah brand trust, perceived value, dan brand image : a) Kepercayaan Merek Kepercayaan Merek adalah suatu bentuk kepercayaan konsumen dari suatu produk yang berdasarkan pada pengalaman konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
b) Perceived value Perceived value adalah penilaian konsumen yang dilakukan dengan cara membandingkan antara manfaat/keuntungan yang akan diterima dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah produk/jasa. c) Citra Merek Citra Merek adalah persepsi yang dimiliki oleh konsumen terhadap suatu merek tertentu yang timbul dari hasil penilaian atribut produk tersebut dibandingkan dengan kompetitornya. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sekaran dan Bougie (2013, 220) “The likert scale is designed to examine how strongly subjects agree or disagree with statements on a five point scale”. Dalam penelitian ini, pengukurannya diberi tanda: 1) Angka 1 : Sangat Tidak Setuju 2) Angka 2 : Tidak Setuju 3) Angka 3 : Cukup setuju 4) Angka 4 : Setuju 5) Angka 5 : Sangat Setuju
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
D. Berikut adalah tabel variabel dan pengukurannya: Tabel 3.1 Variabel dan pengukurannya Variabel Kepercayaan Merek
Dimensi
Produk yang dapat dipercaya
Produk yang menjadi andalan
Produk yang aman
Produk yang jujur
Brand tersebut memenuhi harapan
1. Kelayakan
Produk yang layak untuk dikonsumsi
2. Harga
Merek yang harganya terjangkau
3. Nilai
Merek yang mempunyai nilai yang sesuai dengan uang yang dikeluarkan
4. Kepuasan
Produk Yang Baik dengan harga yang terjangkau
1. Kepercayaan 2. Andalan
3. Aman 4. Jujur 5. Harapan Perceive Value
Indikator
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Pengukuran Ordinal
Ordinal
34
Citra Merek
Loyalitas Merek
1. Atribut
Harga Kemasan Pemakai Citra penggunaan Warna Ukuran Design
2. Manfaat
Fungsional Simbolis Pengalaman
Nilai
3. Evaluasi Keseluruhan 1. Perilaku
2. Rekomendasi
Berniat untuk Membeli merek tersebut dalam waktu dekat
Berniat untuk Membeli produk lainya yang dikeluarkan oleh merek tersebut
Merek tersebut adalah pilihan pertama konsumen dalam katagori produk tersebut
Membeli merek yang sama pada saat konsumen membutuhkan produk tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
Ordinal
35
3. Komitmen
Menyampaikan halhal positif terkait merek tersebut kepada orang lain
Menyarankan merek tersebut kepada orang lain
Terus menerus menyarakan merek tersebut kepada orang lain
Akan menjadi pelanggan yang setia terhadap merek tersebut
Bersedia untuk membayar harga yang mahal sekalipun produk bersaing untuk bisa mmbeli merek tersebut
Hanya mempertimbangkan membeli merek tersebut
Meninjau merek ini sebagai menjadi plihan utama untuk beberapa tahun mendatang
Nilai yang baik untuk uang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
E. Populasi dan Sampel Penelitian Prosedur penarikan sampel dilakukan secara non-probability sampling. Non-probability sampling menurut Sekaran dan Bougie (2013, 252) “The elements in the population do not have any probabilities attached to their being chosen as sample subjects”. Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling menurut Sekaran dan Bougie (2013, 252), yaitu “The collection of information from members of the population who are conveniently available to provide it”. Adapun dalam menentukan jumlah minimum anggota sampel dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu: N n = 1 + Ne2 Dimana: n
: Ukuran sampel
N
: Ukuran populasi
e
: Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan Pada penelitian ini, peneliti melakukan perkiraan perhitungan jumlah
populasi mulai dari 12 Desember 2015 sampai 18 Desember 2015.Berdasarkan data didapat bahwa selama seminggu angka penjualan Teh Botol Sosro di Pusat Wisata Kuliner Pasar 8 dan Pusat Wisata Kuliner Pasar Lama Tangerang sebanyak 2112 botol, asumsi dalam sehari selama 4 jam Teh Botol Sosro yang terjual sebanyak 384 botol (akhir pekan) dan 240 botol (hari kerja). Angka ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
selanjutnya dikalikan dengan 52 minggu untuk mengetahui kisaran jumlah pembeli dalam 1 tahun, yaitu 109.824 pembeli. Penghitungan ukuran sampel dalam penelitian ini adalah :
n=
109.824
= 99,9
1 + 109.824 (0,1)2 Dari hasil penghitungan diatas, maka ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 99,9 responden dibulatkan menjadi 100 reponden.
Kriteria responden dalam penelitian ini adalah: 1.
Responden yang memilih Teh Botol Sosro
2.
Responden yang membeli Teh Botol Sosro
3.
Responden yang mengkonsumsi Teh Botol Sosro
4.
Responden yang berusia 17 tahun sampai 55 tahun
5.
Responden yang membeli dan mengkonsumsi Teh Botol Sosro minimal 5 kali dalam sebulan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
F. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang relevan pada penelitian ini maka digunakan sumber-sumber data, antara lain: 1. Data primer merupakan sumber yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Menurut Sekaran dan Bougie (2013, 113) “Primary data refer information obtained first-hand by the researcher on the variables of interest for the specific purpose of the study”. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada konsumen yang memilih, membeli, dan mengkonsumsi Teh Botol Sosro. Tempat penyebaran pertama di Pusat Wisata Kuliner Pasar 8, tempat tersebut merupakan tempat perkantoran, ruko dan tempat wisata kuliner, letaknya yang dekat dengan jalan protokol dan dekat dekat tempat hiburan, sekolah, dan perkantoran membuat tempat ini tidak pernah sepi. Dan tempat penyebaran kedua adalah Pusat Wisata Kuliner Pasar Lama, di tempat tersebut terdapat banyak tempat makanan, pertokoan, dan menjadi pusat kegiatan warga Tangerang, letaknya yang strategis karena berada di pusat Kota Tangerang dan dekat dengan stasiun membuat tempat ini selalu ramai dikunjungi dari pagi hingga malam. 2. Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Menurut Sekaran dan Bougie (2013, 116) “Secondary data refer to information gathered by someone other than the researcher conducting the current study”. Pengumpulan data sekunder
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
yang digunakan dalam penelitian ini antara lain jurnal penelitian, situs internet, majalah, dan buku perpustakaan. G. Metode Analisis Data 1. Uji Instrumen Penelitian a) Uji Normalitas Menurut Hair et al. (2010, 71) “Degree to which the distribution of the sample data corresponds to a normal distibution”. Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat bentuk distribusi penyebaran data yang terdistribusi normal, sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Model regresi yang baik adalah memiliki distibusi normal atau mendekati normal. Distribusi normal dapat diukur dengan menggunakan grafik normal probability plot. Yang menjadi dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya tersebut adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Hair et al., 2010:72).Uji normalitas menggunakan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati, karena secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh karena itulah diperlukan untuk melakukan uji statistik dengan melihat nilai skewness dan kurtosis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai skewnessdan kurtosis(Hair et al., 2010:71).Nilai Z skewness dan Z kurtosis dapat dihitung dengan rumus :
1.
Z skewness = Skewness √6/N
2.
Z kurtosis = Kurtosis √24 /N Dimana N adalah jumlah sampel, nilai Z dibandingkan dengan nilai
kritisnya, yaitu significance level0,05 atau 5% sebesar -1,96 dan +1,96. Jika nilai Z hitung berada diantara nilai tersebut maka data terdistribusi normal (Hair et al., 2010:73). Dimana hasilnya akan digunakan sebagai penentuan metode statistika yang digunakan. Untuk data normal maka akan digunakan statistik parametrik karena asumsi yang dibutuhkan dalam statistik parametrik salah satunya adalah data yang terdistribusi normal. Apabila data tidak normal maka digunakan statistik non-parametrik. Contoh statistik parametrik adalah regresi sederhana yang menggunakan uji t dan regresi berganda yang menggunakan uji F. Sedangkan contoh statistik non-parametrik adalah mann whitney u test, wilcoxon test, dan sign test.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
2. Uji Asumsi Klasik a) Uji Multikolinieritas Menurut (Imam Ghozali, 2006) uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen.Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai tolerance> 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance< 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika dalam model regresi terjadi multikolonieritas maka akan terbentuk lebih dari satu persamaan linier. Hal ini mengakibatkan model regresi tidak dapat memprediksi variabel dependen. b) Uji Heterokedastisitas Menurut Gujarati (2009, 365) “Homoscedasticity or equal (homo) spread (scedasticity) or equal variance, means that the Y populations corresponding to various X values have the same variance, where the conditional variance of the Y populations
varies
with
X”.Maksud
dari
pernyataan
tersebut
adalah
homoskedastisitas berarti populasi Y yang berhubungan dengan nilai X memiliki
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
varians yang sama. Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heterokedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : 1) Grafik scatter plot Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 2009:377). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 2009:377). 2) Uji Glejser Glejser test suggest regressing the absolute value on the X variable (Gujarati 2009, 379).Uji glejser yaitu, untuk menguji apakah terdapat indikasi terjadinya heterokedastisitas. Uji glejser dilakukan dengan melakukan regresi nilai absolut sebagai variabel independennya. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : Jika hasil uji menunjukkan nilai signifikansi < 0,05, maka Ha diterima atau Ho ditolak, sehingga terjadi heterokedastisitas. Jika hasil uji menunjukkan nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak, sehingga tidak terjadi heterokedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas, yaitu apabila varians dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap (homokedastisitas). Apabila terjadi heterokedastisitas maka penyebaran varians Y tidak merata diantara varians X sehingga koefisien regresi sampel lebih besar daripada koefisien regresi pada populasi yang sebenarnya. Hal ini mengakibatkan hasil dari uji t dan uji F tidak valid karena jika diaplikasikan terdapat kesimpulan yang salah tentang signifikansi. 3. Metode Analisa Data a) Regresi Berganda Menurut Andersonetal. (2012, 684) “The equation that describes how the dependent variable y is related to the independent variables x1, x2, …, xp and error term”. Regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dan satu variabel dependen dalam satu persamaan linear.
ŷ = b0 + b1x1 + b2x2+ b3x3 Dimana : ŷ
: Variabel dependen (Loyalitas merek)
x1
: Kepercayaan Merek
x2
: Perceived value
x3
: Citra Merek
b0
: Nilai konstanta atau koefisien korelasi
b1, b2, b3 : Koefisien regresi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
b) Koefisien Determinasi (R2) Menurut Hair et al. (2010, 156)“Measureof the proportion variance of the dependent variable about its mean that is explained by the independent”. Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen, jadi jika R2 semakin dekat dengan 1 maka akan semakin baik. 4. Uji Hipotesis a) Uji t Menurut Gujarati (2009, 115) “A procedure by which sample result are to verify the truth or falsity of a null hypothesis”. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Kriteria pengambilan hasil uji t: 1.
Jika statistik dihitung (angka t output) > statistik tabel (tabel t), maka Ho ditolak Ha diterima.
2.
Jika statistik hitung (angka t output) < statistik tabel (tabel t), maka Ho diterima Ha ditolak. b) Uji F Menurut Gujarati (2009, 242) “Measure of the overall significance of
estimated regression”. Uji F merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh semua variabel independen secara bersamasama terhadap variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : 1.
Apabila nilai signifikansi < 0,05 dan F hitung > F tabel,
maka Ha
diterima, Ho ditolak, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. 2.
Apabila nilai signifikansi > 0,05 dan F hitung < F tabel,
maka Ho
diterima, Ha ditolak, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Gujarati, 2009:243).
http://digilib.mercubuana.ac.id/