BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian bertempat pada PT . XYZ di Jl Abdul Muis No 62, Tanah Abang Jakarta Pusat, 10160 – Indonesia. Waktu penelitian tgl 1 Oktober 2015 sampai 30 Oktober 2015 , penelitian pada karyawan tetap di PT . XYZ. B. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis causal dengan pendekatan kuantitatif dan dibantu dengan program SPSS, jenis penelitian ini yaitu dengan memperoleh informasi yang akurat mengenai motivasi dan lingkungan kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan melalui evaluasi kinerja dengan cara menyebarkan kuisioner kepada para karyawan untuk memperoleh data yang akurat. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala dan mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan (Wahyuni dan Mulyono, 2006). Pendekatan tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar karyawan mempunyai motivasi terhadap kinerja perusahaan.
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C.Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi variabel Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya. Er. Ahmad Watik Pratiknya (2007), variabel adalah Konsep
yang
mempunyai
variabilitas.
Sedangkan
Konsep
adalah
penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variabel. Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan – tindakan. Lingkungan kerja adalah salah satu faktor terpenting dalam menciptakan kinerja karyawan baik yang ada disekitar karyawan maupun maupun hubungan sesama rekan kerja. Kinerja adalah pencapaian tugas dimana karyawan dalam bekerja harus sesuai dengan program kerja organisasi untuk menunjukkan tingkat kinerja organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi.
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Operasional Variabel Definisi Operasional Variabel a. Definisi suatu konsep merupakan suatu definisi yang menyatakan secara jelas dan akurat mengenai bagaimana suatu konsep atau constract tersebut diukur. b. Pengukuran dengan melihat dimensi perilaku, aspek, atau karakteristik yang ditunjukkan oleh suatu konsep. Merumuskan definisi operasional variabel perlu memperhatikan definisi teoritiknya dan kebutuhan kondisi teknik di lapangan. Jadi perlu memperhatikan keterkaitan dengan standarisasi pengukuran misalnya : pengertiannya, bagaimana cara mengukur, apa alat ukurnya, dan kriteria hasil pengukuran Proses Pengukuran, Terdiri dari : 1. Pembentukan “ constract “ (Construct Development) 2. Skala Pengukuran (Measurement Scale) Skala Pengukuran pada dasarnya terdapat 4 jenis skala pengukuran yaitu : a. Skala nominal : adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan subyek kedalam kategori atau kelompok. b. Skala ordinal : tidak hanya menyatakan kategori tapi juga menyatakan peringkat kategori tersebut. c. Skala interval : memungkinkan mengukur beda antara dua titik dalam skala, menghitung means dan standar deviasi data.
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Skala Rasio : Skala Rasio merupakan kedudukan data yang tertinggi, dimana memiliki nilai nol yang original. Operasional Variabel Tabel 3.1 Motivasi Kerja Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Motivasi Kerja
Intrinsik
- Kebutuhan
Ordinal
- Harapan - Minat Extrinsik
- Dorongan Keluarga - Lingkungan
Ordinal
- Imbalan Sumber : Djamarah 2008, Taufik 2007 Lingkungan Kerja Tabel 3.2 Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Lingkungan
Lingkungan Internal
- Kompetensi
Ordinal
Kerja
- Kepuasan kerja - Stress Karyawan Lingkungan
- Sektor social ekonomi
Eksternal
- Sektor teknologi
Ordinal
- Sektor Pemerintah - Pesaing Sumber : Wibowo 2007
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kinerja Karyawan Tabel 3.3 Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Kinerja
Faktor Individu
- Kemampuan
Ordinal
Karyawan
- Keterampilan - Latar belakang pendidikan - Pengalaman kerja Faktor Psikologis
- Persepsi
Ordinal
- Peran - Sikap - Kepribadian Faktor organisasi
- Struktur organisasi - Desain pekerjaan
Ordinal
- Kepemimpinan - Sistem Penghargaan Sumber : Mathis, Robert L dan John H Jackson, 2006
D. Pengukuran Variabel Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Dengan kata lain, menggunakan proses pengukuran yaitu dengan menetapkan angka atau tabel terhadap karakteristik atau atribut dari suatu obyek, atau setiap jenis
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
fenomena atau peristiwa yang mengunakan aturan-aturan tertentu yang menunjukkan jumlah dan atau kualitas dari faktor-faktor yang diteliti.
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut (Sugiyono, 2012) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Kesimpulannya, populasi bukan hanya orang tetapi benda-benda alam yang lain. Tujuan diadakan Populasi juga bukan jumlah yang ada pada objek yang dipelajari tetapi juga populasi yaitu agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota sampel dan membatasi berlakunya daerah generalisasi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan tetap di PT XYZ yang totalnya sampai akhir desember tahun 2014 yaitu 558 karyawan. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah wakil populasi yang akan diteliti. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu random sampling, Random sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sederhana. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan di anggap memiliki populasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam menentukan jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut :
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
N
Keterangan :
n= 1 + N(d²)
n = besar sampel N= besar populasi d= ketepatan yang diinginkan (0,1)
Berdasarkan rumus yang diperoleh jumlah sampel (n) untuk berapa banyak jumlah sampel dalam penelitian sebagai berikut : N n=
n=
n=
1 + N (d²) 558 1 +558 (0,1 )² 558 5,59
= 99,8
100 koresponden
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 karyawan di PT. XYZ. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan skala likert untuk masing-masing variabel. Instrumen yang disusun dalam bentuk kelimat pernyataan yang bersifat positif dan negatif yang berhubungan dengan ketiga variabel penelitian. Alasan digunakannya skala likert adalah lebih mudah membuatnya dan lebih baik dibandingkan dengan skala lain. Selain itu skala likert mempunyai reliabilitas yang relatif lebih tinggi dibanding dengan skala lain. Skala likert dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respon 42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
alternatif yaitu (SS = Sangat setuju , S=Setuju, n=Netral, TS=Tidak setuju dan STS=Sangat tidak setuju). Instrument tersebut digunakan untuk memperoleh data empiris dari masingmasing variabel yang diamati dalam penelitian ini. Konsepsi yang mendasari penyusunan instrumen bertolak dari indikator-indikator variabel penelitian yang diturunkan dari landasan kajian terioritis. Selanjutnya indikator tersebut dijabarkan menjadi kisi-kisi sehingga menghasilkan butir-butir pertanyaan. G. Metode Analisis Analisis data digunakan apabila penulis telah selesai mengumpulkan keseluruhan data secara lengkap. Analisa data sangat berperan dalam suatu penelitian, sebab dengan analisa data yang tepat maka hasil penelitian akan semakin akurat. Analisa data bertujuan agar data yang telah dikumpulkan kemudian diolah agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dibahas. 1. Statistik Deskriptif Analisis data deskriptif digunakan untuk menggambarkan jawaban responden dari masing-masing variabel. Hasil jawaban tersebut akan digunakan untuk mendapatkan jawaban responden mengenai kondisi masingmasing variabel. Analisis
data
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
menggunakan bantuan program SPSS ver. 21 .00. Semua hasil pengolahan datanya akan dibahas dan dibuat kesimpulan yang berdasarkan hasil analisis tersebut. 43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam penelitian ini responden terhadap variabel Motivasi, variabel Lingkungan kerja, dan variabel kinerja karyawan menggunakan pengukuran skala likert. Dimana respoden memberikan skor , dimulai dari skor tertinggi 5 adalah pernyataan sangat setuju, skor 4 setuju, skor 3 netral, skor 2 tidak setuju, 1 sangat tidak setuju. Data kuesioner yang telah terkumpul dan dideskripsikan sehingga mempermudah dalam memahami, mendeskripsikan data dengan melalui penyajian data dan menggunakan tabel tanggapan responden. Dalam penelitian ini penulis akan mengevaluasi Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT XYZ.
2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Bila instrumen tersebut mampu untuk mengukur variabel yang diukur maka disebut sebagai valid, dan sebaliknya apabila tidak mampu untuk mengukur variabel yang diukur maka akan disebut tidak valid (Bougi, 2010).
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengujian validitas instrumen menggunakan Analyst Correlate Bivariate untuk mencari correlation coefficient dari Product Moment Pearson dengan SPSS. Kemudian dibandingkan dengan nilai r table untuk ≤ 0.05 atau 5% dengan derajat kebebasan (dk=n-2) sehingga didapat r table. Untuk butir pernyataan dengan nilai koefisien korelasi (r hitung) > r table maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Karena jumlah responden yang digunakan untuk uji validitas sebanyak 100 orang, maka nilai r tabel dapat ditentukan dari : Tabel product moment untuk responden sebanyak 100 orang untuk taraf signifikan 5% yaitu ≥ 0, 196 dan untuk taraf signifikan 1 % ≥ 0,256 maka item pertanyaan dinyatakan valid. Menurut Azwar (2012) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Untuk pembahasan ini dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan r kritis pada taraf signifikansi 0,05 (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Uji Reliabilitas Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara satu score item dalam setiap variabel, kemudian dari hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis (critical value) pada taraf signifikan 0,05. Jika koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis, maka pengukuran tersebut dikatakan reliabel dan sebaliknya jika nilai koefisien korelasi lebih kecil dari nilai kritis (critical value), maka pengukuran tersebut tidak reliabel atau tidak dapat diandalkan. Uji Reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui ketepatan jawaban kuesioner pada periode yang berbeda. Menurut Sugiyono (2012) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian statistik ini dengan menggunakan teknik statistik Cronbach’s Alpha. jika nilai Cronbach’s Alpha (α) ≥ 0,60 maka variabel tersebut dikatakan reliabel. 3.Asumsi Klasik Model regresi linear dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Oleh karena itu uji asumsi klasik sangat diperlukan 46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji heteroskedastisitas , uji multikolinearitas, uji linearitas dan uji autokorelasi (Haryadi, 2011). a. Uji Normalitas Normalitas dalam statistic parametric seperti regresi dan Anova merupakan syarat pertama. Menurut Ghozali (2011) menyatakan bahwa : “Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Jika asumsi ini dilanggar makan uji statistic menjadi tidak valid atau bias terutama untuk sampel kecil. Uji normalitas dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu melalui pendekatan grafik (histogram dan P-P Plot) atau uji kolmogorovsmirnov, chi-square, Liliefors maupun Shapiro-wilk. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melihat normalitas data dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan 2 alat uji, yaitu : 1. Histogram, yaitu pengujian dengan menggunakan ketentuan bahwa data normal berbentuk lonceng (Bell shaped). Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Jika data menceng ke kanan atau menceng ke kiri berarti memberitahukan bahwa data tidak berdistribusi secara normal (Sugiyono 2012). 2. Menurut Singgih Santoso (2010) metode yang digunakan adalah pengujian secara visual dengan metode gambar normal Probability 47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Plots dalam program SPSS yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan : a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regesi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas adalah uji untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas . Ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu pertama dengan melihat besarnya nilai Tolerance dan VIF yaitu apabila nilai toleransi > 0,1 dan nilai VIF <10, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali 2011). Cara kedua adalah dengan membandingkan antara r² yang didapat dari kuadrat koefisien regresi antar variabel bebas dengan R². Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Santoso (2005) tujuan uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : “Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam regresi linier diasumsikan bahwa varians bersyarat dari E(i2) = Var(i) = 2 (homokedastisitas), apabila varians bersyarat i = i2
untuk setiap 1, ini berarti variansnya
homogen atau homokedastisitas.” Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi bisa dilihat dari pola yang terbentuk pada titik-titik yang terdapat pada grafik scaterplot. Lebih lanjut menurut Santoso (2005) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,
kemudian
menyempit)
maka
telah
terjadi
heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Uji Analisis Regresi Linear berganda Analisis multiple regression linear atau sering disebut juga analisis linear berganda merupakan analisis hubungan antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Dalam regresi linear ganda variabel dependennya harus numeric sedangkan variabel independen boleh semuanya numerika dan boleh juga campuran numeric dan kategorik (Sutanto, 2010). Model persamaan regresi linear ganda merupakan perluasan regresi linear sederhana yaitu : Y = α + β1X1+ β2X2+ e Dimana : α= konstanta Y=Variabel dependen kualitas audit X1= Variabel independen kompetensi auditor X2= Variabel independen independensi auditor e= error term
5. Uji Hipotesis Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun/mengarahkan penyelidikan selanjutnya Umar (2008). Jika yang dihipotesis adalah masalah statistik, maka hipotesis ini disebut hipotesis statistik.
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Koefisien Determinasi (R²) Sedangkan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial digunakan koefisien determinasi (Kd) dengan rumus menurut Sugiyono (2012) sebagai berikut : Keterangan : Kd = r² x 100% Kd : koefisien determinasi r² : koefisien korelasi yang dikuadratkan
b.Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : H0 : Tidak terdapat pengaruh motivasi dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan. Ha : Terdapat pengaruh pengaruh motivasi dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis kemudian diuji untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya. Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas secara keseluruhan terhadap
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
variabel dependen. Pengujian hipotesis denngan menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of varian (Anova). Pengujian Anova atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu melihat tingkat signifikasi atau dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel - pengujian dengan tingkat signifikasi pda tabel Anova < = 0,05 maka H0 ditolak (berpengaruh), sementara sebaliknya apabila tingkat signifikasi pada tabel Anova >
= 0.05, maka H0 diterima
(tidak berpengaruh). Pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2012) dapat digunakan rumus signifikasi korelasi ganda sebagai berikut:
F= Keterangan : R2
= Koefisiensi korelasi ganda
K
= Jumlah variabel independen
n
= Jumlah anggota sampel
dk
= (n-k-1) derajat kebebasan
Pengujian dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dilakukan dengan ketentuan yaitu :
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kriteria Uji: 1. .Jika Fhitung > Ftabel pada
= 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima
(berpengaruh). 2. Jika Fhitung < Ftabel pada
= 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak
(tidak berpengaruh).
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t berarti melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Sugiyono (2012) merumuskan uji t sebagai berikut : t
r n2 1 r2
Keterangan: t = Distribusi t n = Jumlah data r = Koefisien korelasi parsial r2= Koefisien determinasi t hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t table dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan sebagai berikut :
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kriteria Pengambilan Keputusan a. H0 ditolak jika t statistik < 0,05 atau t hitung> t tabel b. H0 diterima jika t statistik > 0,05 atau t hitung< t tabel nilai t tabel didapat dari : df = n-k-1 Bila terjadi penerimaan Ho maka dapat disimpulkan suatu pengaruh adalah tidak signifikan, sedangkan bila Ho ditolak artinya suatu pengaruh adalah signifikan. 6. Pengertian R Tabel Tabel r digunakan dalam rangka pengujian statistik,misalnya untuk pengujian validitas konstruk. Tabel r ini biasanya terdapat pada lampiran buku-buku Statistika, namun demikian, biasanya tidak setiap nilai r untuk setiap derajat bebas yang dicantumkan. Oleh karenanya, kita sering kesulitan menentukan nilai r tabel ketika derajat bebas yang diinginkan tidak tercantum dalam tabel tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, tabel r dapat dihitung dengan Program Microsoft Office Excel Junaidi (2011). Meskipun demikian, tabel r ini juga bisa dihitung dengan menggunakan SPSS. Untuk menghitung nilai r tabel harus terlebih dahulu menghitung nilai t tabel. Hal ini karena nilai t tabel dihasilkan dari rumus sebagai berikut : Dimana: r = nilai r tabel, t = nilai t tabel dan df = derajat bebas
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk tahu bagaimana cara menggunakan tabel r penulis memakai contoh berikut: r=
t
√DF+t² Kita meneliti dengan menggunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak 100 orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di dapat nilai df=n-2, df=100-2=98. Cara membaca tabel r nya, kita lihat tabel r product moment pada signifikansi 5%, didapatkan angka r tabel= 0,196. Selanjutnya hitung bandingkan nilai r yang di dapat dari tabel r dengan r hasil perhitungan. Jika r ditabel r < r hasil hitungan, maka pernyataan itu valid.
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/