BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa kelas X SMK. Penelitian pengambangan ini akan mengikuti model pengembangan sistem pembelajaran ADDIE.
B. Desain Penelitian Model penelitian yang dikembangkan adalah sistem pembelajaran ADDIE.Model pengembangan sistem pembelajaran ADDIE terdiri dari lima tahap, yaitu:analisis (analysis), perencanaan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). 1. Analisis (analysis) Dalam tahap ini dilakukan analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa. a. Analisis kebutuhan Analisis dilakukan dengan observasi di SMK Piri 3 Yogyakarta dengan mewawancarai guru dan siswa mengenai bahan ajar yang dibutuhkan. b. Analisis materi Analisis materi dilakukan dengan menganalisis daya serap siswa pada materi matriks berdasarkan hasil Ujian Nasional tahun 2014/2015 dan menganalisis karakteristik materi matriks. 22
c. Analisis kurikulum Analisis kurikulum dilakukan dengan menganalisis standar isi dan standar proses Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). d. Analisis siswa Analisis dilakukan dengan observasi di SMK Piri 3 Yogyakarta dengan mewawancarai guru dan siswa mengenai karakteristik siswa. 2. Perancangan (design) Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, selanjutnya peneliti melakukan perancangan. Pada tahap ini ada dua jenis kegiatan, yaitu: a. Perancangan produk Perancangan produk dimulai dengan pembuatan peta kebutuhan LKS, kemudian menyusun kerangka LKS dan mengumpulkan referensi. b. Perancangan instrumen Instrumen yang digunakan meliputi angket penilaian kevalidan produk, angket penilaian kevalidan produk (angket respon guru, angket respon siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran), dan penilaian keefektifan produk (tes hasil belajar siswa). 3. Pengembangan (development) Pada tahap ini peneliti mengembangkan LKS dan instrumen penilaian LKS. a. Pengembangan LKS LKS dikembangkan menggunakan bahasa Indonesia. Sedangkan aplikasi yang digunakan adalah Corel Draw X6 dan Microsoft Office Word 2007. 23
b. Pengembangan instrumen penilaian LKS Angket penilaian kevalidan LKS berupa checklist dengan menggunakan skala bertingkat yaitu:5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup baik), 2 (kurang baik), dan 1 (sangat tidak baik). Dan terdiri dari lima aspek, yaitu: kesesuaian LKS dengan syarat kontruktif, kesesuaian LKS dengan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik, kualitas isi materi LKS, kesesuaian LKS dengan syarat didaktif, dan kesesuaian LKS dengan syarat teknis. Angket penilaian kepraktisan LKS terdiri dari angket respon guru dan siswa berupa checklist dengan menggunakan skala bertingkat yaitu: 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (kurang baik), dan 1 (sangat tidak baik). Terdiri dari aspek kemudahan dan kemanfaatan. Dan lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 15 aspek sesuai dengan RPP yang digunakan. 4. Implementasi (implementation) LKS yang telah dikembangkan, selanjutnya divalidasi oleh dosen ahli. Kemudian dilakukan ujicoba LKS di sekolah secara terbatas pada kelas X SMK Piri 3 Yogyakarta. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan observasi keterlasanaan kegiatan pembelajaran oleh guru dan 2 observer lain. Setelah kegiatan pembelajaran menggunakan LKS yang dikembangkan selesai kemudian dilakukan tes hasil belajar dan pengebaran angket respon guru dan siswa. 5. Evaluasi (evaluation) Pada tahap evaluasi, dilakukan analisis kualitas produk yang dihasilkan. Pada tahap ini penulis menganalisis dan mendeskripsikan kevalidan, kepraktisan dan keefektifan LKS yang dikembangkan dengan pendekatan matematika realistik. 24
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X semester II di SMK Piri 3 Yogyakarta.
D. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMK Piri 3 Yogyakarta semester genap pada bulan Januari 2016.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Metode angket 1) Angket berstruktur Angket berstruktur yang digunakan dalam penelitian berupa angket kevalidan produk, angket respon guru dan angket respon siswa. Penelitian ini menggunakan skala likert dengan memberikan tanda centang pada pilihan jawaban yang tersedia. Skala Likers digunakan skala dengan lima angka. Skala 1 (satu) berarti sangat negatif dan skala 5(lima) berarti sangat positif. Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respons yang menunjukkan tingkatan (Eko Putro Widoyoko, 2009: 115). Skor yang digunakan adalah: 5 : untuk penilaian sangat baik 4 : untuk penilaian baik 25
3 : untuk penilaian cukup baik 2 : untuk penilaian kurang baik 1 : untuk penilaian sangat tidak baik 2) Angket tak berstruktur Evaluator diharapkan memberikan saran dan kritik yang digunakan sebagai bahan revisi produk. b. Metode tes bagi siswa Tes diberikan kepada siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan LKS yang dikembangkan telah selesai. Post-test ini diberikan untuk mengukur keefektifan LKS yang dikembangkan. 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Penilaian Kevalidan Produk Instrumen penilaian kevalidan produk berupa angket yang diisi oleh dosen ahli, angket ini dibuat dalam bentuk angket berstruktur yang digunakan untuk penilaian kevalidan LKS, serta angket tak berstruktur untuk memberikan kritik dan saran guna memperbaiki kevalidan LKS. b. Instrumen Penilaian Kepraktisan Produk Instrumen penilaian kepraktisan produk terdiri dari lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dan angket yang diisi oleh guru dan siswa.Lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran diisi oleh observer selama proses pembelajaran, sedangkan angket diberikan setelah proses pembelajaran. Angket penilaian kepraktisan produk ini terdiri dari pernyataan positif dan pertanyaan negatif. Untuk pernyataan positif jawaban “sangat setuju” 26
skor 4, “setuju” skor 3, “tidak setuju” skor 2 dan “sangat tidak setuju” skor 1. Sedangkan, untuk pernyataan negatif jawaban “sangat setuju” skor 1, “setuju” skor 2, “tidak setuju” skor 3 dan “sangat tidak setuju” skor 4. c. Instrumen Penilaian Keefektifan Produk Instrumen penilaian keefektifan produk berupa tes hasil belajar (post-test). Tes hasil belajar (post-test) digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan LKS yang dikembangkan.
F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Kuantitatif a. Analisis Kevalidan Data penilaian diperoleh dari angket penilaian produk yang diisi oleh dosen sebagai validator ahli dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1) Tabulasi data yang diperoleh dari validator. 2) Menghitung jumlah skor dan rata- rata skor.
𝑥̅ =
∑ 𝑥𝑖 𝑛
Keterangan : 𝑥̅
: Rata – rata skor tiap aspek
∑ 𝑥𝑖 : Jumlah skor tiap aspek 𝑛
: Jumlah evaluator
3) Mengubah rata-rata skor menjadi nilai kualitatif sesuai kriteria penilaian yang diadopsi dari S. Eko Putro Widoyoko (2009:238).
27
Tabel 2. Kriteria Penilaian Ideal No Interval Rata-Rata Skor Klasifikasi 1 Sangat Baik 𝑥̅ > 𝑀𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 2 Baik 𝑀𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑥̅ ≤ 𝑀𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 3 Cukup Baik 𝑀𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑥̅ ≤ 𝑀𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 4 Kurang Baik 𝑀𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑥̅ ≤ 𝑀𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 5 Sangat Tidak Baik 𝑥̅ ≤ 𝑀𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 S. EkoPutroWidoyoko (2009:238) Keterangan : 𝑀𝑖
= Rata – rata ideal 1
=2 x (skor maksimal ideal+skor minimal ideal) 𝑆𝐵𝑖
= Simpangan baku ideal 1
= 6 x (skor maksimal ideal – skorminimal ideal) Dalam penelitian ini, jika harga 𝑀𝑖 dan 𝑆𝐵𝑖 disubstitusikan kedalam kriteria kevalidan LKS, maka dapat dituliskan sebagai berikut: Skor maksimal ideal = 5 Skor minimal ideal = 1 𝑀𝑖
1
= 2 x (skor maksimal ideal+skor minimal ideal) 1
= 2 x (5 + 1) =3 𝑆𝐵𝑖
1
= 6 x (skor maksimal ideal – skorminimal ideal) 1
= 6 x (5 – 1) = 0,67
28
Pedoman Pengubahan Rata-Rata Skor Tiap Aspek Menjadi Data Kualitatif Tabel 3. Pedoman Klasifikasi Penilaian Kevalidan LKS Interval Rata-Rata Skor Klasifikasi Sangat Baik 𝑥̅ > 4,2 Baik 3,4 < 𝑥̅ ≤ 4,2 Cukup 2,6 < 𝑥̅ ≤ 3,4 Kurang 1,8 < 𝑥̅ ≤ 2,6 Sangat Kurang 𝑥̅ ≤ 1,8 𝑥̅ = rata-rata perolehan skor 4) Menentukan kevalidan LKS yaitu dengan menghitung rata – rata skor total yang diberikan masing – masing evaluator, kemudian pembandingan rata-rata skor total dengan kriteria penilaian kualitas LKS. b. Analisis Kepraktisan 1) Lembar keterlaksanaan kegiatan pembelajaran Analisis Lembar keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Menghitung banyaknya aspek yang terlaksana kemudian menghitung persentasenya dengan rumus: 𝑝=
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎 × 100% 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
b) Mengkategorikan persentase keterlaksanaan berdasarkan kriteria penilaian yang diadopsi dari Eko Putro Widoyoko(2013:242). Tabel 4. Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Kegiatan Pembelajaran Persentase Ketuntasan (%) Kriteria Sangat Praktis 𝑝 > 80 Praktis 60 < 𝑝 ≤ 80 Cukup Praktis 40 < 𝑝 ≤ 60 Kurang Praktis 20 < 𝑝 ≤ 40 Sangat Praktis 𝑝 ≤ 20 𝑝 : persentase 29
2) Angket respon Angket penilaian kepraktisan LKS ini terdiri dari pernyataan positif dan pertanyaan negatif. Langkah – langkah perhitungan sebagai berikut : a) Tabulasi data angket respon Data yang diperoleh dari angket respon guru dan siswa ditabulasi. Tabel 5. Pedoman Peniaian Angket Respon Guru dan Siswa Alternatif Pilihan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Nilai Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju 4 Setuju Tidak Setuju 3 Tidak Setuju Setuju 2 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 1
b) Menghitung jumlah skor dan rata- rata skor penilaian evaluator. 𝑥̅ =
∑ 𝑥𝑖 𝑛
Keterangan : 𝑥̅
: Rata – rata skor tiap aspek
∑ 𝑥𝑖 : Jumlah skor tiap aspek 𝑛
: Jumlah evaluator
c) Mengkonversikan skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif sesuai penilaian skala 5 yang diadopsi dari S. Eko Putro Widoyoko (2009:238). Skor maksimal ideal = 4 Skor minimal ideal = 1 𝑀𝑖
1
= 2 x (skor maksimal ideal+skor minimal ideal) 1
= 2 x (4 + 1) = 2,5 30
𝑆𝐵𝑖
1
= 6 x (skor maksimal ideal – skorminimal ideal) 1
= 6 x (4 – 1) = 0,5 Pedoman Pengubahan Rata-Rata Skor Tiap Aspek Menjadi Data Kualitatif Tabel 6. Pedoman Klasifikasi Penilaian Kepraktisan LKS Interval Rata-Rata Skor Klasifikasi Sangat Baik 𝑥̅ > 3,4 Baik 2,8 < 𝑥̅ ≤ 3,4 Cukup 2,2 < 𝑥̅ ≤ 2,8 Kurang 1,6 < 𝑥̅ ≤ 2,2 Sangat Kurang 𝑥̅ ≤ 1,6 d) Menentukan kepraktisan LKS yaitu dengan menghitung rata – rata skor tiap aspek dan rata-rata skor keseluruhan , kemudian diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria. c. Analisis Keefektifan Mengukur keefektifan LKS yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar siswa. Langkah – langkahnya sebagai berikut : a) Memberikan skor jawaban setiap butir soal yang diperoleh masing – masing siswa. b) Menghitung jumlah skor yang diperoleh masing – masing siswa. c) Manghitung nilai yang diperoleh masing – masing siswa. d) Mengkategorikan nilai siswa berdasarkan nilai KKM di kelas. e) Menghitung banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan hasil belajar kemudian menghitung persentasenya dengan rumus: 𝐾=
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 × 100% 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 31
f) Mengkategorikan persentase ketuntasan siswa berdasarkan kriteria penilaian kecakapan akademik yang diadopsi dari Eko Putro Widoyoko(2013:242). Tabel 7. Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik Persentase Ketuntasan (%) Kriteria Sangat Efektif 𝐾 > 80 Efektif 60 < 𝐾 ≤ 80 Cukup Efektif 40 < 𝐾 ≤ 60 Kurang Efektif 20 < 𝐾 ≤ 40 Sangat Efektif 𝐾 ≤ 20 𝐾 : persentase ketuntasan
2. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari catatan di lapangan saat uji coba dan masukan dari siswa pada angket respon siswa. Data tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif.
32