54
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang digunakan untuk melaksanakan penelitian tentang ”Penerapan Etika Bisnis Islam Pedagang Konveksi di Pasar Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya”, akan dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan setelah peneliti mendapat rekomendasi izin penelitian dari lembaga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya untuk melaksanakan penelitian. Pada jangka waktu tersebut peneliti mempergunakannya semaksimal mungkin untuk menggali informasi dan pengumpulan data yang valid yang diperlukan dalam penelitian ini. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pasar Kahayan Tradisional Modern yang bertempat di jalan Tjilik Riwut Km. 1,5 di daerah kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
B. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu dengan melakukan studi langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang kongkrit mengenai ”Penerapan Etika Bisnis Islam Pedagang Konveksi di Pasar Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya” dengan
56
55
menggunakan unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta menghasilkan karya ilmiah yang berbobot dan sesuai dengan kriteria karya ilmiah, maka dalam penulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian
kualitatif
yaitu
suatu
prosedur penelitian
yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar, dan bukan angkaangka, dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.1 Sedangkan menurut Nasir, deskriptif ialah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek bahkan suatu sistem persepsi atau kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat antara fenomena yang diselidiki. 2 Selain itu juga, penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi-informasi mengenai status gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 3 Menurut Bambang Waluyo pendekatan kualitatif deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan secara sistematis, faktual dan aktual mengenai suatu hal di daerah tertentu dan di saat tertentu. Selain itu, semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data baik berupa tulisan maupun
1
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000,
hal. 3. 2
M. Nasir, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999, hal. 63. Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 2003, hal. 309.
3
56
lisan yang bersumber dari orang-orang yang diteliti dan yang memberikan gambaran penyajian laporan penelitian tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto-foto, video tape, catatan dan dokumen lainnya. Melalui penelitian ini, dapat di himpun data yang sewajarnya,
menggunakan
cara
sistematis,
terarah,
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi.4 Studi kasus menurut Kumar adalah suatu pendekatan untuk meneliti fenomena sosial melalui analisis kasus individual secara lengkap dan teliti, serta memberikan suatu analisis yang intensif dari banyak rincian khusus yang sering terlewatkan oleh metode penelitian lain. Pollit & Hungler memaknai studi kasus sebagai metode penelitian yang menggunakan analisis mendalam, yang dilakukan secara lengkap dan teliti terhadap seorang individu, keluarga, kelompok, lembaga, atau unit sosial lain. Karena harus tepat untuk analisis yang intensif, maka fokus studi kasus khususnya adalah pada penentuan dinamika mengapa seseorang
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kasus. (diunduh pd tgl 29 September 2013).
57
berpikir, berperilaku, atau mengembangkan diri dan bukan pada apa statusnya, kemajuannya, tindakannya atau pikirannya. 5 Mencermati makna diatas dapat diartikan bahwa studi kasus mengandung makna serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh mendalam dengan penuh perhatian terhadap sesuatu fenomena aktual yang menjadi fokus perhatian. Adapun penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dalam penelitian ini agar dapat menggambarkan dengan lugas dan rinci mengenai penerapan etika bisnis Islam yang dilakukan oleh pedagang konveksi di kota Palangka Raya.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Dalam menentukan subjek penelitian, penulis menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Nasution bahwa purposive sampling dilakukan dengan mengambil sebagian orang-orang yang terpilih menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.6 Kemudian dijadikan subjek yang dapat memberikan data inti atau menjadi sumber data primer. Adapun ciri-ciri yang dijadikan subjek penelitian adalah: a. Beragama Islam. b. Memahami ilmu agama yang baik. c. Toko yang dijadikan tempat usaha adalah milik sendiri. d. Pedagang memiliki toko lebih dari 1 (satu).
5 http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-definisi-studi-kasus.html, (diunduh pd tgl 29 September 2013). 6 Nasution, Metodologi Research (Penelitian Ilmiah), Bandung: Bumi Aksara, 2004, hal. 98.
58
e. Sudah menunaikan rukun Islam yang kelima (haji/umrah). Pedagang konveksi di Pasar Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya berjumlah 86 orang pedagang. Berdasarkan ciri yang ditetapkan peneliti di atas maka subjek dalam penelitian ini terdapat 5 subjek penelitian yang merupakan informan kunci yaitu orang yang dijadikan sebagai orang yang diteliti. Sedangkan yang menjadi informan tambahan adalah orang yang benar-benar bisa diharapkan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini yang menjadi informan tambahan terdapat 7 orang yaitu karyawan atau orang yang dipercayai subjek dalam mengelola perdagangan dan beberapa pembeli yang melakukan transaksi jual beli dengan subjek penelitian. 2. Objek Penelitian Menurut Nasution definisi objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.7 Jadi, pada penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah praktik etika bisnis dalam Islam yang dilakukan oleh pedagang konveksi di Pasar Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya.
D. Teknik Pengumpulan Data
7
Ibid., hal. 101.
59
Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data menurut Hasan, sebagai berikut:8 1. Observasi Observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Metode observasi sebagai alat pengumpulan data, dapat dikatakan berfungsi ganda, sederhana dan dapat dilakukan tanpa menghabiskan banyak biaya. Karena penelitian yang dilakukan adalah termasuk jenis penelitian kualitatif, maka observasi yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah observasi terus terang. Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa
peneliti
sedang
melakukan
penelitian.
Penulis
juga
menggunakan observasi partisipasif, yaitu peneliti datang di tempat penelitian tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan di tempat penelitian. 2. Wawancara Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaanpertanyaan yang diajukan kepada para responden dan berhadapan langsung antara interview dengan responden serta kegiatannya dilakukan secara lisan. Sedangkan pertanyaan yang tidak terstruktur, 8
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hal. 83-87.
60
peneliti tidak menetapkan masalah pertanyaan yang akan diajukan. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang baku atau informasi tunggal. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa
berbentuk
tulisan,
gambar,
atau
karya-karya
monumental dari seseorang yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Studi dokumen merupakan perlengkapan dari penggunaan metode observasi dan interview dalam penelitian kualitatif. Penggunaan metode dokumentasi ini untuk memperkuat dan mendukung informasi-informasi yang didapatkan dari hasil observasi dan interview.
E. Pengabsahan Data Pengabsahan data sangat diperlukan agar dapat menjamin bahwa semua hasil pengamatan atau observasi, wawancara, dan dokumentasi memang benar dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lokasi penelitian. Oleh karena itu, keabsahan data dalam penelitian ini dapat menjamin bahwa dalam mendeskripsikan mengenai etika bisnis Islam dalam akad, pelayanan dan kejujuran pedagang konveksi di pasar Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya memerlukan jawaban yang jelas dari para responden, yakni para pedagang yang ada di pasar Kahayan Tradisional
Modern
keabsahannya.
Palangka
Raya
dan
tidak
diragukan
lagi
61
Keabsahan data dapat menjamin bahwa data yang terhimpun itu benar dan valid, maka diperlukan pengujian terhadap berbagai sumber data dengan teknik data trianggulasi. Trianggulasi dimaksudkan untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Trianggulasi menurut Meleong adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memerlukan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap
data
itu.9
Trianggulasi
merupakan
proses
menemukan kesimpulan dengan mengadakan chek and rechek dari berbagai sudut pandang atau strategi.
F. Analisis Data Analisis data bermaksud untuk mengorganisasikan data yang terkumpul. Adapun kegunaan analisis data adalah untuk mengatur, mengurutkan
dan
mengelompokkan,
memberikan
kode,
serta
mengkategorikan.10 Analisis dalam penelitian merupakan bagian yang sangat penting, karena dengan analisis data yang ada akan nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian. Dalam analisis data diperlukan beberapa tahapan, seperti yang diungkapkan Bungin dalam bukunya yang berjudul Analisis Data Penelitian Kualitatif, yakni: 1. Data reduction atau pengurangan data yaitu pengolahan data yang mencakup kegiatan mengikhtiarkan hasil pengumpulan data selengkap
9
Lexy J. Meleong, Metodologi ...., hal. 178. Ibid., hal. 178.
10
62
mungkin, dan memilah-milahnya ke dalam satuan konsep tertentu, atau tema tertentu. 2. Data display atau penyajian data, ialah data yang sudah relevan disaring dan dituangkan dalam bab IV berupa laporan yang tersusun secara sistematis serta dipaparkan secara ilmiah oleh peneliti dengan tidak menutup kekurangan. 3. Data conclusions atau penarikan kesimpulan dengan melihat kembali pada reduksi data (pengurangan data) dan penyajian data selanjutnya mencari kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah.11
11
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 69-70.