BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen (bebas) yang terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap dan variabel dependen yaitu perilaku pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader posyandu dalam satu saat.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader Posyandu di Posyandu yang ada di Kecamatan Kesesi yang berjumlah 161 orang. 2. Sampel Sampel adalah anggota populasi yang memiliki kriteria sebagai berikut: a. Kader Posyandu aktif b. Melaksanakan tugas kader Posyandu yang memiliki sistem lima meja. 3. Besar sampel Untuk menentukan besarnya sampel menggunakan rumus sebagai berikut:
35
36
n=
N
( )
1+ N d 2
n= n = 61.68 dibulatkan menjadi 62 orang Dari rumus diatas diperkirakan perolehan besar sampel dengan jumlah sebanyak 62 orang yang ditetapkan secara proportionate random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak berdasarkan proporsi atau jumlah kader yang terdapat pada masingmasing posyandu, sebagaimana tertera dalam tabel berikut : Tabel 1. Jumlah Sampel di 23 Posyandu di Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan tahun 2007 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Posyandu Sukorejo Sidomulyo Kalimade Kaibahan Ponolawen Sidosari Krandon Mulyorejo Kwigaran Pantirejo Kesesi Watu Payung Watu Gajah Jagung Karangrejo Karyomukti Kwasen Podosari Langen Sari Srinahan Windurojo Brondong Ujung Negoro Jumlah
Jumlah Kader 8 6 7 6 8 7 5 6 6 6 6 7 8 6 5 6 8 8 9 8 6 6 6 161
Jumlah Sampel 8 / 161 x 62 = 4 6 / 161 x 62 = 2 7 / 161x 62 = 3 6 / 161x 62 = 2 8 / 161 x 62 = 4 7 / 161 x 62 = 3 5 / 161 x 62 = 1 6 / 161 x 62 = 2 6 / 161 x 62 = 2 6 / 161 x 62 = 2 6 / 161 x 62 = 2 7 / 161 x 62 = 3 8 / 161 x 62 = 4 6 / 161 x 62 = 2 5 / 161 x 62 = 1 6 / 161 x 62 = 2 8 / 161 x 62 = 4 8 / 161 x 62 = 4 9 / 161 x 62 = 5 8 / 161 x 62 = 4 6 / 161 x 62 = 2 6 / 161 x 62 = 2 6 / 161 x 62 = 2 62
37
C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a) Variabel bebas : Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, tingkat pengetahuan, sikap. b) Variabel terikat : Perilaku pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader Posyandu. 2. Definisi Operasional Variabel/sub variabel 1
Definisi Operasional 2
Parameter 3
Hasil Ukur 4
Skala 5
1. Umur (th)
Usia kader kesehatan di Posyandu dihitung sejak tahun lahir sampai tahun saat dilakukan penelitian dihitung dengan angka tahun
Kuesioner A
Dengan kategori umur a. 17 -20 tahun b. 21-25 tahun c. 26-30 tahun d. > 30 Tahun
Rasio
2. Pendidikan
Waktu tempuh kader kesehatan di Posyandu dalam menjalani pendidikan formal terakhir yang berhasil ditempuh oleh kader Posyandu.
Kuesioner A
Ordinal
3. Pekerjaan
Aktifitas seorang kader kesehatan di Posyandu untuk mencari nafkah, baik untuk sendiri maupun keluarga.
Kuesioner A
Dengan kategori c. Dasar (SDSMP) d. Meneng ah (SMA) e. Tinggi (DIIIPT)
4. Pendapatan Perkapita
Jumlah penghasilan yang dimiliki oleh kader kesehatan di Posyandu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Kuesioner A
Dengan kategori a. Ibu RT b. Buruh c. Petani d. Swasta e. PNS Dengan kategori Rupiah dalam satu
Nominal
Ordinal
38
5. Tingkat Pengetahuan
6. Sikap
7. Perilaku Pemanfaatan Meja penyuluhan
Tingkat kemampuan responden untuk Kuesioner B yang terdiri bulan menjawab dengan benar pertanyaan dari 15 pertanyaan a. Rp < tentang Posyandu dan pemanfaatan yaitu: 634.500,meja penyuluhan 1: Responden benar dalam b. Rp > menjawab 634.500,pernyataan 0: Responden salah dalam menjawab Dari total 15 item peryataan dengan nilai: Skor tertinggi : 15 Respon responden terhadap Diukur dengan Skor terendah : 0 pernyataan yang terkait dengan kuesioner C yang dikategorikan: pemanfaatan meja penyuluhan di terdiri dari 15 Baik (11-15) Posyandu pernyataan sikap Sedang (6-10) dengan pilihan Kurang (0-5) maksimal 5 yaitu dengan kategori: Dengan nilai: (Favorable) Skor tertinggi : 75 5. Sangat setuju Skor terendah : 5 4. Setuju Untuk menjelaskan 3. Ragu-ragu secara deskriptif 2. Tidak setuju maka dikategorikan: 1. Sangat tidak Mendukung: >50% setuju dari total item (Unfavorable) Tidak Mendukung 5. Sangat Tidak skore: <50 dari total Setuju item 4. Tidak Setuju 3. Ragu-ragu 2. Setuju 1. Sangat Setuju Tindakan nyata yang dilakukan oleh kader Posyandu dalam memanfaatkan meja penyuluhan Posyandu untuk kegiatan penyuluhan bagi ibu-ibu balita
Diukur dengan mengunakan kuesioner D yang terdiri dari 5 berupa lembar observasi dengan pernyataan : 1. Ya 0. Tidak
Ordinal
Interval
Skor akhir penilaian Rasio dengan cara seluruh item pernyataan dikalikan skor tertinggi (5 x 1 = 5), kemudian diklasifikasikan dengan cara : Memenuhi 5 kriteria = dimanfaatkan dengan baik. Kurang dari 5 =tidak dimanfaatkan dengan baik.
39
D. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 1. Alat Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu: a) Kuesioner A : data karakteristik responden yang terdiri atas: kode responden, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan, pendapatan. b) Kuesioner B: data pertanyaan tingkat pengetahuan tentang pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader kesehatan di Posyandu yang terdiri atas 15 butir pertanyaan. c) Kuesioner C: data pernyataan tentang sikap kader kesehatan dengan pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader kesehatan di Posyandu yang terdiri atas 15 butir pernyataan. d) Kuesioner D: data pernyataan tentang perilaku kader kesehatan dengan pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader kesehatan di Posyandu yang terdiri atas 5 butir pernyataan. Setelah instrumen yang digunakan berupa kuesioner sebagai alat peneliti selesai disusun, kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas karena suatu kuesioner dikatakan valid jika kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2002). a. Uji Validitas Uji validitas yang digunakan untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian dengan cara hasil penghitungan tiap-tiap item di bandingkan dengan tabel nilai Product Moment. Apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan ternyata
40
signifikan (p value <0,05) atau r hitung lebih besar dari r tabel, maka item pertanyan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun apabila tidak signifikan (p value >0,05) atau r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil uji instrumen terhadap 20 responden di Kecamatan Limbangan maka didapatkan hasil sebagai berikut : -
Pengetahuan tentang psoyandu : hasil uji validitas pengetahuan dalam rentang 0,6001 – 0,9106 artinya kuesioner pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada r tabel yaitu 0,456.
-
Sikap kader posyandu dalam memanfaatkan meja penyuluhan: hasil uji validitas sikap kader posyandu dalam rentang 0,5777 – 0,9119 artinya kuesioner sikap kader posyandu tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada r tabel yaitu 0,456.
-
Perilaku kader posyandu dalam memanfaatkan meja penyuluhan: hasil uji validitas Perilaku kader posyandu dalam rentang 0,6491 – 0,8838 artinya kuesioner Perilaku kader posyandu tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada r tabel yaitu 0,456.
b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliabel (Notoatmodjo, 2002). Setelah diketahui bahwa setiap item pertanyaan valid, dilanjutkan dengan analisa reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup konsisten untuk mengukur gejala yang sama pada pengukuran yang
41
berulang. Pada awalnya tinggi rendahnya reliabilitas tes tercermin oleh nilai Cronbach alpha (Ghozali, 2002). Dimana kuesioner dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60 (Sugiyono, 1999). Kuesioner dapat dikatakan realibitas tinggi jika nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik. -
Pengetahuan tentang psoyandu : hasil uji reliabilitas pengetahuan dengan α = 0,9583 artinya kuesioner pengetahuan tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.
-
Sikap
kader posyandu dalam memanfaatkan meja penyuluhan :
hasil uji reliabilitas sikap dengan α = 0,9496 artinya kuesioner sikap tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. -
Perilaku kader posyandu dalam memanfaatkan meja penyuluhan : hasil uji reliabilitas perilaku dengan α = 0,8960 artinya kuesioner perilaku tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.
2. Cara Pengumpulan Data Data karakteristik kader kesehatan di Posyandu dengan perilaku pemanfaatan meja penyuluhan diperoleh melalui kuesioner yaitu dengan cara membagikan kuesioner kepada sampel penelitian yang diikuti dengan penjelasan tentang tujuan penelitian. Untuk menghindari persoalan teknis yang berkaitan dengan saat
42
dilakukan pengumpulan data dari responden, maka perlu ketelitian dalam memberikan jawaban, dimana peneliti memberikan petunjuk dalam pengisian kuesioner, serta mengadakan pengawasan dan penjelasan kembali pada responden, apabila responden mengalami kesulitan dalam hal-hal yang kurang jelas. Peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden, jika masih ada yang belum lengkap jawabannya, maka peneliti menjelaskan kembali kepada responden yang belum jelas dan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti sendiri.
E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Prosedur Pegolahan Data Menurut Arikunto (1997) pengolahan data dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut : a) Editing Editing adalah pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data, di antaranya kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti. b) Coding Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk memudahkan pengolahan data. Angka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tingkat pengetahuan adalah 0 dan 1, angka 1 untuk jawaban yang sesuai dengan ketentuan (benar) dan angka 0
43
untuk jawaban yang tidak memenuhi ketentuan (tidak benar). Angka yang digunakan pada sikap dengan ketegori dari skor angka 5 sampai 1 dimana angka 5 untuk jawaban sangat setuju, angka 4 untuk jawaban setuju, angka 3 untuk jawaban ragu-ragu, angka 2 tidak setuju, angka 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Pada perilaku pemanfaatan meja penyuluhan dengan skor 1. Angka yang digunakan untuk perilaku memanfaatkan meja penyuluhan dengan kategori 1 untuk jawaban memanfaatkan dan 0 untuk jawaban tidak memanfaatkan. c) Entri Entri adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas computer dengan mengunakan sistem atau program SPSS for windows SPSS for windows versi 10.0. d)
Tabulasi Tabulasi adalah mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah di siapkan. Setiap pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya di jumlahkan dan diberi kategori sesuai dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner.
2. Analisa Data a. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian dengan mengggunakan distribusi frekuensi dan prosentase. b. Analisis Bivariat Analisis
bivariat
digunakan untuk mendapatkan gambaran
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan salah satu uji
44
statistik dengan Chi-Square, yaitu digunakan untuk mengukur variabel penelitian yang meliputi meliputi umur, pekerjaan, pendapatan, tingkat pengetahuan, dan sikap dengan perilaku memanfaatkan meja penyuluhan (penyuluhan) oleh kader kesehatan. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
X2 =
∑
( fo −
fe )
fe
Ket : X2
: Nilai Chi Square
fo
: Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori
fe
: Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima bila didapatkan nilai p ≤ 0,05 dan Ho diterima dan Ha ditolak bila didapatkan nilai p> 0,05. F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi : 1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent) Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti dalam bentuk lembar persetujuan, Dimana jika responden tidak setuju maka tidak akan dipaksa sebagai responden. Pada lembar persetujuan ini peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, bila
45
subjek menolak maka peneliti tetap menghormati hak-hak responden. 2. Kerahasiaan nama (anonimity) Dalam
menjaga
kerahasiaan
responden,
peneliti
tidak
akan
mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data tetapi dalam bentuk kode pada masing-masing lembar tersebut. 3. Kerahasian (Confidentiality) Hasil penelitian tidak dilaporkan pada setiap individu, data yang terkumpul diinformasikan kepada kelompok masing-masing tiap desa, serta data disimpan oleh peneliti G. Jadwal Penelitian Terlampir pada lampiran.