BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian 2 bulan mengenai Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Film, Efek komunitas dan Persepsi Harga terhadap Minat Menonton. Dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100 orang responden yang masing-masing 30 pertanyaan. Waktu dan tempat penelitian yang dilakukan secara langsung beralokasi di Megaria bertempat di Pegangsaan Timur No. 21, Cikini, Jakarta. B. Desain Penelitian. Metode penelitian jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Rumus yang akan digunakan dalam menentukan jumlah sampel adalah rumus Slovin. Rumus ini digunakan pada penelitian yang jumlahnya populasi telah diketahui.(Umar, 2005).
Dimana; n = ukuran sampel N = jumlah populasi e = kesalahan dalam pengambilan sampel, misalnya 10 %,
C. Definisi Dan Operasional Variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Pengertian operasional variable ini kemudian diuraikan menjadi indikator, Berikut ini akan ditampilkan definisi operasional variabel yang digunakan pada penelitian ini: 1. Definisi Operasional Variabel Kualitas Layanan (X1) Suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan. 2. Kualitas Film (X2) Atraktivitas produk yang mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya mencangkup daya tahan, kehandalan, atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan reparasi produk dan ciri-cirinya. 3. Efek komunitas (X3) pengaruh sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. 4. Persepsi harga (X4) sesuatu yang diberikan atau dikorbankan untuk mendapatkan suatu produk atau film yang ingin ditonton. 5. Minat menonton (Y) tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan menonton Bioskop benar-benar dilaksanakan.
No
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Skala Parameter
1
Kualitas Layanan (X1)
1. Responsiveness 2. Reliability 3. Assurance
1. Karyawan cepat dalam bekerja
Ordinal Skala 1-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Empathy 5. Tangibles
Sumber : 2
Kualitas Film (X2)
Parasuraman, et al, (1988) 1. Performance 2. Features 3. Reliability 4. Conformance to specifications 5. Durability
2. Ruangan Tidak panas 3. Kesigapan staff dalam melayani pemakai system 4. Kecepatan staff dalam menangani transaksi 5. Penanganan keluhan pemakai system
1.
2.
3.
4.
5.
Sumber :
Film selalu Ordinal dijadikan bahan perbincanga n khalayak Kualitas film pada efek gambar Film mempunyai tujuan baik dikalangan remaja, anakanak dan dewasa Film mempunyai arti dan makna tertentu Kelengkapan didalam Bioskop
Tjiptono (2008)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala 1-5
3
4
5
Efek Komunitas (X3)
1. Discussion 2. Common Interest 3. Group Lives 4. Culture 5. Community
Sumber : Persepsi Harga (X4)
Syahyuti (2003) 1. Value 2. Fee 3. Competion 4. Discount 5. Promotion
Sumber :
Mandasari (2011)
Minat Menonton (Y)
1. 2. 3. 4. 5.
Kognitif Afektif Konatif Expectation Satisfaction
1. Kenyamanan Ordinal 2. Rekomendasi 3. Berkumpul dengan teman, pacar dan Keluarga 4. Memberikan informasi terhadap seseorang munculnya film terbaru 5. Frekwuensi interaksi
Skala 1-5
1. Harga tiket Ordinal murah 2. Harga tiket bersaing 3. Harga makanan terjangkau 4. Tingkat kesesuaian harga dengan pelayanan 5. Promosi dan Diskon
Skala 1-5
1. Menonton karena mengetahui pemain film yang di sukai 2. Menonton mengerti isi cerita film karena pemain sesuai dengan peran yang
Skala 1-5
Ordinal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dimainkan 3. Penonton memahami perasaan dari masing-masing karakter pemain 4. Menonton karena ingin mengikuti gaya/fashion pemain film. 5. Menonton untuk menghilangkan kejenuhan Sumber :
Ferdinand (2002)
D.
Po
pulasi Dan Sampel
Popul asi adalah jumlah keseluruha n dari unit
analisa yang ciri-cirinya akan diduga (Singarimbun dan Effendi, 1989:152). Dalam penelitian ini dengan cara mengambil sampel Bioskop Megaria, Jakarta dengan memberikan kuesioner kepada responden yaitu Penonton Bioskop. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2004:47). Sampel yang digunakan adalah orang-orang yang hanya memilih menonton film Indonesia Bioskop. Tidak semua dari populasi akan diteliti dalam penelitian ini, melainkan hanya sebagian saja melalui sampel. Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan metode nonprobability sampling. Teknik sampling yang dipakai adalah teknik Convenience Sampling. Berdasarkan hasil penelitian ini sampel akan diambil adalah Penonton bioskop yang menonton film Indonesia di bioskop. Rao Purba (1996) sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pembulatan = 100 Keterangan :
n = jumlah sampel Z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penelitian (95% = 1,96) moe = margin of error (kesalahan maksimum yang bisa ditolerir sebesar 10 %. Menurut hasil perhitungan di atas, sampel yang dapat diambil adalah 96 orang, akan tetapi pada prinsipnya tidak ada aturan yang pasti untuk menentukan persentase yang dianggap tetap dalam menentukan sampel (Rao Purba, 1996). Maka dalam hal ini peneliti mengambil sampel sebanyak 100 orang responden yang cukup mewakili untuk diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2002: 141) mengungkapkan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang diketahuinya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang bersifat tertutup dan langsung dalam bentuk pilihan ganda(pilihan bertingkat). Bersifat tertutup artinya responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain selain dari jawaban yang telah disediakan. Bersifat langsung artinya responden memberikan jawaban atau laporan tentang dirinya sendiri. Sedangkan dalam bentuk pilihan ganda artinya responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan kata lain, teknik yang digunakan adalah teknik survei yang bertujuan untuk mendapatkan data opini individu secara langsung dilapangan. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan ialah : a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung tanpa perantara dari sumber aslinya. Data primer yang ada dalam penelitian ini adalah hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah dilakukan. Data responden sangat diperlukan untuk mengetahui langsung tanggapan responden mengenai minat menonton film Megaria yang dilihat dari minat menonton, kualitas layanan, kualitas film, efek komunitas dan persepsi harga. b. Data Sekunder, yaitu merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari studi pustaka yang mendukung penulisan penelitian, serta diperoleh dari majalah, internet, dan berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini.
F. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti dari pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti (Umar,2005:42). Dalam penelitian ini sumber data tersebut berasal dari kuesioner yang diberikan kepada 100 responden, kemudian dari hasil pernyataan tersebut dianalisis. 1. Editing, yaitu suatu proses yang dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau ketidakserasian dari data yang terkumpul. 2. Coding, yaitu pemberian angka-angka tertentu, proses identifikasi, dan klasifikasi data penelitian data ke dalam skor numeric atau karakter symbol.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Scoring, yaitu kegiatan pemberian skor (bobot) pada jawaban kuesioner. Skor yang dipergunakan adalah skala likert, yaitu dibuat lebih banyak kemungkinan para konsumen untuk menjawab dalam berbagai tingkat bagi setiap butir pertanyaan. 4. Tabulating, yaitu pengelompokan data dan nilai dengan susunan yang teratur dalam bentuk tabel. G. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya (Kriyantono, 2007:60). Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Secara umum, metode survei terdiri dari dua jenis yaitu deskriptif dan eksplanatif (analitik). Penelitian ini
menggunakan metode survei
eksplanatif (analitik). Berdasarkan sifatnya, survei eksplanatif ini dibagi menjadi dua sifat yaitu komparatif dan asosiatif. Sifat komparatif yaitu bermaksud membuat komparasi (membandingkan) antara variabel yang satu dengan lain yang sejenis. Sedangkan sifat asosiatif yaitu bermaksud menjelaskan hubungan (korelasi) antar variabel (Kriyantono, 2007:63). Dalam penelitian ini menggunakan survei eksplanatif yang bersifat asosiatif.Menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. (Sugiyono, 2009:133) Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, maka data yang akan dianalisa secara statistik, maka teknik analisis yang digunakan adalah: a. Analisis korelasi product moment Hipotesis yang digunakan peneliti adalah hipotesis asosiatif. Sebagai langkah awal pembuktian, maka perlu dihitung koefisien korelasi antar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
variabel. Bila penelitian dilakukan pada seluruh populasi maka tidak diperlukan pengujian signifikan terhadap koefisien korelasi yang ditemukan. (Sugiyono, 2010:224). Teknik yang digunakan untuk menguji validitas kuesioner adalah berdasarkan Rumus Koefisien Product Moment Pearson, yaitu :
Dimana : rxy : koefisien Korelasi Product Moment X : nilai dariitem( pertanyaan) Y : nilai daritotal item N : banyaknya responden atausampel penelitian (Saifuddin Azwar, 2000) Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16 (Statistical Package forSocial Science). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment.Kriteria penilaian uji validitas, adalah: − Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid. − Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid. Menurut Singgih Santoso (2000), ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket., yaitu keharusan sebuah angket untuk valid dan reliabel. Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut. Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu. Di mana validitas data diukur dengan membandingkan r hasil dengan r tabel (r product moment), jika :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
− r hasil > r tabel, data valid − r hasil < r tabel, data tidak valid b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapatdipercaya (Saifuddin Azwar, 2000). Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliabel hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. (Saifuddin Azwar, 2000). Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner adalah dengan menggunakan Rumus Koefisien Cronbach Alpha : (Saifuddin Azwar, 2000).
Dimana : α= Koefisien Cronbach Alpha k = Jumlah item valid r = Rerata korelasi antar item 1 = Konstanta Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau pertanyaan pada penelitian ini akan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha. Nilai Cronbach Alpha pada penelitian ini akan digunakan nilai 0.6 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel bila nilai Cronbach Alpha ≥0.6 (Nunally, 1996 dalam Imam Ghozali, 2001). Langkah pertama sebelum pengambilan data adalah melakukan uji reliabilitas dan validitas angket/kuesioner uji reliabilitas kuesioner dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi derajat ketergantungan dan stabilitas dari alat ukur dari hasil uji
http://digilib.mercubuana.ac.id/
reliabilitas yang dilakukan dengan program SPSS, kuesioner dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 Ghozali (2006) Kriteria pengambilan keputusan. Suatu variabel dinyatakan tidak reliable jika memberikan nilai cronbach Alpha < 0,60. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel antara kualitas layanan, kualitas produk, efek komunitas, persepsi harga, dan minat menonton ternyata diperoleh cronbach alpha lebih besar dari 0,6. Dengan demikian, maka hasil uji reliabilitas terhadap keseluruhan variabel adalah reliabel. Perkiraan Cronbach Alpha juga menunjukkan bagaimana tingginya butir- butir dalam kuesioner berkorelasi atau berinteraksi. Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut. 1. Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna 2. Jika alpha antara 0,70– 0,90 maka reliabilitas tinggi 3. Jika alpha antara 0,50– 0,70 maka reliabilitas moderat 4. Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah G. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data ini menggunakan dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut : 1. Teknik Kuesioner yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara memberi daftar pertanyaan tertutup kepada obyek penelitian (responden) yang selanjutnya responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tertutup tersebut. Daftar pertanyaan ini disusun berdasarkan acuan indikator–indikator yang telah ditetapkan. Adapun yang menjadi responden adalah penonton bioskop. Kuesioner yang diajukan kepada responden berupa daftar pertanyaan tertutup dan terbuka. Daftar pertanyaan tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya telah disediakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan menggunakan skor 1 (sangat tidak setuju) s/d 5 (sangat setuju). Selanjutnya hasil yang diperoleh untuk masing-masing variabel akan dihitung dengan skala likert. Untuk daftar pertanyaan terbuka berisi pertanyaan yang jawabannya berupa pendapat yang disampaikan oleh responden. Sangat setuju (5), Setuju (4), Kurang Setuju (3), Tidak Setuju (2), Sangat tidak setuju (1).
Tabel 3.I SkalaLikert Pernyataan
Kode
Skor
SangatSetuju SetujuNetral Tidak Setuju SangatTidakSetuju
SS ST N TS STS
5 4 3 2 1
Sumber:Sugiyono(2006) 2. Teknik Wawancara Adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara langsung (pertanyaan terbuka) dengan pihak – pihak sumber informasi. Dalam penelitian ini pihak – pihak yang merupakan sumber informasi adalah Penonton Bioskop Megaria, Jakarta. H. Metode Analisis Data 1). Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linear yang baik. Apabila dalam suatu model telah memenuhi asumsi klasik, maka dapat dikatakan model tersebut sebagai model yang ideal atau menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik (Best Linier Unbias Estimator/BLUE). Suatu model dikatakan BLUE apabila memenuhi persyaratan non multikolineritas, non
http://digilib.mercubuana.ac.id/
heteroskedastisitas dan non autokorelasi (Widarjono, 2009). Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif yaitu variabel tertentu yang akan dipelajari dapat disajikan dalam bentuk angka sedangkan kualitatif ialah karakteristik atau variabel tertentu yang akan dipelajari bukan angka (Setiawan,2005). Dimana dalam analisis ini menggunakan paket program SPSS. Metode analisis data dalam penelitian ini dengan metode regresi linear berganda dengan alasan variabel bebas terdiri dari beberapa variabel. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independent). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu variabel yang mempengaruhi (variabel independen) sehingga menggunakan analisis regresi linear berganda (Djarwanto, PS, 1985). Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan: (Gujarati, 1995).
Dimana : Y = Minat menonton α = Konstanta β1 = Koefisien regresi kualitas layanan β2 = Koefisien regresi kualitas film β3 = Koefisien regresi efek komunitas β4 = Koefisien regresi persepsi harga X1 = Kualitas layanan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
X2 = Kualitas film X3 = Efek Komunitas X4 = Persepsi Harga e = error a. Uji Normalitas Data Uji normalitas menurut Widarjono (2009) merupakan uji signifikansi pengaruh variabel bebas (x) dan data variabel terikat (y) melalui uji t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai distribusi normal. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian ini adalah data yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Para peneliti menggunakan pedoman bahwa jika setiap variabel terdiri atas 30 data, maka data tersebut sudah terdistribusi dengan normal (Winarno, 2011). Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Jargue-Bera test atau J-B test. Adapun hipotesis dari uji Jargue-Bera test adalah sebagai berikut : Ho
: Data terdistribusi normal
Ha
: Data tidak terdistribusi normal
Jika nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar dari α = 5%, maka menerima Ho yang artinya residual data berdistribusi normal (Winarno, 2011). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi normal atau kah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2001). Mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Adapun pengambilan keputusan didasarkan kepada:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tiak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas (Multicollinearity) Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Salah satu untuk mengetahui ada/tidaknya multikolinearitas ini dapat dilakukan dengan menguji koefisien korelasi (r) antar variabel independen. Dalam rule of thumb, jika koefisien korelasi cukup tinggi diatas 0,85 maka diduga terjadi masalah multikolinearitas dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah dibawah 0,85 maka diduga model tidak ada masalah multikolinieritas. Adanya multikolinieritas masih menghasilkan estimator yang BLUE, tetapi menyebabkan suatu model mempunyai varian yang besar (Widarjono, 2009). Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Imam Ghozali, 2001). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan Menganalisa matrik korelasi variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (lebih besar dari 0,90) hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas (Heteroscedasticity) Uji heteroskedastisitas merupakan pengujian apakah di dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kebalikannya jika residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Ada beberapa uji untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya dengan menggunakan uji White dengan melihat probabilitas Chi Squares. Sebelum melakukan pengujian, lebih dulu disusun hipotesis, yaitu : Ho
: Tidak ada heteroskedastisitas
Ha
: Ada heteroskedastisitas
Jika nilai probabilitas Chi Squares dari Obs*R-Square lebih besar dari α = 5% maka terima Ho yang artinya tidak ada heteroskedastisitas (Widarjono, 2009). Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untumendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya, adapun dasar untuk menganalisisnya adalah : a. Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2). Uji Determinasi (R) Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien adalah bias terhadap jumlah variabel terikat yang dimasukkan ke dalam model. Oleh karena itu banyak paneliti yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
manganjurkan untuk mengajukan nilai Adjusted R pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. I. Uji Hipotesis a. Pengujian secara simultan (Uji F) Uji F Untuk menguji secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat tingkat signifikansi (F) pada ɑ 5% rumus yang digunakan (Gujarati,1995):
Keterangan: R : koefisien korelasi ganda. Fh : F hitung. K : jumlah variabel bebas. N : jumlah sampel yang dipakai. Pengujian setiap koefisien regresi bersama-samadikatakan signifikan bila nilai mutlak
Fh ≥Ftmaka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai Fh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bebas (X1, X2, X3, X4), yaitu kualitas layanan, kualitas film, efek komunitas dan persepsi harga terhadap variabel terikat (Y) yaitu minat menonton. 1. Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis alternatif (H1) H0 = β1 = 0, Tidak ada pengaruh yang positif dari masing-masing variabel bebas (X1, X2,) terhadap variabel terikat Y. H1 ≠ β1 = 0, Ada pengaruh yang positif dari masing-masing variabel bebas (X1, X2,) terhadap variabel terikat Y. 2. Kesimpulan yang diambil Pengujian ini dengan menggunakan taraf signifikansi 5 % (0,05) a. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel terikat. b. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel terikat. b. Pengujian secara parsial (Uji T) Pengukuran t dimaksudkan untuk mempengaruhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan melihat tingkat signifikansi nilai t pada 5% rumus yang digunakan (Gujarati,1995):
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak th >ttmaka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai th >t tmaka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak,Uji t digunakan untuk menguji signifikan hubungan antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y, apakah variabel X1, X2, X3, dan X4 berpengaruh secara parsial (sendiri-sendiri) terhadap variabel Y. Penyusunan hipotesis yang akan diuji, berupa hipotesis nol (H0), dan hipotesis alternative (H1). H0 = Bi = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan secara parsial pada masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4) terhadap variabel terikat (Y). H1 = Bi ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4), terhadap variabel terikat (Y). Tingkat kepercayaan yang digunakan 95% atau taraf signifikan adalah 5% dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti masing-masing variabel bebas secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. b. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berarti masing-masing variabel bebas secara individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/