BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Selanjutnya hasil dari analisis data dijabarkan dalam bentuk deskripsi hasil pengolahan data, sehingga penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif karena hasil penelitian yang nantinya akan dijabarkan dalam bentuk deskripsi. Pendekatan deskriptif menggambarkan kondisi sebenarnya objek penelitian ketika melakukan penelitian. Kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jadi deskriptif artinya yaitu suatu metode analisis yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data, kemudian berdasarkan fakta dan kejadian yang ada termasuk masalah yang dihadapi perusahaan, dan membandingkannya dengan teori-teori mengenai hal tersebut.1 Data yang dikumpulkan disusun dan diolah secara statistik, kemudian dilakukan suatu analisis dengan menggunakan perhitungan statistik, dan berusaha untuk memecahkan permasalahan tersebut sehingga dapat menghasilkan kesimpulan. Artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data numeric (angka) yang 1
M. Muslich., 1993. Metode Kuantitatif, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., halm. 4.
48
49
diolah dengan menggunakan pendekatan penelitian agar diperoleh hubungan yang signifikan antar variabel yang diteliti. Pengelolaan data adalah suatu kegiatan untuk membuat data ringkasan berdasarkan data mentah dengan menggunakan rumus tertentu, misalnya dalam menghitung jumlah, rata-rata proporsi, simpangan baku dan sebagai nilai koefisien seperti koefisien korelasi atau regresi.2 Pengelolaan data pada penelitian ini yakni pengelolaan data untuk memperoleh hubungan yang signifikan antara variabel perputaran modal kerja dengan rentabilitas ekonomi, perputaran piutang dengan rentabilitas ekonomi, perputaran kas dengan rentabilitas ekonomi dan perputaran persediaan dengan rentabilitas ekonomi serta hubungan yang simultan antara variabel perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomi. B. Sumber Data Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.3 Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder, karena peneliti tidak menggunakan data yang secara langsung didapat dari perusahaan manufaktur yang bersangkutan. Data sekunder 2
Ibid., halm. 4-5 M. Burhan Bungin., 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya), Jakarta: Kencana Prenada Media Group., halm. 132. 3
50
didapat melalui berbagai sumber yaitu literature artikel, serta situs di internet Bursa Efek Indonesia untuk mengetahui laporan keuangan perusahaan manufaktur periode 2010-2014 yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan khususnya laporan keuangan yang berkaitan dengan perputaran modal kerja dan perputaran piutang serta rentabilitas ekonomi. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian, atau disebut juga universe. Menurut Nawawi, populasi adalah keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber. Populasi juga merupakan keseluruhan subyek penelitian.4 Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 30 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama periode 2010-2014. 2. Sampel Metode yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu.5 Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel yang diambil yaitu:
4
Tukiran Taniredja, Hidayati Mustafidah., 2012. Pengantar), Bandung: Alfabeta., halm. 33. 5 Ibid., halm. 37.
Penelitian Kuantitatif (Sebuah
51
1) Perusahaan yang telah terdaftar di Jakarta Islamic Index sejak tahun 2010 sampai 2014 dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian. 2) Selama periode penelitian, perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan dan triwulan yang dipublikasikan secara umum. 3) Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah (RP). Tabel 3.1 Rincian Pemilihan Sampel Kriteria
Jumlah
Perusahaan yang tercatat dalam Jakarta Islamic Index
30
Perusahaan yang tidak tercatat dalam Jakarta Islamic Index selama periode 2010-2014
(16)
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama periode 2010-2014
(1)
Perusahan yang tidak menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah (RP)
(1)
Jumlah Sampel
12
Tabel 3.2 Sampel Penelitian No
Kode
Nama Perusahaan
Data Laporan Keuangan 2010
1 2 3
AALI PT Astra Agro Lestari Tbk ASII PT Astra Internasional Tbk ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk
2011 2012 2013 2014
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
52
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
KLBF PT Kalbe Farma Tbk
√
√
√
√
√
7
LPKR PT Lippo Karawaci Tbk
√
√
√
√
√
8
LSIP
√
√
√
√
√
9
PTBA PT Bukit Asam Tbk
√
√
√
√
√
10
SMGR PT Semen Gresik Tbk
√
√
√
√
√
11
TLKM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk UNTR PT United Tractors Tbk
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4
CPIN
5
INTP
6
12
PT Charoen Pokhand Indonesia Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
PT PP London Sumatera Indonesia Tbk
Total
60
D. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data penelitian ini, penulis menggunakan metode dokumentasi. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara dokumentasi, yaitu mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian.6 Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki
benda-benda
tertulis
seperti
laporan
keuangan
perusahaan serta dokumen lain dalam perusahaan yang relevan dengan kepentingan penelitian guna mempelajari laporan keuangan yang terkait dengan perhitungan perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran kas dan perputaran persediaan serta rentabilitas ekonomi.
6
Ibid., halm. 41.
53
E. Metode Analisis Data Metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22, dilakukan dengan metode statistik deskriptif yang berusaha menjelaskan dan menggambarkan karakteristik data, seperti mean dan standar deviasi. Metode analisis data dengan regresi linier berganda. 1. Uji Asumsi Klasik Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda di mana untuk bisa dilakukan pengujian hipotesis harus dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Pada penelitian ini juga akan dilakukan pengujian penyimpangan asumsi klasik terhadap model regresi yang telah diolah yang meliputi: a. Uji normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah data yang dipakai dalam penelitian
ini terdistribusi secara normal tau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk melihat apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak dilihat dari hasil yang diperoleh dari grafik Histogram, Normal Probability Plot, dan uji Non-parametrik (K-S). Pedoman pengambilan keputusan dengan menggunakan grafik histogram adalah jika Histogram Standarized Regression Residual membentuk seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinyatakan
54
normal. Cara lain untuk menguji normalitas dengan pendekatan grafik adalah
menggunakan
Normal
Probability
Plot,
yaitu
dengan
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Distribusi normal digambarkan dengan sebuah garis diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas. Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya digambarkan dengan ploting. Jika data normal maka garis menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti atau merapat ke garis diagonalnya.7 Adapun pedoman pengambilan
keputusan
dalam
uji
Non-Parametrik
dengan
menggunakan Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut: 1) Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi adalah tidak normal. 2) Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi adalah normal. b. Uji Multikolonieritas Multikolonieritas berarti ada hubungan di antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Jika dalam model terdapat multikolonieritas maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi. Masalah multikolonieritas juga akan menyebabkan 7
Suliyanto, Ekonomika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011), halm. 69.
55
kesulitan dalam melihat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya masalah multikolonieritas yaitu: dengan melihat nilai R2 dan nilai t statitik, dengan melihat nilai Pair Wise Correlation, dan dengan menggunakan nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor).8 Dengan menggunakan nilai TOL (Tolerance ) dan VIF (Variance Inflation
Factor).
Salah
satu
cara
untuk
menguji
gejala
multikolonieritas dalam model regresi adalah dengan melihat nilai TOL dan VIF dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah dengan nilai tolerance
≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 10.9 c. Uji Autokorelasi Autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data time series (runtut waktu), maka peneliti menggunakan Uji Statistik Durbin Watson (Uji D-W). Uji D-W merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada tidaknya
8
Ibid., halm 81-82 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2005), halm. 106. 9
56
masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi.10 Uji D-W ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel penjelas. Keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan uji D-W adalah sebagai berikut.11 1) Bila nilai D-W lebih besar daripada batas atas (Upper Bond, U), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya tidak ada autokorelasi positif. 2) Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah (Lower Bond, L), koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya autokorelasi positif. 3) Nila nilai D-W terletak di antara batas atas dan batas bawah, maka tidak dapat disimpulkan. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang dipakai dalam penelitian terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 10
Opcit., halm. 126. Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: STIM YKPN, 2007), Edisi Ketiga, halm. 91. 11
57
Dasar untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: 1) Jika
ada
pola
tertentu
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar tersebut dan di
bawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.12 2. Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi=0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Membandingkan nilai statistik t, apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibanding nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
12
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), Cetakan IV, halm. 125-126
58
Prosedurnya: 1) Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti masing-masing variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. 2) Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti masing-masing variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi variabel terikat. b. Uji Signifikansi Simultan (Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Bila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha yang artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan bila nilai Fhitung < nilai Ftabel maka Ho diterima yang artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.13 c. Koefisien Determinasi (R2) Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2)
13
Ibid., halm 87-88
59
yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat modal tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.14 3. Analisis Regresi berganda Regresi ganda adalah regresi dengan dua variabel bebas (misal X1 Dan X2) dan satu variabel terikat (Y). Untuk melihat persamaan garis regresi bagi masing-masing variabel bebas dapat dilakukan dengan cara perhitungan regresi linier berganda, yakni regresi Y atas X1 dan X2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja (X1) dan perputaran piutang (X2) terhadap tingkat rentabilitas ekonomi (Y) digunakan analisis regresi berganda dengan formula sebagai berikut:15 Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana:
14 15
Y
= variabel terikat (rentabilitas ekonomi)
A
= bilangan berkonstanta
b1,b2,b3,b4
= koefisien regresi
X1
= variabel bebas X1 (perputaran modal kerja)
X2
= variabel bebas X2 (perputaran piutang)
X3
= variabel bebas X3 (perputaran kas)
X4
= variabel bebas X4 (perputaran persediaan)
e
= eror
Ibid., halm 89-91. Yusuf Nalim, 2012. Statistik 2, Pekalongan: Stain Pekalongan Press., halm. 85