BAB III METODE PENELITIAN
A.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108).
Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. Mengingat keterbatasan sumberdaya peneliti, maka dilakukan pengambilan sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi (Suharsimi, 2002: 109). Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampel secara tidak acak dimana informasinya diperoleh dengan menggunakan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kriteria sampel dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: 1. Perusahaan property dan Real Estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 – 2014. 2. Perusahaan property dan Real Estate yang mempublikasikan laporan keuangan selama 5 tahun berturut-turut yaitu tahun 2010 - 2014, dan disajikan dalam satuan mata uang Rupiah (Rp). 3. Laporan keuangan harus mempunyai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember. 4. Perusahaan harus sudah listing pada awal periode pengamatan dan tidak dilisting sampai
akhir periode pengamatan.
5. Perusahaan yang datanya tidak lengkap dikeluarkan dari sampel.
31
B.
Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu data yang
diperoleh secara tidak langsung dengan mempelajari literatur atau dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini adalah data
yang
perusahaan Property dan Real Estate yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. Data tersebut antara lain berupa gambaran umum perusahaan perusahaan, laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi selama tahun 2010 sampai dengan 2014. Adapun sumberdata adalah dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011-2015 dan Fact Book Indonesian Stock Exchange tahun 2015.
C.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi dan metode studi pustaka. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada benda-benda tertulis (Arikunto, 2002: 135). Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji semua informasi yang dibutuhkan yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengambil data laporan keuangan perusahaan Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
dan Fact
Book Indonesian Stock Exchange. Metode studi pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data yang bersifat teoritis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode ini dilakukan untuk
32
menunjang kelengkapan data dengan menggunakan buku literatur dan jurnal yang berhubungan dengan masalah kebangkrutan perusahaan.
D.
Analisis Data Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian,
terutama apabila penelitian tersebut bermaksud untuk mengambil kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk menganalisis data diperlukan suatu cara atau metode analisis data. Metode analisis data digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Dalam penelitian ini
teknik analisis data yang digunakan
menggunakan model Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski. Selanjutnya hasil skor kebangkrutan dari ketiga model tersebut mulai tahun 2010-2014 dikumpulkan untuk diuji secara statistik dengan menggunakan aplikasi SPSS. Uji yang dilakukan yaitu: Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji One Way ANOVA. Selanjutnya dilakukan
perhitungan tingkat akurasi pada
setiap model kebangkrutan untuk menilai model kebangkrutan mana yang merupakan prediktor paling baik diantara ketiga model kebangkrutan tersebut, dengan cara membandingkannya dalam bentuk persentase. Tingkat perbedaan model dilakukan pada seluruh sampel yang ada. Tingkat perbedaan menunjukkan berapa persen model memprediksi dengan benar dari keseluruhan sampel yang ada. Tingkat akurasi tiap model dihitung dengan cara sebagai berikut: Jumlah Prediksi Benar Tingkat Perbedaan = --------------------------------- x 100 % Jumlah Sampel
33
E.
Operasionalisasi Variabel Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
dalam suatu penelitian (Arikunto, 2002: 99). Untuk ini perlu dioperasionalkan sehingga
indikator-indikator dalam variabel dapat dikur. Dimaksud dengan
operasional variabel adalah
penjelasan
karakteristik dari obyek ke dalam
elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di dalam penelitian (Hartono 2005). Operasionalisis varibal dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.1. Tabel III. 1 Definisi operasional variabel Variabel Penelitian Keterangan
No
Model
1
Model Altman Z = 0,717X1 0,847X2 3,107X3 0,420X4 0,988X5
1)
Z
Overall Index or Score
+ + + + 2)
Working Capital to Total Asset (WCTA)= Working Capital / Total Asset
Nilai Z-Score< 1,23 berpotensi mengalami Working Capital = Current kebangkrutan. Nilai Z-Score > Asset – Current Liabilities 1,23 tidak berpotensi mengalami kebangkrutan. 3) Retained Earnings to Total asset (RETA) = Retained Earnings / Total Asset
4)
Earnings Before Interest and Taxes to Total Asset (EBITTA): earnings before interest and taxes / total asset 5) Market Value of Equity to Book Value of Total Debt
Nilai Z adalah indeks keseluruhan fungsi multiple discriminant analysis (MDA). Ukuran likuiditas perusahaan
Ukur an profitabilitas perusahaan secara kumulatif selama perusahaan berdiri Ukuran profitabilitas perusahaan Ukuran nilai sebuah
34
(MVEBVD): market value of equity / book value of total debts 6)
2
3
Model Springate 7) S = 1.03 WCTA + 3.07 EBITTA + 0.66 EBTCL + 0.4 SATA 8) nilai S < 0,862: berpotensi mengalami kebangkrutan.
Sales to Total Asset (SATA): sales / total asset
S = Springate Score
EBTCL = Earnings before tax/current liabilities
nilai S > 0,862, tidak berpotensi mengalami kebangkrutan. Model Zmijewski 9) X = Overall Index X = -4.3-4.5X1 +5.7X2 -0.004X3 10) X1= ROA (Return On Asset) = Nilai X < 0: N I /T berpotensi A mengalami kebangkrutan. nilai X > 0, tidak berpotensi mengalami kebangkrutan. 11) X2= Leverage (Debt Ratio)= T /T
12)
X3 = Likuiditas =C A
C L
/
perusahaan di mata investor dalam pasar aktif (pasar modal). Ukuran kemampuan perusahaan dalam menciptakan penjualan dengan aset yang ada. Nilai S adalah rasio yang menggunakan multiple discriminat analysis (MDA). Ukuran profitabilitas perusahaan
X= Probabilitas kebangkrutan Kemampuan perusahaaan secara menyeluruh di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Rasio ini mengukur besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai oleh pihak lain (kreditur). Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
35