61
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk tempat penelitian yaitu PT Len Industri yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta 442 Bandung 40252- Indonesia. 3.2 Objek Penelitian Unit analisis dari penelitian ini adalah karyawan PT Len Industri Bandung 3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel 3.3.1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2007:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2008:80). Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas. Oleh sebab itu, maka untuk menentukan populasi pada penelitian ini menggunakan populasi sasaran, yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi, apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
62
etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Berdasarkan pengertian populasi diatas, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. LEN INDUSTRI (PERSERO) dengan total jumlah karyawan pada tahun 2010 yaitu 504 orang. 3.3.2 Sampel Sampel merupakan sebagian populasi yang dianggap representative yang diambil dengan teknik tertentu. Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat jumlah populasi
yang terlalu
besar. Keabsahan sampel terletak pada sifat dan
karakteristiknya, bukan pada besar atau banyaknya modifikasi populasi. Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2004:56), sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:109), „sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Naresh K. Malhotra (2005:364) berpendapat bahwa sampel adalah sub-kelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah karyawan PT LEN INDUSTRI (PERSERO). Dalam menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini dengan digunakan rumus dari rumus Slovin (Husein umar,2003:141) yaitu sebagai berikut:
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
63
N
n=
1 + Ne2
Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (e=0,1) Berdasarkan rumus Slovin maka ukuran sampel adalah sebagai berikut:
n=
504 1 + 504 x 0,1 2
n = 99,80 ≈ 100 orang
Berdasarkan perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini diperoleh ukuran sample (n) sebesar 99,80. Menurut Winarno Surakhmad (1998:100) bahwa “untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik”. Kemudian agar sampel yang digunakan representatif, maka sampel yang digunakan di dalam penelitian ini berukuran 100 orang responden.
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
64
3.3.3 Teknik Sampel Menurut
Sugiyono
(2009:118)
teknik
sampling
merupakan
teknik
pengambilan sampel atau sebagian elemen populasi untuk memahami karakteristik dari keseluruhan populasi. Ulber Silalahi (2006:236) mengemukakan bahwa: Pemilihan sampel atau penarikan sampel (sampling) dapat diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit atau elemen atau subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang diwakili. Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi penelitian, selanjutnya peneliti mengambil sampel berdasarkan teknik probability sampling atau pemilihan sampel acak. Menurut M. Nazir (2003:271) probability sampling adalah suatu sampel yang ditarik sedemikian rupa, dimana suatu elemen (unsur) individu dari populasi tidak didasarkan pada pertimbangan pribadi tetapi tergantung pada aplikasi kemungkinan (probabilitas). Dalam probability sampling, setiap unsur populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Nachmias (Ulber Silalahi, 2006:237), karakteristik dari probability sampling yaitu: Characteristics of probability sampling is that one can specify for each sampling unit of the population, the probability that it will be included in the
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
65
sample. In the simplest case, each of the units has the same probability of being included in the sample. Karakteristik sampling kemungkinan adalah bahwa seseorang dapat menetapkan masing-masing unit percontohan dari populasi dan kemungkinan bahwa unit percontohan itu akan tercakup dalam sampel. Di dalam kasus yang lebih sederhana, masing-masing unit mempunyai kemungkinan yang sama menjadi sampel. Alasan mengapa menggunakan probability sampling dikemukakan oleh Ulber silalahi (2006:237) sebagai berikut: Peneliti kuantitatif memiliki dua motivasi untuk menggunakan pemilihan sampel probabilitas atau acak. Motivasi pertama adalah waktu dan biaya. Tujuan kedua dari pemilihan sampel probabilitas adalah akurasi. (tingkat sejauhmana bias mangkir dari sampel). Berdasarkan teknik probability sampling, selanjutnya digunakan teknik simpel random sampling atau pemilihan sampel acak sederhana karena populasi dalam penelitian dianggap homogen. William G. Zikmund (2003:428) memberikan defenisi mengenai simple random sampling sebagai berikut: Simple random sampling is a sampling procedure that assures each elements in the population of an equal chance of being included in the sample.” (Artinya: Pemilihan acak sederhana adalah suatu prosedur sampling yang
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
66
meyakinkan bahwa setiap unsur-unsur dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk tercakup dalam sampel. Pendapat lebih jelas diungkapkan oleh Ulber Silalahi (2006:241) sebagai berikut: Pemilihan sampel acak sederhana atau simpel random sampling adalah proses pemilihan sampel dalam cara tertentu yang di dalamnya semua elemen dalam populasi didefenisikan mempunyai kesempatan yang sama, bebas dan seimbang dipilih menjadi sampel. Ini berarti sampel acak sederhana adalah sejumlah elemen sampel yang secara random dipilih dari elemen-elemen pupolasi yang didaftar. Penelitian ini memiliki populasi yang relatif homogen yaitu seluruh karyawan PT LEN INDUSTRI (PERSERO). 3.4 Skala Pengukuran Menurut Sugiono (2011: 92) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Dalam skripsi ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala likert menurut Sugiyono
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
67
(2011:93) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Unsur kepentingan ditentukan dengan menggunakan skala lima tingkat yang terdiri dari sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai untuk mengukur skor program K3. Skor atau penilaian di berikan sebagai berikut: 1. jawaban sangat sesuai akan diberi skor 5 2. jawaban sesuai akan diberi skor 4 3. jawaban kurang sesuai akan diberi skor 3 4. jawaban tidak sesuai akan di beri skor 2 5. jawaban sangat tidak sesuai diberi skor 1 Unsur kinerja ditentukan dengan menggunakan lima tingkat yang terdiri dari sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan tidak baik untuk mengukur skor kinerja. Skor atau penilaian diberikan sebagai berikut: 1. jawaban sangat baik akan diberi skor 5 2. jawaban baik akan diberi skor 4 3. jawaban kurang baik akan diberi skor 3 4. jawaban tidak sesuai akan diberi skor 2 5. jawaban sangat tidak sesuai akan diberi 1
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
68
3.5 Operasionalisasi Variabel Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi Program keselamatan dan kesehatan kerja (X) dan produktivitas kerja (Y). Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Tabel Operasionalisasi variabel di bawah ini
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
69
Tabel 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel/sub variable
Keselamatan dan kesehatan kerja
Konsep variabel
K3 adalah “Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberian perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja”. (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 9 tahun 2008 pasal 1 ayat 1)
Sub variable
- Keadaan tempat lingkungan kerja
indikator
- Kesesuaian penyusunan dan penyimpan barang dengan tingkat keamanan
Ukuran
Skala
No item
-
Tingkat keamanan Ordinal menyusun dan menyimpan barang
1.1
-
Tingkat kesesuaian luas Ordinal ruang kerja dengan jumlah karyawan
1.2
- Ketersediaan tempat pembuangan limbah pabrik
-
Tingkat ketersediaan Ordinal tempat pembuangan limbah pabrik
1.3
- Ventilasi udara di ruang kerja
-
Tingkat ventilasi udara di ruang kerja
Ordinal
1.4
- Pengaturan udara
- Ketersediaan air conditioner (AC)
-
Tingkat ketersediaan air conditioner (AC)
Ordinal
1.5
- Pengaturan Penerangan
- Ketepatan pengaturan dan penggunaan sumber cahaya
-
Tingkat pengaturan penggunaan cahaya
ketepatan Ordinal dan sumber
1.6
-
Tingkat kesesuaian jumlah Ordinal penerangan dengan luas ruang kerja
1.7
-
Tingkat kondisi Ordinal penerangan ruang kerja
1.8
-
Tingkat ketersediaan Ordinal petunjuk penggunaan pada
1.9
- Kesesuaian luas ruang kerja dengan jumlah karyawan
- Kesesuaian jumlah penerangan dengan luas ruang kerja - Kondisi penerangan ruang kerja - Pemakaian peralatan
- Ketersediaan petunjuk
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
70
kerja
- Kondisi fisik
Kinerja
Kinerja adalah merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan (Veitzal Rivai, 2004 : 309)
1.Kuantitas kerja
penggunaan pada setiap mesin/peralatan - Ketersediaan perlengkapan penunjang pengaman dalam pelalatan kerja
-
Tingkat ketersediaan Ordinal perlengkapan penunjang pengaman dalam peralatan kerja
2.0
- Kondisi indera
-
Tingkat indera
2.1
- Stabilitas tubuh
-
Tingkat stabilitas tubuh
Ordinal
2.2
- Kestabilan emosi
-
Tingkat kestabilan emosi
Ordinal
2.3
-
Tingkat pencapaian hasil Ordinal kerja dengan standar target yang ditetapkan
2.4
-
Tingkat menunda-nunda Ordinal dalam menyelesaikan pekerjaan
2.5
- Sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan
-
Tingkat kesesuaian Ordinal dengan yang ditetapkan perusahaan
2.6
- Kepuasan terhadap mutu pekerjaan yang telah dilakukan
-
Tingkat kepuasan terhadap Ordinal mutu pekerjaan yang telah dilakukan
2.7
- Kemampuan menyelesaikan pekerjaan secara teliti
-
Tingkat kemampuan Ordinal menyelesaikan pekerjaan secara teliti
2.8
-
Tingkat Pengetahuan Ordinal tentang pekerjaan yang sesuai tugas pokok dan fungsinya
2.9
-
Tingkat Kesesuaian Ordinal keterampilan dengan pekerjaan yang diberikan
3.0
panca
- Pencapaian hasil kerja dengan standar target yang ditetapkan - Tidak menundanunda dalam pekerjaan
2. Kualitas kerja
3.Pengetahuan kerja
setiap mesin/peralatan
- Pengetahuan tentang pekerjaan yang sesuai tugas pokok dan fungsinya - Kesesuaian keterampilan dengan pekerjaan yang diberikan
kondisi
panca Ordinal
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
71
4. Kreativitas
- Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat
-
Tingkat Menggunakan Ordinal pengetahuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat
3.1
- Kemampuan mengetahui proses atau alur suatu pekerjaan
-
Tingkat Kemampuan Ordinal mengetahui proses atau alur suatu pekerjaan
3.2
-
Tingkat Keorisinilan ide Ordinal dan gagasan
3.3
-
Tingkat Kemampuan Ordinal dalam menyampaikan pendapat yang berhubungan dengan pekerjaan
3.4
-
Tingkat Kesediaan bekerja Ordinal sama dengan rekan sekerja
3.5
- Kesediaan bekerja sama dengan rekan sekerja
-
Tingkat Kesediaan bekerja Ordinal sama dengan rekan sekerja
3.6
- Kemampuan bekerjasama dengan atasan
-
Tingkat Kemampuan Ordinal bekerjasama dengan atasan
3.7
- Kesadaran dalam menyelesaikan pekerjaan
-
Tingkat Kesadaran dalam Ordinal menyelesaikan pekerjaan
3.8
- Keinginan mematuhi peraturan
-
Tingkat Keinginan Ordinal mematuhi peraturan
3.9
- Keinginan membantu rekan kerja
-
Tingkat Keinginan membantu rekan kerja
Ordinal
4.0
- Respon dalam melaksanakan tugas baru
-
Tingkat Respon dalam Ordinal melaksanakan tugas baru
4.1
- Keorisinilan dan gagasan
ide
- Kemampuan dalam menyampaikan pendapat yang berhubungan dengan pekerjaan
5. Kerjasama
6.Kesadaran diri
7. Inisiatif
- Kesediaan bekerja sama dengan rekan sekerja
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
72
8.Kualitas pribadi
- Ketanggapan dalam menyelesaikan masalah
-
Tingkat dalam masalah
Ketanggapan Ordinal menyelesaikan
4.2
- Kesiapan menerima yang sulit
diri tugas
-
Tingkat Kesiapan diri Ordinal menerima tugas yang sulit
4.3
- Integritas pribadi terhadap perusahaan
-
Tingkat Integritas pribadi Ordinal terhadap perusahaan
4.4
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
73
3.6 Jenis dan Sumber Data Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh (Suharsini Arikunto, 2007: 129). Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk penelitian baik diperoleh secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian, menurut Malhotra (2005:120-121) mengungkapkan definisi-definisi tersebut, amtara lain: a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu karyawan PT LEN INDUSTRI (PERSERO) b. Data sekunder. Menurut Husein Umar (2003:100) “merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram”. Sedangkan sumber data sekunder yang didapat dari penelitian ini yaitu data dari literatur buku, situs, dan dokumen-dokumen atau arsip yang ada diperusahaan dan berkenaan dengan masalah yang diteliti. Data primer dan data sekunder yang dibutuhkan tersebut akan ditunjukan oleh tabel 3.2 sebagai berikut
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
74
Tabel 3.2 JENIS DATA No 1
Jenis data Data
Sumber data
rekapitulasi Bagian
ketidakhadiran
Kategori data
Pengembangan Data primer
organisasi dan SDM
karyawan karena sakit 2
Data hasil HIRA
Bagian umum
3
Jenis modul surya dan Bagian produksi
Data Primer Data primer
waktu yang diselesaikan oleh karyawan 4
Jumlah produksi modul Bagian produksi
Data primer
surya tahun 2009-2011 yang
dihasilkan
oleh
karyawan Sumber:Bagian Pengembangan Organisasi
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
75
3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati langsung objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai program Keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan di PT LEN INDUSTRI (PERSERO. )Studi literatur, yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan informasi yang ada kaitannya dengan masalah variabel yang diteliti. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu: a. Perpustakaan UPI b. Skripsi angkatan terdahulu c. Media Elektronik (Internet) 2. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak PT LEN INDUSTRI (PERSERO) Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan.
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
76
2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia. 3. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal, artinya objek yang diteliti memiliki peringkat dalam ukuran SS, S, R, TS, STS. Untuk pengukuran variabel X dan variabel Y yang dilakukan dengan menjabarkan aspek-aspek variabel X dan variabel Y. Setiap pernyataan mengandung pernyataan yang positif dan negatif. Sehingga mempunyai kriteria jawaban dengan pembagian skor 5, 4, 3, 2, 1 untuk positif sedangkan 1, 2, 3, 4, 5 untuk pernyataan negatif 4. Studi dokumentasi, yaitu usaha untuk menggunakan informasi yang berhubungan dengan teori-teori dana ada kaitannya dengan masalah danvariabel-variabel yang diteliti. Dengan cara mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur atau buku-buku, brosur dan catatan kuliah yang berrhubungan dengan objek yang diteliti, sebagai perbandingan antara teori dan praktek yang dijalankan perusahaan. Data-data tersebut selanjutnya diolah secara sederhana dan diklasifikasikan dalam gambar dan tabel.
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
77
3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Pengujian Validitas Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168), Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kavalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan, perhitungan korelasi antara pertanyaan kesatu dengan skor total digunakan alat uji korelasi Pearson (product moment coefisient of corelation) dengan rumus:
=
√* ∑
(∑
) (∑ )(∑ ) (∑ ) +* ∑
( )+
Sumber: Suharsini Arikunto 2006:274 Keterangan : = Koefisien korelasi product moment X
= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
78
Y
= Skor total
∑X
= Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y
= Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah kuadran dalam skor distribusi Y
n
= Jumlah sampel Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut: 1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel). 2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
79
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Suharsimi Arikunto 2006:196). Koefisien Alpha Cronbach (Cα) merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham & Black, 1998:88). Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah
=[
][
∑
]
Sumber: Suharsini Arikunto, 2006:196 Keterangan : r 11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan atau butir soal
∑
= Jumlah varians butir soal atau pertanyaan = varians total
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
80
Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan (∑
=
∑
) sebagai berikut :
(∑ )
Sumber: Suharsini Arikunto.2006:184 Keterangan : σ2
= varians
∑X
= jumlah skor
N
= jumlah responden
Sedangkan untuk mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisiens korelasi menurut suharsimi Arikunto (2006) adalah sebagai berikut: TABEL 3.3 INTERPRESTASI KOEFISIENSI NILAI RELIABILITAS Kretiria
Nilai Relibilitas
Antara 0,800 – 1,000
Reliabilitas sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,800
Reliabilitas tinggi
Antara 0,400 – 0,600
Reliabilitas cukup
Antara 0,200 – 0,400
Reliabilitas rendah
Antara 0,000 – 0,200
Reliabilitas sangat rendah
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
81
Perhitungan reliabilitas pertanyan dilakukan dengan bantuan SPSS 3.9 Rancangan Analisis Data 3.9.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikansinya (Sugiyono, 2008:144). Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain: 1. Analisis deskriptif program keselamatan dan kesehatan kerja 2. Analisis deskriptif kinerja karyawan Perhitungan persentase digunakan untuk mengetahui gambaran variabel penelitian, melalui perhitungan frekuensi skor jawaban responden pada setiap alternatif jawaban angket, sehingga diperoleh persentasi jawaban setiap alternatif jawaban dan skor rata-rata. Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.6 sebagai berikut:
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
82
Tabel 3.4 KRITERIAN PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN No
Kriteria Penilaian
Keterangan
1
0%
Tidak Seorangpun
2
1% - 25%
Sebagian Kecil
3
26% - 49%
Hampir Setengahnya
4
50%
Setengahnya
5
51% - 75%
Sebagian Besar
6
76% - 99%
Hampir Seluruhnya
7
100%
Seluruhnya
Sumber : Moch. Ali (1995:184)
3.9.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif Analisis data verifikatif dalam penelitian ini meliputi tiga hal yaitu : 1. Uji Persyaratan Pengolahan Data Agar data yang digunakan tepat sehingga diperoleh model yang baik maka dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa tahap pendahuluan dan pengujian prasyarat penelitian sebagai berikut : a. Method of Successive Intervals (MSI)
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
83
Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah pengukuran pada slaka ordinal. Untuk kepentingan analisis data dengan menggunakan regresi yang mensyaratkan tingkat pengukuran variabel sekurang-kurangnya interval, indeks pengukuran variabel ini ditingkatkan menjadi data dalam skala interval melalui Method of Successive Intervals (Rasyid, 2005: 36). Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (Harun Al Rasyid, 1994:131). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut: 1. menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan. 2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap peryataan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden. 3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban. 4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban. 5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
84
Scala Value = (Dencity at Lower Limit ) –
(Dencity at Upper Limit)
(Area Below Upper Limit ) – (Area Bellow Lower Limit)
b.
Uji Asumsi Normalitas Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Triton (2005:76) “data sampel hendaknya memenuhi prasyarat distribusi normal.” Data yang mengandung data ekstrim biasanya tidak memenuhi data normalitas. Jika sebaran data mengikuti sebaran normal, maka populasi dari mana data diambil berdistribusi normal dan akan dianalisis menggunakan analisis parametrik. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak akan dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov yang ada pada program SPSS versi 20.0 for windows. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. c.
Uji Asumsi Klasik 1) Uji Heteroskedastisitas Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastis pada suatu model dapat
dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastis jika output SPSS pada gambar scatterplot menunjukkan penyebaran titik-titik data sebagai berikut :
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
85
Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka . Titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Hal ini menyimpulkan bahwa varians dari data penelitian bersifat Homogen dan model dinyatakan tidak memiliki masalah heteroskedastisitas (Bhuono Agung Nugroho, 2005 : 63). 2) Uji Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan pelanggaran terhadap asumsi klasik yang menunjukkan adanya hubungan linier diantara variabel-veriabel bebas dalam model yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Gejala multikolinieritas dapat meyebabkan koefisien regresi masing-masing variabel independen tidak signifikan secara statistik, sehingga tidak dapat diketahui variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat pada nilai koefisien parsial. Jika R2 cukup tinggi (antara 0.7 – 1). Tapi, tidak ada satu pun variabel yang signifikan secara parsial, maka ada indikasi terdapat gejala multikolinieritas (Gujarati, 2003:344). Dalam output SPSS untuk mendeteksi uji multikolinieritas ini dapat dilihat dari TOL dan VIP.
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
86
2. Teknik Pengolahan Data untuk Uji Hipotesis 1) Analisis Korelasi Untuk keperluan perhitungan koefisien korelasi r (korelasi product moment) berdasarkan sekumpulan data (Xi, Yi) berukuran n dapat digunakan rumus menurut Sugiyono (2010:255) berikut ini:
∑ √ *∑
(∑ (∑
)(∑ )
) + *∑
(∑ ) +
Keterangan : r = Koefisien korelasi X = Variabel bebas (independent) Y = Variabel terikat (dependent) Sugiyono (2010:257) menjelaskan interprestasi koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya tingkat hubungan antar variabel sebagai berikut : Tabel 3.5 PEDOMAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
87
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2010:257)
2) Analisis Regresi Linear Sederhana Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan kausal dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana, karena penelitian ini hanya menganalisis satu variabel independen dan satu variabel dependent. Analisis ini digunakan untuk menentukan seberapa kuatnya pengaruh variabel independen (X1 ) yaitu program kesehatan dan keselamatan kerja terhadap variabel dependen (Y) yaitu kinerja. Maka bentuk umum persamaannya adalah:
Sugiyono (2009:262) Dimana: = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan = Harga Y nila X = 0 (harga konstan) = koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
88
= Standar error Langkah–langkah yang dilakukan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut: a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu; ƩXi, ƩYi,ƩXiYi, ƩXi2, ƩYi2 , serta b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2009:272) sebagai berikut:
(∑
)(∑
) (∑
∑
∑ ∑
(∑
∑
∑
(∑
)
)(∑ )
)
Atau
̅
̅
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
89
3)
Koefisien Diterminasi Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari X terhadap naik turunya nilai Y
dihitung dengan suatu koefisien yang disebut koefisien determinasi (KD). Adapun rumusnya sebagai berikut: KD = r 2 x 100 %
(Sugiyono, 2009:210)
Keterangan : KD
= Koefisien determinasi
R
= koefisien korelasi Kemudian untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh Keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja, digunakan pedoman interprestasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada di antara 0-100%, jika nilai koefisien penentu makin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independent tehadap variabel dependent. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel independent mempengaruhi variabel dependent. Sehingga dibuat pedoman interprestasi koefisien penentu sebagai berikut: TABEL 3.6 KOEFISIEN DETERMINASI INTERVAL
TINGKAT PENGARUH
KOEFISIEN
0 -19,99%
Sangat rendah
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
90
20% - 39,99%
Lemah
40% - 59,99%
Sedang
60% - 79,99%
Kuat
80% - 100%
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2007:183)
4) Rancangan Pengujian Hipotesis Langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Hipotesis penelitian akan diuji dengan pengambilan keputusan
mendeskripsikan hasil analais jalur. kriteria
pengujian
hipotesis
secara statistic dalam
rangka
pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis menurut Sugiyono (2008:188) adalah sebagai berikut: 1. Jika thitung
ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2. Jika thitung
ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
3. Jika thitung
ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika hal tersebut terjadi maka
dinilai sama dengan thitung
ttabel
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dengan dk (n-2) serta uji satu pihak yaitu uji pihak kanan. Berdasarkan statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: H1: H0:
0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara variabel X dan Y. 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara variabel X dan Y
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
91
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
92
Erlin Agustiningtyas, 2013 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Len Industri ( Persero) Bandung (Studi Kasus Tahun 2009-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu