BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan yang digunakan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang di jelaskan secara deskriptif. Pendekatan kualitatif dipiih untuk memahami secara lebih mendetail subjek yang diteliti dalam hal ini adalah penjual dan konsumen ayam krispi di Kota Makassar. Pendekatan secara kualitatif membantu menguak fenomena bisnis ayam krispi mulai dari proses kerja hingga perkembangannya, dimana menjadi suatu salah bentuk budaya yang dianut seseorang maupun kelompok di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Menurut Sugiyono (2013), dengan menggunakan metode kualitatif, maka data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat tercapai selain itu dapat ditemukan data yang bersifat proses kerja, perkembangan suatu kegiatan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan, norma, keyakinan, sikap mental, etos kerja dan budaya yang dianut seseorang maupun sekelompok orang dalam lingkungan kerjanya. B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dengan memilih lokasi penelitian yang ditentukan secara sengaja
31
(purposive) yakni di Kelurahan Sudiang, Kelurahan Daya, dan Kelurahan Paccerakang yang terdapat di Kecamatan Biringkanaya di wilayah Kota Makassar. Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah berdasarkan hasil observasi atau pengamatan sebelumnya yang mulai dilakukan pada tanggal 16 April 2016, bahwa di lokasi tersebut terdapat beberapa penjual ayam krispi, baik yang mengelolanya secara mandiri, terikat dengan usaha lain (jaringan), ataupun pedagang yang mengelola usaha franchise. Ketiga lokasi itu juga dapat ditempuh oleh penulis sehingga memudahkan penelitian. C. Teknik Penentuan Informan Pemilihan informan ditentukan secara sengaja (purposive) yang
dipilih
dengan
pertimbangan
dan
tujuan
tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan oleh penulis sehingga memudahkan menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Informan yang dipilih berjumlah 10 orang yang terbagi atas penjual dan konsumen. Penjual yang menjadi informan dalam penelitian ini merupakan pemilik atau pekerja yang biasanya berada di sudut jalan Kota Makassar dan sebagian besar memiliki tempat sendiri selain itu penulis melihat para pedagang tersebut memiliki inovasi yang berbeda-beda dalam pengelolaan usahanya dan lokasi tempat mereka berjualan juga memiliki jarak yang
32
berbeda. Pada wawancara yang dilakukan oleh penulis, dapat diperoleh informasi yang bisa menjawab penelitian sesuai dengan topik penelitian yang akan penulis lakukan. Sedangkan konsumen yang
dipilih
menjadi
informan,
karena
dapat
memberikan
tanggapan mengenai usaha ayam krispi ini. Adapun mereka yang menjadi informan dalam penelitian ini terdapat dalam tabel dibawah ini; Tabel 1 Identitas Informan No
Nama
Usia
Status
1
Usman
27 tahun
Pemilik usaha
2
Andi
24 tahun
Karyawan
3
Ita
34 tahun
Pemilik usaha
4
Yorinda
42 tahun
Pemilik usaha
5
Maya
29 tahun
Pemilik usaha
6
Akbar
21 tahun
Karyawan
7
Ayu
33 tahun
Konsumen
8
Murni
19 tahun
Konsumen
9
Chandra
22 tahun
Konsumen
D. Alat Bantu Pengumpulan Data Dalam penelitian ini terdapat tiga alat bantu yang digunakan oleh peneliti, yaitu:
33
a. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang tersusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Alat perekam Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subyek. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
alat
perekam
dengan
telepon
genggam
(handphone), dengan meminta izin terlebih dahulu kepada informan dan mendapatkan izin barulah peneliti mengelurakan handphone untuk merekam dan memberikan pertanyaan yang sesuai pedoman wawancara yang telah dibuat. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan oleh sebagai bentuk catatan dan juga bukti terhadap penelitian yang telah dilakukan. Bentuk dokumentasi berupa transkrip wawancara dan juga foto-foto yang diperoleh peneliti selama berada di lokasi penelitian.
34
E. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Studi Pustaka (Library Research) Merupakan teknik penelitian dimana penulis mencari dan membaca literatur seperti buku-buku yang relevan, hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan fokus penelitian, jurnal, artikel yang berasal dari internet, serta data-data dari Badan Pusat Statistik Kota Makassar. Pengumpulan data ini berguna bagi penulis karena dapat dijadikan pengetahuan yang dapat menambah wawasan dan untuk melengkapi data-data yang diperlukan selama proses penelitian. 2. Observasi Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan selama peneliti berada di lapangan. Penulis melakukan observasi terhadap kondisi dan informan yang menjadi subyek penelitian dimulai dari tanggal 16 April 2016. Penulis mengamati kegiatan para penjual ayam krispi yang berada di kelurahan Sudiang,
Daya,
dan
Paccarakang
mulai
dari
cara
pengolahannya sampai melayani konsumen. Beberapa penjual ayam krispi ini sudah bisa di lihat di jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Goa Ria, Kelurahan Sudiang. Daerah
tersebut di
35
anggap pedagang merupakan tempat yang ramai untuk berjualan. Sesuai dengan topik yang terdapat dalam penelitian, maka penulis mengamati kondisi pedagang pada pagi, sore, dan malam hari dan dapat diketahui bahwa para pedagang berjualan pada waktu yang tidak bersamaan, misalnya sebagian dari mereka sudah berjualan pada pagi hari sekitar pukul 07.00, pukul 08.00 ataupun pada pukul 10.00. Waktu tersebut dipilih karena biasanya pegawai kantoran atau anak sekolah ingin mencari menu untuk makan siang. Ada juga yang mulai berjualan pada sore hari sekitar pukul 16.00 atau 17.00 karena pedagang
tersebut
mengganggap
banyak
orang
yang
membelinya setelah selesai melakukan aktivitas dari sekolah maupun dari kantor. Penjual ayam krispi yang berjualan baik pada pagi dan sore hari mulai mempersiapkan jualannya setengah jam sebelum dibuka mulai dari meracik ayam yang kemudian digoreng selama beberapa menit, mengatur gerobak sampai merapikan meja makan. Apabila dagangannya hampir habis, maka para pedagang segera mengolah kembali ayam krispi tersebut agar keinginan konsumen terpenuhi. Beberapa penjual ayam krispi punya caranya sendiri-sendiri dalam mengolah
usaha mereka misalnya memberikan tambahan
menu lain selain ayam krispi dengan tujuan agar konsumen
36
semakin banyak yang datang. Masing-masing harga dan rasa yang
ditawarkan
juga
berbeda.
Tapi
jika
diperhatikan,
kebanyakan konsumen lngin menyantap ayam krispi di rumah sendiri. Hal ini mungkin karena terbatasnya kursi atau karena selera. Konsumen yang membeli ayam krispi ini biasa dari pejalan kaki, pengendara motor ataupun pengendara mobil. 3. Wawancara mendalam (indepth interview) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh dua pihak dimana yang menjadi pewawancara, mengajukan
pertanyaan
kepada
pihak
yang
menjadi
narasumber dan memberikan jawaban sesuai apa yang diinginkan oleh pewawancara. Dalam penelitian ini, penulis melakukan
wawancara
kepada
para
pedagang
sebagai
narasumber dengan tujuan menggali informasi dan memperoleh data yang rinci mengenai usahanya. Sebelum melakukan wawancara, penulis telah menyiapkan pedoman wawancara berupa
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan
masalah
penelitian. Penulis melakukan wawancara pertama kali pada tanggal
16
April
2016.
Setelah
melakukan
observasi
sebelumnya, penulis langsung menentukan orang yang pertama akan diwawancarai. Namun dikarenakan informan masih kurang paham dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, jawaban yang diterima terlihat kurang memuaskan walaupun masih
37
didapat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian seperti bagaimana bentuk pengolahan ayam krispi, apa yang membuatnya tertarik berdagang ayam krispi, dan informasi terkait jaringan penjual ayam krispi. Saat menggali informasi sempat muncul pertanyaan lain yang disesuaikan dengan kondisi pada saat wawancara. Proses wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam
suara
yang
terdapat
pada
telepon
genggam
(Handphone) dan untuk menjaga etika, peneliti meminta izin terlebih dahulu dengan narasumber sebelum menggunakan alat perekam tersebut. Sebagai seorang peneliti, penulis mempunyai kewajiban untuk memperoleh data yang dianggap penting dan juga lengkap dengan memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan narasumber pada saat wawancara berlangsung. Pada saat melakukan pendekatan dengan informan, sempat di jelaskan bahwa penulis akan melakukan penelitian yang terkait dengan usaha ayam krispi dalam
menyelesaikan program studi S1 di Universitas
Hasanuddin. Informan tak keberatan dan mempersilakan penulis melakukan wawancara. Sambil berlangsungnya proses wawancara, peneliti juga mengamati kegiatan informan dalam melayani para konsumennya. Ketika sesi wawancara dianggap sudah dianggap banyak dan cukup, maka penulis akan
38
mencatat kembali hasil informasi yang telah didapatkan dan menyesuaikannya dengan masalah penelitian. F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dilapangan dirumuskan secara rinci dan teliti dengan menggunakan analisis data kualitatif. Tahap ini penulis lakukan dengan mengumpulkan data mentah dengan bantuan alat-alat yang diperlukan seperti rekaman, catatan lapangan, serta observasi yang dilakukan oleh penulis selama berada dilokasi penelitian. Analisis data meliputi data reduction, data display, dan verification yang berasal dari hasil observasi dan wawancara. Apabila data tersebut sudah cukup banyak dan dianggap jenuh, maka dipilih hal-hal yang dianggap pokok dan sesuai dengan fokus penelitian. Data yang direduksi memberikan gambaran yang diperoleh di lapangan selama melakukan penelitian berupa kegiatan produksi para pedagang. Kemudian diberikan penjelasan secara keseluruhan terkait masalah penelitian hingga tahap akhir yaitu kesimpulan yang diperoleh dari bentuk usaha kaki lima yang semakin berkembang di Kota Makassar.
39