29
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut, untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan. Tanpa metode ilmiah suatu ilmu pengetahuan sebenarnya bukan suatu ilmu melainkan suatu himpunan pengetahuan aja, tentang berbagai gejala alam atau masyarakat, tanpa disadari hubungan antara gejala yang satu dengan gejala lain (Koentjaraningrat, 1990 : 41) Metode yang dikembangkan dalm filologi oleh Lachmann dan beberapa tokoh lain berpangkal pada hipotesis bahwa sebuah teks pernah tersipta adlam bentukk asli yang unik dan murni,yang kemudian, dalam penurunan sepanjang masa menjadi kacau atau korup, karena salah tulis oleh penyalin, baik salah tulis yang disengaja, maupun yang tidak disengaja ( Teeuw, 2003 : 216) Keterpaduan suatu sistem dapat ditempuh melalui metode (Yunani : Methodos), yakni cara atau jalan. Di dalam upaya ilmiah, metode menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Sehubungan dengan itu, maka metodologi – yaitu pengetahuan mengenai berbagai cara kerja dapat dikembangkan sesuai dengan objek studi ilmi yang bersangkutan (Hasan dan Koentjaraningrat dalam Suryani, 2008 : 105). Berdasarkan uraian di atas, peneliti membagi metode penelitian ke dalam dua kelompok yakni metode penelitian dan metode kajian. Metode penelitian mendeskripsikan secara umum jenis penelitian yang dilakukan, sedangkan metode kajian mendeskripsikan secara khusus.
Nuri Aliyah Mustika Ati, 2013 Kritik Teks dan Telaah Fungsi Naskah Wawacan Jaka Mursyid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
30
3.1
Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif analisis. Metode tersebut bermaksud untuk mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2008 : 53). Selain itu, Suryani (2008:107) mengatakan bahwa metode deskriptif analisis dimaksudkan untuk mencatat, menuturkan, dan menafsirkan data melalui suatu proses pemahaman yang akan sangat bergantung pada keadaan data dan nilai bahan atau objek penelitian yang digarap. Teks naskah WJM diteliti dengan menggunakan kajian filologis, yakni kritik teks yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah edisi teks. Dalam proses ktitik teks ini intuisi peneliti menjadi salah satu alat penting tanpa menghilangkan teks asli pada naskah,
mengingat naskah yang diteliti berbentuk wawacan.
Wawacan merupakan puisi lama yang memliki kaidah aturan tertentu, sehingga teks disandarkan secara konvensi pada kaidah tersebut tanpa menghilangkan teks asli pada naskah. Setelah melalui tahap kritik teks dan menghasilkan edisi teks, maka akan diketahui isi dan kandungan yang terdapat dalam teks WJM untuk selanjutnya menganalisis fungsi teks WJM. 3.2
Metode Kajian
3.2.1
Metode Kajian Filologi Metode kajian filologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
naskah tunggal dengan edisi standar. Edisi Standar yaitu menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil
dan ketidakajegan, sedang
ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku (Barried, 1985 : 69). Djamaris (2002:24) menyebutkan bahwa metode standar adalah metode yang biasa digunakan di dalam penyuntingan teks naskah tunggal. Metode standar itu digunakan apabila naskah itu dianggap sebagai cerita biasa, bukan cerita yang dianggap suci atau penting dari sudut agama atau sejarah,sehingga tidak perlu
Nuri Aliyah Mustika Ati, 2013 Kritik Teks dan Telaah Fungsi Naskah Wawacan Jaka Mursyid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
31
diperlukan secara khusus atau istimewa. Hal- hal yang perlu dilakukan dalam edisi standar antara lain, yaitu : a. Mentransliterasikan teks; b. Membetulkan kesalahan teks; c. Membuat catatan perbaikan / perubahan; d. Member komentar / tafsiran; e. Membagi teks dalam beberapa bagian; dan f. Menyusun daftar kata sukar (glosari). Tujuan metode standar ini adalah untuk memudahkan pembaca atau peneliti membaca dan memahami teks. 3.3
Objek Penelitan Objek penelitian kali ini berupa naskah yang keberadaaan berada di
tengah-tengah masyarakat. Judul objek naskah yang dikaji adalah Wawacan Bidayatuusaliq. Judul tersebut diambil dari halaman akhir sebagai penutup karangan.
Gambar 3.1 Teks Naskah Wawacan Jaka Mursyid Lamun jalma eling kakasih nu agung////dangdanggula//// Dangdanggula ngebatkeun nu tadi/ anu kudu ditéangan téa/ guru Anu mursid yaktos/ ayeuna rék di catur/ enya anu geus mursid téya/
Nuri Aliyah Mustika Ati, 2013 Kritik Teks dan Telaah Fungsi Naskah Wawacan Jaka Mursyid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
32
Naskah ini memiliki tebal keseluruhan 1,5 cm, ukuran panjang 21 cm dan lebar 16,5 cm. Bahan yang digunakan pada naskah WJM ini berupa kertas pabrikan di daerah Cirebon yang kantornya dimiliki oleh Belanda. Hal tersebut disimpulkan dari keindentikan jenis kertas pada naskah yang lain dengan jenis dan penanggalan yang sama dengan naskah WJM. Naskah WJM ini, terdiri atas 93 halaman. Jumlah baris perhalaman sebanyak 12 baris dengan jarak 0,8 cm. Jarak halaman dengan tulisan terdiri atas , halaman sebelah kanan, atas 1,5 cm, bawah 1,5 cm, kiri 0,1- 1 cm, kanan 1-2 cm. Halaman sebelah kiri, atas 1,5 cm, bawah 1,5 cm, kiri 1,5 cm, kanan 1 cm. Hasil observasi lapangan, dari keterangan pemilik naskah, semula keberadaan naskah ini adalah di daerah
Geger Kalong, Bandung Utara. Ia
menjelaskan bahwa naskah ini merupakan naskah yang mengalami transmisi di keluarga pemilik naskah, yaitu proses transmisi dari orangtua pemilik naskah. hal itu menjadi salah satu sebab yang dapat menjelaskan kondisi fisik naskah yang sudah mulai rusak, seperti kertas sudah rapuh dan beberapa bagian rusak, beberapa halaman hilang, warna tinta menembus kertas (nyuub), dan lain-lain. Pemilik naskah mengakui bahwa dirinya tidak banyak mengetahui tentang cara perawatan naskah. Naskah ini disimpannya untuk ia jaga sebagai warisan dari leluhurnya. Naskah WJM ini disimpan dan dimiliki oleh Ny. Eem Sulaemi yang bertempat tinggal di Jalan Sersan Surip, no. 82/169A, Kecamatan Cidadap, Kelurahan Ledeng, Bandung. Naskah Wawacan Jaka Mursid ini terdiri atas 93 halaman, namun terdapat beberapa halaman yang hilang. Artinya naskah ini diduga tidak hanya 93 halaman. Belum dapat diketahui berapa banyak halaman yang hilang. Peneliti hanya dapat menilai hilangnya halaman dari beberapa pupuh yang tidak lengkap padalisannya. Dalam setiap halaman naskah WJM ini terdiri dari 12 baris. Penulisan naskah ditulis bolak-balik pada tiap lembarnya.
Nuri Aliyah Mustika Ati, 2013 Kritik Teks dan Telaah Fungsi Naskah Wawacan Jaka Mursyid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
33
Naskah WJM
yang lahir pada permulaan abad ke-20 yaitu tahun
1916, naskah ini pun memiliki warna keagamaan yaitu islam. Naskah ini memiliki latar tempat pesantren di sebuah tempat yang dinamai Karang Kamuksan, ditempat itulah terdapat
seorang guru bernama Jaka, dia
adalah seorang guru yang Mursid, maka naskah ini berjudul Jaka Mursid, diambil dari penamaan tokoh utama. Berdasarkan data informan yang didapati peneliti, pada masanya di beberapa pesantren memiliki sebuah tradisi menulis naskah untuk mengisi kekosongan waktu. Kegiatan ini dilakukan pula sebagai sarana da’wah
dengan
tulisan
(da’wah
bil
kutubi)
bagi
para
pengarangnya,
karena di dalamnya banyak dituturkan tentang ajaran-ajaran keagamaan mengingat latar sosialnya pun pesantren. Tradisi menulis di lingkungan pesantren sudah ada sejak dahulu hingga sekarang. Jika saat ini media da’wah dengan tulisan melalui bukubuku acuan karya para ulama, maka zaman dahulu para ahli agama menuliskannya
pada
naskah
juga
sebagai
media
da’wah
disela-sela
mengisi waktu luang. Dilihat dari sudut pengarang, yaitu seorang lebé cidadap bernama atab. Lebé dalam kamus Basa Sunda R Satjadibrata ( 1954 : 213) memiliki arti (1) nu getol ibadah; ngestukeun kana papagon agama (2) Kapala agama di desa-desa amil ( (1)orang yang taat beribadah; mengamalkan ajaran agama.(2) kepala agama di desa). Oleh karena itu dapatlah diartikan dalam hal ini lebé merupakan orang yang taat beribadah. Maka dapat menjadi sebuah penegasan bahwa penulis naskah bukanlah orang yang sembarangan menulis tanpa didasari pemikiran keagamaan yang kuat.
Nuri Aliyah Mustika Ati, 2013 Kritik Teks dan Telaah Fungsi Naskah Wawacan Jaka Mursyid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
34
3.4
Teknik Penelitian
3.4.1
Prosedur Penelitian Langkah kerja yang penulis tempuh dalam melakukan penelitian adalah :
1. Menentukan objek penelitian; 2. Mencari berbagai referensi yang mendukung objek penelitian; 3. Membuat pedoman transliterasi untuk teks naskah WJM; 4. Melakukan proses transliterasi yaitu perubahan dari aksara arab pegon kedalam aksara latin; 5. Melakukan kritik teks; 6. Menghasilkan edisi teks; 7. Melakukan analisis fungsi teks naskah WJM 8. Menyusun laporan 3.4.2
Teknik Pengumpulan Data
3.4.2.1 Studi Pustaka Studi pustaka adalah mencari literasi yang berhubungan dengan objek dan fokus penelitian. Proses ini dapat berupa mencari buku-buku, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang dianggap relevan dengan objek penelitian dan fokus kajian. 3.4.2.2 Studi Lapangan Studi lapangan terhadap objek
dilakukan sebagai upaya pengamatan secara langsung
yang akan diteliti. Peneliti melakukan pengamatan secara
langsung serta mencatat segala yang dilihat dan didengar pada saat melakukan observasi.
Nuri Aliyah Mustika Ati, 2013 Kritik Teks dan Telaah Fungsi Naskah Wawacan Jaka Mursyid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
35
3.4.3
Teknik Pengolahan Data Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah :
1. Melakukan proses transliterasi dari aksara arab pegon ke dalam aksara latin; 2. Hasil dari proses transliterasi tersebut diproses kembali pada tahap kritik teks untuk menghasilkan edisi teks; 3. Menghasilkan edisi teks; 4. Melakukan telaah fungsi terhadap teks naskah WJM.
Nuri Aliyah Mustika Ati, 2013 Kritik Teks dan Telaah Fungsi Naskah Wawacan Jaka Mursyid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu