Laporan Tugas Akhir
BAB III IMPLEMENTASI VICON LINTASARTA PADA JARINGAN VPN IP
3.1 Layanan Video Conference (VICON) Dewasa ini banyak suatu perusahaan di dalam perkantoran dan perbankan yang memiliki kantor cabang yang tersebar di beberapa kota akan melakukan rapat kerja. Namun terkendala transportasi yang tertunda karena cuaca atau hal lain. Disinilah diperlukannya peran suatu layanan video conference dalam bisnis. Dunia usaha yang kompetitif mendorong banyak perusahaan untuk memperluas penyebaran jaringan pemasaran, pembukaan kantor dan pusat layanan ke lebih banyak lokasi. Komunikasi juga semakin rutin digelar untuk kepentingan koordinasi, tugas-tugas manajerial, pelatihan, seminar, negoisasi atau penjualan akan turut meningkat. Jarak yang semakin jauh antara kantor pusat dengan titik-titik jaringan bisnis plus kenaikan harga bahan bakar minyak akan membuat perusahaan perlu mengalokasi biaya perjalanan yang tidak murah. Bahkan banyak waktu
43
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
44
yang akan ikut tersita. Belum lagi pemborosan lainnya seiring sibuknya lalu lintas transportasi di jalur darat maupun udara saat ini. Kebutuhan komunikasi tatap muka untuk meeting rutin, belajar jarak jauh (distance learning), forum pengenalan produk maupun diskusi terbuka antar pelanggan korporasi atau antar korporasi yang memiliki kantor tersebar di seluruh Indonesia tanpa batasan dapat dilakukan melalui video conference, sebagai salah satu solusi yang dapat menghemat waktu maupun biaya perjalanan. Kini sekat jarak dan waktu sebenarnya tidak lagi menjadi persoalan dalam proses ko munikasi antara kantor pusat dan kantor cabang jika bisnis menyadari nilai tambah dari teknologi video conference yang disediakan oleh PT. Aplikanusa Lintasarta. Fasilitas komunikasi tatap muka dari Lintasarta ini mampu meningkatkan kualitas komunikasi antara kantor pusat, kantor cabang dan lokasi di manapun sampai wilayah terpencil. Vicon sangat cocok untuk melayani kebutuhan bisnis berbagai industri yang menuntut koordinasi rutin pengambilan keputusan yang cepat dan hemat. Pemanfaatan vicon Lintasarta di suatu perusahaaan minimal hanya membutuhkan jaringan dengan bandwidth 256 Kbps hingga 512 Kbps dan perangkat end-point vicon di setiap lokasi cabangnya. Vicon Lintasarta mampu menghubungkan end-point N x 16 lokasi cabang, solusi ini hadir dengan dua pilihan jenis layanan vicon yaitu vicon care dan vicon ultimate (2). Melalui vicon care pelanggan dapat menggunakan perangkat end-point dengan pengaturan layar tampilan yang lebih leluasa untuk tiap lokasi, dimana minimal bandwidth 512 Kbps, mendapatkan fitur penuh pemakaian sesuai kebutuhan (on demand usage - time based), pemesanan ruang maya tambahan
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
45
(extra reserved virtual room) dan melakukan pointer materi presentasi (video transcoding). Sementara dengan vicon ultimate, minimal bandwidth 256 Kbps, dimana pelanggan akan mendapatkan sebagian fitur yaitu pemakaian secara on demand, satu reserved virtual room dan tanpa video transcoding (2). Untuk lebih jelasnya berikut ini dijelaskan mengenai beberapa perbedaan fitur-fitur layanan vicon yang diberikan antara vicon care dengan vicon ultimate di PT Aplikanusa Lintasarta (2). Fitur vicon care : On demand usage. Extra reserved room yang memberikan nilai lebih bagi pelanggan karena dapat memesan ruang konferensi lebih dari satu. Custom viewing yang dapat memberikan tampilan layout pada setiap lokasi pelanggan yang bisa di customized. Video transcoding yang dapat menyesuaikan (compatible) dengan perangkat vicon di lokasi user. Penambahan bandwidth s/d 512 Kbps. Memiliki dedicated connection port. Network : memiliki independence connectivity per lokasi, sehingga overloading conference tidak direkomendasikan. Dapat melakukan room customization request pada saat booking. Settingan end-point : dapat menggunakan perangkat end-point dengan settingan yang berbeda di tiap lokasi. Fitur vicon ultimate : On demand usage.
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
46
Extra reserved room yang memberikan nilai lebih bagi pelanggan karena dapat memesan ruang konferensi lebih dari satu. Mampu menjangkau 48 concurrent video (serentak bersamaan). Penambahan bandwidth s/d 256 Kbps Lintasarta video conference. Connection portnya memakai shared port (1 port shared). Hanya dapat default configuration system. Settingan end-point : harus mengeset seluruh end-pointnya sama.
3.2 Konfigurasi Layanan Vicon Lintasarta Layanan vicon Lintasarta merupakan jasa yang ditawarkan kepada pelanggan existing VPN Lintasarta dalam penyediaan virtual room (meeting room) dan link. Komponen perangkat yang terkait dalam jasa vicon Lintasarta adalah Multipoint Control Unit (MCU), gatekeeper, link, dan end-point yang ada di sisi pelanggan. MCU merupakan sebuah perangkat yang menyediakan virtual conference room bagi beberapa end-point atau gateway video conference. MCU dapat melayani beberapa standar video dan audio yang lazim digunakan pada perangkat video conference, dan MCU melayani conference pada perangkat end-point video conference yang memiliki brand yang berbeda-beda. Sedangkan gatekeeper merupakan server autentikasi, dimana end-point akan terkoneksi dan teregistrasi. Pada gambar berikut ini dapat dilihatkan konsep dari video conference tanpa menggunakan Multipoint Control Unit (MCU).
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
47
Gambar 3.1 Layanan Video Conference tanpa MCU Gambar 3.1 di atas merupakan konsep layanan dari video conference tanpa menggunakan perangkat Multipoint Control Unit (MCU). Layanan video conference tanpa menggunakan MCU memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah : Maximum concurrent video conference terbatas. Pembebanan pada link akses host video conference. Tidak tersedia billing mechanism dikarenakan conference di hosted pada remote area, sehingga pemanfaatan untuk layanan video conference komersial masih menjadi kendala. Keterbatasan dalam monitoring perangkat end-point. Membutuhkan end-to-end link ke host, sehingga fasilitas ini tidak dapat dilakukan antar company dikarenakan jaringan terpisah. Sedangkan konsep dari layanan video conference dengan menggunakan Multipoint Control Unit (MCU) dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
48
Gambar 3.2 Layanan Video Conference Dengan MCU Gambar di atas merupakan konsep dari layanan video conference dengan menggunakan perangkat Multipoint Control Unit (MCU). Adapun keunggulan dengan menggunakan perangkat MCU ini antara lain : Maximum concurrent video conference dapat mencapai N lokasi (sesuai dengan jumlah port yang tersedia pada perangkat MCU). Akses video conference menuju MCU, sehingga tidak terjadi pembebanan pada site pelanggan. Dapat mensupport multivendor end-point (hardware dan software based end-point). Seluruh end-point yang sedang melakukan conference terkoneksi ke MCU sehingga memungkinkan untuk dimonitoring.
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Tersedia
49
billing
mechanism,
sehingga
memungkinkan
untuk
mengkomersilkan layanan video conference Lintasarta. Jasa video conference di Lintasarta menggunakan existing infrastruktur pelanggan dengan adanya penambahan speed/bandwidth atau CIR yang baru. Investasi dan maintenance di sisi end-point dilakukan oleh pelanggan. Di bawah ini dapat dilihat konfigurasi pembagian maintenance dari layanan vicon secara umum di Lintasarta.
Gambar 3.3 Konfigurasi Pembagian Maintenance Layanan Vicon Dari gambar 3.3 di atas dapat dilihatkan bagian-bagian tanggung jawab dalam melakukan maintenance penggunaan jasa video conference di Lintasarta. Lintasarta hanya menyediakan perangkat yang berhubungan dengan konfigurasi dan routingan di sisi network atau sisi server Lintasarta dan juga penyediaan media transmisi yang digunakan dari sisi server Lintasarta sampai di sisi pelanggan baik dengan menggunakan media wireline, wireless, fiber optik atau tergantung dari permintaan pelanggan dan ketersediaan media yang ada di daerah pelanggan tersebut. Sedangkan perangkat end-point di sisi pelanggan merupakan tanggung jawab dari
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
50
pelanggan. Dengan adanya jasa vicon, pembebanan tidak lagi terjadi di backhaul atau kantor pusat pelanggan, tetapi pembebanan terjadi di backhaul Lintasarta. Berikut ini merupakan konfigurasi interkoneksi dari perangkat VPN - MPLS.
Gambar 3.4 Konfigurasi Interkoneksi Perangkat VPN - MPLS Dari konfigurasi interkoneksi di atas dapat dilihat antara kedua perangkat (MCU dan gatekeeper) melewati sebuah router (GW-CONTENT), router tersebut merupakan router CPE divisi PPJ (Pengembangan Produk dan Jasa), sebagai gateway dari perangkat MCU dan gatekeeper. Dalam setingan pasang baru dan operasional jasa vicon, dibutuhkan adanya setingan p ada router tersebut. Tidak semua jaringan di Lintasarta digunakan untuk jasa vicon, untuk membangun suatu konfigurasi yang dapat digunakan untuk layanan ini perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah proses mutasi jaringan vicon.
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
51
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat komponen konfigurasi jasa vicon di Lintasarta secara umum pada gambar 3.5 di bawah ini (6). LINTASARTA PELANGGAN
5 VPN-MPLS 2
3
MCU
4
6
vrf VICON 1 GW-CONTENT
JKTTBSRC01
PE
CPE
End-point device
GATEKEEPER
Gambar 3.5 Komponen Konfigurasi Jasa Vicon Lintasarta Konfigurasi di atas mendeskripsikan komponen-komponen jasa vicon yang digunakan untuk melakukan layanan video conferance. Adapun komponen-komponen tersebut akan dibahas satu per satu di bawah ini dari cloud (backbone) VPN-MPLSnya sampai dengan menjelaskan setingan yang diperlukan di sisi end-point pelanggan (6).
3.2.1 Cload MPLS (Link) Langkah pertama pada saat ada titik baru vicon untuk pelanggan existing VPN adalah upgrade bandwidth jaringan existing pelanggan sesuai dengan kemasan. Kemudian pada deskripsi jaringan (datek jaringan) existing pelanggan perlu menginput nomor jaringan vicon untuk mengidentifikasi jasa vicon pada jaringan existing pelanggan. Berikut ini merupakan gambar dari ilustrasi upgrade jaringan existing.
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
52
LINTASARTA
CUSTOMER PREMISES
VPN MPLS
CPE MCU dan GK
End-point
UPGRADE
VICON TRAFFIC (no jaringan vicon)
EXISTING (no jaringan existing)
Gambar 3.6 Ilustrasi Upgrade Jaringan Existing
3.2.2 Router GW-Content Router GW-Content merupakan gateway antara perangkat Multipoint Control Unit (MCU) dengan gatekeeper vicon. Scope setingan pada perangkat ini adalah dengan menambahkan beberapa routingan untuk titik baru vicon.
3.2.3 Router PE Scope setingan router PE adalah menambahkan routing dan setingan IP di sisi router PE. Cara untuk menambahkan routingan untuk titik baru vicon di sisi router PE yaitu : 1. Login ke PE terdekat lokasi titik baru vicon. 2. Tambahkan routing untuk network IP secondary pelanggan. 3. Create access-list VICON-CLIENT untuk mendaftarkan IP titik vicon pada network MPLS. 4. Daftarkan IP secondary ke vrf pelanggan. 5. Selesai.
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
53
3.2.4 Router CPE Scope setingan router CPE adalah menambahkan settingan IP secondary di sisi router CPE. Cara menambahkan IP secondary di router CPE: 1. Login ke router CPE titik baru vicon 2. Tambahkan IP secondary pada interface LAN pelanggan 3. Selesai. Beberapa langkah untuk mengecek routingan vicon: a. Login ke JKTTBSRC01 show route vrf VICON [IP secondary] Apabila routingan sudah benar, seharusnya terdeteksi b. Login ke gatekeeper Telnet 123.231.138.194 ping [IP secondary CPE] seharusnya ping test berhasil.
3.2.5 Settingan MCU Multipoint Control Unit (MCU) adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan proses switching dan conference management bagi perangkatperangkat end-point video conference yang akan melakukan conference secara bersamaan. Scope setingan MCU adalah create new virtual meeting room (dedicated room) dan reservasi room. Setingan virtual room pada saat pasang baru menggunakan setingan standar. Room ini bersifat permanen satu pelanggan
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
54
akan mendapatkan 2 virtual room, dan dedicated hanya digunakan oleh lokasi pelanggan yang berlangganan sesuai pengisian FPB. Penggunaan room ini adalah non reservasi yang dapat digunakan kapan saja tetapi dengan best effort availability, yaitu pada saat seluruh utilisasi MCU terpakai penuh room ini tidak dapat digunakan atau hanya parsial participant yang bisa masuk tergantung port yang tersedia. Setingan reservasi virtual room dapat di customize sesuai keinginan pelanggan. Customisasi mencakup pendaftaran participant yang dapat melakukan aktifitas vicon cross company dan layout conference. Room yang dipakai pada saat reservasi berbeda dengan room yang sudah dicreate pada saat pasang baru. Room ini bersifat temporer dimana akan direlease setelah aktifitas vicon selesai, dan dapat dipakai kembali.
3.2.6 Konfigurasi End-Point Ada beberapa parameter yang diperlukan di sisi end-point pelanggan agar dapat melakukan layanan video conference ini. Di bawah ini akan diberikan informasi perihal parameter yang harus diset di perangkat end-point pelanggan (untuk diinformasikan kepada pelanggan perihal parameter yang harus di input). Setingan dan instalasi end-point adalah diluar tanggung jawab Lintasarta. Tetapi parameter-parameter yang perlu di setting pada end-point perlu diinformasikan kepada pelanggan pada saat aktifasi. Di bawah ini merupakan beberapa informasi parameter end-point yang perlu diinformasikan dan di set di sisi pelanggan.
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
55
Tabel 3.1 Parameter di Sisi Pelanggan Item
Parameter
Keterangan
Sesuai dengan alokasi IP address perangkat
IP secondary
Gateway address
IP secondary CPE
-
Protocol used
H.323
Disable SIP
Gatekeeper address
123.231.138.194
Untuk kemasan 512 Kbps, maksimum bandwidth setting adalah 384 Kbps dan harus di tuning/diturunkan untuk
Sesuai dengan
mendapat hasil terbaik.
kemasan
Untuk kemasan 256 Kbps,
Setingan bandwidth
maksimum bandwidth setting adalah 128 Kbps dan harus di tuning/diturunkan untuk mendapat hasil terbaik
3.3 VPN IP di Lintasarta Jaringan VPN IP merupakan jaringan private berbasis IP dengan menggunakan teknologi Multi Protocol Label Switching (MPLS). VPN IP merupakan suatu solusi komunikasi data untuk hubungan point-to-point atau point-to-multipoint. MPLS adalah arsitektur network memadukan mekanisme label swapping dengan layer network routing agar mempercepat pengiriman
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
56
paket. Network MPLS terdiri atas node MPLS yang berbentuk suatu router MPLS yang disebut dengan sirkit Label Switched Router (LSR). Pada jaringan MPLS ini setiap paket IP akan di tambahkan suatu label dengan panjang yang sama mewakili domain tertentu, dimana suatu domain tertentu akan mewakili jaringan private network customer. Node MPLS akan memforward trafik dengan cara melihat label pada paket IP tersebut. Dengan MPLS dimana ada proses labelling pada suatu paket IP, memungkinkan untuk scalability yang tinggi dan proses routing yang cepat. Semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi yang semakin pesat saat ini, dan dengan tersedianya jaringan broadband yang mampu membawa data dalam jumlah besar dikembangkan bentuk komunikasi yang baru yaitu koneksi telepon melalui internet (Voice over IP atau VoIP) serta video conference, yang memungkinkan user untuk dapat melakukan pertemuan dari tempat yang berbeda. VoIP
memungkinkan user untuk seolah-olah
menelepon user yang lain, sementara dengan video conference user dapat melihat wajah serta mendengarkan suara dari user yang lain, sehingga seolaholah komunikasi berlangsung secara tatap muka. Lintasarta sebagai salah satu penyedia jasa link komunikasi data dan jasa nilai tambah telah mengeluarkan jasa video conference, yaitu jasa yang ditawarkan kepada pelanggan existing VPN Lintasarta dalam penyediaan virtual room (meeting room) dan link. Berikut topologi jaringan pelanggan VPN IP Lintasarta yang juga berlangganan jasa video conference Lintasarta.
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Gatekeeper
57
MCU (Multi Controller Unit)
Branch
PE MPLS cloud
existing
Branch
Head Quarters
vicon
Gambar 3.7 Topologi Jaringan VPN IP Lintasarta Gambar di atas merupakan topologi dari jaringan VPN IP Lintasarta dimana dapat dilihat untuk garis putus-putus berwarna hitam merupakan jaringan VPN existing yang digunakan untuk penggunaan komunikasi data. Sedangkan pada saat pelanggan melakukan upgrade untuk penambahan aplikasi untuk video conference ditambahkan perangkat Multi Controller Unit (MCU) dan perangkat gatekeeper yang dihubungkan ke perangkat PE yaitu sebagai router di sisi Lintasarta. Di sisi PE router inilah setting konfigurasi dilakukan agar dapat saling terhubung antara kantor pusat dan kantor cabang sehingga dapat digunakan aplikasi video conference tersebut.
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
58
3.4 Faktor Penyebab Gangguan Layanan Video Conference Layanan video conference tidak terlepas dari gangguan yang terjadi seperti pada layanan- layanan yang lain. Adapun penyebab gangguan yang terjadi biasanya karena beberapa hal diantaranya adalah : Network Failed gatekeeper autentikasi disebabkan karena RTO dalam interkoneksi. Kualitas video dan audio yang buruk dapat disebabkan karena packet loss, delay dan jitter yang tinggi pada network. Settingan virtual room MCU Kualitas video dan audio yang buruk dapat disebabkan karena settingan room pada MCU. Standar settingan room harus di set untuk bandwidth maksimal, MCU akan auto setting dengan setingan end-point. Port MCU penuh Interkoneksi vicon membutuhkan adanya available port di sisi MCU, SLA untuk port availability port adalah best effort.
Universitas Mercu Buana