51
BAB III PROFIL MADRASAH DINIYAH AL – HIKMAH DALAM MORALITAS REMAJA DI BOYONG SARI KELURAHAN PANJANG BARU PEKALONGAN A. Profil Madrasah Diniyah Al - Hikmah 1. Sejarah Berdirinya Berdirinya Madrasah Diniyah Al Hikmah Kelurahan Panjang Baru Pekalongan merupakan lembaga pendidikan agama nonformal atau disebut juga lembaga pendidikan masyarakat. Pada awalnya sebelum dibuat madrasah diniyah tempat ini digunakan untuk lokalisasi tempat prostitusi para wts dimulai pada tahun 1970 kemudian pada tahun 1998 sebagian warga masyarakat yang kurang mendukung dengan adanya lokalisasi tersebut kemudian membubarkan tempat hiburan yang sudah 28 tahun berdiri, Kemudian pada tahun 2003 diantara salah satu tempat lokalisasi tersebut oleh Kyai Edi Abdul Jabar didirikan Madrasah Diniyah Al Hikmah.1 Sistem kelembagaannya, berada dibawah naungan Yayasan Manba’ul Huda. Antara Madrasah Diniyah Al Hikmah berdiri lebih dulu dibandingkan dengan Yayasan Manbaul Huda. Selain Madrasah Diniyah Al Hikmah, yang berada dibawah naungan Yayasan Manbaul Huda diantaranya, Pondok Pesantren Manba’ul Huda, Madrasah Diniyah Manbaul Huda, TPQ Manba’ul Huda. Madrasah Diniyah Al Hikmah
1
Data dokumentasi Madrasah Diniyah Al hikmah,dukuh Boyong Sari kelurahan Panjang Baru Pekalongan, 8 Juni 2004.
52
berkedudukan di Jalan Kusuma Bangsa Boyong Sari Gang 1, RT 08 RW 05 kelurahan Panjang Baru Pekalongan. Dalam sistem pelaksanaan pendidikan Madrasah Diniyah Al Hikmah adalah salah satunya bertujuan membentuk insani muslim yang berilmu pengetahuan dan berakhlak karimah serta memperkokoh kehidupan agama demi terwujudnya masyarakat Islam yang sehat dan dinamis. Madrasah Diniyah Al Hikmah didirikan sebagai pendidikan keagamaan non-formal adalah untuk menjawab respon masyarakat Boyong Sari dan sekitarnya mengenai pentingnya menanamkan pendidikan agama pada anak sejak dini, agar anak-anak dapat menjalankan agama Islam sebagaimana mestinya. Dalam pengembangan pendidikannya, Madrasah Diniyah Al Hikmah menyelenggarakan 2 jenjang pendidikan yaitu: 1. Madrasah Diniyah Awaliyah, yaitu pendidikan Madrasah diniyah yang menyelenggarakan pendidikan agama tingkat Sekolah Dasar (SD/MI). 2. Madrasah Diniyah Wustha, yaitu pendidikan Madrasah Diniyah yang
menyelenggarakan
pendidikan
agama
tingkat
Sekolah
Menengah Pertama (SMP/MTs).2 Dengan semangat yang dimiliki para pengasuh/guru Madrasah Diniyah Al Hikmah, maka pada tanggal 1 April 2003, Madrasah Diniyah Al Hikmah resmi terdaftar sebagai Lembaga Pendidikan Agama non-
2
Syaifudin Syahri, kepala madrasah diniyah Al hikmah Boyong Sari, wawancara pribadi, Pekalongan 1 September 2013, pukul 17:00 wib
53
formal dengan nomor statistik 311233750071 yang di keluarkan oleh Kementerian Agama Pekalongan.3
Madrasah Diniyah Al Hikmah,
mampu eksis hingga sekarang adalah merupakan hasil kerja keras dan komitmen dari semua pihak, bagi dari pengurus, pengelola, pengajar maupun dari pihak masyarakat. Tapi sayangnya Madrasah Diniyah Al Hikmah
sering kali mengalami pasang surut jumlah santrinya, di
karenakan adanya fenomena alam air laut pasang (banjir rob) yang sering menggenang dukuh tersebut. 2. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Diniyah Al Hikmah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang didirikan dengan visi, misi dan tujuan sebagai berikut: a.
Visi : Terbentuknya santri yang bertakwa, berilmu, berakhlakul karimah, bertanggung jawab serta berguna bagi masyarakat.
b.
Misi
:1.
Membentuk
insan
yang
berilmu
pengetahuan
dan
berakhlakul karimah, serta memperkokoh kehidupan agama demi mewujudkan masyarakat Islam yang sehat dan dinamis. 2. Menumbuhkan semangat ilmiah
pada santri serta
mendorong untuk mengkaji berbagai disiplin ilmu. 3. Melaksanakan pendidikan yang berorientasi sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat, sehingga tercipta kerukunan
3
Data dokumentasi Madrasah Diniyah Al Hikmah, “Instrument Kelembagaan Madrasah Diniyah Al Hikmah”, 8 Juni 2004
54
yang berdasarkan kebenaran, keadilan, kasih sayang, toleransi, kerjasama dan saling hormat menghormati. c. Tujuan :
1. Mengembangkan iklim belajar yang kondusif, yang berakar pada al- Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw. 2. Menyiapkan tamatan yang memiliki pengetahuan
dan
ketrampilan sesuai dengan standar keahlian dan kejujuran. 3. Mencetak tamatan agar mampu dan memiliki kemampuan yang profesional dan berwawasan masa depan yang berakhlakul karimah.4 B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi a. Kedudukan Madrasah Diniyah Al Hikmah adalah Lembaga Pendidikan Keagamaan non-formal yang diselenggarakan oleh Yayasan Manbaul Huda, yang dipimpin oleh Kepala Madrasah yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada pengurus Yayasan Manba’ul Huda yang memiliki wewenang sebagai asistensi bidang pendidikan. b. Tugas Tugas
pokok
Madrasah
Diniyah
Al
Hikmah
adalah
menyelenggarakan pendidikan dalam sejumlah disiplin ilmu keagamaan. Untuk dapat melaksanakan Tugas Pokok tersebut.
4
Data dokumentasi Madrasah Diniyah Al hikmah, “Instrument Kelembagaan Madrasah Diniyah Nurul Al Hikmah”, 8 Juni 2004
55
c. Fungsi Madrasah Diniyah Al Hikmah Boyong sari mempunyai fungsi : 1. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan keagamaan. 2. Melaksanakan pembinaan dan kebebasan akademik dalam rangka pengembangan ilmu. 3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. 4. Melaksanakan pembinaan pengurus, kepala madrasah, ustadz dan santri serta hubungannya dengan masyarakat. C. Kondisi Umum Madrasah Diniyah Al Hikmah Boyong Sari 1. Letak Geografis Madrasah Diniyah Al Hikmah terletak pada kondisi yang strategis, dimana letak Madrasah Diniyah tersebut dibatasi oleh beberapa wilayah. Adapun batas-batas letak geografis Madrasah Diniyah Al Hikmah adalah sebagai berikut; 1. Sebelah Utara
: Pantai Utara
2. Sebelah Selatan
: Panjang Kulon
3. Sebelah Barat
: Bandengan
4. Sebelah Timur
: Panjang Wetan
Madrasah Diniyah Al Hikmah tepatnya beralamatkan di Jl Kusuma Bangsa Panjang Baru Boyong Sari Gg 1 Pekalongan. Letak Madrasah Diniyah Al Hikmah dapat dijangkau oleh transportasi. Dimana di lingkungan sekitar Madrasah Diniyah Al Hikmah terdapat banyak lembaga pendidikan umum dan lembaga pendidikan keagamaan.
56
Diantaranya TPQ Darussalam, TPQ Kospin Jasa. Disebelah Madrasah Diniyah Al Hikmah sendiri berdiri pabrik pembuat batako dan sebelah
.
baratnya ada peternakan ikan mujahir dan bandeng Berdasarkan letak geografis tersebut, hal ini memudahkan Madrasah Diniyah Al Hikmah dalam penyebaran informasi.5 2. Keadaan Guru/Ustadz dan Santri 1. Guru/Ustad Ustad yang mengajar di Madrasah Diniyah Al Hikmah berasal dari dukuh sekitar Madrasah Diniyah Al hikmah sendiri yang mayoritasnya bertempat tinggal di dukuh Boyong Sari kelurahan Panjang baru kota Pekalongan, dukuh Boyong Sari adalah tempat berdirinya Madrasah Diniyah Al Hikmah yang mempunyai data keseluruhan Ustad/Ustadah sekitar 7 orang. Dengan rincian 2 orang ustadzah dan 5 orang ustad. Latar belakang pendidikan pengajar sangat beragam. Akan tetapi pengajar mayoritas merupakan lulusan dari pesantren, baik pondok pesantren yang di Jawa Tengah atau di Jawa timur. Selain pengajar yang berbasis pesantren terdapat juga pengajar yang lulusan dari, SMA, MA, tetapi para pengajar juga memiliki kompetensi dalam pendidikan Islam.6
5
Hasil observasi di Madrasah Diniyah Al Hikmah di Boyong Sari Kelurahan Panjang baru Kotamadya Pekalongan, pada tanggal 30 Juni 2013. 6 Data dokumentasi Madrasah Diniyah Al hikmah, “Instrument Kelembagaan Madrasah Diniyah Nurul Al Hikmah”, 8 Juni 2004
57
Mata pelajaran yang di ampu oleh masing-masing pengajar disesuaikan dengan kompetensi masing-masing pengajar. Dan juga ada beberapa pengajar yang mengajar di pondok pesantren, seperti Kyai Edi Abdul Jabar, beliau adalah Pendiri Madrasah Al Hikmah, sebagai pengajar mata pelajaran Nahwu Sharaf. Adapun data Ustad/Ustadah beserta latar belakang pendidikan dan mata pelajaran yang diampu adalah sebagai berikut: Tabel 1 Data Ustad Madrasah Diniyah Al Hikmah Boyong Sari Nama Pendidikan dan Mata Pelajaran No
Nama
Pendidikan
Mata Pelajaran
1
Syaifudin Syahri
MA/Pesantren
Fiqih, Tafsir, Hadits
2
Edi Abdul Jabar
MA/Pesantren
Nahwu Sharaf, Tauhid
3
Muh Baihaqi
MA/Pesantren
Al Quran, Tajwid
4
Rudianto
MA/Pesantren
Fiqih, Bahasa Arab
5
Muh Maksum
D3
Tajwid, Kaligrafi
Hampir sebagian besar guru atau ustadz di madrasah diniyah al hikmah adalah orang-orang yang dulunya juga pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Jadi, mereka kembali ke pesantren untuk mengamalkan ilmu yang dulu pernah mereka peroleh. Terdidik merupakan salah satu faktor penting dalam proses belajar mengajar, terdidik adalah
58
obyek pendidikan yang harus selalu diperhatikan, tanpa terdidik proses belajar tidak dapat berlangsung dan proses belajar mengajar akan berhasil apabila terdidik sebagai individu yang belajar mempunyai motivasi dan minat yang kuat terhadap materi yang disampaikan oleh guru.7 Tabel 2 Data Ustadzah Madrasah Diniyah Al Hikmah Boyong Sari Nama Pendidikan dan Mata Pelajaran No 1
Nama Misfatul Aqliyah
2
Winarti
Pendidikan
Mata Pelajaran
MA/ Pesantren
Nahwu Sharaf, Hadits
MTS/ Pesantren
Tauhid, Tajwid
Ustadah di madrasah diniyah Al Hikmah adalah orang-orang yang dulunya juga pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Jadi, ustadah Madin Al hikmah
kembali ke ke kampung halaman untuk
mengamalkan ilmu yang dulu pernah mereka peroleh. Mereka mengajar di tambah dengan semangat yang tinggi.8
7
Syaifudin Syahri, kepala madrasah diniyah Al hikmah Boyong Sari, wawancara pribadi, Pekalongan 1 September 2013, pukul 17:00 wib 8 Syaifudin Syahri, kepala madrasah diniyah Al hikmah Boyong Sari, wawancara pribadi, Pekalongan 1 September 2013, pukul 17:00 wib
59
Tabel 3 Susunan Jabatan Pengajar Madrasah Diniyah Al Hikmah : Unsur No
Nama
Jabatan Dari
1
Ustad Syaifudin Syahri
Ketua
Kepala Madrasah
2
Kyai Edi Abdul Jabar
Sekretaris
Guru
3
Ustad Baihaqi
Bendahara
Guru
4
Ustad Rudianto
Anggota
Guru
5
Ustad Muh Maksum
Anggota
Guru
6
Ustadah Misfatul Aqliyah
Anggota
Guru
7
Ustadah Winarti
Anggota
Guru
Demikian nama-nama struktur organisasi dan jabatan Madrasah diniyah Al hikmah Boyong Sari kel Panjang Baru Pakalongan yang berada di bawah pengasuhan Ustad Syaifudin Syahri. Pengajar Madrasah Diniyah Al Hikmah Awaliyah juga merangkap sebagai pengajar Madrasah Diniyah Wutsha. Pengajarnya Madin Al Hikmah semua ada Ustad dan Ustadah. Dilihat dari latar belakang pendidikan para pengajar, dapat diketahui bahwa para pengajar Madrasah Diniyah Awaliyah Al Hikmah adalah kompeten di bidang mata pelajaran yang diampunya.9
9
Data dokumentasi Madrasah Diniyah Al hikmah,dukuh Boyong Sari kelurahan Panjang Baru Pekalongan, 8 Juni 2004.
60
Dan semua pengajar memiliki ijazah pendidik Madrasah Diniyah sebagai salah satu syarat untuk menjadi pengajar di Madrasah Diniyah Al Hikmah. Karena seorang pengajar harus memiliki kompetensi di bidang mata pelajaran yang diajarkannya. Hal ini juga dilatar belakangi oleh para pengajar
yang benar-benar memiliki kompetensi dan komitmen
dalam pengembangan pendidikan Islam. 2. Santri a. Latar Belakang Santri Santri di Madrasah Diniyah Awaliyah Al Hikmah mayoritas berasal dari dukuh Boyong sari, dari berbagai desa di sekitar misalnya, Dukuh Wono Sari, Dukuh Pisang Sari dan desa-desa lainnya. Mayoritas santri adalah siswa sekolah pagi. Untuk madrasah Diniyah Awaliyah adalah dari santri yang berlatar belakang sekolah Dasar (SD) atau setaranya, Sedangkan Madrasah Dinyah Wustha adalah dari santri yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau setara. b. Data Santri Keadaan penghasilan orang tua santri Madrasah Diniyah Al Hikmah berlatar belakang ekonominya di bawah rata-rata. Sehingga kemampuan atau kecerdasan santrinyapun berbeda-beda, hal ini dikarenakan santri berasal dari kalangan keluarga yang berbeda juga, ada keluarga yang bekerja sebagai nelayan dan buruh dan juga dari keluarga kaum awam. Sebagian besar santri menempuh perjalanan ke Madrasah Al Hikmah dengan sepeda. Mereka berangkat bersama temannya yang satu dukuh,
61
ada yang sendirian dan ada juga secara rombongan. Sebagian kecil ada yang diantar jemput. Bisanya santri yang diantar jemput. Jumlah keseluruhan dari santri Madrasah Diniyah Al Hikmah tahun 2013 mencapai 92 santri. Adapun rincian jumlah santri
untuk
masing-masing jenjang
pendidikan adalah sebagai berikut :10 Tabel 4 Jumlah Santri Awaliyah Madrasah Diniyah Al Hikmah dan Kelas Santri No
Kelas
Santri
1
I
21
2
II
15
3
III
20
Jumlah
56
Jumlah keseluruhan santri Awaliyah Madrasah Diniyah Al Hikmah tahun 2013 mencapai 56 santri.
10
2013.
Data Statistik Santri Madrasah Diniyah Al hikmah Boyong Sari 15 September
62
Tabel 5 Jumlah Santri Wutsha Madrasah Diniyah Al Hikmah dan Kelas Santri No
Kelas
Santri
1
I
15
2
II
11
3
III
10
Jumlah
36
Jumlah keseluruhan santri Awaliyah Madrasah Diniyah Al Hikmah tahun 2013 mencapai 56 santri. Dilihat dari data santri di atas dapat diketahui bahwa Madrasah Diniyah Al Hikmah Boyong Sari Gg 1 kelurahan Panjang Baru merupakan lembaga Santri pendidikan nonformal yang mampu menunjukkan eksistensinya sebagai
lembaga pendidikan masyarakat.
Madrasah Diniyah Al Hikmah memiliki peran dalam penanaman pendidikan Islam pada anak secara dini. Sehingga anak-anak mampu memiliki pondasi agama yang kuat sebagai benteng dari pengaruh perkembangan jaman yang semakin maju dan banyak hal-hal yang dapat mempengaruhi pribadi anak, misalnya: internet, Vedio game, HP, dan teknologi lainnya.
63
3. Sarana dan Prasarana Madrasah Diniyah Al Hikmah memiliki satu 1 gedung untuk dua jenjang pendidikan. Satu ruangan untuk Madrasah Diniyah Awaliyah dan untuk Madrasah Diniyah Wustha. Antara Madrasah Diniyah Awaliyah Al Hikmah dan Madrasah Diniyah Wutsha Al Hikmah berada pada gedung yang sama. Akan tetapi kegiatan belajar mengajar bergantian. Sarana dan prasarana Madrasah Diniyah Al Hikmah meliputi : a. Luas tanah
: 130 m2
b. Status tanah
: Wakaf
c. Bangunan tempat belajar
: 120 m2
d. Banyak lokal/ruangan
: 3 lokal
e.
: 2003
Tahun didirikan
f. Luas halaman
: 15 m2
g. Sarana air bersih
: PDAM
h. Sumber Penerangan
: PLN
i. Listrik
: 450 watt
j. Kelengkapan-kelengkapan lain seperti bangku, meja papan tulis serta alat tulis, penghapus dan media praktek (alat peraga lain) ada namun belum mencapai maksimal (belum memuaskan dan masih dalam taraf penambahan).11
11
Data dokumentasi Madrasah Diniyah Al Hikmah, “Instrument Kelembagaan Madrasah Diniyah Al Hikmah”, 30 Juni 2013.
64
Tabel 6 Data Sarana dan Prasarana Madrasah Al Hikmah NO
URAIAN
Ada/tidak JUMLAH
KONDISI
1
Ruang Kepala
Ada
1
Baik
2
Ruang Guru
Ada
1
Baik
3
Ruang Kelas
Ada
3
Baik
4
Ruang Tamu
Ada
1
Baik
5
KamarMandi/WC
Ada
2
Baik
Sarana dan prasarana yang menunjang berupa pembelajaran di kelas antara lain, papan tulis hitam, meja siswa dan meja guru sebagai sarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar santri. Selain itu, di Madrasah Diniyah Al Hikmah juga memiliki fasilitas tempat parkir, karena sebagian besar santri membawa sepeda. Untuk perpustakaan belum ada karena buku-buku yang dimiliki Madrasah Diniyah Awaliyah hanya buku-buku pedoman dan penunjang pelajaran atau buku pegangan guru dalam mengajar materi. Sehingga buku-buku tersebut diletakkan di kantor. Madrasah Diniyah Awaliyah juga memiliki seperangkat komputer sebagai penunjang kegiatan akademik dan administrasi Madrasah.12
12
Syaifudin Syahri, kepala madrasah diniyah Al hikmah Boyong Sari, wawancara pribadi, Pekalongan 2 September 2013, pukul 20:00 wib
65
4. Proses Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar Madrasah Diniyah Al Hikmah sebagian besar pembelajarannya dilaksanakan di kelas (klasikal). Kurikulum yang dikembangkan di Madrasah Diniyah Al Hikmah adalah kurikulum intern, yaitu kurikulum yang dikembangkan sendiri yang dilakukan oleh para pengajar Madrasah Diniyah Al Hikmah kemudian disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, atas dasar hasil rapat para pengajar. Saat dijumpai di sela-sela Ustad Syaifudin Syahri menuturkan: “Kesabaran sangat di butuhkan mas dalam mendidik santri, layaknya anak kita sendiri karena rata-rata usia mereka masih berada dalam masa pertumbuhan. Yang mana usia anak tersebut sangatlah rentan oleh pengaruh yang datang dari luar. Untuk itu saya sangatlah menyadari mereka bahwa mereka masih selalu membutuhkan kasih sayang dari orang tua.”13 Ketika dicermati memang benar. Seorang anak yang masih berada dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan mereka masih selalu membutuhkan dorongan, semangat serta bimbingan terlebih dari orang tua. Kemudian untuk materi yang diajarkan bagi masing-masing jenjang pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Madrasah Diniyah Awaliyah: Fiqih, Tauhid, Hadits, Tarikh, Nahwu, Sharaf, Bahasa Arab, Tafsir, al-Qur'an / Tajwid, Akhlak. 2. Madrasah Diniyah Wustha: Nahwu, Sharaf, Fiqh, Taukhid, Akhlak, Tafsir, al-Qur'an, Bahasa Arab dan Hadits.
13
Syaifudin Syahri, kepala madrasah diniyah Al hikmah Boyong Sari, wawancara pribadi, Pekalongan 1 September 2013, pukul 17:00 wib
66
Tabel 7 Jadwal Waktu Pembelajaran Madrasah Diniyah Al Hikmah Awaliyah dan Wutsha No
Tingkatan
Waktu
1
Awaliyah I
15.30 – 16.30
2
Awaliyah II
15.30 – 16.30
3
Awaliyah III
15.30 – 16.30
4
Wutsha I
18.20 – 19.20
5
Wutsha II
18.20 – 19.20
6
Wutsha III
18.20 – 19.20
Proses pembelajaran untuk sistem evaluasi dilaksanakan 2 kali dalam satu tahun, yaitu ujian semester I dan ujian semester 2. Madrasah Diniyah Awaliyah dimulai pukul 15.15 hingga 16.15 WIB, Madrasah Diniyah Wutsha dimulai pukul 18.20 hingga 19.20 WIB.14 3. Pengembangan Pendidikan Madrasah Diniyah Al Hikmah dalam moralitas ramaja a. Pengembangan Pendidikan Madrasah Diniyah Al Hikmah di Boyong Sari. Boyong Sari adalah salah satu dukuh di Kelurahan Panjang Baru yang merupakan desa kawasan perikanan. Dimana sebagian besar
14
Data dokumentasi Madrasah Diniyah Al Hikmah, “Instrument Kelembagaan Madrasah Diniyah Al Hikmah”, 30 Juni 2013
67
penduduknya adalah Nelayan. Jumlah penduduk diBoyong Sari hampir mencapai sekitar 2000 orang. Dari segi ekonomi, warga Boyong Sari berekonomi di bawah rata-rata. Dengan adanya lembaga pendidikan seperti
Madrasah Diniyah Al Hikmah sebagai lembaga pendidikan
masyarakat bisa membantu anak-anak dan remaja untuk belajar pendidikan agama. Sebagaimana yang dituturkan oleh Bapak MJ Selaku RT di Boyong sari “Sek riyen nggeh sebagian besar masyarakat Boyong Sari mboten ngertos nopo-nopo tentang agama nek tak itung-itung sekitar 70% mboten nate melaksanakan sholat karo ngaji umume wong islam, sakniki wonten madrasah Al hikmah di Boyong Sari turun sekitar 20% terutama wargane kulo mas, malahan babar blas rak ngerti sholat, puasa, po neh ngaji akeh mas rak keno ditung”.15 “Dahulu ya sebagian besar masyarakat Boyong sari tidak mengetahui apa-apa tentang agama kalau di hitung-hitung sekitar 70% tidak pernah melaksanakan sholat dengan ngaji seperti umumnya orang islam. Sekarang dengan adanya madrasah diniyah Al hikmah di Boyong sari turun sekitar 20% terutama warganya saya mas” Hal senada juga di sampaikan oleh ustad Syaifudin Syahri selaku kepala madrasah diniyah Al hikmah Boyong sari mengatakan bahwa: “sebagian pemuda sini banyak yang masih saja melakukan kemaksiatan secara terbuka dan terang-terangan tapi dengan semangat dari ustad dan ustadah disini saya coba untuk sabar hasilnya remaja di Boyong Sari yang ngaji di madin al hikmah ini santrinya semakin banyak,”.16 Dari hasil wawancara diatas ternyata di temukan bahwa sebagian remaja di Boyong sari sudah mengalami perubahan perilaku untuk lebih
15
Bapak Mujiono, ketua RT 08 RW 05 Boyong Sari, wawancara pribadi, Pekalongan, 5 September 2013, pukul 16:20 wib 16 Syaifudin Syahri, kepala madrasah diniyah Al hikmah Boyong Sari, wawancara pribadi, Pekalongan 1 September 2013, pukul 17:00 wib
68
memperhatikan
kearah
kepentingan
agama
dan
bentuk-bentuk
kemaksiatan yang ada di Boyong saripun akan berkurang. Madrasah Diniyah Al Hikmah sebagai salah satu pendidikan agama, di mana para remajanya Boyong Sari banyak yang mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang dalam penerapannya bertujuan untuk mengembangkan pendidikan Islam di Boyong Sari. Pengembangan pendidikan madrasah yang ada di Boyong Sari sendiri ditempuh melalui beberapa cara, meliputi: pengajian, Madrasah Diniyah, dan organisasi masyarakat/organisasi pemuda. Pengajian yang ada bentuknya meliputi : 1. Pengajian kitab kuning. 2. Pengajian Peringatan Hari Besar Islam. 3. Pengajian halal bi halal. 4. Pengajian Al Qur’an. 5.
Kegiatan yang lainya seperti : kegiatan berzanzi, yasin, tahlil
dan IPNU. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ibu SL selaku ketua jamaah pengajian Yasinan Boyong Sari, mengatakan bahwa:
“Waktu enten pengaosan ibu-ibu teng Boyong sari mpun dilampahi mben kaleh minggu sekali nggeh pengaosane di isi yasintahlil kalehan berzanzi mas, alhamdulillah di paringi kelancaran mboten wonten alangan nopo-nopo. Malah sakniki wonten kegiatan pengaosan rutin Alqur’an saben dinone.”17
17
Ibu Sholikha, ketua jamaah pengajian Yasinan Boyong Sari, Wawancara pribadi, Pekalongan, 10 September 2013, pukul 17:00 wib.
69
(Waktu ada pengajian ibu-ibu di Boyong sari dilaksanakan setiap dua minggu sekali untuk pengajiannya di isi dengan yasintahlil dan berzanzi mas, alhamdulillah dikasih kelancaran tidak ada halangan apa-apa. Malah sekarang ada kegiatan lagi yaitu pengajian rutin Al qur’an setiap harinya). Dari hasil wawancara di atas di temukan bahwa kegiatan pengajian ibu-ibu di Boyong sari sangat di minati warga. Dengan demikian adanya kegiatan Pengajian di Boyong Sari sangatlah baik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kegiatan keagamaan dan pendidikan yang berkembang di Boyong Sari. Kegiatan keagamaan yang telah berjalan di masyarakat Boyong Sari sangat menyeluruh dan mencakup berbagai usia. Dan untuk pelaksanaannya pun kegiatan Malis Ta’klim ini dapat membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan sebagai taman rekreasi rohaniyah karena penyelenggaraanya bersifat santai Sebagai ajang berlangsungnya silaturrohmi sebagai sarana dialog berkesinambungan
antara
ulama
dengan
umat
Sebagai
media
penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa pada umumnya. b. Peran Madrasah Diniyah Al Hikmah dalam Moralitas Remaja. Madrasah Diniyah Al Hikmah di Boyong Sari merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang telah ada di Boyong Sari sejak tahun 2003 sehingga tetap eksis hingga sekarang. Dan keberadaannya pun mempunyai peran yang besar dalam pengembangan pendidikan Islam.
70
Pada awal mula berdirinya, Madrasah Diniyah Al Hikmah ditujukan untuk mengarahkan peserta didik/santri dalam mendalami ajaran-ajaran agama Islam dengan benar. Karena pada dasarnya, anak terlahir dari orang yang sudah memeluk agama Islam dan secara langsung anak juga memeluk agama yang sama dengan agama Islam. Sehingga dengan adanya Madrasah Diniyah Al Hikmah yang dalam pembelajarannya terdapat pengkajian dan pengenalan ajaran Islam sert membentuk ahlakul karimah yang baik. Untuk itu keberadaan madrasah diniyah Al hikmah sangat penting dalam merubah moralitas remaja yang ada di Boyong Sari kelurahan Panjang baru Pekalongan. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Bapak RH selaku tokoh masyarakat Boyong sari kel Panjang baru Pekalongan bahwa: “awale sek babat butuh kerja keras ngge mbangun madrasah teng lingkungan Boyong sari mriki mas, soale warga masyarakate sebagian niku mboten setuju wonten madrasah teng lingkungan alasane njeh lingkungan mriki ajeng di aktivke maleh kangge tempat lokalisasi maleh. Tapi masyarakate mriki sebagian maleh mboten setuju”.18 (Pada awalnya dari berdirinya sangat di butuhkan perjuangan yang keras untuk mendirikan madrasah di lingkungan Boyong sari mas, karena sebagian masyarakat tidak menghendaki madin di sini dengan alasan lingkungan di sini akan di aktivkan lagi untuk didirikan lokalisasi lagi. Tapi sebagian masyarakat lagi tidak setuju.) Dari wawancara di atas wawancara dengan Bapak RH selaku tokoh masyarakat begitu sulitnya untuk mendirikan madrasah diBoyong sari karena sebagian masyarakat yang menginginkan lingkungannya untuk
18
Bapak Rohadi, tokoh masyarakat Boyong Sari, wawancara pribadi, Pekalongan, 6 September 2013, pukul 16:00 wib
71
didirikan lokalisasi lagi. Apalagi melihat dari sisi untuk menyadarkan manusia tentang kedudukannya terhadap makhluk lain dan membawanya agar memahami hikmah Tuhan dalam menciptakan makhluk lain, serta memberikan
kemungkinan
kepada
manusia
untuk
mengambil
manfaatkan. Kesemuanya ini dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup di dunia sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat. Krisis mentalis, moral dan karakter seorang remaja berkaitan dengan krisis multidimensional yang dihadapi bangsa ini pada umumnya dan pendidikan moral pada khususnya. Jika dicermati dan dinilai lebih adil dan obyektif. Krisis mentalis dan moralitas anak pada usia remaja terutama untuk anak pada khususnya, merupakan cermin moralitas yang lebih luas. Oleh karena itu, pendidikan islam bisa mengubah moral tidak hanya dilakukan secara parsial di lingkungan keluarga saja, harus ada kesatu paduan untuk mengatasi krisis mentalis dan moralitas dalam anak dan remaja,
dan
lingkungan
lainnya.
Ada
beberapa
factor
yang
mempengaruhi moralitas anak-anak dan remaja antara lain : a. Keluarga Keluarga merupakan wadah yang pertama dan merupakan dasar yang paling fundamental bagi perkembangan dan pertumbuhan anak dan remaja. Kebiasaan orang tua memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap kepribadian anak. Rumah tangga yang sakinah akan
72
memungkinkan kepribadian anak yang baik sedangkan keluarga yang berantakan akan berpengaruh bagi perkembangan kepribadian yang buruk. b. Sekolah Sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang bertujuan dan bertugas untuk mendidik dan membentuk kepribadian anak. Kondisi sekolah, sistem pengajaran disekolah yang tidak menguntungkan, akan menyebabkan perilaku yang negative, selain itu mereka juga tidak mendapatkan kepuasaan pendidikan, mereka akan mudah bosan sehingga tidak mencapai hasil pendidikan yang memuaskan. Ketidak puasan tersebut mengakibatkan anak berperilaku negative, malas belajar dan lain-lain. c. Masyarakat atau Lingkungan Masyarakat merupakan lingkungan tempat bersosialisasi dengan dunia luar atau dengan sesama manusia. Masyarakatpun ikut berperan dalam pembentukan moral. Jika masyarakat itu baik, maka akan memberi warna pada perkembangan sifat anak menjadi baik pula dan begitu pula sebaliknya. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Ustadah MA selaku guru madin al hikmah di Boyong sari kel Panjang baru Pekalongan bahwa: “Santri seng ngaji roto-roto wong seng rak mampu kabeh mas. Tapi do semangat golek ilmu neng madrasah kene malah sebagian anak-anak
73
ono seng berprestasi melu lomba mbaca Al qur’an atowo pidato. Aku melu senenglah mas bocae ono seng entuk piala.”19 (Santri yang mengaji rata-rata orang tidak mampu semua mas. Tapi mereka punya semangat yang tinggi untuk mencari ilmu di madrasah ini , dari segi pergaulan juga sudah ada perkembangan yang baik bahkan di antara mereka ada yang berprestasi dalam mengikuti kejuaraan lomba membaca al qur’an atau pidato. Saya ikut bangga karena anak sini ada yang dapat piala).
Dari wawancara di atas wawancara dengan Ustadah Misfatul aqliyah selaku pengajar madrasah diniyah Al hikmah di temukan bahwa santri – santri madrasah al hikmah ada yang berprestsi dalam kejuaraan lomba pidato dan baca al qur’an dari hal itu bisa di jadikan ukuran proses kegiatan belajar bisa dinyatakan berhasil dalam mendidik santrisantrinya. Madrasah Diniyah Al Hikmah dalam syiar sebagai lembaga pendidikan remaja, memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan Islam di Boyong Sari. Hal ini dapat dilihat dari adanya berbagai macam kegiatan keagamaan di Boyong Sari yang tidak lepas dari Peran Madrasah Diniyah Al Hikmah dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam pada santri-santri sejak dini, dan mengajarkan pendidikan al-Qur'an, yang mampu mencetak santri-santri yang memiliki benteng aqidah Islamiyah, mampu memahami ajaran Islam dan berakhlakul karimah.
19
Misfatul aqliyah, pengajar madrasah diniyah Al hikmah Boyong sari, wawancara pribadi, Pekalongan, 9 September 2013, pukul 19:10 wib
74
Selain itu, dilihat dari latar belakang santri, yang berasal dari keluarga yang berbeda-beda dalam tingkat pendidikannya. Madrasah Diniyah Al Hikmah mempunyai peran sebagai pendidikan alternatif bagi santri yang tidak terpenuhi pendidikan agamanya pada saat mengikuti pendidikan formalnya, seperti: di SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi. Orang tua dalam menanamkan aqidah Islamiyah pada anak mereka sebagai benteng dan pondasi dalam menghadapi perkembangan zaman. Agar tidak mudah terpengaruh pada hal-hal yang
negatif, seperti
kenakalan remaja, perkosaan, pencurian, dan perilaku negatif lainnya. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Bapak MS selaku warga Boyong sari kel Panjang baru Pekalongan bahwa: “Terus terang bae kulo pertama urip teng Boyong sari kene remaja kene terkenal edane mulai mabuk, judi, karo lian-liane mas. Nembe sak niki tok wonten pengajian-pengajian,yo sak ora-orane biso ngurangi kemaksiatan, terus ada pengajian-pengajian, yo sakora-orane biso ngurangi amburadulah tingkah laku pemuda kene mas”.20 (Terus terang saja mas, ketika pertama saya di Boyong sari pemuda sini terkenal dengan gilanya mulai mabuk, judi, dan lain-lainnya mas. Baru sekarang ini ada madrasah agak sedikit berkurang kemaksiatan, terus ada pengajian-pengajian, ya setidaknya bisa mengurangi kesemrawutan tingkah laku pemuda sini mas.).
Dari hasil wawancara dan setelah dikonfirmasikan dengan hasil obervasi maka didapatkan kesimpulan bahwa Keadaan masyarakat Boyong Sari sangat memprihatinkan tentang rusaknya moralitas terutama pemudanya mereka lebih memilih mencari uang untuk kesenangan dan
20
Mustofa, warga Boyong Sari Gg 1, wawancara pribadi, Pekalongan 15 September 2013, pukul 17:00 wib
75
hura-hura. Akan tetapi dengan adanya keberadaan madrasah dan kegiatan keagamaan mereka sadar. Keberadaan Madrasah Diniyah Al Hikmah sangat berperan dalam kehidupan sosial remaja Boyong Sari. Dengan dilaksanakannya pendidikan di Madrasah Diniyah tersebut, kondisi dukuh Boyong Sari lebih religius. Banyak kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dalam masyarakat Boyong Sari. Selain itu, kehidupan Madrasah Diniyah Al Hikmah sebagai lembaga pendidikan masyarakat mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka di Madrasah Diniyah tersebut. Sebagaimana yang dituturkan, orang tua dari Bunga Pavita Sari, Ibu EN wali murid santri kelas II Madrasah Diniyah Awaliyah bahwa “ Larene kulo ngaji teng Madrasah Diniyah Al Hikmah mriki soale gadah kwalitas seng sae sebagai bukti njeh katah santri lulusan mriki niku saged berubah perilaku akhlake kirang sae. Setiap harine niku selalu patuh, sopan, mboten nate sanjang seng kasar kalehan kulo kemungkinan mawon angsal ilmu-ilmu seng bermanfaat.”21 (Anak saya ngaji di madrasah diniyah Al hikmah sini karena punya kualitas yang baik, sebagai bukti banyak di antara santri lulusan sini dapat merubah perilaku akhlak yang kurang baik. Di setiap harinya selalu melaksanaan perbuatan yang patuh, sopan, tidak pernah berkata kasar kepada saya mungkin karena mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat).
Dari hasil wawancara dan setelah dikonfirmasikan dengan hasil obervasi maka didapatkan kesimpulan bahwa Madrasah Al hikmah punya potensi untuk menjadi madrasah diniyah yang yang kuat dan
21
Eni, wali murid kelas 2 Madrasah diniyah Al hikmah Boyong Sari, wawancara pribadi, Pekalongan 4 September 2013, pukul 15:10 wib
76
mampu menjalankan kepercayaannya sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Dilihat dari perkembangan jumlah santrinya pun setiap tahun mengalami kenaikan, hal ini juga menunjukkan kepercayaan masyarakat Boyong Sari dan sekitarnya akan meningkatkan kualitas dan eksistensi Madrasah Diniyah Al Hikmah. Pendidikan keagamaan yang ada di Madrasah Diniyah Al Hikmah merupakan media yang paling mengena dan
berpengaruh
di
masyarakat
Boyong
Sari
dalam
proses
pengembangan pendidikan Islam terhadap anak-anak mereka sebagai usaha memupuk keimanan dan kepercayaan sejak dini pada anak. Selaku tokoh masyarakat di Boyong Sari, Bapak Rohadi juga menuturkan bahwa madrasah diniyah Al Hikmah di Boyong Sari memiliki peran yang tidak dapat diabaikan dalam pendidikan Islam karena Madrasah Diniyah Al Hikmah merupakan bibit dari terbentuknya sekolah – sekolah agama. Madrasah Diniyah Al Hikmah, merupakan pendidikan agama untuk membentuk lahirnya remaja yang bermoral.