Nomor Akreditasi : 332/AU1/P2MBI/04/2011
Rosdiana
RESPON MASYARAKAT TERHADAP M A D R A S A H DINIYAH DI KOTA PALU
Community Response to Madrasah Diniyah in Palu City Oleh:
Rosdiana*
*Peneliti Pada Balai Penelitian dan P e n g e m b a n g a n A g a m a M a k a s s a r Jl. A.P. Pettarani N o . 7 2 M a k a s s a r E-mail: rose-l&g).yahoe.com
Abstrak Penelitian ini berupaya untuk mengetahui respon masyarakat terhadap penyelenggaraan madrasah diniyah. Respon dimaksud pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat berkaitan dengan madrasah diniyah dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respon masyarakat terhadap penyelenggaraan madrasah diniyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madrasah diniyah dominan diketahui oleh responden, namun beberapa hal berkaitan aspekyang mendukungpembelajaran madrasah diniyah belum diketahui oleh masyarakat seperti kurikidum, penjenjangan di madrasah diniyah, dan aspek legalistas ijazah. Demikian halnya pada aspek sikap dan prilaku responden terhadap madrasah diniyah meski sudah menunjukkan partisipasi yang tinggi namun beberapa aspek masih belum menunjukkan keterlibatan aktif dari responden. Beberapa sumber informasi responden berkaitan madrasah diniyah belum memberikan informasi maksiamal dan mendalam terhadap madrasah diniyah. Kata
Kunci:
respon,
masyarakat,
madrasah diniyah Abstract
This research seeks to find out public response to the implementation of madrasah diniyah (primary school) . The intended response is knowledge, attitude, and community behavior related to madrasah diniyah and also to find out elements that influence the public response to the implementation of madrasah diniyah. From this research found that mostly madrasah diniyah known by respondents, but some aspects related to madrasah diniyah that supporting the learning of madrasah diniyah still unknown by the public such as curriculum, hierarchy of madrasah diniyah and aspect of legality of certificate. Similarly, aspects of respondents' attitudes and behavior to madrasah diniyah, even if has indicated high participation, but some aspects are still yet to show the active involvement from respondent. Some sources of information respondent related to madrasah diniyah was not provided yet full and in-depth information on madrasah diniyah Key Words:
response,
communities,
madrasah diniyah.
p e n d i d i k a n di madrasah diniyah dapat dicapai secara
PENDAHULUAN
selektif. Selanjutnya U U N o . 2 0 Tahun 2 0 0 3 t e n t a n g
M
adrasah
Diniyah
sebagai
lcmbaga
Sistem Pendidikan N a s i o n a l y a n g dilanjutkan d e n g a n
p e n d i d i k a n Islam telah berdiri b e r s a m a a n
d i s a h k a n n y a P P N o m o r 2 5 tentang Pendidikan A g a m a
d e n g a n p e n y e b a r a n a g a m a Islam di I n d o -
dan P e n d i d i k a n K e a g a m a a n m e m p e r l i h a t k a n s e b u a h
nesia. Pengajaran dan p e n d i d i k a n a g a m a Islam timbul
p e r k e m b a n g a n y a n g baik t e r h a d a p m a d r a s a h d i n i y a h .
secara alamiah melalui proses akulturasi yang berjalan
Selain itu u p a y a pemerintah y a n g akan m e n y e s u a i k a n
secara halus, perlahan dan damai sesuai dengan
kurikulum
k e b u t u h a n m a s y a r a k a t sekitar. D a l a m p e n i n g k a t a n
kurikulum nasional. Penyesuaian itu dilakukan sebagai
kualitas m a d r a s a h diniyah d i u p a y a k a n di antaranya
u p a y a m e n y e l a r a s k a n pola p e n d i d i k a n di m a d r a s a h
pendidikan madrasah diniyah dengan
d e n g a n P e r m e n A g a m a N o m o r 3 Tahun 1983 tentang
diniyah dengan sistem pendidikan nasional. K a r e n a itu,
K u r i k u l u m M a d r a s a h Diniyah y a n g bertujuan untuk
t e r d a p a t p e r u b a h a n kualitas target p e n c a p a i a n dari
m e n i n g k a t k a n m u t u p e n d i d i k a n , s c h i n g g a cita-cita
p r o s e s p e n d i d i k a n di m a d r a s a h diniyah.
1
Teknis
1
Dirjcn Kelembagaan Agama Islam. Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren. Departemen Agama RI, 2004, Pelimjuk Pondok Pesantren
]^ Koreksi naskah I tanggal 12 Xtarel 2011.
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011 Koreksi naskah II tcinggul 17 April 2011.
Finalisasi Naskah 21 Juni 2011
Akreditasi : 332/AU1/P2MBI/04/2011
Rosdiana
Sebagai lembaga pendidikan yang t u m b u h dari •at. m a d r a s a h diniyah berjalan sesuai dengan keanampuan para pengasuh dan masyarakat • Nungnya, sehingga penyelenggaraan madrasah diniyah sangat beragam. Selaras dengan upaya - j a i a n pola pendidikan madrasah diniyah .- ..." »istem pendidikan nasional di atas t a m p a k an tidak m e m b e r i k a n perubahan p a d a minat • a s y a r a k a t terhadap pendidikan agama, dalam hal ini - J i i r a s a h diniyah.
dengan m e n g g u n a k a n j e n i s analisis inferensial untuk mengetahui tingkat h u b u n g a n antar variabel sesuai kerangka analisis dengan menggunakan program S P S S . Sedangkan data atau informasi y a n g diperoleh dengan m e n g g u n a k a n w a w a n c a r a , studi pustaka dan dokumentasi akan dianalisis secara kualitatif dengan proses klasifikasi, reduksi kemudian penarikan kesimpulan berupa fakta penelitian.
Kajian terhadap madrasah diniyah sebagai sebuah . rendidikan dominan diamati dari aspek proses dan output, sedangkan dari aspek input sangat j a r a n g ii-akukan. Mengamati perkembangan minat dan respon • a s y a r a k a t tersebut terhadap madrasah diniyah, sangat urgen untuk dilakukan.
Pengertian Respon
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon — asyarakat terhadap penyelenggaraan madrasah diniyah. R e s p o n y a n g dimaksud terdiri atas p e n g e t a h u a n . s i k a p d a n p r i l a k u m a s y a r a k a t s e l a m a ini berkaitan dengan madrasah diniyah dan untuk - e n g e t a h u i faktor-faktor yang m e m p e n g a r u h i tingkat respon masyarakat terhadap penyelenggaraan - a d r a s a h diniyah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, populasi adalah masyarakat yang memiliki anak y a n g -.z\ah disekolahkan padajenjang pendidikan dasar dan - e n e n g a h (sederajat dengan S D / M I / M D A , S M P / '•!7> MDW, dan S M A / M A / M D U ) , yang b e r m u k i m ;:>ekitar m a d r a s a h diniyah y a n g dijadikan sasaran anatan. Penarikan sampel dilakukan dengan dua tar.ap. yaitu purposif dan random. Penarikan sampel secara purposif dilakukan p a d a penentuan kabupaten/ ; la. dan madarsah diniyah yang akan dijadikan sebagai ^asaran penilaian. Sedangkan penarikan sampel secara -andom dilakukan dengan memilih sejumlah tertentu -.asyarakat y a n g memiliki anak yang disekolahkan rada j e n j a n g pendidikan dasar dan m e n e n g a h erajat d e n g a n S D / M I / M D A , S M P / M T s / M D W , dan S M A / M A / M D U ) . Data y a n g terkumpul melalui angkat/quesioner ::analisis secara deskritif kuantitatif d e n g a n m e n g - akan j e n i s analisis pemusatan untuk m e n g e t a h u i •.ecendrungan minat dan respon masyarakat terhadap renvelenggaraan madrasah diniyah. Demikian halnya
;
TINJAUAN PUSTAKA
Respon berasal dari kata response, y a n g berarti j a w a b a n , balasan atau tanggapan (reaction) Dalam K a m u s Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga dijelaskan definisi respon adalah b e r u p a tanggapan, reaksi dan jawaban. Respon adalah istilah yang digunakan oleh psikologi untuk m e n a m a k a n reaksi terhadap rangsang y a n g diterima oleh p a n c a indera. R e s p o n biasanya diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan p e r a n g s a n g a n . Teori B e h a v i o r i s m e m e n g g u n a k a n istilah respon yang dipasangkan dengan nakan adanya rangsang dari lingkungan. Jika rangsang dan respon dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsang'yang dikondisikan. 2
M e n u r u t T h o r n d i k e , r e s p o n adalah reaksi y a n g d i m u n c u l k a n d a p a t b e r u p a pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi p e r u b a h a n tingkah laku dapat terwujud konkret, yaitu y a n g dapat diamati, atau tidak konkret yaitu y a n g tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin, 2 0 0 0 ) . 3
Madrasah Diniyah L e m b a g a pendidikan Islam yang dikenal dengan madrasah, telah lama diselenggarakan di Indonesia. K e m u n c u l a n m a d r a s a h d i p a n d a n g oleh sejarahwan p e n d i d i k a n s e b a g a i salah satu b e n t u k p e m b a u r a n pendidikan Islam di Indonesia. L e m b a g a pendidikan ini telah ada b e r s a m a a n dengan penyebaran a g a m a Islam di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka dan setelah berdirinya K e m e n t e r i a n A g a m a , penyelenggaraan madrasah mendapat subsidi dan bimbingan dari Kementerian A g a m a . Tetapi pendirian madrasah 4
http://id.wikrpedia.org/wiki/Respon, diakses, 04 April 2010
' http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik, diakses, 04 April 2010 ' Mahmud Arif. 2008. Pendidikan Islam Transformatif. Yogyakarta. LKiS. hal. 200
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011
17
Nomor Akreditasi : 332/AU1/P2MBI/04/2011
Rosdiana
d i n i y a h m e m p u n y a i latar b e l a k a n g t e r s e n d i r i dan k e b a n y a k a n didirikan atas n a m a p e r o r a n g a n y a n g semata-mata untuk ibadah, maka sistem yang digunakan tergantung kepada latar belakang pendiri dan pengasuhnya, sehingga madrasah diniyah di Indonesia m e n g a l a m i banyak ragam dan coraknya. Sejalan dengan munculnya ide-ide pembaharuan pendidikan di Indonesia, dunia madrasah pun ikut m e n g a d a k a n p e m b a h a r u a n dari d a l a m . B e b e r a p a organisasi pendidikan yang menyelenggarakan madrasah mulai menyusun kurikulum yang di dalamnya sudah terdapat mata pelajaran u m u m . Sementara itu pula p e n d i r i a n m a d r a s a h negeri y a n g diasuh oleh D e p a r t e m e n A g a m a dengan m e m a s u k k a n pendidikan umum, banyak memberikan pengaruh terhadap madrasah diniyah sehingga banyak menyesuaikan diri d e n g a n kurikulum madrasah negeri tersebut. 5
Sehubungan dengan perkembangan madrasah diniyah yang demikian itu, m a k a untuk m e m u d a h k a n pembinaan dan bimbingan, Departemen A g a m a menetapkan beberapa peraturan tentang jenis m a d r a s a h diniyah diatur dalam Peraturan M e n t e r i A g a m a R I N o m o r B T a h u n 1964antaralaindijelaskan: a.
Madrasah din iyah ialah lembaga pendidikan yang m e m b e r i k a n pendidikan dan pengajaran secara klasikal dalam pengetahuan a g a m a Islam k e p a d a pelajar bersama-sama sedikitnya sepuluh orang atau lebih, diantara anak-anak berusia tujuh sampai d e n g a n delapan belas tahun.
b.
Pendidikan dan pengajaran pada madrasah diniyah selain bertujuan untuk memberi tambahan pengetahuan a g a m a kepada pelajar-pelajar y a n g m e r a s a k u r a n g m e n e r i m a pelajaran a g a m a d i sekolah-sekolah umum.
c.
Madrasah diniyah memiliki tigatingkatan, yakni: Diniyah Awaliyah, Diniyah Wustha, dan Diniyah Ulya.
Madrasah diniyah j u g a telah memberikan kontribusi yang besar terhadap keikutsertaannya menjaga kelanjutan pendidikan keagamaan yang akhirakhir ini dirasakan oleh sebagian masyarakat, sedang terpuruk dengan indikasi berlarut-larutnya krisis moral bangsa ini.
M a d r a s a h diniyah atau pendidikan diniyah merupakan salah satu bentuk pendidikan luar sekolah, berupa wajah dengan dua bentuk, yaitu pendidikan diniyah formal dan pendidikan diniyah non formal. Kurikulum pendidikan diniyah dasar formal wajib m e m a s u k k a n muatan pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam dalam rangkapelaksanaan program wajib belajar. Kurikulum pendidikan diniyah menengah formal wajib m e m a s u k k a n muatan pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, ilmu pengetahuan alam, serta seni dan budaya. Sedangkan pendidikan diniyah nonformal merupakan pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab, Majelis Taklim, Pendidikan Alquran, Diniyah Takmiliyah, atau bentuk lain y a n g sejenis. Pengajian kitab diselenggarakan dalam rangka m e n d a l a m i ajaran Islam dan/ atau m e n j a d i ahli ilmu a g a m a Islam, y a n g d a p a t dilaksanakan secara berjenjang atau tidak berjenjang baik di pondok pesantren, masjid, mushalla, atau tempat lain y a n g m e m e n u h i syarat. Majelis Taklim atau nama lain y a n g s e j e n i s b e r t u j u a n u n t u k m e n i n g k a t k a n k e i m a n a n d a n k e t a k w a a n k e p a d a Allah S W T dan akhlak mulia peserta didik serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta, yang kurikulumnya bersifat terbuka dengan m e n g a c u pada p e m a h a m a n terhadap Alquran dan Hadits sebagai dasar untuk meningkatkan keimanan dan k e t a k w a a n k e p a d a Allah S W T , serta akhlak mul ia dan dilaksanakan di masj id, mushalla, atau tempat lain yang memenuhi syarat. Pendidikan Alquran bertujuan m e n i n g k a t k a n k e m a m p u a n peserta didik m e m b a c a , m e n u l i s , m e m a h a m i , dan m e n g a m a l k a n kandungan Alquran, y a n g terdiri dari Taman K a n a k Kanak A l - Q u r ' a n (TKQ), Taman Pendidikan AlQ u r ' a n ( T P Q ) , Ta'limul Q u r ' a n lil A u l a d ( T Q A ) , dan b e n t u k lain y a n g sejenis dan d a p a t d i l a k s a n a k a n secara berjenjang dan tidak berjenjang, baik dipusatkan di masjid, m u s h a l l a , atau di t e m p a t lain yang m e m e n u h i syarat. Kurikulum pendidikan A l q u r a n a d a l a h m e m b a c a , m e n u l i s dan m e n g h a f a l ayat-ayat A l q u r a n , tajwid, serta menghafal d o a - d o a utama. Sedangkan diniyah takmiliyah bertujuan u n t u k m e l e n g k a p i p e n d i d i k a n a g a m a Islam y a n g diperoleh d i S D / M I , S M P / M T s , S M A / M A , S M K / 7
6
5
Teknis
Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren. Departemen Agama RI. 2004. Petunjuk Pondok Pesantren.
6
Abd. Azis Al Boneh. 2007. Studi Kompetensi Guru Madrasah Diniyah Ula di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jurnal Edukasi. Badan Litbang dan Diklat Depag RI. Volume 5 No. 4 Oktober - Desember 2007, h. 170 7
18
PP Nomor 25 Tahun 2007 tentane Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 20)1
- • -. -
\u
P2MBI/04/20H
Rosdiana
K atau d i p e n d i d i k a n t i n g g i d a l a m r a n g k a • g k a t a n k e i m a n a n dan k e t a k w a a n p e s e r t a didik • f a A l l a h S W T , y a n g p e n y e l e n g g a r a a n n y a dapat tsanakan secara berjenjang atau tidak berjenjang, : i x s a n a k a n di masjid, mushalla, atau di t e m p a t j o ^ i m e m e n u h i syarat. Penyelenggaraan diniyah - i a p a t dilaksanakan s e c a r a t e r p a d u dengan SMP/MTs, S M A / M A , S M K / M A K atau : -iikan tinggi. 8
MBAHASAN idisi M a d r a s a h Diniyah di K o t a P a l u Keberadaan madrasah diniyah di provinsi Sulawesi Bah sangat memberikan dampak yang positif dalam • n j a n g a s p e k p e r k e m b a n g a n p e n d i d i k a n . Perran dari madrasah diniyah pada masing-masing • g dapat dilihat pada tabel 2 dan 3 .
Kebijakan Kementerian Agama Kota Palu Berkaitan D e n g a n M a d r a s a h Diniyah 1.
S a l a h satu w u j u d dari p e r h a t i a n p e m e r i n t a h terhadap perkembangan dari madrasah diniyah adalah pendistribusian buku-buku pegangan yang telah diterbitkan oleh Kementerian A g a m a . Pendistribusian buku-buku dilakukan dengan cara mengirimkan bukubuku tersebut ke m a d r a s a h diniyah-madrasah diniyah atau d e n g a n cara m e n y u r a t i k e p a l a sekolah m a s i n g m a s i n g . D i antara b u k u - b u k u tersebut adalah b u k u k u r i k u l u m diniyah t a k m i l i y a h , buku m a t a pelajaran aqidah akhlak, bahasa Arab, fiqih/ibadah yang kesemuanya merupakan terbitan Direktorat P e n d i d i k a n D i n i y a h dan P o n d o k Pesantren D e p a g PJ tahun 2007. 2.
Tabel 2. Jumlah Madrasah Diniyah Tingkat Kabupaten Juniab Santri
Juiriah Madin
~: : i: . :. - • ' . - _- ; l a
"w •• M e l o n s -
Lk
Jurriah Gum
Pr
Jiiil
PNS
Non PNS
Jml
231
1125
1006
2131
8
237
245
73
2244
2437
4681
7
267
274
8
124
162
286
2
21
34
1041
1068
2109
95
95
11
3174
3200
6374
6
106
112
18
357
44
59
270
659 594
15
8
302 324
5
27
32
40
1213
1502
2715
9
121
130
23
6
89
101
190
2
23
25
"4
2638
2793
5431
S
243
251
503
12.274
12.896
25.170
62
1184
1246
. ~:>er Data: Kementerian Sulteng 2010
Agama
Provinsi
Tabel 3 . Jumlah Madrasah Diniyah di K o t a P a l u Madrasah
: . • 11
M D Al Khairai Balora M D . Al Khairat(Jl. SIS Al Jnfri; MD Roisul Amin Palu M D. Al Khairat (Jl KH Wahid Has vim) MD Al Khairat (Jl. Pnebi^o!
* - » Timw
MD Silae (Jl. Mabndat M D . Al Khairat (Jl Al Khairat Trnido) M D . Al Khairat (Jl S Parman LR Astoria) M D Al Khairai Birobul Utara M D . At Khairai (Jl. jati) M D . Al Khairai (Jl Merpati Tanamodi) M D . Al Azliar (Jl- Tjp. Malakosa M D . B T N Puskul M D . Iiisan CendAia (BTN Palupi)
•
**kt U u i i
M D . Pes. Perl &Kelaulan M D . Karya Thavyibah M D . Svahadalaiii M D . Al Khairai i Jl Ipi No 6 Panau I MD Al Khairai (Jl, Ipi Kadonpn) M D . Karemea (Jl. Taipa)
Sumber
Data:
Berdiri 1995 1930 2004 1991
Jumlah Siinlri I la
J u m l a h Santri W usllia Lk 15
Pr 21 0 0
12 67 27 56
0 41 0 0 0 0 0 0
40 57 40 32 17
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
8 70 S
0 0 0
47 72 19
0 0 0
0 0 0 0 0
6 30 18
1968 1995 1973 1980 1985 1980
2003
23 22 46 ^6 55 56 IS 17 17 86 17 29 72 17
Pr 6 90 2 3 46
Kementerian Agama Kota Palu
0 0 0 0 0 0
0
2010
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dire . lengaraan Diniyah Takmiliyah.
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011
Pembinaan
P e m b i n a a n y a n g d i l a k u k a n oleh p i h a k K a n w i l Kementerian Agama Kota Palu belum menunjukkan * perhatian khusus terkait pembinaan pada madrasah diniyah, p e m b i n a a n y a n g dilakukan selama ini h a n y a melalui penyuluh-penyuluh agama baik penyuluh PNS maupun penyuluh honorer. Pembinaan y a n g biasa dilakukan di antaranya pembinaan terhadap pondok pesantren, majelis taklim, pengajianpengajian, dan lain-lain. Tugas-tugas p e n y u l u h dilakukan b e r d a s a r k a n w i l a y a h kerja m a s i n g - m a s i n g p e n y u l u h . L e w a t p e n y u l u h ini p e r n a h s e k a l i d i l a k u k a n s o s i a l i s a s i b u k u - b u k u paket d a n s i l a b u s madrasah diniyah. Intensitas pembinaan terkait m a d r a s a h d i n i y a h ini m a s i h sangat m i n i m . 3.
Lk 12 74 8
Pendistribusian Buku-buku Pegangan
Pemberian Insentif Bagi Guru-guru Honorer
P e m b e r i a n insentif bagi guru-guru h o n o r e r oleh Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Tengah u n t u k t a h u n 2 0 1 0 d i b e r i k a n k e p a d a guru s e b a n y a k 210 orang dan bantuan dari Kementerian A g a m a Pusat adalah 50 orang jadi total guru yang mendapat bantuan insentif tersebut adalah sebanyak 260 orang. Penerimaan bagi guru-guru h o n o r e r t e r s e b u t d i t e r i m a persatu t a h u n . P e m b e r i a n insentif bagi guru-guru honorer tersebut diterima tidak secara rutin m e l a i n k a n digilir, guru y a n g sudah m e n d a p a t k a n t a h u n ini s u d a h t i d a k m e n d a p a t k a n tahun berikutnya.
rat Jenderal Pendidikan Islam, Dep. Agama RI,
2007,
Pedoman
19
Nomor Akreditasi : 332/AU1/P2MBI/04/2011
Rosdiana
Karakteristik Responden Sebagai lokasi sasaran adalah masyarakat yang b e r a d a di sekitar M a d r a s a h D i n i y a h Awaliyah Al Khaerat Palu, baik masyarakat sebagai o r a n g t u a siswa M D A m a u p u n masyarakat y a n g tidak memiliki anak bersekolah di m a d r a s a h diniyah. Berkaitan dengan karakteristik responden ada rujuh kategori y a n g d i a n g k a t m e l a l u i p e n e l i t i a n , di antaranya: usia responden, jenis pekerjaan, p e n d i d i k a n terakhir, j e n i s p e n d i d i k a n y a n g dilalui, j u m l a h madin di sekitar tempat tinggal responden, j u m l a h anak, j u m l a h anak y a n g disekolahkan di sekolah agama. Masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, dari segi usia mereka adalah antara 20 sampai 70 tahun. K e l o m p o k usia mayoritas adalah 31-40 tahun ( 3 5 % ) dan yang paling sedikit adalah usia 61-70 tahun (6 % ) , usia 20-30 tahun dan 41-50 tahun m a s i n g - m a s i n g ( 2 5 % ) , dan usia 5 1 60(11%). Pekerjaan yang digeluti responden cukup beragam untuk menyederhanakan pengkategoriannya d i k e l o m p o k k a n m e n j a d i tiga k a t e g o r i , yaitu y a n g bernuansa umum, kependidikan dan keagamaan. Responden y a n g ada u m u m n y a menggeluti pekerjaan y a n g bernuansa u m u m 7 0 % , kependidikan 16%, dan keagamaan 1 4 % . Jenjang p e n d i d i k a n responden, sebagian besar S M A ( 4 4 % ) , m e n y u s u l S I ( 3 3 % ) . H a n y a sedikit S D / tidak tamat S D ( 7 % ) , sedangkan S M P ( 1 6 % ) . P a d a jenjang pendidikan tersebut sebagian besar pada sekolah u m u m yakni SD (62%), SLTP (52%), dan S M A (40%). Pendidikan terakhir dari 100 orang r e s p o n d e n sangat bervariasi, yakni: tidak tamat SD 2 orang ( 2 % ) ; tamat SD 6 orang ( 6 % ) , tamat SLTP 15 orang ( 1 5 % ) , tamat SLTA 44 o r a n g ( 4 4 % ) , dan tamat perguruan tinggi 33 orang ( 3 3 % ) . P e n d i d i k a n r e s p o n d e n dari j e n j a n g k e j e n j a n g , sebagian besar m e n e m p u h jalur pendidikan umum, s e l e b i h n y a j a l u r pendidikan agama. p a d a j e n j a n g S D (98 r e s p o n d e n ) , 6 2 o r a n g ( 6 3 , 2 6 % ) m e l a l u i j a l u r pendidikan umum dan 36 orang (36,73%) melalui j a l u r p e n d i d i k a n a g a m a . J e n j a n g p e n d i d i k a n SLTP (92 r e s p o n d e n ) , j a l u r p e n d i d i k a n u m u m 5 2 o r a n g (56,52%); jalur pendidikan agama 40 orang ( 4 3 , 4 7 % ) . Jenjang SLTA (77 r e s p o n d e n ) , j a l u r p e n d i d i k a n u m u m 4 0 o r a n g ( 5 1 , 9 4 % ) dan j a l u r
20
pendidikan agama 37 orang (48,05%). Pada jenjang P T (33 r e s p o n d e n ) , melalui j a l u r p e n d i d i k a n u m u m 16 o r a n g ( 4 8 , 4 8 % ) dan j a l u r p e n d i d i k a n a g a m a 17 orang (51,51%). Persebaran majalah dinding ( m a d i n ) di sekitar responden, menurut mereka antara 1 sampai 3 lembaga. Sebagian besar r e s p o n d e n ( 8 7 % ) m e n y a takan hanya 1 madrasah, 4% m e n y a t a k a n 2 madrasah, dan 1% menyatakan 3 madrasah, b a h k a n terdapat 8% y a n g tidak mengetahui a d a n y a m a d r a s a h diniyah di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. A d a 78 r e s p o n d e n y a n g m e m i l i k i anak antara 1 s a m p a i 10 o r a n g d e n g a n j u m l a h a n a k 194 o r a n g . R e s p o n d e n lainnya 22 orang tidak memiliki anak. Ke 78 responden yang memiliki anak 51 orang diantaranya 5 1 % menyekolahkan anaknya di madrasah ibtidaiyah dengan j u m l a h anak 117 dari 194 orang. D a t a d i atas m e n u n j u k k a n b a h w a r e s p o n d e n sebagai orang tua, sebagian besar memiliki perhatian untuk menyekolahkan anaknya di Madrasah Ibtidaiyah. B a h k a n ada seorang responden y a n g memiliki 10 orang anak, semuanya disekolahkan di Madrasah Ibtidaiyah. P a d a jenjang Tsanawiyah, responden yang m e n y e k o l a h k a n anaknya di m a d r a s a h h a n y a 28 orang ( 2 8 % ) dengan j u m l a h anak 4 9 orang. P a d a j e n j a n g Aliyah, hanya 17 orang (17%) responden yang m e n y e k o l a h k a n anaknya di M a d r a s a h Aliyah dengan j u m l a h anak 38 orang. Kecenderungan responden (orang tua) siswa m e n y e k o l a h k a n anaknya p a d a tiga j e n j a n g m a d r a s a h di atas, dapat dilihat pada tabel 4: Tabel 4: Distribusi Kecenderungan Responden (orang tua) y a n g M e m i l i k i A n a k d a n M e n y e k o l a h k a n A n a k n y a di M a d r a s a h d a n PT. Jenjang Pendidik; NO
Uraian
Jumlah
1
Responden
MI
MTS
MA
78
51
28
17
194
117
49
38
(orang tua) 2
Sumber:
Anak
Laporan
Penelitian
(diolah)
Respon Masyarakat Terhadap Madrasah Diniyah Berkaitan dengan respon masyarakat, ada 4 variabel y a n g ditelusuri, y a k n i pengetahuan, sikap,
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011
Atactfitasi : 332/AU1/P2MBI/04/2011
Rosdiana
-• - par. perolehan pengetahuan responden tentang
sebutan "madin" belum terlalu familiar dikalangan
w n s a h diniyah. berkaitan m a s i n g - m a s i n g variabel
masyarakat.
1-
tentang pengertian madin, memiliki kecenderungan
Walaupun demikian, pemahaman masyarakat Pfc«getahuan r e s p o n d e n t e n t a n g m a d r a s a h
y a n g baik, seperti yang tergambar dari pernyataan ." -
variabel
..•
responden, terdapat 7 3 % yang menyatakan
ini, ada 9 a s p e k y a n g
mengetahui. Akan tetapi
Masing-masing aspek ditanyakan 5 tingkat
• niwuliuan
responden, yaitu: tidak tahu sama sekali,
ada 2 7 %
indikasi tersebut, ini m e n g i s y a r a t k a n b e s a r n y a
nfci. tahu. ragu-ragu, tahu, dan sangat tahu. Kedelapan -
masih
responden yang kurang bahkan belum m e m a h a m i harapan masyarakat t e r h a d a p p e m e r i n t a h untuk
• . - - i i m a k s u d adalah:
memberi perhatian dalam pembinaan dan
7. aan madin
p e n g e m b a n g a n madin.
a: Pengetahuan responden terhadap aspek
e.
Kurikulum madin
sangat tinggi 9 4 % (tahu 5 8 % dan sangat -
K u r i k u l u m madin di lokasi penelitian a d a dua
"t - ' selebihnya rendah 6% bahkan sangat
WM*k
m a c a m yakni kurikulum Kementerian A g a m a dan
(5%).
kurikulum produk madin bersangkutan. Pada -
.'r .is madin
madin Al Khairat, kurikulum yang dominan
P e m a h a m a n t e n t a n g j e n i s madin ada 3 j n a c a m ,
digunakan adalah y a n g disusun oleh Al Khairat
yaitu madrasah diniyah formal, madrasah diniyah
sendiri. Sedangkan m a d i n y a n g bukan b i n a a n Al
MM formal, dan madrasah diniyah informal.
Khairat d o m i n a n m e n g g u n a k a n k u r i k u l u m K e menterian Agama.
-" .--Par ? jenis madin tersebut responden belum ami d e n g a n baik ( 5 7 % ) , h a n y a 43%> y a n g
Pengetahuan responden tentang kurikulum madin
. ~ ahaminya dengan baik. C
dominan belum mengetahuinya (57%), hanya sedikit respon yang mengetahuinya (22%). Bahkan
Jenjang madin
pengelola madin masih ada yang belum mengetahui irasah diniyah formal memiliki jenjang
kurikulum madin y a n g terakhir yakni kurikulum
p e n d i d i k a n d i n i y a h dasar, p e n d i d i k a n d i n i y a h
madin takmiliyah yang diterbitkan tahun 2007.
.-'.:-v:a. d a n m a d r a s a h d i n i y a h m e n e n g a h . Sedangkan madrasah diniyah non formal mencakup diniyah wstha.
tabniliyah
awaliyah,
dan diniyah takmiliyah
diniyah
f.
takmiliyah
P e m a h a m a n responden tentang eksistensi m a d i n
ulya, pendidikan
secara kelembagaan, telah d i p a h a m i oleh h a m p i r
Alquran. majelis taklim, dan pengajian kitab.
seluruh responden (98%) menyatakan tahu
Di lokasi penelitian, tidak diketemukan madin for-
bahkan sangat tahu. Tingginya pengetahuan
- al. kecuali hanya madin non formal yakni madin
r e s p o n d e n tersebut, paling tidak d i d u k u n g oleh 2
takmiliyah. Jenjang m a d i n y a n g dikelola m a s y a -
faktor, yaitu:
rakat hanya tingkat "awaliyah". Karena itu, madin
l e m b a g a s e m a c a m m a d i n telah lama dikenal
g ada oleh pengelola disebut M D A (Madrasah
oleh masyarakat dengan n a m a berbeda-
Diniyah Awaliyah).
beda.
Pengetahuan r e s p o n d e n terhadap jenjang madin
K e g i a t a n y a n g d i l a k u k a n d i m a d i n , telah
".ersebut, s e b a g i a n b e s a r telah m e n g e t a h u i n y a
b a n y a k l e m b a g a lain y a n g m e l a k u k a n hal
1 8 1 % ) , n a m u n masih ada 1 9 % responden y a n g
serupa seperti pada majelis taklim, pengajian
. um memiliki informasi lengkap. I
M a d i n non formal
Peluang penegerian m a d i n
kitab/Alquran. g.
Tujuan madin
Madin secara esensial telah lama dikenal masya-
Salah satu bentuk madin non formal adalah diniyah
rakat di lokasi penelitian, a d a y a n g m e n g e n a l
takmiliyah. Salah satu tujuannya adalah melengkapi
dengan sebutan "sekolah A r a b " a d a pula y a n g
pendidikan agama Islam (PAI) pada SD/MI, S M P /
menyebutnya "Ibtidaiyah sore", bahkan ada y a n g
M T S , dan S M A / M A , dalam rangka peningkatan
m e n y e b u t n y a "sekolah pengajian". T a m p a k n y a
keimanan dan ketakwaan siswa pada Allah Swt.
Jiraal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011
21
Nomor Akreditasi : 332/AU1/P2MBI/04/2011
Rosdiana
Tujuan tersebut, telah dipahami dengan baik oleh 8 7 % responden, selebihnya 1 3 % masih belum memahami. h.
Keberjenjangan madin non formal Di kalangan responden, p a d a satu sisi ada yang m e m a h a m i b a h w a madin non formal tidak perlu berjenjang. Lebih dari separuh di antara mereka ( 5 3 % ) m e m a h a m i tentang hal tersebut dan 4 7 % lainnya kurang memahami bahkan tidak memahami. P e r b e d a a n r e s p o n d e n d a l a m m e n y i k a p i keberj e n j a n g a n madin, t a m p a k n y a tidak terlepas dari realitas di lapangan k a r e n a m a d i n y a n g ada di lokasi penelitian hanya M D A (Madrasah Diniyah A w a l i y a h ) , m e s k i p u n d a l a m regulasi y a n g ada telah memberi peluang untuk j e n j a n g wustha dan ulya.
i.
S T T B madin Perolehan S T T B ataupun pemanfaatannya untuk d a p a t d i j a d i k a n d a s a r m e l a n j u f k a n kejenjang pendidikan berikutnya, sedikit sekali responden y a n g m e n g e t a h u i n y a ( 1 1 % ) saja. S e l e b i h n y a (89%) tidak tahu bahkan dominan tidak tahu sama sekali, sehingga m e m e r l u k a n u p a y a ekstra dalam sosialisasinya.
P e m a h a m a n r e s p o n d e n t e r h a d a p 4 aspek y a n g ditanyakan, dengan tingkat pemahaman mereka terhadapanya, dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Madin Menurut Aspek yang Diamati Tingkat Pengetahuan NO
Aspek Pengetahuan TTSS
TT
RG
Tahun
S.I
1
Tujuan madin
1%
4%
1%
58%
i
2
Jenis m a d i n
4%
31%
22%
28%
1
3
Jenjang madin
2%
8%
9%
51%
-
4
Madin negeri
3%
10%
14%
57%
1
5
Kurikulum madin
10%
47%>
21%
19%
6
Madin non formal
1%
1%
0%
40%
c
7
Madin takmiliyah
0%
2%
11%
69% •
1
8
Madin
3%
18%.
26%
45%
29%
15%
21%
8%
81%
2%
6%
7%
non
formal
tidak b e r j e n j a n g 9
Madin
non
formal
berjenjang 10
STTB Madin
Sumber:
22
Laporan
Penelitian
(diolah).
2.
S i k a p r e s p o n d e n t e r h a d a p m a d r a s a h diniyah
S i k a p r e s p o n d e n adalah k e s e d i a a n r e s p o n d e n untuk menerima, memberikan tanggapan terlibat aktif terhadap objek respon. Terhadap variabel ini, ada lima aspek yang diajukan kepada responden untuk disikapi, kelima a s p e k tersebut adalah: kesediaan m e n e r i m a k e h a d i r a n m a d i n d i sekitar r e s p o n d e n , k e s e d i a a n menghadiri dan berpartisipasi dalam diskusi tentang madin, kesediaan menerima hasil rancangan p e n g e m bangan madin, kesediaan untuk terlibat dalam mengelola madin, dan kesediaan untuk mencurahkan waktu s e p e n u h n y a dalam m e n g e m b a n g k a n madin. Tingkat kesediaan responden terhadap lima aspek tersebut merupakan pencerminan sikap terhadap madin, bervariasi: Pada aspek penerimaan kehadiran madin di lingkungan responden, cukup responsive karena lebih separuh ( 5 7 % ) responden y a n g secara eksplisit mendambakannya. Selebihnya (43%) ada yang ragu (18%) dan a d a r e s p o n d e n y a n g t i d a k m e n g h a r a p k a n n y a (25%). Pada aspek kesediaan responden mengikuti diskusi t e n t a n g m a d i n , ada y a n g m e m i l i k i tingkat kesediaan y a n g tinggi ( 4 9 % ) , ada j u g a rendah ( 2 5 % ) , bahkan a d a responden yang masih b i m b a n g ( 2 6 % ) . Pada aspek penerimaan responden terhadap p e n g e m b a n g a n madin, baik y a n g bersangkutan ikut dalam p e m b a h a s a n m a u p u n tidak, tingkat penerimaan mereka beragam. Sikap kooperatif itu dinyatakan oleh ( 5 2 % ) r e s p o n d e n . Di antara mereka masih ada 2 7 % responden y a n g belum kooperatif. Sedangkan 2 1 % lainnya masih b e l u m j e l a s pendiriannya. Terhadap pernyataan sikap responden di atas dapat dimaknai b a h w a masyarakat di lokasi penelitian sebagian besar bersedia diajak bersama dalam pengembangan madin. P a d a aspek kesediaan dalam m e n g e l o l a madin, tingkat kesediaan responden cukup tinggi ( 7 4 % ) , hanya sedikit responden (5%) yang rendah tingkat kesediaannya. N a m u n terdapat 2 1 % responden belum percaya diri untuk mengelola madin. P a d a a s p e k kesiapan r e s p o n d e n m e n c u r a h k a n perhatian secara penuh terhadap p e m b i n a a n madin, sebagian besar (60%) responden masih enggan m e n g u r u s i n y a secara full time, hanya sedikit y a n g bersedia ( 1 6 % ) , dan terdapat 2 4 % r e s p o n d e n y a n g tingkat kesediaannya belum jelas. Data tersebut mengindikasikan b a h w a masyarakat b e l u m melihat madin sebagai pilihan pengabdian yang prospektif,
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011
-----
332/AU1/P2MBI/04/20L1
Rosdiana
- . ;an masih belum fokusnyapembinaan y a n g aiarnAan oleh pemerintah daerah dan Kementerian -. ~ a setempat. • -"".-iasi penyikapan responden terhadap lima - aipaparkan di atas, dapat dilihat pada tabel 6.
"••
r
Tabel 6. Pernyataan Sikap R e s p o n d e n T e r h a d a p Jin M e n u r u t A s p e k S i k a p M e r e k a Tingkat Sikap Responden "•D 1
Aspek Sikap
" " : " •
S.Tahun
TTSS
TT
RG
Tahun
2%
23%
18%
42%
15%
TBSS
TB
RG
B
SB
7%
18%
26%
38%
11%
5%
22%
21%
42%
10%
1%
4%
21%
58%
16%
50%
10%
24%
12%
4%
madin
V-rscCiin ikut
• ~
- : : _ m a d in
*.. -exilian ~=L£:rrankan
Saaaber: 3.
Pada aspek p e n g e m b a n g a n madin yang dibangun melalui diskusi untuk pencarian ide dan strategi, tingkat partisipasi responden j u g a tinggi ( 9 6 % ) , yang sering mengikuti diskusi ( 7 2 % ) dan selalu ( 2 4 % ) . Bentuk partisipasi lainnya yang ditunjukkan responden d a l a m p e n g e m b a n g a n madin adalah keterlibatan dalam pengelolaan. Terdapat 6 4 % responden y a n g m e n g a k u terlibat d a l a m p e n g e l o l a a n m a d i n . Keterlibatan m e r e k a ada y a n g mencapai 1-5 t a h u n (26%), 5 tahun ke atas (16%) dan hanya 1 bulan (22%). R e s p o n d e n lainnnya ( 3 6 % ) y a n g belum m e n g a m b i l peran dalam pengelolaan madin.
hasil
• - • . - - £ i T . rr.adin
j
(32%) responden sampai lima keluarga (36%) responden melakukannnya. Ada yang mengajak 2 sampai 3 keluarga ( 2 2 % ) , bahkan ada yang mengajak lebih dari 5 keluarga ( 7 % ) .
r lain untuk
Laporan
Penelitian
(diolah)
Perilaku responden terhadap madrasah diniyah
Perijaku responden adalah aksi nyata y a n g di• ar responden dalam meresponi keberadaan dan ibangan madin. Padavariabel ini ada lima aspek "" : asi responden yang dikaji, yaitu: j u m l a h anak ekolahkan di madin, j u m l a h keluarga y a n g keterlibatan dalam diskusi, pengelolaan, dan . . a n g a n madin.
-
Keterlibatan responden d a l a m pembelajaran di _; .;:iganmemasukkananakmerekamenjadi siswa, jkkan partisipasi yang tinggi (98%) responden mg menyekolahkan anaknya di madin. A n a k y a n g mereka sekolahkan antara 1 sampai 5 orang, bahkan ada yang menyekolahkan semua anaknya di madin. Yang ra ng banyak adalah 1 orang (37%) dan 4 sampai 5 ' -" _ anak (33%). Tingginya animo r e s p o n d e n m e n y e -.an anaknya di madin di lokasi penelitian, perlu ---ooni secara positif oleh pengelola m a d i n dan vementerian A g a m a setempat. Perhatian responden terhadap madin, tidak hanya :ercermin dari r e s p o n m e n y e k o l a h k a n a n a k n y a di -^adin. tetapi j u g a mengajak tetangga dan keluarga lain - e n y e k o l a h k a n a n a k n y a d i m a d i n . Partisipasi itu ~ enunjukkan kepedulian yang tinggi (93%) responden ~ elakukannya. Mereka mengajak antara satu keluarga
Jirnal •'Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011
Pengelolaan madin memerlukan kreativitas tersendiri, terutama m e m b u a t rancang bangun sebuah m a d i n y a n g prospektif, s e h i n g g a m a d i n tidak h a n y a s e b a g a i l e m b a g a pem-back-up p e n g a j a r a n a g a m a p a d a lembaga persekolahan j e n j a n g dasar m e n e n g a h , tetapi s e b u a h pilihan b u k a n pelarian. K e t e r l i b a t a n responden pada aspek rancangan tersebut, menunjukkan partisipasi rendah hanya 2 3 % responden yang m e l a k u k a n kreasi. Selebihnya ( 7 7 % ) responden yang belum mengambil peran walaupun sebagian besar dari m e r e k a telah terlibat sebagai p e n g e l o l a madin. Distribusi partisipasi yang mencerminkan prilaku r e s p o n d e n t e r h a d a p madin, dapat dilihat p a d a tabel 7. Tabel 7. Tingkat Partisipasi Responden Terhadap Madin Menurut Jenisnya Tingkat Partisipasi Responden NO
Jenis partisipasi
Semua Anak
1 orang
22*
37*
2*
36*
22*
32*
3*
Selalu
sering
jarang
Satu kali
Tidak pernah
24*
72*
2*
1*
1*
Selalu
sering
j arang
Satu kali
Tidak pernah
0*
9*
7*
7*
77%
Di atas 5 thn
2-5 thn
setahun
Sebulan
16*
5*
21*
22*
Jumlah anak yang disekolahkan di madin
69c
2
Jumlah keluarga yang diajak
79f
3
4
5
Keterlibatan dalam diskusi
Keterlibatan dalam merancang
Keterlibatan dalam pengelolaan
Sumber:
Laporan
4-5 org
Tidak ada
2-3 org
1
Penelitian
Tidak pernah
36*
(diolah)
23
Nomor Akreditasi : 332/AU1/P2MBI/04/2011
Rosdiana
4.
Perolehan pengetahuan responden tentang m a d r a s a h diniyah
Informasi tentang madin p a d a responden, mereka memperoleh dari berbagai sumber. A d a empat sumber perolehan informasi m a d i n pada responden. K e e m p a t s u m b e r tersebut a d a l a h , m e d i a m a s s a , lingkungan madin, program pemerintah, dan sumber lain. Tingkat penerimaan r e s p o n d e n dari m a s i n g - m a s i n g sumber bervariasi. Informasi m e l a l u i m e d i a m a s s a , intensitasnya dirasakan kurang optimal oleh 5 3 % responden, selebihnya 4 7 % responden merasakan adanya optimalisasi sehingga membentuk pemahaman mereka tentang madin. B a h k a n 1 8 % di antaranya merasakan sangat optimal. Selain aspek m e d i a massa, informasi madin p a d a m a s y a r a k a t j u g a d i l a k u k a n oleh p e n g e l o l a m a d i n . Intensitas informasi dirasakan oleh 5 8 % responden. Dari j u m l a h tersebut 3 2 % d i antaranya merasakan adanya optimalisasi dari pengelola sehingga membentuk pemahaman yang optimal pula. N a m u n masih ada 4 2 % responden m e r a s a k a n b e l u m o p t i m a l n y a informasi y a n g dilakukan pengelola madin. Sumber informasi tidak kalah pentingnya adalah p e m e r i n t a h . Sosialisasi p r o g r a m p e m e r i n t a h y a n g dilakukan oleh K e m e n t e r i a n A g a m a tentang madin, dirasakan belum optimal oleh 6 0 % responden. Baru 4 0 % responden y a n g m e r a s a k a n a d a n y a optimalisasi informasi dari K e m e n t e r i a n A g a m a , itupun baru 20 % y a n g sangat m e r a s a k a n , sehingga berpengaruh pada tingkat p e n g e t a h u a n m e r e k a . Realitas ini m e m a n g didukung oleh data lapangan yang menunjukkan bahwa p e m b i n a a n m a d i n oleh K e m e n t e r i a n A g a m a b e l u m focus dan b e l u m komprehensif.
Analisis Inferensial terhadap Variabel-variabel yang Mempengaruhi Respon Masyarakat terhadap M a d a r a s a h Diniyah. a.
Analisis Korelasi Antara Identitas Responden
Sesuai d e n g a n tujuan penelitian, b a h w a analisis imperensial dilakukan untuk mengetahui keeratan h u b u n g a n a n t a r a v a r i a b e l ( v a r i a b e l d e p e n d e n dan independen) yang telah ditentukan sebelumnya. Variabel i n d e p e n d e n y a n g akan d i a n a l i s i s a d a l a h : tingkat usia, perbedaan jenis pekerjaan (yakni yang berkaitan dengan pemerintahan dan perekonomian; berkaitan d e n g a n kependidikan dan berkaitan dengan k e a g a m a a n ) , tingkat pendidikan, dan p e r b e d a a n latar belakang jenis pendidikan (sekolah u m u m dan agama). Jenis analisis yang digunakan adalah analisis korelasi parsial dan korelasi ganda p a d a setiap variabel. Alat analisis menggunakan komputer melalui program SPSS. Analisis korelasi parsial dilakukan untuk menguji keeratan hubungan antara satu variabel karakterisitik responden dengan tingkat respon responden terhadap madrasah diniyah. Tingkat respon yang dimaksud adalah gabungan antara j u m l a h skor pengetahuan, sikap dan perilaku responden terhadap madrasah diniyah. H a s i l analisis k e d u a v a r i a b e l d i m a k s u d dapat dilihat p a d a tabel 9. Tabel 9. Hasil Analisis Korelasi Parsial d a n Korelasi G a n d a NO
Usia jenis pekerjaan
0.292
0.013
Usia. Pendidikan Terakhir
0.228
0,079
Usia.Jenis Pendidikan Pendidikan Terakhir. Jenis Pekerjaan Jenis Pendidikan, Jenis Pekerjaan Jenis Pendidikan; Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir, Usia Jenis Pekerjaan Jenis Pendidikan. Usia. Jenis Pekerj aan Jenis Pendidikan, Pendidikan Terakhir. Jenis Pekerjaan Jenis Pendidikan, Usia, Jenis Pekerjaan. Pendidikan Terakhir
0.267
0,033
0,275
0,024
0.295
0.015
0.246
0.060
0.299
0.03!
0,313
0.024
0.292
0.046
Keteransan Tidakberkorelasi dengan signifikansi rendah Berkorelasi kuat dengan signifikansi tingai Tida k berkorelas i deng an signifikansi rendah Berkorelasi kual dengan signifikansi tinggi Berkorelasi kuat dengan sisntlikansi tin»
0.312 "
0.058
Tidak berkorelasi dengan signifikansi rendah
X
Y
R
a=0.050
0.091
0,370
I
Akumulasi sumber informasi pengetahuan dan tingkat p e r o l e h a n n y a y a n g dirasakan oleh responden p a d a a s p e - a s p e k di a t a s , d a p a t dilihat p a d a tabel 8. Tabel 8. Tingkat Perolehan Pengetahuan Responden Menurut Sumbernya
Usia 2
Tingkat Pengetahuan Responden NO
1 2 3
Media massa Lingkungan madin Program pemerintah
Sumber:
24
Tidak sama sekali 269i 18'/; 37';;
Laporan
Minim sekali
Separuh dari pengetahuan
2T7,
29',!
2VI, 23',i
Penelitian
M ayoritas pengetahuan 137r
26'} 20'/r
0,068
Jenis Pendidikan
0.248
0.016
5 6 7
9 10 11 12 13
141
0,006
0,185
Respon
4
8
Sumber Pengetahuan Responden
0.274
Pendidikan Terakhir
Jenis Pekerjaan 3
14
Respon
(diolah)
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011
332 AU1/P2MBI/04/2011
Rosdiana
Hasil a n a l i s i s p a r s i a l t e r h a d a p 4 v a r i a b e l (1 a a a j n i 4) d i p e r o l e h hasil b a h w a terdapat 2 variabel 3«Bf]beikorelasi kuat dengan signifikasi tinggi dan 2 -" - " . >ang tidak berkoreiasi dengan signifikasi --' ~ ini m e n u n j u k k a n b a h w a u s i a d a n pcadidikan t e r a k h i r t i d a k b e r p e n g a r u h t e r h a d a p ' " -..•>> a r a k a t t e r h a d a p m a d r a s a h d i n i y a h sesaeniara j e n i s p e k e r j a a n d a n j e n i s p e n d i d i k a n h u p f.rtruh t e r h a d a p r e s p o n y a n g d i b e r i k a n oleh - . : ; r h a d a p madrasah diniyah.
Tabel 10 dalam menganalisis variabel x menggunakan analisis korelasi dengan sistem SPSS, variabel pengetahuan (variabel x) y a n g dihubungkan dengan variabel y di antaranya (jumlah anak yang disekolahkan di madin, jumlah anak yang diajak ke madin, keterlibatan d a l a m diskusi, keterlibatan d a l a m m e n g e l o l a , dan keterlibatan dalam m e r a n c a n g ) semuanya berkoreiasi kuat dengan signifikansi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang madrasah diniyah sangat berpengaruh pada madrasah diniyah.
Hasil analisis korelasi ganda terhadap 10 variabel
Variabel sikap (variabel x) y a n g d i h u b u n g k a n dengan variabel y, d i a n t a r a n y a : j u m l a h anak y a n g disekolahkan di madin, keterlibatan dalam diskusi, keterlibatan dalam mengelola, dan keterlibatan dalam m e r a n c a n g ) semuanya berkoreiasi kuat dengan signifikansi tinggi dengan taraf kepercayaaan (a = 0.05). Hal ini menunjukkan b a h w a sikap responden tentang madrasah diniyah sangat berpengaruh pada madrasah diniyah.
tabei tersebut (5 sampai 14) terdapat 7 variabel vMgaacmpum ai tingkat korelasi yang kuat dan 3 variabel - --• "-erkorelasi kuat pada taraf signifikansi 0,05. - nunj ukkan bahwa tingkat penerimaan responden M a d r a s a h D i n i y a h c u k u p tinggi d e n g a n •napretasi b a h w a usia, j e n i s p e n d i d i k a n , t i n g k a t pr»idaVan serta jenis pekerjaan mempengaruhi tingkat xsfian masyarakat terhadap Madrasah Diniyah. \ n a l i s i s Korelasi A n t a r a R e s p o n R e s p o n d e n Terhadap M a d r a s a h Diniyah Beberapa variabel dependen yang b e r h u b u n g a n Jcaean respon responden yakni: tingkat pengetahuan, •-: sipasipasif),perilaku(partisipasiaktif),dan ^ g k a t r e s p o n responden terhadap madrasah diniyah. Basil a n a l i s i s korelasi parsial dan korelasi g a n d a variabel dependen terhadap masing-masing indikator iapatdilihat pada tabel 10. Tabel 10. A n a l i s i s Korelasi Respon Responden T e r h a d a p M a d r a s a h Diniyah Y
r
R
a=0,050
Jumlah Anak yg Di Sekolahkan Madin
0,246
0,014
Jumlah Diajak ke Ma din
0,357
0,000
Keterlibatan Diskusi
0.546
0.000
Keterlibatan Mengelola
0,204
0,042
Keterlibatan Merancang
0,354
0,000
Jumlah Anak yg Di Sekolahkan Madin
0,242
0,004
Jumlah Diajak ke Madin
0.338
0,001
Keterlibatan Diskusi
0.342
0.000
Keterlibatan Mengelola
0,220
0,028
Keterlibatan Merancang
0.319
0.001
0.329
0,004
0.431
0.000
Jumlah A n a k y g D i Sekolahkan Madin Jumlah Diajak ke Madin
1 PiBfii ilai in Sikap
Keterlibatan Diskusi
0.577
0.000
Keterlibatan Mengelola
0,263
0.031
Keterlibatan Merancang
0.418
0.000
Keterangan Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi
kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi
Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi Berkoreiasi signifikansi
kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi kuat dengan tinggi
i«rnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011
Variabel pengetahuan dan sikap (variabel x) yang dihubungkan dengan variabel y, diantaranya: j u m l a h anak y a n g disekolahkan di m a d i n , keterlibatan dalam diskusi, keterlibatan dalam mengelola, dan keterlibatan dalam merancang) s e m u a n y a berkoreiasi kuat dengan signifikasi tinggi dengan taraf kepercayaaan (a = 0.05). Hal ini menunjukkan b a h w a pengetahuan dan sikap r e s p o n d e n t e n t a n g m a d r a s a h d i n i y a h s a n g a t berpengaruh pada madrasah diniyah. c.
Analisis Korelasi Parsial d a n Korelasi G a n d a Antara Pengetahuan dan sikap terhadap perilaku Responden.
Tabel 11. Hasil Analisis Korelasi Parsial d a n Korelasi G a n d a A n t a r a P e n g e t a h u a n d a n Sikap Terhadap Perilaku Responden x
Y
R
0=0,050
0,488
0,000
0.419
0.000
0.566
0,000
Berkoreiasi kuat dengan
Pengetahuan
Prilaku Sikap
signifikansi tinggi
Berkoreiasi kuat dengan
Pengetahuan dan Sikap
Keterangan
signifikansi tinggi
Berkoreiasi kuat dengan signifikansi tinggi
Hasil analisis dari tabel dengan variabel x yaitu: pengetahuan, sikap dan pengetahuan dan sikap y a n g d i h u b u n g k a n dengan variabel y prilaku r e s p o n d e n menunjukkan bahwa s e m u a n y a berkoreiasi kuat
25
Nomor Akreditasi : 332/AU1/P2MBI/04/2011
Rosdiana
dengan signifikasi tinggi dengan taraf kepercayaaan (a = 0.05). Hal ini menunjukkan b a h w a pengetahuan, sikap, dan pengetahuan dan sikap responden tentang madrasah diniyah sangat berpengaruh p a d a madrasah diniyah. PENUTUP Kesimpulan 1.
2.
Berdasarkan data lapangan yang diperoleh b a h w a persebaran madrasah diniyah baik tingkat Sulawesi Tengah maupun kota Palu cukup m e n g g e m b i r a k a n , hal ini m e n u n j u k k a n b a h w a masyarakat memiliki respon positif terhadap madrasah diniyah. Respon tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak hal. P a d a penelitian ini respon masyarakat yang diamati adalah berkaitan p a d a p e n y e l e n g g a r a m a d r a s a h d i n i y a h , yaitu: p e n g e t a h u a n , sikap, dan p e r i l a k u m a s y a r a k a t . Hasil analisis data yang dilakukan diperoleh bahwa tingkat p e n g e t a h u a n r e s p o n d e n t e r h a d a p m a d rasah diniyah dominan m e n g e t a h u i kecuali p a d a b e b e r a p a aspek seperti p a d a a s p e k kurikulum, j e n j a n g m a d i n , dan S T T B . P a d a a s p e k s i k a p r e s p o n d e n terhadap m a d a r s a h d i n i y a h m e n u n j u k k a n perhatian y a n g tinggi kecuali p a d a hal penyediaan waktu secara penuh untuk mengelola madin. Dan pada aspek perilaku responden terhadap madrasah diniyah menunjukkan partispasi y a n g sangat tinggi kecuali dalam hal keterlibatan d a l a m m e r a n c a n g m a d i n . H a l itu kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan k e m a m p u a n dan keterampilan responden. Faktor y a n g m e m p e n g a r u h i respon masyarakat terkait d e n g a n sumber informasi y a n g m e r e k a p e r o l e h p a d a p e n e l i t i a n ini a d a t i g a s u m b e r informasi u t a m a y a n g dijadikan sasaran p e n g amatan yaitu media massa, lingkungan madin, dan program pemerintah. Dari ketiga sumber informasi tersebut y a n g dominan dirasakan oleh responden adalah dari lingkungan madin, sedangkan y a n g paling m i n i m adalah dari program pemerintah.
Rekomendasi 1.
26
P e n y e l e n g g a r a a n madarsah diniyah b e l u m tersosialisasi dan terkoordinasi secara baik sehingga b e b e r a p a aspek y a n g sangat teknis pun belum dipahami oleh masyarakat seperti masalah kurikulum, penjenjangan, dan berkaitan dengan S T T B . Oleh karena itu, diperlukan sosialisai yang lebih intens dan terkoordinasi antara Kementerian
Agama dengan pengelola madin dengan melibatkan tokoh a g a m a dan tokoh masyarakat. 2.
Kementerian A g a m a sebagai p e m b i n a m a d r a s a h diniyah perlu meningkatkan pembinaan dan pelayanan kepada madin sehingga dapat berkiprah lebih optimal dalam peningkatan pengetahuan, perilaku, dan wawasan keagamaan siswa terutama sjswa muslim di sekolah umum. Pengorganisasian pembinaan yang ada selama ini kurang m e n y e n t u h substansi m a d r a s a h d i n i y a h . Penyuluh yang diharapkan melakukan p e m b i n a a n k u r a n g optimal k a r e n a m e r e k a lebih fokus p a d a majelis t a k l i m , T P A , dan lain-lain. Kemudian pengawas madrasah juga tidak melakukan pembinaan secara khusus terhadap m a d i n . K a r e n a itu, p e r l u ditinjau u l a n g p o l a p e m b i n a a n m a d i n oleh K e m e n t e r i a n A g a m a .
Ucapan Terimakasih K e b e r a d a a n t u l i s a n ini m e r u p a k a n hasil dari m a s u k a n , t a n g g a p a n , dan diskusi dari rekan-rekan peneliti Balai L i t b a n g A g a m a M a k a s s a r t e r k h u s u s kepada K e p a l a Balai Litbang A g a m a M a k a s s a r y a n g telah memberikan peluang dan motivasi kepada penulis dan kepada rekan-rekan bidang pendidikan, kami ucapkan terima kasih banyak. U c a p a n terima kasih kami haturkan j u g a k e p a d a responden/informan kami yang telah m e m b a n t u k a m i dalam m e m p e r o l e h datadata ketika kami berada di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA Al Boneh, Abd. Azis. 2007. Studi Kompetensi Guru Madrasah Diniyah Ula di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jurnal Edukasi. Badan Litbang dan Diklat Depag RI. Volume 5 No. 4 Oktober - Desember 2007. Arif, Mahmud. 2008. Pendidikan Islam Trasnformatif. Yogyakarta. LKiS Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Dep. Agama RI. 2007. Pedoman Penyelengaraan Diniyah Takmiliyah. Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren. Departemen Agama RI. 2004. Petunjuk Teknis Pondok Pesantren. PP Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. http://id.vvikipedia.org/wiki/Respon. e
http://id.vvikipedia.org/\viki/Teori_Belajar_B havioristik.
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 1 Januari - Juni 2011