BAB III DESAIN PENELITIAN
III.1
Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti berupa perusahaan yang bergerak dalam industri
perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan yang menjual barang tahan lama maupun tidak tahan lama dalam partai besar, perusahaan retail, perusahaan yang bergerak dalam bidang restoran, hotel, dan turis, perusahaan yang bergerak di bidang komputer dan jasa-jasa, perusahaan investasi, maupun perusahaan kategori lainnya yang termasuk dalam industri ini.
III.2
Desain Penelitian III.2.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan akhir tahun pembukuan pada tanggal 31 Desember 2008, 2009, dan 2010. Data laporan keuangan tahunan perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi tersebut berasal dari pengunduhan data dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI).
28
III.2.2 Penentuan Jumlah Sampel Penentuan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian menggunakan beberapa kriteria tertentu untuk memudahkan dalam meneliti sampel perusahaan yang diambil. Kriteria perusahaan yang dipilih adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum ataupun sejak tahun 2008 sampai dengan 2010. 2. Perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang menyediakan data laporan keuangan selama periode tahun 2008 sampai dengan 2010. 3. Perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang menghasilkan dividen selama periode tahun 2008 sampai dengan 2010.
III.2.3 Metode Pengumpulan Sampel Metode penentuan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan metode purposive sampling di mana peneliti mengambil sampel dengan kriteria tertentu untuk tujuan penelitian tertentu, yakni mencari hubungan antara variabel independen yang terdiri Return on Equity (ROE), Debt to Total Asset (DTA), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap variabel dependen yaitu Dividend Payout Ratio (DPR).
III.2.4 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis) guna menguji Return on Equity (ROE), Debt to Total Asset (DTA), dan
29
Debt to Equity Ratio (DER) terhadap variabel dependen yaitu Dividend Payout Ratio (DPR). Model penelitian ini adalah :
Di mana
:Y
= Dividend Payout Ratio = Koefisien konstanta
ß
= Koefiesien regresi dari masing-masing variabel
X1
= Return On Equity
X2
= Debt to Total Asset
X3
= Debt to Equity Ratio = Koefisien error (variabel pengganggu)
III.2.5 Metode Penyajian Data Data akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik scatterplot untuk memudahkan dalam memahami hasil penelitian ini.
III.2.6 Uji Statistik III.2.6.1 Uji Asumsi Klasik III.2.6.1.1 Uji Asumsi Klasik Normalitas Data Uji
normalitas
data
bertujuan
untuk
menguji
pendistrubisian antar variabel dalam model regresi, apakah 30
variabel dependen dan variabel independen memiliki model pendistribusian normal atau tidak. Umumnya, data yang baik, pendistribusian data normal ataupun mendekati normal. Dalam tabel Test of Normality, terdapat 2 (dua) pilihan standar normalitas, Kolmogorov-Smirnor dan Shapiro-Wilk. Kolmogorov-Smirnor digunakan apabila data yang diuji lebih besar dari 50. Adapun kriteria untuk distribusi normal dalam uji asumsi normalitas ini sebagai berikut.
Sig ≥ 0,05
data terdistribusi normal
Sig < 0,05
data tidak berdistribusi normal
III.2.6.1.2 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi Uji autokorelasi data bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan korelasi antara kesalahan pengganggu periode satu dengan periode sebelumnya pada model regresi linier. Jika terdapat korelasi, maka ada masalah auto korelasi yang timbul karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk dapat mengetahui adanya autokorelasi, yaitu sebagai berikut. a. Bila nilai Durbin-Watson berada di antara dU sampai dengan 4 – dU, tidak terjadi autokorelasi. b. Bila nilai Durbin-Watson lebih kecil dari nilai dL, terjadi autokorelasi positif. 31
c. Bila nilai Durbin-Watson lebih besar dari 4 – dL, terjadi autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak di antara 4 – dU dan 4 – dL, tidak dapat disimpulkan. Untuk dapat mengetahui nilai dL dan dU yang digunakan sebagai
dasar
pengambil
keputusan
ada
atau
tidaknya
autokorelasi, dapat dilihat dari tabel Durbin-Watson dengan tingkat alpha = 5%
III.2.6.1.3 Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat asosiasi di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi antar variabel independen tersebut. Pengujian multikolinieratas melihat nilai VIF (variance inflating-factors) dalam tabel Coefficients.
III.2.6.1.4 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji keterjadian dalam persamaan variance antar pengamatan dalam model regresi. Hasil heterokedastisitas menunjukkan bahwa varians yang berasal dari variabel-variabel yang diuji tidak sama untuk semua pengamatan atau observasi. Jika varians dari residual satu pengamatan tetap maka terjadi homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
32
yang bersifat homoskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik heterokedastisitas menggunakan uji scatterplot.
III.2.6.2 Pengujian Hipotesis Setelah melakukan pengujian normalitas dan pengujian atas asumsi-asumsi klasik, langkah selanjutnya yang dilakukan apabila semua variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen lulus tes pengujian-pengujian tersebut adalah melakukan
uji
hipotesis.
Pengujian
hipotesis
pertama
menggunakan koefisien determinasi (R²). Selanjutnya, pengujian hipotesis
yang
dilakukan
menggunakan
tingkat
penting
(signifikansi) yang dapat dilihat dalam uji F dan uji t. Pengujian statistik dapat dikatakan telah memenuhi kriteria apabila hasil keluaran dari hubungan variabel independen dengan variabel dependen berada di bawah nilai alpha yang dapat ditoleransi sebesar 5%.
III.2.6.2.1 Koefisien Determinasi (R²) Pengujian menggunakan koefisien determinasi (R²) ini mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. nilai uji R² yang kecil menandakan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas. Nilai yang digunakan dalam pengujian ini menggunakan nilai R square (R²) karena 33
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua buah.
III.2.6.2.2 Uji Statistik F Uji
statistik
F
digunakan
untuk
menguji
tingkat
signifikansi pengaruh ROE, DTA, dan DER terhadap DPR yang dihasilkan oleh perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang sahamnya terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia secara simultan. Nilai signifikansi dari hasil regresi harus mutlak di bawah dari nilai alpha yang bisa diterima untuk dapat dikatakan variabel independen dengan variabel dependen memiliki hubungan linier. Hipotesis null (H0) dalam pengujian ini disimbolkan untuk hipotesis yang menyatakan bahwa antara variabel independen dengan variabel dependen tidak memiliki hubungan linier sedangkan hipotersis alternatif (Ha) disimbolkan untuk hipotesis yang menyatakan bahwa variabel independen memiliki hubungan linier dengan variabel dependen. Berikut rumusan sederhana dari Ho dan Ha : H0
: tidak ada hubungan linier
Ha
: memiliki hubungan linier
Dengan demikian, persamaan untuk dapat mengetahui hubungan linier antara variabel independen dengan dependen adalah sebagai berikut: 34
Sig ≥ α
H0 diterima
Sig < α
Ha diterima
III.2.6.2.3 Uji Statistik t Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ROE, DTA, dan ROE dengan DPR secara individual. Pengujian ini dilakukan dengan melakukan perbandingan antara nilai signifikansi t hitung yang ditunjukkan dalam tabel dengan nilai alpha sebesar 0.05. Variabel independen memiliki hubungan linear dengan variabel dependen apabila nilai signifikansi hitung lebih kecil dari pada nilai alpha yang dapat diterima.
III.2.7 Operasionalisasi Variabel III.2.7.1 Variabel Dependen Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah dividend payout ratio dengan menghitung perbandingan antara dividen yang diterima oleh pemegang saham dengan laba bersih perusahaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dividends Dividend Payout Ratio = EAT for the same period
35
III.2.7.2 Variabel Independen III.2.7.2.1 Return on Equity (ROE) Variabel independen yang kedua (χ2) adalah return on equity. Return on equity merupakan salah satu dari rasio profitabilitas. Return on equity dihitung dengan membandingkan antara laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan dengan ekuitas pemegang saham, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Earning After Tax Return on Equity = Stockholder Equity
III.2.7.2.2 Debt to Total Assets (DTA) Variabel independen yang kedua (χ2) adalah debt to total assets ratio. Debt to equity ratio merupakan salah satu rasio pengembalian yang dihitung dengan memperbandingkan antara total hutang dengan total aset, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Debt to Total Assets =
Total Liabilities Total Assets
36
III.2.7.2.3 Debt to Equity Ratio (DER) Variabel independen yang ketiga (χ3) adalah debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan salah satu rasio pengembalian yang dihitung dengan memperbandingkan antara total hutang dengan kepemilikan saham perusahaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Total Liabilities Debt to Equity Ratio = Stakeholders Equity
Ringkasan variabel dan definisi operasional variabel dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel III.1.
37
Tabel III.1 Ringkasan Variabel dan Definisi Operasional No
Variabel Dependen
1
DPR
Definisi Rasio antara deviden final yang dibagikan perusahaan dengan laba bersih pada tahun yang sama
Skala
3
4
ROE
Rasio antara laba bersih dengan ekuitas pemegang saham pada tahun yang sama
DTA
Rasio antara total hutang yang ditanggung oleh perusahaan terhadap aset yang dimiliki perusahaan
DER
Rasio antara total hutang yang ditanggung perusahaan dengan ekuitas pemegang saham
DPR=
Dividend Net Income
ROE=
Net Income Stockholders' Equity
DTA=
Total Liabilities Total Assets
DER=
Total Liabilities Total SE
Rasio
Independen
2
Pengukuran
Rasio
Rasio
Rasio
38