FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Zefanya Mendila Alamat : Jl. Lawu kav 847. Bukit NusaIndah, Tanggerang Selatan Telp : 02191357846 Email :
[email protected] Dosen Pembimbing : Mohamad Heykal, S.E, M.Si
ABSTRAK
This study aims to analyze the factors that influence income smoothing practices in corporate trade, services and investments listed on the Indonesia Stock Exchange. These factors are firm size, return on equity, financial leverage, operating leverage, net profit margin. The sample consisted of 94 companies listed on the Stock Exchange for 2009, 2010, 2011 after the sample selection based on the criteria for selecting the sample (purposive sampling method), a company that meets the criteria to 25 companies. The sample is classified into corporate income smoothing and nonsmoothing companies profit by using Eckel Index 2009-2011. This study uses logistic regression to see the influence of each variable on the practice of income smoothing. These empirical results suggest that the independent variables (firm size, financial leverage, operating leverage, net profit margin) does not affect the income smoothing practices, while found variable return on equity (ROE) affect the practice of income smoothing. Do the test again the independent variables (firm size, return on equity (ROE), financial leverage, operating leverage, net profit margin) simultaneously affect incomesmoothingpractices.
Keywords: Income Smoothing, Company Size, Return On Equity (ROE), Financial Leverage, Operating Leverage, Net Profit Margin.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktor tersebut adalah ukuran perusahaan, return on equity, financial leverage, operating leverage, net profit margin. Sampel dalam penelitian terdiri dari 94 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2009, 2010, 2011 setelah dilakukan seleksi sampel berdasarkan kriteria pemilihan sampel (purposive sampling method), perusahaan yang memenuhi kriteria menjadi 25 perusahaan. Sampel tersebut diklasifikasikan menjadi perusahaan perataan laba dan perusahaan non perataan laba dengan menggunakan Indeks Eckel 2009-2011. Penelitian ini menggunakan metode regresi logistik untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel terhadap praktik perataan laba. Hasil empiris ini mengemukakan bahwa variabel independen (ukuran perusahaan, financial leverage, operating leverage, net profit margin) tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba, sedangkan ditemukan variabel return on equity (ROE) berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Dilakukan kembali uji variabel independen (ukuran perusahaan,return on equity (ROE), financial leverage, operating leverage, net profit margin) secara serentak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
Kata Kunci : Income Smoothing, Ukuran Perusahaan, Return On Equity (ROE), Financial Leverage, Operating Leverage, Net Profit Margin.
PENDAHULUAN Pada umumnya perusahaan menampilkan laporan keuangan pada akhir periode dimana laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan aktivitas atau transaksi dalam perusahaan tersebut. Perusahaan akan di dorong untuk dapat menghasilkan performa atau kinerja yang berorientasi pada laba. Informasi atas laba dan komponen lainnya yang terdapat dalam laporan keuangan beserta penjelasan diharapkan dapat mencerminkan keadaan perusahaan yang sesungguhnya dan merupakan input tersendiri bagi pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Perataan laba (income smoothing) didefinisikan sebagai salah satu cara yang di gunakan oleh manajemen untuk mengurangi kecenderungan naik atau turunnya income secara ekstrem guna mencapai target tren laba yang dihasilkan pada satu periode tidak terlalu berbeda dengan periode sebelum dan sesudah
METODE PENELITIAN Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis variabel yang mempengaruhi praktik perataan laba adalah logistic regression. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di BEI dan dari www.idx.co.id pada periode 2009-2011. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria-kriteria atau pertimbangan yang ditetapkan. Kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penetapan sampel dalam penelitian ini adalah : 1. 2.
Perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang melakukan penawaran umum perdana sebelum 2009 dan masih terdaftar hingga 2011. Tidak melibatkan perusahaan yang melakukan akuisisi, merger, dan mengalami perubahan sektor industri selama periode penelitian.
3. 4.
Laporan keuangan tidak mengalami kerugian selama periode penelitian karena pemahaman akan praktik perataan laba erat hubungannya dengan laba. Menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangannya karena perusahaan yang disajikan objek penelitian merupakan perusahaan yang berada di Indonesia
Dari kriteria-kriteria yang ada, terpilih 25 perusahaan yang masuk sebagai sampel pada penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini merupakan penelitian dengan tipe masalah berupa pengaruh dua variabel atau lebih dengan mengidentifikasikan fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) yaitu perataan laba dan melakukan penyelidikan terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi (variabel independen) yaitu, ukuran perusahaan, return on equity, financial leverage, operating leverage, net profit margin. Pada penelitian ini dilakukan dengan mengunakan pengujian regeresi logistik, dengan menggunakan uji : 1) Uji Multikolinearitas. Untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. 2) Hosmer and Lemshow Goodness of Fit Test. Pengujian ini untuk menguji hipotesis yang diprediksi serta melihat untuk analisis selanjutnya apakah model regresi logistik dapat dipergunakan. Bila nilai probablitas hasil pengujian Hosmer and Lemshow > 0.05, maka hipotesis nol tidak ditolak dan model regresi logistik dapat digunakan 3) Overall Model fit (-2 log likelihood). Penilaian keseluruhan model regresi menggunakan nilai -2 LogLikehood dimana jika terjadi penurunan dalam nilai -2 LogLikehood pada blok kedua dibandingkan dengan blok pertama maka dapat disimpulkan bahwa model kedua dari regresi akan menjadi lebih baik. 4) Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square ). Dilihat dari tabel Model Summary yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen dapat menjelakan variabel dependen. 5) Pengujian Individual / Parsial (Uji t). Pengujian ini diakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen.
HASIL DAN BAHASAN 1. Analisis Deskriptif Variabel – Variabel Penelitian Data yang dikumpulkan dalam penelitian dan diolah, kemudian dianalisis dengan alat statistik yaitu statistik deskriptif. Pengujian statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai variabel yang akan diteliti. Pengolahan statistik deskriptif menunjukkan mengenai jumlah sampel yang diteliti, nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standard deviation dari masingmasing variabel dan dari tahun 2009 sampai dengan 2011. Mean adalah rata-rata hitung untuk mengetahui rata-rata tiap rasio keuangan yang diuji pada penelitian ini. Minimum untuk mengetahui berapa nilai rasio keuangan yang paling kecil untuk tiap jenis rasio keuangan. Maksimum untuk mengetahui berapa nilai rasio keuangan yang paling besar untuk tiap jenis rasio keuangan. Standar deviasi untuk mengetahui berapa besar penyimpangan dari tiap variabel independen. Tujuan menghitung mean, minimum, maksimum, serta standar deviasi dari masing-masing variabel independen. Hasil pengolahan statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
SIZE ROE
75 75
14.86 .00
28.12 .64
23.3710 .1408
4.24631 .11944
FL DOL NPM
75 75 75
.00 -15.14 .00
2.05 12.35 .22
.3109 .9745 .0598
.44337 3.10070 .05556
IS Valid N (listwise)
75 75
.00
1.00
.6267
.48695
Berdasarkan hasil dari 75 sampel data perusahaan yang diuji, menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh secara keseluruhan untuk income smoothing yaitu nilai minimum 0 (tidak melakukan perataan laba), nilai maksimum 1 (melakukan perataan laba) dengan mean 0,6267 dan standar deviasi 0,48695. Ukuran Perusahaan memiliki nilai minimum 14,86, nilai maksimum 28,12 dengan mean 23,3710 dan standar deviasi 4,24631. ROE memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 0,64 dengan mean 0,1408 dan standar deviasi 0,11944. Financial Leverage (FL) memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 2,05 dengan mean 0,3109 dan standar deviasi 0,44337. Operating Leverage (DOL) memiliki nilai minimum 15.14, nilai maksimum 12.35 dengan mean 0,9745 dan standar deviasi 3.10070. Net profit margin (NPM) memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 0,22 dengan mean 0, 0598 dan standar deviasi 0, 05556.
2.
Uji Multikolinearitas Tabel 2 Correlation Matrix
Step 1
Constant
SIZE
ROE
FL
DOL
NPM
Constant
1.000
-.950
-.345
-.240
-.051
-.056
SIZE
-.950
1.000
.193
.133
.045
-.053
ROE
-.345
.193
1.000
-.136
.032
-.363
FL
-.240
.133
-.136
1.000
.001
.197
DOL
-.051
.045
.032
.001
1.000
-.038
NPM
-.056
-.053
-.363
.197
-.038
1.000
Tabel 2 diatas menyajikan korelasi antara variabel independen. Pada umumnya, apabila korelasi diatas 0,90 diantara variabel bebasnya maka terdapat indikasi multikolinieritas. Korelasi antar variabel independen tidak terlalu besar, nilai korelasi tertinggi hanya sebesar 0,197. Hal ini menunjukkan bahwa antar variabel independen tidak ada hubungan yang kuat, atau dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa model ini tidak mengandung unsur multikolinieritas.
.
3. Uji Hosmer and Lemeshow Test ( Goodness-of-Fit-Test)
Tabel 3 Hosmer and Lemeshow Test
Step
Chi-square
Df
Sig.
1
8.035
7
.330
Dari table 3 dapat dilihat bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit sebesar 8,035 dan degree of feedom 7 dengan probabilitas signifikansi 0,330 (0,330 > 0,05). Dengan demikian H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi logistik yang digunakan telah memenuhi kecukupan data (fit).
4. Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test)
Tabel 4 Hasil Overall Model Fit Test 1 Iteration Historya,b,c Iteration
Step 0
-2
Log Coefficients
likelihood
Constant
1
99.108
.507
2
99.106
.518
3
99.106
.518
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 99.106 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter
estimates changed by less than .001.
Iteration Historya,b,c Iteration
Step 0
Log Coefficients
-2 likelihood
Constant
1
99.108
.507
2
99.106
.518
3
99.106
.518
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 99.106
Tabel 5 Hasil Overall Model Fit Test 2 Iteration Historya,b,c,d Iteration
Step 1
Coefficients -2Log likelihood Constant SIZE ROE
FL
DOL
NPM
1
88.481
-.801
.036
4.292
-.797
.000
2.121
2
87.558
-1.099
.044
6.192
-.926
.000
1.946
3
87.318
-1.213
.047
6.660
-.927
.000
1.751
4
86.836
-1.372
.053
6.871
-.923
.001
1.492
5
86.485
-1.546
.059
7.094
-.920
.002
1.213
6
86.393
-1.549
.059
7.101
-.920
.002
1.207
7
86.366
-1.551
.059
7.104
-.920
.003
1.201
8
86.358
-1.552
.059
7.106
-.920
.003
1.197
9
86.357
-1.553
.059
7.107
-.920
.003
1.194
10
86.357
-1.553
.059
7.108
-.920
.003
1.193
a. Method: Enter b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 99.106 d. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.
Tabel 4 dan 5 menunjukkan perbandingan antara nilai -2LL blok pertama dengan -2LL blok kedua. Dari hasil perhitungan nilai -2LL terlihat bahwa nilai blok pertama (Block Number = 0) adalah sebesar 99,106 dan nilai -2LL pada blok kedua (Block Number = 1) adalah sebesar 86,357. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa menambahkan variabel Ukuran Perusahaan, Return On Equity, Financial Leverage, Operating Leverage dan Net Profit Margin akan memperbaiki model regresi
5.
Koefisien Determinasi ( Nagelkerke R2 ) Tabel 6 Model Summry
Step
-2Log Cox&Snell likelihood R Square
1
86.357a
.156
Nagelkerke R Square .213
Dari hasil pengolahan data dengan metode regresi logistik diketahui bahwa uji model -2Log Likelihood menghasilkan sebesar 86,357 dari koefisien determinasi yang dilihat dari Negelkerke R Square adalah 0,213. Artinya adalah variabel independen yaitu ukuran perusahaan, return on equity, financial leverage, operating leverage dan net profit margin mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu perataan laba sebesar 21,3% sedangkan sisanya yaitu sebesar 78,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikut sertakan dengan model.
6. Pengujian Individual / Parsial (Uji t) Tabel 7 Pengujian Regresi Logistic Variables in the Equation
Step 1a
B
S.E.
Wald
Df
Sig.
SIZE
.059
.063
.880
1
.348
ROE
7.108
3.506
4.111
1
.043
FL
-.920
.671
1.877
1
.171
DOL
.003
.010
.111
1
.740
NPM
1.193
5.050
.056
1
.813
Constant
-1.553
1.644
.893
1
.345
a. Variable(s) entered on step 1: SIZE, ROE, FL, DOL, NPM.
Berdasarkan table 7 diatas maka model regresi logistic yang diperoleh adalah sebagai berikut: Variabel konstan model regresi logistic mempunyai koefisien sebesar -1,553, yang berarti jika variabel lain dianggap tetap maka ketepatan waktu pelaporan laporan kekuangan mengalami penurunan sebesar -1,553 satuan. Variabel ukuran perusahaan mempunyai koefisien sebesar 0,059 yang berarti setiap kenaikan satu-satuan variabel pada ukuran perusahaan akan mengalami kenaikan perataan laba sebesar 0,059 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap. Variabel return on equity (ROE) mempunyai koefisien sebesar 7,108 yang berarti setiap kenaikan satu-satuan variabel pada return on equity (ROE) akan menaikan perataan laba sebesar 7,108 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap. Variabel financial leverage mempunyai koefisien negatif sebesar -0,920 yang berarti setiap kenaikan satu-satuan variabel pada financial leverage akan menurunkan perataan laba sebesar -0,920 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap. Variabel operating leverage mempunyai koefisien negatif sebesar 0,003 yang berarti setiap kenaikan satu-satuan variabel pada operating leverage akan menurunkan perataan laba sebesar 0,003 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap. Variabel net profit margin mempunyai koefisien negatif sebesar 1,193 yang berarti setiap kenaikan satu-satuan variabel pada net profit margin akan menaikkan perataan laba sebesar 1,193 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap
7. Omnibus Test Of Model Coefficient (Pengujian Simultan) Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependennya yaitu perataan laba, Hasil Omnibus Test Of Model Coefficient dapat dilihat pada table 8 sebagai berikut:
Tabel 8 Omnibus Tests of Model Coefficients
Step 1
Chi-square
Df
Sig.
Step
12.749
5
.026
Block
12.749
5
.026
Model
12.749
5
.026
Dari pengujian regresi logistik dengan melihat tabel 4.8 diketahui nilai Chi-Square sebesar 12,749 dengan degree of freedom 5. Adapun tingkat signifikansi sebesar 0,026 < 0,05. Maka Ha tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan signifikan 5% variabel Ukuran Perusahaan, Return On Equity, Financial Leverage, Operting Leverage dan Net Profit Margin secara bersama-sama berpengaruh terhadap perataan laba.
Uji Hipotesis 1.
Pengaruh ukuran perusahaan (SIZE) terhadap perataan laba. H01= Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Ha1= Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Dari hasil pengujian parsial (individu) yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat dari tabel diatas bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki nilai wald sebesar 0,880 dan signifikansi sebesar 0,348. Signifikansi yang ditentukan yaitu sebesar 5% (0,348 > 0,05) sehingga H01 tidak ditolak sedangkan Ha1 ditolak, artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Hasil pengujian ini konsisten dengan penelitian Dewi dan Carina (2008), Nasser dan Parulian (2006), dan Yusuf dan Soraya (2004). Tidak adanya pengaruh ukuran perusahaan dapat timbul karena perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di BEI adalah perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang besar. Perusahaan yang besar tentunya tidak lepas dari pengawasan manajemen yang kuat. Hal ini membuat manajer takut untuk melakukan perataan laba. 2.
Pengaruh return on equity (ROE)terhadap perataan laba. H02 = Return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Ha2= Return on equity berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Dari hasil pengujian parsial (individu) yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat dari tabel diatas bahwa variabel return on equity (ROE) memiliki nilai wald sebesar 4,111 dan signifikansi sebesar 0,043. Signifikansi yang ditentukan yaitu sebesar 5% (0,043 < 0,05) sehingga H02 ditolak artinya return on equity berpengaruh signifikan terhadap perataan laba dan Ha2 tidak ditolak. 3.
Pengaruh financial leverage (FL) terhadap perataan laba. H03 = Financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Ha3 = Financial leverage berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Dari hasil pengujian parsial (individu) yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat dari tabel diatas bahwa variabel financial leverage memiliki nilai wald sebesar 1,877 dan signifikansi sebesar 0,171. Signifikansi yang ditentukan yaitu sebesar 5% (0,171 > 0,05) sehingga H03 tidak ditolak sedangkan Ha3 ditolak, artinya financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Hasil pengujian ini konsisten dengan penelitian Dewi dan Carina (2008). Hal ini disebabkan karena perusahaan besar sehingga ketika memerlukan dana, perusahaan dengan mudah mendapatkannya, sehingga tidak perlu melakukan perataan laba. 4.
Pengaruh operating leverage ( DOL) terhadap perataan laba. H04 = Operating leverage (DOL) tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Ha4 = Operating leverage (DOL) berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Dari hasil pengujian parsial (individu) yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat dari tabel diatas bahwa variabel Degree of Operating Leverage memiliki nilai wald sebesar 0,111 dan signifikansi sebesar 0,740. Signifikansi yang ditentukan yaitu sebesar 5% (0,740 > 0,05) sehingga H04 tidak ditolak sedangkan Ha4 ditolak artinya Degree of Operating Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Hasil pengujian ini konsisten dengan penelitian Nasser dan Parulian (2006). Hal ini disebabkan karena semakin besar nilai income yang didapat maka semakin besar pula nilai DOL dan dapat membuat banyak invstor menaruh minat terhadap perusahaan. Hal ini membuat manajer diawasi oleh investor, sehingga manajer tidak bisa melakukan praktik perataan laba. 5.
Pengaruh Net Profit Margin terhadap perataan laba. H05 = Net Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Ha5 = Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Dari hasil pengujian parsial (individu) yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat dari tabel diatas bahwa variabel net profit margin memiliki nilai wald sebesar 0,056 dan signifikansi sebesar 0,813. Signifikansi yang ditentukan yaitu sebesar 5% (0,813 > 0,05) sehingga H05 tidak ditolak sedangkan Ha5 ditolak. Artinya net profit margin Tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Hasil pengujian ini konsisten dengan hasil penelitian Dewi dan Carina (2008), hal ini disebabkan karena semakin tinggi nilai NPM suatu perusahaan, maka semakin besar juga nilai salesnya dengan begitu membuat investor tertarik terhadap perusahan tersebut. Hal ini membuat manajer diawasi oleh investor sehingga tidak bisa melakukan praktik perataan laba.
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
No
Variabel
H0
Hasil
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
Tidak ditolak
1 ROE tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Financial leverage tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
ROE
2
Financial leverage
3
Tidak ditolak
Operating leverage
Operating Leverage tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
Tidak ditolak
Net Profit Margin
Net profit margin tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
Tidak ditolak
Ukuran Perusahaan, ROE, financial Leverage, operating Leverage, Net Profit Margin
Ukuran Perusahaan, ROE, financial Leverage, operating Leverage, Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap perataan laba
Ditolak
4 5 6
Ditolak
SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk mencari bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan, return on equity, financial leverage, operating leverage, net profit margin, dan mencari bukti empiris saat variabel ukuran perusahaan, return on equity, financial leverage, operating leverage, net profit margin digabungkan yang berguna untuk membuktikan apakah berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka penelitian ini mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba Return on equity berpengaruh terhadap praktik perataan laba Financial leverage tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba Operating leverage tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba Net profit margin tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba Ukuran perusahaan, return on equity, financial leverage, operating leverage, net profit margin dengan melakukan pengujian secara serentak variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
Pada dasarnya jika dilihat dari sisi publik, praktik perataan laba sebenarnya diperbolehkan, asalkan dalam melakukan praktik tersebut dilakukannya dengan transparan karena publik pastinya menginginkan adanya pelaporan yang transparan. Selain itu praktik perataan laba diperbolehkan apabila bukan untuk keuntungan manajemen atau pribadi, namun keuntungan keperusahaan. Praktik perataan laba dilakukan dengan mengubah kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan dengan cara berusaha untuk tidak menyalahi aturan, misalnya dengan melakukan pemilihan kebijakan akuntansi yang tepat agar laba terlihat baik. Investor, dewan komisaris, dan komite audit menaruh
perhatian terhadap kinerja dari manajemen, sehingga perataan laba yang dilakukan tidak boleh menyalahkan ketentuan yang ada.
2. Keterbatasan dan Saran Keterbatasan: 1) Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang berada di indonesia dan terdaftar di BEI. 2) Penelitian ini hanya menggunakan periode penelitian selama 3 tahun yaitu dari tahun 2009-2011. 3) Variabel yang digunakan hanya 5 variabel independen yaitu, ukuran perusahaan, return on equity, financial leverage, operating leverage, net profit margin. Saran : Berdasarkan uraian keterbatasan pada penelitian diatas, maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi bagi peneliti selanjutnya, yaitu: 1) Memperluas objek penelitian, dengan menambahkan jenis industri seperti menggunakan perusahaan manufaktur. 2) Memperpanjang tahun penelitianya tidak hanya 3 tahun, atau dengan memperbaharui tahun penelitiannya. Tujuannya untuk memperlihatkan dan menggambarkan kondisi perusahaan yang go public di Indonesia. 3) Melakukan pengembangan variabel yang belum digunakan seperti price to book value dan return saham yang mungkin dapat mempengaruhi praktik perataan laba, dan memperbanyak variabel tidak hanya menggunakan 5 variabel saja, tetapi dengan menggunakan lebih dari 5 variabel.
REFERENSI
Anggraini, F. dan Trisnawati, I. 2008. Pengaruh Earning Management Terhadap Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No.1, hlm 23-26.
Konservatisme
Anthony, R. N. dan Govindarajan. 2003. Management Control System. Edisi 12. Atmini, Sari. “Standar Akuntansi yang Memberi Peluang Bagi Manajemen Untuk Melakukan Praktik Perataan Laba”, No. 18 Januari 2000. Belkaouli, A.R. 2004. Accounting Theory. Edisi 5. Inggris: Thomson Learning. Budiasih, I. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba, Jurnal Akuntansi dan bisnis, Vol. 4, No.1, hlm 1-14. Budileksmana, A. Dan E. Andriani. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi Investasi, Vol.6, No.2, hlm. 205-222
Dewi,S. P. dan Carina. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba. Jurnal akuntansi/ Tahun XII, No.2, hlm. 117-131. Dwimulyani, S. dan Y. Abraham. 2006. Analisis perataan penghasilan (income smoothing): Faktor-Faktor yang mempengaruhi dan kaitannya dengan kinerja saham perusahaan publik di indonesia. Jurnal informasi, perpajakan, akuntansi, dan keuangan publik, vol. 1, No. 1, hlm 1-14. Ghozali, I. 2006. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit-Undip. Gitman, L. J. 2009. Principles of Managerial Finance. Edisi 12. New York: Pierson Prentice Hall Harahap, S. S. 2001. Teori Akuntansi, Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, hlm 7. Juniarti dan Corolina. 2005. Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Status Perataan Laba ( Income Smoothing) Pada Perusahaan-perusahaan Go Public.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 7, No.2, hlm. 148 – 162. Nasser, E. M. dan Parulian, T. 2006. Pengaruh Faktor-Faktor Internal Perusahaan terhadap Income Smoothing, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi, Vol 6, No. 1, hlm 75-100. Natalia, I. 2009. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Financial LeverageTerhadap Perataan Laba. Jurnal Akuntansi Kontemporer, vol.1, No. 2, hlm 143-165. Suwito, E. dan Herawaty, A. 2005. Analisi pengaruh karakteristik perusahaan terhadap tindakan perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di BEI, SNA VII Solo, 15-16 september, hlm 136-146. Tresnaningsih, E. 2008. Manajemen Laba Pada Perusahaan Dengan Permasalahan Free Cash Flow dan Peran Moderasi Dari Monitoring Eksternal. Jurnal Akuntansi Keuangan Indonesia, vol. 5, No. 1 Juni 2008
RIWAYAT PENULIS Zefanya Mendila lahir di kota Muntilan pada 05 Oktober 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada 2013.