Bab III data teknis beton pracetak
BAB III DATA TEKNIS BETON PRACETAK PAESA-PSA SYSTEM 3.1 Spesifikasi Material Sistem Struktur Pracetak PAESA – PSA 3.1.1
Material Struktur Spesifikasi bahan struktur pracetak PAESA-PSA telah disesuaikan
dengan peraturan SK-SNI -T-15-1991-03 antara lain sebagai berikut : 1)
Material Beton Material beton terdiri dari : Pasir - Pasir beton / cor Baja Tulangan - Baja Tulangan Deform (BJTD)
: U – 39 (fy = 400 MPa)
- Baja Tulangan Polos (BJTP)
: U – 24 (fy = 240 MPa)
- Baja Tulangan Sling (Ф8mm)
: U – 50 (fy = 500 Mpa)
- Modulus Elastisitas (Es)
: 200000 MPa
- Modulus Geser (G)
: 80000 MPa
- Nisbah Poisson ()
: 0.3
- Koefisien Pemuaian ()
: 12 x 10-6 / C
Kerikil atau Split Split harus terhindar dari kotoran-kotoran seperti lumpur dan zat-zat organik lainnya. Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 1
Bab III data teknis beton pracetak Secara umum spesifikasi material beton yang digunakan adalah : (A) Kuat Tekan Beton 28 Hari
: K-400 , fc = 33.2MPa
(B) Modulus Elastisitas Beton : Ec = wc1.5 x 0.043f’c MPa dimana wc=2400 kg/m3 Ec = 29130,93 MPa Spesifikasi material beton tersebut diatas sesuai dengan saat pengujian Sistem Struktur Pracetak PAESA-PSA di Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan (Pusat Litbang Permukiman, Cileunyi Bandung, Desember 2005). 2) Material Sambungan ( Grouting Material ) Jenis Bahan Grouting : Combextra STD Fosroc atau yang setara Mutu Bahan Grouting pada joint balok kolom adalah : K– 50, f’c = 37.3 MPa 3.1.2
Kayu dan Kayu Lapis
1) Kayu Untuk Bekisting
: Kayu kelas Kuat II
2) Kayu Lapis untuk Bekisting : Jenis Phenol Film Tebal -18 mm 3.1.3
Baja
Penggunaan baja ada pada bekisting / moulding 1) Pelat baja bekisting (moulding) : Tebal 3 mm 2) Dan Accessories lain
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 2
Bab III data teknis beton pracetak 3.1.4
Standart Acuan Material yang dipakai dalam memproduksi komponen struktur pracetak
Sistem PAESA-PSA mengikuti standar acuan yang terdapat dalam : 1) ASTM : American Standard and Testing Material 2) NI – 8 : Peraturan Semen Portland Indonesia 3) “Laporan Pengujian” dari Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan Pusat Litbang Permukiman, Cileunyi Bandung ‘Desember 2005. Spesifikasi produsen Combextra atau yang setara. Sistem joint balok kolom telah sesuai dengan SNI – 03 – 1726 – 2002 tentang “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung” 3.2 Fabrikasi Komponen Sistem Pracetak PAESA-PSA Keseluruhan komponen pracetak sistem PSA dapat dirakit di pabrik ataupun di lapangan (lokasi proyek). Dengan pengawasan yang baik dan mengikuti standar kerja yang telah diatur, akan diperoleh komponen pracetak yang berkualitas dan tanpa finishing dengan ketepatan dan kepresisian yang baik. Komponen pracetak sistem PSA dapat juga diproduksi secara massal (mass product) dengan cepat, kualitas permukaan beton yang rapi, hal ini tergantung pada jumlah bekisting (moulding) yang tersedia dan kesiapan lahan tempat fabrikasi (fabrication area) dan tempat penumpukan komponen (stocking area).
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 3
Bab III data teknis beton pracetak 3.2.1
Proses Fabrikasi Komponen Pracetak Tahapan fabrikasi dimulai dari pasokan besi yang telah di informasikan
mengenai diameter, panjang pemotongan dan jumlah total secara global dalam BBS, kemudian dilanjautkan dengan pengukuran dan pemotongan tulangan. Fabrikasi tulangan mengacu pada shop drawing komponen per komponen, yang kemudian diperinci dalam bar-cutting & bar bending. Untuk
mempermudah
dan
sekaligus
mempercepat
pelaksanaan,
pemotongan dapat juga dilakukan juga di pabrik baja dengan maksud meminimalisir bahan sisa (waste material). Fabrikasi komponen pracetak sistem Paesa - PSA menggunakan moulding
pelat
baja
yang
dapat
dipakai
berulang-ulang
sehingga
meminimalisir biaya bekisting. Sistem cetakan merupakan rangkaian berbagai komponen moulding yang dapat dipasang dan dibuka dengan mudah. Selanjutnya berturut-turut dapat dilakukan pemasangan tulangan ke dalam bekisting dan pengecoran, tentunya setelah dilakukan pemeriksaan mendetail untuk memastikan tidak dijumpai kesalahan-kesalahan dalam pembesian. Pekerjaan
ini dapat dilakukan dalam jumlah banyak (mass
product), tergantung dari jumlah cetakan (moulding) yang tersedia dilapangan. Flow chart fabrikasi komponen beton pracetak PAESA-PSA System terlihat pada gambar 3.1 dan lampiran 1 sebagai check list untuk setiap peralatan, proses pra pengecoran, moulding, pasca pengecoran, pipa lubang grouting.
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 4
Bab III data teknis beton pracetak
Gambar 3.1: Flow Chart Fabrikasi Komponen Precat Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 5
Bab III data teknis beton pracetak 3.2.2 Cetakan (Moulding) Komponen Pracetak
Cetakan
(moulding)
komponen
pracetak
sistem
PAESA-PSA
menggunakan bahan pelat baja yang dapat dipakai berulang-ulang dengan tingkat repetisi yang tinggi. Tingkat pengulangan ini akan berdampak pada biaya produksi, dimana semakin tinggi tingkat repetisi akan semakin rendah biaya produksinya. Cetakan komponen merupakan rangkaian berbagai elemen dapat dipasang dan dibuka secara mudah. a. Cetakan Komponen Kolom Cetakan komponen kolom dimensinya 340 X 340 mm, dengan panjang disesuaikan dengan hasil perencanaan. Untuk membuat bekisting kolom tersebut diperlukan elemen-elemen seperti diuraikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 : Komponen Bekisting Kolom 340 X 340 mm No
Komponen Moulding
1
WF 250 X 125 X 6 X 9
2
WF 200 X 100 X 5.56 X 8
3
UNP 100 X 50 X 5
4
UNP 50 X 38 X 5
5
HOLLOW 50 X 50 X 3
6
SIKU 50 X 50 X 6
7
PLATE MOULD 3 MM
8
PLATE LIFTING LUG 10 MM
9
BAR EXTENTION COLUMN Ф10 MM
10
SPRING EXTENTION COLUMN D12 MM
11
CREW EXTENTION COLUMN
12
STEK PLATE D12 MM
13
SPARING PLATE D12 MM
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 6
Bab III data teknis beton pracetak
8 5 6 7 3 1
Gambar 3.2. : Moulding kolom
Gambar 3.3 : Stopper kolom
Tulangan Utama Kolom berfungsi sebagai stek untuk kolom diatasnya
Gambar 3:4: Hasil pencetakan komponen kolom Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 7
Bab III data teknis beton pracetak Alternatif lain untuk moulding kolom adalah : 1. Bekisting baja untuk kolom bisa juga dilakukan pencetakan secara terpisah seperti dibawah ini.
Gambar 3.5 : Bekisting baja untuk Kolom 2. Bekisting kayu dan kayu lapis
For erection
Pipa untuk Grouting
Gambar 3:6 : Bekisting kayu untuk Kolom
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 8
Bab III data teknis beton pracetak b. Cetakan Komponen Balok Komponen balok 250 X 400 mm, panjang disesuaikan dengan perencanaan (moulding yang sudah ada panjangnya 6 m). Untuk membuat bekisting balok tersebut diperlukan komponen-komponen moulding seperti diuraikan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 : Komponen Bekisting Balok 250 X 400 mm No.
Komponen Molding
1
WF 250 X 125 X 6 X 9
2
WF 200 X 100 X 5.56 X 8
3
UNP 100 X 50 X 5
4
UNP 50 X 38 X 5
5
HOLLOW 50 X 50 X 3
7
HOLLOW 100 X 50 X 3
8
SIKU 50 X 50 X 6
9
PLATE MOULD 3 MM
10
PLATE LIFTING LUG 10 MM
11
BAR EXTENTION BALOK Ф10 MM
12
SPRING EXTENTION BALOK D12 MM
13
SCREW EXTENTION BALOK
14
STOPPER PLATE 12 MM
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 9
Bab III data teknis beton pracetak Komponen dirangkai menjadi cetakan balok seperti pada Gambar 3.7 dan 3.8:
10 7 9 3 1
Gambar 3.7 : Bekisting Balok
Gambar 3.8: Stopper Balok
Alternatif lain untuk bekisting balok adalah : 1. Bekisting baja untuk balok dengan sistem terpisah seperti gambar 3.9.
Gambar 3.9 : Bekisting Balok
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 10
Bab III data teknis beton pracetak 2.
Bekisting balok dari kayu dan kayu lapis seperti gambar 3.10. Stek Balok
Tulangan Utama Balok
Gambar 3.10 : Contoh pabrikasi komponen balok c. Cetakan Komponen Pelat Komponen pelat tebal rencana 120 mm, Panjang dan lebar disesuaikan dengan perencanaan. Untuk membuat bekesting pelat tersebut diperlukan komponenkomponen seperti diuraikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 : Komponen Bekesting Pelat No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Komponen Moulding MAIN FRAME 1&2 (75 X 45 X 3) MAIN ADJUSTER 1&2 (75 X 45 X 3) TUTUP PIPA FRAME (3 X 39 X 69) PIN Ф10 UNP 75 X 45 X 5 DISTANCE FRAME 50 X 50 X 3 TUTUP DISTANCE FRAME 50 X 50 X 3 PLATE DISTANCE FRAME ADJUSTER DISTANCE FRAME SUB FRAME 30 X 30 X 3 PLATE ADJUST SUB FRAME SUB ADJUSTER PLATE T PLATE SIKU
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 11
Bab III data teknis beton pracetak Komponen-komponen pada gambar 3.11 dibawah ini dirangkai menjadi cetakan pelat.
1
13
2
4
12
10 14
11
Gambar 3.11 : Komponen moulding pelat dari baja Bekisting (moulding) pelat ini sangat fleksibel karena dapat dirangkai dalam berbagai ukuran panel pelat sesuai dengan hasil perencanaan.
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 12
Bab III data teknis beton pracetak Alternatif lain bekisting pelat adalah kayu seperti pada gambar dibawah ini.
Stek tulangan pelat
Gambar 3.12 : Cetakan pelat dari kayu 3.3
Perawatan Cetakan (Moulding) Untuk pengiriman jarak jauh antar pulau dengan menggunakan transfortasi kapal laut dalam waktu yang cukup lama harus terlindung dari korosi pengaruh penguapan kadar garam (proses dalam packing harus benar-benar diperhatikan). Sebelum dan sesudah pencetakan moulding harus diolesi dengan oli secara merata.
3.4
Proses Perakitan Cetakan (Moulding) Permukaan tanah tempat letaknya cetakan (moulding) harus rata
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 13
Bab III data teknis beton pracetak Buat dudukan moulding dari beton dengan posisi melintang terhadap cetakan (moulding) Tempatkan cetakan (moulding) diatas dudukan dengan posisi yang baik dan benar Untuk menghindari kesalahan-kesalahan lain pahamilah terlebih dahulu shop drawing moulding 3.5 Proses Pabrikasi Tulangan Tulangan yang digunakan pada komponen struktur pracetak dapat terdiri dari berbagai macam ukuran, tergantung pada hasil perencanaan. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, maka perlu dipenuhi hal-hal berikut : 3.5.1 Penyimpanan tulangan (1)
Tulangan harus ditempatkan pada tempat yang terlindung dari cuaca agar terhindar dari pengaruh korosi dan kotoran lainnya,
(2)
Tulangan harus disimpan dan disusun berdasarkan ukurannya agar memudahkan dalam pengambilan barang,
(3)
Tulangan tidak boleh diletakkan langsung diatas tanah, dan harus diberi ruang antara.
3.5.2 Pemotongan dan pembentukan tulangan (1)
Tulangan tidak boleh dipotong dengan menggunakan alat las,
(2)
Tulangan harus dipotong dengan panjang dan bentuk berdasarkan gambar kerja,
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 14
Bab III data teknis beton pracetak (3)
Bengkokan tulangan harus memenuhi persyaratan tulangan dan gambar kerja, seperti : a.
Tulangan sengkang / beugel (stirrup) Toping
Pelat 12 cm Sengkang Beam 25/40
Gambar 3.13 : Tulangan sengkang balok Keterangan : -
Bengkokan tulangan mempunyai sudut 45o dan dengan panjang bengkokan 6D atau 50 mm
-
Tulangan yang berhadapan harus sejajar satu dengan lainnya
-
Ketinggian tulangan sengkang adalah tinggi manfaat balok atau kolom.
b. Tulangan Ujung Tepi
Gambar 3.14 :Tulangan Ujungl Tepi Tulangan atas balok harus dibengkokkan sampai pada tulangan bawah balok dan ujungnya dibengkokkan dengan sudut 45o Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 15
Bab III data teknis beton pracetak mengarah keatas dengan panjang 6D atau 50 mm. Tulangan bawah dibengkokan dengan sudut 45o mengarah keatas dengan panjang 6D atau 50 mm. c. Tulangan Erection Pelat
Gambar 3.15 : Tulangan connector pada komponen pelat lantai
-
Diameter tulangan handling digunakan ukuran Ф10 mm. Panjang kira-kira 1100 mm
-
Jarak tulangan pelat adalah 15 cm s/d 20 cm atau diperoleh berdasarkan hasil perhitungan.
d. Pembengkokan Tulangan
12D 4D
Gambar 3.16 : Penjangkaran Tulangan
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 16
Bab III data teknis beton pracetak 3.6 Lahan Penumpukan (stocking Area) Penumpukan komponen pracetak sebaiknya ditempatkan pada lahan yang relatif luas untuk mempermudah mobilisasi ketika akan diangkut ke lapangan pekerjaan. Komponen harus disusun sesuai dengan rencana pemasangan. Komponen yang lebih dahulu dipasang ditempatkan pada bagian terluar stocking area, demikian selanjutnya untuk komponen yang berikutnya. Lokasi penumpukan harus dibuat rata dan pada tanah keras (padat). Untuk mengoptimalkan penumpukan, maka penyusunan komponen pracetak dapat dilakukan bertumpuk keatas. untuk komponen pracetak kolom, balok dan pelat. Komponen-komponen pracetak diletakkan diatas dua balok kayu 5/10 atau 6 / 12. Pastikan bahwa balok-balok kayu tersebut berada dalam satu garis lurus dengan balok kayu diatasnya. Hal ini untuk mencegah beban tambahan akibat eksentrisitas gaya perletakan. Jika komponen disusun dengan baik dan benar maka komponen pelat dapat disusun sebanyak 6 – 8 komponen sedangkan komponen balok dan kolom dapat disusun membentuk segitiga sebanyak 7 – 10 komponen tergantung panjang dan berat per komponen. Penyimpanan komponen pracetak kolom, balok dan pelat seperti pada gambar dibawah ini.
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 17
Bab III data teknis beton pracetak
Stek Balok
Titik Angkat
Kayu 6 / 12 Tul. Utama
Gambar 3.17: Penumpukan Komponen balok Komponen Kolom
Tulangan Utama
Kayu 5/10 atau 6/12
Gambar 3.18 : Penumpukan komponen kolom
Gambar 3.19 : Penumpukan komponen pelat lantai
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 18
Bab III data teknis beton pracetak 3.7 Penomoran Komponen Pracetak Untuk mencegah kesalahan dalam proses pemasangan, maka pada setiap komponen pracetak harus ditulis informasi yang menyatakan nomor komponen dan tanggal pengecoran. Penomoran komponen pracetak sistem Paesa - PSA terdiri dari tiga index, dua index pertama adalah index utama dan satu index terakhir merupakan tambahan (optional). [alphabet][number][alphabet] Contoh: B3R Defenisi: Index ke-1 = menyatakan jenis komponen pracetak. Beberapa jenis komponen pracetak antara lain : B
berarti beam , beam yang dicetak tidak penuh dimana sisa tinggi balok (setebal pelat) akan dicor di lokasi (cast in situ).
C
berarti elemen kolom pracetak.
HS berarti elemen pelat (half slab). AR berarti architectural panel, seperti list plank atau ornamen arsitektur lainnya. ST
berarti elemen tangga pracetak.
Index ke-2 = menyatakan posisi level lantai dimana elemen struktur tersebut ditempatkan. Dalam contoh angka “3” menyatakan elemen tersebut berada pada lantai ke-3. Untuk elemen balok pada lantai dasar (sloof) diberi index “0” (nol) sedangkan
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 19
Bab III data teknis beton pracetak elemen kolom dimulai dengan index “1” untuk kolom lantai dasar. Index ke-3 = (optional) merupakan index tambahan untuk membedakan kekhususan suatu elemen. Index tambahan tersebut dapat berupa : R
menyatakan reinforced (tulangan). Sebagai contoh B3 dan B3R berarti dua elemen half beam yang hampir identik akan tetapi berbeda pada detail penulangannya.
V
untuk elemen pelat dengan bukaan (void),dst
X
menyatakan kekhususan lainnya.
3.8 Tim Fabrikasi (Fabrikasi Team) Tim Fabrikasi terdiri dari tiga tim, yaitu sebagai berikut : (1) Tim persiapan casting yang terdiri dari kira-kira 7 orang pekerja (satu tim), bertugas memotong dan merangkai besi sesuai shop drawing. a. 1 (satu) orang pengawas (pelaksana) b. 1 (satu) orang mandor c. 1 (satu) orang kepala tukang d. 2 (dua) orang tukang besi e. 2 (dua) orang pekerja (2) Tim persiapan Bekisting (setting Moulding) yang terdiri dari kira-kira 10 orang pekerja (satu tim), bertugas memasang dudukan & merangkai
Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 20
Bab III data teknis beton pracetak elemen-elemen sesuai gambar rencana shop drawing moulding (Balok, Kolom, dan Pelat). a. 1 (satu) orang pengawas (pelaksana) b. 1 (satu) orang mandor c. 2 (dua) orang tukang d. 6 (enam) orang pekerja Tim pencetakan (dengan cast-insitu manual / cor di tempat) terdiri dari kira-kira 10 orang pekerja (satu tim),pekerjaan ini dirangkap oleh tim persiapan bekisting, bertugas yang menempatkan (install) besi ke bekisting, mengecor dan membersihkan cetakan. (3) Tim stocking area terdiri dari kira-kira 3 orang pekerja, bertugas untuk mengangkat komponen dari cetakan dan menumpuk dengan susunan urutan pelaksanaan erection ditempat yang telah disediakan (stocking area). 3.9 Erection Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam pelaksanaan erection adalah : 1. Posisi waktu handling komponen harus dalam keadaan seimbang karena kalau tidak dapat mengakibatkan kesulitan dalam penempatan komponen 2. Penempatan komponen harus benar-benar rapi pada posisinya seperti terlihat pada gambar 3.21. 3. Sebelum komponen disokong dengan baik (kolom dengan braces, balok dengan stud & pelat dengan schafolding) sling crane tidak boleh dilepas, Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 21
Bab III data teknis beton pracetak hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (kemungkinan buruk jatuhnya komponen karena penempatan komponen belum benar pada posisinya) 4. Lengkapi pekerja-pekerja erection dengan peralatan keselamatan seperti: helm, safety belt, dan lain-lain.
Gambar 3.20 : Pelaksanaan Grouting
Gambar 3.21 : Pelaksanaan Erection Kolom, Balok, pelat, dan Pengikatan joint Balok dan Kolom Pembangunan rumah susun sederhana dengan menggunakan teknologi beton pracetak PAESA – PSA System
III - 22