11
BAB III ANALISA
3.1
Tahapan-tahapan Metode Tahsin Secara garis besar metode tahsin dibagi menjadi 4 tahapan diantaranya adalah : 1. Dasar-dasar tahsin 2. Pengucapan huruf hijaiyah 3. penyempurnaan membaca tanda panjang dan ilmu tajwid 4. istilah-istilah dalam Al-Qur an Untuk lebih memudahkan, keempat tahap di atas akan dijabarkan melalui tabel berikut : Tabel 3.1 Pengklasifikasian metode Tahsin Dasar-dasar tahsin Pengucapan huruf hijaaiyah
Tidak konsisten terhadap mad asli Tidak konsisten dengan gunnah Tidak sempurna vocal kesalahan pengucapan sukun Alif sampai Ya Mad Far'i
Penyempurnaan membaca tanda panjang dan tajwid
Istilah dalam Al Qur'an
Nun mati dan tanwin
Hamzah Sukun Idzhar Idghom Iqlab Ikhfa
Mim mati Idghom Hamzah Qotho Hamzah Washol Tafkhim Tarqiq Waqof Saktah
Bigunnah Bilagunnah
12
Imalah Tahsil Naql Nun Wiqoyah
3.2
Dasar-dasar Tahsin 1. Tidak konsisten terhadap mad asli Apabila menemui tanda mad, di dalam pembacaannya tidak boleh tergesagesa dan tidak boleh kepanjangan, untuk itu solusinya dengan sedikit mengayunkan suara. 2. Tidak konsisten terhadap gunnah Setiap kali bertemu dengan mim tasydid, nun tasydid, nun mati, tanwin, mim mati bertemu dengan Ba tahan suara kita tidak boleh tergesa-gesa. 3. Ketidaksempurnaan vocal ketika membaca Al Qur an Ketika membaca huruf berharokat fathah buka rongga mulut dengan bukaan mulut yang sempurna, ketika membaca huruf
berharokat
dhommah moncongkan kedua bibir kita dengan sempurna, ketika membaca huruf kasroh naikkan tengah mulut kita kelangit-langit atau turnkan rahang ke bawah. 4. Kesalahan mengucapkan huruf sukun ( tanda mati ) Ketika menemui huruf sukun kerap kali kita mendengar pantulan dari huruf tersebut. Untuk itu harus dihindari pantulan suara ketika mengucapkan huruf sukun.
3.3
Pengucapan Huruf Hijaaiyah Huruf hijaaiyah ada 29, yaitu :
13
alif
= ba
= ro
= ghain
= zai
= fa
= sin
= qaf
ta
tsa syin
= ka
= jim = sod
= lam
= dhad
= mim
= tha
= nun
= zha
= wau
= ain
= ha
= ha
= kha
= dal
= djal
= hamzah
= ya
14
Penting sekali mengetahui bagaimana membaca huruf-huruf hijaaiyah sesuai dengan makhorujul huruf yaitu mengetahui tempat keluar huruf-huruf hijaaiyah Adapun tempat keluar huruf itu ada empat : 1. Tenggorokan 2. Lidah 3. Dua bibir 4. Pangkal hidung
3.4
Penyempurnaan Membaca Tanda Panjang Dan Tajwid 1. Hukum Mad Arti mad menurut bahasa tambahan, menurut istilah memanjangkan lama suara ketika mengucapkan huruf mad. Huruf mad ada 3 : 1. waw sukun yang sebelumnnya huruf berharokat dhommah 2. ya sukun yang sebelumnya huruf berharokat kasroh 3. alif yang sebelumnya berharokat fathah
adapun pembagian mad, sebagai berikut : 1. mad asli : panjangnnya hanya 2 harokat 2. mad far I :panjangnya 2 sampai 6 harokat. Pemanjangan mad ini ada yang karena bertemu dengan hamzah, ada yang karena waqof (berhenti) ada yang karena bertemu dengan huruf sukun dan ada yang karena aslinya harus dibaca panjang pembagian mad far I : 1. mad wajib muttashil yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat, panjangnya 5 harokat ketika wasol dan 6 harokat ketika waqof.
15
2. mad jaiz munfashil yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah. Panjangnya 2 5 harokat. Pembacaannya harus seragam, kalau memulai dengan 2 harokat maka harus seterusnya 2 harokat. 3. mad shilatowiylah yaitu apabila terdapat ha dhomir bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah. Panjangnnya seperti ma jaiz munfashil . yaitu apabila terdapat ha
dhomir bertemu dengan selain hamzah.
Panjangnnya 2 harokat. A. Ha dhomir tidak dibaca 2 harokat apabila salah satu huruf sesudah atau sebelumnnya mati B. Selain ha dhomir tidak dibaca panjang C. Pengecualian keterangan di atas terdapat di surat Al-Fur qon 69 dan Az Zumar . -Ha dibaca panjang 2 harokat walaupun sebelumnya huruf mati -Ha dibaca pendek walaupun sebelum dan sesudah ha huruf hidup. 4. mad badal Yaitu apabila terdapat hamzah bertemu dengan mad panjangnya 2 harokat
Yang dibaca karena sukun 1. mad aridh lisukun Yaitu apabila mad thobi I jatuh sebelum huruf yang diwaqofkan. Panjangnya 2
6 harokat.
2. mad lin yaitu apabila berhenti pada suatu huruf sebelumnya waw sukun atau ya sukun yang didahului oleh huruf berharokat fathah. Panjangnnya 2
6 harokat
16
3. mad iwad yaitu berhenti pada huruf yang betanwin fathah panjangnnya 2 harokat 4. mad tamkin yaitu apabila terdapat ya bertasydid bertemu dengan ya sukun. panjangnnya 2 harokat. 5. mad lazim mutsaqolkilmi yaitu apabila terdapat huruf yang bertasdid jatuh sesudah huruf mad. Panjangnnya 6 harokat . 6. mad lazim mukhoffaf kilmi yaitu apabila terdapat huruf sukun jatuh sesudah mad badal. Panjangnnya 6 harokat, mad ini hanya terdapat disurat Yunus : 51 dan 91 7. mad farq yaitu apabila terdapat huruf yang bertasdid jatuh setelah mad badal. Panjangnnya 6 harokat. Mad in hanya terdapat di dalam surat Al an am : 143-144, surat Yunus : 59 dan surat An Naml : 59 8. mad lazim harfi mutsaqol yaitu huruf-huruf di awal surat yang pembacaannya diidghomkan. panjangnya 6 harokat. 9. mad lazim harfi mukhoffaf sama seperti di atas, namun tanpa diidghomkan 2. Hukum mim mati dan tanwin Di dalam membaca Al-Qur an kita akan mendapatkan nun mati atau tanwin yang terdapat dalam setiap ayat. Pengucapan nun mati atau tanwin ada yang harus jelas (idzhar), ada yang harus samar (ikhfa), ada yang harus lebur sehingga nun mati atau tanwin tersebut tak terlihat (idghom) dan ada yang berubah menjadi mim (iqlab). untuk itu kita bahas satu persatu hukum-hukum tersebut di atas.
17
1. Idzhar, artinya jelas. Sedangkan menurut ilmu tajwid : Pembacaan nun mati atau tanwin yang sesuai dengan makhrojnya (tanpa menggunahkannya) apabila bertemu dengan salah satu huruf idzhar. 2. Idghom, artinya memasukan. Menurut ilmu tajwid :Pengucapan nun mati atau tanwin secara lebur ketika bertemu huruf-huruf idghom, atau pengucapan dua huruf seperti 2 huruf
yang
ditasydidkan, Pembacaan idghom ada yang harus digunnahkan yang disebut idghom bigunnah dan ada yang tidak harus digunnahkan yang disebut idghom bilagunnah 3. Iqlab, artinya merubah, yang dimaksud disini adalah pengucapan nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf ba yang berubah menjadi mim dan disertai ghunnah (sebagian ulama menambahkan ikhfa, suara mim tidak terdengar sempurna karena bedua bibir tidak merapat dengan sempurna) 4. Ikhfa, artinya menutupi yang dimaksud disini adalah pengucapan nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf ikhfa dengan sifat antara idzhar dan idghom dan disertai ghunnah. 3. Hukum mim mati Apabila terdapat mim sakinah, maka hukum bacaannya ada 3 macam 1.
ikhfa syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan ba . Cara pengucapannya mim nampak samar disertai dengan ghunnah.
2.
idghom mitslain yaitu apabila mim mati bertemu dengan mim cara pengucapannya harus disertai dengan ghunnah
3.
Idzhar syafawi yaitu apabila mim mati bertemu dengan selain huruf mim dan ba . Cara pengucapannya, mim harus nampak jelas tanpa ghunnah, terutama ketika bertemu dengan fa dan waw, sedikitpun mim tidak boleh terpengaruh makhroj fa dan waw walaupun makhrojnya berdekatan/ sama.
18
4. Idghom Secara garis besar idghom dibagi 3 : 1. Idghom mutamasilain, yaitu apabila berhadapan 2 huruf yang sama makhroj dan sifatnya. 2. Idghom mutajanisain, yaitu apabila berhadapan 2 huruf yang sama makhrojnya, namun sifatnya berlainan. 3. Idgom mutaqoribain, yaitu apabila berhadadapan 2 huruf yang hampir sama makhroj dan sifatnya
3.5
Istilah Dalam Al-Qur an Dalam membaca Al Qur an akan didapati istilah-istilah dalam membacanya, untuk itu dibawah ini akan dibahas secara singkat istilah-istilah tersebut : 1. Hamzah Qotho Hamzah Qotho ialah hamzah yang selamanya dibaca dan ditulis, baik di awal, di tengah maupun di akhir kata isim (kata benda) Fi il dan Harf karena ia bagian dari kalimat tersebut. Adapun ciri yang terdapat di dalam mushaf cetakan Timur Tengah ialah tanda hamzah sedangkan cara membacanya sesuai harokat yang tertulis (fathah, kasroh, dhommah, atau sukun) dan tidak boleh menggugurkan di awal kalimat atau di tengah kalimat. 2. Hamzah Washol Hamzah washol ialah hamzah tambahan yang harus terbaca pada awal kalimat dan tidak dibaca di tengah kalimat atau apabila sebelumnya terdapat huruf hidup. Adpun ciri-ciri yang terdapat di dalam mushaf Timur tengah ialah hamzah ditulis dengan huruf alif disertai huruf shod diatasnya.
19
Kaidah hamzah washol dibaca Fathah : Ketika berada di isim yang dima rifatkan dengan alif lam. 1. Apabila hamzah istifham (bertanya) masuk pada hamzah washol, maka hamzah washol 2. Dibuang, sehingga yang ditulis dan yang dapat dibaca hanya hamzah istifham. 3. Apabila hamzah istifham masuk pada hamzah washol yang sesudahnya ada huruf mati, maka hamzah washol diganti mad. Kaidah hamzah washol dibaca Dhommah : 1. Apabila berada di Fi il Amr Tsulatsi sedangkan huruf yang ketiga berharokat dhommah. 2. Apabila berada di Fi il Mabni Majhul Kaidah hamzah washol dibaca Kasroh : 1. Apabila berada di Fi il Amr Tsulasi sedangkan huruf yang ketiga berharokat kasroh atau fathah. 2. Apabila hamzah terdapat pada Fi il Madhi, Fi il Amr dan Masdar dari Fi il Khumasi dan Sudasi.
3. At Tafkhim dan tarqiq Di dalam Al-Qur an memerlukan pengetahuan Tafkhim dan Tarqiq, karena hal ini termasuk bagian kesempurnaan tilawah. Tafkhim berarti menebalkan suara huruf, sedangkan tarqiq menipiskan suara huruf. Ulama Tajwid menjelaskan ada 3 hal yang harus ditafkhim atau ditarqiq : 1. Huruf-huruf isti la 2. Huruf Ro 3. Lafadz Jalalah
20
1. Huruf Isti la Huruf ini harus dibaca tafkhim, tingkatan tafkhim yang kuat, ketika berharokat fathah atau dhommah, dan ketika sukun, sedangkan sebelumnya berharokat fathah atau dhommah. Sedangkan yang lebih ringan berharokat fathah atau dhommah. Sebaliknya , seluruh huruf Istifal harus dibaca Tarqiq, kecuali Ro dan Lam pada lafadz Jalalah. Juga harus dibaca Tafkhim apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Isti la, kecuali apabila bertemu dengan huruf ghoin dan kho . 2. Huruf Ro Ro dibaca Tafkhim apabila keadaannya sebagai berikut a. Ketika berharokat fathah b. Ketika berharokat dhommah c. Ro sukun sebelumnya huruf berharokat fathah d. Ro sukun sebelumnya huruf berharokat dhommah e. Ro sukun sebelumnnya hamzah wasol f. Ro sukun sebelumnya huruf berharokat kasroh dan sesudahnya huruf Isti la tidak berharokat kasroh dan dalam satu kalimat. g. Ro sukun karena waqof sebelumnya huruf fathah h. Ro sukun karena waqof sebelumnya huruf dhommah i. Ro sukun karena waqof sebelumnya alif j. Ro sukun karena waqof sebelumnya waw k. Ro sukun karena waqof sebelumnya huruf yang mati, dan didahului huruf fathah atau dhommah
Ro dibaca Tarqiq apabila keadaannya sebagai berikut : a. Ro berharokat kasroh b. Ro sukun sebelumnya berharokat kasroh dan sesudahnya
21
c. bukan huruf Isti la, atau bertemu huruf Isti la namun dalam kata terpisah. d. Ro sukun karena waqof sebelumnya huruf kasroh atau ya sukun e. Ro sukun karena waqof sebelumnya bukan huruf Isti la dan sebelumnya didahului huruf kasroh
Ro boleh dibaca Tafkhim atau Tarqiq a. Ro sukun sebelumnya berharokat kasroh dan sesudahnya huruf Isti la berharokat kasroh b. Ro sukun karena waqof, sebelumnya huruf Isti la sukun yang diawali dengan huruf berharokat kasroh c. Ro sukun karena waqof dan setelahnya terdapat ya terbuang
3. Lafadz jalalah Yang dimaksud dengan lafadz Jalalah yakni kalimat Allah artinya jalalah adalah kebesaran atau keagungan. Lafadz ini banyak tercantum didalam Al-Qur an. Cara bacanya 2 macam Tafkhim dan Tarqiq. Dibaca Tafkhim apabila keadaannya sebagai berikut : a. Berada di awal susunan kalimat atau disebut mubtada (istila bahasa Arab) b. Apabila lafadz Jalalah bereada setelah huruf berharokat fathah c. Apabila Lafadz Jalalah berada setelah huruf berharokat dhommah d. Dan dibaca Tarqiq apabila sebelumnya huruf berharokat kasroh
4. Waqof Waqof artinya berhenti di suatu kata ketika membaca Al-Qur an, baik di akhir ayat maupun di tengah ayat dan disertai nafas.
22
5. Saktah Berhenti sejenak tanpa bernafas. Menurut imam Hafs saktah hanya ada di 4 tempat, cirinya ada huruf sin 1. Surat Al kahfi ayat 1,2 2.
Surat Yasin ayat 52
3. Surat Al Qiyamah ayat 27 4. Surat Al Muthoffifin ayat 14 Tujuan pembaaan saktah untuk meluruskan arti ayat-ayat tersebut di atas
6. Imalah Artinya pembacaan fathah yang miring ke kasroh. Imalah dibaca ketika membaca surat Hud ayat 41, pada Ro dibaca Re
7. Tashil Artinya membaca hamzah dengan suara yang tidak jelas sehingga mirip ha dengan tujuan agar lebih mudah. Tashil dibaca dalam surat Fushshilat ayat 44. Dalam riwayat yang lain tashil dibaca dengan menyatukan hamzah dan alif.
8. Naql Ialah memindahkan harokat hamzah pada huruf sebelumnya.
9. Nun Wiqoyah Nun yang harus dibaca kasroh ketika tanwin bertemu hamzah washol agar tanwin tetap terjaga.
23
3.6
Flow Chart
Gambar 3.1 Flow chart utama
24
Gambar 3.2 Flow chart Dasar-dasar tahsin
25
Gambar 3.3 Flow chart penyempurnaan membaca tanda panjang
26
Gambar 3.4 Flow chart cabang mad far i
27
Gambar 3.5 Flow chart cabang Nun mati dan tanwin
28
Gambar 3.6 Flow chart cabang idghom
29
Gambar 3.7 Flow chart istilah dalam Al Qur an
30
3.7
Layout Aplikasi
Gambar 3.8 menu utama aplikasi tahsin
31
Gambar 3.9 menu tahap 1
Gambar 3.10 layout tahap 2
32
Gambar 3.11 menu tahap 3
Gambar 3.12 menu tahap 4
33
3.8
Menjalankan Aplikasi Untuk menjalankan aplikasi bimbingan membaca Al Qur an ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya sebagai berikut : 1. Untuk memulai program klik icon tahsin yang bergambar buku 2. Pada saat masuk menu utama program akan disajikan beberapa pilihan tahapan-tahapan tahsin, pilih salah satu diantara keempat dengan mengklik tombol yang berada disebelah kanan tulisan tersebut 3. Untuk mendengarkan suara dari aplikasi yang sedang berjalan klik tombol dengar. 4. Untuk kembali kemenu sebelumnya klik tombol bergambar arah panah, untuk kembali ke menu utama klik tombol dengan tulisan depan 5. Untuk keluar dari program klik tombol merah bergambar silang yang tedapat di sebelah kiri bawah
3.9
Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Perangkat keras atau spesifikasi minimal yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi, dan peralatan lain yang menunjang dalam aplikasi tersebut, spesifikasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Processor
: Intel Pentium 223 MMX, Amd Duron
Memory Size
: 64 MB
Type Monitor
: SVGA
Harddisk
: 1GB
Soundcard
: Windows Compatible
Operating Sistem
: Windows 98, ME, XP
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.