BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN
2.1 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan 2.1.1 Pengertian Pariwisata Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa sansksekerta yang terdiri daridua suku yaitu “ pari “ dan “ wisata “. Pari berarti banyak, berkali – kali, berputar – putar atau berkeliling. Sedangkan wisata berarti bepergian. Secara garis besar, maka kita dapat mengartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Sesuai dengan perkembangan maka para ahli juga memberikan batasan atau defenisi pariwisata tersebut. Banyak para ahli pariwisata memberikan pengertian ilmu pariwisata dan defenisi pariwisata yang berbeda – beda, tetapi dari kesemuanya dari defenisi itu hampir mempunyai tujuan yang sama. Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang defenisi pariwisata : 1. Menurut Kuntowijoyo , ( Wardiyanta, 2006 : 49 ) Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial, yaitu sebuah aktivitas manusia. Dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola,
sampai
dipasarkan
pada
pembeli
yakni
wisatawan.
Universitas Sumatera Utara
2. Kepariwisataan segala usaha , kegiatan dan macam lalu lintas wisata antar negara, atau dengan kata lain yang dilakukan dan diselenggarakan oleh wisatawan – wisatawan di luar negara asalnya. ( Darmadji, 2001 : 73 ) 3. Menurut E. Guyer Frueler, ( Yoeti, 1996 : 5 ) pariwisata dalam arti modren merupakan fenomena dari jaman sekarang yang berdasarkan atas kebutuhan , kesehatan, dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan bahkan cinta terhadap
keindahan
alam,
dan
pada
khususnya
disebabkan
oleh
berkembangnya pergaulan berbagi bangsa dan kelas masyarakat sebagai hasil perkembangan , perniagaan, industri, serta penyempurnaan alat – alat pengangangkutan. 4. Menurut Hunzieker dan K. Krapf ( Yoeti, 1996 : 5 ) dari swiss, pengertian ilmu pariwisata itu adalah : suatu ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan dari pada gejala – gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara. 5. Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari banyak pendekatan dalam undang – undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa 1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keeunikan daya tarik wisata yang dikunjungi,dalam jangka waktu sementara.
Universitas Sumatera Utara
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. 3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. 4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah Daerah dan pengusaha. 5. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan / atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata 6. Pengusaha pariwisata
adalah orang atau sekelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pariwisata 7. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan / atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. ( Ismayanti , 2010 : 3 ) 2.1.2 Pengertian Wisatawan Jika ditinjau dari arti kata “ wisatawan ” yang berasal dari kata “wisata” maka sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa Inggris. Kata itu berasal dari bahasa sanksekerta “ wisata ” yang berarti “ perjalanan “ yang sama atau dapat disamakan dengan kata “ travel “ karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan
Universitas Sumatera Utara
orang dengan frofesinya, keahliaannya, keadaan jabatannya dan kedudukan seseorang. Menurut Swarbrooke dan Horner ( Ismayanti, 2010:33 ) mengidentifikasikan empat jenis wisatawan yaitu: a. Wisatawan Massal kelompok atau Organised Mass Tourist b. Wisatawan Massal Individu atau Individual Mass Tourist c. Penjelajah atau Explorer d. Petualang atau Drifter Wisatawan merupakan unsur utama dalam pariwisata. Terlaksananya kegiatan pariwisata tergantung pada adanya interaksi antara wisatawan dan objek wisata, yang didukung dengan berbagai sarana prasarana pariwisata. Sebuah objek wisata akan dikatakan menarik jika banyak di kunjungi wisatawan. ( Kuntowijoyo, 2006 : 55 ) Wisatawan ia adalah aktor dalam kegiatan wisata. Berwisata menjadi sebuah pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa – masa di dalam kedalam kehidupan ( Ismayanti, 2010 : 2 ) Menurut Undang-undang no 10 thn 2009 tentang kepariwisataan disebutkan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Sedangkan Sihite (2000:49) pengertian wisatawan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Wisatawan nusantara adalah wisatawan dalam negri atau wisatawan domestik. 2. Wisatawan mancanegara adalah warga negara suatu negara yang mengadakan perjalanan wisata keluar lingkungan dari negaranya (memasuki negara lain). Menurut IUOTO (International Union of Official Travel Organization), dalam Gamal Suwantoro (2009:4) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara
Universitas Sumatera Utara
umum: pengunjung (visitor) yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah. Jadi ada dua kategori mengenai sebutan pengunjung, yakni: 1. Wisatawan (tourist) adalah pengunjung yang tinggal sementara, sekurangkurangnya 24 jam di suatu negara. Wisatawan dengan maksud perjalanan wisata dapat digolongkan menjadi : a. Pesiar (leisure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, study, keagamaan, dan olahraga. b. Hubungan (relationship), dagang, sanak saudara, kerabat, MICE, dsb. 2. Pelancong (ekscursionist) adalah pengunjung sementara yang tinggal dalam suatu negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan perjalanan dengan tujuan memperoleh kesenangan, tidak untuk bekerja, menetap, dan mencari nafkah. ( Madebayu, http://madebayu.blogspot.com/2009/10/pengertian-wisatawan.html )
2.2 Pengertian Industri Pariwisata Bila orang mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan orang adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin dan proses produksinya. Demikianlah gambaran industri pada umumnya, tetapi industri pariwisata jauh berbeda dengan itu ( Yoeti, 1996 :1)
Universitas Sumatera Utara
Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam menghasilkan barang / dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan pada penyelenggara pariwisata ( ismayanti, 2010:19 ). Industri pariwisata dalam kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara bersama – sama menghasilkan barang dan jasa ( goods and service ) yang dibutuhkan oleh wisatawan traveller pada umumnya selama mereka melakukan perjalanan dari tempat asal ke tempat asal ke arah tujuannya. Industri pariwisata merupakan kegiatan bisnis yang berhubungan langsung dengan kegiatan wisata sehingga tanpa keberadannya, pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik. 2.2.1 Ciri – ciri I ndustri Pariwisata ( Yoeti, 2008:67 ) ciri – ciri industri pariwisata yaitu -
“Service Industry” : pariwisata disebut sebagai industri jasa. Masing – masing perusahaan yang membentuk industri pariwisata adalah perusahaan jasa ( service industry ) dan masing –masing bekerja sama menghasilkan produk ( good and service ) yang dibutuhkan wisatawan selama dalam perjalanan wisata yang dibutuhkan wisatawan selama dalam perjalanan wisata dilakukannya pada suatu DTW
-
“ Labor Insentive” : yang dimaksudkan dengan labor intensive pariwista sebagai suatu industri banyak menyerap tenaga kerja.
-
“Capital Intensive” : Industri Pariwisata di sebut juga sebagai capital intensive maksudnya, untuk membangun sarana dan prasarana industri pariwisata diperlukan modal yang besar untuk investasi, akan tetapi dilain
Universitas Sumatera Utara
pihak pengembalian modal yang diinvestasikan itu relatif lama dibandingkan dengan industri manufaktur lainnya. -
“Sensitive” : industri pariwisata itu sangat peka sekali terhadap keamanan ( security) dan kenyamanan ( comfortably ).
-
“seasonal” : industri pariwisata itu sangat dipengaruhi oleh musim. Adanya usaha pariwisata tentunya juga didukung oleh usaha – usaha lain
karena industri pariwisata adalah industri multi sektor. Adapun perusahaan yang termasuk dalam Industri pariwisata yaitu : 1. Travel Agent dan Tour Operator 2. Perusahaan Pengangkutan 3. Akomodasi Perhotelan 4. Bar dan restaurant 5. Local Tour Operator / Guide 6. Toko Cendramata 7. Money Changer 8. Entertaiment Serangkaian industri pariwisata / perusahaan tersebut diatas menghasilkan produk yang berbeda, sehingga produk pariwisata merupakan suatu package baik perjalanan yang diurus sendiri ( Independent tour ) atau diurus oleh tour operator dalam suatu packages dengan itinerary yang telah di persiapkan terlebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan 2.3.1 Sarana Kepariwisataan Adapun yang dimaksud dengan arena kepariwisataan adalah perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisaatawan baik secara langsung maupun tidak langsung dan kehidupan banyak bergantung pada kedatangan wisatawan. ( Ismayanti , 2010:19 ) Usaha pariwisata atau sering juga disebut sebagai fasilitas wisata atau sarana wisata ( superstructure ) meliputi antara lain : a. Daya tarik wisata adalah usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan / binaan manusia. b. Kawasan pariwisata adalah usaha yang kegiatannya membangun dan / atau mengelola kawasan dengan luas tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. c. Jasa transportasi wisata adalah usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata dan bukan angkutan transportasi reguler / umum d. Jasa perjalanan wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata. e. Jasa makanan dan minuman adalah usaha penyediaan makanan dan minum yang di lengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan yang berupa restoran , kafe, jasa boga, dan bar atau kedai minuman f. Penyediaan akomodasi adalah usaha yang megnyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lain.
Universitas Sumatera Utara
g. Penyelenggaraan kegiatan liburan dan rekreasi merupakan usaha yang ruang lingkup kegiataan berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop dan kegiatan hiburan serta rekreasi lain yang bertujuan untuk pariwisata. h. Usaha jasa impreseriat merupakan kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan, baik yang berupa mendatangkan, mengirim maupun mengembangkan serta menentukan tempat, waktu dan jenis hiburan i. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konfrensi dan pameran adalah usaha yang memberikan jasa bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan ata prestasi, dan menyelenggarakan pameran untuk menyebarluaskan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang bersekala nasional, regional dan internasional. j. Jasa informasi pariwisata adalah usaha yang menyediakan data, berita, feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak dan atau elektronik. k. Jasa konsultasi pariwisata adalah usaha yang menyediakan saran dan remendasi mengenai studi kelayakan , perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang kepariwisataan. l. Jasa pramuwisata adalah usaha yang menyediakan dan atau mengoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan / atau kebutuhan biro perjalanan wisata. m. Wisata tirta merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
dikelola secara komersial di perairan laut, pantai dan sungai, danau dan waduk. n. Spa adalah usaha jasa perawatan yang memberikan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah – rempah, layanan makanan / minuman sehat dan olah aktifitas fisikdengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga, yang tetap memperhatikan tradisi dan budaya Indonesia. 2.3.2 Prasarana Kepariwisataan Prasarana ( infrastructure) adalah semua yang dapat memungkinkan proses penyelenggaraan kepariwisataan agar dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. (Yoeti, 1996:8) Yang dimaksudkan dengan prasarana ( infrastructure ) adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagai mestinya. Dalam pengertian ini yang termasuk dalam prasarana adalah: a. Prasarana umum ( general infrastructure ) Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya ialah : -
Sistem penyediaan air bersih
-
Pembangkit tenaga listrik
-
Jaringan jalan raya dan jembatan
-
Airport, pelabuhan laut, terminal, stasion
-
Kapal tambang ( ferry ), kereta api dan lain – lain
Universitas Sumatera Utara
-
Telekomunikasi
b. Kebutuhan masyarakat banyak ( Basic Needs of Civilized Life ). Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak dan termasuk dalam kelompok ini ialah : rumah sakit, apotik, bank, kantor pos, pompa bensin, administration offices ( pemerintah umum, polisi, pengadilan, badan badan legislatif, dan sebagainya).
2.4 Produk Industri Pariwisata Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa – jasa ( service ) sebagai “product” yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travellers pada umumnya. Jadi dapat dikatakan , yang dimaksudkan dengan hasil ( product ) industri pariwisata ialah: semua jasa – jasa ( service ) yang di butuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan tempat kediamannya, sampai kembali ke rumah dimana ia tinggal. ( Yoeti, 1996 :13 ) produk industri pariwisata terdiri dari bermacam – macam unsur atau merupakan suatu “package” yang tidak terpisah. Pada dasarnya ada tiga golongan produk industri pariwisata tersebut yaitu : a. Tourist objects atau objects atau objek pariwisata yang terdapat pada daerah – daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang – orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut. b. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi perhotelan ( accomodation ), bar dan restoran ( catering ), entertaiment dan rekreasi.
Universitas Sumatera Utara
c. Transportasi yang menggabungkan negara asal wisatawan ( tourist generating countries ) dengan daerah tujuan wisatawan ( tourist distination area ) serta transportasi di tempat tujuan ( local transportation ). Dengan pengertian seperti yang diuraikan di atas , maka penyediaan kamar pada hotel tidak dapat disebut juga sebagai produk industri pariwisata, tetapi lebih tepat disebut produksi perhotelan. Demikian pula halnya dengan tempat duduk ( seat ) dalam pesawat udara, tidak dapat di sebut sebagai produk industri pariwisata, tetapi lebih tepat disebut sebagai “product” industri pengangkutan ( transportation industry ). Demikian pula halnya dengan sight seeing tour . entertaiment dan lain – lain. Pengertian “product” tersebut diatas sejalan dengan pengertian “industri pariwisata” yang kita kenal. Seperti kita ketahui, industri pariwisata sebagai suatu industri tidaklah berdiri sendiri, tetapi terdiri dari serangkaian
perusahaan yang
menghasilkan berbagai macam jasa, yang di beli oleh wisatawan dalam bentuk packages.
2.5 Motif Perjalanan Wisatawan Perjalanan wisatawan mempunyai berbagai macam motif dan dengan tujuan tertentu pula. Perbedaan motif – motif tersebut menyebutkan berbagai macam atau jenis pariwisata yang dapat dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain : 1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan ( Pleasure Tourism ) bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang – orang yang meninggalkan tempat tinggalnya, yaitu untuk keperluan berlibur, mencari udara segar, menikmati
Universitas Sumatera Utara
keindahan alam, mendapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah luar kota seperti menikmati objek agrowisata, dan lain sebagainya. 2. Pariwisata untuk rekreasi ( Recreation Tourism ) pariwisata ini dilakukan oleh orang – orang yang menghendaki pemanfaatan hari – hari liburnya untuk istirahat dan memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani serta ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya. Bentuk kegiatan pariwisata yang cocok untuk ini adalah pariwisata agrowisata, berwisata kedaerah pengunungan dan tempat yang jauh dari kebisingan kota. 3. Pariwisata kebudayaan ( Culture Tourism ) pariwisata ini ditandai dngan adanya rangkaian motivasi seperti keinginan untuk mempelajari adat – istiadat, untuk mengunjungi monumen bersejarah dan pusat kesenian dan lain sebagainya. 4. Pariwisata Olahraga ( Sport Tourism ) keg iatn pariwisata inibertujuan untuk melihat dan menyaksikan suatu pesta / event olahraga disuatu negara seperti penyelenggaraan olympiade, sepak bola dunia dan lain – lain. 5. Pariwisata untuk urusan usaha ( Business Tourism ) Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung yang datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya. 6. Pariwisata untuk tujuan konfensi ( Convention Tourism) kegiatan pariwisata dimana rangkaian motif perjalanan tersebut adalah untuk tujuan kongres, seminar, convention, symposium maupun musawarah kerja.
Universitas Sumatera Utara
7. Pariwisata untuk tujuan keagamaan ( Religion Tourism) kegiatan pariwisata ini dilakukan untuk menyaksikan atau mengadakan upacara – upacara keagamaan seperti ibadah haji dan umroh ke tanah suci Mekah bagi umat Islam , ziarah ke Jerussalem ( Israel ) bagi umat kristen, upacara agama hindu di Bali dan lain sebagainya
2.6 Transportasi Pariwisata Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan tercermin pada kebutuhan mobilitas seluruh sektor wilayah. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya transportasi terlihat dari semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang dari daerah tertentu ke seluruh pelosok Tanah Air, bahkan dari tempat tertentu ke luar negeri. ( Ismayanti, 2010:123) mengacu defenisi pariwisata tourism is a tempporary movement of people from one place to another berarti keberadaan industri transportasi sangat penting dengan mempertimbangkindahan an bahwa perjalanan wisata menyangkut mobilitas manusia dari suatu tempat ketempat lain. Dalam perkembangannya, fungsi alat transportasi bukan hanya sebagai sarana mobilisasi, melainkan juga sebagai atraksi wisata ( part of leiasure ). Transportasi merupakan pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Universitas Sumatera Utara
Faktor – faktor yang sebaiknya dipertimbangkan dalam pemilihan jenis transportasi yang digunakan adalah sebagai berikut. a. Waktu dan jarak ( time and distance ) Hal ini terkait dengan jarak tempuh antara daerah asal wisatawan dan daerah tujuan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada waktu tempuh. b. Biaya transportasi Jenis angkutan dan kemampuan alat angkut yang beragam menyebabkan biaya angkut menjadi beragam c. Pembangunan prasarana dan sistem transportasi Mempertimbangkan pembangunan danperkembangan jenis transportasi tertentu yang dilakukan , misalnya oleh pemerintah. d. Aksesibilitas dan kenyamanan Kemudahan pencapaian suatu tempat atau kemudahan untuk pemesanan menjadi pertimbangan saat menentukan jenis transportasi untuk berwisata. Transportasi dalam kepariwisataan terbagi atas tiga macam , yaitu : 1. Transportasi udara, yang terdiri dari dua bagian yaitu : -
International Flight ( penerbangan luar negeri )
-
Domestic Flight ( penerbangan dalam negeri )
2. Transportasi laut, pelayanan kapal Ferry, pesiar ( cruise, dll ) 3. Transportasi darat, menggunakan sepeda, sepeda motor, taksi, bus , mobil, kereta api, dan lain sebagainya. ( Ismayanti, 2010:69) Angkutan udara digunakan oleh wisatawan yang menginginkan kenyamanan dan cepat karena alat angkut udara dapat menjangkau
Universitas Sumatera Utara
jarak yang jauh dan waktu tempuh panjang serta mampu mengangkut penumpang dan barang. Jenis transportasi udara baik penerbangan internasioanal maupun penerbangan domestik, dapat berupa penerbangan borongan atau charter dan penerbangan berjadwal atau scheduled. Wisatawan pengguna transportasi udara memiliki ciri – ciri diantaranya: -
Ia berasal dari kelas sosial menengah ke atas, tetapi terdapat perbedaan yang jelas ketika ia memessan kelas penerbangan
-
Ia sangat bergantung pada informasi penerbangan seperti jenis pesawat, rute penerbangan apakah transfer atau langsung, waktu terbang, bandara udara, kota dan negara asal serta daerah tujuan
-
Ia harus memperhatikan
aturan penerbangan khususnya tentang jumlah
bagasi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dibawa dan aturan lainnya -
Wisatawan pengguna pesawat harus mempersiapkan dokumen terbang yang dibutuhkan, seperti tiket, kartu embarkasi, boarding pass, paspor, visa, dan peraturan keehatan
-
Ia juga harus memahami kebijakan penerbangan berkaitan dengan biaya pembatalan, biaya transfer, dan biaya penundaan.
-
Penumpang dapat mengharapkan pelayanan lain ( berdasarkan permintaan ) seperti berdampingan penumpang pesawat pemula, dan pemanduan bagi penumpang cacat.
Oleh karena itu transportasi udara merupakan sarana yang paling efisien, maka tidak heran bila presentase penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak jauh
Universitas Sumatera Utara
sangat tinggi memilih untuk menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasinya. Bila kita adakan sedikit analisa secara umum, hubungan antara pariwisata dan transportasi, maka secara kualitif maka kita dapat mengasumsikan bahwa pariwisata tidak dapat berkembang tanpa tersedia sarana transportasi khususnya pengangkutan melalui udara. Ada dua organisasi di dunia yang mengatur masalah transportasi udara, yaitu : -
IATA ( International Air Transportasi Association )
-
ICAO ( International Civil Aviation Organization )
2.6.1 IATA ( International Air Transportasi Association ) Yaitu organisasi yang mengatur mengenai keseragaman tarif dalam memberikan service dan fasilitas kepada penumpang, membuat peraturan dan yang berkenaan dengan penumpang tersebut . 2.6.2 ICAO ( International Civil Aviation Organization ) Yaitu organisasi yang berada dibawah pengawasan PBB yang mengatur mengenai fasilitas Bandara Udara ( Airport ), perlengkapannya, ketentuan layak terbang dan peraturan – peraturan keselamatan dalam penerbangan. Adapun maksud dan tujuan di bentuknya organisasi ini tidak lain adalah : 1. Untuk memajukan pengangkutan udara yang aman, teratur, ekonomis, dan untuk memelihara perniagaan
udara dan mempelajari masalah yang
berhubungan dengan itu.
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai alat untuk bekerjasama bagi perusahaan – perusahaan pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung maupun tidak langsung di dalam pelayanan pengangkutan internasional. Semua perusahaan penerbangan yang menjadi anggota dari IATA harus mengikuti peraturan lainnya. biasanya tarif penerbangan udara di tetapkan seragam untuk maskapai penerbangan udara ditetapkan seragam untuk maskapai penerbangan pada suatu rute yang sama, tetapi tarif akan berbeda – beda diatas tarif standar yang telah disetujui bersama. Diantara banyak tarif yang kita kenal kedalam dunia penerbangan, yang terpenting adalah: 1. Normal Fare Yaitu tarif biasa yang merupakan standar, baik untuk kelas utama maupun kelas ekonomi. Normal Fare merupakan biaya angkutan udara yang resmi dan tercantum dalam Air passanger tarif dimana harganya berlaku untuk satu periode tertentu dan bila ada perubahan akan diumumkan secara resmi melalui saluran – saluran yang lazim digunakan untuk itu. 2. Special Fare Yaitu tarif atau biaya angkutan yang diperoleh karena adanya ketentuan – ketentuan khusus yang berlaku ( atas kebijaksanaan airlines yang bersangkutan ) di perhitungkan menjadi lebih rendah dari tarif nominal. Adanya special fare ini merupakan suatu price policy dari airlines yang bersangkutan untuk dapat menarik lebih
banyak penumpang
yang
menggunakan sebanyak mungkin fasilitas airlines tersebut untuk berpergian.
Universitas Sumatera Utara
Umumnya hanya diberikan untuk kelas ekonomi saja dan jangka waktu berlakunya juga di batasi,. Ada yang dua minggu, tiga minggu, satu bulan bahkan sampai tiga bulan.
2.7 Pengertian Bandar Udara Bandar udara atau Bandara. Suatu kompleks dengan fasilitas pokok dan penunjang bagi penerbangan ( komersial ) yang diperlukan untuk berangkat terbang maupun mendarat pesawat – pesawat udara yang menyangkut penumpang dan barang ( Darmardjati, 2001 : 7 ). Fasilitas pokok bagi bagi kelengkapan tekhnis penerbangan sipil antara lain landasan pacu ( run way), jalur tempat dimana pesawat keluar dari landasan pacu ( taxiway ), apron dan tempat pesawat diparkir setiap saat siap untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang, menara tempat pengendali lalu lintas udara ( air traffic control tower ), hanggar pesawat, fasilitas pengisian bahan bakar pesawat. Sementara itu fasilitas penunjang yang di perlukan bagi pelayanan penumpang dan barang adalah gedung terminal ( terminal building ) dengan kelengkapannya antara lain ruang tunggu, ruang keberangkatan, gudang, ruang pemeriksaan keimigrasian dan bea cukai, kantor kantor penerbangan, biro perjalanan, hotel dan taxi counter, restoran, toko – toko cendramata, toko buku dan koran ( news – stand ), tempat parkir kendaraan umum. Atas penggunaan fasilitas dan biaya, berbagai macam layanan di pelabuhan udara ini dikenakan pungutan baik terhadap pesawat udara maupun para penumpangnya.
Universitas Sumatera Utara