BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Manajemen Proyek
Suatu proyek melibatkan sumber daya material, sumber dana, sumber daya manusia, peralataan, rekayasa, sistem dan metode pengelolaan yang rumit, juga diberlakukan berbagai peraturan yang diciptakan untuk memberikan batasan keamanan dan kriteria-kriteria persyaratan serta hubungan antar institusi baik pemerintah maupun non pemerintah. Oleh karena itu dalam suatu proyek perlu dilakukan pengelolaan dan menejemen yang baik untuk mencapai hasil yang optimal. Menejemen merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan, dan menjalankan program yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung menerus seiring dengan berjalanya waktu. Manejemen dibanding sebagai suatu rangkain beberapa tanggung jawab fungsional yang terhubung erat satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk jaringan kerja yang teratur serta sistematis. Menurut Soehendradjati (1987), menejemen adalah suatu proses kegiatan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya material, sumber daya modal/uang dan peralatan/mesin yang dituangkan kedalam suatu wadahtertentu/ organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam batas ruang dan waktu tertentu, dengan menggunakan metodik dan sistematik tertentu agar tercapai daya 6 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
guna dan tepat guna sebesar-besarnya. sebagaimana layaknya suatu proses, apabila ke dalamnya diberikan masukan-masukan (input) secukupnya diharapkan manejemen dapat menghasilkan keluaran-keluaran (output), yaitu tercapainya tujuan ataupun sasaran sebagaimana yang ditetapkan. Fungsi
pokok
manejemen
adalah
merencanakan,
memberi
contoh,
mengorganisasikan, dan mengendalikan. Sedangakan fungsi manajerial yaitu memimpin, mengerahkan, mengarahkan, mengaktifkan, memberi contoh, membangunmotivasi,
mengkoordinasikan,
mengkomunikasikan,
serta
pengambilan keputusan. Proses menejemen tidak dapat di pisahkan dalam pelaksanaan proyek, karena dengan adanya manejemen dapat dicapai tujuan akhir proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi kualitas sesuai dengan tujuan awalnya. Proyek sendiri adalah suatu kegiatan sementara yang bersifat unik yang berlangsung dalam jangka waktu, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasaranya telah digariskan dengan jelas. Menurut Dipohusodo (1996), sistem manejemen adalah sebagai set yang terdiri atas susunan terpadu dari konsep-konsep, dasar-dasar sebagai pengertian atau teknik-teknik penanganan yang berkaitan dengan manejemen. Dengan demikian untuk dapat menangani pelaksanaan proyek yang baik dan untuk memperkecil kesulitan diperlukan pendekatan dengan menyusunsuatu konsep sistem manejemn proyek yang lengkap, mendasar, kokoh, dan terpadu. Pelaksanaan proyek pada hakekatnya adalah proses merubah sumber daya dan dana tertentu secara terorganisasi menjadi hasil pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan 7 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
harapan-harapan awal, dan kesemua itu harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang terbatas. Pelaksanaan proyek pada umumnya merupakan suatu rangkaian mekanisme tugas atau kegiatan yang rumit, yang mengandung berbagai masalah serta kesulitan tersendiri. Berdasarkan atas kondisi yang kompleks tersebut, maka diperlukan cara agar suatu proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu, sesuai dengan peraturan, perundangan serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku, dan tetap dalam batas-batas anggaran yang telah direncanakan. Oleh karena itu, agar pelaksanaan proyek dapat berhasil perlu diperhatikan faktorfaktor spesifik penting yang disebut sebagai ciri-ciri umummanejemen proyek. Dipohusodo (1996), menyatakan bahwa manejemen proyek mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut: 1. Tujuan, sasaran, harapan-harapan dan strategi proyek hendaknya dinyatakan secara jelas dan rinci sehingga dapat digunakan untuk mewujudkan
dasar
kesepakatan
segenap
individu
dan
satuan
organisasiyang terlibat. 2. Diperlukan rencana kerja, jadwal, dan anggaran belanja yang realitis. 3. Diperlukan kejelasan dan kesepakatan tentang peran dan tanggung jawab diantara semua satuan organisasi dan individu yang terlibat dalam proyek untuk sebagai strata jabatan. 4. Diperlukan
mekanisme
untuk
memonitor,
mengkoordinasikan,
mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pada berbagai strata organisasi.
8 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
5. Diperlukan
mekanisme
sistem
evaluasi
yang
diharapkan
dapat
memberikan umpan baik untuk manejemen yang dapat dimanfaatkan sebagai pelajaran yang dipakai sebagai pedoman dalam upaya peningkatan produktivitas proyek. 6. Sesuai sifat dinamis suatu proyek, apabila diperlukan Tim proyek atau satuan organisasi proyek dapat dimungkinkan untuk melakukan kegiatankegiatan yang mungkin harus bergerak diluar kerangka organisasi tradisional atau rutin, akan tetapi dengan tetap berorientasi pada tercapainya produktivitas. 7. Diperlukan pengertian dan pemahaman mengenai tata cara dan dasar-dasar peraturan birokrasi, dan pengetahuan tentang cara-cara mengatasi kendala birokrasi. 2.1.1 Sumber Daya
Kebutuhan untuk menunjang pelaksanaan suatu proyek kontruksi dapat diberikan suatu istilah yaitu sumber daya. Sumber daya atau unsur proyek dapat dikelompokan menjadi enam macam, yaitu :Material/bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, biaya/uang, waktu, metode. Biaya diperlukan untuk melaksanakan kegiatan proyek dan ditaksir bila logika rencana telah dibuat. Material, tenaga dan peralatan diperlukan setelah terbentuknya rencana kegiatan atau saat realitas kegiatan.
9 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
2.1.2 Rencana Anggaran Proyek
Dalam pengerjaan suatu proyek diperlukan berbagai jenis sumber daya seperti bahan, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya. Hal tersebut akhirnya akan menyangkut
masalah
keungan
proyek.
Untuk
lebih
menjamin
adanya
profitabilitas dan likuiditas proyek maka perlu membuat anggaran proyek. Definisi anggaran biaya menurut National Estimating Society (Soeharto, 1990) adalah seni memperkirakan ( The art of approximating ) kemungkin jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu. Beberapa hal yang harus ditelusuri dalam penyusunan anggaran biaya proyek, yaitu : 1. Gambar rencana beserta detail gambar 2. Informasi harga bahan dan upah pekerjaan dilapangan untuk mencegah kekeliruan dalam perhitungan. 3. Akumulasi perhitungan volume pekerjaan 4. Harga satuan 5. Safety factor 6. biaya operasional dan perawatan 7. peraturan pemerintahan 8. biaya tidak terduga 9. letak bangunan Menurut Dipohosodo (1996), urutan langkah-langkah penyusunan anggaran keuangan proyek adalah sebagai berikut :
10 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
1. Menentukan keluaran-keluaran yang akan dicapai. 2. Menentukan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk dapat menghasilkan keluaran-keluaran yang telah ditetapkan. 3. Menentukan sumber daya yang telah diperlukan untuk setiap kegiatan dalam rangka upaya mencapai keluaran-keluaran tersebut. 4. Menyusun jadwal waktu kegiatan-kegiatan berupa bagan balok. 5. Menentukan biaya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan dengan mengkaitkan kebutuhan sumber daya yang diperlukan dengan menghitung volume dari masing-masing pekerjaan. 6. Menentukan arus pembayaran (cash flow) setiap periode waktu tertentu berdasarkan jadwal waktu kegiatan yang telah tersusun. 7. Manuangkan hasil penyusunan anggaran keuangan kedalam daftar usulan proyek dengan mengelompokan pembiayaan dalam beberapa jenis pengeluaran. Dalam proses suatuproyek diperlukan berbagai jenis sumber daya seperti bahan, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya yang menantinya menyangkut masalah keuangan yaitu masalah biaya dan pendapatan proyek serta masalah penerimaan dan pengeluaran kas. Menurut Soehendradjati (1987), jenis-jenis biaya proyek adalah sebagai berikut : 1. Biaya langsung (Direct Field Cost) Himpunan pengeluaran-pengeluaran untuk tenaga kerja, bahan, alat-alat, dan sub kontraktor. Jika durasi proyek dipercepat maka biaya langsung akan makin tinggi, yang termasuk dalam biaya langsung yaitu : 11 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
a) Biaya Tenaga Kerja Langsung Memperhitungkan kebutuhan akan tenaga kerja meliputi kuantitas dan kualitas dari tenaga kerja kemudian menghubungkan dengan tingkat upah dan biaya lain dari masing-masing jenis pekerjaan kemudian dilakukan penaksiran biaya, misal upah pekerja atau tukang. b) Biaya Bahan Langsung Penaksiran biaya bahan yang meliputi spesifikasi dan kuantitas material yang dibutuhkan, misal : harga pasir beton, pasir dan sebagainya. c) Biaya Sub Kontraktor Pada pekerjaan proyek terdapat bagian-bagian tertentu yang diborongkan kapada pihak lain disebut sub kontrak, miasal : instalasi listrik, elevator dan sebagainya. d) Biaya Peralatan Dalam proyek umumnya biaya peralatan digolongkan sebagai jenis biaya tersendiri, merupakan rental sewa dan biaya penyusutan alat-alat yang dimiliki, misal : biaya penggunaan bulldozer, crane, excavator, dan sebagainya. 2. Biaya Tak Langsung ( Indirect Field Cost ) Himpunan pengeluaran-pengeluaran untuk overhead, pengawasan resikoresiko dan lain-lain. Jika pekerjaan diperlambat maka biaya akan semakin tinggi, yang termasuk dalam biaya tak langsung yaitu :
12 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
a) Biaya Pengawas Lapangan ( Field Supervision Cost ) Yang termasuk dalam golongan biaya ini adalah gaji supervision proyek, biaya cabang kantor, biaya pemeliharaan dan sebagainya. b) Biaya Fasilitas Sementara Yang termasuk dalam golongan biaya ini adalah perumahan darurat tenaga kerja, penyedian air, listrik, fasilitas komunikasi sementara untuk kontruksi dan sebagainya. c) Biaya Keperluan Sementara Yang termasuk dalam golongan biaya ini misalnya warung makan untuk tenaga kerja, keamanan lokasi, dan sebagainya. d) Biaya Penjagaan Yang termasuk dalam golongan ini misalnya adanya penjagaan dari saptam untuk keamanan di lingkungan proyek. e) Biaya Tenaga Air Yang termasuk dalam golongan ini misalnya tenaga ahli untuk peralatanperalatan proyek. f) Beban Tenaga Kerja dan Pajak ( Labor Burdens and Texes ) Yang termasuk dalam golongan ini misalnya pajak, pungutan atau sumbangan, biaya izin dan asuransi. g) Obligasi dan Asuransi ( Bond and Insurance ) Yang termasuk dalam golongan ini misalnya pengadaan material dengan tidak mengeluarkan biaya dimuka ( Bond ), memberikan jaminan pada suplayer
13 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
atau penanggung pembayaran.Hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total digambarkan dalam gambar yaitu : Biaya Total Biaya tak Langsung Biaya Langsung
Gambar 2.1 Hubungan antara Biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total Dari gambar dapat dilihat bahwa biaya total untuk pelaksanaan suatu pekerjaan (aktifitas) mempunyai bentuk lengkung yang berarti apabila waktu dipercepat, maka biaya akan naik,tetapi apabila waktu diperlambat, sewaktu waktu biaya akan naik juga sehingga dapat dikatakan bahwa untuk kegiataan pelaksanaan sesuatu pekerjaan terdapat suatu jumlah pengeluaran yang optimum atau yangpaling kecil, yaitu pada durasi yang dianggap normal (normal time). Pengeluaran itu disebut biaya normal. Soehendradjati (1987). Menurut Ervianto (2007) tahapan dalam penyusunan anggaran biaya adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar untuk menyediakan bahan / material kontruksi secara kontinu. 2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yangberlaku di daerah lokasi proyek atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi proyek. 14 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
3. Melakukan perhitungan analisis bahan dan upah dengan menggunakan analisis harga satuan. 4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerja dengan memanfaatkan hasil analisis satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan. 5. Membuat rekapitulasi anggaran biaya
Daftar harga
Daftar harga
Satuan bahan
Satuan upah
Daftar harga satuan Bahan dan upah
Daftar volume dan Harga satuan pekerjaan
Rekapitulasi
Gambar 2.2 Tahap penyusunan RAB 2.1.3
Perencanaan Proyek
Keberhasilan proyek kontruksi diawali dan sangat ditentukan dengan berhasil dan tidaknya menyusun landasanya, yaitu berupa perencanaan yang lengkap dan matang. Sehingga dengan sendirinya perencanaan harus dapat mengakomodasikan
15 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
seluruh kebutuhan dan kepentingan pelaksanaan kontruksi. Proses pelaksanaan keseluruhan secara umum di bagi empat tahap pelaksanaan, yaitu : 1. Tahap pengajuan proposal 2. Tahap survey dan investigasi 3. Tahap penyusunan pra-rencana dan sketsa rencana 4. Tahap pecencanaan ditail Pelaksanaan keempat tahap kegiatan perencanaan tersebut berurutan dengan urutan tetap, tidak bisa diubah dan kelngkapan serta hasil masing-masing tahap sangat ditentukan oleh hasil tahap selanjutnya. Sering dikatakan proses perencanaan lebih penting dari pelaksanaan itu sendiri, menyusun suatu perencanaan yang lengkap meliputi : 1. Menentukan Tujuan Tujuan (goal)organisasi atau perusahaan dapat diartikan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak segala kegiatan yang hendak dilakukan. 2. Menentukan Sasaran Sasaran adalah titik tertentu yang perlu dicapai bila organisasi tersebut ingin tercapai tujuanya. Kegiatan proyek dapat digolongkan sebagai kegiatan dengan sasaran yang telah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Agar perusahaan dapat mencapai tujuanya, maka terlebih dahulu dicapai sasaran proyek yang terdiri dari biaya, jadwal dan mutu.
16 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
3. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi organisasi pada saat awal terhadap sasaran, maka dapat diidentifikasi hambatan dan kemudahan. 4. Memilih alternatif Dalam meraih tujuan dan sasaran tersedia berbagai pilihan tindakan atau cara mencapainya. Umumnya ditempuh pilihan yang paling menjanjikan, yang paling efisien dan ekonomis dari segi biaya. 5. Menyusun rangkain langkah mencapai tujuan Proses ini penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan dengan berbagai batasan. Kemudian penyusunan menjadi urutan dan rangkain menuju sasaran dan tujuan. Menurut Soeharto (1990), perencanaan operasional proyek meliputi beberapa unsur, yaitu : 1. Perencanaan lingkup proyek dan penyusunan SRK/WBS (Struktur rincian lingkup kerja/work breakdown structure) Setelah menyesun lingkup proyek selanjutnya memecah menjadi komponenkomponenya dan menyusun kembali untuk tujuan pengelolaan berikutnya. Memecah lingkup proyek dan meyusun kembali dengan mengikuti struktur hirarki dikenal dengan membentuk SRK ( Struktur rincian lingkup
17 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
kerja). Disamping sebagai kerangka pembagian kerja untuk pelaksanaan proyek, SRK juga merupakan saran untuk perencanaan, pemantaun dan pengendalian. 2. Rancangan organisasi yang menangani proyek Organisasi proyek diperlukan untuk mengatur unsur-unsur sumber daya perusahaan yang terdiri dari tenaga kerja, tenaga ahli, material, dan lainlain. Dalam suatu gerak yang singkron untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Dalam organisasi disusun dan diletakan dasardasar pedoman dan petunjuk kegiatan jalur pelaporan, pemberian tugas dan tanggung jawab masing-masing kelompok dan pimpinan. 3. Rencana jadwal kegiatan Jadwal adalah penjabaran perencanaan proyek menjadi urutan langkahlangkah pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai sasaran. Metode penyusunan jadwal yang terkenal adalah analisis jaringan kerja,yang menggambarkan dalam suatu grafik hubungan urutan pekerjaan proyek. Pekerjaan yang mendahului dan didahului oleh pekerjaan lain di identifikasikan dalam kaitanya dengan waktu, jaringan ini berguna untuk : a. Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen dengan hubungan ketergantungan kompleks. b. Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis. c. Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya.
18 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
d. Mengetahui kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis dalam penyelesain proyek. e. Mengetahui beberapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek. f. Mengetahui bila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu dan bagaimana pengaruhnya terhadap sasaran jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan. 4. Perkiraan biaya dan anggaran Anggaran adalah suatu bentuk perencanaan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiataan proyek. Anggaran dalam menunjukan perencanaan pengguna dana untuk melaksanakan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu, dibuat dalam bentuk uang, jam per tenaga kerja atau satuan lain. Suatu anggaran disusun menjadi time phased budget, yaitu perkiraan biaya yang dikaitkan dengan rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan, merupakan patokan dasar atau
tolak
ukur
kegiatan
pengendalian.
Seperti
halnya
dengan
perencanaan, anggaran dapat menjadi tidak sesuai dengan kenyataan. 5. Proyeksi keperluan tenaga kerja, material dan peralatan Keperluan akan tenaga kerja merupakan sumber daya yang sering kali tidak mudah didapat, mahal dan menimbulkan banyak permasalahan. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang mulai dari memperkirakan jumlah total tenaga kerja, jenis dan jumlah masing-masing tahap kemajuan proyek dan lain sebagainya. Perencanaan material dan peralataan meliputi aspek-
19 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
aspek yang erat kaitanya dengan ketepatan jadwal peyerahan dilokasi proyek dan diusahakan jangan terlalu awal atau terlalu lambat. 2.1.4
Tenaga Kerja
Menurut Ibrahim (1996), yang dimaksud tenaga kerja adanya besarnya jumlah tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu satuan pekerjaan. Menurut Martio (1997), pada proyek kontruksi terdapat tiga jenis kegiatan kerja, yaitu: 1. Angkatan kerja variabel Terdiri atas tenaga kerja yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka dapat diberhentikan dan dipekerjakan tanpa suatu usaha menjaga kontinuitasnya. Jika permintaan tidak dikendalikan akan berfluktuasi, jadi penting untuk meratakan angkatan kerja ini. Caranya dengan mengatur agar permintaan ditingkatkan secara berangsur angsur sehingga dicapai suatu puncak menjelang akhir proyek dan diikuti dengan penurunan. Setelah itu seluruh angkatan kerja ini dapat dipindahkan secara serentak pada proyek-proyek berikunya. 2. Angkatan kerja tetap Terdiri atas petugas pokok yang mempunyai keterampilan dan pengetahuan khusus. Mereka harus digaji meskipun tenaganya tidak digunakan. Jika kebutuhan tenaga ini tidak dikendalikan dengan baik, akan berfluktuasi
20 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
dan tibul kecenderungan untuk mempertahankan sejumlah besar tenaga yang tersedia sepanjang waktu untuk dapat memenuhi permintaan yang memuncak. Oleh karena itu, akan banyak periode dimana mereka menganggur tapi gaji berjalan terus. Untuk itu diperluka suatu metode untuk meratakan penggunaan angkatan kerja ini, agar dapat dicapai suatujumlah optimum dengan waktu menganggur yang minimum. 3. Angkatan kerja kombinasi Biasanya keseluruhan angkatan kerja yang dibutuhkan merupakan kombinasi antara angkatan kerja tetap dan angkatan kerja variabel. Persoalan utama dalam masalah tenaga kerja bagi kontraktor dan perusahaan-perusahaan yang sejenis, yang volume usahanya naik turun secara tajam adalah bagai mana membuat seimbang antara jumlah tenaga kerja dengan jumlah pekerjaan yang tersedia dari waktu ke waktu. Adalah tidak ekonomis untuk memakai jumlah besar tenaga kerja pada saat volume pekerjaan sedang dalam tingkat yang rendah,dalam waktu yang panjang. Demikian juga yang tersedia banyak pekerjaan tapi sulit mencari tenaga kerja proyek yang mengerjakan kontruksi. Tenaga kerja proyek khususnya tenaga kerja kontruksi dibedakan menjadi : a. Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung (Direct labour) adalah tenaga kerja yang direkrut dan menandatangani ikatan kerja perorangan dengan perusahaan kontraktor.
21 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
Umumnya diikuti dengan latihan, sampai dianggap cukup memiliki pengetahuan dan kecakapan dasar, misalnya tukang las dan tukang pipa. b. Tenaga kerja borongan Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang bekerja berdasarkan ikatan kerja antara perusahaan penyedia tenaga kerja dengan kontraktor dalam waktu tertentu. Untuk memenuhi tenaga kerja, dilakukan dengan menyeimbangkan antara jumlah tenaga kerja dan pekerjaan yang tersedia, umumnya kontraktor memilih kombinasi dari kedua cara tersebut. 2.2
Beton Site Mix
Pengecoran dengan sistem site mix adalah pelaksanaan pengecoran dimana proses pencampuran dan pengadukan beton dilakukan di lapangan / di lokasi kerja. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk beton yang menggunakan site mix adalah saat pencampuran dan pengadukan sering tidak merata baik dari volume campuran maupun proses pengadukan yang tidak bagus, apalagi dilakukan secara manual. Jika menggunakan mesin molen beton, mungkin pencampuran akan didapatkan adukan yang lebih baik, tapi kadang kesalahan penuangan material kedalam molen baik air ataupun material lainnya bisa menjadikan campuran tidak bagus. Untuk mendapatkan hasil maksimal di lapangan , pemilik bangunan, pelaksana dan pengawas (bila pemilik kurang mengerti teknis bisa menunjuk pengawas)
22 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
perlu memperhatikan standar pelaksanaan pengecoran beton mulai pemilihan material, pencampuran, pengadukan dan penuangan berjalan dengan baik. 2.3 Beton Ready Mix Dalam kontruksi, beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu yang kemudian membentuk masa yang padat. Semen merupakan bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang kemungkinan melekatnya fregmen-fregmen muneral menjadi suatu massa yang padat ( Wang, 1986 ). Teknologi beton ready mix adalah teknologi kontruksi struktur beton dengan komponen-komponen penyusunan yang dicetak terlebih dahulu pada suatu tempat khusus (off-site fabrication), dimana proses pengecoranya dapat dilakukan dengan baik dan mudah atau bahkan komponen-komponen tersebut disusun dan disatukan terlebih dahulu (pre-assembly) dan selanjutnya dipasang di lokasi (installation). Jadi komponen beton ready mix dipasang sebagai komponen jadi, kemudian disambung dengan struktur lainnya sehingga menjadi struktur utuh yang terintregasi. Kerena proses pengecoranya di tempat khusus, maka mutunya dapat terjaga dengan baik, tetapi agar dapat menghasilkan keuntungan jika beton ready mix diproduksi dengan skala besar. Sistem ready mix ini berbeda dengan kontruksi beton monolit atau metode site mix pada aspek perencanaan dan produksi yang ditentukan oleh metode pelaksanaan dari fabrikasi, penyatuan dan
23 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
pemasanganya, serta ditentukan pula oelh teknis prilaku sistem percetakan dalam hal cara penyambungan antara komponen (joint). Sistem beton cor di tempat atau metode site mix proses produksi beton berlangsung di tempat elemen tersebut akan ditempatkan. Beberapa prinsip beton ready mix dipercaya dapat memberikan manfaat lebih dibandingkan beton site mix antara lain pengurangan waktu dan biaya, serta peningkatan jaminan kualitas, keandalan, produktivitas, kesehatan, keselamatan, lingkungan, koordinasi, dan inovasi. (Gibb, 1999) 1. Keunggulan Beton Ready mix a. Kecepatan waktu dalam pengerjaan kontruksi b. Pengawasan mutu fabrikasi, ketahanan terhadap api, variasi bentuk dan permukaan (beton Ready mix arsitektural) c. Dicapainya tingkat fleksibilitas dalam proses perancanganya. d. Pekerjaan dilokasi proyek menjadi lebih sederhana. e. Pihak yang bertanggung jawab lebih sedikit sehingga mempunyai aspek positif terhadap penjadwalan, terutama kemudahan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian biaya serta jadwal pekerjaan. f. Jumlah pekerja kantor proyek dan pekerja lapangan menjadi lebih sedikit karena pekerjaan dilakukan secara seri.
24 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
g. Aspek kualitas dimana beton Ready mix dapat lebih mudah dihasilkan serta biaya lebih kecil dibandingkan metode Site mix karena durasi proyek yang lebih singkat. 2. Kelemahan Beton Ready mix a. Kerusakan yang mungkin timbul selama proses trasportasi. b. Dibutuhkan peralatan lapangan dengan kapasitas angkat yang cukup untuk mengakat kompoen kontruksi dan menempatkanya pada posisi tertentu yang juga membutuhkan tambahan biaya untuk proses transportasi tersebut. c. Adanya permasalahan teknis dan biaya yang dibutuhkan untuk menyatukan komponen beton Ready mix. d. Diperlukan perencanaan yang detail pada bagian sambungan. e. Diperlukan lapangan yang luas untuk produksi dalam jumlah besar dan gudang yang luas. Beberapa kelemahan beton ready mix yang membedakan antara struktur ready mix dan struktur site mix antara lain :
1. Transportasi
25 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
Setelah proses produksi dilaksanakan maka dilanjutkan dengan proses pemindahan hasil produksi. Proses pemindahan elemen beton ready mix membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan alat bantu yang digunakan untuk mengangkut elemen ready mix. Faktor penting yang dipertimbangkan adalah dimensi dan berat setiap komponen yang harus sesuai dengan ketersediaan alat angkat dan alat angkut. Data mengenai ketersediaan alat akan sangat membantu perencanaan komponen untuk menghasilkan desain yang layak angkat dan angkut. Dimensi dan berat dari elemen beton ready mix sangat dipengaruhi oleh kemampuan alat angkut serta kemudahan transportasinya. 2. Erection Penggunaan teknologi beton ready mix selalu melewati proses yang disebut erection, yaitu tahap penyatuan elemen beton ready mix menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga membentuk suatu bangunan. Pada proses ini dibutuhkan alat bantu crane yang mampu mengangkat dan memindahkan elemen beton ready mix sehingga terpasang pada posisi yang seharusnya. Penyediaan alat bantu membutuhkan biaya yang relatif besar sehingga jika teknologi ini akan diterapkan pada sebuah bangunan maka harus dikaji efisien biayanya, antara penyedian alat bantu dengan nilai proyek itu. Kajian tentang volume pekerjaan beton ready mix dengan biaya pengadaan alat bantu instalasi dapat digunakan sebagai bahan untuk memutuskan metode yang akan digunakan. Apabila volume pekejaan
26 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
kurang memadai maka akan mengakibatkan biaya kontruksi menjadi mahal. Pengalokasian dana dalam suatu proyek, distribusi biaya proyek sipil dan gedung dapat diperkirakan sebagai berikut : 6% - 8% untuk biaya kantor pusat : 65% - 70% untuk biaya kontruksi : 10% - 15% untuk biaya mekanikal : 10% - 15% untuk biaya listrik dan 10% - 15% untuk biaya kontigensi, dari alokasi biaya tersebut dapat dilihat alokasi biaya tersebar adalah anggaran untuk kontruksi bangunan, oleh sebab itu perlu dilakukan evaluasi pada bagian kontruksi salah satunya dengan penggunaan teknologi beton ready mix. Penghematan biaya dari penggunaan teknologi beton ready mix diperoleh dari hal-hal sebagai berikut : ( Ervianto, 2006 ) a) Upah tenaga kerja yang relatif lebih sedkit. b) Pemakaian bekisting yang lebih hemat dan lebih sedikit karena dapat dipakai berkali-kali. c) Waktu penyelesain proyek yang relatif singkat karena produktifitas besar karena setiap item pekerjaan dapat dilakukan bersama-sama dalam satu waktu serta tidak terpengaruh cuaca. 3. Connection Dalam usaha menyatukan material beton dan baja beton ready mix dibutuhkan suatu kontruksi tambahan yang mampu meneruskan semua gaya-gaya yang bekerja dalam setiap elemen. Kendala yang timbul adalah
27 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
menentukan jenis sambungan yang mampu mengantisipasi semua gaya yang terjadi sehingga semua perilaku struktur dapat menyerupai struktur beton bertulang dengan proses kontruksi tradisional. Untuk mengaplikasi alat sambung yang betul-betul sempurna dibutuhkan biaya yang realitif mahal. Ervianto, 2006 Pembangunan kontruksi struktur beton dengan metode ready mix memang dianggap lebih unggul dibandingkan dengan metode site mix. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas ,aka tidak mudah menentukan manakah yang lebih ekonomis antara pembangunan struktur Ready mix dengan struktur Site mix. 2.4
Perbedaan Metode PelaksanaanReady Mix dan Site Mix
Perbedaan nyata antara kontruksi struktur ready mix dan kontruksi struktur site mix adalah pada metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Persyaratan beton yang harus dipenuhi untuk sebagai material kontruksi adalah mampu menghasilkan kekuatan yang tinggi, tidak memerlukan perawatan yang berlebih, tahan api, tidak mudah mengalami perubahan volume (stabil), tahan terhadap panas dan dapat diproduksi secara mekanis. 1. Durasi proyek menjadi lebih singkat Pada beton site mix pekerjaan struktur yang masih harus dilaksanakan dilapangan dapat bersamaan dengan kegiatan produksi beton ready mix, pengaturan jadwal produksi elemen beton ready mix dapat diatur sedemikian rupa sehingga elemen-elemen yang akan dipasang lebih awal dapat diproduksi lebih dulu dan pada saatnya nanti elemen-elemen 28 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
tersebut telah cukup umur. Pada saat pekerjaanstruktur bawah selasai maka elemen-elemen beton ready mix yang telah cukup umur tersebut dapat langsung dipasang dalam waktu yang relatif lebih singkat dibanding dengan proses kontruksi struktur site mix, dimana pada metode site mix setiap pekerjaan struktur dilakukan secara berurutan. 2. Mereduksi biaya kontruksi Adanya durasi yang lebih singkat dengan sendirinya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan proyek menjadi lebih kecil. Selain dari durasi proyek, pengurangan biaya juga dari penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit yang akan menurunkan biaya upah, serta berkuranya kebutuhan material pendukung seperti scaffolding, penghamatan material bekisting, serta penghematan material pembentukan beton bertulang. 3. Kontinuitas proses produksi dapat terjaga Kegiatan pelaksanaan pekerjaan tidak terhenti karena sesuatu pengaruh alam (cuaca) misalnya pekerjaan pemasangan tulangan, pemasangan bekisting dapat dilakukan di dalam ruangan. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan di luar ruangan relatif lebih singkat sehingga kekontinuitas pekerjaan dapat lebih terjaga.
4. Produksi massal
29 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
Salah satu pertimbangan jika hendak menggunakan teknologi ready mix adalah bahwa jenis elemen struktur hendaknya tidak perlu bervariasi sehingga setiap jenis elemen yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar. Hal ini dilakukan agar tingkat efisien dan pembuatan secara massal dan prabikasi dapat dicapai. Efek lain dari proses pabrikasi adalah kebutuhan tenaga kerja yang relatif lebih sedikit karena sebagian besar proses produksinya didukung oleh mesin. Disamping itu produk yang dihasilkan mempunyai ketepatan dimensi yang lebih akurat apabila dibandingkan dengan penggunaan proses site mix. 5. Mengurangi biaya pengawasan Biaya yang harus dikeluarkan dalam sebuah proyek kontruksi terdiri dari biaya langsung dan biaya tak langsung. Biaya langsung tidak dipengaruhi oleh durasi proyek, sedangkan biaya tak langsung yang terdiri dari biaya overheadsangat tergantung dari durasi proyek. Proses kontruksi yang lebih singkat akan banyak mereduksi biaya yang harus dikeluarkan. 6. Mengurangi kebisingan Pada metode beton site mix pelaksanaan semua kegiatan dilakukan di lokasi proyek sehingga peralatan yang dibutuhkan harus didatangkan ke lokasi pekerjaan. Hal itu menimbulkan aneka suara yang berasal dari sejumlah alat yang digunakan yang akan mempengaruhi tingkat kebisingan dilokasi proyek. Dengan menggunakan beton ready mix, proses produksi dilaksanakan di luar lokasi proyek, yang apabila telah selesai proses
30 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
produksi maka akan dipindahkan ke lokasi proyek dan di instalasi pada tempat yang seharusnya. Proses semacam ini secara langsung dapat mengurangi tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh peralatan kontruksi karena jumlah alat yang harus didatangkan ke lokasi proyek relatif lebih sedikit jumlahnya. 7. Kualitas beton yang lebih baik Bila dibandingkan dengan metode Site mix, beton Ready mix mempunyai kualitas yang lebih baik. Hal ini karena hal-hal sebagai berikut: 1. Proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan mesin 2. Kondisi pabrikasi yang relatif konstan. 3. Pengawas yang lebih termat. 4. Kondisi dari lingkungan kerja yang lebih baik. 8. Pelaksanaan kontruksi tidak terpengaruh cuaca Elemen beton Ready mix diproduksi dalam lingkungan pabrik yang terlindung dari pengaruh cuaca sehingga dalam cuaca apapun proses produksi dapat dilaksanakan. Waktu yang dibutuhkan untuk proses erection relatif lebih singkat bila dibandingkan dengan proses produksi beton ready mix. Dengan demikian penggunaan elemen ready mix akan dapat mereduksi durasi proyek secara keseluruhan dan memperkecil kemungkinan terjadinya keterlambatan yang diakibatkan oleh cuaca. (Ervianto, 2006). 2.5
Proses Penerapan Teknologi Site Mix dan Ready Mix
31 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
Pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi dengan menerapkan teknologi ready mix memiliki urutan sebagai berikut : 1. Planing 2. Design and Engineering 3. Procurement 4. Fabrication, Handling and Erection Dibandingkan dengan metode site mix, penerapan teknologi ready mix membutuhkan interaksi positif antar kegiatan. Teknologi ready mix akan mengubah hubungan antara kegiatan yang semula tidak saling bergantungan. Pada pelaksaan elemen struktual bangunan gedung yang biasanya dilaksanakan secara berurutan yaitu site mix, bangunan gedung yang biasanya dilaksanakan secara pararel yaitu ready mix. 2.6 Metode Pelaksanaan Site Mix Metode akan disesuaikan dengan
jadwal yang telah direncanakan. Hal
inimerupakan tahap-tahap penyelesaian suatu item pekerjaan yang akan mewujudkan prestasi pekerjaan secara berkala mulai dari kegiatan-kegiatan awal/persiapan dan lain-lain. Pengadaan alat, pengadaan bahan-bahan, dan tenaga kerja secara efisien akan dapat menghasilkan volume kerja yang sesuai disamping memudahkan dalam pengaturan kerja dilapangan dan akan menciptakan kualitas kerja yang baik dan waktu penyelesaian ideal sesuai rencana sketsa diagaram :
1. Sosialisasi, Survey Lapangan & Direksi Keet
32 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
Mengadakan survey lapangan dan sosialisasi / kesepakatan publik kepada masyarakat dan aparat setempat sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dengan hasil akhir dituangkan dalam Berita Acara. Kemudian mendirikan direksi keet, Pemasangan Papan Nama Proyek dan Rambu-Rambu dengan sebelumnya diadakan langkah seperti di atas. 2. Pekerjaan Pengukuran Mengadakan pengukuran di lapangan dengan pemasangan patok dan bouwplank, pengecekan lapangan disesuaikan dengan gambar yang ada kemudian mengukur, mencatat data dan menghitung elevasi dengan pedoman elevasi dari Bina Marga yang ditentukan oleh pengawas dan hasil pengukuran disesuaikan dengan gambar pelaksanaan serta dilakukan perhitungan dan Berita Acara MC 0. Dilakukan foto 0% pekerjaan. 3. Mobilisasi / Demobilisasi Mendatangkan peralatan berat, bahan, dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan, serta pengembalian item – item tersebut setelah selesai pekerjaan. 2.7Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Waktu pelaksanaan pekerjaan ialah jangka waktu pelaksanaan dari seluruh pekerjaan yang dihitung dari permulaan pekerjaan sampai dengan seluruh pekerjaan selesai. Pelaksanaan pekerjaan diperoleh dari waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian-bagian pekerjaan yang didapat dari penjumlahan dari waktu untuk menyelesaikan jenis-jenis pekerjaan dari bagian pekerjaan yang bersangkutan. Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
33 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
suatu pekerjaan perlu diketahui volume/jumlah dan satuan dari jenis pekerjaan tersebut, baik yang dlaksanakan dengan tenaga kerja biasa maupun yang dikerjakan dengan menggunakan peralatan pembangunan. Jadwal waktu proyek merupakan alat yang dapat menunjukan kapan berlangsungnya setiap kegiatan, sehingga dapat digunakan pada waktu merencanakan kegiatan maupun untuk pengendalian pelaksanaan proyek secara keseluruhan. Sistem manajemen proyek harus dapat memberikan cara yang logis untuk dapat menyusun anggaran keuangan proyek yang realistis dan bertahap waktu atau biasa disebut anggaran yang berorientasi pada keluaran. Waktu yang direncanakan atau dihitung untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan atau bagian pekerjaan harus didasarkan pada kemampuan sistem kerja yang wajar. Apabila waktu pelaksanaan telah dihitung dan bagian pekerjaan telah disusun menurut urutan sesuai dengan rencana dalam pelaksanaan pekerjaan, maka akan diperoleh rencana kerja yang menyeluruh dari pekerjaan bangunan yang akan dilaksanakan. Jangka waktu pelaksanaan pekarjaan ditentukan oleh dasar kecilnya pekerjaan juga dari sulit/berat ringanya sifat dari pekerjaan. Makin panjang atau lama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, makin banyak masalah yang perlu diperhitungkan dengan teliti dalam penyusunan rencana kerja.( Soehendradjati, 1987) Durasi kegiatan adalah durasi (waktu) yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan proyek dari awal sampai akhir. Durasi kegiatan umumnya dinyatakan dalam jam, hari atau minggu. Durasi pekerjaan dapat dihitung berdasarkan
34 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
volume kegiatan dibandingkan dengan produktifitas alat dan tenaga kerja, yang dirumuskan sebagai berikut :
Durasi =
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
Dalam memperkirakan durasi kegiatan proyek, perlu diperhitungkan faktor-faktor seperti : a. Angka perkiraan hendaknya bebas dari pertimbangan pengaruh durasi kegiatan yang mendahului atau yang terjadi sesudahnya. b. Angka perkiraan durasi kegiatan dihasilkan dari asumsi bahwa sumber daya bersedia dalam jumlah normal. c. Pada tahap awal analisis, angka perkiraan ini dianggap tidak ada keterbatasan jumlah sumber daya, sehingga memungkinkan kegiatan dilaksanakan dalam waktu bersamaan atau paralel, sehingga penyelesaian proyek lebih cepat dibandingkan bila dilaksanakan secara berurutan. d. Menggunakan hari kerja normal tanpa adanya asumsi hari kerja lembur. e. Tidak memasukan angka kontigensi (biaya tak terduga) untuk hal-hal seperti adanya bencana alam, pemogokan dan kebakaran. 2.7.1
Kurva Presentasi Penyelesaian Proyek (Kurva S)
Kurva S bertujuan untuk memberikan gambaran kemajuan pekerjaan dengan waktu yang dipresentasikan terhadap bobot penyeran biaya. Pada kurva S diasumsikan bahwa biaya setiap item kegiatan terdistribusi secara merata selama durasinya. Berdasrkan asumsi tersebut maka panjang batang menggambarkan durasi kegiatan dapat dikonversikan terhadap biaya (dalam bentuk % bobot biaya) yang dibutuhkan untuk melaksanakanya. Kemudian setiap waktu (hari, minggu
35 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015
atau bulan) dapat dijumlahkan vertikal kebawah berarti biaya yang harus dikerluarkan pada waktu yang bersangkutan. Selanjutnya biaya-biaya ini dijumlahkan secara kmulatif untuk satuan waktunya sehingga total jumlah keseluruhan pada akhir proyek mencapai 100%. Akhirnya titik-titik tersebut dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk kurva S. Pada perhitungkan waktu dalam tugas akhir ini perhitungan kurva S dengan menggunakan bantuan program primavera. 2.7.2 Perbedaan Waktu Pelaksanaan Site mix dan Ready mix Pada penerapan teknologi beton ready mix durasi proyek menjadi lebih singkat, pekerjaan struktur yang masih harus dilaksanakan dilapangan seperti pekerjaan struktur bawah(pondasi), dimana proses pelaksanaanya dapat bersamaan dengan kegiatan produksi beton ready mix. Pengaturan jadwal produksi elemen beton ready mix dapat diatur sedemikian rupa sehingga elemen-elemen yang akan dipasang lebih awal dapat diproduksi lebih dahulu dan pada saatnya nanti elemen tersebut telah cukup umur, dengan pekerjaan yang overlapping maka proyek akan selesai dalam waktu yang lebih singkat.
36 Analisis Perbandingan Biaya..., Fika Romatulloh, Fakultas Teknik UMP, 2015