10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini peneliti akan menguraikan tinjauan pustaka yang dikaitkan dengan judul penelitian “Strategi Public Relation Dalam Kegiatan Press Tour Pada Program Kerja Wisata Bahari Dalam Membangun Citra PT. PELNI (Persero)”, sebagai berikut :
1.1
Komunikasi Komunikasi yang baik diperlukan dalam pelaksanaan strategi public relations pada kegiatan press tour ini. Komunikasi yang baik dalam bisnis merupakan salah satu unsur penting. Dibutuhkan tim komunikasi yang kuat guna membangun citra positif perusahaan dan akan membawa bisnis ke tingkat keberhasilan.
1.1.1 Pengertian Komunikasi
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia dituntut untuk
selalu
berkomunikasi.
Teori
dasar
biologi
menyebutkan terdapat kebutuhan dari setiap individu, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kebutuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
sebab itu, setiap individu secara terpaksa pasti akan melakukan proses komunikasi. Onong Uchjana Effendy menyatakan komunikasi adalah suatu cara atau seni untuk menyampaikan pesan (message) dua arah atau timbal balik (reciprocal two way traffic comunication) yang dilakukan oleh komunikator sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan
yang disampaikan
komunikator
adalah
suatu
pernyataan sebagai panduan antara buah pikiran dan perasaan (cognitive and affective) yang dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, anjuran, persuasi, publikasi, berita, dan sebagainya. Pesan yang disampaikan itu bisa menghasilkan reaksi berupa tindakan (action), sikap, atau perilaku tertentu (behavior) setelah menerima pesan (message), apakah mendukung (proponent), menentang (opponent), atau tidak peduli (uncommited).1 Di dalam komunikasi terdapat komponen-kompenen yang berpengaruh, yaitu komponen dua arah dalam proses komunikasi. Komponen ini diuraikan sebagai “who says what in which chanel to whom with what effect”, yakni : a. Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan.
1
Rosady Ruslan. Praktik dan Solusi Public Relations. Ghalia Indonesia. Jakarta 1999 hal 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
b. Pesan adalah suatu pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang tertentu, seperti tulisan, bahasa lisan, dan gambar. c. Media adalah sarana atau alat (tools) yang dapat mendukung dan menunjang penyampaian pesan. d. Komunikan adalah orang yang dijadikan objek sasaran dan sebagai penerima pesan. e. Efek adalah dampak atau akibat dari pesan yang diperkirakan akan terjadi dan menimbulkan efek atau pengaruh tertentu (opini, persepsi, dan citra) dari komunikan. 2 Definisi juga lain juga dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi
yang
mengkhususkan
diri
pada
studi
komunikasi antarmanusia bahwa komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungan dengan membangun hubungan antar sesama manusia, melalui pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku. 3
2
Ibid., hal 19 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 2011 hal 19
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
1.1.2 Unsur Komunikasi
Berhasil tidaknya strategi public relations press tour bisa juga bergantung dari unsur komunikasi yang mempengaruhi. Para ahli memiliki banyak pendapat tentang unsur komunikasi. Meski pandangan para ahli berbeda, namun dapat ditarik kesimpulan bahwa unsurunsur dalam komunikasi, yaitu a.
Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok. Sumber sering disebut pengiring atau komunikator.
b.
Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
c.
Media Media ialah alat yang digunakan untuk memindakkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
menilai
bahwa
media
bisa
bermacam-macam
bentuknya, misalnya dalam komunikasi antar pribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi. Selain indra manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi. d.
Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Penerima adalah elemen penting dalam komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi.
e.
Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang.
f.
Tanggapan Balik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. g.
Lingkungan Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.4
1.1.3 Tipe Komunikasi Seperti halnya definisi dan unsur komunikasi, beberapa pakar komunikasi melihat tipe komunikasi dengan pandangan yang berbeda-beda. Namun dalam penelitian strategi public relations pada kegiatan press tour ini, tipe komunikasi yang akan dipakai yaitu : a.
Komunikasi
dengan
diri
sendiri
(intrapersonal
communication) Komunikasi dengan diri sendiri ialah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu atau
4
Ibid,. Hal 24-28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses komunikasi di sini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya atau terbetik dalam pikirannya. b.
Komunikasi
antar
pribadi
(interpersonal
communication) Komunikasi antar pribadi ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan oleh R. Wayne Pace
bahwa
“interpersonal
communication
is
communication involving two or more people in a face to face setting”. c.
Komunikasi publik (public communication) Komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar.
d.
Komunikasi massa (mass communication) Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanisme seperti radio, televisi, surat kabar dan film.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Ciri lain yang dimiliki komunikasi massa, ialah sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan. 5
1.2
Public Relations
Keberadaan seorang public relations disebuah perusahaan menjadi sangat penting ketika perusahaan tersebut sedang membangun citra perusahaan. Public relation terdiri dari dua buah kata, public dan relations. Dalam bahasa Indonesia, kata pertama berarti publik dan kata kedua berarti hubungan-hubungan. Jadi, public relations berarti hubungan-hubungan dengan publik.6 Public relations adalah fungsi manajemen, ini berarti public relations adalah fungsi melekat dan tidak lepas dari manajemen suatu organisasi. Tujuannya adalah membentuk good will, toleransi (tolarance), saling kerja sama (mutual symbiosis), saling mempercayai (mutual confidence), saling pengertian (mutual understanding), dan saling menghargai (mutual appreciation), serta untuk memperoleh opini publik yang favorable, serta image 5
Ibid,. Hal 30-37 Kustadi Suhandong. Public Relations Perusahaan. Bandung. Nuansa. 2004 hal 29
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis, baik hubungan ke dalam (internal relations) maupun hubungan ke luar (external relations).7 Organisasi public relations nasional dan internasional telah menyusun definisi cukup luas untuk diterapkan di mana pun di dunia ini. Definisi ini meliputi berikut : a.
Public relations adalah usaha sengaja, terencana, dan tidak pernah mati untuk menetapkan dan memelihara saling pengertian antara sebuah organisasi dan masyarakat.
b.
Public relations adalah usaha sengaja dan sesuai hukum untuk mencapai pemahaman dan membina serta memelihara kepercayaan di antara masyarakat umum atas dasar riset sistematik.
c.
Public relations adalah usaha manajerial secara sistematik dan tidak pernah berhenti yang digunakan sebagai alat bagi organisasi
swasta
dan
pemerintah
untuk
membina
pengertian, simpati, dan dukungan di lingkaran masyarakat yang diperkirakan akan berhubungan dengan mereka. d.
Praktik public relations adalah seni dan ilmu sosial untuk menganalisa tren, meramalkan konsekuensi tindakan, memberikan konsultasi kepada pemimpin organisasi, dan
7
Rosady Ruslan. Praktik dan Solusi Public Relations. Jakarta. Ghalia Indonesia 1999 hal 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
melaksanakan
program
tindakan
terencana
demi
kepentingan masyarakat umum dan organisasi. 8
1.2.1
Bagian-bagian dan Fungsi Public Relations Makna dan praktik public relations kontemporer mencangkup semua aktifitas berikut ini : a.
Hubungan internal, adalah bagian khusus dari public
relations
yang
membangun
dan
mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. b.
Publisitas, adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang tidak bisa dikontrol (uncontrol) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.
c.
Advertising, adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang
membayar
untuk
8
ruang
Abdul Hamid. Komunikasi Public Relations. Bandung. Pustaka Setia. 2012 hal 104
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan
waktu
20
penempatan informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media. d.
Press agency, adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik.
e.
Public affairs, adalah bagian khusus dari public relations yang membangun dan mempertahakan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka memperngaruhi kebijakan publik.
f.
Lobbying, adalah bagian khusus dari public relations yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan mempengaruhi penyusunan undang-undang regulasi.
g.
Management issue, adalah proses pro aktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka.
h.
Hubungan investor, adalah bagian dari public relations
dalam
membangun
dan
perusahaan
corporate
yang
menjaga
hubungan
yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
bermanfaat dan saling menguntungkan dengan stakeholder dan pihak-pihak lain dalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar. i.
Pengembangan, adalah bagian khusus public relations dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela. 9
1.2.2
Peran Public Relations Ketika sebuah perusahaan berkembang, maka permasalahan perusahaan akan semakin kompleks. Disaat seperti itu peranan public relations alam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan. Secara umum peran public relations adalah menjalankan fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi
kesuksesan
atau
kegagalan
kegagalan organisasi tersebut.10
9
Maria Assumpta Rumanti. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktek. Jakarta. Raja Gravindo Persada 2002 hal 26 10 Scoot M. Cutlip. Effective Public Relations. Kencana. Jakarta hal 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Peran public relations menurut Grunig dan Hunt dibedakan menjadi dua peranan dominan, yaitu peranan manajerial (communication manager role) dan peranan teknis (communication technician role). Communication manager terdiri dari tiga sub peran, yaitu expert presciber, communication facilitator, dan problem-solver process facilitator. Berikut adalah keterangan masing-masing dari peran public relations: 1.
Communication Manager Dalam kategori ini, peran PR secara sistematis
merencanakan
dan
mengatur
program PR pada sebuah organisasi, menjadi problem solver dengan memberi masukan pada manajemen atau koalisi dominan dalam sebuah organisasi dan membuat kebijakan, khususnya dalam bidang komunikasi. Public relations secara langsung terlibat pada semua
unsur
komunikasi
pembuatan dan
kebijaksanaan
berkesinambungan
mengadakan penelitian dan evaluasi kerja. Public relations memiliki wewenang yang diberikan oleh pihak manajemen untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
mengelola
secara
independen
segala
kegiatan yang berhubungan dengan fungsi komunikasi sehingga PR bertanggung jawab atas
program
secara
keseluruhan.
Communication manager role ini memiliki tiga sub peran, yaitu :
Expert prescriber communication Pada peran ini, petugas PR dianggap sebagai orang yang ahli. PR melakukan riset dan menentukan masalah PR, membangun program dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program. Selain itu, PR dianggap ahli dalam masalah PR dan seringkali mereka terlihat memiliki kualitas untuk menangani masalah tersebut
dan
solusinya.
PR
mengidentifikasi berperan
sebagai
konsultan untuk membatasi masalah, menyarankan
pilihan,
dan
mengimplementasikannya. Manajemen puncak menyerahkan PR
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
sebagai tangan ahli dan manajemen biasanya mengambil peran pasif saja.
Problem solving process facilitator Peranan
sebagai
fasilitator
dalam proses pemecahan masalah. PR berkolaborasi dengan manajermanajer lain untuk bekerja sama dengan manajemen senior untuk mengidentifikasi, memecahkan dan menyelesaikan
masalah-masalah
komunikasi organisasi. Pada peranan ini petugas humas melibatkan diri atau
dilibatkan
dalam
setiap
manajemen (krisis). Dia menjadi anggota
tim,
memungkinkan
bahkan
bila leader
menjadi
dalam penanganan krisis manajemen.
Communication facilitator Sebagai
fasilitator
komunikasi antara perusahaan atau organisasi
dengan
publik,
baik
dengan publik eksternal maupun internal. PR bertindak sebagai pihak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
yang menyediakan dan menjaga saluran
komunikasi
yang
berkesinambungan dan berkelanjutan bagi organisasi dan publiknya. Selain itu, bertindak juga sebagai liasion, interpreter,
dan
mediator
yang
menghubungkan antara organisasi dan lingkungan sekitarnya dengan menjaga
komunikasi
dua
arah
berangsur. 2.
Communication Technician Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi. Pada kategori ini, tataran pelayanan komunikasi seperti menulis release, dan feature untuk media, mempersiapkan dan mengedit newsletter, menjadi
photographer,
layout
person,
menjadi jurnalis internal, dan menangani hubungan-hubungan dengan media. Semua keputusan mengenai strategi dan langkahlangkah yang akan diambil ditentukan oleh pihak manajemen, yaitu dimana public relations sama sekali tidak berperan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
hanya
diberikan
tugas
untuk
mengkomunikasikan keputusan yang telah diambil tersebut.11
1.2.3
Tujuan Public Relations Tujuan memengaruhi
public
utama perilaku
orang
relations secara
adalah individu
ataupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, serta persepsi, sikap dan opininya terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan. Menurut Rosady Ruslan, tujuan public relation adalah sebagai berikut : a.
menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen;
b.
mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan;
c.
mengembangkan
sinergi
fungsi
pemasaran
dengan public relations; d.
efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk;
11
Rosady Ruslan. Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta hal 18-19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
e.
mendukung bauran pemasaran.
Sedangkan Jefkins mendefinisikan tujuan public relations adalah sebagai berikut : a.
mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan kegiatan
dengan
baru
yang
adanya
kegiatan-
dilakukan
oleh
perusahaan; b.
meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai;
c.
menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai perusahaan kepada masyarkat dalam rangka mendapatkan pengakuan;
d.
memperkenalkan
perusahaan
kepada
masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru; e.
mempersiapkan masyarakat
dan
bursa
mengondisikan
saham
atas
rencana
perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan; f.
memperbaiki hubungan antara perusahaan dan
masyarakatnya,
terjadinya
suatu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berkaitan
dengan
peristiwa
yang
28
mengakibatkan kecaman, kesaingan, atau salah
paham
di
kalangan
masyakarat
terhadap niat baik perusahaan; g.
mendidik konsumen agar lebih efektif dan mengerti
dalam
memanfaatkan
produk-
produk perusahaan; h.
meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau
bangkit
kembali
setelah terjadinya suatu krisis; i.
meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan
dalam
menghadapi
risiko
pengambilalihan oleh pihak lain; j.
menciptakan identitas perusahaan yang baru;
k.
menyebarluaskan
informasi
mengenai
aktivitas dan partisipasi para pemimpin perusahaan
organisasi
dalam
kehidupan
sosial sehari-hari; l.
mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara;
m.
memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan; n.
menyebarluaskan yang
telah
masyarakat
kegiatan-kegiatan
dilakukan luas
perusahaan
mengetahui
riset agar betapa
perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.12
1.3
Strategi Public Relations Penyusunan strategi public relation perusahaan harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Pemilihan strategi public relations yang tepat untuk program wisata bahari menentukan keberhasilan public relations PT. PELNI (Persero) yang dapat dilihat salah satunya dari publisitas yang didapat perusahaan. Peran dan fungsi public relations dapat diwujudkan dalam program kegiatan kehumasan yang telah dirancang sebelumnya dengan strategi yang tepat agar program dapat berjalan dengan baik. Berpikir strategis meliputi tindakan memperkirakan atau membangun tujuan masa depan yang diinginkan, menentukan kekuatan-kekuatan yang akan membantu atau yang akan menghalangi tercapainya tujuan, serta merumuskan rencana untuk mencapai keadaan yang diadakan.13
12
Abdul Hamid. Komunikasi Public Relations. Bandung. Pustaka Setia. 2012 hal 113-114 M.A Morrisan. Manajemen Public Relations. Kencana. Jakarta hal 152
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Dalam penelitian ini, saat ini PT. PELNI (Persero) yang sedang melakukan pengembangan inovasi bisnis mengacu pada teori Mc Namari dalam langkah-langkah penyusunan strategi public relation, yaitu : a. Identifikasi peluang atau tantangan; b. Menentukan khalayak utama; c. Menetapkan apa yang sekarang diketahui khalayak secara tepat dan benar; d. Menentukan cara setiap khalayak mendapatkan informasi tersebut; e. Membuat objektif yang terukur untuk setiap kelompok khalayak; f. Merumuskan butir-butir pesan untuk setiap khalayak : publik internal, publik eksternal, media massa, anggota legislatif dan seterusnya; g. Menetapkan kegiatan komunikasi untuk menyampaikan pesan tersebut; h. Memutuskan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan; i. Menetapkan jadwal waktu dan tanggung jawab masing-masing pihak untuk setiap kegiatan;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
j. Mengevaluasi apakah objektif bisa tercapai. 14
Istilah strategi manajemen sering pula disebut rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu ke depan. Kasali menyebutkan rencana jangka panjang akan menjadi pegangan bagi public relations untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Pembentukan strategi yang akan dilakukan oleh public relations officer berawal dari pembentukan strategi manajemen. James E. Grunih dan Fred
Repper
mengemukakan
model
strategic
management
secara
menyeluruh dan dalam kegiatan public relations itu sendiri melalui tujuh tahapan, dimana tiga tahapan pertama mempunyai cakupan luas sehingga lebih bersifat analisis. Empat langkah selanjutnya merupakan penjabaran dari tiga tahap pertama yang diterapkan pada unsur yang berbeda-beda, yakni : 1. Tahap stakeholder : Sebuah organisasi/perusahaan mempunyai hubungan dengan publiknya bilamana perilaku organisasi tersebut mempunyai pengaruh terhadap stakeholder-nya atau sebaliknya. 2. Tahap publik : Publik terbentuk ketika organisasi atau perusahaan menyadari
adanya
problem
tertentu.
14
Grunig
dan
Yosal Iriantara. Manajemen Strategis Public Relations. Ghalia Indonesia. Jakarta hal 91
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hunt
32
menyimpulkan bahwa publik muncul sebagai akibat adanya problem dan bukan sebaliknya. 3. Tahap isu : Publik muncul sebagai konsekuensi dari adanya problem selalu mengorganisasi dan menciptakan “isu”. Yang dimaksud isu disini yaitu suatu tema yang dipersoalkan. 4. Public Relations perlu mengembangkan objective formal seperti komunikasi, akurasi, pemahaman, persetujuan dan perilaku tertentu terhadap program kampanye komunikasinya. 5. Public Relations harus mengembangkan program resmi dan kampanye komunikasi yang jelas untuk menjangkau objective di atas. 6. Public Relations khususnya para pelaksana, harus memahami permasalahan dan dapat menerapkan kebijakan kampanye komunikasi. 7. Public Relations harus melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan tugasnya untuk memenuhi pencapaian objective dan mengurangi konflik yang muncul di kemudian hari. 15
Dalam penelitian ini, public relations PT. PELNI (Persero) menggunakan strategi press tour dalam pelaksanaan media komunikasi dengan publiknya. Press tour adalah acara yang diselenggarakan
oleh
suatu
organisasi
15
untuk
memberikan
Soleh Soemirat dan Elvirano Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung. Remaja Rosdakarya. 2008 hal 94
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
kesempatan
wartawan
mengetahui
kondisi,
aktivitas
serta
permasalahan yang mungkin dihadapai oleh organisasi. Press tour pada umumnya merupakan kegiatan yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan hubungan baik dengan wartawan.
1.4
CITRA Citra merupakan hal terpenting dalam suatu perusahaan, maju atau tidaknya perusahaan tersebut bisa bergantung dari baik dan buruknya citra perusahaan di mata khalayaknya. Dalam menjaga citra positif perusahaan di masyarakat, maka diperlukan strategi public relations yang efektif. Seorang pejabat public relations harus memiliki ide kreatif dan penuh inovasi sehingga dapat mempertahankan nama besar sebuah perusahaan dan mampu menjaga nama baik serta citra perusahaan. Perusahaan yang mempunyai citra baik dimata konsumen, produk dan jasanya relatif lebih bisa diterima konsumen dari pada perusahaan yang tidak mempunyai citra. Perusahaan yang memiliki citra posistif dimata konsumen cenderung survive pada masa kritis. Bagi PT. PELNI (Persero) citra positif telah mereka dapatkan sebelum masa
Low Cost Carrrier
(LCC). Okupansi penumpang kapal selalu penuh. Hal ini sangat berbeda setelah terjadi LCC. Oleh sebab itu PT. PELNI (Pesero) perlu menentukan strategi baru agar citra perusahaan kembali positif. Ssalah satu strategi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
digunakan yaitu strategi public relations pada kegiatam press tour dalam program kerja paket wisata bahari. Citra perusahaan (corporate image) adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. Bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan dibidang keuangan yang pernah diraihnya, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset dan sebagainya. Pembentukan citra dalam sebuah perusahaan membutuhkan
suatu
proses
dalamnya.
Menurut
John
Nimpoeno,
pembentukan citra dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 PENGALAMAN
CITRA
KOGNISI PENGALAMAN
PERSEPSI
SIKAP(AFEKSI) MOTIVASI
Stimulus
: Rangsangan untuk membentuk persepsi.
Persepsi
: (1) Hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang langsung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PENGALAMAN
35
dikaitkan dengan suatu pemahaman, (2) pembentukan makna pada stimulus indrawi. Kognisi
: Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide dan konsep.
Motivasi
: Kecenderungan yang menetap untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi individu setiap saat.
Sikap
: Hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensikonsekuensi penggunaan suatu objek.
Tindakan
: Akibat atau respons individu sebagai organisme terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam dirinya maupun lingkungan.
Respon
: Tindakan-tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap rangsangan atau stimulus.16
Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan atau lembaga di benak publiknyan dibutuhkan adanya suatu penelitian. Pentingnya melakukan penelitian citra, ungkap H. Frazier Moore dalam Danusaputra, penelitian citra menentukan sosok instutisional dan citra perusahaan dalam pikiran publik dengan mengetahui secara pasti sikap masyarakat terhadap sebuah organisasi, bagaimana mereka memahami 16
Elvinaro Ardianto. Metode Penelitian untuk Public Relations. Bandung. Simbiosa Rekatama Media. 2010 hal 100-101
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
dengan baik, dan apa yang mereka sukai dan tidak sukai tentang organisasi tersebut. Dengan melakukan penelitian citra, perusahaan dapat mengetahui secara pasti sikap publik terhadap organisasi maupun terhadap produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Frank Jefkins mengemukakan jenis-jenis citra, antara lain : 1. The mirror image (citra masih hangat), yaitu bagaimana citra manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya. 2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. 3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap. 4. The multiple image (citra yang berlapis) yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.17
17
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung. Remaja Rosdakarya. 2008 hal 117
http://digilib.mercubuana.ac.id/