BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2007). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni: a. Kesadaran (Awarness), di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek). b. Merasa Tertarik (Interest), terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap objek sudah mulai timbul. c. Menimbang-nimbang (Evaluation), terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Universitas Sumatera Utara
2. Cara Memperoleh Pengetahuan a.
Cara Tradisional atau Kebenaran Non Ilmiah Untuk Memperoleh pengetahuan:
1). Cara Coba Salah (Trial And Error) Cara coba coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemung kinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. 2). Cara Kekuasaan atau Otoritas Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan. Prinsip inilah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang dikemukakannya adalah sudah benar. 3). Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merup akan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
Universitas Sumatera Utara
4). Melalui Jalan Pikiran Sejalan
dengan
berfikir
perkembangan
kebudayaan
umat
manusia,
cara
manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia
telah menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. b. Cara Modern atau Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan. Pengamatan langsung terhadap gejala gejala alam atau kemasyarakatan kemudian hasil pengamatannya tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan dan akhirnya diambil kesimpulan umum (Notoadmojo, 2010). 3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut pro health (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu: a. Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. b. Informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact). c. Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Universitas Sumatera Utara
d. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar inidvidu baiklingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masu knya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. e. Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untukmemperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. f. Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola fikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola fikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. 4. Kriteria Tingkat Pengetahuan Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu: a. Baik
: Hasil presentase 76%-100%
b. Cukup : Hasil presentase 56%-75% c. Kurang : Hasil presentase > 56%
B. Ibu Nifas Nifas dari bahasa arab, yaitu istilah yang dipergunakan untuk kaum ibu yang setelah melahirkan, dalam bahasa latin disebut puerperium, dari kata puer yang artinya bayi dan parous artinya melahirkan, jadi puerperium adalah masa setelah melahirkan bayi. ( Ibrahim, 2003). Ibu adalah orang tua perempuan seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, ibu memiliki peranan yang sangat penting
Universitas Sumatera Utara
dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu dapat diberikan untuk perempuan yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Contohnya adalah pada orang tua angkat (karena adopsi) atau ibu tiri (istri ayah biologis anak) (Ibrahim, 2003). Perawatan nifas adalah perawatan ibu yang telah selesai bersalin dimana mengalami proses pemulihan paska bersalin, yakni kembalinya alat kand ungan seperti sebelum hamil lamanya pemulihan kira- kira 4 - 6 minggu, akan tetapi alat genetalia akan pulih kembali dalam waktu tiga bulan. (Hanafiah, 2004). 2. Fisiologi nifas Setelah melahirkan tubuh ibu mengalami pemulihan dari proses hamil dan melahirkan,pemulihan itu meliputi: Pemulihan Refroduksi a. Uterus Uterus berkontraksi kuat setelah kelahiran bayi, ukurannya mengecil lebih dari setengahnya. Uterus akan tetap sama ukurannya dimulai sejak dua hari melahirkan yakni berat uterus 1 kg akan berlahan-lahan mengecil yakni satu minggu pertama 500 gram, akhir minggu kedua 300 gram dan selanjutnya 100 gram, pada hari 10 hari sampai 40 hari paska persalinan uterus akan kembali mendekati sebelum hamil dalam 4-6 minggu
paska persalinan, tempat
pelengkatan plasenta membutuhkan 6-7 minggu untuk sembuh, regenerasi endometrum memerlukan waktu enam minggu. Lochea merupakan keluaran uterus selama tiga minggu pertama setelah kelahiran terjadi. Lochea tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1.
Lochea lubra: adalah keluarnya warna merah gelap terjadi 2-3 hari pertama, lochea ini mengandung sel epitel, eritrosit dan desidua serta memiliki bau karakteristik manusia.
2.
Lochea serosa : adalah keluarnya merah muda sampai dengan kecoklatan, terjadi 3-10 hari setelah kelahiran. ini adalah keluarnya seronguineus yang mengandung desidua, eritrosit, lender servik, mikrorganisme , lochea serosa memiliki bau yang kas.
3.
Lochea alba : adalah keluaran yang warnanya hanpir tidak berwarna sampai krem kekuningan, dan seharusnya tidak berbau, terjadi 10 hari - 3 minggu.
b. Servik Servik akan menjadi tebal dan lebih keras, pada akhir minggu pertama paska persalinan servik masih akan berdilitasi sekitar 1 cm. Involusi servik yang lengkap biasa berlangsung 3-4 bulan,
kelahiran anak bisa
mengakibatkan perubahan permanen pada ostium servik dari bulan menjadi panjang. c. Leher rahim dan servik Dengan tuntasnya involusi, leher rahim sampai ke ukuran sebelum hamil ( liang leher rahim tetap agak lebar ). Vagina halus dan membengkak, dengan tonus yang buruk setelah kelahiran, dan labia akan lebih kendur, besar dan lebih gelap dibandingkan sebelum kehamilan, rugea tampak kembali dalam 3-4 minggu paska persalinan. d. Perineum Perineum adalah daerah antara vulva dan anus.Biasanya setelah melahirka , perineum menjadi agak bengkak / edema / memar dan mungkin ada luka
Universitas Sumatera Utara
jahitan bekas robekan atau episiotomi, yaitu sayatan untuk memperluas pengeluaran bayi. Proses penyembuhan luka episiotomi sama seperti luka operasi lain. Perhatikan tanda-tanda infeksi pada luka episiotomi seperti nyeri, merah, panas, bengkak, atau keluar cairan tidak lazim. Penyembuhan luka biasanya berlangsung 2-3 minggu setelah melahirkan ( Maryunani, 2009 ). e. Abdomen Sebagai akibat putusnya serat elastis kulit dan distensi berkepanjangan yang disebabkan uterus hamil, dinding abdomen masih lunak dan kendur untuk sementara waktu, tapi pemulihan dapat dibantu dengan berolah raga, namun jika otot- ototnya tetap otonik dan dinding abdomen masih tetap kendur karna terdapat pemisah dan diatasis muskulus rektus yang jelas, pada keadaan ini dinding abdomen disekitar garis tengah hanya dibentuk oleh peritoneum, fasia tipis lemak sub kutan dan kulit. f. Payudara Selama kehamilan, payudara disiapkan untuk laktasi (hormon estrogen dan progesteron) kolostrum, cairan payudara yang keluar sebelum produksi susu terjadi pada trimester III dan minggu pertama postpartum. Pembesaran mamae / payudara terjadi dengan adanya penambahan sistem vaskuler dan limpatik sekitar mamae. Mamae menjadi besar, mengeras dan sakit bila disentuh. Sementara itu, konsentrasi hormon (estrogen, progesteron, human chorionic, gonadotropin, prolaktin, krotisol, dan insulin) yang menstimulasi perkembangan payudara selama ibu hamil menurun dengan cepat setelah bayi lahir. Waktu yang dibutuhkan hormon-hormon ini untuk kembali ke kadar sebelum hamil sebagian ditentukan oleh apakah ibu menyusui atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
g. Pemulihan sistem endokrin Keadaan hormon plasenta menurun dengan cepat, hormon plasenta laktogen tidak dapat terdeteksi dalam 24 jam postpartum, hormone HCG menurun dengan cepat, estrogen turun sampe 10%. Hormon pituary menyebabkan menyebabkan prolaktin menurun sampai keadaan sebelum hamil dapat dipengaruhi seberapa banyak menyusui ( Rukiyah, 2011 ). h. Pemulihan sistem muskuloskeletal Perubahan sistem muskuloskeletal pada ibu selama masa nifas berlangsung terbalik dengan selama masa kehamilannya. Perubahan ini meliputi hal- hal yang dapat membantu relaksasi danhipermobilitas sendi serta perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran rahim. Untuk menstabilkan sendi dengan lengkap diperlukan waktu sampai minggu ke-8 setelah ibu melahirkan. Namun kaki ibu belum mengalami perubahan yang berarti yang seringkali masih membutuhkan sandal/ sepatu yang lebih besar .(Maryunani, 2009). i. Sistem intergumen Kloasma yang muncul pada masa hamil biasanya menghilang saat kehamilan berakhir. Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir. Pada beberapa wanita, pigmentasi pada daerah tersebut akan menetap. Kulit yang meregang pada payudara, abdomen, paha, dan panggul mungkin memudar, tetapi tidak hilang seluruhnya. j. Sistem neurologis Setelah melahirkan, terdapat perubahan neurologis yang merupakan kebalikan dari perubahan neurologis yang terjadi selama hamil. Rasa tidak nyaman neurologis
yang
disebabkan
karena
kompresi / tekanan syaraf
Universitas Sumatera Utara
menghilang setelah tekanan mekanik dari uterus yang membesar dan tekanan dari retensi cairan menghilang ( Maryunani, 2009 ). k. Sistem Perkemihan Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil 24 jam pertama. Kemungkinan penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan edema leher kandung kemih sesudah bagian ini mengalami kompresi (tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung. Urine
dalam
postpartum.
jumlah besar
akan
dihasilkan dalam 12-36 jam
Kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan
mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan tersebut disebut “diuresis”. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam 6 minggu. l. Sistem pencernaan Biasanya, ibu akan mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu persalinan, alat pencernaan mengalami tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan berlebih pada waktu persalinan, kurangnya asupan cairan dan makanan, serta kurangnya aktivitas tubuh.Supaya buang air besar kembali normal, dapat diatasi dengan diet tinggi serat, peningkatan asupan cairan, dan ambulasi awal. Bila ini tidak berhasil, dalam 2-3 hari dapat diberikan obat laksansia.Selain konstipasi, ibu juga mengalami anoreksia akibat penurunan dari sekresi kelenjar pencernaan dan mempengaruhi perubahan sekresi, serta penurunan kebutuhan kalori yang menyebabkan kurang nafsu makan (Sulistyawati, 2009).
Universitas Sumatera Utara
m. Perdarahan Luka akibat tercabut pembuluh darah plasenta dari dinding rahim saat persalinan membutuhkan penyembuhan.Penyembuhan luka dapat terjadi secara alamiah melalui proses pengerutan rahim, yaitu kontraksi rahim selama beberapa minggu paska persalinan. Jika rahim tidak berkontraksi dikhawatir kan terjadi perdarahan yang dapat membahayakan ibu. n. Infeksi Nifas Infeksi nifas biasanya terjadi jika ibu telah berhubungan seksual dengan suami. Sesungguhnya selama masa nifas kurang baik untuk melakukan hubungan seksual, karena bisa memungkinkan terjadinya infeksi. Gejala dari infeksi nifas ditandai dengan demam tinggi dan keluarnya cairan nifas dari mulut rahim yang berbau busuk. ( Manuaba, 2011 ).
C.
Perawatan ibu nifas menurut Standar kesehatan. Pada
tubuh,dimana
masa
nifas
ibu
mengalami
pemulihan
pada
organ
pemulihan pada tubuh ibu harus dilakukan perawatan agar tidak terja
di komplikasi, perawatan tersebut meliputi: a. Perawatan perineum Beberapa metode untuk merawat perineum, yang bertujuan untuk memberika n rasa nyaman dan mengurangi resiko infeksi, beberapa metode itu antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Perawatan Rasa sakit pada daerah parineal yang dirasakan oleh semua wanita yang mengalami persalinan melalui vagina, umumnya di perparah jika perineum robek atau di opisiotomi. Infeksi bias terjadi ,tetapi sangat kecil kemungkinan, bila dilakukan perawatan dan pemeliharaan perineal yang baik, perawatan tersebut antara lain: a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh. b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan sekitar anus. c. Nasihatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar. d. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut dua kali sehari. e. Sarankan ibu untuk mencuci tangan setelah dan sesudah membersi h kan daerah kelamin. f. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk mengindari menyentuh daerah luka. ( Sarwono, 2006 ) 2. Cara duduk Ibu yang tidak nyaman akibat jahitan di perineum biasanya tidak menyenangkan untuk duduk untuk beberapa hari, Ibu tampak kaku pada saat duduk. perawatan dapat menganjurkan pada ibu bagaiman cara
Universitas Sumatera Utara
duduk yang menyenangkan, dengan cara tubuh ditegakkan dengan mengikut sertakan pantat ( tangan menekan pantat kearah dalam), dan mengkontrak sikan otot-otot pelvik sebelum duduk .cara ini dilakukan pada saat tubuh ibu terasa ringan, tindakkan ini bertujuan untuk menjaga kenyaman dan mengurangi tekanan pada perineum. b. Perawatan payudara 1. Kenyaman dan kebersihan Menyusui merupakan tindakkan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi ibu dan bayi, agar aktifitas dapat berjalan lancar ASI dapat keluar dengan optimal, maka lakukan perawatan payudara dengan cara bersihkan payudara secara teratur, paling tidak dua kali sehari, pagi dan sore, basuhlah dengan air hangat, setelah itu keringkan dengan handuk yang lembut, jangan gunakan sabun mencuci puting susu dan sekitarnya, karena sabun dapat menyebabkan puting susu kering dan lecet, jika ibu baru pertama kali menyusui jika puting susu peka sebaiknya puting susunya di pijat dengan krem dua kali sehari. Pijatlah payudara berlahanlahan dengan cara menekan jari ibu ke payudara dengan gerak mengelilinginya. Jangan memakai BH yang terbuat dari nilon atau plastic atau memakai karet busa, karna BH seperti ini akan menyebabkan payudara lembab. 2. Pembengkakkan. Ibu yang menyusui dan yang tidak menyusui akan mengalami pembengkakan dengan disertai nyeri, dan ini dapat menyebar sampai axilla pengobatan dengan analgesik akan mengurangi rasa nyeri sampai kondisi
Universitas Sumatera Utara
yang membaik, kira-kira 1 sampai 2 hari. Bagi ibu yang tidak menyusui seharusnya memakai BH yang ketat ( agar longgar), dan lakukan kompres dingin dari payudara sampai axilla untuk mengurangi. rasa nyeri, terapi panas dilakukan untuk merangsang puting susu agar mengeluarkan air susu yang menggumpal. Bagi yang menyusui dapat mengurangi ketidak nyamanan dari pembengkakan. Dari penggumpalan air susu dengan cara memberikan air ASI sesering mungkin, dan menggunakan pompa payudara dan memassage payudara. 3. Menyusui Menyusui merupakan tindakkan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi ibu dan bayi, ada beberapa cara menyusui yang dapat membuat ibu dan bayi merasa nyaman : a. Mulailah secepat mungkin setelah melahirkan. b. Lakukan setidaknya delapan sampai sebelas kali menyusui. c. Dekatkan putting kearah pipi bayi ini untuk merangsang reflek pengisapannya. d. Pastikan tidak hanya putting yang masuk ke mulut bayi, tetapi seluruh aerola. e. Gunakan jari untuk menekan payudara menjauhi hidung bayi agar pernafasan tidak terganggu.(Roischa 2008). c. Perawatan Pemulihan kesehatan. 1.
Nutrisi. Untuk memulihkan tenaga ibu setelah melahirkan ibu harus
mendapatkan diet yang bermutu tinggi dan cukup kalori, protein, cairan, cairan serta banyak makan buah – buahan dan sayuran , karena makanan
Universitas Sumatera Utara
yang baik mempercepat penyembuhan ibu sangat mempenagruhi produksi ASI (Sulistyawati, 2009 ). 2.
Istrihat. Ibu post partum sangat membutuhkan istirah yang berkualitas
untuk memulihkan keadaan fisiknya. keluarga disarankan untuk memberikan kesempatan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan untuk energy menyusui bayiya nanti. Istirahat juga salah satu cara mengurangi kekhawatiran dan kecemasan, dan membuat ibu merasa nyaman. dimana pada ibu menyusui ,kekhawatiran dan kelelahan dapat membuat produksi ASI menjadi terbatas. 3.
Ambulasi. Ambulasi adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing
pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan. Ambulasi awalnya dilakukan dengan melakukan gerakan dan jalan – jalan ringan sambil sambil bidan melakukan observasi perkembangan pasien dari jam demi jam sampai hitungan hari.kegiatan ini dilakukan secara meningkat secara berangsur – angsur frekuensi dan intensitas aktifitasnya sampai pasien dalam melakukannya sendiri tanpa dampingan sehingga tujuan memandirikan pasien dapat terpenuhi. 4.
Kebersihan Diri. Karena kelelehan dan kondisi psikis yang belum stabil, biasanya
ibu post partum masih belum cukup koomperatif untuk membersihkan diriya sendiri. Bersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air bersih.
Universitas Sumatera Utara
Pastikanibu mengerti untuk membersihkan daerah vulva terlebih dahulu, dari depan kebelakang, baru kemudian membersihkan daerah anus dan mengganti pembalut setiap darah sudah penuh atau minimal dua kali dalam sehari . mencuci tangan dengan sabun dan air selesai membersihkan daerah kemaluan . 5.
Latihan aktifitas Aktifitas dan tanggung jawab sebaiknya ditambah secara bertahap,
selama tiga empat minggu pertama post partum, dianjurkan untuk membat asi kegiatan ( pekerjaan ringgan ), tetapi kira- kira enam minggu post partum aktifitas penuh diharapkan harus sudah dapat. ( Sulastry, 2002 ). Sikap tubuh ibu setelah melahirkan akan berubah akibat ligamen atau jaringan yang menghubungkan tulang dengan otot, melemah dan menegan tulang akan mudah bergerak, ligamen mudah mengalami gangguan, akibat nya ibu akan mengalami gangguan pada punggung, untuk menghidari nyeri punggung ibu harus melakukan tindakan dengan cara : a. Ketiaka ibu akan menyusui duduklah bersandar pada kursi atau bantal yang telah disusun. b. Memandikan, posisi bak juga harus dapat diperhatikan, usahankan tidak terlalau rendah yang membuat ibu harus membukuk pada saat memandikkan. c. Jika ibu mengganti popok lakukan ditempat yang tidak membuat ibu membungkuk badan misalnya, dimeja yang sejajar dengan pinggang ibu.
Universitas Sumatera Utara
6.
Eliminasi. Dalam enam jam pertama post partum, pasien sudah harus dapat
buang air kecil. Semangkin urien tertahan dalam kandungan kemih maka dapat mengakibatkan kesulitan pada organ perkemihan, misalnya infeksi . biasanya, pasien menahan air kecil karena takut akan merasa sakit saat buang air kecil. berikan dukungan mental pada pasien bahwa ia pasti mampu menahan sakit pada luka jaln lahir akibat terkena air kencing karena iapun sudah berhasil berjuang untuk meahirkan bayinya. Dalam 24 jam pertama, pasien juga harus sudah buang air besar karena semangkin lama feses tertahan dalam usus maka akan sulit baginya untuk buang air besar secara lancar. d. Program KB. Beberapa pasangan yang sudah melewati tiga minngu post partum diajurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi, walaupun ibu belum mendapatkan masa ovulasi ataupun masa subur, karena kontrasepsi merupakan cara yang tepat untuk menunda kehamilan. pasangan suami istri bila memilih alat kontrasepsi yang diinginkan ataupun alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi ibu.
D. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Nifas a.
Usia Prilaku manusia sangat dipengaruhi oleh usia, semangkin tua usia
seseorang maka semangkin banyak pengalaman yang diperoleh dan semangkin baik adaptasi seseorang yang tunjukkan melalui prilaku. umur
Universitas Sumatera Utara
sangat mempengaruhi pola fikir dan tingkah laku seseorang akan berubah seiring dengan perubahan ( kematangan ) kehidupannya. ( Manuaba, 2005). Umur seseorang sangat berpengaruh terhadap psikisnya, dimana pada usia muda sering menimbulkan ketegangan, kebinggungan dan cemas, dan rasa takut sehingga berpengaruh terhadap tingkah lakunya. biasanya semangkin dewasa semangkin cederung semangkin menyadari arti dari hidup sehat sehingga semangkin baik dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Semangkin bertambah usia maka semangkin banyak pengalaman yang diperoleh, sehingga seseorang dapat meningkatkan kematangan mental dan bertindak ( Notoadmojo , 2005 ). b.
Paritas Paritas merupakan banyaknya persalinan yang dialami aleh ibu hamil
baik lahir hidup mau pun lahir mati. (Wawan dan Dewi , 2010). Paritas adalah Jumlah kehamilan yang menghasilkan janin hidup, bukan jumlah janin yang dilahirkan. Janin yang lahir hidup atau mati setelah viabilitas dicapai, tidak mempengaruhi paritas. Viabilitas merupakan kapasitas untuk hidup di luar uterus, sekitar 22 minggu periode menstruasi (20 minggu kehamilan) atau berat janin lebih dari 500 g. ( Nuracmah, 2004 ) c.
Pendidikkan Latar belakang pendidikan mempengaruhi seseorang dalam berfikir dan
tinggi pula kesadaran tentang kesehatan. Baik untuk dirinya maupun diri orang lain dan keluarga sehingga semangkin tinggi pula pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan orang yang berpendidikkan rendah .
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga seseorang dapat membuat
keputusan yang lebih baik dalam bertindak .
tingkat pendidikkan dapat mempegaruhi pemintaa pelayanan kesehatan . pendidikkan yang tinggi akan memungkinkan seseorang untuk mengetahui atau mengenal gejala awal suatu penyakit, sehingga berkeinginan untuk segera mendapatkan perwatan. ( Notoadmojo, 2003 ) d.
Pekerjaan Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja
bagi
ibu – ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarganya.
(Nursalam dan Siti Pariani, 2011). e.
Sumber informasi Sumber informasi akan memberikan pengaruh pada setiap orang
.meskipun
seseorang
mempunyai
pendidikkan
yang
rendah
tetapi
memperoleh informasi yang baik dari berbagai media misalnya televisi, radio atau
surat
kabar. Juga dari no media seperti keluarga / orang teman maka pengetahuan nya akan dapat lebih baik ( Wawan dan Dewi , 2010).
Universitas Sumatera Utara