BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Initial Public Offering (IPO) Pengertian IPO menurut Mayo, (2008:31) yaitu: “Firms, in addition to acquiring funds through private placements, may issue new securities and sell them to the general public, usually through investment bankers. If this sale is the first sale of common stock to the general public, it is referred to as an initial public offering (IPO)”. Hal ini berarti IPO adalah saat dimana perusahaan memperoleh dana dengan cara menerbitkan sekuritas baru dan menjualnya kepada publik melalui pasar modal untuk pertama kalinya. Menurut Wijaja dan Risnamanitis (2007:5), penawaran umum saham (go public) sering dikenal dengan istilah Initial Public Offering. Istilah go public sebenarnya mempunyai arti perusahaan menjual saham biasa atau saham preferen, atau obligasi yang merupakan modal perusahaan (ekuitas dan utang jangka panjang) untuk “pertama kalinya” kepada masyarakat luas. Para investor besar yang ingin membeli sekuritas pada saat penawaran perdana memberitahukan minatnya tersebut kepada penjamin emisi. Catatan atas para investor potensial memberikan informasi bernilai bagi emiten karena investor institusional berskala besar sering kali memiliki wawasan luas mengenai permintaan pasar atas sekuritas maupun prospek perusahaan yang bersangkutan dan juga pesaingnya. IPO umumnya diberi harga terlalu rendah dari harga pasar yang seharusnya. Harga tersebut tercermin dalam lonjakan harga pada
Universitas Sumatera Utara
hari pertama sekuritas diperdagangkan ke masyarakat. Penetapan harga IPO bukanlah hal yang sepele. Tidak semua sekuritas pada saat IPO terjual lebih rendah dari seharusnya (Bodie, 2006:89). Banyak saham yang menunjukkan penjualan yang buruk setelah pelepasan perdana dan lainnya ada yang tidak bisa dijual sepenuhnya ke pasar. Oleh penjamin emisi, saham yang tidak terjual diusahakan untuk dijual rugi di pasar sekunder. Bankir investasi dalam hal ini menanggung risiko harga atas saham yang tidak terjual. Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham) merupakan hasil perdagangan saham-saham perusahaan yang dilakukan di pasar perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya menjual sekuritasnya, dan proses ini disebut dengan istilah initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana (Tandelilin, 2010:27). Setelah sekuritas tersebut dijual perusahaan di pasar perdana, barulah sekuritas tersebut diperjualbelikan oleh investor-investor di pasar sekunder atau dikenal dengan sebutan pasar reguler. Transaksi yang dilakukan oleh investor di pasar sekunder tidak akan memberikan tambahan dana lagi bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas (emiten), karena transaksi hanya terjadi antar investor, bukan dengan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan emiten tidak akan memperoleh tambahan dana dari transaksi yang terjadi di pasar sekunder.
2.1.2 Return Saham Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Penjelasan mengenai
Universitas Sumatera Utara
Return saham menurut Jones (2010:128) adalah : Returns from investing are crucial to investors; they are what the game of investments is all about. The measurement of realized (historical) returns is necessary for investors to asses how well they have done or how well investment managers have done on their behalf. Furthermore, the historical return play a large part in estimating future, unknown returns. Hal ini berarti , pengembalian atas investasi adalah sangat penting bagi investor. Hal itu dapat menjadi acuan bagi investor untuk mengetahui seberapa baik mereka dalam menilai saham dan seberapa baik peran seorang manajer bagi mereka. Selain itu, pengembalian atas saham tersebut dapat membantu investor untuk mengestimasi return di masa yang akan datang. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua
komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika kita membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Sedangkan capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan atau penurunan harga surat berharga yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Capital gain bisa juga diartikan sebagai perubahan harga sekuritas (Tandelilin, 2010:102).
Universitas Sumatera Utara
2.1.3
Initial Return
Para manajer perusahaan biasanya ingin untuk mengamankan harga setinggi mungkin untuk saham mereka, tetapi para penjamin cenderung berhati-hati karena mereka bisa menanggung saham tak terjual jika mereka salah mengestimasi permintaan investor
yang
terlalu tinggi. Akibatnya, para penjamin biasanya
mencoba memperendah harga penawaran publik awal. Cara ini dikenal sebagai underpricing, yang menurut mereka dibutuhkan untuk membujuk investor membeli saham dan mengurangi biaya pemasaran emisi pada pelanggan. Selisih dari harga penawaran perdana dengan harga saham di pasar sekunder dinamakan initial return. Underpricing menggambarkan biaya bagi pemilik saat ini karena investor baru diizinkan membeli saham perusahaan pada harga yang menguntungkan (Brealey, et al., 2007:416). Meskipun perusahaan tidak mempeoleh tambahan dana dari transaksi yang terjadi di pasar sekunder, tetapi perdagangan pasar sekunder sangat penting untuk menentukan likuiditas sekuritas di pasar perdana. Hal ini terkait dengan sikap pesimis atau optimis dari para investor terhadap kemampuan sekuritas yang diterbitkan emiten untuk memberikan keuntungan selisih harga yang berasal dari penjualan di pasar sekunder (Tandelilin, 2010:27). Zubir (2011) menyatakan bahwa apabila harga aktual lebih tinggi daripada nilai intrinsiknya, maka disebut overpriced, sebaliknya bila harga aktual lebih rendah daripada nilai intrinsik, maka disebut underpriced. Kondisi underpricing disebabkan karena harga saham pada saat IPO lebih rendah dibandingkan harga saham di pasar sekunder. Selisih antara harga saham pada saat penutupan di pasar sekunder dengan
Universitas Sumatera Utara
harga saham pada saat penawaran perdana (IPO) disebut dengan initial return (Retnowati, 2013). Initial Return dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : IR =
Harga Penutupan Pasar Sekunder−Harga Penawaran Perdana Harga Penawaran Perdana
x 100%
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Initial Return 2.2.1 Return on Asset Return on Asset merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan. Apabila kinerja perusahaan yang diukur dengan dimensi profitabilitas dalam kondisi baik, maka akan memberikan dampak yang positif terhadap keputusan investor di pasar modal untuk menanamkan modalnya dalam bentuk penyertaan modal. ROA dihitung dengan menggunakan rumus (Ross, et al., 2005:59):
ROA =
Net Income
Total Assets
2.2.2 Earning per Share Laba per saham (earning per share) merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang
Universitas Sumatera Utara
diterima pemegang saham. EPS dapat dihitung dengan rumus berikut (Garrison, et al., 2008:723): EPS =
Net Income
Shares Outstanding
2.2.3 Financial Leverage Salah satu aspek yang dinilai dalam mengukur kinerja perusahaan adalah aspek leverage atau utang perusahaan. Utang merupakan komponen penting perusahaan, khususnya sebagai salah satu sarana pendanaan. Penurunan kinerja sering terjadi karena perusahaan memiliki utang yang cukup besar dan kesulitan dalam memenuhi kewajibannya tersebut. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri. DER dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Garrison, et al., 2008:732): DER =
Total Liabilities
Stockholders′ Equity
2.2.4 Proceed Ardiansyah dalam Widjayanto (2010) menyatakan bahwa proceed atau ukuran penawaran adalah hasil yang diterima dari pengeluaran saham. Variabel ini diukur dengan nilai penawaran saham perusahaan pada saat melakukan IPO. Proceed dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Emilia, et al., 2008).
Universitas Sumatera Utara
Proceed = Offerprice (harga penawaran) x jumlah lembar saham yang diterbitkan (shares)
2.3 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian mengenai analisis pengaruh variabel-variabel keuangan terhadap initial return sudah banyak dilakukan sebelumnya. Tabel 2.1 ini menjabarkan penelitian-penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Peneliti/Tahun Like Stefi Gabriela (2013)
Lydia Soeryadja Witjaksno (2012)
Judul Penelitian Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Initial Return Setelah Initial Public Offering (IPO)
Variabel Penelitian Dependen: initial return 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun setelah IPO.
Analisis Faktorfaktor Keuangan yang Mempengaruhi Fenomena Underpricing Pada Perusahaan
Dependen: Underpricing
Teknik Analisis Analisis Regresi Linier Berganda
Independen: ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi underwriter, reputasi auditor, dan nilai penawaran saham.
Independen: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Penelitian terdapat pengaruh signifikan antara initial return 1 (satu) hari dan 1 (satu) bulan terhadap initial return satu tahun setelah listing. Hasil uji regresi juga menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan dan reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap initial return 1 (satu) hari dan 1 (satu) bulan setelah listing.
1.
2.
3.
Profitabilitas berpengaruh terhadap underpricing. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing. Financial leverage tidak berpengaruh terhadap underpricing.
Universitas Sumatera Utara
Natali Yustisia (2012)
Peneliti/Tahun Sri Retno Handayani dan Intan Shaferi (2011)
Sri Retno Handayani dan Intan Shaferi (2011)
Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2002-2010 Faktorfaktor Yang Mempengar uhi Tingkat Underpricing Saham Perdana Pada Perusahaan Non Keuangan Go Public Judul Penelitian Analisis Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Underpricing Pada Penawaran Umum Perdana (Studi Kasus Pada Perusahaan Keuangan Yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Analisis Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Underpricing Pada Penawaran Umum Perdana (Studi Kasus Pada
Dependen: underpricing Independen: reputasi penjamin emisi, reputasi auditor, profitabilitas, skala perusahaan, persentase saham yang ditawarkan. Variabel Penelitian Dependen: Underpricing. Independen: DER, ROA, EPS, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Porsentase Penawaran Saham.
Dependen: Underpricing. Independen: DER, ROA, EPS, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Porsentase Penawaran Saham.
Analisis Regresi Linier Berganda
1.
2.
Teknik Analisis Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Penelitian 1.
2.
3.
4.
Analisis Regresi Linier Berganda
Reputasi penjamin emisi memiliki pengaruh terhadap tingkat underpricing Reputasi auditor, profitabilitas perusahaan, skala perusahaan, persentase saham yang ditawarkan ke publik tidak memiliki pengaruh terhadap underpricing.
1.
2.
Tidak ada pengaruh yang signifikan Debt to Equity Ratio terhadap underpricing. Tidak ada pengaruh yang signifikan ROA terhadap underpricing Terdapat pengaruh yang signifikan Earning per Share terhadap underpricing Tidak ada pengaruh yang signifikan umur terhadap underpricing.
Terdapat pengaruh yang signifikan ukuran perusahaan terhadap underpricing. Terdapat pengaruh yang signifikan porsentase saham yang ditawarkan terhadap underpricing.
Universitas Sumatera Utara
Andhi Wijayanto (2010)
Peneliti/Tahun Jean Loo, DongWoo Lee, JongHwan Yi (1999)
Perusahaan Keuangan Yang Go Public di Bursa Efek Jakarta. Analisis pengaruh ROA, EPS, Financial Leverage dan Proceed Terhadap Initial Return
Judul Penelitian Profitability and Volatility of IPO Firms and Underwriter Reputation
Dependen: initial Return Independen: ROA, EPS, Financial Leverage, Proceed
Variabel Penelitian Dependen: Profitabilitas dan Volatilitas Perusahaan IPO sebelum dan sesudah Go Publlic
Analisis Regresi Linier Berganda
1.
2.
Teknik Analisis Analisis Regresi Linier Berganda
Earning per share dan Proceed mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap initial return. ROA dan Financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap intial return
Hasil Penelitian 1.
Reputasi underwriter berpengaruh positf dan signifikan terhadap profitabilitas dan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap volatilitas setelah penawaran. 2. Peran reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap profitablitas dan tidak signifikan terhadap volatilitas sebelum penawaran.
Independen: Reputasi Underwriter
.
2.4 Kerangka Konseptual Initial return adalah selisih positif dari harga saham di pasar sekunder dengan harga saham pada saat IPO yang diterima oleh investor. Variabel-variabel keuangan merupakan aspek penting yang harus di ketahui terutama bagi investor jika ingin melakukan investasi pada suatu perusahaan. Perusahaan, terutama perusahaan yang akan go public, harus dengan lengkap dan jelas menyiapkan prospektusnya sehingga
Universitas Sumatera Utara
dapat mempengaruhi para investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut, terutama bagi perusahaan yang akan go public. Hal ini sangat mempengaruhi perusahaan untuk bisa meraup dana dari masyarakat untuk mendapatkan initial return yang maksimal dalam memperbaiki kinerja perusahaan. Harga saham yang wajar dapat ditetapkan apabila emiten ataupun underwriter dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing. Perusahaan yang mengeluarkan saham dan mengalami underpricing berarti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan dana secara maksimal (Amelia dan Saftiana dalam Witjaksono, 2012). Hal ini disebabkan karena dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham) merupakan hasil perdagangan saham-saham perusahaan yang dilakukan di pasar perdana (Tandelilin, 2010:27). Harga saham yang wajar dapat ditetapkan apabila emiten ataupun underwriter dapat mengetahui fsktor-faktor yang mempengaruhi underpricing. Variabel keuangan seperti ROA, EPS, Financial Leverage dan Proceed berpengaruh terhadap initial return dikarenakan pada saat penawaran saham perdana dilakukan investor akan menanyakan keandalan keuangan perusahaan untuk menetapkan keputusan investasinya (Samsul, 2006:77). Berdasarkan pada rumusan masalah dan latar belakang yang dkemukakan sebelumnya, kerangka konseptual yang dapat menegaskan pengaruh Return on Asset, Earning per Share, Financial Leverage, dan Proceed terhadap Initial Return ditnjukkan pada Gambar 2.1.
Return on Asset
Earning per Share
Universitas Sumatera Utara
Initial Return
Financial Leverage
Proceed
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.5 Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: Return on Asset, Earning per Share, Financial Leverage dan Proceed berpengaruh terhadap Initial Return pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara