9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
MOTIVASI 1. Pengertian Motivasi berasal dari kata motif ( motive ), yang berarti rangsangan, dorongan dan ataupun pembangkit tenaga, yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan perilaku tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak alasan-alasan
atau
dorongan-dorongan
dalam
diri
manusia
yang
menyebabkan manusia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada dasarnya mempunyai motif termasuk tingkah laku secara reflek dan yang berlangsung secara otomatis mempunyai maksud tertentu, walaupun maksud itu tidak senantiasa disadari manusia (Swanburg Russel, 2000). Motivasi juga merupakan upaya untuk menimbulkan rangsangan atau dorongan tenaga tertentu pada seseorang agar mau berbuat dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Irwanto, 1991). Motivasi atau upaya untuk memenuhi kebutuhan pada seseorang dapat dipakai sebagai alat untuk menggairahkan seseorang untuk giat melakukan kewajibannya tanpa harus diperintah atau diawasi. (Dirgahunarso Singgih, 1992) Motivasi sering disebut sebagai penggerak perilaku ( the energizer of behavior ) Motivasi adalah penentu ( determinan ) perilaku, dengan kata lain motivasi adalah konstruk teoritis mengenai terjadinya perilaku. Konstruk
10
teoritis ini meliputi aspek-aspek pengaturan (regulasi). Pengarahan ( direksi), serta tujuan (insentif global ) dari perilaku (Efendi Usman, 1993) 2. Motivasi dalam Perilaku Menurut Efendi Usman (1993), Ciri motivasi dalam perilaku : a. Penggerak perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan-tanggapan yang bervariasi. Motivasi tidak hanya merangsang suatu perilaku tertentu saja tetapi menstimulasi berbagai kecenderungan berperilaku yang memungkinkan tanggapan yang berbeda-beda. b. Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang bervariasi dengan kekuatan determinan. Rangsang yang lemah mungkin menimbulkan reaksi yang hebat atau sebaliknya. c. Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu. d. Penguatan positif ( positive reinforcement ), menyebabkan suatu perilaku tertentu cenderung diulangi. e. Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat tidak baik. Perilaku terjadi karena suatu determinan tertentu, baik biologis, pikologis, maupun yang berasal dari lingkungan. Determinan ini akan menstimulasi timbulnya suatu keadaan (bio) psikologis tertentu yang dalam tubuh disebut kebutuhan. Kebutuhan menciptakan suatu keadaan ketengangan (tension), hal ini mendorong perilaku untuk memenuhi kebutuhan
tersebut (perilaku instrumental).
11
Bila kebutuhan sudah dipenuhi, maka ketegangan akan melemah, sampai timbulnya ketegangan lagi karena munculnya kebutuhan baru. Inilah yang disebut daur motivasi. Bila determinan yang menimbulkan kebutuhan itu tidak ada lagi maka daur tidak terjadi(Daniellle Gales & Carrette, 2002). 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi Beberapa teori
dan definisi tentang motivasi maka dapat
dipahami bahwa bila pada individu terdapat bermacam-macam motif yang mendorong dan menggerakkan manusia untuk melakukan kegitan-kegiatan dalam mencapai tujuan serta memenuhi kebutuhan hidup dalam rangka mempertahankan eksistensinya (Wim de Jong Syamsu Hidayat, 1997). Motivasi dipengaruhi oleh : a.
Energi Merupakan sumber
energi yang
mendorong tingkah laku,
sehingga seseorang mempunyai kekuatan untuk mampu melakukan suatu tindakan tertentu . b. Belajar Dinyatakan bahwa ada interaksi antara belajar dan motivasi dalam tingkah
laku. Semakin banyak seseorang mempelajari sesuatu maka
ia akan lebih termotivasi untuk bertingkah laku sesuai dengan yang pernah dipelajarinya. c. Interaksi sosial Dinyatakan bahwa interaksi sosial dengan individu lain akan mempengaruhi
motivasi
bertindak.
Semakin
sering
seseorang
12
berinteraksi dengan orang lain akan semakin mempengaruhi motivasi seseorang untuk melakukan tindakan tertentu. d. Proses kognitif Yaitu informasi yang masuk pada seseorang diserap kemudian diproses dan
pengetahuan tersebut untuk kemudian mempengaruhi
tingkah laku. Wahyu Sumidjo mengklasifikasikan motivasi menjadi : a. Faktor Internal Segala sesuatu dari dalam individu seperti kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan dan cita-cita 1) Sifat kepribadian adalah corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap rangsangan dari dalam diri maupun lingkungan, sehingga corak dan cara kebiasaannya itu merupakan kesatuan fungsional yang khas pada manusia itu, sehingga orang yang berkepribadian pemalu akan mempunyai motivasi berbeda dengan orang yang memiliki kepribadian keras. 2) Intelegensi atau pengetahuan merupakan seluruh kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif, sehingga orang yang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah menyerap informasi, saran, dan nasihat.
13
3) Sikap merupakan perasaan mendukung atau tidak mendukung pada suatu objek, dimana seseorang akan melakukan kegiatan jika sikapnya mendukung terhadap obyek tersebut, sebaliknya seseorang tidak melakukan kegiatan jika sikapnya tidak mendukung. Cita-cita merupakan sesuatu yang ingin dicapai dengan adanya cita – cita maka seseorang akan termotivasi mencapai tujuan. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal meliputi lingkungan, pendidikan, agama, sosial, ekonomi, kebudayaan, orang tua, dan saudara. 1) Pengaruh lingkungan baik fisik, biologis, maupun lingkungan sosial yang ada sekitarnya dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang sehingga dorongan dan pengaruh lingkungan akan dapat meningkatkan motivasi individu untuk melakukan sesuatu. 2) Pendidikan
merupakan
proses
kegiatan
pada
dasarnya
melibatkan tingkah laku individu maupun kelompok. Inti kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah terbentuknya seperangkat tingkah laku, kegiatan dan aktivitas. Dengan belajar baik secara formal maupun informal, manusia akan mempunyai pengetahuan, dengan pengetahuan yang diperoleh seseorang
14
akan mengetahui manfaat dari saran atau nasihat sehingga akan termotivasi dalam usaha meningkatkan status kesehatan. 3) Agama merupakan keyakinan hidup seseorang sesuai dengan norma atau ajaran agamanya. Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai norma dan nilai yang diajarkan, sehingga seseorang akan termotivasi untuk mentaati saran, atau anjuran petugas kesehatan karena mereka berkeyakinan bahwa hal itu baik dan sesuai dengan norma yang diyakininya. 4) Sosial ekonomi merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang. Keadaan ekonomi keluarga mampu mencukupi dan menyediakan fasilitas serta kebutuhan untuk keluarganya. Sehingga seseorang dengan tingkat sosial ekonomi tinggi akan mempunyai motivasi yang berbeda dengan tingkat sosial ekonomi rendah. 5) Kebudayaan merupakan keseluruhan kegiatan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar. Orang dengan kebudayaan Sunda yang terkenal dengan kehalusannya akan berbeda dengan kebudayaan Batak, sehingga motivasi dari budaya yang berbeda akan berbeda pula. 6) Orang Tua yang dianggap sudah pengalaman dalam banyak hal, sehingga apapun
nasihat atau saran dari orang tua akan
dilaksanakan.
15
7) Saudara, dimana saudara merupakan orang terdekat yang akan secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada motivasi untuk berperilaku.
B. KANKER 1. Sel Normal dan Sel Neoplasma Sel merupakan unit terkecil dari satu organ atau jaringan. Sel-sel itu berkelompok, tersusun secara teratur membentuk jaringan atau organ. Ada bermacam-macam jaringan seperti jaringan ephitel, jaringan mukosa, jaringan ikat dan sebagainya. Beberapa jaringan tersebut bersatu membentuk suatu organ. Sel tumor adalah sel tubuh kita sendiri yang mengalami perubahan (trasformasi) sehingga bentuk, sifat, dan kinetiknya berubah, sehingga tumbuhnya menjadi autonom , liar tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi pertumbuhan normal. Akibatnya timbul tumor yang terpisah dari jaringan tubuh normal. Trasnformasi sel itu terjadi karena mutasi gen, yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel. Spektrum kerusakan itu sangat luas, dapat dari ringan dan terbatas sampai berat sampai luas. Spektrum neoplasma sangat luas. Secara sederhana dikenal sel neoplasma jinak, yang kerusakan gennya ringan serta terbatas sehingga sel-sel neoplasma jinak masih mirip dengan sel normal asalnya, dan sel-sel neoplasma ganas atau kanker yang kerusakannya berat serta luas sehinnga
16
sel-selnya menyimpang jauh dari sel normal asalnya (anaplastik). Diantara kedua bentuk itu masih banyak terdapat tipe sel neoplasma lainnya 2. Pengertian Kanker Kanker adalah pertumbuhan sel yang abnormal tidak terkontrol dan merusak
jaringan
normal
Istilah
kanker
ini
digunakan
untuk
menggambarkan kelompok lebih dari seratus jenis penyakit yang berbeda. Karena ada jenis kanker yang berbeda, namun semua itu mempunyai cirriciri yang umum yaitu sel tumbuh dan berkembang dengan tidak beraturan. Ketika sel menjadi bersifat kanker, sel akan kehilangan kemampuannya untuk mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya tanpa mengikuti kebutuhan hidup(jurnal Keperawatan, 2003),Sehingga terbentuk tumor yang terpisah dari bagian tubuh yang normal. Tumor ini dapat menimbulkan kelainan bentuk dan gangguan fungsi organ yang ditumbuhinya. Sel-sel kanker itu dapat bergerak sendiri seperti amoeba dan lepas dari gerombolan sel-sel induknya, masuk diantara sel-sel normal disekitarnya. Hal ini menimbulkan : a. Infiltrasi atau invasi ke jaringan atau organ sekitarnya Sel-sel kanker dapat tumbuh dijaringan sekitarnya, menimbulkan perlekatan-perlekatan, satelite nodule, obstruksi saluran-saluran tubuh dan sebagainya. b. Metastase atau anak sebar di kelenjar limfe atau organ lainnya.
17
Sel-sel kanker dapat masuk ke dalam pembuluh limfe dan bersama aliran limfe masuk ke kelenjar limfe dan tumbuh disitu sebagai anak sebar di kelenjar limfe (penyebaran limfogen). Sel-sel kanker dapat pula masuk kedalam pembuluh darah dan bersama aliran darah beredar keseluruh tubuh (penyebaran hematogen)(Sukarja I, 2000) 3. Penyebab Kanker Kanker disebabkan adanya genom abnormal, yang terjadi karena ada kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel. Adanya genom abnormal ini menimbulkan salah atur, lebih atau kurang aturan. Kanker dapat disebabkan oleh : a. Kelainan Konginetal Seseorang yang mempunyai riwayat keluarga dengan kanker payudara akan mempunyai resiko lebuh besar terkena kanker payudara dibanding dengan seseorang yang tidak mempunyai faktor resiko(Erikson, 1994). b. Karsinogen Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai karsinogen, seperti yang terdapat dalam tir atau jelaga, asap rokok, sinar ionisasi ( missal sinar X atau sinar rongent dan sinar ultraviolet ) dan virus. c.
Hormon
18
Hormon yang menimbulkan kanker hanya pada beberapa organ saja, yaitu organ yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon, seperti payudara, uterus dan prostat. d. Lingkungan hidup Lingkungan hidup mencakup semua keadaan didaerah tempat hidup kita baik alamiah maupun biologi, seperti : 1) Pekerjaan Kontak dengan karsinogen karena pekerjaan umumnya karena radiasi ionisasi atau karena karsinogen kimia yang terdapat dalam tempat pekerjaan. 2) Tempat tinggal Dalam lingkungan tempat tinggal terdapat banyak karsinogen atau kadar karsinogennya tinggi dalam tanah, air, atu udara. Misalnya hidup didaerah yang banyak mengandung radium, arsen, nikel, chrom dan asbes. 3) Gaya hidup Gaya hidup mempengaruhi terjadinya kanker, karena gaya hidup itu meliputi nutrisi (alkohol, makanan asin,
diasap,
dipanggang
dan
pengawet
makanan),
minuman keras, merokok, menginang, terik sinar matahari, kawin muda (memudahkan timbulnya kanker servik), dan sirkumsisi yang mengurangi kemungkinan mendapat kanker penis.
19
4. Terapi Pada Kanker a. Tujuan terapi Tujuan terapi pada kanker adalah : 1). Kuratif (penyembuhan) Terapi
kuratif
adalah
tindakan
untuk
menyembuhkan penderita yaitu membebaskan penderita dari kanker yang dideritanya untuk selama-lamanya . 2). Paliatif (meringankan) Terapi paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita kanker terutama bagi yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Tujuan paliatif ialah untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi komplikasi yang terjadi, dan mengurangi atau meringankan keluhan. b. Macam Terapi Ada bermacam- macam terapi kanker yaitu : 1). Terapi Utama Terapi utama adalah terapi yang ditujukan kepeda penyakit kanker itu sendiri. Terapi utama dapat dengan cara
bedah, radioterapi, kemoterapi, hormonterapi, dan
bioterapi. 2). Terapi Tambahan (adjuvand) Terapi tambahan ialah terapi yang ditambahkan pada terapi utama untuk menghancurkan sisa sel–sel kanker
20
yang mikroskopik yang mungkin masih ada. Terapi tambahan bisa berupa : a) Adjuvant kemoterapi b) Adjuvant hormonterapi c) Adjuvant radioterapi d) Adjuvant Operasi. 3). Terapi komplikasi Terapi
komplikasi
komplikasi kanker, baik yang
adalah
terapi
terhadap
terjadi karena penyakitnya
sendiri atau karena pengobatan kanker, seperti misalnya pemberian antibiotika, tranfusi darah dan penatalaksanaan nyeri dengan pemberian analgetik dan narkotik. 4) Terapi Bantuan Terapi bantuan ialah terapi untuk membantu tubuh tetap
dapat
mempertahankan
kekuatannya,
seperti
memperbaiki nutrisi, tranfusi darah untuk koreksi anemia, fisioterapi dan psikoterapi untuk menguatkan mental penderita menghadapi stress. 5) Terapi Sekunder Terapi sekunder adalah terapi untuk mengatasi penyakit-penyakit yang
menyertai (co-morbiditas).
21
5 . Cara Terapi Cara terapi kanker ada bermacam-macam, seperti : a. Operasi Operasi adalah terapi untuk membuang tumor, memperbaiki komplikasi dan merekonstruksi efek yang ada melalui pembedahan. b. Radioterapi Radioterapi ialah terapi untuk menghancurkan kanker dengan sinar ionisasi. Kerusakan yang terjadi akibat sinar tidak terbatas pada sel-sel kanker saja, tetapi juga pada sel-sel normal disekitarnya. c. Kemoterapi Kemoterapi ialah terapi untuk membunuh sel-sel kanker dengan obat-obat anti kanker yang disebut sitostatika. d. Hormonterapi Hormonterapi ialah terapi untuk mengubah lingkungan hidup kanker, sehingga pertumbuhan sel-selnya terganggu dan akhirnya mati sendiri. Hormonterapi hanya dipakai untuk beberapa jenis kanker yang petumbuhannya dipengaruhi oleh hormon (hormondependent), seperti kanker mamae, endometrium, thyroid, dan prostat. e. Immunoterapi Immunoterapi ialah terapi untuk menguatkan daya tahan tubuh dan memperbesar kemampuan tubuh menghancurkan sel-sel kanker. f. Bioterapi
22
Bioterapi ialah terapi dengan menggunakan produk biologi, seperti sitokin, interferon, antiangiogenesis dan sebagainya. g. Terapi lain-lain 1) Elektrokoagulasi, yaitu membakar sel-sel kanker dengan alat listrik,
elektrocauter.
2) Laser surgery, yaitu membakar sel-sel kanker dengan sinar laser. 3) Cryo Surgery, yaitu membekukan sel-sel kanker sampai mati dengan alat cryo menggunakan karbondioksida. 4) Khemosurgery, mematikan sel-sel kanker dengan zat-zat kimia. h. Terapi Kombinasi Terapi kombinasi ialah terapi kombinasi antara cara-cara terapi diatas. (Sukarja I, 2000)
C. KEMOTERAPI 1. Pengertian Kemoterapi adalah terapi dengan obat anti kanker. Obat ini selain bersifat toksik terhadap sel tubuh normal, terutama sel yang mempunyai kemampuan membelah dengan cepat, seperti sel darah, folikel rambut, mukosa gastrointestinal dan sistem reproduksi. Pada umumnya obat anti kanker ini mempunyai efektifitas terapi yang sangat dekat dengan efek toksik. Itulah sebabnya obat ini hanya diberikan oleh dokter yang mampu memahami efek samping obat, selalu mewaspadai kemungkinan timbulnya
23
efek samping dan mampu mencegah atau mengatasi efek samping yang timbul. (Smets,La,Pinedo, 1994 ) Penatalaksananan penderita kanker memerlukan upaya yang optimal karena menyangkut aspek fisik, psikologis dan ekonomis. Oleh karena itu penderita yang akan mendapatkan pengobatan dengan sitostatika perlu disiapkan secara optimal. Di dalam merencanakan pengobatan dengan sitostatika terlebih dulu dilakukan penilaian terhadap pasien dengan teliti yang meliputi pemeriksaan fisik, psikis dan sosial serta informasi yang jelas tentang protokol pengobatan, kemungkinan efek samping yang timbul serta perawatan pasca kemoterapi.(Smets, La,Pinedo, 1994). 2. Bentuk Kemoterapi Pemberian kemoterapi dapat diberikan dengan satu macam atau dengan kombinasi, sehingga dikenal tiga macam bentuk kemoterapi kanker yaitu : .
.a. Monoterapi ( Kemoterapi Tunggal ) Kemoterapi tumggal yaitu kemoterapi yang dilakukan dengan satu macam sitostatika. Sekarang sudah banyak ditinggalkan, karena pemberian polikemoterapi memberi hasil yang lebih memuaskan. b Poli kemoterapi (Kemoterapi Kombinasi) Prinsip pemberian kemoterapi kombinasi adalah obat-obat yang diberikan sudah diketahui memberikan hasil yang baik bila diberikan
24
secara tunggal tetapi masing-masing obat bekerja pada fase siklus sel yang berbeda, sehingga akan lebih banyak sel kanker yang terbunuh. c Kemoterapi Lokal 1). Pengobatan terhadap efusi akibat kanker 2). Pengobatan langsung intra dan peri tumor 3). Pengobatan intratekal
3. Efek Kemoterapi Efek kemoterapi sangat bervariasi, yang ditandai dengan mengecilnya tumor. Keadaan ini disebut dengan remisi, yang dibagi menurut besar kecilnya remisi, adalah : a. Remisi komplit (sempurna) yang ditandai dengan pengurangan volume tumor
menjadi
jauh
lebih
kecil bila dibandingkan
dengan sebelum pengobatan. b. Remisi sebagian yang ditandai dengan pengurangan volume tumor lebih dari 50% dari besar semula tanpa tanda-tanda manifestasi tumor baru. c. Perbaikan yang ditandai dengan pengecilan volume kurang dari 50% Lamanya remisi juga berbeda-beda. Remisi yang lamanya 1-3 bulan disebut
remisi pendek, 6 – 12 bulan remisi sedang dan 1 – 3 tahun
disebut remisi panjang.
25
4. Pemberian Kemoterapi Obat kemoterapi dapat diberikan dengan cara : a.
Oral Tekankan pentingnya untuk mengikuti jadwal yang telah ditentukan, karena interval telah ditentukan akan membuat interaksi obat lebih efektif.
b.
Subcutan dan intramuskular Pastikan untuk merotasi tempat penyuntikan untuk setiap dosis, karena tempat yang sudah pernah mengalami penusukan membutuhkan waktu tertentu dalam penyembuhannya.
c.
Topikal Hati-hati agar pasien tidak menyentuh area pemberian salep topikal, dan anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian dari katun yang longgar.
d. Intra arterial Memerlukan penempatan kateter pada arteri yang dekat dengan tumor, karena adanya tekanan arteri, berikan obat yang dicampur heparin dengan menggunakan infus pump. e. Intrakavitas Memasukkan obat kedalam kandung kemih melalui kateter dan atau melalui selang dada kedalam rongga pleura.
26
f. Intraperitonial Memberikan obat dalam rongga abdomen melalui port yang ditanam dan atau kateter suprapubik eksternal. g. Intratekal Obat diberikan melalui prosedur punksi lumbal. Obat harus disuntikkan pelan-pelan dan tanda-tanda vital dan keadaan umum harus selalu terpantau selama dan setelah tindakan. h. Intra vena Paling banyak digunakan. Dapat diberikan melalui kateter vena sentral atau akses vena perifer. 5. Efek Samping Kemoterapi Umumnya efek kemoterapi dibagi menjadi : a. Efek samping yang sering terjadi (immediate side effects) Efek samping yang terjadi dalam 24 jam pemberian sitostatika, misalny mual dan muntah b. Efek samping yang awal terjadi (early side effects) Efek samping yang timbul dalam beberapa hari sampai minggu, misalnya leukopenia dan stomatitis. c. Efek samping yang terjadi belakangan (delayed side effects) Efek samping yang timbul dalam hitungan minggu sampai bulan, misalnya neuropati perifer dan nefropati. d. Efek samping yang terjadi kemudian (late side effects)
27
Efek samping yang terjadi dalam hitungan bulan sampai tahun, misalnya keganasan sekunder. Intensitas efek samping tergantung dari karakteritik obat, dosis pada setiap pemberian maupun dosis komulatif, selain itu setiap pasien dapat menimbulkan gejala efek samping yang berbeda walaupun dengan dosis dan obat yang sama.
D. PENGETAHUAN 1.
Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata (penglihatan), dan telinga ( pendengaran ). Pengetahuan juga merupakan hasil dari tahu yang berupa kesan di dalam pikiran manusia yang terjadi sebagai hasil dari penginderaan seseorang terhadap objek tertentu . Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pendidikan, pengalaman sendiri, maupun orang lain, media masa maupun lingkungan. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan kepercayaan diri maupun dorongan sikap dan perilaku .(Mukiyat, 2002)
28
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan a. Tingkat pendidikan Pendidikan adalah upaya yang memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat b. Informasi Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan memberikan pengetahuan yang jelas. c. Budaya Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang memiliki sikap dan kepercayaan. d. Pengalaman Sesuatu yang dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat nonformal. e.
Sosial ekonomi Tingkat
kemampuan
seseorang,
baik
dibidang
kemasyarakatan maupun dalam bidang ekonomi,
sosial
yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3. Tingkat Pengetahuan Menurut Walgito Bimo (2002) , Domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat
intelektual,
( cara berpikir,
berabstraksi, analisa dan memecahkan masalah ). Yang dibagi berjenjang sebagai berikut :
29
a. Pengetahuan (knowledge) Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya, termasuk
dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali
atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil dihimpun atau kenali. b.
Pemahaman ( comprehention) Suatu
kondisi
dimana
sudah
tercapai
pengertian
(understanding) tentang hal yang kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain.Termasuk dalam jenjang
kognitif
ini,
menginterpretasikan,
misal
kemampuan
menafsirkan,
menterjemahkan,
meramalkan
dan
mengeksplorasikan. c. Penerapan ( application) Suatu
kondisi
dimana
sudah
dicapai
kemampuan
untuk
menerapkan hal yang sudah dipahami kedalam situasi yang kondisinya sesuai. d. Analisa (analysis) Adalah kemampuan untuk menguraikan materi menjadi rincian yang terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya dalam suatu bentuk susunan yang berarti.
30
e.
Sintesis ( syntesis) Menunjukkan suatu kemampuan untuk menyusun kembali atau bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu.
f. Evaluasi (evaluation) Suatu kondisi dimana sudah dicapai kemampuan untuk membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya sehingga diperoleh kesan yang lengkap.
4. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmojo (2003), ada berbagai macam untuk mencari atau memperoleh kebearan pengetahuan yaitu : a. Cara Tradisional Untuk memperoleh pengetahuan cara kuno atau tradisional dipakai orang memperoleh kebenaran pengetahuan sebelum ditemukanya metode ilmiah untuk metode penemuan secara sitematis dan logis. b. Cara Coba-Salah ( Trial and Error) Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang bila menghadapi suatu persoalan atau masalah, upaya pemecahanya dilakukan dengan cara coba-salah. Dimana metode ini telah digunakan orang dalam waktu relatif lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sekarang ini metode coba-coba masih
31
sering dipergunakan terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui cara memecahkan masalah. c. Kekeuasaan atau Otoritas Dalam kehidupan manusia sehari hari banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilaksanakan oleh orang tanpa melakukan penalaran, apakah yang dilaksanakan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi berikutnya. Dimana penetahuan diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama. d. Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian kata pepatah dengan maksud bahwa pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar maka diperlukan berfikir kritis dan logis. e. Melalui Jalan Pikir Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu mengunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah mengunakan jalan pikirnya melalui induksi dan deduksi.
32
f. Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian. Cara ini mula-mula mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala
alam
pengamatannya
atau
tersebut
kemasyarakatan dikumpulkan
dan
kemudian akhirnya
hasil diambil
kesimpulan umum. 5. Pengukuran Tingkat Pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengunakan lembar kuesioner untuk menyatakan tentang isi materi yang kan diukur dari subyek penelitian (responden). Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui oleh peneliti dapat disesuaikan dengan tingkat responden yang ada (Arikunto, 2002).
E.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER DENGAN MOTIVASI MENJALANI KEMOTERAPI
Pengetahuan yang merupakan hasil dari tahu yang berupa kesan di dalam pikiran manusia yang terjadi sebagai hasil dari penginderaan seseorang terhadap objek tertentu.(Mukiyat, 2002) Pengetahuan tentang sesuatu yang dimiliki seseorang berawal dari adanya informasi atau keterangan yang diterima apa adanya, kemudian individu akan mengingat kembali hal-hal yang pernah berhasil dikenalinya, kemudian berlanjut ke tahap pemahaman dimana individu
33
akan mampu menterjemahkan, menginterpretasikan dan menafsirkan informasi yang telah diterimanya. Tahap
berikutnya
akan
dicapai
suatu
kemampuan
untuk
menerapkan hal yang dipahami kedalam situasi yang kondisinya sesuai. Selanjutnya akan memasuki tahap analisa dimana individu mempunyai kemampuan menguraikan materi menjadi rincian yang terdiri dari unsurunsur yang berhubungan satu dengan yang lain dalam suatu bentuk susunan yang berarti. Setelah itu individu akan melakukan sintesis, dimana individu mampu menyusun kembali unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu. Tahap terakhir dari semua itu adalah evaluasi dimana individu mencapai kemampuan untuk membandingkan hal tersebut dengan hal-hal yang serupa sehingga memperoleh kesan yang lengkap. . Motivasi yang timbul dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan ekternal. Pengetahuan
termasuk
dalam faktor internal yang mempengaruhi motivasi, selain faktor kepribadian, sikap, pengalaman dan cita-cita seseorang. Semakin besar atau kuat faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang maka akan semakin besar/kuat pula dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu, karena motivasi merupakan upaya untuk menimbulkan rangsangan atau dorongan tenaga tertentu pada seseorang agar mau berbuat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (Irwanto, 1991)
34
Maka apabila orang tua pasien, yang anaknya menderita kanker dan disarankan untuk menjalani kemoterapi, mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang kanker , ia akan memandang pengobatan kanker dengan kemoterapi sebagai suatu upaya pengobatan yang telah ia ketahui keuntungan, kerugian dan efek sampingnya, yang diharapkan akan dapat menyembuhkan penyakit kanker
atau setidaknya dapat meningkatkan
kualitas kesehatannya, sehingga orang tua pasien yang anaknya menderita kanker tersebut diharapkan akan mempunyai dorongan atau motivasi yang kuat untuk menjalani kemoterapi sebagai upaya pengobatan terhadap penyakit kanker anaknya.
35
F. KERANGKA TEORI Kanker
Faktor Internal
Terapi Kanker
- Kepribadian
Pembedahan
- Sikap - Pengalaman
Hormonterapi
- Cita-cita - Pengetahuan
Imunoterapi Motivasi
Peningkatan
Kemoterapi
derajad kesehatan
Faktor Eksternal
Radioterapi
pasien
- Lingkungan - Pendidikan
Bioterapi
- Sosial ekonomi - Kebudayaan
Terapi Kombinasi
- Orang tua - Saudara
: Area penelitian
Bagan 1
: Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ( Walgito Bimo, 2002)
36
G. KERANGKA KONSEP
Variabel Independen
Variabel Dependen
Tingkat Pengetahuan
Motivasi Kemoterapi
Keterangan : Bagan
2
Area yang diteliti
: Kerangka konsep penelitian
H. VARIABEL PENELITIAN Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain(Nursalam, 2001). Dalam penelitian ini ada dua variabel : a. Variabel independen, yaitu tingkat pengetahuan orang tua pasien. b.
Variabel dependen, yaitu motivasi kemoterapi .
37
I. HIPOTESA PENELITIAN Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : Ada hubungan antara
tingkat
pengetahuan
tentang kanker
dengan motivasi pengobatan kemoterapi anak, pada orang tua pasien di ruang kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang.