BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Permintaan 2.1.1. Konsep Pengertian Permintaan Fungsi permintaan timbul dari perilaku konsumen yaitu karena pendapatan yang terbatas sementara keinginannya adalah untuk mencapai kepuasan maksimal dengan jalan berusaha mengkonsumsi barang dan jasa yang sebanyak-banyaknya. (Tati Suhartati Jaesron dan M. Fathorrozi, 2003:11) Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan secara absolut atau potensial yaitu jumlah barang yang dibutuhkan. Jalan pikiran ini berangkat dari titik tolak bahwa manusia mempunyai kebutuhan. Atas dasar kebutuhan ini individu tersebut mempunyai permintaan akan barang. Makin banyak penduduk suatu negara makin besar permintaan masyarakat akan sesuatu jenis barang. Dilihat melalui sisi ekonomi, permintaan mempunyai pengertian yang sedikit berbeda dengan kata permintaan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Permintaan dapat didefenisikan ”banyaknya barang yang diminta konsumen pada harga tertentu. Makin tinggi harga suatu barang makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut, dimana faktor-faktor lain dianggap tetap. Permintaan ini disebut juga dengan permintaan efektif, karena didukung oleh daya beli,sedangkan permintaan yang hanya didukung oleh kebutuhan saja disebut dengan permintaan absolut atau potensial.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Harga barang itu sendiri Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan konsumen terhadap barang itu akan bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika harga suatu barang semakin mahal, maka permintaan konsumen terhadap barang itu akan menurun. (Mandala Manurung, 2004:55) 2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut 1) Barang Pengganti (barang substitusi), sekiranya harga barang pengganti bertambah murah maka barang yang digantikannya akan mengalami pengurangan atau penurunan dan sebaliknya. 2) Barang Pelengkap (barang komplementer), kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapinya. 3) Barang Netral, perubahan terhadap permintaan salah satu barang tidak akan mempengaruhi permintaan barang lainnya. 3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang. Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan permintaan berbagai jenis barang. 4. Cita rasa masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Cita rasa mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang-barang.
5. Jumlah penduduk Pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli dalam masyarakat. Pertambahan daya beli ini akan menambah permintaan. 6. Ramalan (estimasi) mengenai keadaan di masa yang akan datang Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan pada masa yang akan datang dapat mempengaruhi permintaan. Ramalan para konsumen bahwa hargaharga akan menjadi bertambah tinggi pada masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa kini, untuk menghemat pengeluaran pada masa yang akan datang. Sebaliknya, ramalan bahwa lowongan kerja akan bertambah sukar diperoleh dan kegiatan ekonomi akan mengalami resesi, akan mendorong orang lebih berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi permintaan. (Sadono Sukirno, 2005:80) Dalam membicarakan teori permintaan, ahli ekonomi membuat analisis yang sederhana. Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut. Dalam analisis diasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan” atau ceteris paribus. (Sadono Sukirno, 2005:76)
Universitas Sumatera Utara
Secara matematis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dituliskan dalam persamaan yang dikenal dengan fungsi permintaan:
QD= f(Pq,Py,Y,T,C,Ed…) Dimana: QD= kuantitas permintaan Pq = harga barang itu sendiri Py = harga barang lain Y = pendapatan rata-rata masyarakat dan rumah tangga T = cita rasa masyarakat C = jumlah penduduk Ed = ramalan (estimasi) mengenai keadaan di masa mendatang (Sadono Sukirno, 2005:76) 2.1.3. Hukum Permintaan Hukum permintaan merupakan suatu hipotesa yang menjelaskan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang dibeli konsumen. Jimlah barang yang dibeli konsumen berbanding terbalik dengan harga. Makin tinggi harga suatu barang makin sedikit permintaan akan barang tersebut, sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak permintaan akan barang tersebut, dimana faktor-faktor lain dianggap tetap seperti pendapatan masyarakat, jumlah penduduk, selera masyarakat, tidak adanya barang substitusi dan ramalan (estimasi) harga di masa yang akan datang. Penyebab utama berlakunya hukum permintaan ini karena terbatasnya pendapatan konsumen. Hubungan terbalik antara harga dan jumlah permintaan dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, kenaikan harga menyebabkan para pembeli
Universitas Sumatera Utara
mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, dan terutama barang yang mengalami kenaikan harga. (Sadono Sukirno, 2005:76) Namun demikian terdapat beberapa perkecualian sehingga hukum permintan ini tidak berlaku, yaitu: 1. Kasus barang giffen Barang giffen adalah barang inferior, tetapi tidak semua barang inferior adalah barang giffen. Dalam kasus ini ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat harga menyebabkan permintaan terhadap barang ini menunjukkan harga yang semakin meningkat. Oleh karena itu barang giffen dikatakan sebagai barang yang mempunyai slope kurva permintaan positif. 2. Kasus pengaruh harapan dinamis Dalam hal ini, perubahan jumlah yang diminta dipengaruhi oleh perubahan harga yang terkait dengan harapan konsumen. Artinya, kenaikan harga suatu barang hari ini akan diikuti kenaikan permintaan terhadap barang tersebut, karena terselip adanya harapan bahwa barang tersebut akan terus mengalami kenaikan, contoh: valas. 3. Kasus barang prestise Pada kasus ini memasukkan kepuasan konsumen dalam pembelian suatu barang. Semakin tinggi harga suatu barang semakin tinggi kepuasan konsumen
Universitas Sumatera Utara
sehingga meningkatkan unsur prestise, akibatnya semakin tinggi pula kesediaan konsumen untuk membayar harga barang tersebut, contoh: permata.
2.1.4. Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan Suatu skedul permintaan (a demand schedule) adalah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara jumlah yang diminta dan harga barang yang bersangkutan, ceteris paribus. Tabel 2.1. Skedul Permintaan
Jenis barang
Harga/Unit
Jumlah Barang Yang Diminta
A
8
25
B
7
50
C
6
75
D
5
100
E
4
125
F
3
150
G
2
175
Sumber: Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Sadono Sukirno (2002)
Dengan menggunakan data yang terdapat dalam daftar permintaan kita dapat membuat kurva permintaan. Suatu Kurva Permintaan (a demand curve) dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli. Dalam menganalisis permintaan perlu disadari perbedaan antara dua istilah berikut: permintaan dan jumlah yang diminta. Apabila ahli ekonomi mengatakan “permintaan” yang mereka maksudkan adalah keseluruhan dari kurva permintaan.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Sedangkan “jumlah barang yang diminta” dimaksudkan sebagai banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu.
P
D 8
A
7
B
6
C
5
D
4
E
3
F
2
G 25
50
75
100 125 150 175 Q
Gambar 2.1. Kurva Permintaan
Kurva permintaan berbagai jenis barang berbentuk garis lurus yang miring dari kiri atas ke kanan bawah atau mempunyai lereng (slope) yang negatif . Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta, yang mempunyai sifat hubungan yang terbalik. Kalau salah satu variabel naik (misalnya harga) maka variabel yang lainnya akan turun (misalnya jumlah yang diminta). (Sadono Sukirno, 2005:77)
2.1.5. Perubahan Permintaan Perubahan permintaan dapat dibedakan dalam dua pengertian: 1. Gerakan sepanjang kurva permintaan (shift a long demand curve)
Universitas Sumatera Utara
2. Gerakan seluruh kurva permintaan (shift of the demand curve) 1. Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan (Shift a Long Demand Curve) Perubahan seperti ini berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi tinggi atau semakin menurun. Ini berarti bahwa permintaan akan meningkat jika harga yang bersangkutan turun. Penurunan harga dari P1 ke P2 mengakibatkan permintaan naik dari Q1 ke Q2 . perubahan ini terjadi pada kurva yang sama (sepanjang kurva permintaan).
P
P1 P2
Q1
Q2
Q
Gambar 2.2. Perubahan Jumlah yang Diminta
2. Gerakan Seluruh Kurva Permintaan (Shift of the Demand Curve) Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri apabila terdapat perubahan-perubahan atas permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga. Pergeseran dapat di sebabkan oleh kenaikan pendapatan, terjadinya perubahan selera masyarakat dan kenaikan jumlah penduduk. Untuk melihat pergeseran kurva permintaan dapat kita lihat pada gambar 2.3 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
P D2
D
D2
D1
D
D1
Q Gambar 2.3. Pergeseran Kurva Permintaan
Suatu pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1 D1 , menunjukkan kenaikan permintaan dan pergeseran kurva permintaan dari DD ke D2D2 menunjukkan penurunan permintaan. Kenaikan permintaan berarti lebih banyak yang diminta pada setiap harga. Elastisitas permintaan Elastisitas permintaan merupakan suatu pengukuran kuantitatif yang digunakan untuk menunujukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubahan permintaan. (Sadono Sukirno, 1994:99) Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan: •
Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang bersangkutan
Universitas Sumatera Utara
•
Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut
•
Jangka waktu analisis
Barang Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah beras, minuman, buku, dan lain-lain. Sedangkan contoh barang yang akan digunakan untuk menghasilkan barang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah mesin-mesin, peralatan, bangunan pabrik. Barang-barang tersebut merupakan barang-barang berwujud. Selain itu ada juga barang-barang tidak berwujud seperti sinar matahari dan udara. 2.2.1.Barang ekonomi dan barang bebas Barang ekonomi (economic good) adalah barang yang mempunyai kegunaan dan langka, yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit dibandingkan jumlah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dan oleh karena itu barang ekonomi mempunyai harga. Produksi barang ekonomi membutuhkan sumber daya ekonomi yang terbatas jimlahnya, oleh karena itu tidak dapat diperoleh atau diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas. Dengan demikian barang ekonomi adalah barang yang terbatas jumlahnya (langka) dan memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya. Barang bebas (free good) adalah barang yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan. Oleh karena itu, barang bebas tidak mempunyai harga. Contohnya: udara, sinar matahari, dan lain-lain. Meskipun udara sangat dibutuhkan manusia dan sangat berguna, namun udara tersedia dalam jumlah yang melimpah dan
Universitas Sumatera Utara
untuk mendapatkannya tidak dibutuhkan pengorbanan maka udara termasuk ke dalam golongan barang bebas. Namun demikian, barang bebas dapat menjadi barang ekonomi karena perbedaan tempat dan waktu. Di pedesaan, air bersih merupakan barang bebas, tetapi di kota menjadi barang ekonomi. Begitu pula sinar matahari menjadi barang ekonomi dalam musim dingin, sehingga banyak wisatawan yang bersedia membayar untuk datang ke daerah-daerah tropis. 2.2.2. Barang akhir, barang modal, dan barang antara Barang akhir (final good) adalah barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang akhir dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu: •
Barang tahan lama (durable good), misalnya mobil, televisi, lemari es, dan lain-lain.
•
Barang tidak tahan lama (non-durable good), misalnya makanan segar, buahbuahan, sayur-sayuran Barang modal (capital good). Sebagian barang dihasilkan bukan untuk
memenuhi langsung kebutuhan konsumen, melainkan digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain. Contohnya adalah mesin-mesin traktor, bangunan pabrik, dan lain-lain Barang antara (intermediate good). Barang-barang yang belum menjadi barang akhir dan masih akan diproses lagi sebelum dapat digunakan oleh konsumen dinamakan barang antara, contohnya adalah baja, tekstil, dan lain-lain. (Prathama Rahardja, 2004:4)
2.3. Perumahan dan Permukiman
Universitas Sumatera Utara
Rumah atau perumahan (papan) merupakan kebutuhan pokok manusia selain pangan dan sandang. Sehingga kebutuhan ini harus terpenuhi meskipun dalam keadaan yang paling sederhana. Perumahan berasal dari kata rumah yang mendapatkan imbuhan per-an. Rumah adalah tempat tinggal untuk berlindung manusia dari lingkungan alam luar. Per-an adalah imbuhan yang berarti kata benda yang menunjukkan kumpulan. Jadi perumahan adalah kumpulan dari rumah-rumah yang digunakan untuk berlindung bagi keluarga yang layak huni (dilengkapi sarana dan prasarana). Pengertian rumah juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang rumah dan permukiman Indonesia yang tertuang dalam Bab I pasal 1 yang berbunyi sebagai berikut: •
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau tempat hunian dan membina keluarga.
•
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan huni yang dilengkapi sarana dan prasarana lingkungan. Menurut Sinulingga (seperti dikutip oleh Slamat Riadi Bako), pemukiman
pada garis besarnya terdiri dari berbagai komponen antara lain: 1. Lahan atau tanah yang diperuntukkan untuk permukiman itu, dimana kondisi tanah akan mempunyai harga daru satuan rumah yang dibangun di atas lahan itu. Missalnya, apabila ada tanah yang sangat lembek akan memerlukan pekerjaan perbaikan tanah ataupun konstruksi pondasi yang mahal.
Universitas Sumatera Utara
2. Prasarana permukiman yaitu jalan lokal, saluran drainase, saluran air kotor, saluran air bersih, serta jaringan listrik dan telepon yang semuanya juga menentukan kualitas permukiman yang dibangun 3. Perumahan yang dibangun 4. Fasilitas umum dan fasilitas sosial yaitu fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadahan,
lapangan
bermain
dan
lain-lain
dalam
lingkungan
permukiman itu sendiri. 2.4. Pendapatan Pandapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu. Satuan waktu tertentu yang umum digunakan biasanya satu bulan. Tingkat pendapatan ini sering dihubungkan dengan suatu standar kehidupan umum yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat berdasarkan pendapatan sering digolongkan kedalam beberapa golongan yaitu: masyarakat berpendapatan rendah, masyarakat berpendapatan golongan menengah, serta masyarakat berpendapatan tinggi. Pendapatan masyarakat ini searah langsung berpengaruh terhadap tingkat kesehatan, pendidikan, kehidupan moral dan rasa harga diri ataustatus sosial seseorang dibandingkan dengan orang lain yang mempunyai golongan pendapatan berbeda. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dimiliki. Adanya perbedaan distribusi pemilikan faktor-faktor ekonomi yang dapat menyebabkan ketimpangan dalam jumlah pendapatan yang diterima masing-masing individu, karena balas jasa yang diterima dari berbagai faktor ekonomi seperti keahlian (skill), modal (capital), dan tanah (land) juga akan berbeda satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
Sumber pendapatan dan penerimaan menurut BPS dibedakan dalam: 1. Pendapatan yang bersumber dari: a. Penghasilan gaji dan upah b. Penghasilan dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas c. Penghasilan dari pemilikan harta 2. Transfer yang bersifat redistributif, terutama terjadi dari transfer pendapatan yang tidak mengikat dan biasanya bukan merupakan imbalan atas penyerahan barang, jasa atau harta milik. (Sumber: www.bps.go.id) 2.5. Harga Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah salah satu dari empat bauran pemasaran (marketing mix) yaitu product, price, place, and promotion. Harga dalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan. Karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang akan diperoleh organisasi perusahaan 2.5.1. Tujuan penetapan harga 1. Mendapatkan Keuntungan yang Sebesar-besarnya Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal. 2. Mempertahankan Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Misalnya, untuk gaji/upah karyawan, tagihan rekening air dan listrik, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
3. Menggapai Return On Investment Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali. 4. Menguasai Pangsa Pasar Dengan menetapkan harga yang lebih rendah dibandingkan produk pesaing dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran. 5. Mempertahankan Status Quo Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada. (organisasi.org) 2.6. Lokasi Perumahan Lokasi perumahan juga merupakan faktor yang paling penting dalam pemilihan rumah yang akan dibeli oleh calon pembeli. Lokasi yang lebih prestisius atau strategis menuntut harga yang lebih mahal, namun demikian hal tersebut tidak menjadi masalah bagi sebagian orang, bila mereka memang mempunyai dana yang cukup. Orang mempertimbangkan lokasi ketika ingin membeli rumah agar dapat memudahkan mereka untuk berpergian ke tempat bekerja, ke pusat-pusat perbelanjaan, ke sekolah dan fasilitas-fasilitas umum lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Fasilitas Perumahan Sebuah permukiman haruslah memiliki fasilitas yang memadai bagi penghuninya. Hal ini dimaksudkan agar penghuni di kawasan tersebut merasa nyaman. Fasilitas-fasilitas yang dapat diberikan antara lain: •
Jalan yang lebar. Lebar jalan dan kondisi jalan di depan rumah merupakan hal yang cukup penting dan diperhatikan oleh calon pembeli. Di sini terkandung pengertian bahwa kenyamanan itu penting dan bukan hal yang bisa disepelekan.
•
Keamanan. Keamanan lingkungan semakin diperhatikan sejalan dengan kesuksesan seseorang. Apalagi pada masa sekarang ini, di mana keamanan di kota-kota besar semakin berkurang dan tingkat kejahatan semakin tinggi. System keamanan terpadu dalam sebuah perumahan adalah hal yang sangat penting untuk dikembangkan.
•
Fasilitas penunjang kenyamanan dan kemudahan. Seperti pertokoan, pusat kebugaran, arena olahraga, tempat rekreasi, dan lain sebagainya. Semakin tinggi kualitas dan kuantitas fasilitas kenyamanan dan kemudahan ini semakin tinggi pula nilai jual dan lingkungan sebuah perumahan.
•
Fasilitas di dalam rumah. Fasilitas di dalam rumah seprti berapa jumlah kamar mandi, kamar tidur, serta ruang dan kelengkapan lainnya juga patut dipertimbangkan dalam desain sebuah rumah untuk meningkatkan kualitasnya.
2.8. Tinjauan Penelitian Terdahulu Ainul Mardhiyah (2006) dalam penelitiannya tentang “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Permintaan Perumahan di Kota Medan” mengemukakan hasil penelitiannya bahwa secara keseluruhan permintaan rumah di Kota Medan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan perkapita, tingkat harga dan jumlah rumah
Universitas Sumatera Utara
tangga. Dimana tingkat pendapatan perkapita dan jumlah rumah tangga berpengaruh positif terhadap permintaan perumahan, sedangkan tingkat harga berpengaruh negatif terhadap permintaan perumahan. Pendapatan perkapita memberikan pengaruh yang paling besar terhadap permintaan perumahan di Kota Medan. Slamat Riadi Bako (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Rumah Sederhana di Kota Medan” mengemukakan penelitiannya bahwa variabel harga, pendapatan, lokasi dan fasilitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana. Faktor fasilitas merupakan faktor yang paling dominant dalam mempengaruhi keputusan permintaan rumah sangat sederhana.
Universitas Sumatera Utara