BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Definisi 2.1.1. Definisi Revitalisasi Rev eviitalisasi Kawasan Menurut Menu nurrut Peraturan n Menteri Pekerjaan Umum m No. 18 tahun 2010 tentang Revitalisasi Kawasan, Revitalisasi tentan ng Pedoman Revitali lisaasi s K awas aw asan an,, Re R vitalisasi adalah ada dala l h upaya untuk melalui me meningkatkan nnilai illai llahan/ ahan/ kawasan m e al el alui ui ppembangunan embangunan kembali em kem embali dalam dapat meningkatkan suatu kawasan kaw awas a an yang da dapa patt meningka k tk tkan an ffungsi u gsi kawasan un kawasa san n sebelumnya sebelumn nya y (pasal Kawasan memiliki 1 ay ayat at 11). ) Kaw ). wasan adalah wilayah yang memilik ki fu fungsi utama uta tama m lindung ng atau budi daya budi dayaa ( pasal 1 ayat 4). Revitalisasi kawasan adalah upaya untuk menghidupkan menghi hidupk pkan an kembali kembaali kawasan mengendalikan kawa wasan mati, yang pada masa silam pernah hidup, atau meng ngendaali lik kan dan n mengembangkan me engembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi ya yyang ngg ddimiliki imiliki im atau kota at tau pernah dimiliki atau yang seharusnya dimiliki oleh sebuah sebuah ko otaa lingkungan ssehingga ehingga diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas lingku ungan n penghuninya. kkota ota yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup dari pengh ghun uniinya..
2.1.2 Definisi Kampung Suatu tradisi, Su Suat atuu wilayah wila wi laya yahh dimana dima di m na masyarakatnya masyarakatn nya masih mas asih ih mempertahankan mem empe pert rtah ahanka kan n tr trad adisi, istiadat diwariskan temurun dimensii kebudayaan kebbuda daya yaan an dan aadat datt is da isti tiad adat at yang di diwa wari riskan k tturun urun tem mur urun un dan umumnya disekitar kota. umu mumn mnya ya berlokasi berl rlok okasi diseki ita tar pusat kota ta. (http://wiki.uii.ac.id/images/5/58/tugas_diskusi.pdf) (http://wiki.uii.ac.id/images/ /5/ 5/58/tugas as_diskusi.pdf)
2.1.3 Definisi cina Cina adalah nama dari daerah d erah da h budaya, dan pemukiman turun temurun dari budaya kuno sejak dahulu kala ka hingga kini, dan merupakan negara di Asia Timur. Peradaban Cina merupakan salah satu peradaban tertua di dunia, terdiri dari sejarah dan budaya beberapa negara yang ada sejak 6 milenia. (http://adaalah.blogspot.com/2010/10/cina2.html)
7
2.1.4. Definisi Ternate Ternate adalah salah satu Kota di
Maluku Utara. Kota Ternate
merupakan Daerah otonomi mi bbagian agia ag ian n da dari ri pprovinsi rovinsi Maluku Utara, terdiri dari 8 (delapan) pulau, yakni yak akni : pulau Ternate, pulau Mo M ti, pulau Hiri, pulau Tifure, Moti, pulau Maya au, Pulau Gurida, Pulau Makka dan Pulau Pula lau u Mano. Kota Ternate Mayau, memp pun unyai potensi strategis strateegiss sebagai sebaaga se gaii kota kota pperdagangan erdagangan yyang a g dikenal sejak an mempunyai zam man penjajahan penjajah han B e andaa. el zaman Belanda. Seccara ggeografis Se eografis Kota Ternate terletak pad eo adaa po pposisi sisi 0o-2o Lintangg Utara Secara pada dan 12 126o-1 -128 128o Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata ta darii pe perm permukaan rmuk ukaan n laut dan kategori, ya bberagam yang eragam dan disederhanakan/dikelompokan dalam 3 kat teg egor ori, i yaitu u; Re R nddah (0 - 499 M), Sedang (500-699 M), Tinggi (lebih dari darri 70 00 M) M). Luass Rendah 700 wilayah wi ilayah Kota Ternate adalah 5.795,4 Km2 dan lebih didominasii olehh wi wila wilayah l yah la aut 5.633,34 Km2 sedangkan luas daratan 162,069 Km2. laut a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Maluku b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Maluku ebe bela lahh Ti Timu murr de deng ngan nS elat H alm mahe hera ra c. Se Sebelah Timur dengan Selat Halmahera ut Ma M luku d. Sebelah Barat dengan Lau Laut Maluku
Kota T erna er nate te m empu em puny nyai ciri cir irii daerah daer da erah ah kkepulauan epul ep ulau auan an ddimana iman im ana wi wila layah Kota Ternate mempunyai wilayah terd te rdir iri dari dari ddelapan elap apaan bbuah uah pu ua ula lau, lim ima diantaranya dian di anta t raany nyaa be beru ruku kura ran sedang terdiri pulau, lima berukuran meru rupa paka kan pulau yang dihun ni pend duduk sedangkan tig i a la lain inn nya berukuran merupakan dihuni penduduk tiga lainnya bellum berpengh g uni. kecil dan hingga saat ini belum berpenghuni.
8
Gambar 1.2 : Peta A Administrasi dminiistrasi Kota Ternate Ternate Sumber : RTRW Kota Kotta T ernate 2011 – 2031
9
Revitalisasi Kawasan Kampung Cina adalah upaya untuk menghidupkan kembali kawasan yang di tempati oleh Warga Tionghoa di Kota Ternate yang dulunya ppernah hidupp atau mengendalikan, g , dan
g g mengembangkan
menemukan kembali potensi ya yan ng dimiliki atau yang
kawasan
ini untuk
pe dimiliki atau seharusnya pernah
dimiliki oleh kawasan ini ni baik dari segi sosio-kultural, sosio-ekonomi, sosio io-e - konomi, segi fisik alam lingkungan, sehingga sehinggga diharapkan dapat dapa pat memberikan peningkatan kkualitas ualitas lingkungan kota yang padaa akhirnya be bberdampak rdam rd ampak pa pada da kkualitas ualiita ua tass hi hidu dup p da dari ri ppenghuninya. enghunin nya ya. hidup 2.2. Pend dekatan Dalam Dal alam am Revitalisasi Revitallis isas asii Pendekatan asar as arnya ddapat apat dikatakan bahwa Revitalisasi adalah adalaah up upay aya un untuk Pada ddasarnya upaya me emvitallka kann ke kkembali mb bali suatu kawasan atau bagian Kota yang dulunya pe ppernah rnah ah vit ital a /hidup up, memvitalkan vital/hidup, ak tet akan tap apii kem mudian mengalami kemunduran/degradasi. Untuk itu, Re Revita ali lisaasi dapat dapat at tetapi kemudian Revitalisasi su uatu Ka Kawasan ddikatakan ikataaka kann seba agai salah satu pendekatan dalam meningkatkan vitalitas suatu sebagai Ko yang bi Kota isa berupa: bisa 1. Penataan Penaataan kembali pemanfaatan lahan dan bangunan; sehingga dapat 22. Renovasi Kawasan Kawa wasa san maupun mauppun bangunan-bangunan ban a gunan-ba bangunan yang yan ng ada, seh hingga da apa p t ditingkatkan dan dikembangkan ni nila lai ek ekonomis dan sosialnya; nilai Rehabilitasi lingkungan 3. Re Reha h bi bili lita tasi kualitas ling gkunggan hidup; dan 4. Peningkatan Peni Pe ning ngkatan intensitas inte in tens nsit itass pemanfaatan pem eman anfaatan n lahan lah ahan dan an bbangunannya. angu an gunaann nnya ya.. Keberhasilan pendekatan Revita alisasi dalam dal alam a suatu kawasan dipengaruhi oleh Revitalisasi aspek sosial dan karakteristik kawasann yang merupakan meru upakan image atau citra suatu kawasan, bukan pada ide atau konsep yang dite terapkan ttanpa anpa penyesuaian dengan lingkungan diterapkan kawasan tersebut. Pendekatan Revitalisasi Revitallis i asi berdasarkan tingkat, sifat dan skala perubahan yang terjadi di dalam Kawa wasa san dapat dilakukan dengan Preservasi/ Kawasan Konservasi, Rehabilitasi dan pembangunan kembali.
10
Revitalisasi Kawasan diarahkan untuk memberdayakan daerah dalam usaha menghidupkan kembali aktivitas perkotaan/perdesaan dan vitalitas kawasan untuk j y huni ((Livable), ), mempunyai p y daya y saing g ppertumbuhan dan mewujudkan kawasan layak berkeadi dila lan sosial, berwawasan an budaya serta terintegrasi dalam stabilitas ekonomi lokal, berkeadilan a. kesatuan sistem kota/desa. tid dak k hanya han anya ya m e yangkut ma en asa salah konservasi Revitalisasii pada prinsipnya tidak menyangkut masalah an ruang kaw wassan bersejarah saja, te teta tapi pi llebih ebih kepada up eb upaya untuk bangunan ddan kawasan tetapi mengemba balikan at tau m enghidup upka kan n kkembali embali kawasa an da ddalam lam kon nte teks k Kota ya yang tidak mengembalikan atau menghidupkan kawasan konteks berfunngsi atau au m e urun en un fungsinya agar berfungsi kembali, kemb mbali, aatau tau ta u menataa dan berfungsi menurun menngembaang ngka kan le ebih lanjut Kawasan yang berkembang sangat san angat pe pesa satt nam mun mengembangkan lebih pesat namun koondisinya y cenderung cendeerung tidak terkendali. kondisinya 2.3. Ta Taha hapan n Revitalisasi 2.3. Tahapan Pelaksaanaan Revitalisasi harus melalui beberapa tahapan, di mana mas asing-masi sing g Pelaksanaan masing-masing tahapa ta pan harus harrus memberikan upaya untuk mengembalikan atau menghidupkan menghidupkaan Kawasan Kaw wasan n tahapan dala da lam ko kont ntek e s perkotaan. Dengan Den e ga g n demikian konservasi konse serv vasi bangunan dan an kkawasan awassan dalam konteks bers be rsej e arah merupakan ttempat empatt yangg da dapa pat difu ung ngsi sika kan kkembali emb bali li menjadi Kawasan ya yang ng bersejarah dapat difungsikan memp me mpuunyai nilai Sosial-Ekonomi tinggi. Tahapan-tahapan Tah ahapan-tahapan yang dapat kita cermati cerma mati ti ddii mempunyai anta tara rany nyaa ad adal alah: antaranya adalah: Inte In terv rven e si Fisik k, Intervensi Intterv In ven ensi si fisik k m engawaali kkegiatan en egia eg iata tan n fisik revita tali lisa sasi si dan 1. Intervensi Fisik, mengawali revitalisasi dilaku kuka kan secara secaara bbertahap, ertahap, mel lip iputi perb rbaikan dan peni ning ngkatan ku kualitas dan dilakukan meliputi perbaikan peningkatan u, sistem penghubung, penghubung, sistem tanda/reklame dan kondisi fisik bangunan, tata hijau hijau, ruang terbuka kawasan; Revitalissas a i yang yaang diawali dengan proses peremajaan 2. Rehabilitasi Ekonomi, Revitalisasi sess rehabilitasi kegiatan ekonomi; dan artefak urban harus mendukung pros proses
11
3. Revitalisasi Sosial/Institusional, keberhasilan Revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan lingkungan yang menarik, jadi bukan beautiful pplace. (http://dewiultralight.wordpress.com/2011/03/10/tahapan-revitalisasi/) ( p g p p ) 2.4. Isu Dan Permasalahan n Revitalisasi Kawasan Kaw wasan perlu dilakukan dillakukan mengingat adanya is iisuu dan permasalahan antara lain: 1. Isu Kemerosotan vitalitas/produktivitas terbangun perkotaan. a. Keme ero roso s tan vitali ita tas/ s/p produktivi d itas kawasan kawa ka w san terban ngu gun n perkotaa aan. Kota b. Pentingnya Pen enti t ng n nya peningkatan peningkatan ekonomi lokal dalam m pe ppembangunan mb ban angu gun nan Ko ota t dan ppembangunan emban angunan nasional. Pemberdayaan community enablement). cc.. Pem mberdayaan pasar dan masyarakat (market & commun nity en nab abllementt). Degradasi d. D egradasi kualitas lingkungan kawasan. Pentingnya e. P entingnya kebhinnekaan budaya terbangun bagi persatuan dan kkesatuan esat es a uan bangsa. ff.. Meningkatnya peran pemangku kepentingan. gg.. Pergeseran peran dan tanggung jawab pusat ke daerah. 2. Permasalaha Permasalahan Pembangunan Terbangun hann Pe Pemb mban angu guna nan Ka Kawasan Te Terban angu gun n Kawasan a. Penurunan Vitalitas Ekonomi mi K a asan Terbangun, disebabkan oleh:: aw 1) Sedikitnya lapangan kerja. 2) Ku Kurangnya jumlah usaha. Kura rang ngny nyaa ju juml mlah a usa aha ha. 3) Se Sedikitnya Sedi diki kitn tnya ya variasi variasi si uusaha. sah sa ha. 4) Tidak stabilnyaa kegiatan an ekonomi. 5) Penurunan laju pertumbuhan u pertumbu uhan ekonomi. 6) Penurunan Pr Produktivitas roduktivitass ekonomi. 7) Dis-ekonomi ka kawasan ((dis-economic dis-economic of a neighbourhood). d 8) Nilai properti kaw kawasan awasaan rendah dibandingkan kawasan sekitarnya.
12
b. Kantong kumuh yang terisolir (enclave), disebabkan oleh: 1) Kawasan semakin tidak tertembus secara spasial. g g sistem kota. 2)) Prasarana sarana tidak terhubungkan dengan Kegiataan ekonomi, sosial dan dan bu bbudaya daya cenderung tidak terkait 3) Kegiatan de lingkungan sekitarnya. dengan c. Prasara ranna sarana kurangg memadai. Prasarana d. D egradasi kua u li lita tass lingkungan lingku kung ngan an ((environmental envi en viro r nm nmen enttall qu quality) dari ri aspek: aspek: Degradasi kualitas eru russaka k n ekolog gi pe pperkotaan. rkotaan. 1) Ke Kerusakan ekologi rusa sakkan fasilitas kenyamanan kkawasan. a asan aw n. 2) Keru Kerusakan e B e. entu en tuk da dann ruang kota dan tradisi lokal rusak oleh: h Bentuk 1) Perusakan diri-sendiri (self-destruction). tion).. 2) Perusakan akibat kreasi baru (creative-destructi (creative-destruction). radisi sosial dan budaya setempat dan kesadaran publik pud dar a. f. T Tradisi pudar. g.. Manajemen kawasan yang terabaikan. h.Kurangnya h.Kurangnya kompetensi dan komitmen pemda dalam mengembangkan menggembang ngkan n kawasan perkotaan. 2.5. Revitalisasi Kawasan 2.5. 5. Tujuan Dan Sasaran Revital lisas asii Ka K waasa san n 1. Tujuan Revitalisasi Kawasan Tujuan terbangun Tuju Tu juan an Revitalisasi Kawasan adalah meningkatkan vitalitas kawasan kawa wasa san te erb rban ang gun melalui intervensi pertumbuhan mellalu luii in inte terv rven ensi si pperkotaan erko er kottaan an yyang ang an g mampu mamp ma mpu menciptakan menc me ncip ipta taka kan n pe pert rtu umbu uha han n dan stabilitas dengan stab st abil ilit itas as ekonomi eko konnomi mi lokal, terintegrasi te dengan si sistem m kkota, ota, ot a, llayak ayak ay ak huni, berkeadilan berkeadi dillan sosial, berwawasan n bbudaya udayaa da ddan n lingkungan. 2. Sasaran Revitalisasi Kawasan a. Meningkatnya stabilitas ekon ekonomi kawasan nomi kawa wasan melalui intervensi untuk: 1) Meningkatkan kegiatann yangg mampu mengembangkan penciptaan lapangan kerja,Peningkat kerja,Peningkatan tan jumlah usaha dan variasi usaha serta produktivitas kawasan. kawasan
13
2) Menstimulasi faktor-faktor yang mendorong peningkatan produktivitas kawasan g g jumlah j p g g 3)) Mengurangi kapital bergerak keluar Kawasan dan meningkatkan masuk ke dalam Kawasan. Kawaasa san. n investasi yang masuk Mengembangk gkaan penciptaan iklim yang kondu dusi sif bagi kontinuitas dan b. Mengembangkan kondusif kepastiann usaha c. Men nin ingkatnya ni ila laii properti proper ertii K aw was asan an ddengan enga en gan me m reduksi be bberbagai rbagai faktor Meningkatnya nilai Kawasan mereduksi ek eksternal yang m enghambat sebuah kawasan kawassan seh hin ingga nila lai properti menghambat sehingga nilai Kawa asa sann sesuai s suai ddengan se engan nilai pasar dan ko kond ndusif bbagi agii in ag investasii jangka Kawasan kondusif pa panj njan ang. panjang. d. Terintegrasinya Terrintegr grasinya kantong-kantong Kawasan kumuh yan ng teri iso soli lirr dengan denggan yang terisolir sistem m Kota dari segi spasial, prasarana, sarana serta keg giataan ek ekon onomii, kegiatan ekonomi, sosi sial dan budaya. sosial ee.. M eningkatnya kuantitas dan kualitas prasarana lingkungan sepe erti ja ala lan dan daan Meningkatnya seperti jalan jembatan, je embatan,
Air bersih, Drainase, Sanitasi dan Persampahan, serta serta sarana sarranaa
Kawasan informal dan K awasan seperti Pasar, ruang untuk industri, ruang ekonomi in nforma mal da an fasilitass sosial fo formal, sosi so sial al dan dan budaya, dan sarana sar aran anaa transportasi. tran tr ansp sportasi. fasilitas f. Meningkatnya kelengkapan fa fasi s lita tass kenyamanan kenyamanan (amenity) kawasan guna gun mencegah proses kerusakan ekol logi lingkungan. ekologi Terciptanya budaya mencegah g. T erci er cipt ptan anya ya pelestarian pel eles esta tari rian an aset warisan buda daya ya perkotaan per erko kota taan an dengan den eng gan me menc nceg egah terj adi dinya ""perusakan peeru rusa saka kan diri-s sen endi diri ri"" ((selfself se lf- destru ruct ctio ion n) ddan an "perusakan "perusak kan akibat akibat terjadinya diri-sendiri" destruction) kreasi melestarikan kr krea easi si bbaru" aru" ((creative-destruction), ar creative-destr cr truction), m elestarikan ti tipe pe ddan an bbentuk entu en tuk k kkawasan, awasan, serta mendorong kesinambungan kesinambun ungan dan n tumbuhnya tradisi sosial dan budaya lokal. h. Penguatan kelembagaan yan ng mampu u mengelola, memelihara dan merawat yang Kawasan Revitalisasi. meliputi i. Penguatan kelembagaan yang me mel liputi pengembangan SDM, kelembagaan dan peraturan/ ketentuan perundang-undangan. j. Membangun kesadaran dan meningkatkan kompetensi pemda agar tidak hanya fokus membangun kawasan baru.
14
2.6. Pendekatan, Kebijakan dan Strategi Revitalisasi Kawasan Dengan mempertimbangkan Tujuan dan Sasaran Revitalisasi Kawasan, maka p , kebijakan, j , dan strategi g Revitalisasi Kawasan sebagai g dirumuskan pendekatan, berikut: 1. Pendekatan Kegiatan R evitalisasi Kawasan Kawa w san mempunya y i beberapa aazas zas pembangunan Revitalisasi mempunyai sebaga gaii acuan da asa s r da dala l m pe elaaks ksan anaa aan. n. A z sza s-az azass tersebut tersebut adal alah a : sebagai dasar dalam pelaksanaan. Azas-azas adalah: a. Berke eadilan n. Berkeadilan. b. Keberlanjutan. Keb eber erla lanjutan n. c. K eberda eb dayyaan Masyarakat Lokal. Keberdayaan dd. Kebersamaan Keb bersamaan dan Kemitraan. e. K eserasian, Keselarasan dan Keseimbangan. Keserasian, 2. Kebijakan Kebijjakan dan Strategi Rev vitalisasi kawasan disusun mengacu pada Kebijakan dan Strate tegi P enataaan en Revitalisasi Strategi Penataan Bangunan Ban ngunan dan Lingkungan.
Selanj njut utny n a Pemerintah Pemerint ntah ah Daerah Dae aera rah h wajib meny yus usun un Kebijakan Keb ebij ijak a an dan Strategi Strat ateegi Daerah Daer erah ah Selanjutnya menyusun mengenai Strategi m engenai Revitalisasi Kawasan yyang ang me an mengacu pada Kebijakan dan Str rat ateg egi Na Nasi s onal tersebut. Nasional
Kebiija jaka kan n 1: Kebijakan Revitalisasi pada Kawasan-Kawasan strategis/potensial Revitalisa sasi si kkawasan awas aw asan an ddilakukan ilakukan pad il ada Kawasa san-Kawasan n strate tegi gis/ s/po pottens nsia ial yang menurun produktivitas ekonominya da an terdegra radasi lingkungan fisiknya. dan terdegradasi Strategi: n pada : Kawasan yang di Revitalisasi diarahkan produktivitas a. Kawasan yang menurun produktiv ivitas eekonominya, konominya, terjadi degradasi lingkungan dan/atau penurunan kerusakan
15
Kebijakan 1: Revitalisasi Kawasan dilakukan pada Kawasan-Kawasan strategis/potensial yang y dan terdegradasi g g g fisiknya. y menurun pproduktivitas ekonominya lingkungan Strategi: sasi diarahkan pada : Kawasan yang direvitalis direvitalisasi a. Kawasan yan angg menurun prod duk u tivitas ekonominya, terjadi de degr g adasi lingkungan yang produktivitas degradasi dan/atau u penurunan n kkerusakan erus er usakan warisan war aris isan an budaya bud uday ya perkotaan perk pe rkot otaa a n (urban he heritage). b. Loka kasi yangg mem mil ilik ki nilai investasi/po p tensi peningkatan peni ning n kataan nilai pr rop operti yang Lokasi memiliki investasi/potensi properti ti tinggi. c. Kaw wassan strat ateegis yang berpotensi di sektor par riw iwisat ata, a, pperdagangan, e dagan er ngan, Kawasan strategis pariwisata, perm muk ukiman n, industri, pasar, budaya, pendidikan, ekologi dan n waris san bbudaya. udayaa. permukiman, warisan d. Kota-kota Kota Ko t -kotta strategis menurut UU Penataan Ruang (PKN, PKW, P KSN N). ) PKSN). e. Ko Kota/ka awasan dengan komitmen pemda yang tinggi. Kota/kawasan f. Kota/kawasan K ta/k Ko kawasan dengan kepemilikan tanah (land tenure) yang tidak be ermasa sala lah h bermasalah
K ebija jakan 2: 2: Kebijakan Pe Peni n ngkataan kualitas penataan penat ataa aann bangunan bang ba ngun unan dan lingkungan lingk gkun unga gan n ya yang ng mampu memberdayakan mem mbe berdayak kan Peningkatan ak akt tivi vitas Ekonomi, Sosial dan Budaya K awasan aw an. aktivitas Kawasan. St Stra rateegi gi: Strategi: a. M en nci cipt ptak akan an kkualitas uali ua lita tass li ling ngkungan yang krea eati tiff da dan n in inov ovat atif if uuntuk ntuk nt uk m endo en doro rong Menciptakan lingkungan kreatif inovatif mendorong ppe rtumbbuhhan ek ekon onom omii. pertumbuhan ekonomi. b. Meningkatkan Meni Me ning ngka katk tkan aksesibilitas, aksesibilitas as,, keterkaitan keterkaiita tan serta fa fasili lita tass kawasan kaw ka wasa san n untuk fasilitas mengintegrasikan kawasan dengan deengan sist tem e kota. sistem c. Memenuhi standar minimal pelayanan pelayanan prasarana prasarana sarana kawasan. d. Melestarikan tipe ruang dan bbentuk entuk bangunan ban angunan yang signifikan secara kultural dan sejarah. e. Memperbesar deliniasi (batas) lluas uas kawasan agar dampak revitalisasi lebih ua optimal. (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010)
16
2.7. Langkah – Langkah Identifikasi Lokasi Penataan Dan Revitalisasi Kawasan A. Memberi Penilaian Pada Setiap Variabel Penilaian
setiapp
variabel
usulan
lokasi
PRK
dilakukan
g dengan
menjumlahkan nilaii yang diberikan pa ada setiap parameter dari sub pada variabelnya. Kriteria ppenilaian enilaian yang digu gunakan untuk menilai usulan llokasi o asi PRK adalah : ok digunakan 1. Vitalitas Ek Ekon onoomi Ekonomi 2. Vita ali l tas No Nonn Ek Ekonomi Vitalitas Non-Ekonomi 3. Kondisi Kond Ko ndis i i Sarana, Sara rana na, Prasarana dan Utilitas 4. Ko K mitm tmen pemerintah Kab/Kota Komitmen Va Var riabel el yang digunakan setiap kriteria adalah : Variabel 1. V italitas Ekonomi Vitalitas a. Penciptaan Lapangan Kerja b. Diversifikasi Usaha 2. Vitalitas Non-Ekonomi a. Integrasi kawasan dengan Sistem Kota b. Densitas, Densit itas as, variasi vari va rias asii tata t ta guna lahan ta laha han n da dan n ke kepe pemilikan lahan n kepemilikan c. Kualitas Lingkungan Lingkungaan d. Ruang, Bentuk, dan Tipologi Kawasan Tradisi Sosial ee.. Tr Trad adis isii So Sosi sial al ddan an Budaya ff.. K esaada dara rann P emeriint ntah ah dan dan Masyarakat Masyaraka katt Kesadaran Pemerintah Pembiayaan Pendanaan gg.. Pe Pemb mbia iayaan dan P e danaan en 3. Kondisi sarana, prasarana prasaraana dan ut utilitas a. Kondisi Sarana b. Kondisi Prasarana c. Kondisi Utilitas Kabupaten/Kota 4. Komitmen Pemerintah Kabu bup paten/Kota a. Adanya kemauan pemerintah kabupaten/kota dalam bentuk pembiayaan dan kelembagaan. b. Adanya usaha penanganan pada kawasan
17
B. Menentukan kategori setiap kriteria Berdasarkan ppenilaian terhadap p variabel tersebut maka setiap p kriteria dapat p dikategorikan dengan kat ateg egori tinggi, sedang dan dan rendah sesuai dengan nilainya kategori masing – masing. Kattegori Vitalitas Ek Ka E onomi : 1. Kategori Ekonomi Vitalitass Ek Ekonomi mempunyai kon onom o i Tinggi Ting Ti nggi gi apabila apab ap abil ilaa me memp mpun unya y i nilai 25 5 – 30 Vita talitas Ek Ekon o omi Sedang g apabila ap pabila memp pun unyai ni nila l i 16 – 24 Vitalitas Ekonomi mempunyai nilai Vitalitas Ekonomi mempunyai Vita Vi tali litas Ek kon onomi Rendah apabila memp mpunyai nnilai ila laii 10 1 – 15 K tega Ka gari Vitalitas Non-Ekonomi : 2. Kategari Vitalitas 64-84 Vittalitas Non-Ekonomi Tinggi apabila mempunyaii ni Vi nnilai lai 64 64-8 -84 4 ila lai 444 - 63 Vitalitas Non-Ekonomi Sedang apabila mempunyai ni nilai ai 288 – 43 Vitalitas Non-Ekonomi Rendah apabila mempunyai nila nilai 3. Kategori Kondisi Sarana, Prasarana, dan Utilitas Kondisi Sarana, Prasarana, dan Utilitas Tinggi apabila mempun mempunyai nyaai nilai 106 – 135 Kondisi Sarana, Prasarana, Utilitas apabila m mempunyai Sara Sa rana na, Pr Pras a arana, dan U tili ti lita tass Sedang Se empuny nyai ai nilai 64 - 105 Kondisi Sarana, Prasarana, dan Utilitas Rendah apabila mem mempunyai mpu puny nyai nilai nila ni laii 45 – 63 4. Kategori Pemerintah Kab/kota Kattegori ri Komitmen Kom Ko mitmen P emer em erin inta tah h Kab/ b/ko kota ta : Komitmen mempunyai Kom Ko mitm men Tinggi apabila ap pab a ila memp mpunyai nilaii 12 – 15 Komitmen Sedang apabila mempunyai ap pabila mem mpunyai nilai 9 – 11 Komitmen Rendah apabila mempunyai apabila mem mpunyai nilai 5 - 8
C. Menentukan Prioritas Lokasi Pena Penataan ataan dan dan Revitalisasi Kawasan (PRK) Prioritas lokasi PRK yang diusulkan diusullka kan n ditetapkan berdasarkan urutan sebagai berikut : 1. Prioritas Pertama Kawasan dengan kategori :
18
a. Vitalitas ekonomi sedang b. Vitalitas Non-Ekonomi Tinggi gg c. Kondisi Sarana,, Prasarana dan Utilitas tinggi d. Komitmen en T inggi Tinggi 2. Prioritas Prioritaas Kedua Kedua a. Vitalitas Ekon nom o i Ting ggi Ekonomi Tinggi b. Vitalitas Vita talita tass No N n-E Eko kono nomi mi T in ngg ggii Non-Ekonomi Tinggi c. Kond ndis isii Sarana, S rana, Prasarana dan Ut Sa tilittas Rendah Renda dah Kondisi Utilitas d. Komitmen Komitm tmen Sedang 3. Prioritas P iori Pr rita tas Ketiga aa.. Vitalitas Ekonomi Rendah b. Vitalitas Non-Ekonomi Tinggi c. Kondisi Sarana, Prasarana, dan Utilitas Rendah d. Komitmen Pemerintah Sedang
andasan Teori 2.8. L Landasan Menu nurrut Hamid Shirvani Shirrva vani ni (1985) (198 (1 985) 5) terdapat 8 Elemen Ele leme men n Fi Fisi sik k Perancangan nK ota, Menurut Fisik Kota, yaitu: a. Tata guna Lahan (Land Use), yang merupakan elemen kunci Perancangan Peranc ncan anga gan a. Kota Ko ta, sebagai seba se baga gaii rencana renc re ncan anaa da ddasar sar dua dime mens nsii, dimana dim iman anaa ru ruan ang g ti tiga ga dimensi dim imeensi Kota, dimensi, ruang dibentuk. k Disini Disi Di sini ni ia ia menyarankan meny yar aran anka kan n suatu perencanaan pere pe renc ncanaan ffungsi ungsii bbersifat ersifat er dibentuk. caamp mpur uran an ((Mix Mixx Use), sehi Mi hingga aka an terjadi su uat atu ke kegi giat atan an 224 4 jjam am per campuran sehingga akan suatu kegiatan siste tem infras struktur kota. hari, dan meningkatkan sistem infrastruktur b. Bentuk dan massa bangunan n ditentuk kan oleh tinggi dan besarnya bangunan, ditentukan KDB, KLB, Sempadan, Skala, Skaala l , Material, Maaterial, Warna, dan sebagainya. Prinsipprinsip dan teknik Urban Design Desig ign yang yang berkaitan dengan bentuk dan massa bangunan meliputi:
19
a. Scale, berkaitan dengan sudut pandang manusia, sirkulasi, dan dimensi bangunan sekitar p , sirkulasi ruang g yyang g disebabkan bentuk Kota,, batas,, b. Urban Space, dan tipe- tipe ruang. ruang. c. Urban M ass, meliputi bangunan, permukaan an tanah dan obyek dalam Mass, ru rua ang yang dapat ttersusun ersusun untuk membentuk urban urba ur b n space dan pola ruang aktifitass da dala lam m skal la be besa sarr da an ke keci c l. dalam skala besar dan kecil. c. Sirkul las asii dan da Perparkiran Perp par arki kiran (Circulation and and Parking). Parking g). Kriteria Kri r teria id ideal dari Sirkulasi elem emen n si irku ula lasi untuk dapat membentuk suatu llingkungan ingkun in nga gan n ad dal a ah: Jalan elemen sirkulasi adalah: ha haru rus me merupakan elemen ruang terbuka, yang enak k dipa pand ndaang. Jal alan harus dipandang. Jalan ttersebut erseb but mampu mernberikan orientasi yang jelas bagi para para pe peng ngemuddi, i pengemudi, sert ta dapat membuat lingkungan yang dilaluinya mudah dik kenali li. Ad Adan a yaa serta dikenali. Adanya ke erjasama dari sektor umum dan swasta, dalam mencapai tuju uan ttersebut. erse er sebut. t kerjasama tujuan S edangkan masalah perparkiran, memiliki dua pengaruhh langsu ung g Sedangkan langsung aktivitas terhadap kualitas lingkungan, yang meliputi kelangsungan akt tivitas kkota, otaa, ddan an dampak visual terhadap bentuk fisik dan struktur kota. d. Ruang terbuka (Open Space), Space)) , me mencakup semua unsur landscape (jalan, (ja jala lan n, perkotaan. trotoar dan sejenisnya), Taman, dan ruang rekreasi didaerah pe perk rko otaa aan. Dimana menjadi integral Di Dima mana ruang ng terbuka ter erbu buka ka hhendaknya endakn knya ya m enja en jadi di bbagian ag gia ian in inte tegr gral al ddari ari Perancangan Kota, hanya merupakan akibat penyelesaian Pe Perancanga gann Ko Kota a, bukan buka bu k n ha hany nyaa meru rupa paka kan ak akib ibat a dari pe peny nyel eleesaian arsitekturnya. ar arsi sitekturrny nyaa. e.
(Pedestrian Ways), Jalur Pejalan Kaki (Pedes strian Ways s), sebagai sarana bagi pejalan kaki dan sebagai sarana pendu pendukung kegiatan uku k ng keg giatan (sektor informal, seperti: kaki lima,dan sebagainya) yang sekaligus sekalig igus dapat menghidupkan ruang-ruang terbuka kota.
f.
Aktivitas Pendukung (Activity Support), Meliputi semua penggunaan dan kegiatan yang berlangsung di dalam ruang-ruang terbuka kota.
20
g.
Rambu, Papan Reklame, dan Iain-lain (Signage), sebagai suatu elemen visual yang merupakan alat bantu untuk berorientasinya masyarakat p g kota,, perlu p g p pemakai ruang diatur agar tercipta keserasian melalui kepentingan umum ddan a privat, dampak visual yang an keseimbangan antaraa ke berlebih han, sekaligus mengurangi kesemrawutan kesem mra rawutan dan persaingan tidak berlebihan, ambu-rambu lalu u lintas, yang yang memang sangat di ddiperlukan. perlukan. dengan rrambu-rambu
h.
Pr diarrah ahka kann pada perlindungan permukiman peerm rmuk ukiiman yang ada ad da dan urban Preservasi, diarahkan al iini n untuk mempertahankan ni mempertahankan ke kkegiatan giat gi atan a yang berlangsung berl be rlan angs g ung di d tempat space, hhal u. itu. Pres Pr eservaasi dalam perancangan kota adalah perlindungan te tterhadap rhad adap ap llingkungan ingkunga in g n Preservasi tempat at tinggal (permukiman) dan urban places (alun-alun, (alun-al alun, plasa, plas pl a a, area areea tempat perb belanjaan) yang ada dan mempunyai ciri khas, sseperti epertti ha halnyaa perbelanjaan) peerlindungan terhadap bangunan bersejarah. Manfaat dari adanya adan nya y preservasi pre r se serrvassi perlindungan an ntara lain: antara 1. Peningkatan nilai lahan. 2. Peningkatan nilai lingkungan. Meeng nghi hind ndar arka kann dari dari ppengalihan engaliiha han n be bent ntuk uk ddan an ffungsi ungsi karena asp spek ek 3. Menghindarkan bentuk aspek komersial. 4. Menjaga identitas Kawasan perkotaan. 5. Peningkatan Peni Pe ning ngka kata tann pendapatan pend pe ndap apat atan an ddari arri pa paja jak k da dan n re rretribusi. trib tr ibus usi. i. 5. pajak
21
2.9. Sejarah Kampung Cina Ternate Kawasan Pada tahun 1400-an Kaw awasan ini merupakan merupak akan an Kawasan yang ditempati oleh orang orang Arab yan ng datang berdagang di Ternate. Tak ak lama kemudian saat pada yang dipimpin saat peristiwa jjalur alur sutera yang al g dipimpi p n oleh Laksamana Cheng Cheng Hou, dimana salah satu pengikutnya pengikutnya y yang yan ang beragama bera raga gama m K ongh on ghuc ucu u me m nginjakkan kkaki aki di Maluku Konghucu menginjakkan Ternate menancapkan Kawasan menandai Utara, yyakni akni Ter ernate m enancapkan Prasasti di Kawas en asan an ini m enandaii pe ppenyebaran nyebaran Ma asyarakatt Cina Cin inaa di di Ternate, Terna nate te, khususnya di Kawasann ini. ini n . Penyebarannya Penyyeb ebar aran annya terjadi terj rjadi saat Masyarakat Orang Cina mulai - orang oorang rang Or Oran angg Ci C na m ulai membeli tanah atau rumah milik Orang Or oran or ang g Arabb yang yang terlebih ih dahulu dah a uluu menetap di Kawasan ini, lama kelamaan meye eba b rllah ppemukiman emukim em man meyebarlah Orang orang sehingga Oran angg - oran ang Cina di Kawasan ini yang berpusat di Kelenteng, se sehing ngga ga ddisebut i ebu is ut Ka Kawa wasan iini ni Kawasan Kampung Cina. Kawasan
Ga Gam mbar ar 11.3 .3 3 : Klent nten eng gT hian n Ho Hou u Ki Kion ong g Gambar Klenteng Thian Kiong okumen P ribadi,2014 Sumber : Dok Dokumen Pribadi,2014
22
2.10. SEKILAS TENTANG KAPITA ARAB DAN KAPITA CINA DALAM SEJARAH TERNATE istilah setingkat Dipastikan bahwa ist stil ilah LETNAN ARAB atau se seti t ngkat lebih tinggi yakni KAPTEN ARAB da an juga KAPTE TEN CINA hanya pernah ad adaa di dalam Sejarah dan KAPTEN sebutan Kesultanan Ternate Terna natte (Maluku Utara). Istilah Ist s il ilah h atau ata tau u se sebu butaan KAPTEN ini ni berasal berasal dari akar Portugis kata bahasa P ortugis yakni yaknni kata kata “Capitao”, dan atau dari dar arii bahasa b hasa Spanyol ba ol “Capitán”. Belanda datang Ternate, istilah Saat Bela anda dat tan angg kkee Ternate te, is tilah i ini disesuaikan disesuaiika kan n dengan bahasa bah ahas asa mereka, mereka k , yakni “Kapitein”. “Kapit itein”. Lalu Lalu kemudian kemuddia ian orang Ternate mengadopsi istilahh jabatan j bata ja tan n orang oran or ang g Eropa Erop opa ini deng ngan ist til ilah ah “KA APITA” dan dimasukan ke dalam jabatan- jaba batan da dala lam m struk ktur dengan istilah “KAPITA” jabatan dalam struktur kesultanan Ternate. ke esultan nan T ernaate. Kapita hanya Ka Kap pita Arab Arab adalah salah satunya, selain Kapita Cina. Kedua istilah in ini ha any nyaa lahir da dala l m sejara ah Ternate (Maluku Utara). Sebutan Kapten Arab dalam bahasa bah hasa Terna ate dalam sejarah Ternate ddisebut isebu b t Kapita Kappita Arab. Demikian pula dengan Kapten Cina disebut dengan K apita C inaa. Kapita Cina. De Demi m kiian a juga juuga ada Kapita- kapita untuk komunitas lokal lainnya. Banyak sekali seekalii jabatan jabata tan n Demikian “K “Kap apita” inii di wi wila laya yahh kesultanan an Ternatee yg g disand dan ang g be bberdasarkan rdasark kan juml mlah ah “Kapita” wilayah disandang jumlah kl klan an/m /marga yg ada dalam struktur kesultanan kesullta tana nan n Ternate. Belum diketahui dengan n pa past sti klan/marga pasti seja jakk ka kapa pan istilah dan mulai digunakan di dalam struktur sosial kesultanan n Te ern nat ate, sejak kapan Ternate, kare ena bbelum elum el um bbanyak anya an y k da data ta ssumber umbe um berr ya yang ng me m njelas aska kan n te tent ntan ang g ha hall tersebut t. karena menjelaskan tentang tersebut. Dala lam m struktur stru st rukt ktur ur Masyarakat Mas asyyarakat Tradisional Trad adisional di Ternate ter erca catatt te terd rdir irii da dari ri 41 Soa Dalam tercatat terdiri (klan/marga) yang terdiri dari seluruh uh elemen elemeen Masyarakat Tradisional yang ada, termasuk pendatang Melayu lainnya yyakni; akni; Suku u Jawa, Bugis-Makassar. Selain itu di terdapat dalam keragaman Masyarakat Ternate jjuga uga terd dapat beberapa Klan/Marga yang NonCina Melayu, yakni keturunan Orang-Orang Ci C na ddan an Arab yang jauh sebelum kedatangan Belanda) bangsa Eropa (Portugis, Spanyol dan Bela and nda) mereka ini sudah lebih dahulu ada di Ternate, dan sudah menjadi bagian dari masyarakat Tradisional di Kerajaan Ternate.
23
Berdasarkan sumber sejarah, dapat kita rekonstruksikan bahwa pergaulan sosial kedua pendatang Non-Melayu ini (Cina dan Arab) sedikit berbeda. Orang-orang y , jjarang g terjadi j g dengan g ppenduduk keturunan Cina Ternate misalnya, asimilasi sosiologis Pribumi selain dari urusan atau u kkegiatan egiatan perdagangan. perdaganggan an. Lain halnya dengan orang orang keturunan Arab T ernate, yang nampaknya asimilasi sosial er sos o ial dan budaya dengan Ternate, penduduk pribumi lebih leb ebih tampak. Kembal alii kepada soa al KA KAP PITA ARAB dan KAPITA KAPI KA PITA TA CINA. Bahwa wa dari ke-41 Kembali soal KAPITA Klan/Mar arga yangg ada ada dalam struktur strruk st ktur Masyarakatt Tr Tradisionall Te Tern rnate yang ng mana Klan/Marga Ternate Klan/M Marga Melayu Mel e ay ayu seperti sepe perti Jawa, misalnya, mereka mendapa at kedudukan kedu dudu duka kan ya yyang ng bboleh oleh Klan/Marga mendapat dika katakan setara seta se tara r dengan den ngan Klan/Marga yang asli Ternate, yakni menjadi meenj njadi salah sala sa lah h satu S oa dikatakan Soa (K Klan/Ma Marga). ) Sedangkan Seedangkan keturunan Cina dan Arab tidak menjadi sa salah sa satu tu Soa ddii (Klan/Marga). T ernatte. E ksisstensi mereka dilihat dari sisi lain. Ada peran-peran tertentu terten ntu ya yang ng ttidak idak k Ternate. Eksistensi da t di dapat dila l konni oleh Penduduk lokal Ternate atau Soa - Soa yg ada namunn hanya han nya dapat dapat a dilakoni ddilakukan ila lakukan ol leh kedua Komunitas Ternate ini. Oleh karena itu eksistensi mereka meereka sangat sang ngaat oleh ddibutuhkan ibutu tuhkan oleh pihak Kesultanan. Dapat dikatakan bahawa peran ccentral entrall dar ri dari Ko Kom munita tass Cina Cina Ternate waktu itu adalah dalam bidang g perniagaan dan permodalan perm pe rmodal alan an Komunitas (K Kap apitalis Local), ssedangkan edan ed angk gkan an pperan eran er an ccentral entr en t al dari dar arii ko komu muni nita tass Arab Arab Ternate Ternate selain ju juga ga (Kapitalis komunitas da ala lam m bi bbidang dang perniagaan, juga dalam bidang ng ppembinaan embinaan kerohanian Islam (Dakwa wah) h). dalam (Dakwah). Se Sebe belu lum m ta tahu hun 18 1859 59, pe pemi mimp mpin in komun unit itas as Cina Cin inaa dan da Ar Arab iini ni m enda en dapat Sebelum tahun 1859, pemimpin komunitas mendapat kehorm mat atan an ddii kesultan anan an ssebagai ebag agai ai kkelompok e ompo el pok k elite eliite da el an me memi ili liki ki perwakilan per e wakilan (P (Pem emim impin) kehormatan kesultanan dan memiliki (Pemimpin) dalam struktur strukt ktur ur kesultanan kesul ulta tannan dengan pan angkat KAPITA KAPITA CINA A dan dan KAP PIT ITA A ARAB. pangkat KAPITA Dengan struktur dan fungsi seperti ini,, dapat diperkirakan dipeerkirakan bahwa pada masing - masing dari kedua komunitas elite ini, masing g - masing terdapat terdapat pemimpin spiritualnya secara internal komunitas, dan juga pemimpi in perwak akilan dalam pemerintahan kesultanan. pemimpin perwakilan Cina Yang dimaksud kedua ini adalah Kapita Ci C naa Dan Kapita Arab. Fungsi mereka adalah sebagai
penyambung
antara
komunita tas komunitas
mereka
dengan
istana
(Kadato).
http://ternate.wordpress.com/
24
Gambar 1.4 :Kapita Cina Ternate, Tahun 1870 Sumber : http://ternate.wordpress.com/
Gambar 1.5: Pasar Ternate (Kios - Kioss Pedagangg Cina dan Arab) - Tahun tidak diketahui Sumber : http:/ //t / ernatee.wordpress.com/ http://ternate.wordpress.com/
25
Gambar G ambar 1.6 :Suasana Kampung Cina Ternate, Tahun 1920 0 Sumber : http://ternate.wordpress.com/
Gambar 1.7: Tradisi Cina na Ternate, Teernate, Hela kereta, Tahun 1890 Sumber : http://t http://ternate.wordpress.com/ /ternate.wordpress.com/
26
2.11. STUDI KOMPARASI 2.11.1.. Pecinan Jakarta
Gambar 1.8: Pecinan Jakarta Sumber: http Su http://www.kaskus.co.id/thread/5112751deb74b46817000004/sejarah-asal-usulp://www.kaskus.co.id/thread/5112751deb74b46817000004/sejarrah-asal-us usu ul-pecinan---china-town
Jauh sebelum B Belanda Batavia pada eland l da membangun memba bang ngun un Batav via (kini (ki kini ni Jakarta) Jakart k ta)) pad da tahun 1619, orangora rang ngorang Tionghoa Timur tidak oran angg Ti Tion o ghoa sudah tinggal di sebelah Ti T mur Sungai Ciliwung yang letaknya letakny nya ti tida dak dar arii pe pela labu buha han. n. M erek er ekaa me menj njua uall ar arak a , beras beera rass da dan n ke kebu butu tuha han n la lain inny nyaa te term rmas asuk uk air jauhh dari pelabuhan. Mereka menjual arak, kebutuhan lainnya termasuk minum bagi Namun, bagi para par araa pendatang pend pe ndatan angg yang ssinggah inggah ah di ppelabuhan. elabuha han. n. N amun am un, ketika keti ke tika ka Belanda Belanda h peningg galan Belanda) di tempat itu, mereka membangun loji (bangunan bersejarah peninggalan ristiwa Pembantaian Pem mbantaian Orang Tionghoa di Batavia kemudian diusir. Setelah muncul peri peristiwa iongho oa ditempatkan di kawasan Glodok yang (tanggal 9 Oktober 1740), orang-orang T Tionghoa Fattah ahillah). tidak jauh dari Stadhuisa (kini Museum Fatahillah).
27
2.11.2 Pecinan Bandung
Gambar 1.9: Pecinan Bandung Sumb mber er : http: p://www.kaskus.co.id/thread/5112751deb74b46817000004 4/s / ejjarrah ah--asalSumber http://www.kaskus.co.id/thread/5112751deb74b46817000004/sejarah-asalusul-pecinan---china-town Menurut Menur rut catatan sejarah yang ada, bangsa Tionghoa pertama kalii datang g kee In Indo d nesi siaa m elalui ekspedisi Laksamana Cheng Hoo (1405-1433). Ketika itu u, Chen eng g Indonesia melalui itu, Cheng dunia untuk membuka sutra keramik. Cheng pernah Hoo berkeliling duni Hoo ia unt ntukk memb mbuk ukaa ja jalur su utr traa da dan n ke kera mik ik. C heng Hoo pun per erna nah h menginjakkan me eng ngin inja jakkan kaki di pulau Jawa. Sejakk ekspedisi itu, berangsur-angsurr bbangsa ang an gsa Tion ngh ghoa oa bberdatangan erda er data tang ngan an ddan an m emba em bang ngun un ppecinan ecinan n ddii be bebe bera rapa pa ddaerah aera ae rah h di ppulau ulau ul au JJawa. awa. aw a. Tionghoa membangun beberapa
Pecina an ya yang ng tterdapat erda er dapat di kota Ba and n ung be berkembang pesat at ddii seki kita tarr P asar Baru Pecinan Bandung sekitar Pasar sejak tahun 1905. Umumnya warga Ti ionghoa me emiliki usaha dagang. Sebagian warga Tionghoa memiliki Tionghoa yang tinggal di Pulau Jawaa berpindah berpindaah ke kota Bandung pada saat terjadi perang Dipenogoro (1825). Pecinan di Bandung Ban ndung terlihat seperti toko – toko pada umumnya umumnya, tidak ada aksesoris khusus seperti Pecinan yang ada di daerah lainnya lainnya. Warganya pun beragam, tidak hanya keturunan Tionghoa.
28
2.11.3. Pecinan Semarang
Gambar 2.1: Gerbang Masuk Pecinan Semarang Sumb mber er : http: p://www.kaskus.co.id/thread/5112751deb74b46817000004 4/s / ejjarrah ah--asalSumber http://www.kaskus.co.id/thread/5112751deb74b46817000004/sejarah-asalusul-pecinan---china-town Sejarahh Pecinan Semarang dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Belandaa. Ketikaa itu u Be B l ndda menerapkan la mennerapkan kebijakan Wijkenstelsel, yaitu aturan yang menerapkan n pem emisah han Belanda pemisahan pe pemu mukiman antara oorang ranng T ra iong ngho hoaa da ddan n Pr Prib ibum umii. Kebijakan Kebij bijak akan an ini salah satun unya ya pemukiman Tionghoa Pribumi. satunya dila lata tarb rbel e akangi pemberontakan yang terjadi terjad di di Batavia pada 1740. Dinamika Dinamiika yyang ang an dilatarbelakangi terjad adii selama sela se lama ma rratusan atus at usan an ttahun ahun ah un sejak sej ejak ak pperistiwa eristiwa wa tersebut ter erse sebu butt telah tela te lah h me memb mben entu tuk k Pe Peci cinan terjadi membentuk Pecinan Semarang ng m enja en jadi di K awasan aw an yang ki kita lih hat sekarang sekar arang Beberapa Bebe Be berapa pa bentuk ben entu tuk k rumah ruma ru mah h sudah menjadi Kawasan lihat berubah sebagian atau bahkan seluruh hnya. Terja jadi pula peralihan fungsi rumah,lahan, seluruhnya. Terjadi dan bangunan. (Ananda,Anastasia, 201 13) 2013)
29
2.11.4. Pecinan Magelang
Gambar 2.2: Pecinan Magelang Sumb mber er : http: p://www.kaskus.co.id/thread/5112751deb74b46817000004 4/s / ejjarrah ah-a -asalSumber http://www.kaskus.co.id/thread/5112751deb74b46817000004/sejarah-asalusul-pecinan---china-town
Da D erah h ini terdiri dari dua ruas jalan. Ruas pertama adalah ruas jalan yang g Daerah di dikh khususkaan untuk kendaraan kend ndar araa aan bermotor berm be rmotor yangg merupakan merupa me paka kan n ruas jalan n satu ar rah ah.. dikhususkan arah. Se Seda dang ngkan ruas jalan satunya lagi merupakan merupaaka kan n jjalur alur khusus untuk becak. Ruas jal lan iini ni Sedangkan jalan pada da jjaman aman am n ddulu u u dilalui kereta api yang kini sudah tidak ada lagi di Magelang. ul Magelan ang g.
Pe eci cinaan me meru rupa paka kan be ben nchhmark k Ma M gela lang dii ssamping amping g te temp mpat at llainnya. ainn ai nnya ya. Ya Yan ng jelas Pecinan merupakan benchmark Magelang tempat Yang di ruas jalan ini tidak ada satupun ruang ruan ng yang kkosong osong karena semuanya telah dipadati oleh pertokoan.
30
2.11.5. Kampung Ketandan Yogyakarta
Gambar 2.3 Gerbang Kampung Ketandan S mb Su mberr : http://beritajogja.co.id/2014/01/23/kampung-ketandan-wijkertelsel-nya-jogja/ http tp://beritajogja.co.id/2014/01/23/kampung-ketandan-wijkertelseel-nyyaa-jo jogja/ a/ Sumber Kampung merupakan kawasan Kampu ung Ketandan yang berada di kawasan Malioboro merupaka an kawa wasan n Pecinan Tondo Pe P cinann atau u China Town yang ada di Kota Jogja. Ketandan berasal dari kataa T ondo do atau Tanda bbahwa atau ahwa sek ekit itar ar 2200 00 tah hun yyang ang lalu lu telah telah bermukim bermu muki kim m orang Ti T onghoaa ddii sekitar tahun Tionghoa Kawasan Tionghoa Ka Kawa wasan ini yang menjadi cikal bakal Etnis Etn tnis is T ionghoa di Yogyakarta. io Kampung Ketandan Hamengku Buwono Sekitar Ka Kamp mpunng Ke Keta t ndan llahir ahir ah ir bberkat e kat izin Sultan Hame er meng ngku ku Buwon no (H (HB) B) III. I. S ekiitar ek 200 ta tahu hunn yang llalu, alu lu, kketika etik tikaa Be Bela landa ma masi sih h be berk rkua uasa dii bu bumi mi N usan anta tara iini, ni, i ru uan ang g ggerak erak tahun Belanda masih berkuasa Nusantara ruang Pembatasan Etnis Tionghoa Tion Ti ongh ghoa oa ddibatasi. ibat ib atasi. i. P embatasaan ini dilakukan dilaaku kukan dengan deng ngan a dditerapkannya iter it erap apka kan nnya ya aturan membatasi pembatasan pergerakan (passentelsel)) serta m embatasi wilayah tinggal Tionghoa (wijkertelsel). Atas seizin Sultan HB II, Etnis Tionghoa Tiongh hoa di Jogja diperbolehkan menetap di Sultan Kampung Ketandan. Hal ini dilakukan Su ultan n HB II dengan harapan dapat mendorong perekonomian aktivitas pasar karena kondisi perekonom mian pada masa itu masih lemah. Lokasi Kampung Ketandan yang berdekatan dengan Pasar Beringharjo diharapkan bisa membantu pertumbuhan ekonomi dan perdagangan.
31
Etnis Tionghoa di Jogja yang dibantu oleh etnis India dan Arab berhasil membangun perekonomian dengan aktifitas perdagangannya di daerah Malioboro. p gj yyang g hanya y terpusat p g g , Dahulu,, kawasan perekonomian Jogja di Kotagede. Di Kotagede, etnis Tionghoa tidak diperbolehkan diperbolehk hkaan berdagang. Ketika Keti tika ka itu kawasan Kotagede sebagai pusat perdagangan di Jog ogja ja dikuasai oleh pedagang pribumii yang ya terdiri dari pedagang Jogja muslim Kotagede ya yan ng tergabung di organisasi o ganisasi Muhammadiyah dan or n ke kkelompok lompok Kalang. yang Di awal awaal abad 19, Kaw wassan Pecinan yang berada d ddii Ma Mali lio oboro mulai m enjadi basis Kawasan Malioboro menjadi perekono omian men enya yain ingi wilay ayah ah K otagede. Pusat perdagangan per erda d gangan n iini ni kemudian kemudiaan meluas perekonomian menyaingi wilayah Kotagede. ke Uta tara hingg ggaa St Stasiunn Tugu Tugu dan Grand de Hotel Yogyakar rta (Ho ote tell Ga G ru uda). M ulai Utara hingga Yogyakarta (Hotel Garuda). Mulai bero roperasiny nyaa P asarr Beringharjo di tahun1926 menjadikan kawa asa s n Ma Mali liob oboro ki kian beroperasinya Pasar kawasan Malioboro ra amai. Jalan Jal a an Mal aliioboro yang dulunya jarang dilalui kecuali hendak k menu nuju ju Keraton on ramai. Malioboro menuju kkemudian emudi dian an berke kembang menjadi pusat bisnis dan perdagangan di Jogja hing ngga ssaat aatt in aa ini. berkembang hingga Pada aw wal masa tinggal di Kampung Ketandan, etnis Tionghoa yang bbermukim ermukim ddii awal si itu memulai memulaai perdagangan dengan berjualan kebutuhan pokok maupun berjualan berrjualan jjamu amu u situ atau oba atau bat. T oko obat di Ketandan dahulu cukup banyak jumlahnya. Hing gga kkini ini pu in pun n obat. Toko Hingga ma masi sih ada bebe b rapa tok okoo obat b yyang angg ma asi sih berdirii di Kampung Kampu p ng g Ketandan. Ket etan andan. masih beberapa toko masih Se Sete t lah melewati masa berjualan obat, ob bat, beberapa etnis Tionghoa di K ampu am pun ng Setelah Kampung Keta tand ndan an sempat sempa patt pula pula bberganti erga er gant ntii profesi prof pr ofes e i sebagai prod dus usen en kkue ue aatau tau ta u ro roti ti. Hi Hing gga kkini inii ppun in un Ketandan produsen roti. Hingga masihh ada ada satu ddua ua ttoko oko k ku kuee ya yang berop per eras asii di K ampung K etan et and dan. beroperasi Kampung Ketandan. Pada 195 9500-an, Kampung Ketand dan ber rubah wajah menjadi di toko toko k emas dan 1950-an, Ketandan berubah permata. Usaha berdagang emas dan permata permata ini menghasilkan menghasilkan keuntungan yang besar. Berdagang emas ini pun kemudian di itu t runkan secara secara turun menurun. Tak heran jika diturunkan selain dikenal sebagai kawasan pecinan, Kampu ung Ketandan juga dikenal sebagai pusat Kampung perdagangan emas di Jogja.
32
Pada 20 Februari 2013, Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan sebuah gapura megah dengan ornamen khas Tionghoa. Gapura yang memiliki warna dominan g tiga g bahasa. Aksara Jawa,, Mandarin dan merah dan biru ini memuat tulisan dengan bahasa Indonesia bertulis : Ka Kampoeng Ketandan. n Menurut Sultan HB X saat meresmikan gapura Kamp mpung Ketandan, gapura tersebut me meru r pakan sebuah penegas Kampung merupakan akulturasi budaya ya yan ng harmonis di JJogja. ogja. yang 2.12. Keseni nian Kesenian 2. .12.1 Barongsai Baaro rong ngsa sai 2.12.1 Adalah ah Tarian Tariann Tradisional Tionghoa dengan menggun nakan ko kost stum u yyang ang menggunakan kostum m enyerup upaii singa. singga. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa singa ad aadalah alah ah llambang ambang ng menyerupai kkebahagiaan ebahaagi giaa a n ddan an kesenangan.Tarian ini dipercaya merupakan pertunjuka an ya yang ng ddapat apat pertunjukan me membawa keberuntungan sehingga umumnya diadakan pada berbagai acara ke accara pentin ing g penting se epert rti pemb bukaan restoran, pendirian klenteng, dan tentu saja perayaan T ahun B aru u seperti pembukaan Tahun Baru Im Imle lek. Imlek.
Barongsai Baro Ba r ngsai secara garis besar terdiri dari 2 jenis yakni: Singa Utara yang m memiliki emi mili lik ki suraii ikal ikal dan dan bberkaki erka er kaki ki emp mpat at. Pe Pena namp mpil ilan an Singa ga U tara ta ra kkelihatan elih el ihat atan an llebih ebih eb ih nat atur ural al ddan an m irip empat. Penampilan Utara natural mirip singa ke keti t mb mban angg Si Sing ngaa S ela lata tan yangg mem mil ilik iki sisi sik k sertaa ju juml lah kaki kak akii ya yang ng bbervariasi ervariasi ketimbang Singa Selatan memiliki sisik jumlah antara dua atau empat. Kepala Sing ga Selatan n dilengkapi dengan tanduk sehingga Singa kadangkala mirip dengan binatang "Kil lin". "Kilin".
33
Gambar 2.4 : Barongsai Gambar 2.4 : Barongsai ai Sumber : http://www.tionghoa.net/ Sumber : http://www.tionghoa.net/
Ge Gera r kann antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila S ingaa Se Sela l tan n Gerakan Singa Selatan terkenal dengan te erk kenal den ngan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring seirring dengan deng gan n ta tabuhan n gong gonng dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan n penu uh penuh di dina nami m ka karena me emi mili liki ki empat emp mpat at kkaki. aki. ak dinamika memiliki
Sa u gerakan Satu gerakan utama dari tarian Barongsai ini adalah gerakan singa sing ga me mema maka k n memakan ampl lop bberisi e isii ua er uang ng yyang angg di an dise sebu butt de deng ngan an iistilah stil st ilah ah ""Lay Lay Se See" e".. Di atas ata tass am amplop p tersebut ter erssebut amplop disebut dengan See". biasanya dditempeli item it e peli li dengan den nga gan sayuran (selada (sel elada air) yyang ang melamb ban angk gkan hhadiah adia d ah bbagi agi sang melambangkan Singa. Proses memakan "Lay See", iistilah stilah ini banyak digunakan di Hongkong, ini berlangsung sekitar separuh bagian darii seluruh ta arian Singa. tarian
34