BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pasar Efisien Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970).Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital marketing) dan pasar uang. “Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorang pun, baik investor individu maupun investor institusi, akan memperoleh return yang tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada” (Akhiruddin, 2012). Artinya volume, harga, dan abnormal return saham yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada. Lai et al. (2009) menyatakan bahwa “informasi mengenai pengumuman laba perusahaan dapat mengakibatkan perubahan harga saham karena informasi tersebut merupakan informasi yang berguna bagi investor”. Yang perlu diperhatikan bahwa harga terbentuk melalui proses transaksi atau bertemunya penawaran dan permintaan yang secara otomatis akan meningkatkan volume perdagangan saham atau bisa dikatakan bahwa perubahan harga saham akan diikuti dengan peningkatan volume perdagangan dan abnormal return saham. Definisi menurut Beaver (1968) dalam Lai et al., (2009) tidak dapat disangkal bahwa informasi yang diyakini akan menjadi sorotan banyak pihak yang
Universitas Sumatera Utara
berkepentingan di pasar modal. Pihak-pihak yang dimaksud antara lain adalah pembuat kebijakan (pemerintah badan pengawas pasar modal atau asosiasi penentu kebijakan akuntansi), manajemen perusahaan sebagai pembuat laporan keuangan akuntan, (auditor) sebagai pihak yang memberi sertifikat, dan perantara informasi seperti pelanggan dan pesaing serta investor. Menurut Gumantri dan Utami (2002) teori pasar efisien, yang harus diperhatikan adalah “sejauh mana dan seberapa cepat informasi mempengaruhi reaksi pasar, hal ini akan tercermin dalam perubahan harga sekuritas”. Dalam penelitian ini, reaksi saham diukur dengan menggunakan volume perdagangan saham, harga saham, abnormal return saham. Fama (1970) dalam Hartono (2008) menyajikan tiga macam bentuk utama efisiensi pasar, yaitu : 1. Bentuk Lemah Efisiensi pasar modal dalam bentuk lemah menyatakan bahwa harga-harga sekuritas mencerminkan seluruh informasi yang terkandung dalam harga sikuritas di masa lalu.Dalam kondisi ini, tidak ada investor yang dapat memperoleh tingkat keuntungan di atas normal dengan menggunakan pedoman berdasarkan atas informasi harga masa lalu. 2. Bentuk Setengah Kuat Efisiensi pasar modal dalam bentuk setengah kuat menyatakan bahwa hargaharga sekuritas bukan hanya mencerminkan harga-harga di masa lalu, tetapi juga seluruh informasi yang dipublikasikan, seperti pengumuman laba,
Universitas Sumatera Utara
deviden, merger, perubahan sistem akuntansi dan sebagainya.Dalam kondisi ini tidak ada investor yang dapat memperoleh tingkat keuntungan diatas normal dengan memanfaatkan sumber informasi yang dipublikasikan. 3. Bentuk Kuat Dalam efisiensi pasar modal dalam bentuk kuat, harga sekuritas tidak hanya mencerminkan seluruh informasi yang dipublikasikan. Investor dapat memperoleh tingkat keuntungan diatas normal dengan mencermati gelagat dari investor lain yang memiliki informasi.
2.1.2 Teori Sinyal Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. “Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenisnya” (Hargyantoro, 2010).Sebagai contoh, laba merupakan bagian dari laporan keuangan sehingga laba seharusnya juga berguna untuk keputusan kredit. “Laba dapat digunakan
untuk
menilai prospek perusahaan misalnya untuk (a) mengevaluasi performance manajemen, (b) memperkirakan earning power, (c) memprediksikan laba yang akan
Universitas Sumatera Utara
datang, (d) menilai risiko investasi atau pinjaman pada perusahaan” (SFAC No.1, 1978). “Alasan perusahaan memberikan informasi adalah untuk mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang dibanding pihak luar.Dan pengungkapan keuangan dan non-keuangan secara sukarela di internet dapat menciptakan transparansi informasi yang lebih tinggi” (Hargyantoro, 2010). Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka dapat melindungi diri dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.
2.1.3 Pengertian Laporan Keuangan “Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu” (Arum, 2011).“Laporan keuangan merupakan sarana yang penting bagi investor untuk mengetahui perkembangan perusahaan secara periodik” (Mohamad, 2006).Laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai sarana pertanggungjawaban perusahaan terhadap pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan perusahaan.Laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai salah satu indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk dan isi laporan keuangan disesuaikan dengan ketentuan yang diatur oleh Peraturan Bapepam nomor III.1.2 dan sesuai dengan PSAK nomor 1 tahun 2009; laporan keuangan ini meliputi laporan keuangan tahunan perusahaan secara lengkap, yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, serta Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. Kep-346/BL/2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik, menyatakan: “Laporan keuangan tahuan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK dan diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan”.
2.1.4 Karakteristik Laporan Keuangan Ada empat karakteristik kualitatif laporan keuangan, yaitu : A. Dapat dipahami Kualitas informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai laporan keuangan.Informasi keuangan yang dapat dipahami adalah informasi yang disajikan dalam bentuk dan bahasa teknis yang sesuai dengan tingkat pengertian pemakai.
Universitas Sumatera Utara
B. Relevan Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. C. Andal Informasi memiliki kualitas andal adalah jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur. D. Dapat dibandingkan Informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan dengan informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan yang sama, atau dengan perusahaan sejenis lainnya pada periode waktu yang sama.
2.1.5 Tujuan Laporan Keuangan Tujuan dari pelaporan keuangan yang terdapat dalam Financial Accounting Standards Board (FASB) dalam Statement of Financial Concept (SFAC) No. 1 adalah menyajikan informasi sebagai berikut : 1) Berguna bagi investor dan kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam membuat keputusan investasi, pemberi kredit dan keputusan lainnya. Informasi yang dihasilkan itu harus memadai bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kegiatan dan usaha perusahaan
Universitas Sumatera Utara
dan peristiwa ekonomi serta bermaksud untuk menelaah informasi tersebut secara sungguh-sungguh. 2) Dapat membantu investor dan kreditor yang potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu dan ketidakpastian dari penerimaan uang di masa mendatang yang berasal dari dividen atau bunga pelunasan dan jatuh temponya surat berharga atau pinjaman. Oleh karena itu, rencana penerimaan dan pengeluaran uang seorang kreditor atau investor itu berkaitan dengan cash flow perusahaan. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang membantu investor, kreditur dan pihak lainnya untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas masuk (sesudah dikurangi kas keluar) di masa mendatang untuk perusahaan. 3) Menunjukkan sumber ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber ekonomi perusahaan (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber ke perusahaan lain dan pemilik perusahaan), dan pengaruh transaksi, kejadian, keadaan yang mempengaruhi sumber dan klaim atas sumber tersebut.
Sedangkan menurut PSAK nomor 1 Standar Akuntansi Keuangan (2000) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yaitu : “Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.”
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk menilai suatu perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan investor, kreditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. 2.1.6 Jenis Pengungkapan Laporan Keuangan Penerbitan
laporan
keuangan
sebaiknya
diterbitkan
4
kali
dalam
setahun.“Penerbitannya harus dilakukan secara tepat waktu agar investor tidak terlambat dalam mengambil keputusan beli atau jual saham setelah menganalisis laporan keuangan.Penerbitan laporan keuangan yang terlambat akan sangat merugikan investor karena mereka kehilangan kesempatan untuk mengambil keuntungan atau menghindari kerugian” (Muhamad, 2006).Pengungkapan laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pengungkapan sukarela (Voluntary Disclosure) dan pengungkapan wajib (Mandatory Disclosure).
2.1.6.1 Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) perusahaan berhak untuk memberi informasi tambahan yang bersifat sukarela untuk mempermudah para pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Luas pengungkapan sukarela tergantung pada kebijakan perusahaan. Kebijakan perusahaan satu akan berbeda dengan kebijakan perusahaan lain. Itu karena belum adanya peraturan mengenai luas pengungkapan sukarela. Pengungkapan sukarela mengenai kegiatan perusahaan mengurangi asimetri informasi antara investor dan manajemen tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasi dalam lingkungan perusahaan.Dasar pertimbangan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
melakukan pengungkapan sukarela salah satunya adalah memberikan sarana pengambilan keputusan yang lebih informatif bagi pemakai laporan keuangan. Informasi yang lebih lengkap akan menjadi lebih relevan untuk pengembilan keputusan. Terdapat lima manfaat pengungkapan sukarela, yaitu : a. Memperbaiki reputasi perusahaan b. Menyajikan informasi yang dapat menghasilkan keputusan investasi yang lebih baik bagi investor c. Memperbaiki akuntabilitas d. Memperbaiki prediksi risiko yang dilakukan oleh investor e. Menyajikan kewajaran harga saham yang lebih baik Penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela bermanfaat bagi perusahaan. Beaver dalam Lai et al (2009) menyatakan bahwa “sebuah manfaat yang besar bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi sebanyak mungkin sehingga investor mampu membedakan mana perusahaan yang baik dan yang buruk”. Praktek pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan (Internet Financial Reporting- IFR) merupakan salah satu contoh bentuk pengungkapan sukarela.
2.1.6.2 Pengungkapan Wajib (Mandaroty Disclosure) Menurut keputusan Ketua Bapepam No. Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, “perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik berkewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan yang memuat Ikhtisar Data
Universitas Sumatera Utara
Keuangan Penting, Analisis dan Pembahasan Umum oleh Manajemen, Laporan Keuangan yang telah diaudit dan Laporan Manajemen”. Laporan keuangan yang disampaikan harus disusun sesuai dengan prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Bapepam dalam bidang akuntansi serta harus diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam.
2.1.7 Internet Financial Reporting (IFR) “Internet
FinancialReporting
adalah
pencantuman
informasi
keuangan
perusahaan melalui internet atau website” (Lai et al., 2009). Diatas telah dibukakan bahwa IFR dikenal sebagai pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), bukan karena isi pengungkapannya tetapi karena alat yang digunakan. Chandra (2008) ada tiga cara penyajian laporan keuangan melalui website, yaitu : a) Membuat duplikat laporan keuangan yang sudah dicetak ke dalam format electronic paper. b) Mengkonversi laporan keuangan ke dalam format HTML. c) Meningkatkan pencantuman laporan keuangan melalui website sehingga lebih mudah diakses oleh pihak yang berkepentingan daripada laporan keuangan dalam format cetak. Terdapat langkah dalam mengidentifikasikan perkembangan pencantuman informasi keuangan melalui internet. Langkah-langkah tersebut adalah : 1. Menentukan penggunaan website dalam perusahaan, generalisasi pertama dari penggunaan website mencakup informasi perusahaan yang umum yang
Universitas Sumatera Utara
hanya menarik sedikit perhatian dari investor. Website ini tidak mengkomunikasikan informasi atau tujuan perusahaan kepada pengguna tertentu. Kebanyakan website hanya berfokus pada pelanggan dan kurang berfokus pada investor. 2. Menggunakan internet untuk mempublikasikan laporan tahunan perusahaan. 3. Langkah ini dikarakteristikkan sebagai sebuah taksiran dari kebutuhan yang berbeda
dari
beberapa
kelompok
dimana
perusahaan
dapat
mengkomunikasikan beberapa informasi yang dibutuhkan kepada mereka. Website dilihat sebagai sebuah media distribusi informasi yang efisien dan berbiaya rendah. 4. Penggunaan internet secara penuh untuk mempublikasikan laporan dan informasi keuangan perusahaan lainnya melalui website. 5. Dalam langkah ini, bermacam-macam karakteristik dan kemungkinan dari penggunaan media interaktif ini meningkatkan bermacam-macam model misalnya presentasi menggunakan slide, animasi, musik, dan streaming audio dan video. Menurut Fitriana (2009), Internet Financial Reporting memiliki beberapa keuntungan antara lain : A. Menawarkan solusi biaya rendah (bagi kedua belah pihak). Bagi investor, memberikan
kemudahan
dalam
mengakses
informasi
perusahaan.
Sedangkan bagi perusahaan, dapat mengurangi biaya untuk mencetak serta mengirim informasi perusahaan kepada investor, menawarkan ketepatan
Universitas Sumatera Utara
waktu dalam penyebaran serta akses informasi sehingga informasi lebih relevan karena tepat waktu. B. Sebagai media komunikasi massa untuk laporan keuangan. Informasi dapat diakses oleh pengguna yang lebih luas daripada media komunikasi yang lama. Tidak ada batasan wilayah sehingga dapat mengembangkan jumlah investor potensial. C. Menawarkan
informasi
keuangan
dalam
berbagai
format
yang
memudahkan dan bisa di-download (Hanifa dan Rasyid, 2005 dalam Fitriana, 2009). Adobe Acrobat Format dalam Portable Document Format (PDF) biasanya merupakan format yang paling umum digunakan (Pervan, 2006). Selain itu format yang digunakan adalah HTML (Hypertext Markup Language), Excel, XBRL. D. Memungkinkan pemakai berinteraksi dengan perusahaan untuk bertanya atau memesan informasi tertentu dengan cara yang jauh lebih mudah dan murah dibandingkan mengirim surta atau telepon ke perusahaan.
Selain memberikan beberapa keuntungan, pengungkapan informasi keuangan melalui website perusahaan juga memilki beberapa kekurangan, antara lain : 1) Belum adanya standar khusus yang mengatur pengungkapan informasi keuangan kedalam website perusahaan. 2) Biaya untuk membangun serta merawat website terkadang melebihi atas manfaat yang didapat.
Universitas Sumatera Utara
3) Sehubungan dengan market competition, dengan diungkapkannya informasi secara
luas,
perusahaan
akan
berpotensi
kehilanggan
keunggulan
kompetitifnya.
Berbagai format yang dapat digunakan dalam mempresentasikan laporan keuangan melalui internet antara lain : a) Portable Document Format (PDF) Merupakan sebuah format file yang dikembangkan oleh Adobe Corporation untuk membuka dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mewakili dokumen yang asli. Semua elemen dalam dokumen asli disimpan sebagai gambaran elektronik. b) Hypertext Markup Languge (HTML) HTML merupakan standar yang biasa digunakan untuk mempresentasikan informasi melalui internet. c) Graphics Interchange Format (GIF) GIF adalah sebuah format fileberbentuk grafik, dengan meringkas mengenai gambaran informasi tanpa menguruangi informasi tersebut, yang dapat dibaca oleh kebanyakan pengguna. d) Joint Photographic Expert Group (JPEG) JPEG adalah sebuah format grafik yang digunakan untuk meringkas foto agar mempunyai ukuran yang dapat digunakan dalam website.
Universitas Sumatera Utara
e) Microsoft Excel Spreadsheet Sebuah aplikasi komputer yang berupa spreadsheet dengan menyimpan, memperlihatkan dan memanipulasi data yang disusun dalam kolom dan lajur. f) Microsoft Word Merupakan aplikasi program komputer yang paling banyak digunakan Dalam IFR. g) Zip Files Adalah
program
windowsyang
mengizinkan
para
pengguna
untuk
menyimpan dan meringkas dokumen informasi sehingga mereka dapat menyimpan dan mendistribusikan informasi tersebut dengan lebih efisien. h) Macromedia Flash Software Merupakan standar untuk mengirim informasi dengan cepat. i) Real Networks Real Player Software Format yang menggunakan efek video. j) Macromedia Shockwave Software Merupakan bagian dari multimedia player.
2.1.8 Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham adalah “alat ukur yang digukan untuk mengetahui bagaimana investor individual menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam arti informasi tersebut dapat mempengaruhi investor dalam membuat keputusan perdagangan diatas perdagangan yang normal”
Universitas Sumatera Utara
(Murdiah dkk, 2005).“Volume perdagangan saham merupakan unsur kunci dalam melakukan prediksi terhadap pergerakan harga saham” (Zamroni, 2003 dalam Oktavina, 2008). Hubungan IFR terhadap volume perdagangan saham yaitu jika perusahaan melaksanakan IFR dengan tepat waktu dan infomasi keuangan yang dipublikasikan akurat dan telah diaudit, maka permintaan akan volume perdagangan saham lebih besar, dibandingkan semakin telat pelaksanaan publikasi, maka semakin kurangnya reaksi pasar akan saham jadi permintaan volume saham lebih kecil .
2.1.9 Harga Saham Harga saham adalah nilai dari pernyataan dan kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Harga saham yang terjadi pada pasar modal efisien merupakan refleksi dari semua informasi yang telah dipublikasikan dan terjadi pada keseimbangan yang berkelanjutan. Berartiharga saham tersebut adalah sama dengan nilai intrinsik dari saham tersebut di setiap waktu. Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan yang menggambarkan kekayaan para pemegang sahamnya. Harga saham akan selalu berfluktuasi karena dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran (demand and supply) dari saham tersebut di pasar modal. Hubungan IFR terhadap harga saham yaitu jika saat IFR dilaksanakan dengan tepat waktu dan informasi keuangan yang akurat maka akan semakin mengundang banyak permintaan dari investor yang menyebabkan harga saham perusahaan semakin meningkat. Sebaliknya jika perusahaan terlambat dalam melaksanakan IFR maka harga saham
Universitas Sumatera Utara
perusahaan pun akan menurun karna kurangnya ada reaksi pasar terhadap saham tersebut.
2.1.10 Abnormal Return Saham Abnormal Return merupakan salah satu indikator yang dapat dipakai guna melihat keadaan pasar yang sedang terjadi, ditunjukkan dengan adanya perbedaan (selisih) antara nilai sesungguhnya (actual return) dengan nilai yang diharapkan (expected return).Actual return sesungguhnya merupakan selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya.Expected
Returnmerupakan
return estimasi yang
diharapkan investor, yang ditentukan dengan model estimasi. Dalam menentukan model estimasi ditentukan berdasarkan periode estimasi (estimation period), yaitu periode sebelum peristiwa (event period). Jogiyanto (2010) mengatakan bahwa “tidak ada patokan untuk menentukan lamanya panjang periode return saham yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar”. Hubungan IFR terhadap abnormal return saham yaitu jika saat IFR dilaksanakan dengan tepat waktu dan informasi keuangan yang akurat maka akan semakin mengundang banyak permintaan dari investor akan saham sehingga harga saham meningkat sahingga return saham yang diperoleh juga semakin besar. Sebaliknya jika IFR tidak tepat waktu semakin berkurang reaksi pasar akan saham sehingga harga saham menurun sehingga abnormal return saham yang diperoleh semakin kecil atau tidak dapat sama sekali.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Penelitian Terdahulu Keseluruan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dapat dilihat dalam tabel 2.1 sebagai berikut : Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti (Tahun) Almilia (2009)
Judul Penelitian Analisis Kualitas Isi Financial and Sustainability Reporting
Variabel Penelitian Dependen: sustainability reporting melalui website Independen: Isi / content Kartika Dependen: Internet Damayanti dan Financial frekuensi Supatmi (2012) Reporting (IFR) perdagangan dan Reaksi saham dan Pasar abnormal return saham
Teknik Analisis Statistik Kruskal wallis Test
Hasil Penelitian Perusahaan di Indonesia belum secara optimal memanfaatkan website.
Analisis uji statistik deskriptif dan uji beda Mann U whitney test
Perusahaan yang menerapkan IFR memiliki abnormal return yang lebih tinggi daripada tidak menerapkan Independen: IFR. Bertolak IFR belakang dengan frekuensi perdagangan tidak berubah secara signifikan. Herdhita Pengaruh Dependen: Analisis IFR tidak Akhiruddin Pelaporan statistik berpengaruh abnormal (2012) deskriptif dan terhadap Keuangan di return saham statistik abnormal return Internet Terhadap saham, terjadi inferensial Independen: Reaksi Pasar dan ada IFR perbedaan abnormal return saham saat sebelum dan sesudah IFR. Rendi Satria dan Reaksi Pasar Dependen: Analisi uji Rata-rata Supatmi (2013) Sebelum dan volume beda volume perdagangan perdagangan dan Sesudah wilcoxon saham dan abnormal return Internet signed test
Universitas Sumatera Utara
Financial Reporting
saham besar IFR.
abnormal return
lebih sesudah
Sumber: Data Diolah
2.2 Kerangka Konseptual Suatu kegiatan yang memperoleh perhatian besar dari investor dan masyarakat adalah pada saat perusahaan mempubliskan laporan keuangan yang telah diaudit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari reaksi pasar (volume perdagangan saham, harga saham dan abnormal returnsaham ) dengan sampel selama satu tahun. Jika hasil uji menunjukkan hasil yang berbeda, maka dapat dikatakan bahwa IFR berpengaruh terhadap reaksi pasar (volume perdagangan saham, harga saham dan abnormal return saham). Berdasarkan uraian yang ada, maka dapat dibuat suatu kerangka konseptual dari pengaruh sebelum dan sesudah IFR terhadap volume perdagangan saham, harga saham dan abnormal return saham, sebagai berikut :
Sebelum IFR
1. Volume Perdagangan Saham Uji Beda 2. Harga Saham 3. Abnormal Return Saham
Sesudah IFR
1. Volume Perdagangan Saham 2. Harga Saham 3. Abnormal Return Saham Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : H1 : Terdapat perbedaan volume perdagangan saham perusahaan sebelum dan sesudah Internet Financial Reporting. H2 : Terdapat perbedaan harga saham perusahaan sebelum dan sesudah Internet Financial Reporting. H3 : Terdapat perbedaan abnormal return saham perusahaan sebelum dan sesudah Internet Financial Reporting.
BAB III METODE PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara