BAB II TEORI DASAR
2.1 Pengertian Sistem Pendingin Ruangan Sistem pendingin adalah suatu rangkaian proses dimana out put yang dihasilkan dapat membuat kondisi udara berubah menjadi dingin. Sistem pendingin ini banyak diterapkan dalam kehidupan sehari – hari misalnya penggunaan AC, pembuatan es, udara dalam mobil bahkan di dalam dunia telekomunikasi dan industri juga banyak menggunakan system pendingin yaitu diantara AC atau pendingin ruangan. Pada pendingin terdapat serangkaian proses kerja yang saling berhubungan dan saling berkaitan. Penggunaan suhu rendah pada pendingin dengan pembekuan suhu yang digunakan pada pendingin masih berada diatas titik beku bahan ( -20C sampai -100C ). Sedang pada pembekuan ada di titik beku bahan ( -120C sampai – 400C ). Pendingin telah lama digunakan sebagai salah satu pengawet dan pengontrol suhu elektronika dan batterai. 2.1.1 Prinsip Kerja AC (Air Conditioner) Prinsip kerja pada AC adalah dimulai dari kompresor memompa gas yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan (Discharge) ke kondesor. Di dalam kondesor suhu gas yang tinggi di buang oleh fan yang terletak pada outdoor unit, sehingga suhu gas refrigerant menjadi dingin. Setelah melalui kondesor gas refrigerant masuk ke filter dryer untuk disaring, agar gas yang mengalir tidak
5
6
terdapat kotoran. Setelah disaring gas (Freon) masuk ke pipa kapiler, di dalam pipa kapiler Freon saling bertubrukan dan berdesak – desakan disini terjadi perubahan wujud menjadi cair yang sebelumnya berupa gas. Setelah melewati pipa kapiler Freon akan menguap dan mengambil panas didalam evaporator yang hampa udara. Sehingga pipa – pipa di evaporator menjadi dingin dan dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam indoor unit. Berikut gambar prinsip kerja system pendingin ruangan dibawah ini:
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Pendingin Ruangan
7
2.1.2 Komponen AC (Air Conditioner) Di dalam AC atau pendingin ruangan terdapat komponen – komponen AC yang dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing – masing agar AC berjalan atau berfungsi dengan baik. Berikut Komponen – komponen yang ada didalam AC Split sebagai berikut : Kompresor Merupakan bagian yang paling penting dari mesin pendingin, kompresor menekan bahan pendingin ke semua bagian dari sistem. Pada sistem refrigerasi kompresor bekerja membuat perbedaan tekenan pada masing – masing bagian. Karena dengan adanya perbedaan antaara sisi tekanan tinggi dan tekanan rendah, maka bahan pendingin cair dapat melalui alat pengatur aliran ke evaporator. Fungsi kompresor sendiri adalah menghisap gas refrigerant dari evaporator yang bertekenan dan bertemperatur rendah kemudian memampatkan gas tersebut menjadi gas yang bertekenan tinggi. Kondesor Kondesor adalah alat untuk membuat kondesi bahan pendingin gas dari kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Untuk penempatannya sendiri, kondesor ditempatkan diluar ruangan yang sedang didinginkan, agar dapat membuang panasnya keluar. Kondesor
merupakan
jaringan
pipa
yang
berfungsi
sebagai
pengembun. Refrigerant yang dipompakan dari kompresor akan mengalami penekanan sehingga mengalir ke pipa kondesor, kemudian mengalami
pengembunan.
Dari
sini
refrigerant
yang
sudah
8
mengembun dan menjadi zat cair akan mengalir menuju pipa evaporator. Evaporator Evaporator merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair yang berasal dari pipa kondesor masuk ke evaporator lalu berubah wujud menjadi gas dingin karena mengalami penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu menyerap kondisi yang ada dalam ruangan mesin pendingin. Selanjutnya gas yang ada dalam evaporator akan mengalir menuju kompresor karena terkena tenaga hisapan. Module Kontrol Berfungsi untuk mengontrol seluruh kinerja komponen pada AC split. Sensor Temperatur (Thermistor) Sensor temperature (Thermistor) adalah alat pengukur temperature. Thermistor membaca temperature dan selanjutnya data diproses oleh modul kontrol elektronik.
2.2 Pengertian RBS (Radio Base Station) RBS (Radio Base Station) atau juga bisa disebut BTS (Base Transceiver Station) adalah merupakan komponen dari sistem komunikasi mobile yang menerima dan mengirim sinyal.
9
2.2.1 Jenis – jenis RBS (Radio Base Station) Ada 2 jenis type RBS yaitu unit indoor dan unit outdoor. Ada beberapa kelebihan unit indoor biasanya dipakai karena membutuhkan perangkat yang banyak didalamnya, dan pastinya perlu sistem pendingin di ruangan tersebut dikarenakan panas dari perangkat RBS tersebut. Jika type outdoor digunakan pemakaian perangkatnya tidak terlalu banyak.
Gambar 2.2 Type RBS Indoor
10
Gambar 2.3 Type RBS Outdoor
2.3
Arduino Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan physical computing. Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik dengan menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical computing adalah sebuah konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desain - desain alat atau projek-projek
yang menggunakan sensor dan
microcontroller untuk
11
menerjemahkan input analog ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat elektro mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya. Pembuatan prototype atau prototyping adalah kegiatan yang sangat penting di dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang kali sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kunci sukses di dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal yang turut berperan, sehingga proses mencoba dan menemukan atau mengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-hal yang sifatnya non-eksakta. Prototyping adalah gabungan antara akurasi perhitungan dan seni. Proses prototyping bisa menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan atau menyebalkan, itu tergantung bagaimana kita melakukannya. Misalnya jika untuk mengganti sebuah komponen, merubah ukurannya atau merombak kerja sebuah prototype dibutuhkan usaha yang besar dan waktu yang lama, mungkin prototyping akan sangat melelahkan karena pekerjaan ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai puluhan kali. Idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-perubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala berarti. Dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan yang membuat proses prototyping menjadi mudah. Pada masa lalu hingga saat ini bekerja dengan hardware berarti membuat rangkaian menggunakan berbagai komponen elektronik seperti
12
resistor, kapasitor, transistor dan sebagainya. Setiap komponen disambungkan secara fisik dengan kabel atau jalur tembaga yang disebut dengan istilah “hard wired” sehingga untuk merubah rangkaian maka sambungan-sambungan itu harus diputuskan dan disambung kembali. Dengan hadirnya teknologi digital dan microprocessor fungsi yang sebelumnya dilakukan dengan hired wired digantikan dengan program-program software. Ini adalah sebuah revolusi di dalam proses prototyping. Software lebih mudah diubah dibandingkan hardware, dengan beberapa penekanan tombol kita dapat merubah logika alat secara radikal dan mencoba versi ke-dua, ke-tiga dan seterusnya dengan cepat tanpa harus mengubah pengkabelan dari rangkaian. Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang menggunakan computer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang mengendalikan proses input, dan output sebuah rangkaian elektronik. Spesifikasi Mikrokontroler Atmega328 Tegangan Operasi 5V Tegangan Input (disarankan) 7-12V Tegangan Input (batas) 6-20V
13
14 Pin Digital I/O (6 diantaranya Pin PWM) 6 Pin Analog Arus DC per Pin I/O 40 mA Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA Flash Memory 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader SRAM 2 KB EEPROM 1 KB Kecepatan Pewaktu 16 MHz Kelebihan Arduino Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.
Gambar 2.4 Arduino Duemilanove
14
2.3.1 Atmega 328 Komponen utama Arduino adalah mikrokontroler Atmega, mikrokontroler yang digunakan untuk Arduino Duemilanove Atmega 328, sedangkan mikrokontroler adalah suatu terobosan dalam teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Bedanya, mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk menangani suatu aplikasi tertentu. Perbedaan lain terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Komputer mempunyai RAM dan ROM yang besar, tetapi pada mikrokontroler sangat terbatas. ROM digunakan oleh mikrokontroler untuk menyimpan program sedangkan RAM digunakan untuk menyimpan data sementara. Mikrokontroler terdiri dari ALU (Arithmetic and logical unit), CU (Control Unit), dan PC (program counter),SP (Stack Pointer), registerregister, sebuah rangkaian pewaktu dan rangkaian penyela (interrupt). Mikrokontroler juga dilengkapi dengan beberapa piranti pendukung lain seperti dekoder, port, komunikasi, input/output serial dan pararel, juga beberapa tambahan khusus seperti interrupt handler dan timer/counter.
Gambar 2.5 Skema Pin Arduino
15
2.3.2 Soket USB (Universal Serial Bus)
Gambar 2.6 Soket USB USB port merupakan port yang paling populer pada komputer dewasa ini menggantikan port serial dan paralel yang umum terdapat pada komputer lama, kemungkinan port serial dan paralel pada komputer tersebut tidak akan ditemukan lagi pada komputer PC maupun laptop terbaru. Teknologi port USB pada Arduino menunjukkan bahwa teknologi Arduino sangat up to date mendukung teknologi dewasa ini dan kedepannya. Dengan teknologi USB tersebut membuat kreatifitas kita dengan Arduino menjadi sangat praktis karena memudahkan proses upload sketch dari ke board Arduino dan digunakan sebagai komunikasi serial antara board Arduino dengan komputer, sehingga kita bebas berkreatifitas membuat aplikasi-aplikasi yang berantar muka langsung.
16
2.3.3 Input dan Ouput 1. Input / Output Digital Input/Output Digital atau digital pin adalah pin-pin untuk menghubungkan Arduino dengan komponen atau rangkaian digital. Misalnya kalau ingin membuat LED berkedip, LED tersebut dipasang pada salah satu pin I/O digital dan ground. Komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital disambungkan ke pin-pin ini. 2. Input Analog Input Analog atau analog pin adalah pin-pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. Misalnya dari CT, PT, sensor suhu, sensor, LCD dsb.
2.3.4 Catu Daya Pin-pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan Arduino. Pada bagian catu daya ini terdapat juga pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada Arduino tanpa melalui tegangan USB atau adaptor. Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melaui tombol atau rangkaian eksternal.
2.4 Perangkat Lunak Program IDE Untuk memulai program Arduino (untuk membuatnya melakukan apa yang kita inginkan) kita menggunakan IDE Arduino (Integrated Development
17
Environment),IDE Arduino adalah bagian dari software opensuorce, yang memungkinkan kita untuk memprogram bahasa Arduino dalam bahasa C. IDE memungkinkan kita untuk menulis sebuah program secara step by step kemudian instruksi tersebut di upload ke papan Arduino. Kemudian Arduino Anda akan melakukan instruksi tersebut dan berinteraksi dengan dunia luar. Dalam dunia Arduino, Program ini dikenal sebagai Sketches. IDE terpisah dari toolbar, the code ada ditengah dan the serial Output ada dibawah terdiri dari tujuh tombol diantaranya: 1. Verify/Compile Digunakan untuk mengecek atau memeriksa apakah kode sudah benar sebelum dikirim kepapan Arduino. 2. Stop Berfungsi untuk memberhentikan Serial Monitor dari pengoperasian 3. New Berfungsi untuk membuat tampilan lembar kerja atau sketch baru memasukan kode. 4. Open Menampilkan list lembar kerja yang telah disimpan 5. Save Menyimpan lembar kerja. 6. Upload Mengirim lembar kerja kedalam papan Arduino. 7. Serial Monitor Menampilkan hasil data-data yang telah dikirim dari Arduino.
untuk
18
Gambar 2.7 Toolbar IDE
Untuk
mengoperasikan
atau
menggabungkan
Arduino
pada
PC(personal Computer) kita dapat menggunakan program-program seperti Processing, Flash, MaxMSP, Visual Basic, dan lain lain.
2.5 Sensor Suhu DHT 11 Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakan termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Kelembaban adalah konsentrasi / banyaknya kandungan uap air diudara. Angka konsentrasi ini dapat diekspresikan dalam kelembaban absolute, kelembaban spesifik atau kelembaban relative. Alat untuk mengukur kelembaban disebut hygrometer. DHT11 adalah sensor Suhu dan Kelembaban, dia memiliki keluaran sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor suhu dan kelembaban yang kompleks. Teknologi ini memastikan keandalan tinggi dan sangat baik stabilitasnya dalam jangka panjang. mikrokontroler terhubung pada kinerja
19
tinggi sebesar 8 bit. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat pengukur suhu NTC. Memiliki kualitas yang sangat baik, respon cepat, kemampuan anti-gangguan dan keuntungan biaya tinggi kinerja. DHT11 dapat mengukur suhu antara 0-50 derajad Celcius dan kelembaban udara antara 20-90% dengan resolusi masing-masing sebesar 0,1 derajat Celcius dan 1% RH (Relative Humidity). Akurasi untuk pengukuran suhu dan kelembaban adalah (+/-)2 derajat Celcius dan (+/-)4% RH. Setiap sensor DHT11 memiliki fitur kalibrasi sangat akurat dari kelembaban ruang kalibrasi. Koefisien kalibrasi yang disimpan dalam memori program OTP, sensor internal mendeteksi sinyal dalam proses, kita harus menyebutnya koefisien kalibrasi. Sistem antar muka tunggal-kabel serial terintegrasi untuk menjadi cepat dan mudah. Kecil ukuran, daya rendah, sinyal transmisi jarak hingga 20 meter, sehingga berbagai aplikasi dan bahkan aplikasi yang paling menuntut. Produk ini 4-pin pin baris paket tunggal. Koneksi nyaman, paket khusus dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
20
Tabel 2.1 Konfigurasi DHT11 Pin
Name
Comment
1
GND
Ground
2
DATA
Serial data bidirectional
3
SCK
Serial clock input
4
VDD
Supply 2,4-5,5 V
Spesifikasi
Pasokan Voltage: 5 V
Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C
Kelembaban :20-90% RH ± 5% RH error
Gambar 2.8 Sensor DHT 11
21
2.6 LCD
LCD (Liquid Crystal Display atau dapat di bahasa Indonesia-kan sebagai tampilan Kristal Cair) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD bisa memunculkan gambar atau tulisan (berwarna juga bisa dong) dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring. Dalam menampilkan karakter untuk membantu menginformasikan proses dan control yang terjadi dalam suatu program robot kita sering menggunakan LCD juga. Yang sering digunakan dan paling murah (kira2 50rb kalo beli di glodog) adalah LCD dengan banyak karakter 16x2. Maksudnya semacam fungsi tabel di ms office. 16 menyatakan kolom dan 2 menyatakan baris. Bila kita beli di pasaran, LCD 16x2 masih kosongan, maksudnya kosongan yaitu butuh driver lagi supaya bisa dikoneksikan dengan system minimum dalam suatu mikrokontroler. Driver yang disebutkan berisi
22
rangkaian pengaman, pengatur tingkat kecerahan backligt maupun data, serta untuk mempermudah pemasangan di mikrokontroler (portable-red).
Gambar 2.9 LCD 2x16
Modul LCD memiliki karakteristik sebagai berikut:
Terdapat 16 x 2 karakter huruf yang bisa ditampilkan.
Setiap huruf terdiri dari 5x7 dot-matrix cursor.
Terdapat 192 macam karakter.
Terdapat 80 x 8 bit display RAM (maksimal 80 karakter).
Memiliki kemampuan penulisan dengan 8 bit maupun dengan 4 bit.
Dibangun dengan osilator lokal.
Satu sumber tegangan 5 volt.
Otomatis reset saat tegangan dihidupkan.
Bekerja pada suhu 0 o C sampai 55o C.
23
2.7 Relay Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) didekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus / tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus / tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :
Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.
Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC
dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya. Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:
Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu
24
Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal
tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak yang lain. Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).
Gambar 2.10 Relay
25
2.7.1 Prinsip Kerja Relay Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir elay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.
Gambar 2.11 Prinsip Kerja Relay
2.8 DC FAN DC Fan merupakan sebuah kipas arus DC (searah)
yang
dipasang dengan tujuan membuang hawa panas didalam ruangan. Disetiap ruangan perangkat selalu memakai DC Fan atau yang disebut juga sebagai exhaust. DC fan ini menggunakan tegangan 48 vdc.
26
Gambar 2.14 DC Fan
2.9
Komunikasi USB Komunikasi USB dikatakan sebagai sistem master tunggal, artinya
semua aktivitas komunikasi data diawali oleh komputer. Data yang dikirim melalui saluran USB, merupakan data sebanyak 8 byte sampai 256 byte yang dikemas menjadi paket-paket data untuk satu kali pengiriman. Komputer yang aktif minta data dari peralatan dan peralatan wajib memberi data ke komputer. Pengiriman data terjadi dalam kerangka waktu tiap 1 mili-detik sekali, dalam kerangka waktu tersebut komputer bisa berhubungan dengan beberapa peralatanan secara bergantian. Peralatan yang berkecepatan rendah, mengirim data dengan kecepatan 1.5 Mega bit per detik, atau setiap bit dikirim dalam waktu 666.7 nano-detik. Sedangkan peralatan dengan kecepatan penuh mengirim data dengan kecepatan 12 Mega bit per detik, atau waktu pengiriman data 1 bit adalah 88.3 nano-detik. Kecepatan tersebut ditentukan oleh komputer, sedangkan semua peralatan harus menyesuaikan kecepatan tersebut.
27
Pengiriman data ini dilakukan secara asinkron, dengan demikian peralatan USB yang terpasang masing-masing harus membangkitkan sendiri clock untuk penerimaan data.
2.10 Power Supply Semua peralatan elektronika menggunakan sumber tenaga untuk beroperasi, sumber tenaga tersebut bermacam-macam ada yang dari bateray,Accu ,ada juga yang langsung menggunakan tegangan listrik jala-jala PLN. Untuk konsumsi tegangan yang berasal dari Tegangan listrik untuk alatalat elektronika tertentu tidak bisa langsung dikonsumsi akan tetapi harus disesuaikan dengan tegangan yang diperlukan oleh peralatan tersebut. Penyesuaian tegangan ini dilakukan oleh sebuah alat yng dinamakan Power Supply atau adaptor. Power supply adalah alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik. Secara prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC , menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC, menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan kapasitor/condensator. Tranformator biasanya berbentuk kotak dan terdapat lilitan-lilitan kawat email didalamnya. Tugas dari komponen ini adalah untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC sesuai kebutuhan. Arduino membutuhkan tegangan sekitar 5 V DC dan 12V DC. Transformator merupakan komponen terbaik untuk menurunkan tegangan PLN dari 220 VAC menjadi 15 V AC. Mengapa 15 V AC ? karena kebutuhan
28
Arduino ada yang 12 VDC, jadi kita harus menyiapkan tegangan lebih tinggi dari 12 V DC. Ingat bahwa komponen ini hanya menurunkan tegangan AC, jadi setelah tegangan PLN 220 VAC diturunkan menjadi 12 V, maka sifat dari 12 V ini masih AC dan belum DC. Setelah tegangan PLN diturunkan menjadi 15VAC, maka saatnya untuk mengubah sifat AC menjadi DC. Ada 2 jenis rangkaian penyearah, yaitu setengah gelombang (half wave) dan gelombang penuh (full wave). Arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa.Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun. Capasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang dimaksud disini adalah Capasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar capasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.