24
BAB II RIWAYAT HIDUP AHMAD TOHARI
A. Latar Belakang Keluarga Ahmad Tohari Keluarga merupakan unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat (Ahmadi, 1991 : 87). Keluarga adalah unit terkecil yang terdiri atas 2 orang atau lebih dengan adanya ikatan perkawinan atau pertalian yang hidup dalam satu rumah tangga dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan berinteraksi diantara sesama anggota keluarga yang setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing dan setiap individu mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi dan tanggung jawab yang harus dikerjakan. Keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, anak, cucu, dan berkembang menjadi ikatan yang lebih luas lainya. Setiap sebuah keluarga pasti mewariskan nilai-nilai norma yang tentu saja dengan penyesuaian disebuah keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri, dan anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama, hal ini disebut sebagai keluarga inti (Nuclear Family). Dengan adanya hubungan perkawinan yang resmi maka terbentuklah satu keluarga. Observasi kali ini juga memiliki keluarga yang utuh. Ahmad Tohari lahir di Banyumas 13 juni 1948, sejak remaja pria bertubuh kecil ini memang hobi menulis dan membaca. Namun, dia tidak pernah bercitacita menjadi seorang penulis, baginya menulis itu hanya sekedar hobi. Ahmad Tohari lahir dari pasangan suami istri yang bernama Muhammad Diryat dan Ibu Saliyem. Kedua orang tua Ahmad Tohari memang asli Tinggarjaya kecamatan Jatilawang kabupaten Banyumas (Ahmad Tohari, Wawancara 27 April 2016).
24 Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
25
Muhammad Diryati lahir pada tahun 1915 ini merupakan sosok ayah yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang besar yaitu berjuang betul-betul berjuang dalam hidup berkeluarga. Muhammad Diryat berpendidikan sekolah dasar 5 tahun dan kemudian masuk pesantren. Dia bekerja menjadi pegawai kantor urusan agama (KUA), dengan kerja keras dan semangat untuk berjuang sehingga berhasil mencukupi kebutuhan anaknya dan istrinya dengan layak dan sederhana. Perjuangan
mereka
tak
sia-sia
dan
mereka
berjuang
terus
untuk
memimpin/mendidik anak-anaknya kelak akan sukses. Inisiatif untuk memimpin lingkungan, mampu bekerja sama, sangat menghormati orang lain/warga masyarakat, dan sangat bertoleran dalam hidup bermasyarakat, Ahmad Tohari sebagai anaknya pun sangat mengagumi ayahnya. Muhammad Diryati orangnya pendiam tetapi dalam mendidik anaknya punya prinsip tentang kedisiplinan, kejujuran, dan peribadatan yang kental. Saliyem merupakan istri dari Muhammad Diryat, dia lahir pada tahun 1920. Beliau asli dari Tinggarjaya kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas, dia adalah wanita yang penuh balas kasih kepada anak-anaknya. Dia tidak sekolah apapun, akan tetapi walaupun tidak berpendidikan beliau bisa mengantarkan anakanaknya ke masa depan yang mapan walaupun dengan cara yang sederhana. Ibu Saliyem hanya bertani dan berdagang kecil, dia sosok wanita yang pantas dikagumi dari pada ayahnya walaupun tidak punya pendidikan apapun akan tetapi mampu mengembangkan mental dan jiwanya itu sangat luar biasa, dia menjadi seorang ibu yang sangat mumpuni, akhlaknya mulia, jadi ibu rumah tangga
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
26
sempurna, pintar mencari uang, dan sangat dicintai oleh lingkungan (Ahmad Tohari, wawancara 27 April 2016). Perbedaan latar belakang keluarga antara Muhammad Diryat dan Saliyem bukan menjadi alasan kedua keluarga untuk tidak menjalin hubungan mereka. Keduanya menikah pada tahun 1938, perkawinannya dikaruniai 12 anak yaitu Katisah, Kanturi, Kamirin, Ahmad Tohari, Siti Sulasih, Ahmad Sobri, Nurhayati, Siti Junaenah, Siti Maemunah, Siti Halimah, Siti Khuzaenah, Nur Laela. Ahmad Tohari Merupakan anak ke empat dari pasangan tersebut. Kehidupannya berjalan dengan normal, kedua belas anaknya lahir dengan normal. Tidak ada satupun yang cacat. Orang-orang zaman dahulu rata-rata banyak anak, kata orang dulu, „‟banyak anak banyak rejeki‟‟. Dengan 12 bersaudara dan semuanya itu dalam suasana keagamaan seperti sholat berjama‟ah, mengaji. Dalam Keluarga hidup dalam kesederhanaan, keharmonisan, memang tidak mesra sekali, sewajarnya seperti orang-orang kampung biasanya. Mereka tidak pernah bertengkar, terjalinkeharmonisan mungkin karena cukup mapan, tidak perlu ada yang dipertengkarkan (Ahmad Tohari, wawancara 27 April 2016). Beberapa 12 bersaudara semua mengenyam pendidikan pertama itu tamat SD, kedua sarjana muda teknik, ketiga sarjana muda arsitektur, keempat Ahmad Tohari tamat SMA di beberapa perguruan tinggi tidak ada yang selesai, kelima tamat PGA 6 tahun, ke enam SD selama 6 tahun dan pesantren lama sekali. Ke tujuh Nurhayati itu SP IAIN, kedelapan SMEA/SMK Purwokerto, kesembilan Maemunah itu sarjana ekonomi, kesepuluh SMA, Siti Halimah psikologi UMP, ke sebelas sarjana pendidikan dan terakhir magister Agama (M.Ag). dari kehidupan
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
27
Ahmad Tohari Rumah tangga mereka guyup rukun, jika ada suatu masalah yang memberikan solusi adalah ayah dari Ahmad Tohari selaku kepala keluarga. Ahmad Tohari kemudian menikah pada tanggal 1 Desember 1970 dan mempunyai seorang istri yaitu Syamsiah. Mereka menikah pada usia yang masih sangat muda, Ahmad Tohari menikah pada umur 22 tahun dan Syamsiah sejak umur 18 tahun. Dari umur pernikahan yang dikatakan belum matang dan masih remaja itu sering menghadapi masalah-masalah keluarga yaitu faktor ekonomi yang kurang mendukung akan tetapi masih bisa diatasi. Ahmad Tohari bersama syamsiah menjalin hubungan sejak duduk di bangku SD kelas 4 (empat) dan syamsiah baru masuk kelas 1 (satu), awal perkenalan dimulai dari pandangan pertama karena syamsiah sosok yang paling berbeda dari wanita-wanita lain. Keduanya saling menjaga, terbuka dan menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang mereka sampai ke jenjang pernikahan. Syamsiah lahir di Banyumas, 10 oktober 1952 (Syamsiah, wawancara 8 Mei 2016). Dia merupakan sosok istri yang baik dan pantas dikagumi oleh suami karena mempunyai fisik yang sangat menarik, dia bekerja jadi guru yang penuh tanggung jawab, religius, sifatnya agak keras, akan tetapi ada kelebihan yang luar biasa, keliatannya tidak penting karena kelebihannya adalah asinya sangat berlimpah. Kelebihan asi tersebut membuat 5 anaknya sangat tercukupi, hal ini tentu sangat berpengaruh kepada kecerdasan anak-anak dan dia selalu menyampaikan supaya para ibu terinspirasi untuk menyusui anaknya, jadi secara empirik mengatakan bahwa dengan meminum asi ibu gizi anak-anak tercukupi. Asinya sampai dibuang-buang karena kelebihan, itu sangat luar biasa kondisinya.
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
28
Syamsiah berasal dari desa Tinggarjaya kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas (Ahmad Tohari, wawancara 27 April 2016). Pasangan antara Ahmad Tohari dan Syamsiah dikaruniai 5 orang anak yaitu yang pertama Listiya (M.Sos di UGM ) sekarang menjadi pekerja sosial di Jogja, dia tidak menginginkan menjadi seorang pegawai negeri atau menjadi dosen, dia hanya ingin menjadi aktivis dan pekerja sosial, yang kedua Widia (Direktur BPRS Arta Leksana), yang ketiga Azhar Saputra (Doktor Teknik Sipil lulusan Jepang dan sekarang dosen teknik sipil di UGM), yang keempat Sita Hidayah (Dosen antropologi di UGM), yang terakhir Din Tahta Alfina (Dokter Spesialis anak di UGM ). Dari ke lima anak tersebut semua kasih sayang terhadap anak terpenuhi. Sebagai sosok ayah pengayom, ia cukup terbuka dan kerap mengajak anakanaknya berdiskusi. “ketika anak saya melakukan protes hingga meninggalkan shalat, saya tidak marah.Saya justru mengajaknya terus berdiskusi.Saya ingin orang beragama itu merupakan pilihan. Saya juga ingin anak-anak saya memilih islam itu atas kesadaran. Bukan karena keturunan, bukan karena paksaan” ujar Ahmad Tohari. Dalam mendidik anak-anaknya, Ahmad Tohari menanamkan pendidikan keagamaan sejak dini. Menurutnya, agama merupakan satu-satunya laku utama untuk mewujudkan kecintaan manusia kepada Tuhan dan kepada manusia lainnya. Ahmad Tohari selalu mengajak keluarganya untuk shlalat berjamaah dan dia sebagai imamnya. Dia juga selalu menekankan kepada anaknya agar mereka tidak menjadi beban masyarakat dan harus dermawan.Jadilah orang yang memberi jangan menjadi orang yang menerima.
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
29
Latar belakang keluarga Ahmad Tohari dalam segi ekonomi termasuk kategori yang berkecukupan. Ahmad Tohari mampu mencukupi kebutuhan keluarganya walaupun dia hanya lulusan SMA dan bekerja menjadi penulis dan pengarang.Istrinya mendukungnya secara ekonomi karena dia juga punya penghasilan, ketika Tohari baru merintis menjadi penulis. Dengan pola yang sederhana ini, Ahmad Tohari masih tetap merasa bersahaja dan bersyukur, karena dengan mensyukuri nikmat yang di dapatkan dengan hasil keringat sendiri maka akan merasa kepuasan tersendiri. Sejak kecil Ahmad Tohari selalu dilindungi dan dimanjakan oleh paman dan buyutnya. Paman dan buyut mereka sangat sayang dengan beliau, karena Ahmad Tohari itu termasuk anak yang mandiri dan tidak suka terikat. Sedangkan pada masa sekarang ini Ahmad Tohari yang sejak kecil sudah mandiri dengan kebebasannya, maka ia pun mampu membangun perekonomian keluarga dengan jerih payahnya dengan hanya menjadi seorang penulis. Masa kecil Ahmad Tohari dilewati seperti anak desa pada umumnya, kecintaan beliau terhadap desa tidak perlu diragukan lagi, Ahmad Tohari berkata‟‟ saya dan desa tidak mungkin dapat dipisahkan, karya-karyanya lahir dari sni, ide-ide yang muncul dari novel-novel tak jauh –jauh dari kehidupan orang-orang desa, saya mengamati betul tingkah pola masyarakat desa, keadaan ekonomi dll. Ahmad Tohari sejak kecil memeluk agama islam, seluruh keluarganya pun memeluk agama islam. Di antara keluarga Ahmad Tohari yaitu sodara kandung sendiri yang bernama Ahmad Sobri ada yang menjadi sosok kiyai yang cukup berpengalaman, ayah Ahmad Tohari juga sangat kental dengan peribadatan yang
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
30
mereka anut. Dahulu pada waktu Ahmad Tohari akan memasuki sekolah menengah pertama (SMP) dia disuruh ayahnya untuk sekolah di PGA yaitu seperti di pondok pesantren akan tetapi Ahmad Tohari tetap memilih sekolah di SMP yang ia inginkan Dengan perjalanan kehidupan Ahmad Tohari, latar belakang keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan yang penuh disetiap perjalanan hidupnya merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan menjadi seorang penulis yang sudah menjulang kemana saja. Seorang sastrawan dan budayawan untuk tetap bisa berkreasi membutuhkan dukungan dari keluarga,Ahmad Tohari ditemani seorang istri dan 5 anak yang sukses semua sehingga Ahmad Tohari bisa tumbuh membanggakan keluarga serta masyarakat sekitar Banyumas bahkan sampai meluas ke luar negeri. Sebagai warga banyumas seharusnya kita dapat meneruskan apa yang telah dicontohkan oleh sastrawan dan budayawan.
B. Riwayat Pendidikan Ahmad Tohari Ahmad Tohari memulai pendidikannya di SD Negeri Tinggarjaya, Dia menempuh pendidikan di sekolah dasar selama 6 tahun, ia selama duduk di bangku SD sangat normal dan biasa saja seperti anak pada umumnya. Dia tidak mempunyai prestasi di bidang apapun.Peran orang tua Ahmad Tohari tidak banyak cakap soal sekolahnya, setiap kali Ahmad Tohari naik kelas itu sudah cukup senang mendengarnya.Ahmad Tohari lulus Sekolah Dasar dengan nilai yang baik dengan nilai rata-rata 7,5 setelah dia lulus dengan nilai yang baik tersebut kemudian dia berusaha agar diterima disekolah yang diinginkan,
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
31
kemudian Ahmad Tohari mendaftar di SMP 1 Purwokerto. Ahmad Tohari akhirnya diterima dan melanjutkan pendidikan sesuai dengan keinginannya sendiri. Ketika besekolah di Purwokerto dia lebih memilih teman-teman yang berasal dari kampung karena dia merasa minder ketika berteman dengan orang kota, hal tersebut disebabkan karena orang yang berasal dari kota itu ada batas psikologis. Jika orang yang berasal dari kampung berpenampilan masih primitif relatif sama dan itu yang dia akrabi karena merasa satu nasib. Bukan berarti memusuhi orang kota akan tetapi merasa minder saja (Ahmad Tohari, Wawancara 27 April 2016). Prestasi Ahmad Tohari dimasa-masa sekolah menengah pertama (SMP) tidak ada, karena dia punya hambatan moral, ketika SMP Tohari itu masih umur 12 tahun. Dia masih sangat sederhana dengan penampilan yang sangat kampung tiba-tiba masuk ke purwokerto dimana banyak orang yang sudah berpakaina rapi dan perbedaan sangat jauh itu membuat Ahmad Tohari merasa minder. Dikota Purwokerto mayoritas adalah anak orang kaya, alasan ini juga yang membuat dia menjadi rendah diri. Perasaan itu baru bisa teratasi ketika di SMA karena dia sadar dan percaya diri.Setelah lulus SMP kemudian melanjutkan di SMA Negeri 2 Purwokerto, dia sudah mulai berbeda tidak seperti ketika waktu masa-masa SMP yang masih kurang percaya diri. Prestasi yang diperoleh Ahmad Tohari juga tidak berbeda jauh pada waktu SMP, dia tidak begitu aktif dalam organisasi-organisasi dan hanya mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di SMA seperti ekstrakurikuler tetapi tidak semua diikuti, misalnya pramuka, ektrakurikuler menggambar dan
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
32
mengisi majalah dinding. Dia juga sudah mulai senang untuk membaca novel atau cerpen sampai berpuluh-puluh novel. Pendidikan formalnya ia tempuh di SMAN II Purwokerto, kemudian ia melanjutkan di Fakultas Ekonomi Unsoed Purwokerto pada tahun 1974 sampai 1975. Kemudian dia pindah ke fakultas Sosial Politik yang dijalaninya selama satu tahun, kemudian pindah lagi ke Fakultas Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta tahun 1967-1970,namun karena keterbatasan biaya dia tak dapat menyelesaikan pendidikannya, akhirnya dia mengasah bakat menulis.
C. Kehidupan Sosial Ahmad Tohari Pada umumnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain dalam berinteraksi, Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, dimulai dengan lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolahan dan lingkungan-lingkungan lainnya. Semua yang dijalani tersebut merupakan kehidupan sosial seseorang, kehidupan sosial Ahmad Tohari mempunyai derajat sosial yang sama dengan masyarakat yang lainnya. Ahmad Tohari tinggal di Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang kabupaten Banyumas, tepat di sebelah jalan raya, jalur selatan Jatilawang ini merupakan surga bagi Ahmad
Tohari,
didepan
teras
rumah
ditanami
buah-buahan
seperti
rambutan,nangka, manggis yang semakin membuat rumah itu semakin sejuk. Dengan teras yang terdapat kursi khas banyumasan melengkapi kenyamanan. Para tamu yang datang juga lebih nyaman untuk duduk diteras depan, karena bisa
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
33
menyatu dengan lingkungan sekitar dan juga bisa mengamati kendaraan bermotor yang tak pernah berhenti berlalu-lalang di jalan raya tepatnya didepan rumahnya Rumah Ahmad Tohari selalu terbuka untuk siapa saja tak peduli pejabat atau orang biasa, tua muda, miskin kaya, dia tak pernah membedakan, dan selalu ramah terhadap siapa saja, dalam berbicara dia selalu memberi dorongan, motifasi meski disela-sela obrolan yang sederhana. Menurut Ahmad Tohari anak muda harus banyak berkarya dan memberi manfaat bagi sesama.Ketika berbicara dengan anak-anak muda beliau selalu menggebu-nggebu, semangat untuk mendorong anak muda khusunya didaerah banyumas untuk bisa berbuat bagi agama, nusa, bangsa dan negara. Kesan kesederhanaanya juga terpancar dari kepribadiannya.Dalam berpenampilanpun biasa saja tidak mengikuti jaman-jaman modern dan seperti tampak tokoh-tokoh internasional yang lainnya. Dia hidup dilingkungan masyarakat yang interaksi antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain mempunyai rasa kekeluargaan. Ahmad Tohari hidup dilingkungan masyarakat yang aktif. Di desa Tinggarjaya termasuk lingkungan yang guyup rukun, saling gotong royong satu sama lain. Interaksi antara anggota masyarakat dengan masyarakat lainnya terjalin baik. Yang tertanam baik dalam diri Ahmad Tohari yakni merangsang orangorang di sekitarnya dengan cara mempekerjakan dan memberi santunan tidak hanya Cuma-Cuma. Misalnya dengan cara membersihkan kebun,menyapu, dan membetulkan genteng atau pekerjaan yang lainnya. Dalam kegiatan rutin yang diadakan RT. Ahmad Tohari tidak selalu bisa hadir, karena di sisi lain dia juga banyak kesibukan-kesibukan yang lainnya (wawancara, Supardi 19 Juni 2016).
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
34
Pada waktu Ahmad Tohari menjabat sebagai anggota BPD kegiatannya adalah untuk menyeimbangkan/menyelaraskan masyarakat dengan pemerintah, karena apabila pemerintah melakukan tindakan yang sewenang-wenang BPD yang bertindak sebagai juri. Selain menjadi anggota BPD Ahmad Tohari juga dikenal sebagai tokoh masyarakat dalam bidang budaya, kebudayaannya ditunjukan pada novel yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk. Diketahui bahwa karya-karya Ahmad Tohari menggambarkan kelas sosial islam modernis mengehendaki hal yang sama seperti kelompoknya yaitu menginginkan pemeritahan yang jujur, adil, tanggap terhadap kehidupan anak-anak yatim. Melakukan pembaharuan dan merespon kemiskinan
dibidang
ekonomi,
terhadap keterbelakangan serta
pendidikan
teknologi,
politik
maupun
kebudayaan..Tohari sendiri dikenal sebagai seorang yang pintar bersosialisasi dalam berorganisasi, dia juga humanis, sederhana, dan cerdas dalam menulis novel/karya sastranya. Latar belakang Ahmad Tohari memasuki dunia sosial kemasyarakatan itu karena kesadaran sebagai anggota masyarakat, karena sebagai
makhluksosial
tidak mungkin dapat hidup sendirian. Manusia adalah makhluk sosial yang harus berperan dalam dunia sosial akan tetapi dalam hal yang positif bukan terjerat hal yang negatif misalnya mencuri, dll. Kesadaran sebagai makhluk sosial, warga negara, orang beragama, menciptakan kondisi kesadaran bahwa dia harus terlibat walaupun kadang-kadang tidak begitu setara tapi secara moril Ahmad Tohari sangat terlibat.
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016
35
Peran Ahmad Tohari dalam sosial kemasyarakatan itu berawal dari karir menulis, eksistensinya sebagai sastrawan menanamkan nilai-nilai keadaban. Dalam seluruh buku-buku baik yang fiksi maupun non fiksi, cerpen, novel pow novel itu terdapat benang merah yang berisi nilai-nilai atau kesan. Itu harus ditegakan termasuk nilai-nilai keadaban, misalnya menulis novel yang paling terkenal yaitu ronggeng dukuh paruk ini termasuk nilai-nilai kemanusiaan bahkan nilai-nilai keimanan dan melukiskan alam. Kenapa Ahmad tohari menulis ronggeng? Padahal Tohari menganut agama islam dan dari kalangan santri. Munculah Pertanggungjawaban dan kritik Tohari ialah dalam membuat novel Ronggeng Dukuh Paruk yaitu orang Islam itu rata-rata pada angkuh dengan keislamannya padahal belum apa-apa hanya sebatas islam-islaman belum sepenuhnya menjalani dengan baik, apalagi kalo sudah mengikat organisasiorganisai atau yang lain misalnya NU dan Muhammadiyah.
Biografi Ahmad Tohari …, Eka Dian Oktaviani, FKIP UMP, 2016