BAB II Protocol and Error Handling
A. Protocol 1. Pengertian Protocol dan TCP/IP (Transfer Control Protocol/ Internet Protocol) Protocol adalah bahasa atau prosedur hubungan yang digunakan oleh satu sistem komputer dengan sistem lainnya sehingga antara keduanya bisa saling berhubungan, untuk dapat berkomunikasi kedua sistem harus menggunakan protocol yang sama. Protocol, suatu kesepakatan
mengenai
bagaimana
komunikasi
akan
dilakukan
(Taneenbaum; 1992, sumber : kipsaint.com). Seperti yang dijelaskan di atas, protocol adalah bahasa atau prosedur untuk mengkomunikasikan komputer. Beberapa protocol yang biasa kita dengar lebih dikenal adalah bahasa program atau software. Namun, saat ini yang akan kita bahas adalah protocol yang termasuk dalam jenis protocol dalam bahsan jaringan, yaitu TCP/ IP (Transfer Control Protocol/ Internet Protocol). TCP/ IP adalah dua buah protokol yang dikembangkan oleh militer AS yang memungkinkan komputer pada jaringan dapat saling berhubungan. IP antarsimpul.
TCP
digunakan
untuk
memindahkan
paket
data
digunakan untuk memverifikasi pengiriman dari
client ke server. TCP/IP adalah dasar internet dan dapat ditemukan pada
3
4
semua sistem operasi modern, seperti Unix dan Windows. - Protokol komunikasi
yang
mula-mula
dikembangkan
oleh
Departemen
Pertahanan AS. TCP/IP menyediakan jalur transportasi data sehingga sejumlah data yang dikirim oleh suatu server dapat diterima oleh server yang lain. TCP/IP merupakan protokol yang memungkinkan sistem di seluruh dunia berkomunikasi pada jaringan tunggal yang disebut Internet. (sumber : kipsaint.com)
2. Sejarah Transfer Control Protocol / Internet Protocol dan Arsitektur TCP/IP Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masingmasing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja
dengan IP. Yang paling penting dari proyek
tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang Berkeley mulai menggunakan TCP/IP
setelah Universitas California di dengan sistem operasi UNIX.
Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang
5
mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD).
3. Jenis Protocol Ada dua jenis IP yang dipakai saat ini, yaitu : IPv4 dan IPv6. Penjelsannya lebih lanjut adalah : a. IPv4 Alamat IP versi 4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai
host
yang
dapat
256x256x256x256=4.294.967.296
ditampung host.
Seiring
adalah dengan
perkembangan kepemilikan PC (Personal Computer) di dunia semakin banyak, kuota yang disediakan oleh IP versi 4 tidak dapat mencukupi. Maka dibuatlah IP versi baru yaitu IP versi 6 yang selanjutnya akan dijelaskan.
6
b. IPv6 Alamat IP versi 6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. IP ini tersusun oleh gabungan antara huruf dan angka (variation character). Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128 = 3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh
alamat
IP
versi
6
adalah
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
B. Error Handling Dalam suatu transmisi data dapat terjadi gangguan yang tidak diharapkan. Gangguan tersebut disebut noise. Agar noise tersebut tidak mengganggu terhadap koneksi, ada bberapa teknik untuk mendeteksi adanya noise tersebut dan melakukan perbaikan selanjutnya. 1. Echo Technique Paket data yang ditransmisikan oleh Transmitter dibandingkan dengan paket data yang ditransmisi balik oleh Receiver ke Transmitter. a. Jika paket data yang ditransmisikan sama dengan yang diterima kembali, berarti tidak ada kesalahan transmisi data. b. Jika paket data yang ditransmisikan tidak sama dengan yang diterima kembali, maka paket data akan ditransmisi ulang oleh Transmitter.
7
Salah satu cara pendeteksian menggunakan teknik ini adalah teknik pinging, dimana salah satu komputer memberikan semacam stimulus atau “seruan” kepada komputer lain. Selanjutnya apabila komunikasi lancar, maka komputer kedua akan memberi respons yang baik. Namun, jika komputer kedua merespon kurang baik (response time out), maka akan terjadi lost connection atau koneksi tidak lancar. Permintaan data akan terus dilakukan sampai ada respon yang diharapkan, namun jika koneksi memang tidak lancar maka respon yang didapat akan tetap. Pada intinya penanganan dengan menggunakan Echo technique ini adalah menyamakan jumlah paket yang dikirim oleh transmiter dengan jumlah paket yang ditransmisi balik oleh receiver, jika terjadi ketidaksamaan antara paket yang dikirim dengan paket yang diterima maka kemungkinan terjadi suatu kesalahan atau koneksi terganggu diantara pengirim dan penerima paket data itu. Sehingga paket akan terus ditransmisikan atau dikirim ulang oleh transmiter.
2. Two Way Coordinate Checking Yaitu melakukan pendeteksian data yang ditransmisikan dengan jalan memeriksa pariti dari dua arah koordinat. Tiap-tiap karakter yang ditransmisikan diberi tambahan sebuah bit yang berfungsi sebagai parity check dan satu blok karakter yang ditransmisikan diberi sebuah karakter
8
tambahan yang berfungsi sebagai Block Check Character (BCC). BCC disebut juga dengan Longitudinal Redudancy Check Character (LRCC). BCC adalah suatu karakter khusus yang terdapat pada tiap blok yang dibentuk dari bit uji pada proses deteksi kesalahan transmisi dengan teknik LRC.
3. Cyclic Redudancy Check (CRC) Sebuah system error checking yang dipergunakan dalam proses transmisi yang berfungsi mendeteksi jika data yang diterima mengalami perubahan. Sebuah angka dikalkulasi berdasarkan data asli (original), proses transmisi, data akhir yang diterima. Jika kalkulasi itu berbeda, maka telah terjadi perubahan data. CRC
adalah
teknik matematika
yang digunakan
untuk
memeriksa kesalahan yang terjadi pada pengiriman data dengan modem. Karena beberapa line telepon rentan dan dapat memutuskan transmisi, pemeriksaan ini menjadi penting. Jika transmisi data gagal maka penerima
transmisi
Acknowledgment)
data
untuk
mengirimkan meminta
sinyal
dikirim
data
NAK lagi.
(Negative (sumber
kipsaint.com) penerima
sumber remainder
data
Data/constant = quotien + remainder yang dikirim
Data/constant = quotien + remainder yang dihitung
remainder yang dikirim = remainder yang diterima
Skema CRC
???
: