BAB II PROFIL PT TELKOM KANDIVRE I MEDAN
A. Sejarah Ringkas Cikal bakal berdirinya TELKOM berawal
dari
Repelita V, dimana
pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Selain hal tersebut penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manajemen yang profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah No 25 Tahun 1991, maka bentuk perusahaan umum (perum) dialihkan menjadi perusahaan persero (persero), sebagaimana dimaksudkan dalam undang-undang No 9 tahun 1989. Sejak itu berdirilah perusahaan perseroan (persero) Telekomunikasi Indonesia atau Telkom. Mengantisipasi era globalisasi, seperti ditetapkannya perdagangan bebas baik internasional maupun regional, maka Telkom pada tahun 1955 melaksanakan tiga program besar secara stimultan. Program-program tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan Kerja Sama Operasi (KSO) dan persiapan Go Publik / Internasional atau dikenal dengan Initial Public Offering. Restrukturisasi internal meliputi bidang usaha sekaligus pengorganisasiannya. Bidang usaha Telkom dibagi tiga, yaitu bidang usaha utama, bidang usaha terkait, dan bidang usaha pendukung. Bidang usaha utamanya adalah menyelenggarakan jasa telepon lokal dan jarak jauh dalam negeri, sedangkan usaha terkait termasuk Sistem
Universitas Sumatera Utara
Telepon Bergerak Seluler (STBS), sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit , VSAT dan jasa nilai tambah tertentu. Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan Telkom dan ada juga yang diselenggarakan bekerja sama dengan pihak ketiga melalui usaha patungan, sedangkan bidang usaha pendukung adalah bidang usaha yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi, namun keberadaannya mendukung kelancaran bidang utama dan bidang terkait. Bidang pendukung dimaksud adalah pelatihan, sistem informasi, atelir, property, riset teknologi dan informasi. Untuk menampung bidang-bidang usaha tersebut, maka sejak 1 juli 1995 Telkom telah menghapuskan strutur Wilayah Usaha Telekomunikasi (Witel) dan secara defacto meresmikan dimulainya era divisi. Sebagai pengganti Witel, bisnis bidang utama dikelola oleh tujuh Divisi Regional dan Divisi Network. Divisi Regional jasa telekomunikasi diwilayahnya masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Sampai dengan tahun 1995 jasa-jasa Telekomunikasi yang sudah beroprasi meliputi jasa telepon dalam negeri termasuk penyediaan telepon umum baik koin maupun kartu, jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit seperti jasa penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom dan pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi dan jasa lainnya seperti VSAT, email, calling cards, telex, telegram, dan faksimili.
Universitas Sumatera Utara
Divisi regional Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut : a. Divisi Regional I, Sumatera b. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya c. Divisi Regional III, Jawa Barat d. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta e. Divisi Regional V, Jawa Timur f. Divisi Regional VI, Kalimantan g. Divisi Regional VII, kawasan timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya. Masing – masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan divisi lainnya) serta mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah. Sedangkan divisi-divisi pendukung terdiri dari Divisi pelatihan, Divisi Properti, dan Divisi Sistem Informasi. Beralihnya kebijakan sentralisasi ke kebijakan dekonsentrasi dan desentralisasi kewenangan, maka struktur dan fungsi kantor pusat juga mengalami perubahan. Berdasarkan organisasi Divisional ini, maka kantor pusat diubah menjadi Kantor Perusahaan, dan semula sebagai pusat investasi disederhanakan menjadi pusat biaya (Cost Center). Berlakunya kebijakan dekosentrasi menjadikan jumlah sumber daya manusia kantor perusahaan yang menjadi lebih sedikit.
Universitas Sumatera Utara
B. Struktur Organisasi dan Personalia Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena struktur organisasi akan memberikan gambaran dan penjelasan tentang batasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap pemegang jabatan sehingga akan jelas pembagian tugas dari setiap jabatan. Hal ini dimaksudkan agar kesimpang siuran dalam pelaksanaan aktivitas di perusahaan dapat dihindari. Dengan demikian struktur organisasi yang jelas di dalam suatu perusahaan akan membuat pelaksanaan tugas atau pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar. Kegunaan dari struktur organisasi adalah : 1. Mempermudah pelaksanaan kerja, 2. Membagi kegiatan kerja yang khusus pada tiap-tiap bagian, 3. Mempermudah pelaksanaan tugas-tugas rutin, 4. Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan, 5. Mencegah adanya penumpukan pekerjaan pada suatu bagian saja, 6. Pengaturan pembagian tugas-tugas rutin, 7. Mempermudah kerjasama dalam penyelesaian suatu pekerjaan sesuai rencana. Dalam membuat strutur organisasi harus sesuai dengan tujuan organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Demikian juga halnya dengan PT Telkom Kandivre I Medan, untuk meningkatkan kualitas pelayanannya dan mengantisipasi tantangan dan peluang bisnis yang semakin bersaing, maka perlu dibentuk struktur organisasi yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
Ciri-ciri struktur organisasi adalah: a. Tugasnya tertentu dan jangka waktunya terbatas, b. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif, c. Hal dan tanggung jawab semua anggota semua sama. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT Telkom Kandivre I Medan dapat dilihat pada lampiran 1.
C. Uraian Tugas 1. Kandivre I Berwenang dan bertanggung jawab atas pencapaian visi, misi dan sasaran Divisi Regional I Sumatera, serta memperhatikan penyelenggaraan pelayanan jasa telekomunikasi dalam geografis sumatera.
2. Deputy GM Infrastructure Bertanggung jawab mengkordinir bidang–bidang Network, Akpel, Network Planning, IT Operation dan Material Management.
3. Senior Advisor (SA) Network dan SA Akpel Bertugas untuk menganalisis dan mengevaluasi serta memberikan usul, saran, pertimbangan kepada DGM Infrastructure mengenai Network dan Akpel (Akses Pelanggan).
Universitas Sumatera Utara
4. Bidang Pemasaran Bertanggung jawab atas pencapaian target pemasaran dan target pendapatan dengan memfokuskan pada pelanggan bisnis dan mass market.
5. Bidang Pelayanan Warung Telekomunikasi, Telum dan Interkoneksi Bertanggung jawab atas pertumbuhan bisnis Telum dan Wartel, peningkatan efisiensi pengelolaan bisnis wartelkom, peningkatan availability telum, realisasi hak–hak DIVRE I dalam implementasi interkoneksi, peningkatan performansi sistem interkoneksi, penciptaan situasi kerjsama dengan operator / mitra yang saling menguntungkan, pengembangan bisnis yang terkait dengan telum, wartel dan interkoneksi, serta penyesuaian regulasi interkoneksi, telum dan wartel yang menguntungkan DIVRE I
6. Bidang Network Bertanggung jawab atas terjaminnya kualitas pelayanan network dan elemen network yang ada di seluruh wilayah DIVRE I agar memenuhi standar yang di tergetkan melalui pengelolaan operasi dan pemeliharaan yang konsisten dan terpola.
7. Bidang Akses Pelanggan Bertanggung jawab atas pengelolaan kebijakan operasi, pemeliharaan, analisis, atau evaluasi dan pengembangan akses pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
8. Bidang Network Planning Bertanggung jawab atas perencanaan perluasan dan relokasi perangkat sistem telekomunikasi dari sisi sentral sampai dengan akses pelanggan dengan tetap menjamin standar kualitas yang berlaku.
9. Bidang IT Operations Bertanggung jawab atas pembuatan strategi operasi bidang teknologi informasi dan pengelolaan / pemeliharaan teknologi informasi serta pembangunan kompetensi sumber daya TI di lingkungan DIVRE I.
10. Bidang Material Management Bertanggung
jawab
atas
perencanaan
dan
pengendalian
persediaan,
pengadaan, evaluasi dan pembinaan supplier, penerimaan pengeluaran, administrasi persediaan, transfer dan distribusi material, assets management, problem notification, spare part planning, replacemen dan repairing management serta analisis dan evaluasi.
11. Bidang Sumber Daya Manusia Bertanggung jawab atas penyediaan SDM yang berkualitas, penciptaan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung semua unit organisasi.
Universitas Sumatera Utara
12. Bidang Keuangan Bertanggung jawab atas penyediaan dukungan operasional keuangan kepada seluruh unit kerja, penyelenggaraan akuntansi, pengelolaan pendapatan dan mengendalikan keuangan serta strategi dalam pencapaian keuangan DIVRE I.
13. Bidang Perencanan dan Pengendalian Bertanggung jawab atas peningkatan kekuatan dan kecepatan perolehan data, peningkatan efesiensi proses evaluasi, peningkatan ketajaman analisis, serta pencapaian proses perencanaan yang efisiensi dan akurat.
14. Bidang Internal Auditor Bertanggung jawab atas proses audit internal (audit special, audit operasional, audit financial dan EDP) di seluruh jajaran DIVRE I Sumatera.
15. Sekretariat Divisi Bertanggung jawab atas pengelolaan kesekretariatan, public relation, dukungan internal serta hukum dan perikatan.
16. Safety dan Security Bertanggung jawab atas pengelolaan sistem keselamatan dan pengamanan manusia, perangkat telekomunikasi serta kesulurahan sumber daya (asset) perusahaan
di
lingkungan
kerja
area
dimana
terdapat
perangkat
telekomunikasi di lingkungan Divisi regional I Sumatera.
Universitas Sumatera Utara
D. Jaringan Usaha / Kegiatan Jasa Telekomunikasi yang disediakan Telkom berdasarkan UndangUndang nomor 9 tahun 1989 dibagi dalam dua kelompok yaitu jasa telekomunikasi dasar dan bukan dasar. Pengelompokan ini pun belum dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi telekomunikasi dan informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utama layanan Telkom yang dikenal masyarakat adalah menyediakan PSTN (Public Swicth Telephone Network) dan untuk masa mendatang akan beralih ke bisnis informasi dan telekomunikasi. Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroprasi sampai tahun 1995 meliputi jasa telepon dalam negeri, jasa interkoneksi dengan penyelenggaraan lain, jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit dan jasa lainnya. Jasa telepon dalam negeri merupakan kegiatan usaha Telkom yang memberikan pendapatan besar. Komposisi pendapatan jasa ini meliputi biaya pasang, biaya abodemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon negeri ini juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun koin. Disamping memperoleh pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga menerima pendapatan interkoneksi dari penyelenggaraan
telekomunikasi
lainnya,
yakni
dari
penyelenggaraan
telekomunikasi internsional dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Seluler ). Pendapatan interkoneksi di antaranya diperoleh dari indosat dan satelindo. Selain pendapatan interkoneksi, Telkom juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi hasil.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu penyewaan transponder Satelit palapa, mulai tahun 1996 akan beralih ke Satelindo. Namun Telkom terus melanjutkan jasa penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom-1 dan pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi. Mulai tahun 2001 kegiatan usaha produk jasa infocom untuk menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang informasi dan komunikasi. Produk ini dikenal pula dengan sebutan PMVIS yaitu kelompok produk Phone-Net, Mobile-Net, View-Net, Internet dan Service net. Phone (P) Net untuk layanan berbasis telephone yang meliputi : layanan dasar telephony, jasa tambah (value added service) atau VAS, Mobile (M) Net untuk layanan komunikasi bergerak yang meliputi: seluler, cordless dan Global Mobile Personal Comunication Service by Satelite (GMPCS). View (V) Net untuk layanan visual yang memiliki fasilitas konten, seperti Video On Demand (VOD), Direct Broadcasting System (DBS), Cable TV dan TV broadcast. Internet (I) Net untuk layanan data dan layanan yang berbasis internet protocol, meliputi: akses (connectionless) serta layanan data baik yang bersifat permanen (dedicatet) maupun berbasis switch (PSDN: Paket Swicth data Network). Service (S) Net untuk service yang bersifat pelayanan ke pelanggan, meliputi bisnis koperasi, overseas, call center, billing, costumer care dan excess capacity (workforce, circuit, dan transponder). Pembentukan organisasi Kantor Divisi Regional I Sumatera ini berdasarkan surat keputusan Direksi PT Telekomunikasi Indonesia Nomor KD/56/PS/150/PRORES/1994, tanggal 15 September 1994.
Universitas Sumatera Utara
Lima pilar bisnis Telkom sebagai berikut : a. Fixed Phone (TELKOM Phone) 1. Personal Line 2. Corporate Line 3. Wartel dan Telum b. Mobile Phone (TELKOMSEL) 1. Prepaid Services (SIMPATI) 2. Postpaid Services (HALO) c. Network dan Interconnection (TELKOM Intercarier) 1. Interconnection Services 2. Netweork Leased Services d. Data dan Internet 1. Leased Channel Service (TELKOM Link) 2. Internet Service (TELKOM Net) 3. Volp Service (TELKOM Save dan Globar 017) 4. SMS Service (From TELKOMSEL, TELKOM Flexi, TELKOM e. Fixed Wireless Aceces (TELKOM Flexi) 1. Prepaid Services (Flexi Trendy) 2. Postpaid Services (Flexi Classy)
Universitas Sumatera Utara
E. Kinerja Usaha Terkini Adapun kinerja usaha PT Telkom selama tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1. Telkom sambut baik kehadiran operator baru SLI, 2. Telkom kembali bukukan prestasi internasional, 3. Telkom membantu enam buah server untuk validasi dan tabulasi nasional KPU, 4. Telkom luncurkan speedy beda kecepatan, 5. Telkom dan Telkom Malaysia Berhad jalin kerja sama untuk kembangkan bisnis internasional, 6. Telkom raih top brand award 2009, 7. Telkom bantu komunikasi di lembaga permasyarakatan, 8.
Kinerja layanan jaringan tetap mobilitas terbatas,
9. Kinerja layanan jaringan tetap sambungan internasional, 10. Kinerja layanan jaringan telepon tetap lokal, 11. Telkom kembali raih penghargaan bergengsi yaitu Gold Award kepada Plasa Telkom dan Best Good CorporateGovernance Award Non Financial Sector, 12. Laporan pencapaian standar kualitas layanan jasa telepon dasar pada jaringan SLJJ, 13. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan Telkom luncurkan empat produk baru Flexi yaitu flexi dahsyat, flexi community, flexi add on dan flexi kios.
Universitas Sumatera Utara
F. Rencana Kegiatan Adapun rencana kegiatan PT Telkom selama tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1. PT Telkom pada tahun ini mengincar pendapatan call center dari anak usahanya, PT Infomedia Nusantara, naik 16 persen dibandingkan target pendapatan tahun lalu yang sebesar 900 miliar, kedepannya Telkom akan menjadikan call center ini menjadi one stop service, dimana dengan hanya menelpon call center Telkom masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi yang ada, 2. Target harga saham PT Telkom untuk 12 bulan kedepan Rp 7.250 per unit. Proyeksi ini berdasarkan kinerja Telkom yang tumbuh signifikan beberapa tahun yang lalu, 3. Kejar
target
pelanggan,
flexi
siap
bangun
ratusan
BTS
(Base
TranceiverStation). BTS layanan flexi akan dibangun di wilayah timur Indonesia. Pembangunan itu untuk mendukung target tiga juta Satuan Sambungan Flexi (SSF) pada tahun ini. 4. PT Telkom mengoptimalkan kualitas jaringan dan layan flexi untuk mencapai jumlah pelanggan yang ditargetkan sebanyak 16,5 juta hingga akhir 2009 mendatang, 5. PT Telkom berencana menambah kualitas layanan dan jaringan, dan juga berencana menambah content dari layanan Flexi, seperti Flexi mills, RBT (Ring Back Tone) dan program layanan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
6. PT Telkom berencana meningkatkan 3 sampai 4 juta pelanggan, sementara itu untuk lini bisnis global system for mobile communication (GSM), Telkom berharap dapat meraih sekitar 50 persen pertumbuhan pelanggan, 7. PT Telkom menargetkan pertumbuhan 3-4 juta pelanggan. Sementara itu, untuk lini bisnis global system for mobile communications (GSM), Telkom berharap dapat meraih sekitar 50 persen pertumbuhan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara