BAB II PROFIL DAPIL I KABUPATEN TAPANULI UTARA
2.1 Sejarah Kabupaten Tapanuli Utara Sejarah terbentuknya kabupaten Tapanuli Utara ini ditandai dengan masa penjajahan Hindia Belanda. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk dalam Keresidenan Tapanuli yang dipimpin oleh seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Saat itu Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi 4 Afdeiling (Kabupaten), yaitu: 1. Afdeling Batak Landen 2. Afdeling Padang Sidempuan 3.
Afdeling Sibolga
4. Afdeling Nias Afdeling Batak Landen dipimpin seorang Asisten Residen yang ibukotanya Tarutung yang terdiri 5 Onder Afdeling (Wilayah) yaitu:Onder Afdeling Silindung, Toba, Samosir, Dairi dan Barus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, sejarah perkembangan pemerintahan RI di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit 33 No. 1 dari Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tanggal 5 Oktober 1945 yang memuat
pembentukan
daerah
Tapanuli
dengan
pengangkatan
staf
33
Besluit merupakan Keputusan Tata Usaha Negara
Universitas Sumatera Utara
pemerintahannya, juga pengangkatan kepala-kepala Luhak dalam daerah Tapanuli. Afdeiling Tanah Batak dirubah menjadi Luhak Tanah Batak, dan sebagai kepala Luhak diangkat Bapak Cornelius Sihombing, beliau dianggap sebagai Bupati pertama Tapanuli Utara.34 Sesuai dengan UU Drt. No. 7 Thn 1956, di daerah Propinsi dibentuk daerah otonom Kabupaten. Salah satu Kabupaten yang dibentuk dalam UU Drt tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Utara. Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di daerah ini, maka pada Tahun 1964, Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Dairi. Pemekaran Kabupaten Dairi dri Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan UU No. 15 Tahun 1964 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Dairi. Pada tahun 1998 untuk kedua kalinya, Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir sesuai dengan UU No. 12 tahun 1998 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal. Kamudian pada tahun 2003, Kabupaten Tapanuli Utara untuk yang ketiga kalinya dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan UU. No. 9 Tahun 2003 34
http://bakkaranauli.wordpress.com/2011/10/27/profil-sejarah-kabupaten-tapanuli-utara/. Diakses tanggal 03 April 2014, pukul 09.00
Universitas Sumatera Utara
tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan. Kabupaten Pak-pak Barat, dan Kabupaten Humbang hasundutan di Propinsi Sumatera Utara. Pemekaran wilayah Kabupaten ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan serta untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini. Sebagaimana uraian singkat sejarah perkembangan Pemerintahan RI di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit No. 1 dari Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tanggal 5 Oktober 1945 yang memuat pembentukan daerah Tapanuli dan pengangkatan kepala-kepala Luhak dalam daerah Tapanuli, maka tanggal 5 Oktober ditetapkan menjadi hari jadi Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Tapanuli Utara No. 5 Tahun 2003. Setelah dilakukan tiga kali pemekaran di Kabupaten Tapanuli Utara, maka jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari 15 Kecamatan yaitu Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Tarutung, Kecamatan Siatas Barita, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Purbatua, Kecamatan Simangumban, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pangaribuan,
Kecamatan
Garoga,
Kecamatan
Sipahutar,
Kecamatan
Siborongborong, Kecamatan Pagaran, Kecamatan Muara.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara terletak diwilayah pengembangan dataran tinggi Sumatera Utara berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di atas permukaan laut. Topografi dan kontur tanah Kabupaten Tapanuli Utara beraneka ragam yaitu yang tergolong datar (3,16 %), landai (26,86 %), miring (25,63 %) dan terjal (44,35 %). Secara geografis Kabupaten Tapanuli Utara berada pada posisi 1° 20’ - 2° 41’ Lintang Utara dan 98°05’–99°16’ Bujur Timur. Sedangkan secara administratif letak Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau berbatasan langsung dengan lima kabupaten yaitu:
Disebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir
Disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu
Disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan
Disebelah
Barat
berbatasan
dengan
Kabupaten
Humbang
Hasundutan dan Tapanuli Tengah. 2.1.2 Kependudukan Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Kepadatan penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara cukup pesat, dilihat dari jumlah penduduk di kabupaten ini yaitu sebanyak 314.737 jiwa yang tersebar di
15
Kecamatan,
dengan
jumlah
penduduk
terbesar
di
Kecamatan
Siborongborong sebanyak 50.125 jiwa dan jumlah penduduk terendah di
Universitas Sumatera Utara
Kecamatan Simangumban hanya 8.029 jiwa. Berikut jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara:
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan NO.
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
1.
TARUTUNG
40.934
2.
ADIANKOTING
14.148
3.
SIATASBARITA
16.135
4.
PAHAE JULU
14.215
5.
PAHAE JAE
12.260
6.
PURBATUA
8.573
7.
SIMANGUMBAN
8.029
8.
SIPAHUTAR
27.657
9.
PANGARIBUAN
30.045
10.
GAROGA
17.889
11.
SIBORONGBORONG
50.125
12.
MUARA
14.689
13.
SIPOHOLON
25.135
14.
PAGARAN
18.838
Universitas Sumatera Utara
15.
PARMONANGAN
16.065
TOTAL
314.737
(sumber:Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014) Jika dilihat dari jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara maka alokasi kursi di DPRD Kabupaten memperoleh sebanyak 35 kursi sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2012 Pasal 26d yaitu: Kabupaten/kota dengan jumlah Penduduk lebih dari 300.000 (tiga ratus ribu) sampai dengan 400.000 (empat ratus ribu) orang memperoleh alokasi 35 (tiga puluh lima) kursi. Dari jumlah penduduk tersebut, daftar pemilih tetap pada pemilu legislatif 2014 sebanyak 209.291 jiwa. Penetapan daftar pemilih tetap tersebut sesuai hasil rekapitulasi KPU Kabupaten Tapanuli Utara dalam rapat pleno untuk pemilihan umum Anggota DPR, DPD, DPRD, Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota tahun 2014. Berikut jumlah daftar pemilih tetap di Kabupaten tapanuli utara: Tabel 2.2 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Tapanuli Utara pada Pemilu Legislatif 2014 No
Nama Kecamatan
Jumlah Pemilih
Jumlah
Jumlah
Desa/Kel
TPS
L
P
L+P
1.
ADIANKOTING
14
34
5.260
5.431
10.691
2.
GAROGA
12
39
6.129
6.227
12.356
3.
MUARA
15
33
4.881
5.329
10.210
Universitas Sumatera Utara
4.
PAGARAN
14
40
6.079
6.291
12.370
5.
PAHAE JAE
13
28
3.683
3.971
7.654
6.
PAHAE JULU
19
35
4.443
4.609
9.052
7.
PANGARIBUAN
22
65
9.629
10.325
19.954
8.
PARMONANGAN
14
35
4.824
4.951
9.775
9.
PURBA TUA
11
20
2.653
2.806
5.459
SIATASBARITA
12
31
4.442
4.719
9.161
11. SIBORONG-BORONG
21
101
16.866
17.214
34.080
12. SIMANGUMBAN
8
20
2.645
2.798
5.443
13. SIPAHUTAR
23
54
8.075
8.453
16.528
14. SIPOHOLON
14
47
8.409
8.745
17.154
15. TARUTUNG
31
91
13.979
15.425
29.404
243
673
101.997
107.294
209.291
10.
TOTAL
(sumber:Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014) 2.1.3 Proses Penetapan Dapil di Kabupaten Tapanuli Utara Pada pemilu legislatif periode 2009-2014, Kabupaten Tapanuli Utara yang terdiri dari 15 Kecamatan terbagi dalam 3 (tiga) Daerah Pemilihan (Dapil) untuk Dapil I terdiri dari 7 kecamatan meliputi Kecamatan Tarutung, Siatasbarita, Adiankoting, Pahae jae, Pahae Julu, Purbatua dan Simangumban, Dapil IIterdiri dari 5 kecamatan meliputi Kecamatan Siborongborong, Sipoholon, Muara,
Universitas Sumatera Utara
Pagaran dan Parmonangan dan Dapil III terdiri 3 kecamatan meliputi Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan dan Garoga. Namun pada pemilu legislatif periode 2014-2019 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 5 (lima) daerah pemilihan karena alokasi kursi di dua daerah pemilihan pada pemilu 2009 lalu tidak sesuai lagi dengan pasal 27 ayat 2 UU No. 08 Tahun 2012 untuk pemilu 2014, yang mengatakan bahwa: Jumlah kursi setiap daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi. Merujuk pada pasal tersebut, 3 (tiga) daerah pemilihan pada Pemilu 2009 sudah tidak relevan lagi, karena jumlah kursi di 2 (dua) daerah pemilihan yaitu Dapil Taput I dengan jumlah kursi 13 (tiga belas) dan Dapil Taput II dengan jumlah kursi 14 (empat belas), sehingga sudah harus dilakukan pemekaran Daerah Pemilihan dengan menyesuaikan pada UU No. 08 Tahun 2012 termasuk dinamika perkembangan daerah setempat. Setelah mendengar dan memperhatikan saran dan masukan dari pemangku kepentingan pada saat konsultasi publik sebagaimana yang dimanatkan dalam pasal 8 ayat (2) Peraturan KPU No. 05 Tahun 2013 tentang Cara Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dan merujuk pada UU. No. 08 Tahun 2012, maka KPU Kabupaten Tapanuli Utara telah memutuskan untuk memekarkan daerah pemilihan menjadi 5 (lima) daerah pemilihan untuk pemilu anggota DPRD
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Tapanuli Utara dengan alokasi kursi sebanyak 35 kursi sesuai dengan jumlah penduduk di Kabupaten tersebut, yaitu: 1. Dapil Taput I meliputi Kecamatan Tarutung, Siatasbarita, Adiankoting dengan alokasi kursi 8. 2. Dapil Taput II meliputi Kecamatan Sipoholon, Pagaran, Parmonangan dengan alokasi kursi 7. 3. Dapil Taput III meliputi Kecamatan Siborongborong, Muara dengan alokasi kursi 7. 4. Dapil Taput IV meliputi Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan, Garoga dengan alokasi kursi 8. 5. Dapil Taput V meliputi Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Purbatua, Simangumban dengan alokasi kursi 5. Pemekaran daerah pemilihan tersebut dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip nilai, ketaatan dengan sistem pemilu yang proporsional, integritas wilayah,
berada
kesinambungan,
dalam juga
wilayah
yang
mengakomodir
sama,
kohesivitas
masukan-masukan
dan
dari
prinsip
pemangku
kepentingan yang dianggap dapat mendukung keterwakilan masyarakat di DPRD dan juga percepatan pembangunan di setiap daerah pemilihan karena daerah tersebut lebih terwakili. Penambahan daerah pemilihan tersebut berdasarkan Surat Keputusan KPU Pusat nomor 94/Kpts-KPU/2013 tertanggal 9 Maret. 35
35
Sumber dari KPU Kab. Tapanuli Utara
Universitas Sumatera Utara
2.2 Profil Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara Lokasi penelitian berada di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Tarutung, Kecamatan Adiakoting dan Kecamatan Siatasbarita.Pusat pemerintahan terletak di Kecamatan Tarutung yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Tapanuli Utara. Ditinjau dari segi pembangunan, dapil ini sudah terbilang lebih maju dilihat dari tatanan kota dan instansi pemerintahan dibandingkan dari Dapil lain di Kabupaten Tapanuli Utara. 2.2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Dilihat dari jumlah penduduk dan luas daerah di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara, Kecamatan Adiankoting merupakan daerah terluas di dapil ini. Dari total jumlah penduduk di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 71217 jiwa dibagi dengan BPPd sebanyak 8992 Jiwa, maka jatah kursi di dapil I yaitu 8 kursi.Luas wilayah dan jumlah penduduk setiap kecamatan di Dapil I adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara No.
Kecamatan
Luas wilayah
Jumlah penduduk
) (
(jiwa)
1.
Tarutung
107,68
40.934
2.
Siatas Barita
92,92
14.148
3.
Adiankoting
502,90
16.135
(sumber:Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014)
Universitas Sumatera Utara
2.2.2Mata Pencaharian Penduduk Penduduk di wilayah dapil ini secara mayoritas hidup dari hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Banyaknya lahan yang memiliki kadar subur sangat baik, sangat memungkinkan masyarakat untuk bercocok tanam dalam memenuhi kebutuhan pangan dan ekonomi masyarakat. Karena berada di daerah pegunungan, alamnya sangatlah subur, komoditi pertanian dan perkebunan rakyat sangatlah bagus untuk dikembangkan. Seperti kemenyan, kopi, coklat, salak, durian, nenas, kacang tanah, jagung serta tanaman palawija lainnya. Selain itu, masyarakat juga cenderung memelihara ternak dikarenakan banyaknya tumbuhantumbuhan yang bahkan secara gratis bisa didapatkan untuk keperluan makanan ternaknya. Mayoritas di dapil ini juga masih mengandalkan hasil kerajinan tenun sebagai penunjang hidup keseharian, sedangkan masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai hanya berkisar 30% dari jumlah penduduk di dapil ini. Potensi
utama
daerah
yaitu
dibidang
agribisnis
dan
sektor
pariwisata.Dalam bidang agribisnis terdapat pengusaha kecil seperti pengusaha kacang sihobuk, kue putu yang merupakan oleh-oleh khas daerah tersebut dan pengusaha kecil lainnya yang terbukti mampu menggerakkan perekonomian masyarakat Tapanuli Utara khususnya sektor informal. Di sektor pariwisata, wilayah di dapil ini dikenal dengan Kota Wisata Rohani dengan objek wisata religi Salib Kasih, banyak turis mancanegara dan domestik yang berkunjung ke objek wisata tersebut sehingga masyarakat di
Universitas Sumatera Utara
daerah ini banyak yang memanfaatkan untuk berdagang souvenir. Selain itu objek wisata pemandian Air Soda dan Pemandian Air Hangat juga menjadi sumber mata pencaharian di dapil ini dan daya tarik dari dapil tersebut. 2.2.3 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Tapanuli Utara khususnya di dapil ini sangat didominasi oleh suku batak dan masih sengat kental dengan filosofi Dalihan Na Tolu.Sejak sejarah berdirinya kabupaten ini atau bahkan sejarah dari setiap kecamatan di daerah pemilihan ini memang telah diwarnai dengan kehidupan yang sangat kental dengan adat istiadat batak. Kedatangan tokoh Dr.I.L Nomensen dan Munson – Leman ke kota ini dalam melakukan penginjilan kristen juga menjadikan perkembangan masyarakat yang beragama kristen sangat berkembang di kota ini, khususnya di kecamatan Tarutung, Siatas Barita dan Adiankoting. Sedangkan penduduk yang beragama islamdan agama lainnya masih tergolong minoritas di wilayah dapil ini. 2.2.4 Tingkat Pendidikan Jika dilihat dari pendidikan di Dapil ini, bisa dikatakan bahwa pendidikan sudah cukup maju, dilihat dari tersedianya fasilitas pendidikan dengan banyaknya sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA/SMK yang tersebar di setiap kecamatan di dapil ini, sehingga tingkat pendidikan di dapil ini cukup baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Jumlah Sekolah Menurut Kecamatan dan Jenjang Sekolah No.
Kecamatan
SD
SMP
SMA
SMK
1.
Tarutung
39
7
6
2
2.
Adiankoting
24
6
1
-
3.
Siatasbarita
14
3
-
3
(Sumber: Data BPS Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012)
2.2.5 Peta Geografis Dilihat dari luas wilayah, luas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara cukup luas yaitu 3.793,71 km² dan terdiri dari 15 Kecamatan dan merupakan kabupaten induk dari kabupaten yang memekarkan diri seperti Kabupaten Dairi, Toba samosir dan humbang Hasundutan. Berikut adalah peta geografis Kabupaten Tapanuli Utara dengan keseluruhan pembagian dapil yang ditetapkan KPUD Tapanuli Utara pada pemilihan legislatif periode 2014-2019, dimana daerah ini dibagi ke dalam lima daerah pemilihan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Peta Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara
(sumber: http://bonapasogittapanuliutara.blogspot.com/2013/03/tapanuli-utaralima-dapil-pileg.html, diakses tanggal 03 April 2014, pukul 09.20)
2.3 Daftar Calon Tetap Pemilu Legislatif di Dapil I Alokasi kursi di DPRD Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 35 kursi berdasarkan jumlah penduduk, sesuai pasal 26 ayat 2d UU No.8/2012, yang tersebar dalam lima daerah pemilihan. Jatah kursi di Dapil Taput I memperoleh jatah 8 kursi yang akan di perebutkan oleh para calon anggota legislatif di Dapil I. Daftar calon tetap di Dapil I yang akan bersaing untuk memperebutkan jatah kursi sebanyak 80 calon yang terbagi dalam 12 partai politik. Berikut adalah daftar nama calon dan partai pengusung.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Daftar Calon Tetap di Dapil I Kabupaten Tapauli Utara 1. PARTAI NASDEM NO. URUT
NAMA CALON
JK
1.
FATIMAH HUTABARAT, SE
P
2.
IMMANUEL BUDI PRATAMA HUTAGALUNG, SE
L
3.
DAYAN HUTAPEA
L
4.
PESTA LUMBANTOBING
P
5.
NEW YEAR SAKTI HUTAURUK
L
6.
SAMUEL ENRICO LUMBANTOBING
L
7.
MARTUA SITUMORANG
L
8.
EWIS DEBORA LUMBANTOBING
P
2. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 1.
DORGIS HUTAGALUNG
L
2.
ASMAN LUMBANTOBING
L
3.
YETTI MARIANA
P
4.
LANGLANG BUANA, SH
L
5.
FRANC KUTEMAN HUTAGALUNG
L
6.
RAYATUMAIDA HUTAGALUNG
P
Universitas Sumatera Utara
3. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 1.
GHOZALI MUSLIM SIMORANGKIR
L
2.
MARTINEM
P
4. PDI PERJUANGAN 1.
TIURMA SILITONGA, SE
P
2.
Ir. BANGUN AUGUSTINUS BUTARBUTAR
L
3.
MARINTAN LUMBANTOBING, SE
P
4.
SUPARDI SINAMBELA
L
5.
SURYATI HUTABARAT
P
6.
FRIDO ERWIN SINAGA, A.Md
L
7.
MARULI PANJAITAN, S.Pd
L
8.
Ir. PANGIHUTAN HUTAPEA, SH, MM
L
5. PARTAI GOLKAR 1.
BANGUN LUMBANTOBING
L
2.
POSMA SIMARANGKIR, S.Sos
L
3.
TIURLAN BERLIANA TARIGAN
P
4.
MEI LASMEN HUTAGALUNG
P
5.
ROYAL PARULIAN SIMANJUNTAK, SE
L
6.
RUTMINI NAINGGOLAN, SE
P
Universitas Sumatera Utara
7.
JANSEN SIMANJUNTAK
L
8.
JOSUA LUMBANTONING, A.Md
L
6. PARTAI GERINDRA 1.
HASOLOAN SINAGA
L
2.
TEGUH SUSANTO SIHOMBING
L
3.
ANI NORITA HUTABARAT, S.Pd
P
4.
JONGGI LUMBANTOBING
L
5.
MANUARANG PAUL LUMBANTOBING
L
6.
PRATIWI LUMBANTOBING, SST
P
7.
KRISTIAN SITUMORANG, SE
L
8.
ROIDA MANALU
P
7. PARTAI DEMOKRAT 1.
DAPOT HUTABARAT, SE
L
2.
SABAR MENANTI PANGGABEAN
L
3.
NERIANI LUMBANTOBING
P
4.
TONGAM LUMBANTOBING
L
5.
LEONARD HANSEN MANULLANG
L
6.
LILIS SURYATI NAPITUPULU
P
7.
RICHARD LUMBANTOBING
L
Universitas Sumatera Utara
8.
P
HOTMAULI BATUBARA
8. PARTAI AMANAT NASIONAL 1.
SANGGAM LUMBANTOBING
L
2.
FREDDY PARLUHUTAN SIREGAR
L
3.
PURNAMA HUTABARAT
P
4.
OLIVER SIPAHUTAR, BE
L
5.
YONVITER
L
6.
RITA ROSMALIA SILALAHI
P
7.
DINA M HUTAGALUNG
P
8.
RAHLAN SANRICO LUMBANTOBING
L
9. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 1.
FAUZAN PANDIANGAN
L
2.
RINA M GULTOM
P
10. PARTAI HANURA 1.
MAULANA LUMBANGAOL
P
2.
FRENGKY PARDAMEAN SIAMANJUNTAK
L
3.
TIMBUL SIMANGUNSONG
L
4.
HASUDUNGAN SIDABUTAR
L
Universitas Sumatera Utara
5.
JUMPA SIHOL LUMBANTOBING
L
6.
ANASTASIA HUTABARAT
P
7.
LAMPOSMA JUNIOR SITUMEANG
L
8.
JUNI HASIANNA TANJUNG
P
14. PARTAI BULAN BINTANG 1.
RAJA HUTAGALUNG
L
2.
PARLINDUNGAN SITUMORANG
L
3.
ROSINTA SIAHAAN
P
4.
JULIANTO SIAHAAN
L
5.
MELINDA HERAWATI HUTAGALUNG
P
6.
ANDRI HUTAGALUNG
L
15. PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA 1.
PITUA SIMARANGKIR
L
2.
TONGAM P SITINJAK, ST
L
3.
SURIANI SIHOMBING
P
4.
Drs. PANTAS SITOMPUL
L
5.
KASMIN SINAGA
L
6.
MELDA ERPINNA LUMBANTOBING, SE
P
7.
ROMAULI HUTAGALUNG, S.Pd
P
8.
VENDO HUTAPEA
L
(sumber:Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014)
Universitas Sumatera Utara
Penetapan daftar calon tetap dilakukan KPU Kabupaten Tapanuli Utara ini telah memenuhi aturan sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor 07 Tahun 2012 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota berdasarkan keputusan No 1274/Kpts/ KPU-Kab-002.434693/ 2013. Dengan kuota keterwakilan perempuan sebanyak 30 orang calon untuk pemilu legislatif di dapil ini.
Universitas Sumatera Utara