10
BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER) , HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA
A. Pengaturan Awal (Advance Arganizer) Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya
dengan strategi
pembelajaran. Stategi pembelajaran menurut Soejadi (Widdiharto,2008) adalah suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah satu keadaan pembelajaran kini menjadi keadaan pembelajaran yang diharapkan. Sedangkan model pembelajaran diartikan sebagai bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas yang mempunyai stategi pencapaian kompetensi siswa melalui pendekatan, metode dan teknik pembelajaran (checep, 2008). Menurut Ausubel, belajar dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu belajar bermakna dan hapalan (Dahar, 1996: 111). Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna. Bagi Ausubel, belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Dahar, 1996: 112). Untuk mengimplikasikan teori Ausubel dalam pengajaran disusunlah suatu Advance Organizer. Advance Organizer merupakan suatu cara belajar untuk memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada pada pembelajaran, artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur konsep tertentu yang
membentuk
kerangka
dari
sistem
pemprosesan
informasi
yang
11
dikembangkan dalam pengetahuan ( ilmu ) itu. Metode ini dikembangka n oleh David
Ausubal
dan
menurut
beliau
model
ini
ada
model
belajar
bermakna.Advance Organizer bertujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa dan menambah daya ingat (retensi) siswa terhadap informasi yang bersifat baru. Advance Organizer berfungsi dalam memberikan dukungan informasi baru untuk memudahkan menghubungkan pengetahuan baru dengan konsep yang telah ada pada struktur kognitif siswa sehingga terjadi belajar bermakna. Advance Organizer mengarahkan perhatian siswa pada sesuatu yang penting pada materi yang akan datang, menyoroti hubungan-hubungan antara gagasan yang akan disajikan dan mengingatkan siswa akan informasi yang relevan yang telah dimiliki siswa (Abiansyah, 2007: 14) Ada dua bentuk dari Advance Organizer ini yaitu Expository Advance Organizer yang dirancang jika akan menjelaskan suatu gagasan umum yang memiliki beberapa bagian yang saling berhubungan,dan Komparatif Advance Organizer yang dirancang untuk mengintegrasikan konsep baru dengan konsep lama yang telah siswa miliki dalam struktur kognitifnya. Bentuk ini bertujuan mempertajam dan memperluas pemahaman konsep (Joyce dan Weil, 1996:272). Advance Organizer menurut Joyce (dalam Hidayat, (2010) memiliki tiga langkah yaitu: 1. Penyajian Advance Organizer, dalam hal ini dimaksudkan untuk membangun perhatian siswa dan menuntut mereka pada tujuan pembelajaran dimana keduanya merupakan hal penting untuk membantu terciptanya belajar bermakna. 2. Penyajian bahan pelajaran, penyajian bahan pelajaran, sebelum menyajikan bahan pelajaran ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu: a. Membuat organisasi secara tegas, b. Membuat urutan bahan pelajaran secara logis,
12
c. Memelihara suasana agar penuh perhatian d. Menyajikan bahan, pada fase kedua ini peneliti memilih bentuk diskusi ekspositori, e. Diferensiasi progresif, suatu proses mengarahkan masalah pokok menjadi bagian-bagian yang lebih rinci dan khusus. Guru dalam mengajarkan konsepkonsep dari yang paling ingklusif kemudian konsep yang kurang inklusif setelah itu baru yang khusus seperti contoh-contoh. f. Rekonsiliasi integratif. 3. Penguatan Organisasi Kognitif, tujuan fase ketiga ini mengaitkan materi belajar yang baru dengan struktur kognitif siswa, Ausubel mengidentifikasi menjadi empat aktifitas, yaitu: a. Menggunakan prinsip-prinsip rekonsiliasi integratif, aktifitas ini mempertemukan materi belajar baru dengan struktur kognitif siswa. b. Belajar menerima, dapat dilakukan dengan cara : 1. Siswa menggambarkan materi baru dengan menghubungkan melalui salah satu aspek pengetahuannya melalui salah satu aspek pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. 2. Siswa memberi contoh-contoh terhadap konsep yang berhubungan dengan materi 3. Siswa menceritakan kembali dengan menggunakan kerangka referensi yang dimiliki. 4. Siswa menghubungkan materi dengan pengalaman atau pengetahuan yang dimilikinya. 5. Meningkatkan pendekatan kritis tentang bahasan pokok, dilakukan dengan menanyakan kepada siswa tentang asumsi atau pendapatnya yang berhubungan dengan materi pelajaran. Guru memberikan pertimbangan terhadap pendapat tersebut dan menyatukan kontradiksi apabila terjadi silang pendapat. 6. Mengklarifikasi,guru dapat melakukan klarifikasi dengan cara memberi tambahan informasi baru atau mengaplikasikan gagasan ke dalam situasi baru atau contoh lain. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini yang dimaksud Advance Organizer adalah suatu pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan guru dalam membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih tinggi maknanya. Penggunaan pengatur awal yang tepat dapat meningkatkan pemahaman berbagai macam materi. Pada saat mengawali pembelajaran dengan presentasi suatu pokok bahasan sebaiknya “pengatur awal” itu digunakan, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. (Anang Wahid:2009).
13
Seperti model pembelajaran yang lain, Advance Organizer juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan Advance Organizer yaitu diantaranya : memakan waktu yang lama, tidak semua model pembelajaran dapat digabungkan denga advance organizer. Sedangkan kelebihan model pembelajaran ini yaitu dapat membantu pemahaman siswa, membantu mempertajam daya ingat siswa.(Nurkhanah:2010)
B. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap proses pembelajaran. Hasil belajar yang baik tentu sangat diharapkan oleh semua guru yang telah melaksanakan proses pembelajaran. Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Hasil belajar juga merupakan ketercapaian kompetensi dasar, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor. Menurut taksonomi Bloom, ada tiga domain besar yang diukur dalam penilaian hasil belajar, yaitu : 1. Ranah kognitif (cognitive domain) Ranah kognitif merupakan aspek yang paling banyak diukur dalam proses penilaian di sekolah, aspek kognitif biasanya diukur dengan tes tertulis, baik itu melalui tes objektif maupun tes uraian. Tes tertulis dapat menguji kemampuan siswa dalam mengingat suatu konsep serta menerapkan konsep tersebut. Kemampuan yang termasuk ranah kognitif oleh Bloom dikategorikan ke dalam enam jenjang, yaitu :
14
a. Mengingat (C1) : Kemampuan mengingat dan menyatakan kembali fakta maupun konsep yang telah dipelajari. b. Memahami (C2) : Kemampuan menafsirkan, memberi contoh, meringkas, menarik inferensi, membandingkan dan menjelaskan. c. Mengaplikasikan (C3) : Kemampuan menjalankan dan mengimplementasikan prinsip maupun metode yang telah dipelajari pada situasi baru atau situasi konkrit. d. Menganalisis (C4) : Kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya, mengorganisir, dan menemukan makna tersirat. e. Evaluasi (C5) : Kemampuan memeriksa, mengritik dan mempertimbangkan suatu pernyataan, uraian, pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. f. Mencipta (C6) : Kemampuan merumuskan, merencanakan, dan memproduksi suatu hal baru berdasarkan konsep maupun prinsip yang telah dipelajari. (Arikunto, 2007, dengan revisi). Taksonomi Bloom yang baru telah memisahkan antara dimensi pengetahuan dengan dimensi proses kognitif. Pemisahan ini dilakukan sebab dimensi pengetahuan berbeda dengan dimensi proses kognitif. Pengetahuan merupakan kata benda sedangkan proses kognitif merupakan kata kerja. Ada empat macam pengetahuan dalam taksonomi Bloom yang baru, yaitu : pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Keempat macam pengetahuan tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
15
1. Pengetahuan Faktual Pengetahuan yang berupa potongan informasi yang terpisah–pisah atau unsur dasar dalam suatu disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan faktual pada umumnya merupakan abstraksi tingkat rendah. Ada dua macam pengetahuan faktual, yaitu pengetahuan tentang terminologi dan pengetahuan tentang bagian detail dan unsur–unsur. 2. Pengetahuan Konseptual Pengetahuan yang menunjukkan saling keterkaitan antara unsur–unsur dasar dalam struktur yang lebih besar dan semuanya berfungsi bersama–sama. Pengetahuan mencakup skema, model pemikiran, dan teori, baik yang implisit maupun eksplisit. Ada tiga macam pengetahuan konseptual, yaitu pengetahuan tentang klarifikasi dan kategori, pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, pengetahuan tentang teori, model dan struktur. 3. Pengetahuan Prosedural Pengetahuan bagaimana mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat rutin maupun yang baru. Seringkali pengetahuan prosedural berisi langkah–langkah yang harus diikuti dalam mengerjakan suatu hal tertentu. 4. Pengetahuan Metakognitif Pengetahuan metakognitif (metacognitive knowledge) mencakup pengetahuan tentang kognisi secara umum dan pengetahuan tentang diri sendiri. Pengetahuan metakognitif dibagi lagi menjadi : 1. Pengetahuan strategik (strategic knowledge) yaitu Pengetahuan tentang strategi umum untuk belajar, berpikir, dan memecahkan masalah.
16
2. Pengetahuan tentang tugas kognitif, yaitu Pengetahuan tentang jenis operasi kognitif yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tertentu serta pemilihan strategi kognitif yang sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. 3. Pengetahuan tentang diri sendiri (self–knowledge), yaitu pengetahuan tentang kelemahan dan kemampuan diri sendiri dalam belajar. Salah satu syarat agar siswa menjadi pebelajar yang mandiri adalah kemampuannya untuk mengetahui dimana kelebihan dan kekurangan serta bagaimana mengatasi kekurangan tersebut.(Widodo, 2006:18-19)
C. Sistem Gerak Manusia 1. Fungsi Rangka Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja, berlari , berjalan, duduk dan berdiri. Untuk melakukan kegiatan tersebut tubuh manusia ditunjang dengan adanya rangka. Rangka terdapat di dalam tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata. Rangka berfungsi sebagai: a. Penyangga dan penunjang tubuh b. Pelindung organ dalam dan memberi bentuk tubuh c. Alat pergerakan pasif dan tempat otot melekat d. Tempat pembentukan sel darah (hematopoiesis) e. Tempat penyerapan dan penglepasan kalsium
17
Gambar 2.1 Rangka Manusia http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistem Sumber: http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistemrangka-pada-manusia/
Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran peran rangka. Tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang tulang tulang penyusun tubuhnya. Tulang dibantu dengan adanya otot dan persendian, tulang maka tubuh manusia dapat bergerak. Sebagian besar pembentukan sel darah juga terjadi di dalam am sumsum tulang. Tulang juga merupakan organ yang mengandung mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.
18
2. Macam-Macam Tulang Dan Strukturnya Tulang-tulang penyusun tubuh dibedakan berdasarkan hal-hal berikut: a.
Jenis tulang
1)
Tulang rawan (Kartilago) Tulang rawan bersifat elastis dan berwarna lebih terang. Tulang rawan
tersusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam lakuna. Lakuna tersebut terletak di dalam matriks tulang. Tulang rawan terdapat pada telinga luar, ruas antar tulang belakang, tulang rawan pada saluran pernafasan, dan pada ujung hidung. 2)
Tulang Sejati (Osteon) Tulang keras bersifat tidak elastis dan berwarna lebih gelap. Tulang keras
tersusun atas osteosit (sel tulang yang telah matang) dan matriks, serta di bungkus oleh periosteum. Osteosit berasal dari osteoblas (sel tulang muda). Matriks tulang tersusun dari kalsium fosfat dan kalsium karbonat sehingga bersifat keras. Matriks tulang yang tersusun padat disebut tulang kompak sedangkan matriks tulang yang tersusun berongga disebut tulang spons. Tulang kompak terdiri atas osteon yang tersusun rapat, lengkap dengan kanal pembuluh darah dan saraf. Setiap kesatuan osteon itu disebut sistem Havers. Tulang spons tersusun seperti jala-jala yang disebut trabekula. Trabekula terletak mengelilingi ruangan kosong yang berisi sumsum tulang.
19
Gambar 2.2 tulang rawan dan tulang keras(osteosit) Sumber : http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistem http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistemrangka-pada-manusia/ b.
Matriks Tulang
1)
Tulang kompak
2)
Tulang spons
c.
Bentuk Tulang ulang
1)
Tulang pipa Sebuah tulang dapat termasuk ke dalam tulang panjang pada prinsipnya
memiliki ukuran panjang yang lebih daripada lebarnya.
Tulang panjang
umumnya berbentuk seperti pipa. Pada tulang ini kita dapat melihat bagian dari tulang seperti ujung tulang (epifise), bagian tengah tulang (diafise), dan bagian diantara epifise dan diafise yang disebut metafise. Tulang panjang dapat tersusun atas tulang kompak, yaitu tulang dengan selsel sel tulang (osteon) yang padat dan rapat. Namun, tulang panjang juga dapat
20
tersusun atas tulang berongga pada bagian ujungnya. Pada bagian dalam tulang terdapat sumsum tulang yang merupakan tempat diproduksinya sel-sel sel darah. 2) Tulang pipih Tulang pendek umumnya berbentuk seperti kubus. Tulang ini umumnya tersusun atas tulang berongga dengan dilapisi oleh lapisan tipis tulang kompak. Contoh tulang pendek yaitu pada tulang pergelangan pergelangan tangan dan kaki. 3) Tulang pendek Tulang tidak beraturan memiliki bentuk selain ketiga tipe tulang sebelumnya. Umumnya merupakan tulang berongga yang ditutupi oleh tulang kompak, contohnya pada ruas tulang belakang. 3. Sistem Rangka Manusia Rangka manusia anusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu: a. Apendikuler
Gambar 2.3 Tulang penyusun anggota gerak Sumber : http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistem http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistemrangka-pada-manusia/
21
Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah. Rangka apendikuler terdiri atas 126 ruas tulang.
Rangka ka apendikuler tersusun atas: 1). Anggota gerak atas. Tulang-tulang tulang pembentuknya antara lain: a). Tulang gelang bahu Terdiri atas tulang belikat (skapula) dan tulang selangka (klavikula). Tulang belikang berbentuk seperti segitiga pipih dan bersendian dengan dengan tulang lengan atas (humerus). Tulang selangka pada ujung bagian depan melekat pada tulang dada (sternum). Tulang gelang bahu berjumlah total 4 tulang.
Gambar 2.4 tulang belikat kiri dan tulang selangka kiri Sumber: http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistem http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistemrangka-pada-manusia/
22
b). Tulang lengan atas (humerus). Berbentuk seperti pipa dengan bonggol di setiap ujungnya. Pada bagian bawah memiliki dua bonggol yang bersendian dengan tulang lengan bawah (hasta dan ulna). Pada bagian atas bersendian dengan tulang belikat (skapula). Terdapat 2 tulang lengan atas pada tubuh t manusia.
c). Tulang lengan bawah. Terdiri atas tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Bagian ujung tulang hasta merupakan siku tangan sedangkan bagian bawahnya merupakan tempat terdapatnya jari kelingking.
Bagian ujung atas tulang pengumpil
bersendian dengan tulang humerus sedangkan bagian bawahnya merupakan tempat terdapatnya tulang ibu jari (jempol). Kedua ujung bawah tulang lengan bawah bersendian dengan tulang pergelangan tangan (karpal). Jumlah total ruas r tulang lengan bawah berjumlah 4 ruas tulang.
Gambar 2.5 tulang lengan atas dan tulang lengan bawah Sumber: http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/s http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistemrangka-pada-manusia/
23
d). Tulang pergelangan tangan (karpal). Tulang pergelangan tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara tulang lengan bawah dengan tulang telapak tangan (metakarpal). Tulang pergelangan tangan pada masing-masing tangan berjumlah 8 ruas tulang.
e). Tulang telapak tangan (metakarpal). Tulang telapak tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara tulang pergelangan tangan dengan tulang-tulang jari tangan (phalanges). Tulang telapak tangan pada masing-masing tangan berjumlah 5 ruas tulang. f). Tulang-tulang jari tangan (phalanges). Tulang-tulang jari tangan berukuran pendek dan berbonggol. Pada masingmasing tangan berjumlah 14 ruas tulang. 2). Anggota gerak bawah. Tulang-tulang pembentuknya antara lain: a). Tulang gelang panggul (pelvis) Tulang gelang panggul merupakan gabungan dari 6 tulang yaitu 2 tulang usus (ilium), 2 tulang duduk (ischium) dan 2 tulang kemaluan (pubis). Tulang gelang panggul berbentuk pipih. Pada perempuan lubang yang terbentuk antara ilium, ischium, dan pubis lebih lebar dan dalam dibandingkan dengan laki-laki. Hal itu berperan ketika mengandung bayi dan melahirkan. b). Tulang paha (femur). Tulang paha berbentuk seperti pipa panjang yang berbonggol di setiap ujungnya. Ujung atas bersendian dengan tulang gelang panggul, sedangakan ujung bagian bawah bersendian dengan tulang kering (tibia) dan tulang tempurung
24
lutut (patela). Tulang paha merupakan tulang tulang terpanjang, terkuat, dan terberat diantara tulang tubuh lainnya. Tulang paha berjumlah total 2 tulang.
c). Tulang kering (tibia) dan tulang betis (fibula). Tulang kering berukuran lebih besar daripada tulang betis. Letak tulang kering terdapat lebih di bagian depan dari tulang betis. Ujung bagian atas tulang kering bersendian dengan tulang paha dan ujung bawahnya bersendian dengan tulang pergelangan kaki (tarsal). Pada masing-masing masing kaki terdapat 1 tulang kering dan an 1 tulang betis.
Gambar 2.6 tulang paha Sumber: http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistem -rangka-pada-manusia/ d). Tulang pergelangan kaki (tarsal). Tulang pergelangan kaki berukuran pendek. Tulang ini terdapat diantara tulang tibia dan tulang telapak kaki. Jumlah tulang ini Pada masing-masing masing kaki berjumlah 7 tulang.
25
e). Tulang telapak kaki (metatarsal) Tulang telapak kaki terletak diantara tulang pergelangan kaki dan tulang jari kaki. Tulang ini berjumlah 5 tulang pada masing-masing kaki. f). Tulang-tulang jari kaki (phalanges) Tulang-tulang jari kaki berukuran pendek dan berbonggol. Pada masingmasing kaki berjumlah 14 tulang. b.
Aksial Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh.
Rangka aksial berjumlah 80 tulang. Rangka aksial terdiri atas:
1). Tulang tengkorak (skull) Tulang tengkorak membentuk kepala seseorang. Tulang ini merupakan kepingan tulang pipih berongga yang saling berhubungan. Tulang tengkorak manusia terdiri atas 22 tulang. Tulang tersebut terbagai menjadi tulang bagian kepala (kranial) dan bagian wajah (fasial). Tulang kranial membentuk tempurung dan berfungsi melindungi organ di dalamnya, yaitu otak.
Tulang fasial
membentuk rongga mata, rongga hidung, wajah seseorang. Tulangini berfungsi melindungi mata serta organ mulut dan bagian dalam hidung.
26
Gambar 2.7 tulang tengkorak Sumber: http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistem http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistemrangka-pada-manusia/
a). Tulang bagian kepala terdiri atas: 1.1 Tulang kepala belakang (osipital) merupakan tulang kepala bagian belakang. Tulang ini hanya berjumlah 1. 1.2 Tulang ubun-ubun ubun ubun (parietal) terletak dibagian atas sampai kesamping kepala. Tulang ini berjumlah 2 buah. 1.3 Tulang dahi (frontal)terletak di di bagian depan (muka atas). Tulang ini berjumlah 1 buah. 1.4 Tulang pelipis (temporal) terletak di bagian kepala samping belakang. Tulang ini berjumlah 2 buah. 1.5 Tulang baji (sphenoid) terletak di bagian kepala samping depang. Tulang ini berjumlah 1 buah. 1.6 Tulang tapis (ethmoid) terletak di bagian dalam rongga kepala. Tulang ini berjumlah 1 buah.
27
Tengkorak manusia jika dilihat dari bagian bawah akan terlihat tonjolan mastoid dan foramen magnum (suatu rongga tempat sumsum tulang belakang berhubungan dengan otak).Tulang bagian kepala (kranial) tidak dapat digerakkan karena merupakan sendi mati (tidak dapat bergeser). Pada bayi, tulang tengkorak belum bersatu sepenuhnya dan memiliki daerah lunak (soft spot) atau fontanela. Daerah lunak ini tersusun atas jaringan penghubung fibrosa. Pada kelahiran normal, tengkorak bayi dapat saling tumpang tindih sehingga dapat menelusup keluar dari lubang sempit. Seiring dengan pertumbuhannya, tengkorak bayi akan bersatu dan fontanela akan hilang perlahan seiring dengan mengerasnya jaringan penghubung fibrosa.
b). Tulang bagian wajah (fasial) terdiri atas atas: 1.1 Tulang rahang atas (maksila) 1.2 Tulang rahang bawah (mandibula) 1.3 Tulang pipi (zigomatikus) 1.4 Tulang langit-langit (palatinum) 1.5 Tlang hidung ( nasela) 1.6 Tulang mata (lakrimalis) 1.7 Tulang pangkal lidah
2). Tulang belakang (vertebra) Sebagai anggota vertebrata, manusia memiliki tulang belakang (vertebra). Tulang belakang terletak di tengah tubuh manusia. Tulang ini berfungsi penting untuk menopang badan, sebagai tempat melekatnya tulang rusuk dan melindungi
28
organ dalam tubuh. Peran tulang belakang sangat vital karena selain sebagai penopang tubuh, tulang ini juga merupakan tempat terdapatnya saraf utama tubuh.Tulang belakang terdiri atas 33 ruas tulang dan terbagi menjadi 5 bagian, antara lain:
Gambar 2.8 tulang belakang Sumber: http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/siste http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/siste m-rangka-pada-manusia/ a). Ruas tulang leher (vertebra servik). Terdapat 7 ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang atlas. Tulang atlas berfungsi untuk menunjang tengkorak. Ruas kedua adalah tulang tul pemutar (aksis). Adanya tulang atlas dan aksis memungkinkan kepala untuk berputar. Ruas ketiga sampai ruas ketujuh memiliki bentuk yang mirip dan tidak bersendian dengan tulang rusuk
b). Ruas tulang punggung (vertebra torak). Tulang punggung berjumlah 12 ruas dengan bentuk yang hampir serupa. Tiap ruas tulang punggung memiliki badan tulang dengan tonjolan tulang ke kiri dan ke kanan sebagai tempat persendian dengan tulang-tulang tulang tulang rusuk (ribs). Badan tulang
29
ini berlekatan dengan lengkung vertebra yang melindungi sumsum tulang belakang. Diantara ruas tulang belakang terdapat tulang rawan (kartilago).
c). Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar). Berujumlah 5 ruas tulang. Tulang pinggang merupakan ruas tulang belakang yang paling kuat dan besar dibandingkan ruas tulang belakang lainnya. Bentuknya hampir serupa dengan ruas tulang punggung, namun tidak bersendian dengan tulang rusuk.
d). Ruas tulang kelangkang (sakrum). Sakrum merupakan gabungan 5 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini bersendian dengan tulang gelang panggul, ruas tulang pinggang terakhir dan tulang ekor.
e). Ruas tulang ekor (coccyx). Tulang ekor merupakan vertebra terakhir. Tulang ekor atau coccyx adalah gabungan 4 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini bersendian dengan tulang kelangkang. Diantara tulang-tulang vertebra terdapat cakram invertebra. Cakram invertebra merupakan tulang rawan yang keras di luar namun lunak di dalam. Tulang ini berfungsi sebagai peredam getaran dan pelindung vertebra.
f). Tulang rusuk (ribs) Tulang rusuk berbentuk pipih dan panjang melengkung. Bagian belakang tulang rusuk berhubungan langsung dengan ruas tulang punggung (vertebra torak). Tulang rusuk berjumlah 12 pasang tulang, terdiri atas 7 pasang rusuk
30
sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang.Bagian depan tulang rusuk sejati melekat pada tulang dada (sternum). Tulang rusuk palsu pada bagian belakang melekat pada tulang punggung (vertebra torak), sedangkan di bagian depan melekat pada tulang rusuk diatasnya.
Tulang rusuk yang paling
melengkung adalah tulang rusuk kesembilan. Tulang rusuk tersusun teratur sesuai dengan perlekatannya dengan tulang belakang. Ruangan diantara tulang rusuk disebut intercostal spaces.Tulang rusuk melayang hanya bersendian dengan tulang punggung dan tidak bersendian dengan tulang dada, oleh karena itu seperti tampak melayang. Ukuran tulang rusuk melayang lebih pendek dibandingkan dengan rusuk yang lain.
g). Tulang dada (sternum) Tulang dada terletak di bagian depan tubuh dan berjumlah 1 ruas tulang. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan dan taju pedang. Tulang ini merupakan perlekatan bagian depan dari 7 pasang tulang rusuk sejati.Tulang dada, tulang punggung dan tulang rusuk membentuk rongga dada (ribs cage) dan berfungsi melindungi organ-organ didalamnya serta membantu dalam pernafasan.
3. Hubungan Antar Tulang Daerah pertemuan antar tulang disebut persendian. Pertemuan tersebut umumnya disatukan oleh ligamen atau berkas-berkas jaringan penghubung (connective tissue). Serabut penghubung yang paling pendek disebut persendian fibrosa. Contohnya seperti yang terdapat antara gigi dengan tulang rahang.
31
Persendian yang tersusun atas jaringan kartilago antara lain terdapat diantara tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada.
Persendian ini
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan, contohnya dalam pernafasan dada.
Adanya bantalan jaringan kartilago pada persendian sinovial seperti di lutut berfungsi dalam meredam getaran. Pada daerah ini terdapat pula cairan sinovial yang disekresikan oleh sel jaringan penghubung.
Gambar 2.9 macam-macam persendia Sumber: http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistem http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/09/19/sistemrangka-pada-manusia/ a. Sendi mati (sinartrosis). Sendi mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena tulangtulang tulangnya sudah terkunci bersama. Contohnya pada tulang tengkorak engkorak dan tulang pada gelang panggul. Sendi mati tersusun atas jaringan penghubung fibrosa. Jaringan ini akan mengeras seiring bertambahnya umur. Contoh yang paling
32
mudah adalah adanya daerah lunak (fontanela) pada bayi. Daerah ini menjadi keras sehingga tulang tengkorak bersatu.
b. Sendi kaku (amfiartrosis)/ sendi geser. Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang -tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Sendi gerak (diartrosis) Sendi gerak memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas. Macam-macam sendi gerak adalah sebagai berikut: 1) Sendi peluru. 2) Sendi engsel. 3) Sendi putar. 4) Sendi pelana. 5. Kelainan Tulang a. Lordosis yaitu bentuk tulang belakang yang melengkung ke depan b.
Kifosis bentuk tulang belakang melengkung ke belakang
c. Skoliosis bentuk tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan. d. Arthritis disebabkan adanya peradangan pada persendian e. Fruktura (retak tulang)
6. Jenis-Jenis Otot a. Otot manusia dibentuk oleh tiga macam tipe otot, yaitu. Otot polos merupakan otot yang gerakannya dipengaruhi oleh saraf otonom (tidak sadar), berbentuk gelondong, ujungnya meruncing, berinti satu terletak ditengah sel, bekerja
33
lambat dan teratur. Otot polos terdapat pada dinding usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dinding rahim, dan saluran ekskresi. b. Otot lurik/otot rangka. Otot lurik melekat pada rangka sehingga disebut otot rangka. Gerakannya dipengaruhi oleh saraf sadar, batasan sel-selnya tidak jelas, berbentuk silindris, memiliki banyak inti di tepi sel, dan terdapat bagian terang gelap (lurik) karena adanya protein otot (aktin dan meiosin). Otot rangka menempel pada tulang dengan perantaraan urat (tendon). Jika tendon melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi, sedangkan jika melekat pada tulang yang tidak dapat bergerak disebut origo. c. Otot jantung terletak di jantung. Berbentuk silindris yang bercabang-cabang dan memiliki inti di tengah serabut. Gerakan otot jantung dipengaruhi oleh saraf tidak sadar (otonom). Otot ini secara khusus hanya membentuk organ jantung 7. Mekanisme Kerja Otot Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi. Energi untuk berkontraksi diperoleh dari ATP dan keratin fosfat, tetapi serabut otot hanya mengandung cukup ATP untuk menggerakkan beberapa kekejangan. Agar ATP tetap tersedia maka sumber yang paling baik adalah respirasi molekul-molekul nutrient seluler yang dibawa oleh darah ke serabut. Pada saat berkonraksi, ATP dan keratin fosfat akan terurai. ATP akan terurai menjadi ADP dan energy, ADP akan terurai menjadi AMP ( Adenosine Monofosfat) dan energi. Keratin fosfat akan terurai menjadi kreastin dan fosfat.
34
Fosfat yang dihasilkan kemudian akan bergabung dengan ADP menjadi ATP dan akan mengalami peruraian seperti tersebut tadi. 8. Kelainan Pada Otot Beberapa kelainan pada otot adalah sebagai berikut: a. Tetanus yaitu kondisi otot yang mengalami kejang terus menerus. b. Kram yaitu otot berada dalam keadaan kejang. c. Hipertropi otot yaitu suatu keadaan otot yang lebih besar dan keras. d. Atrofi otot yaitu keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya. e. Kaku leher (stiff) yaitu kedaan meradangnya otot trapesium. f. Fibriosis yaitu pembentukan sel-sel fibrosa. g. Distrofi otot yaitu penyakit kronis pada otot sejak anak-anak. Biasanya merupakan penyakit genetis.