BAB II PEMBAHASAN
A. PSTN (Public Switched Telephone Network) PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada awalnya disiapkan untuk fasilitas teleponi. PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia. Hampir 700 juta pelanggan memanfaatkan jaringan tersebut untuk aktifitas teleponi. 1. Karakteristik PSTN Akses analog dengan frekuensi 300 sampai 3400 Hz Bersifat circuit - switched Memiliki bandwith 64 kbps Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat terbatas Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain, seperti ISDN, PLMN, PDN 2. PSTN dapat dibagi menjadi 3 jaringan utama, yaitu : 2.1. Jaringan Backbone Merupakan core network/jaringan inti yang membangun PSTN, yaitu jaringan yang menghubungkan antar sentral. Apabila hanya ada dua pihak yang berhubungan dengan telepon : Hanya
diperlukan
satu
saluran
yang
secara
tetap
menghubungkan kedua pihak (dedicated). Tanda pemanggilan (misalnya bel) langsung tersambung dari pemanggil ke yang dipanggil Percakapan langsung terjadi
Gambar 1: Konfigurasi Jaringan Backbone
Gambar 2: Struktur Sentral Telepon Kemampuan dasar yang dimiliki sentral telepon :
Menghubungkan
dua
diantara
pemakai
yang
ingin
berhubungan (switching)
Memberikan
informasi
adanya
panggilan,
terjadinya
percakapan, berakhirnya percakapan dll (signaling)
Memberikan identitas kepada tiap pemakai (numbering)
Gambar 3: Struktur Komponen Jaringan Telepon Komponen jaringan telepon terdiri dari :
Terminal
Sentral (switching)
Transmisi/ saluran/ jaringan akses
2.2. Jaringan Akses Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentralsampai ke pelanggan. Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu : Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat), Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar), Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf), Hybrid Fiber Coaxial (HFC). 2.3. Jaringan Interkoneksi Komunikasi diantara terminal-terminal yang berbeda harus dilakukan dengan suatu media tertentu. Interkoneksi yang efektif antara prosesor dan modul memori sangat penting dalam lingkungan komputer. Jumlah komponen dalam sebuah modul IC bertambah seiring waktu. Oleh karena itu, topologi bus bukan topologi yang cocok untuk kebutuhan interkoneksi komponen-komponen di dalam modul IC.
Fungsi jaringan interkoneksi dalam sistem komputer dan telekomunikasi adalah untuk mengirimkan informasi dari terminal sumber ke terminal tujuan. 3. Arsitektur Jaringan PSTN 3.1. Jarlokat Jarlokat adalah jaringan local akses yang memanfaatkan media kabel tembaga sebagai media transmisinya. Ada beberapa unsur yang membentuk konfigurasi dasar Jaringan Lokal Akses Tembaga, yaitu : 1) Sentral Telepon / MDF (Main Distribution Frame) 2) Kabel Primer 3) Rumah Kabel 4) Kabel Sekunder 5) Kotak Pembagi 6) Kabel / Saluran Penanggal 7) Teminal Batas 8) Kabel Rumah 9) Daerah Catuan Langsung 10) Perangkat lain yang diintegrasikan pada Jarlokat. 11) Terminal Pelanggan. Untuk lebih jelasnya, konfigurasi dasar Jaringan Lokal Akses Tembaga dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4: Konfigurasi Jarlokat
Pada saat dilapangan, jarlokat dibagi menjadi dua infrastruktur jaringan, yaitu Jaringan catuan langsung dan jaringan catuan tidak langsung. 1). Jaringan Catu Langsung Jaringan
catu
langsung
yaitu
jaringan
dimana
pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP ( Kotak Pembagi = DP = Distribution Point) terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU ( Rangka Pembagi Utama = Main Distribution Frame/MDF) tanpa melalui Rumah Kabel (RK).
Gambar 5: Konfigurasi Jaringan Catu Langsung Jaringan Catu Langsung dipakai pada : Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar. Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit (jumlah KP juga sedikit) Daerah dengan demand/pelanggan terpusat Daerah dengan pelanggan VIP Keuntungan pemakaian Jaringan Catu Langsung : Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah) karena pada jaringan ini tidak digunakan RK
Administrasi kabel menjadi lebih sederhana Titik rawan gangguan kecil Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung : Tidak fleksibel Sulit melokalisir gangguan karena kabel primer yang digunakan terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat 2). Jaringan Catu Tidak Lansung Jaringan Catu Tidak Langsung yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK), yang akan diteruskan ke RPU (MDF). Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire). Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung : Saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar Daerah yang lokasinya jauh dari sentral Daerah yang pelanggannya menyebar Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung : Lebih Fleksibel Mudah dalam melokalisir gangguan karena dapat diurut dari RK ke RK. Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung : Dari
segi
ekonomi
tidak
menguntungkan
(karena
membutuhkan RK yang banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal) Sumber gangguan lebih banyak Konfigurasinya :
Gambar 6: Konfigurasi Jaringan Catu Tidak Langsung 3.2. Jarlokar Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi. Beberapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya adalah :
3.3. Jarlokaf Jarlokaf adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media fiber optic sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat. 3.4. Perangkat Terminal Jaringan PSTN dapat melayani beberapa perangkat terminal pelanggan, diantaranya : fixed telephone, cordless telephone, fax, komputer, pay phone, dan PBX. Salah satu perangkat terminal yang banyak digunakan pelanggan adalah telepon.
B. Hirarki Jaringan PSTN Pada suatu Negara yang mempunyai wilayah geografis yang luas, jika jaringan telekomunikasinya hanya terdiri dari sentral local dan tandem saja akan menjadi rumit dan mahal. Pembangunan hubungan panggilan akan memakan waktu yang lama dan kemungkinan gagal menjadi tinggi. Pemakaian peralatan sentral selama pendudukan panggilan menjadi tidak efisien, karena banyak sentral transit yang dilaluinya. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan sesedikit mungkin sentral perantara dengan menggunakan jaringan berhirarki untuk memudahkan strategi routing 1. Hirarki Jaringan PSTN Umum
Gambar 7: Hirarki Jaringan PSTN Umum Didalam hirarki PSTN Umum memiliki tingkatan-tingkatan diantaranya adalah lokal, primer, sekunder, tertier, dan sentral.
2. Hirarki Jaringan PSTN Indonesia
Gambar 8: Hirarki Jaringan PSTN Indonesia Didalam hirarki jaringan PSTN Indonesia mempunyai tingkatan dan fungsinya, yaitu: 1) STO, berfungsi sebagai sumber catuan listrik bagi pesawat pelanggan ditempatkan pada pesawat pelanggan itu sendiri 2) Sentral trunk/tandem, berfungsi untuk mengkonsentrasikan trunk pada area lokal. 3) Secondary center: sentral trunk/transit regional, berfungsi untuk mengkonsentrasikan trunk pada area primer. 4) Sentral
trunk/transit
nasional
regional,
berfungsi
untuk
mengkonsentrasikan trunk pada area sekunder. 5) Sentral
gerbang
internasional,
hubungan antara pelanggan.
berfungsi
untuk
pengatur
C. Topologi Jaringan PSTN Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. 1. Topologi Star (Bintang) Karakteristik : o
Ada satu sentral yang berderajat lebih tinggi
o
Hub antar sentral yang bukan sentral utama tdk dpt dilakukan
o
Peralatan switching lebih sulit
o
Penambahan jumlah saluran linier
o
Konsentrasi saluran besar, efisiensi tinggi
o
Relatif mudah menghubungkan jaringan-jaringan
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat
yang
mengalami
kerusakan
maka
mempengaruhi yang lainnya (jaringan).
Gambar 9: Struktur Topologi Jaringan Star
tidak
akan
2. Topologi Mesh Karakteristik : o
Derajat semua sentral sama
o
Hubungan lebih cepat (tdk ada sentral transit)
o
Peralatan switching lebih sederhana
o
Penambahan jumlah saluran kwadratis
o
Konsentrasi saluran agak kurang, efisiensi saluran rendah
o
Sulit utk digabungkan jaringan-jaringan Topologi Mesh merupakan sebuah perangkat yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya.Topologi jenis ini memiliki kemampuan yaitu bisa berkomunikasi dengan perangkat yang dituju dengan cepat.Biasanya topologi ini digunakan pada sebuah jaringan komputer yang tidak besar.Memiiliki hubungan yang berlebihan antar peralatan yang ada, setiap peralatan saling terhubung dalam sebuah susunan dan semakin banyak jumlah peralatan
maka
semakin
sulit
pula
cara
mengendalikannya
merupakan beberapa karakteristik topologi mesh. Banyak sekali yang mempertimbangkan untuk membangun topologi jenis ini.
Gambar 10: Struktur Topologi Jaringan Mesh D. Layanan Jaringan PSTN Jaringan telepon di Indonesia pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu jaringan tetap (PSTN) dan jaringan bergerak.
Jaringan tetap dapat dinikmati melalui telepon rumah atau kantor yang biasanya menggunakan kabel. Jaringan tetap di Indonesia meliputi jaringan telepon lokal, SLI, SLJJ, dan tertutup. Sedangkan jaringan bergerak meliputi satelit, telepon seluler, dan radio trunking. Kedua jaringan ini yang dipergunakan di seluruh dunia untuk membantu proses
komunikasi.
Ada
jaringan,
tentu
ada
juga
alat
yang
dipergunakan untuk berkomunikasi, salah satunya adalah telepon. Perusahaan penyedia jaringan telepon di Indonesia pada awalnya hanya Perusahaan Negara Telekomunikasi yang merupakan BUMN dan pecahan dari Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. PN Telekomunikasi
kemudian
berubah
menjadi
Perusahaan
Umum
Telekomunikasi (Perumtel) pada tahun 1974 dan berfungsi dalam menyediakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Lalu pada tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia. Dalam kurun waktu yang cukup panjang PT. Telkom memonopoli jaringan telepon tetap di Indonesia setelah Indosat dijual pada perusahaan swasta milik Singapura, lalu tahun 2002 duopoli penyelenggarakan telekomunikasi lokal dimulai. Pasar bebas telekomunikasi memberi jalan bagi perusahaan-perusahaan
lainnya
ikut
berkembang.
Tiga
dari
perusahaan penyedia jaringan telepon tetap adalah Telkomsel, Indosat, dan BatamBintan. Jaringan telepon tetap (PSTN) menggunakan teknologi copper. Teknologi
Copper
Distributed
Data
Interface
(CDDI)
adalah
implementasi protokol FDDI yang lebih murah, yang disediakan untuk instalasi kabel twisted-pair copper. Seperti FDDI, CDDI menyediakan rata-rata transfer data 100 Mbps dan menggunakan arsitektur dual ring
untuk menyediakan sifat redudansinya. CDDI mendukung jarak sampai dengan 100 meters dari desktop ke concentrator. CDDI didefinisikan oleh komite ANSI X3T9.5. Standarisasi CDDI dijuluki dengan nama resmi standard Twisted-Pair Physical Medium Dependent (TP-PMD). Nama ini juga ditunjuk sebagai TP-DDI (Twisted Pair Distributed Data Interface). CDDI sendiri konsisten dengan lapisan physical dan media access control yang didefinisikan oleh standard ANSI. TIPE CDDI Ada dua jenis kabel yang dapat digunakan untuk jaringan CDDI : Shielded twisted pair (STP). – Pengkabelan STP memiliki impedansi 150-ohm dan mengikuti standard EIA/TIA 568 (IBM Type 1). Unshielded twisted pair (UTP) – UTP adalah pengkabelan untuk data (Category 5) berisi 4 pasang unshielded yang saling dililitkan dan dibungkus dengan jaket plastik dan mengikuti spesifikasi EIA/TIA 568B. Beberapa hal yang mendukung perkembangan jaringan telepon di Indonesia saat ini adalah : Tenaga yang lebih ahli dan terampil dalam membangun jaringan. Undang-undang
yang
ditetapkan
pemerintah
memberikan
kebebasan mengembangkan industri komunikasi seperti telepon. Luasnya wilayah Indonesia dan semakin menyebarnya penduduk yang membutuhkan jaringan komunikasi seperti telepon. Angka kebutuhan masyarakat akan jaringan telepon semakin meningkat karena fasilitas ini sangat membantu dan mudah digunakan. Perusahaan penyedia jaringan telepon tetap (PSTN) : 1. Telkomsel Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London
(LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya. Telepon tetap (PSTN) merupakan layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia. 2. Indosat Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan seluler, telekomunikasi internasional dan layanan satelit bagi penyelenggara layanan broadcasting. PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai
anak perusahaan Indosat menjadikannya sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix. Pada
tanggal
19
Oktober
1994
Indosat
mulai
memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek di Indonesia, dan Amerika Serikat New York Stock Exchange. Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaanperusahaan lainnya. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha, sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia. Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25% di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom.
Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%. Pada tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer (memiliki tambahan 24,19% saham seri B dari publik). Pada tanggal 25 mei 2011 di Ritz Carlton – Pacific Place, Jakarta, launching Indosat Mobile. 3. Batam Bintan PT. Batam Bintan Telekomunikasi didirikan pada tahun 1996. PT. BTT adalah perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi dan jaringan yang beroperasi di daerah kawasan industri pulau Batam dan Pulau Bintan. BTT menyediakan layanan teleponi, internet, dan infrastruktur telekomunikasi. Contoh : PSTN.