BAB II LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan Salah satu informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan adalah laporan keuangan. Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dengan aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga merupakan sarana utama bagi dunia usaha dalam mengkomunikasikan posisi keuangan serta hasilhasil usaha mereka. 1.
Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi keuangan adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun pihak eksternal. “Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu”. (Sofyan, 2007 : 105). Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah “laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. (Kasmir, 2010)
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Kegiatan akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisis, menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya dimana aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang atau jasa. Oleh karena itu, akuntansi (laporan keuangan) dapat dipakai sebagai alat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan perusahaan. Karena fungsi-fungsi inilah akuntansi sering disebut language of business. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari kegiatan akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut adalah manajemen, pemilik, kreditur, investor, penyalur, karyawan, lembaga pemerintah dan masyarakat umum. Laporan keuangan ini disusun secara harian, mingguan, bulanan, triwulan atau pada waktu-waktu lain dimana laporan semacam itu diperlukan oleh manajemen. Dengan mengadakan analisa data keuangan dari waktu yang lalu akan dapat diketahui keberhasilan atau kegagalan di waktu yang lalu. Hasil analisis tersebut sangat penting artinya untuk penyusunan kebijaksanaan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang. Dengan analisis tersebut akan diketahui efisiensi penggunaan modal, diketahui tingkat perputaran modal dalam berbagai aktiva, dan diketahui penggunaan modal dengan sumber-sumbernya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Merujuk pada hasil analisisnya, pemilik dapat menilai berhasil tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaannya. Karena hasil-hasil, stabilitas, serta kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada cara kerja atau efisiensi manajemennya. Jika hasil-hasil yang dicapai oleh manajemennya tidak memuaskan, maka para pemilik dapat menentukan sikap, misalnya mengganti manajemennya atau menjual saham-sahamnya. 2.
Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK 1 per 01 Juni 2012 paragraf 10 halaman 1.3, Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusa ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: a. Aset b. Liabilities c. Ekuitas d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian e. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan f. Arus kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Informasi tersebut, beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan dan, khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. 3.
Komponen Laporan Keuangan Menurut PSAK 1 per 01 Juni 2012 paragraf 11 halaman 1.4, komponen laporan keuangan lengkap terdiri dari : a. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode adalah daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. 1) Aset adalah harta kekayaan (sumber daya) yang dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu. Kekayaan tersebut dapat berupa uang (kas), tagihan (piutang), persediaan barang dagang, peralatan kantor, kendaraan, bangunan, tanah dan sebagainya. 2) Liabilitas/Kewajiban adalah kewajiban untuk membayar kepada pihak lain sejumlah uang atau barang atau jasa dimasa depan akibat transaksi dimasa lalu. Liabilitas atau kewajiban pada laporan posisi keuangan menunjukkan bahwa sebagian dari harta kekayaan yang dimiliki perusahaan berasal dari pinjaman pihak lain dimasa lalu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
3) Modal Saham adalah kontribusi pemilik pada suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, yang sekaligus menunjukkan bukti kepemilikan dan hak pemilik atas perseroan terbatas tersebut. Kontribusi pemilik pada perusahaan diwujudkan dalam bentuk penyerahan harta kekayaan kepada perusahaan yang dimilikinya. Harta kekayaan yang ditanamkan dapat berupa pemilik dalam perusahaan dapat berupa uang tunai, kendaraan, bangunan, mesin, tanah, dan sebagainya. Sedangkan modal saham berbentuk lembar-lembar surat kepemilikan perusahaan. 4) Laba ditahan adalah akumulasi (kumpulan) laba yang diperoleh perusahaan selama beberapa tahun dan tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode adalah laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. Secara umum, laporan laba rugi terdiri dari unsur pendapatan dan unsur beban usaha. Pendapatan usaha dikurangi dengan beban usaha akan menghasilkan laba usaha. 1) Pendapatan adalah kenaikan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk perusahaan dalam rangka kegiatan usaha normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
2) Beban
Usaha
adalah
pengorbanan
ekonomis
yang
dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang dan jasa yang akan digunakan dalam usaha normal dan bermanfaat selama suatu periode tertentu. 3) Laba (rugi) Usaha adalah selisih antara pendapatan dan total beban usaha pada periode tersebut. Jika selisihnya positif, akan menghasilkan laba usaha. Jika selisihnya negatif, akan menghasilkan rugi usaha pada periode tersebut. c. Laporan perubahan ekuitas selama periode adalah laporan yang menunjukkan perubahan hak residu atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Secara umum, laporan perubahan ekuitas milik perusahaan perseroan terbatas melibatkan unsur modal saham, laba usaha, dan dividen. Modal saham dan laba ditahan pada awal periode ditambah dengan penambahan modal saham dan laba usaha periode tersebut, dikurangi dengan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham perusahaan akan menghasilkan ekuitas pada akhir periode. 1) Modal Saham adalah kontribusi pemilik pada suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, yang sekaligus menunjukkan bukti kepemilikan dan hak pemilik atas perseroan terbatas tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2) Laba Usaha adalah selisih antara pendapatan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode dan beban usaha yang dikeluarkannya pada periode tersebut. 3) Dividen adalah bagian dari laba usaha yang diperoleh perusahaan dan dibagikan kepada pemegang saham (pemilik) perusahaan. d. Laporan
arus
kas
selama
periode
adalah
laporan
yang
menunjukkan aliran uang yang diterima dan yang digunakan perusahaan selama satu periode akuntansi, beserta sumbersumbernya. Walaupun terdapat begitu banyak aktivitas yang dilakukan perusahaan dengan berbagai keunikan produknya, secara umum semua aktivitas perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok aktivitas utama yang berkaitan dengan penyusunan laporan arus kas. Ketiga kelompok aktivitas utama tersebut adalah: 1) Aktivitas operasi, yaitu berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk sekaligus semua yang terkait dengan upaya menjual produk tersebut. Artinya, semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya memperoleh laba usaha dimasukkkan dalam kelompok ini. Karena itu, dalam aktivitas ini tercakup beberapa
aktivitas
utama,
yaitu
penjualan
produk
perusahaan, penerimaan piutang, pendapatan dari sumber diluar usaha utama, pembelian barang dagang, pembayaran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
beban tenaga kerja, dan pembayaran beban-beban usaha lainnya. 2) Aktivitas investasi, yaitu berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan, seperti pembelian dan penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan, pembelian obligasi/saham perusahaan lain, dan sebagainya. 3) Aktivitas pendanaan, yaitu semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumber beserta konsekuensinya. Sebagai contoh, penerbitan surat utang, penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran dividen, pelunasan utang, dan sebagainya. Tetapi secara umum, aktivitas pembiayaan dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu : perolehan modal dari pemilik beserta kompensasinya dan perolehan harta dari utang beserta pembayaran kembali utang yang dipinjam. Setiap unsur dari masing-masing kelompok sumber tersebut akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas selama suatu periode. Pada aktivitas operasi,
jika
penerimaan kas yang berasal dari pendapatan melebihi beban yang dikeluarkan sehingga menghasilkan laba, laba usaha tersebut menjadi sumber penerimaan kas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
e. Catatan atas laporan keuangan adalah informasi tambahan yang harus diberikan menyangkut berbagai hal yang terkait secara langsung dengan laporan keuangan yang disajikan entitas tertentu, seperti kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan, dan berbagai informasi yang relevan dengan laporan keuangan tersebut. f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif (menyajikan kembali pos-pos laporan keuangan) atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. B. Laba Bersih Pada lingkungan pasar modal, laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan sumber informasi sangat penting yang dibutuhkan oleh sebagian besar pemakai laporan dan atau pelaku pasar serta pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendukung pengambilan keputusan. Dari beberapa informasi yang diperoleh di laporan keuangan biasanya laba bersih menjadi pusat perhatian pihak pengguna. Laba bersih yang dipublikasikan dapat memberi respon yang bervariasi, yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba.
1.
Pengertian Laba Bersih Laba bersih adalah kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode tertentu setelah dikurangi pajak penghasilan yang disajikan dalam bentuk laporan laba rugi. Para akuntan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
menggunakan istilah “net income” untuk menyatakan kelebihan pendapatan atas biaya dan istilah “net loss” untuk menyatakan kelebihan biaya atas pendapatan. Untuk menentukan keputusan investasinya, calon investor perlu menilai perusahaan dari segi kemampuan untuk memperoleh
laba
bersih
sehingga
diharapkan
perusahaan
dapat
memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Laba bersih (net income) dapat dijadikan ukuran kinerja perusahaan selama satu periode tertentu. Earning merupakan suatu ukuran berupa besar harta yang masuk (pendapatan dan keuntungan) melebihi harta yang keluar (beban dan kerugian). Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja atas perhatian pihak-pihak tertentu terutama dalam menaksir kinerja atas pertanggungjawaban manajemen dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepada
mereka,
serta
dapat
dipergunakan
untuk
memperkirakan perkembangan dimasa depan.
2.
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dengan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang dialami oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut laporan penghasilan atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan.
Peran dari laporan laba rugi adalah sebagai sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan serta mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode. Dalam laporan rugi laba terdapat beberapa istilah yang sering digunakan. Istilahistilah tersebut adalah sebagai berikut: a. Pendapatan (revenue) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya, bisa merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan perusahaan. b. Biaya (expense) adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang, bisa merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan perusahaan. c. Penghasilan (income) adalah selisih penghasilan-penghasilan sesudah dikurangi biaya-biaya. Bila pendapatan lebih kecil daripada biaya, selisihnya disebut rugi. d. Laba (profit) adalah kenaikan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi utama perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu kecuali kenaikan modal dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
pendapatan atau investasi oleh pemilik, seperti pada laba yang timbul dari penjualan aktiva tetap. e. Rugi (loss) adalah penurunan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi utama perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu kecuali yang timbul dari biaya atau distribusi pada pemilik, seperti pada rugi penjualan surat berharga. f. Harga Perolehan (cost) adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva, seperti pada pembelian mesin, dan pembayaran uang muka sewa. Dalam akuntansi biaya harga perolehan juga dapat berarti harga pokok atau biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang.
Bentuk Laporan Laba Rugi 1. Bertahap (Multiple Step) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Tabel 2.1 Laporan Laba Rugi (Multiple Step)
Sumber : Rudianto (2012), Konsep dan teknik penyusunan laporan keuangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
2. Langsung (Single Step) adalah laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi. Tabel 2.2 Laporan Laba Rugi (Single Step)
Sumber : Rudianto (2012), Konsep dan teknik penyusunan laporan keuangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
C. Arus Kas 1.
Pengertian Arus Kas Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Karena itu, kas mencakup semua alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang disimpan di perusahaan maupun di bank dan siap digunakan. Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Karena itu, memiliki alat pembayaran dalam jumlah dan waktu yang tepat akan sangat bermanfaat (positif) bagi perusahaan. Kekurangan uang akan menyebabkan perusahaan tidak dapat membiayai berbagai aktivitas operasi dan investasi. Pembelian dan pembayaran bahan baku akan terganggu, pembayaran beban tenaga kerja akan terganggu, pembayaran beban-beban yang lain akan terganggu. Demikian pula, jika perusahaan ingin melakukan investasi dalam saham, gedung, mesin, atau tanah, aktivitas tersebut tidak akan dapat dilakukan dengan baik. Sebaliknya, kelebihan uang pada suatu saat, atau melebihi kebutuhan perusahaan, akan menyebabkan terlalu banyak uang yang menganggur, padahal seharusnya uang tersebut dapat dikelola secara lebih optimal lagi untuk kepentingan perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Kas sangat penting bagi perusahaan untuk dimiliki dalam jumlah dan waktu yang tepat agar kas tersebut dapat digunakan secara optimal tanpa mengganggu operasional perusahaan. Untuk kepentingan itulah perlu dibuat suatu laporan sebagai alat pengendali keluar masuknya uang tunai yang dimiliki perusahaan. Jadi, laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
2.
Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas Menurut PSAK 2 per 01 Juni 2012 paragraf 11 halaman 1.4, tujuan laporan arus kas yaitu: “Informasi tentang arus kas entitas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.” Tujuan pernyataan ini adalah memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu periode.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Menurut Rudianto (2012 : 195) Laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan sebagai berikut: a. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas bersih masa depan. b. Menilai
kemampuan
perusahaan
memenuhi
kewajibannya,
membayar dividen, dan kebutuhannya untuk pendanaan internal. c. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaian. d. Menilai pengaruh posisi keuangan suatu perusahaan dari transaksi investasi dan pendanaan kas dan nonkasnya selama suatu periode tertentu. Semua informasi yang berkaitan dengan alrian kas masuk dan kas keluar perusahaan pada suatu periode itulah yang dijadikan alasan dibuatnya laporan arus kas. Jadi, pada dasarnya tujuan dibuatnya laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode tertenu. Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama management. Diantaranya: a. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang. b. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengakuan atau pembebanan
depresiasi,
adanya
pembayaran
stock
dividen
merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow. c. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan
perusahaan
dalam
membayar
bunga
atau
mengembalikan pinjamannya. d. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai. e. Dalam penerapannya sebelum membuat cash flow, tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash balance), apabila pada estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah dengan mengajukan pinjaman ke bank. f. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus diterapkan walaupun anggapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan banyak kelemahan pada analisa tersebut. 3.
Klasifikasi Arus Kas Semua arus kas masuk dan arus kas keluar diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kategori, yaitu : Operasi, Investasi, Pendanaan. Pengklasifikasian arus kas ini penting dilakukan untuk mengevaluasi arus kas yang telah terjadi dan memprediksi arus kas masa depan. a. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flow from operating activity) Arus kas operasi dikaitkan dengan kegiatan memproduksi dan menyerahkan barang, menyediakan jasa, serta transaksi lainnya yang diperhitungkan dalam penentuan laba. Arus kas operasi adalah semua arus yang tidak didefinisikan sebagai kegiatan investasi atau pendanaan. Karena itu, dalam aktivitas ini tercakup beberapa aktivtas utama, yaitu: 1. Penjualan produk perusahaan, yaitu penjualan tunai atas semua produk yang menjadi sumber penghasilan perusahaan. Untuk perusahaan jasa adalah jasa yang dijual perusahaan tersebut. Untuk perusahaan dagang adalah barang yang diperjual-belikan perusahaan tersebut. Sementara untuk perusahaan manufaktur adalah barang yang diproduksi dan dijual perusahaan tersebut. Penjualan produk ini akan menghasilkan penerimaan bagi perusahaa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2. Penerimaan piutang, yaitu penerimaan yang berasal dari penjualan kredit yang dilakukan perusahaan. Penjualan kredit akan menghasilkan piutang, dan pada saat piutang tersebut dibayar akan menyebabkan penerimaan piutang bagi perusahaan. 3. Pendapatan dari sumber diluar usaha utama, yaitu pendapatan diluar penjualan produk perusahaan. Penjualan di luar produk utama perusahaan akan mengakibatkan penerimaan kas bagi perusahaan. 4. Pembelian bahan baku/barang dagang, yaitu aktivitas pembelian bahan utama bagi suatu produk yag dihasilkan perusahaan manufaktur. Sementara itu, pembelian barang dagang adalah barang yang dibeli perusahaan dagang untuk dijual lagi. Pembelian bahan baku atau barang dagang secara tunai adalah aktivitas pengeluaran kas. 5. Pembayaran beban tenaga kerja, yaitu semua pembayaran upah orang yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Pembayaran upah tenaga kerja merupakan aktivitas pengeluaran kas bagi perusahaan. 6. Pembayaran beban-beban overhead, yaitu pembayaran semua beban produksi selain beban tenaga kerja dan beban bahan baku. Beban yag tercakup dalam kelompok ini adalah semua beban bahan penolong, beban tenaga kerja penolong, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
beban pabrikasi lainnya. Pembayaran beban overhead merupakan pengeluaran kas bagi perusahan, kecuali beban penyusutan mesin, penyusutan beban pabrik dan sebagainya. 7. Pembayaran beban-beban pemasaran, yaitu pembayaran semua aktivitas distribusi produk perusahaan sejak dari gudang perusahaan hingga ke tangan konsumen. Aktivitas pembayaran
beban
pemasaran
merupakan
aktivitas
pengeluaran kas bagi perusahaan. 8. Pembayaran beban-beban administrasi dan umum, yaitu aktivitas pembayaran semua aktivitas operasi kantor dan umum. Pembayaran semua beban administrasi dan umum merupakan aktivitas pengeluaran kas bagi perusahaan. b. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flow from investing activity) Arus kas investasi dikaitkan dengan investasi dalam dan pelepasan (disposisi) aktiva pabrik serta sekuritas hutang dan ekuitas tertentu, memberikan dan menagih pinjaman, serta kegiatan strategis lainnya. Kategori ini penting untuk mengidentifikasi rencana pertumbuhan perusahaan. Kategori ini mencakup hal-hal berikut : 1. Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar investasi adalah arus kas masuk/arus keluar bersih dari kegiatan investasi. 2. Perbedaan mendasar antara arus kas keluar operasi dan investasi terletak pada periode manfaat yang di antisipasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Keuntungan dan kerugian dari operasi yang dihentikan serta transaksi yang menimbulkan pos-pos luar biasa seringkali dikaitkan dengan arus kas investasi. c. Arus kas dari aktivitas pendanaan (cash flow from financing activity) Arus kas keuangan berkaitkan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumbernya beserta konsekuensinya. Sebagai contoh, penerbitan surat utang, penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran dividen, pelunasan utang, dan sebagainya. Tetapi secara umum, aktivitas keuangan dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1. Perolehan modal dari pemilik dan kompensasinya berupa pengembalian atas dan dari investasi mereka. 2. Pinjaman uang dari kreditor dan pembayaran kembali utang yang dipinjam.
4.
Penyajian Laporan Arus Kas Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. a. Metode langsung adalah metode penyusunan laporan arus kas dimana dirinci aliran masuk kas dari aktivitas-aktivitas operasi dan aliran keluar kas dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode langsung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
menghitung saldo kas operasi melalui selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dan kas keluar untuk beban usaha perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari seliih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masing-masing kelompok sumber arus kas tersebut. Arus kas bersih dari masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilkan saldo kas pada akhir periode tersebut. b. Metode tidak langsung adalah metode penyusunan laporan arus kas dimana dibuat rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan dengan aliran kas. Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas bersih dari aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masing-masing kelompok sumber arus kas tersebut. Arus kas bersih dari masing-masing kategori lalu dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal
periode untuk menghasilkan saldo kas pada akhir periode
tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
a. Metode Langsung Tabel 2.3 Laporan Arus Kas PT ABC LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 (dalam Rupiah) Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi : Kas yang diterima dari pelanggan
951.000
Dikurangi : Kas untuk membeli persediaan Kas untuk membayar biaya operasi Kas untuk membayar biaya bunga Kas untuk membayar pajak
555.200 259.800 14.000 29.000 858.000
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi
93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi : Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi
75.000
Kas keluar untuk membeli peralatan
(157.000) (82.000)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi Aliran kas dari kegiatan keuangan : Kas yang diterima dari penjualan saham Dikurangi : Kas untuk membayar dividen Kas untuk membayar hutang obligasi
160.000 23.000 125.000 148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan Kenaikan kas Saldo kas pada awal tahun
12.000 23.000 26.000
Saldo kas pada akhir tahun
49.000
Sumber : Rudianto (2012), Konsep dan teknik penyusunan laporan keuangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
b. Metode Tidak Langsung Tabel 2.4 Laporan Arus Kas LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah) Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi : Laba bersih menurut laporan laba rugi
90.500
Ditambah : Biaya depresiasi Penurunan persediaan kantor Kenaikan hutang jangka pendek Kenaikan hutang biaya
18.000 8.000 16.800 1.200
44.000
Dikurangi : Kenaikan biaya dibayar dimuka
1.000
Kenaikan piutang usaha
9.000
Penurunan hutang pajak
1.500
Laba penjualan aktiva tetap
30.000
41.500
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi
93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi : Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi
75.000
Kas keluar untuk membeli peralatan
(157.000)
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi
(82.000)
Aliran kas dari kegiatan keuangan : Kas yang diterima dari penjualan saham
160.000
Dikurangi : Kas untuk membayar dividen Kas untuk membayar hutang obligasi
23.000 125.000
148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan
12.000
Kenaikan kas
23.000
Saldo kas pada awal tahun
26.000
Saldo kas pada akhir tahun
49.000
Sumber : Rudianto (2012), Konsep dan teknik penyusunan laporan keuangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Jika kita amati contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara metode langsung dengan metode tidak langsung terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi, sementara itu baik aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah sama penyajiannya.
D. Dividen 1.
Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik adalah tujuan utama suatu bisnis.
2.
Jenis-jenis Deviden Menurut Rudianto (2012 : 290-291), jenis-jenis dividen adalah sebagai berikut: a. Dividen tunai, yaitu bagian laba usaha yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Sebelum dividen dibagikan, perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan dana untuk membayar dividen. Jika perusahaan memilih untuk membagi dividen tunai, itu berarti pada saat dividen akan dibagikan kepada pemegang saham perusahaan memiliki uang tunai dalam jumlah yang cukup.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
b. Dividen harta, yaitu bagian dari laba usaha perusahaan yang dibagikan dalam bentuk harta selain kas. Walaupun dalam bentuk harta lain, tetapi biasanya harta tersebut dalam bentuk surat berharga yang dimiliki perusahan. Jika surat berharga yang dimiliki suatu perusahaan akan dibagikan sebagai dividen kepada pemegang sahamnya, maka nilai wajar atau harga pasar surat berharga tersebut yang dijadikan dasar pencatatan. c. Dividen skrip atau dividen utang, yaitu bagian dari laba usaha perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk janji tertulis untuk membayar sejumlah uang dimasa mendatang. Dividen skrip terjadi karena perusahaan ingin membagi dividen dalam bentuk uang tunai, tetapi tidak tersedia kas yang cukup, walaupun laba ditahan menunjukkan saldo yang cukup. Karena itu, pihak
manajemen perusahaan
menjanjikan
untuk
membayar
sejumlah uang di masa mendatang kepada para pemegang saham. Dividen skrip dapat disertai dengan bunga, dan dapat pula tanpa bunga. d. Dividen saham, yaitu bagian dari laba usaha yang ingin dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahaan itu sendiri. Dividen saham dibagikan karena perusahaan ingin mengkapitalisasi sebagian laba usaha yang diperolehnya secara permanen. Jika dividen saham dibagikan, tidak ada aset yang akan dibagikan dan setiap pemegang saham memiliki bagian (proporsi)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
kepemilikan yang sama pada perusahaan. Pembagian dividen saham akan mengakibatkan jumlah lembar saham yang beredar bertambah banyak. Tetapi total asset dan kewajiban perusahaan tidak akan mengalami perubahan, baik sebelum maupun sesudah pembagian dividen. Berkaitan dengan pembagian dividen saham ini, nilai wajar atau nilai pasar saham tersebut yang digunakan sebagai dasar pencatatan. e. Dividen likuidasi, yaitu dividen yang ingin dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham dalam berbagai bentuknya, tetapi tidak didasarkan pada besarnya laba usaha atau saldo laba ditahan perusahaan. Dividen likuidasi merupakan pengembalian modal atas investasi pemilik oleh perusahaan.
3.
Kebijakan Deviden a. Pengertian Kebijakan Dividen Kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Akan tetapi dengan menahan laba saat ini dalam jumlah yang besar dalam perusahaan juga berarti lebih sedikit uang yang akan tersedia bagi pembayaran dividen pada saat ini. Jadi aspek utama dalam kebijakan dividen
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
perusahaan adalah menentukan alokasi laba yang tepat antara pembayaran dividen dengan penambahan laba ditahan perusahaan (James, 2005). “Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan guna pembiayaan investasi di masa mendatang” (Sartono, 2001: 281) Kebijakan pendapatan
dividen
(earning)
bersangkutan
antara
penggunaan
dengan
penentuan
pendapatan
untuk
dibayarakan kepada pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan yang berarti laba tersebut harus ditahan di dalam perusahaan (Riyanto, 2001: 265). Menurut Indrio dan Basri (2002:231), secara umum kebijakan dividen yang ditempuh perusahaan yaitu: stable dividend policy, fluctuating dividend policy dan kombinasi stable policy and fluctuating dividend policy. 1. Stable dividend policy Kebijakan ini besarnya dividen yang dibayarkan selalu stabil dalam jumlah yang tetap, stabil yang makin naik dan stabil yang main turun. Jadi besarnya dividen yang dibayarkan dalam jumlah yang selalu stabil walaupun terjadi fluktuasi dalam net income. Apabila pada suatu saat kondisi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
perusahaan mengalami kerugian, pembayaran dividen akan diambilkan dari cadangan stabilisasi dividen. 2. Fluctuating dividend policy Kebijakan ini besarnya dividen yang dibayarkan berdasarkan pada tingkat keuntungan pada akhir periode. Apabila tingkat keuntungan tinggi maka besarnya dividen yang akan dibayarkan relatif tinggi, dan sebaliknya bila tingkat keuntungan rendah maka besarnya dividen yang dibayarkan juga rendah atau bisa dikatakan selalu proporsional dengan keuntungan. 3. Kombinasi stable policy and fluctuating dividend policy Kebijakan ini besarnya dividen yang dibayarkan sebagian ada yang bersifat stabil atau tetap, tetapi sebagian yang lain bersifat proporsional dengan tingkat keuntungan yang dicapai. Apabila perusahaan tidak mendapatkan laba para pemegang saham masih mendapat dividen tetap dan apabila didapatkan keuntungan dari hasil operasinya di dapatkan bagian keuntungan. Bagian dividen yang proporsional besarnya tidak sama dengan dividen yang menggunakan kebijakan fluktuatif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
4.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Dividen diumumkan secara periodik oleh dewan direktur. Biasanya tiap setengah tahun atau tiap satu tahun. Pembayaran dividen menjadi sulit karena komposisi pemegang saham berubah-ubah. Pengukuran jual-beli saham sangat cepat berubah-ubah. Karena cepatnya perpindahan pemegang saham maka sulit untuk dipantau daftar pemegang saham. Dividen mungkin dapat diberikan kepada pemegang saham baru lima hari kerja setelah pembelian saham (Sunariyah, 2004). Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijakan dividen menurut Dermawan Sjahrial (2002) antara lain: 1. Posisi likuiditas perusahaan Makin kuat posisi likuiditas perusahaan makin besar dividen yang dibayarkan. 2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen makin kecil 3. Rencana perluasan usaha Makin besar perluasan usaha perusahaan, makin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen. 4. Pengawasan terhadap perusahaan Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern antara lain: laba. Dengan pertimbangan: apabila
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
dibiayai dengan penjualan saham baru ini akan melemahkan kontrol dari kelompok pemegang saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang. Hal yang paling penting dari kebijakan dividen adalah apakah memungkinkan untuk mempengaruhi kekayaan pemegang saham dengan mengubah rasio pembayaran dividen, yaitu kebijakan dividen. Dividen dipengaruhi oleh banyak variabel. Contoh : arus kas dan kebutuhan investasi suatu perusahaan mungkin berubah-ubah dengan cepat sehingga sulit untuk menentukan jumlah dividen tetap yang tinggi. Di pihak lain, perusahaan mungkin menginginkan pembayaran dividen yang tinggi untuk menyalurkan dana yang tidak di butuhkan untuk investasi.
5.
Teori Kebijakan Dividen Ada beberapa teori yang relevan dalam kebijakan dividen yaitu: smoothing theory, clientele effect theory, tax preference theory , dividend irrelevance theory, bird in the hand theory, residual theory of dividend, teori signal atau isi formasi dividen ( information content of dividend) a. Smoothing Theory Teori ini dikembangkan oleh Litner. Teori ini mengatakan bahwa jumlah dividen bergantung akan keuntungan perusahaan sekarang dan dividen tahun sebelumnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
b. Clientele Effect Theory Teori ini diungkapkan oleh Black ang Scholes. Teori ini mengatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. c.
Tax Preference Theory Menurut teori ini, investor tidak terlalu menyukai dividen karena dividen diberlakukan bagi investor capital gain atau dividen. Pada umumnya besarnya pajak yang diberlakukan berbeda, dimana pajak untuk dividen lebih besar dibandingkan pajak untuk capital gain.
d. Dividen Irrelevance Theory Menurut teori ini kebijakan dividen tidak akan memberikan pengaruh apapun pada harga saham tersebut. e. Bird in The Hand Theory Teori
ini
mengatakan
pembayaran
dividen
mengurangi
ketidakpastian karena dividen diterima saat ini, sedangkan capital gain diterima di masa mendatang. f. Residual Theory of Dividend Menurut teori dividen residual, dividen ditentukan dengan cara: 1. Mempertimbangkan kesempatan investasi perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
2. Mempertimbangkan target struktur modal perusahaan untuk
menentukan besarnya modal sendiri yang dibutuhkan investasi 3. Memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan akan modal sendiri semaksimal mungkin 4. Membayar dividen hanya jika ada sisa laba. g. Teori Signal atau Isi Informasi Dividen (information contain of dividend) Ada kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikkan dividen, dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Teori tersebut kemudian dikenal sebagai teori signal atau isi informasi dividen. Menurut teori ini, dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di masa yang akan datang 6.
Prosedur Pembayaran Dividen Prosedur pembayaran dividen adalah sebagai berikut: a. Tanggal Pengumuman Direksi mengadakan rapat, misalnya tanggal 15
November.
Pada
hari
tersebut,
mereka
mengeluarkan
pengumuman yang kira-kira berbunyi sebagai berikut: “Pada tanggal 15 November 20X1 Direksi dari perusahaan ABC mengadakan rapat dan menyatakan pembayaran dividen per kuartal sebesar Rp 50,00 per saham, ditambah dengan dividen ekstra sebesar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Rp 75,00 per saham kepada pemegang saham yang tercatat per tanggal 15 Desember. Pembayaran akan dilakukan pada 2 Januari 20X2. c. Tanggal Pencatatan Pemegang Saham. Tanggal pencatatan pemegang saham biasanya pada tanggal 15 Desember, dimana pada tanggal ini perusahaan menutup buku pencatatan pemindahtanganan dan membuat daftar dari pemegang saham per tanggal tersebut. d. Tanggal Pemisahan Dividen Hak untuk memperoleh dividen akan tetap melekat pada saham sampai empat hari sebelum tanggal pencatatan saham. Pada hari keempat sebelum tanggal pencatatan, hak dividen tidak lagi melekat pada saham. Tujuannya: menghindari keterlambatan pemberitahuan pemilik saham baru kepada perusahaan. d. Tanggal Pembayaran Pada tanggal 2 Januari sebagai tanggal pembayaran perusahaan akan mengirimkan cek kepada pemegang saham yang tercatat sebagai pemegang saham.
E. Hasil Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga berpedoman dan penelitianpenelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Tabel 2.5 Hasil Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Terdahulu Indah (2009) Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik
Reni (2011)
Juanita (2011)
Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2004 2008 Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di BEI Periode 2007 - 2009
Variabel Yang Digunakan - Laba
Hasil Penelitian - Secara simultan laba
Akuntansi - Arus Kas Operasi - Kebijakan Dividen
bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. - Secara parsial laba bersih tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. - Secara simultan laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen Kas. - Secara parsial laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen Kas. - Secara simultan (serentak) laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen Kas. - Secara parsial laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen Kas.
- Laba Bersih - Arus Kas Operasi - Dividen Kas
- Laba Bersih - Arus Kas Operasi - Dividen Kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/