BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Sales Force
2.1.1 Pengertian Sales Force Sales Force Automation (SFA) adalah jenis program yang mengotomatisasi pekerjaan atau tugas-tugas bisnis, seperti mengontrol inventori, proses penjualan, pelacakan interaksi pelanggan, dan menganalisa proyeksi penjualan beserta kinerjanya (Baran, 2008). Namun kebanyakan perusahaan menerapkan SFA sebagai sebuah aplikasi penjualan barang atau media retail-retail memesan barang kepada supplier. SFA dikembangkan sesuai dengan kebutuhan bisnis yang ada pada sebuah corporate. SFA sendiri sering disebut sebagai Sales Automation Software. Fungsi besar dari SFA adalah untuk memaksimalkan penjualan dan fokus layanan terhadap pelanggan. Pelanggan dimungkinkan untuk melakukan pemesanan barang melalui sebuah sistem, sistem tersebut adalah SFA. Komponen teknologi SFA adalah jaringan, hadware dan software (Baran, 2008). Proses tersebut dapat dipermudah dengan menggunakan aplikasi SFA mobile. 2.1.2 Key Performance Indicator Performa sales force perlu dikelola dengan baik agar bisa menunjang manajemen distributor secara keseluruhan. Sales force adalah ujung tombak perusahaan. Jika kinerjannya buruk, hal itu akan berdampak pada kelangsungan suatu perusahaan. Oleh sebab itu, distributor yang baik akan selalu memperhatikan bagian ini sedemikian rupa agar memberikan kontribusi maksimal. Supaya bisa mengukur sejauh mana mereka memberikan kotribusi, salah satunya adalah dengan enggunakan penilaian atas prestasi kerja mereka. Manager distributor akan mencari performance indicator yang sangat penting dan dimasukan dalam penilaian kinerja mereka. Sales force indicator yang utama adalah penjualan, setelah itu adalah pengelolaan piutang. Kemudian, jika produk yang dijual adalah makanan, performance indicator yang bisa ditambahkan adalah return produk. Semakin sedikit return produk dari setiap sales force, akan sedikit pula kerugian yang 7
8
ditanggung distributor maupun principal-nya. Ada principal yang hanya memberikan nilai terhadap produk return-nya sebesar 50%. Salah satu jalan agar penjualannya terus meningkat adalah menetapkan performance indicator bagi sales force. Performance indicator inilah yang akan menjadi point penilai sales force. Jadi, mengapa perform sales force perlu dikelola, salah satunya adalah untuk meningkatkan kinerja sales force (Royan, 2009).
2.2.
Konsep Dasar Inventory Inventory merupakan proses mengelola pengadaan atau persediaan barang di
gudang. Dalam sistem akuntansi , inventory adalah salah satu aktiva lancar perusahaan yang pada dasarnya merupakan suatu pengolahan barang yang meliputi penjualan, pembelian dan control stok gudang. Dalam sistem informasi inventory, informasi-informasi yang dapat diambil seperti:
Informasi mengenai jumlah barang yang telah terjual kepada pelanggan/customer selama satu perode tertentu (minggu, bulan, tahun).
Jumlah barang yang telah dibeli dari pemasok selama satu periode.
Keadaan stock yang terakhir dalam gudang untuk semua barang.
Informasi mengenai jumlah hutang dan piutang, baik yang sudah lunas, maupun yang masih terhutang.
2.3.
Content Management System (CMS)
Sistem manajemen konten (content management system, disingkat CMS), adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari konten sebuah website. CMS (Content Management System) bisa didefenisikan sebagai pengelolaan isi atau content. Bila dikaitkan dengan web, maka CMS bisa didefinisikan sebagai software yang mampu mengelola isi atau content dari sebuah website seperti melakukan publikasi, edit ataupun menghapus sebuah content.
9
Tentu saja, pengelolaan ini hanya bisa dilakukan oleh orang orang yang telah diberikan hak untuk melakukanya. Yang termasuk ke dalam kategori konten ini, bisa saja berupa tulisan, gambar, file ataupun yang lainya. CMS pertama kali muncul sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat. Sebelumnya masih banyak kita jumpai website yang sangat sederhana dengan hanya mengandalkan bahasa pemograman HTML dan beberapa gambar serta informasi yang statis, pemilik website berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya kepada para pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi atau ingin menambah konten atau artikel, pemilik web yang belum tahu banyak tentang pemrograman web terpaksa haruslah berhubungan dengan webmaster untuk menangaani hal ini. Pihak inilah yang nantinya akan mengadakan perubahan terhadap isi website. Dapat dibayangkan bila hal yang sama terjadi terus-menerus, berulang kali dan dalam kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk memproses semuanya.
2.4.
Android
Android adalah sebuah sistem berbasis Java yang berjalan pada Kernel Linux 2.6. Android dirilis oleh Google, dibawah Open Handset Allience, pada November 2007. Bersamaan dengan peluncuran tersebut, Google membuat pusat development tool dan panduan untuk menjadi pengembang pada sistem tersebut. File panduan, Software Development Kit (SDK), dan kumonitas pengembang dapat diperoleh pada website resmi Google’s Android (DiMarzio, 2008). Sifatnya yang mobil dan merupakan teknologi yang baru tersebutlah yang mendasari pemilihan teknologi ini. Selain itu sifatnya adalah open source yang membuat biaya pengembangan menjadi lebih minimum. Banyak pihak yang telah mengembangkan sistem informasi yang mampu berjalan di android. Android menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk pengembang. Setiap aplikasi memiliki tingkatan yang sama. Android tidak membedakan antara aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga. API yang disediakan menawarkan akses ke hardware, maupun data-data ponsel sekaligus, atau data sistem sendiri. Bahkan, pengguna dapat menghapus aplikasi inti dan menggantinya dengan aplikasi pihak ketiga.
10
2.4.1
Fitur dan Arsitektur Android
Secara umum, arsitektur perangkat lunak android dapat digunakan berupa susunan struktural dan individu komponen sistemnya. Komponen peyusun terdiri dari beberapa lapisan (layer) penyusun, dan secara keseluruhan dari semua lapisan disebut software stack.
Linux Kernel
Android bergantung pada kernel linux untuk layanan sistemnya seperti driver hardware, manajemen memori, manajemen proses, keamanan, network stack. Dan power manajemen. Kernel juga beritindak sebagai lapisan hardware dan seluruh software.lapisan ini merupakan layer inti (core) dari sistem android.
Libraries
Bertempat di level yang sama dengan android runtime. Android menyertakan satu set libraries dalam bahasa C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen pada sistem android. Kemampuan ini dapat diakses oleh programmer melewati android application framework. Sebagai contoh android mendukung pemutaran format audio, video dan gambar.
Android Runtime
Merupakan lokasi dimana komponen utama Dalvik VM ditempatkan. Dalvik VM dirancang untuk android pada saat dijalankan pada lingkungan terbatas dimana baterai yang terbatas, memori dan penyimpanan data menjadi focus utama. Core libraries ditulis dalam bahasa java dan berisi kumpulan class, I/O dan peralatan lain. Core libraries berfungsi untuk menterjemahkan bahasa java yang nantinya akan dijalankan Dalvik VM.
Application Framework
Application framework menyediakan class yang akan digunakan untuk membuat aplikasi android. Layer ini juga mendukung dalam pengabstrakan pengguna perangkat keras, manajemen dari use interface dan sumber daya aplikasi tersebut. Application framework merupakan layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan atau pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi android.
Application Layer
Semua aplikasi yang dibuat dalam layer aplikasi menggunakan library API yang sama. Layer aplikasi berjalan dengan Android Run Time menggunakan kelas-kelas dan services yang tersedia dari application framework.
11
2.4.2
Data Strorage
Android sendiri menyediakan beberapa opsi untuk menyimpan data secara persisten. Opsi yang bisa dipilih adalah sebagai berikut :
Shared preference : Menyimpan data private dalam bentuk key berkepanjangan
Internal storage : menyimpan data private di perangkat memori.
External storage : menyimpan data private di kartu memori.
SQLite database : menyimpan data terstruktur di database private.
Network Connection : menyimpan data di web menggunakan server jaringan.
Content
Provider
:
ini
merupakan
komponen
opsional
yang
memperlihatkan opsi akses read/write ke data aplikasi.
2.4.3 Android Software Development Kit Android SDK menyediakan perpustakaan API dan alat pengembang yang diperlukan untuk membangun, menguji, dan debug untuk aplikasi Android. Tools pada android SDK dibagi menjadi 2 jenis: 1. SDK tools yang tidak bergantung pada platform dan dibutuhkan pada semua platform android. 2. Platform tools yang telah disesuaikan untuk mendukung fitur terbaru dari platform android tertentu. Beberapa jenis tools yang disediakan oleh Android (Meier,2009):
Android emulator
Dalvik Debug Monitoring Service(DDMS)
Android Asset Packaging Tool(AAPT)
Android Debug Bridge(ADB)
SQLite
Traceview
MkSDCard
DX
12
2.5.
Eclipse IDE Semua aplikasi android dibuat dengan bahasa pemrogaman java dan android
sendiri menyediakan “lingkungan hidup” atau run time environtment tersebut yang biasa disebut Dalvik Virtual Machine. Run Time Environtment tersebut merupakan java Run time environtment yang dioptimalisasi untuk perangkat dengan sistem memori yang kecil. Tetapi untuk membangun aplikasi android tersebut tetap dibutuhkan JDK (Java Developmnet Kit). Eclipse merupakan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dapat digunkan untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform- independent). Eclipse merupakan IDE gratis dan merupakan open source yang berarti setiap orang dapat melihat kode pemrogaman perankat lunak ini dan mengembangankan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in (Riyanto:2010)
2.6.
Pengertian Java Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek dan
program java tersusun dari bagian yang disebut kelas. Kelas terdiri atas metode-metode yang melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah melakukan tugasnya. Para pemrogram Java banyak mengambil keuntungan dari kumpulan kelas di pustaka kelas Java, yang disebut dengan Java Application Programming Interface (API). Kelaskelas ini diorganisasikan menjadi sekelompok yang disebut paket (package). Java API telah menyediakan fungsionalitas yang memadai untuk menciptakan applet (program kecil yang dapat dieksekusi oleh browser pada dokumen halaman web) dan aplikasi canggih. Jadi ada dua hal yang harus dipelajari dalam Java, yaitu mempelajari bahasa Java dan bagaimana mempergunakan kelas pada Java API. Beberapa keunggulan java yaitu java merupakan bahasa yang sederhana. Java dirancang agar mudah dipelajari dan digunakan secara efektif. Java tidak menyediakan fitur-fitur rumit bahasa pemrograman tingkat tinggi, serta banyak pekerjaan pemrograman yang mulanya harus dilakukan manual, sekarang digantikan dikerjakan Java secara otomatis seperti dealokasi memori. Bagi pemrogram yang sudah mengenal bahasa C++ akan cepat belajar susunan bahasa Java namun harus waspada karena mungkin Java mengambil arah (semantiks) yang berbeda dibanding C++.
13
Teknologi Java memiliki tiga komponen penting, yaitu:
Programming-language specification
Application-programming interface
Virtual-machine specification
2.7. Metode Pengembangan Perangkat Lunak 2.7.1 Pengertian Software Development Lift Cycle System Development Life Cycle disingkat dengan SDLC. SDLC merupakan siklus pengembangan sistem. Pengembangan sistem teknik (engineering system development). SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam empat kegiatan utama, yaitu initiation, analysis, design dan implementation. Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable). SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan (user ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan software. Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan menghasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efsien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan selanjutnya. Tahapan System Development Life Cycle (SDLC) meliputi tahapan berikut:
Inisiasi ialah perencanaan awal untuk sebuah proyek guna mendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal dan anggaran bisnis awal yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau kesempatan yang direpresentasikan oleh proyek.
Pengembangan Konsep Sistem yaitu mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.
Perencanaan yaitu mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber perencanaan
14
lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.
Analisis Kebutuhan yaitu Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.
Desain yaitu Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsifungsi yang dibutuhkan.
Pengembangan yakni Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan, membuat basis data atau file pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan pengujian.
Integrasi dan Pengujian yaitu Mendemontrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.
Implementasi yaitu termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian
Maintenance
yaitu
mendeskripsikan pekerjaan untuk
mengoperasikan dan
memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.
2.7.2 Model SDLC Waterfall Model waterfall mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Menurut Pressman (2010, p.39) waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini ada dua gambaran dari waterfall model. Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman:
15
Analisa
Desain
Coding
Pengujian
Pemeliharaan
Gambar 2.1 Ilustrasi Model Waterfall (Roger S. Pressman, 2010) a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan. b. Desain Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. c. Pengkodeaan (Coding) Pengkodean merupakan proses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer. d. Pengujian Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan e. Pemeliharaan Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (peripheral atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.
2.8.
Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor) PHP adalah bahasa pemrograman server side yang sudah banyak digunakan pada
saat ini, terutama untuk pembuatan website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan
16
PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di-maintenance. PHP bersifat open source, sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma, dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI. 2.9.
My SQL MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau
DBMS yang multithread, multi-user. MySQL merupakan database yang didukung oleh bahasa pemprograman script untuk internet (PHP dan Perl). Dengan kehandalan, kecepatan dan kemudahan penggunaannya, MySQL menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang software dan aplikasi baik di platform web maupun desktop. MySQL dan PHP merupakan sistem yang saling terintegrasi. Maksudnya adalah pembuatan database dengan menggunakan sintak PHP dapat di buat. Sedangkan input yang di masukkan melalui aplikasi web yang menggunakan script serverside seperti PHP dapat langsung dimasukkan ke database MySQL yang ada di server dan tentunya web tersebut berada di sebuah web server. 2.10. Pengertian UML (Unified Modeling Language) Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database. 2.10.1 Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya
17
sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user. Berikut ini merupakan gambar dari tiga komponen sistem dalam use case diagram:
Gambar 2.2 Komponen-komponen use case
Jenis-jenis Use Case Relationship antara lain: 1. Association Grais yang menghubungkan antara actor dengan use case. 2. Extend Menghubungkan antara dua atau lebih use case yang merupakan tambahan dari base use case yang biasanya untuk mengatasi kasus pengecualian. 3. Generalization Hubungan anatara use case umum dengan use case yang lebih khusus. 4. Include Menghubungkan antara 2 atau lebih use case untuk menunjukkan use case tersebut merupakan bagian dari base use case.
18
Tabel 2.1 Simbol-simbol use case diagram Notasi Actor
Keterangan
Simbol
Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi
dengan
aplikasi
lain
dan
membutuhkan input atau memberikan output, maka aplikasi tersebut juga bisa dianggap sebagai actor. Use Case
Use case digambarkan sebagai lingkaran elips nama use case
dengan nama use case dituliskan didalam elips tersebut. Association
Asosiasi digunakan untuk menghubungkan actor dengan use case. Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case.
2.10.2 Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Berikut adalah simbol-simbol activity diagram: Tabel 2.2 Simbol-simbol activity diagram Notasi
Keterangan
Initial
Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas.
Final
Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas
Activity
Menandakan sebuah aktivitas
Decision
Pilihan untuk mengambil keputusan
Simbol
19
Fork/Join
Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan
dua
kegiatan
paralel
menjadi satu.
2.10.3 Class Diagram Diagram kelas adalah diagram UML yang menggambarkan kelas-kelas dalam sebuah sistem dan hubungannya antara satu dengan yang lain, serta dimasukkan pula atribut dan operasi. Berikut adalah simbol-simbol class diagram: Tabel 2.3 Simbol-simbol class diagram Notasi Class
Keterangan
Simbol
Class adalah blok - blok pembangun pada pemrograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang
Nama kelas
terbagi atas 3 bagian.
-attribute
Bagian atas adalah bagian nama dari class.
+Operasi1
Bagian
tengah
property/atribut
mendefinisikan
class.
Bagian
+Operasi2
akhir
mendefinisikan method-method dari sebuah class. Assosiation
Sebuah
asosiasi
merupakan
sebuah
relationship paling umum antara 2 class, dan dilambangkan
oleh
sebuah
garis
yang
menghubungkan antara 2 class. Composition
Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi
1..n Owned by 1 .
20
Composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Dependency
Relasi
antar
kelas
dengan
makna ----------------
ketergantungan antar kelas. Aggregation
Aggregation mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi bagian (whole-part)
2.10.4 Sequence Diagram Sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case. Berikut adalah simbol-simbol squence diagram: Tabel 2.4 Simbol-simbol squence diagram Notasi Actor
Keterangan
Simbol
Actor juga dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom
Object (Partisipan)
Object atau biasa juga disebut partisipan merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan
tersusun
secara
horizontal.
Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama objek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma. Lifeline
Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah objek.
: Object 1
21
Entity
Entity digunakan menangani informasi yang mungkin akan disimpan secara permanen. Entity bisa juga merupakan sebuah tabel pada struktur basis data.
Massage
Message, digambarkan dengan anak panah horizontal antara Activation. Message mengindikasikan komunikasi antara object-
message
object. Self-Message
Self-message
atau
mengindikasikan
panggilan komunikasi
mandiri kembali
kedalam sebuah objek itu sendiri.
2.11. Metode Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. 2.11.1 Metode Pengujian Black Box Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengjian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua peryaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja 5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1.
Deskripsi Umum Sales Force
Aplikasi Mobile Sales Force Automation ( Sales Force Automation Mobile Aplication ) merupakan suatu sistem sales force automation ( SFA ) yang berjalan pada mobile berbasis android. SFA mobile menangani masalah – masalah SFA, penjadwalan, pemesanan barang, dan reporting untuk mengotomasi kinerja para sales dilapangan. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk mempermudah proses , pencacatan penjualan, pemesanan barang, dan reporting yang selama ini terbatas pada cara manual dan ketersediaan sebuah personal komputer. Melalui SFAmobile, para sales dapat melakukan penawaran dan pemesanan barang melalui handphone android mereka. Mereka dapat melakukan aktifitas penawaran barang dimanapun selama dapat mengakses server SFA. Aplikasi ini akan memproses pemesanan yang dilakukan oleh pihak klien atau outlet. Data pemesanan tersebut disimpan sebagai sebuah data transaksi, dimana informasi mengenai harga terbaru pun akan dapat langsung diketahui oleh para sales ketika mereka melakukan penawaran melalui aplikasi ini. Namun aplikasi ini tidak mencakup fitur pembayaran. Pembayaran dapat dilakukan sesuai dengan kesepakatan atau kontrak yang telah disetujui oleh pihak retail/outlet dan supplier.
22
23
3.2.
Penjadwalan Sales dengan Google Maps
Penjadwalan sales dengan google maps adalah untuk melihat lokasi dan mencari alamat sesuai dengan titik koordinat dengan bantuan google maps API. Google Maps adalah sebuah peta digital yang merupakan bagian dari sistem GIS (Geographic Information System) modern dan paling banyak digunakan saat ini. Layanan gratis Google ini cukup popular karena menawarkan kemudahan dan kelebihan dalam fitur. Kita tidak perlu melakukan digitasi peta sendiri karena google map sudah mencakup peta dari seluruh dunia. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web kita sendiri dengan Google Maps API. Google Maps API adalah sebuah library JavaScript. Dengan menggunakan Google Maps API kita dapat menghemat waktu dan biaya Anda untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga kita dapat fokus hanya pada data-data kita ataupun desain dan struktur dari program kita.
Gambar 3.1 Diagram Google Maps API Seperti yang kita lihat pada communication diagram diatas, web browser merupakan jembatan antara user dan web server. Pada web server terdapat file HTML dan javascript yang berisi program utama aplikasi. Data yang disimpan dalam bentuk XML juga terdapat pada Web server, namun karena merupakan database maka terdapat pada file yang terpisah dari HTML dan javascript. Database lokal memiliki informasi mengenai koordinat-koordinat marker, atau line, serta pengelompokan-pengelompokannya. Untuk gambar dimana layer tersebut berada, dan
24
untuk mengembalikan perintah-perintah Google Javascript yang terdapat pada pemrograman , webserver akan mengirimkan request data ke webserver. Setelah terjadi komunikasi antara webserver dan databasenya maka dapat diketahui permintaan apa yang perlu dikirimkan ke Google Maps Server. Permintaan ini berhubungan dengan gambar dan koordinat peta. Setelah Google Maps Server mendapat perintah request , data yang bersangkutan akan diminta dari Google Maps database. Selanjutnya data-data tersebut diteruskan hingga kembali ke web server dan digabungkan pada web browser.
3.3.
Sistem Berjalan Prosedur sistem berjalan pada supplier PT. XYZ terdiri dari:
3.2.1
Analisa Sistem Berjalan Dalam membahas sistem yang berjalan, yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam
melakukan kegiatan penjadwalan, pencatatan pemesanan barang, sampai dengan pembuatan laporan pada supllier PT.XYZ masih menggunakan sistem manual. Berikut gambaran alur sistem yang berjalan secara manual: SUPERVISOR membuat jadwal kunjungan untuk SALES setiap hari secara manual. SALES mencatat secara manual jadwal kunjungan ke client yang telah dibuat SUPERVISOR, setelah itu SALES mengunjungi client sesuai jadwal dengan urutan sesuai keinginan sales. Sales mencatat secara manual hasil kunjungan baik berupa penjualan & maupun survey di setiap kunjungan. Setelah seharian berkunjungan ke client SALES harus merekap hasil kunjungan untuk dibuat laporan kepada supervisor.
25
3.2.2
Use Case Sistem Berjalan USE CASE SISTEM BERJALAN
Membuat jadwal kunjungan «include»
Mencatat jadwal kunjungan SALES
Kunjungan ke klien/Outlet SUPERVISOR
mencatat hasil kunjungan
Merekap hasil kunjungan
Laporan
Gambar 3.2 Diagram Use Case Sistem Berjalan
3.2.3.
Keterangan Use Case Sistem Berjalan
Tabel 3.1 Keterangan use case membuat jadwal kunjungan Nama Use Case
Membuat jadwal kunjungan
Actor
Supervisor
Deskripsi singkat
Supervisor membuat jadwal kunjungan secara manual untuk Sales
Pra-kondisi
Supervisor mempersiapkan jadwal untuk para sales.
26
Tindakan utama
Membuat daftar kunjungan untuk Sales
Pasca kondisi
-
Tabel 3.2 Keterangan Use Case Mencatat Jadwal Kunjungan Nama Use Case
Mencatat jadwal kunjungan
Actor
Sales
Deskripsi singkat
Sales mencatat jadwal kunjungan dari Supervisor yang diberikan secara manual
Pra-kondisi
Supervisor menyiapakan jadwal kunjungan
Tindakan utama
Sales menerima dan mencatat jadwal kunjungan klien/outlet dari Supervisor
Pasca kondisi
Data tersimpan dalam buku catatan kunjungan
Tabel 3.3 Keterangan use case kunjungan ke klien/outlet Nama Use Case
Kunjungan ke klien atau outlet
Actor
Sales
Deskripsi singkat
Sales mengunjungi klien sesuai jadwal dengan urutan sesuka hati dengan sekaligus melakukan penawaran dan survey ke klien atau outlet
Pra kondisi
Supervisor memberikan data kunjungan kerja kepada Sales
Tindakan utama
Sales melakukan kunjungan ke klien sesuai jadwal kunjungan yang diterima dari supervisor.
Pasca kondisi
Sales menemui klien/outlet untuk sesuai jadwal kunjungan dari supervisor.
27
Tabel 3.4 Keterangan use case mencatat hasil kunjungan Use Case
Mencatat hasil kunjungan kerja
Actor
Sales
Deskripsi singkat
Mencatat hasil kunjungan dari klien bahwa yang penawaran dan survey diterima atau ditolak
Pra kondisi
Mengunjungi klien/outlet sesuai daftar kunjungan.
Tindakan utama
Menawarkan barang atau mensurvey klien.
Pasca kondisi
Sales mencatat hasil kunjungan dari klien
Tabel 3.5 Keterangan Uses Case Merekap Hasil Kunjungan Nama Use Case
Merekap Hasil Kunjungan
Actor
Klien
Deskripsi singkat
Merekap semua hasil kunjungan harian untuk dilaporkan ke supervisor
Pra kondisi
Mencatat hasil kunjungan dari klien.
indakan utama
Sales merekap dan mencatat hasil dari daftar kunjungan harian.
Pasca kondisi
Hasil rekapan tersimpan dalam satu buku laporan.
Tabel 3.6 Keterangan Uses Case Menerima Laporan Nama Use Case
Menerima laporan
Actor
Supervisor
Deskripsi singkat
Menerima laporan harian dari hasil kunjungan Sales
Pra kondisi
-
Tindakan utama
Superviser menerima laporan untuk dievaluasi.
Pasca kondisi
-
28
3.4.
Analisa Sistem Usulan
Adapun dari sistem ususlan pembuatan aplikasi ini menggunakan diagram unifed modeling language (UML) dalam merancang aplikasi sales force automation (SFA) berbasis android ini. Aplikasi ini dibuat berdasarkan kondisi yang didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi secara global pada perusahaan PT. XYZ. Penerapan otomatisasi suatu kegiatan operasional, termasuk SFA, akan selalu disertai perubahan proses bisnis. Penyusunan dan pendefinisian proses bisnis ini merupakan bagian yang penting dalm imlementasi SFA, karena disini ditentukan semua mekanisme operasional dan prosedur kerja yang akan dijalankan dalam penerapan SFA. Aplikasi mobile sales force automation yang dikembangkan diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada tanpa mengurangi kebijakan-kebijakan pemasaran.
29 3.3.1
Use Case Sistem Usulan
View Daftar Kunjungan <
>
Request Tambah Outlet
<>
Login <>
Sales
View Permintaan Klien
<>
View Profil Sales
Mengelola Data Sales <>
Login <>
Mengelola Outlet/Kantor Klien <>
SUPERVISOR Mengelola Kunjungan Sales
<> <>
Mengatur Target KPI Admin Report
Gambar 3.2 Diagram Use Case Sistem Usulan pada PT.XYZ
30
3.3.1.1 Keterangan Use Case Sistem Usulan Tabel 3.7 Keterangan use case Login Nama Use Case
Login
Actor
Sales, Supervisor, Admin
Deskripsi singkat
User sebelum masuk ke Aplikasi harus melakukan login dahulu
Pra Kondisi
Untuk memasuki halaman Aplikasi SFA (mobile/website) aktor harus melakukan Login dahulu.
Skenario
Jika aktor ingin melakukan login, maka klik button isi username dan password lalu klik button Login.
Post Kondisi
Aktor dapat melakukan aktifitas selanjutnya didalam aplikasi mobile/ web SFA setelah melakukan Login.
Tabel 3.8 Request Tambah Outlet Nama Use Case
Melakukan request tambah outlet
Actor
Sales
Deskripsi singkat
Untuk melakukan request tambah outlet, sales terlebih dahulu harus login.
Pra Kondisi
Sales mendapatkan outlet/ klien baru
Skenario
Jika aktor ingin melakukan request tambah outlet baru, maka klik button menu tambah outlet serta memasukan data outlet baru.
Post Kondisi
Data outlet baru sudah tersimpan di webservice dan Aktor dapat melakukan aktifitas selanjutnya didalam aplikasi mobile/ web SFA setelah melakukan Login.
Tabel 3.9 Keterangan Mengelola Data Sales Nama Use Case
Mengelola Data Sales
Actor
Supervisor/Admin
Deskripsi singkat
Use case ini memungkinkan seorang Supervisor/Admin dapat mengelola data sales maupun update data sales.
Pra Kondisi
Untuk memasuki halaman Data Sales di website ini aktor harus
31
melakukan Login dahulu. Skenario
Jika aktor ingin melakukan input data sales, maka pilih menu Sales lalu klik entry sales untuk menambah data sales baru atau klik view sales untuk melihat list daftar sales.
Post Kondisi
Aktor dapat melakukan perubahan username dan password sales.
Tabel 3.10 Keterangan Mengelola Outlet/Kantor Klien Nama Use Case
Mengelola Outlet/Kantor Klien.
Actor
Supervisor/Admin
Deskripsi singkat
Use case ini memungkinkan supervisor/admin melakukan input/delete daftar kantor klien/outlet mauun melakukan verifikasi daftar pengajuan outlet oleh pihak sales.
Pra Kondisi
Untuk memasuki halaman Kantor Klien/Outlet di website ini aktor harus melakukan Login dahulu.
Skenario
Jika aktor ingin melakukan pengelolaan (input, update, edite, delete) maupun mengapprove daftar pengajuan outlet/kantor klien maka klik menu kantor klien lalu pilih submenu yang ingin dipilih oleh aktor.
Post Kondisi
Aktor dapat melakukan aktifitas selanjutnya didalam sub menu kantor klien/outlet di aplikasi web SFA.
Tabel 3.11 Keterangan use case Kunjungan Sales Nama Use Case
Kunjungan Sales
Actor
Admin/Supervisor
Deskripsi singkat
Seorang admin/supervisor dapat mengatur daftar kunjungan sales per hari.
Pra Kondisi
Admin/ Supervisor ingin melakukan entry kunjungan sales sesuai tanggal kalender atau target yang diinginkan oleh manager
Skenario
Jika aktor ingin melakukan entry kunjungan sales, actor dapat mengentry / mengedite langsung di menu kunjungan sales.
Post Kondisi
Daftar kunjungan sales akan otomatis didistribusikan sesuai id sales dan daftar kunjungan tiap sales akan dapat dilihat langsung di
32
aplikasi mobile SFA oleh sales.
Tabel 3.12 Keterangan use case Target KPI Nama Use Case
Target KPI
Actor
Admin/Supervisor
Deskripsi singkat
Seorang admin/supervisor dapat mengatur target sales bulanan dengan jumlah dan bobot presentasi yang ingin ditentukan oleh manager.
Pra Kondisi
Actor diminta untuk menginput data KPI oleh pihak manager.
Skenario
Jika aktor ingin melakukan entry data maupun melihat daftar target bulanan KPI dapat langsung memilih menu Atur Target KPI.
Post Kondisi
Daftar target bulanan sales akan tampil sesuai periode bulan target KPI.
Tabel 3.13 Keterangan use case Report Nama Use Case
Report
Actor
Admin/ Supervisor
Deskripsi singkat
Seorang admin/supervisor dapat melihat laporan dari hasil kunjungan sales.
Pra Kondisi
Admin/Supervisor ingin melihat laporan dari kinerja sales.
Skenario
Jika aktor ingin melihat laporan, actor dapat langsung memilih menu Report sesuai kategorinya.
Post Kondisi
Actor dapat melihat laporan pencapaian kinerja sales sesui indikator penilaian yang telah ditetapkan oleh pihak managemen.
33
3.3.2
Diagram Activity Sistem Usulan
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam sistem. Agar lebih memahami sistem yang akan dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem, yaitu seperti yang ada di bawah ini:
Login User
System
Login
Pesan kesalahan login
validasi data login
Tidak valid
valid
Pilih Menu
Menu utama
Gambar 3.3 Activity Diagram Login
34
Request tambah outlet/kantor klien Sales
System
Pilih menu tambah outlet
Input Data Outlet
Kirim Data Pengajuan Outlet Baru
Data Pengajuan Outlet Baru Masuk
Pesan
Data Outlet Baru Tersimpan
Gambar 3.4 Activity Diagram Tambah Outlet
35
Kunjungan Sales Sales
System
Pilih Menu Daftar Kunjungan
Tampilkan daftar Kunjungan Klien
Pilih Nama Klien
List Daftar Kunjungan
Input Hasil Kunjungan
Simpan data Kunjungan
Data Kunjungan Tersimpan
Gambar 3.5 Activity Diagram Kunjungan Sales
36
View Profil User Sales Sales
System
Menu Utama
Menu Profil User
cek id sales
Tampil Profil Sales
Gambar 3.6 Activity Diagram View Profil
37
Sales Admin/ Supervisor
System
Pilih Menu Sales
Pilih Kategori
View Sales
Entry Sales
Pilih aktivasi
Input
Edit
Delete
Simpan Data
Gambar 3.7 Activity Diagram Kelola Data Sales
data tersimpan
38
Mengelola Kunjungan Sales Supervisor/ Admin
System
Menu Utama
Pilih Menu Jadwal Kunjungan Sales
Input Sales/hari
Pilih Kantor Klien/Outlet
Tampil List Kantor Klien/ Outlet
Simpan
Data Kunjungan Tersimpan
Gambar 3.8 Activity Diagram Mengelola Kunjungan Sales
39
Mengelola Target KPI Supervisor/ Admin
System
Menu Utama
Pilih Menu Atur Target KPI
Tampil Pilihan Bulan
Pilih Bulan
Input Data
Simpan
Data Target Sales Bulanan Tersimpan
Gambar 3.9 Activity Diagram Mengelola Target KPI
40
Report Admin/ Supervisor
System
Pilih Menu Report
Pilih Sub Menu
Report Pencapaian Kunjungan
Tracking Posisi Sales
KPI
Input Kategori
Tampilkan
Tampil Data/ Report
Gambar 3.10 Activity Diagram Report
41
3.3.3
Diagram Sequence Sistem Usulan
1. Sequence Diagram untuk Login Sequence Diagram : Login
Admin/ Supervisor
Login Form Web
Session
Halaman Utama
input username & pass verifikasi username & pass
verifikasi logi n
Masuk Halaman Ut ama Lo gin failure massege
Gambar 3.11 Sequence Diagram Login
Tabel 3.14 Skenario Sequence Login Sequence Name
Login
Actor
Sales, Supervisor, Admin
Description
1. User masuk ke halaman portal, pilih tombol login. 2. Setelah user pilih tombol login, user masuk ke halaman login. 3. Masukkan userID dan password. 4. Sistem akan melakukan validasi data pada database user. 5. Jika userID dan password tidak sesuai dengan database user / login gagal, maka user akan kembali ke halaman login. 6. Jika userID dan password sesuai dengan database user / login sukses, maka user akan masuk ke halaman utama (home). 7. User bisa melakukan aktivitasnya sesuai level usernya.
42
Pilih Kunjungan Klien
FormKunjungan
FormInput Hasil Kunjungan
Masuk Halaman Daftar Kunjungan Pilih Klien Input Kunjungan Pesan Back
Menu Utama
Gambar 3.12 Sequence Diagram View Jadwal Kunjungan
Tabel 3.15 Skenario Lihat Jadwal Kunjungan Sequence Name
Lihat Jadwal Kunjungan
Actor
Sales
Description
1. Sales masuk ke halaman utama dengan login terlebih dahulu. 2. Dari halaman utama, Sales masuk ke menu daftar kunjungan. 3. Dari halaman daftar kunjungan,Sales dapat melihat jadwal kunjungan yang sudah dijadwalkan oleh supervisor atau admin. 4. Salas Dapat menginput hasil kujungan di form input Hasil kunjungan.
43
Sales
Menu Tambah Kantor
Halaman Utama
Form_Tambah Kantor
login Masuk Hal. Menu Tambah Outlet
Input Data Simpan
Back
Gambar 3.12 Sequence Diagram Request Tambah Outlet Tabel 3.16 Skenario Sequence Request Tambah Outlet Sequence Name
Request Tambah Outlet
Actor
Sales, Admin/Supervisor
Description
1. Sales masuk ke halaman utama dengan login terlebih dahulu. 2. Dari halaman utama, sales masuk ke menu tambah outlet. 3. Dari halaman menu tambah outlet, Sales dapat melakukan view, add terhadapat data outlet yang ada di daftar outlet. 4. Setelah user sales melakukan request terhadap data outlet yang ada di menu tambah outlet, maka proses tersebut akan masuk ke pending task untuk mendapat persetejuan Supervisor/admin terlebih dahulu. 5. Untuk melakukan persetujuan terhadap perubahan knowledge yang ada di daftar outlet maka user supervisor/admin harus melakukan login terlebih dahulu. 6. Pada menu utama, user manager masuk ke menu daftar outlet untuk melakukan proses persetujuan atas request penambahan data outlet tersebut. 7. Jika data outlet tersebut tidak layak untuk dijadikan daftar potensial outlet, maka supervisor/admin melakukan reject untuk dilakukan penolakan. 8. Jika request data outlet tersebut layak untuk dijadikan potensial outlet,, maka supervisor/admin melakukan approve , sehingga data outlet baru tersebut akan masuk ke database daftar oulet.
44
Sales
Halaman Utama
Menu Permintaan Klien
Form Daftar Permintaan
Login masuk ke sub menu permintaan klien View
Back
Gambar 3.13 Sequence Diagram Permintaan Klien
Tabel 3.17 Skenario Sequence Permintaan Klien Sequence Name
Permintaan Klien
Actor
Sales
Description
1. Sales masuk ke halaman utama dengan login terlebih dahulu. 2. Dari halaman utama, sales masuk ke menu Permintaan Klien. 3. Dari halaman Form Permintaan Klien, Sales dapat melakukan view, dan memastikan apakah hasil kunjungannya permintaan klien sudah di approve.. 4. Approving dilakukan oleh supervisor/admin via website.
45
Sales
Halaman Utama
Form Data User
Login masuk hal. view profil
View Data User
Back
Gambar 3.14 Sequence Diagram View Profile Sales
Tabel 3.18 Skenario Sequence View Profile Sales Sequence Name
Profil Sales
Actor
Sales
Description
1. Sales masuk ke halaman utama dengan login terlebih dahulu. 2. Dari halaman utama, sales masuk ke menu view profile. 3. Dari halaman view profile, Sales akan melihat view detail data sales, sesuai username sales yang terdaftar.
46
Admin/ Supervisor
Halaman Utama
Menu Sales
Form_Sales
Login masuk ke sub menu Sales View Input Edit Delete
Simpan
Back
Gambar 3.15 Sequence Diagram Kelola Data Sales
Tabel 3.19 Skenario Sequence Kelola Data Sales Sequence Name
Kelola Data Sales
Actor
Admin, Supervisor
Description
1. Admin dan supervisor masuk ke halaman utama dengan login terlebih dahulu. 2. Dari halaman utama, admin dan supervisor masuk ke menu Sales dan pilih kategori submenu view sales atau entry sales. 3. Dari halaman menu entry sales, admin atau supervisor dapat melakukan input data sales baru.
47
Admin/ Supervisor
Halaman Utama
Menu Kantor Klien
Form_Daftar_Peng ajuan_Klien
Form_Klien
Login masuk ke sub menu Sales View Input Edit Delete
Simpan View approve reject
Back
Gambar 3.16 Sequence Diagram Kelola Outlet / Kantor Klien
Tabel 3.20 Skenario Sequence Kelola Data Outlet/ Kantor Klien Sequence Name
Kelola Data Outlet/Kantor Klien
Actor
Admin, Supervisor
Description
1. Admin dan supervisor masuk ke halaman utama dengan login terlebih dahulu. 2. Dari halaman utama, admin dan supervisor masuk ke menu Kantor Klien dan pilih kategori submenu tambah kantor klien, daftar pengajuan danview daftar kantor klien. 3. Dari halaman submenu tambah kantor klien, admin atau supervisor dapat melakukan input data kantor klien baru. 4. Pada halaman submenu Daftar Pengajuan, admin atau supervisor dapat melakukan otorisasi berupa approve/reject pengajuan kantor klien baru oleh sales. 5. Pada halaman submenu Daftar kantor klien, admin atau supervisor dapat melihat daftar kantor klien dan melakukan edite maupun menghapus data kantor klien.
48
Admin/ Supervisor
Halaman Utama
Menu Kunjungan Sales
Form_Atur Kunjungan Sales
Login masuk ke sub menu Sales View Input Edit Delete
Simpan
Back
Gambar 3.17 Sequence Diagram Kunjungan Sales
Tabel 3.21 Skenario Sequence Kunjungan Sales Sequence Name
Kunjungan Sales
Actor
Admin, Supervisor
Description
1. Admin dan supervisor masuk ke halaman utama dengan login terlebih dahulu setelah itu actor masuk ke halaman kunjungan sales dan pilih submenu sesuai kategori yang diinginkan. 2. Dari halaman submenu Atur Kunjungan Sales, admin atau supervisor dapat melakukan input kunjungan sales perhari. 3. Pada halaman submenu Daftar Kunjungan, admin atau supervisor dapat melihat dang meng edit daftar kunjungan sales sesuai jadwal dan hari yang telah ditentukan. 4. Pada halaman submenu Kalender View, admin atau supervisor dapat melihat daftar kunjungan sales sesuai kategori tampilan yang dipilih yaitu tampilan bulanan, mingguan maupun harian.
49
Admin/ Supervisor
Halaman Utama
Menu Atur Target KPI
Form_Target KPI
Login masuk ke sub menu Atur Target KPI Cek/View Input Edit Delete
Simpan
Back
Gambar 3.18 Sequence Diagram Atur Target KPI
Tabel 3.22 Skenario Sequence Atur Target KPI Sequence Name
Atur Target KPI
Actor
Admin, Supervisor
Description
1. Admin dan supervisor masuk ke halaman utama dengan login terlebih dahulu. 2. Dari halaman utama, admin dan supervisor masuk ke menu Atur Target KPI dan setelah itu bisa pilih sub menu atur target sales bulanan atau daftar target bulanan. 3. Dari halaman Atur Target Sales Bulanan admin dan supervisor dapat membuat dan menginput target jumlah dan bobot sesuai nilai dan prosentase KPI yang ditetapkan oleh manager perusahaan. 4. Pada halaman Daftar target bulanan, actor dapat mengedit dan melihat daftar target bulanan sesuai periode bulan yang dipilih.
50
Admin/ Supervisor
Halaman Utama
Form_Report Pencapaian Kunjungan
Menu Report
Form Tracking Posisi Sales
Form KPI
Login masuk ke sub menu Atur Target KPI Cek/View Tampil Back Cek/View Tampil Back
Back
Cek/View Back
Gambar 3.19 Sequence Diagram Report
Tabel 3.23 Skenario Sequence Report Sequence Name
Report/ Laporan
Actor
Admin, Supervisor
Description
1. Admin dan supervisor masuk ke halaman utama dengan login terlebih dahulu. 2. Dari halaman utama, admin dan supervisor masuk ke menu report, dari halaman report, actor dapat memilih submenu report pencapaian kunjungan, tracking posisi sales dan report KPI. 3. Dari halaman submenu halaman pencapaian kunjungan, tracking posisi sales dan report KPI , admin dan supervisor dapat melihat report untuk disampaikan ke piahak pimpinan sebagai bahan evaluasi pada kinerja seorang sales.
51
3.5.
Spesifikasi Basis Data
3.4.1 Class Diagram
Gambar 3.20 Clas Diagram Usulan
3.4.2 Spesifikasi Basis Data 1.
Tabel Admin Nama table
: admin
Media
: hardisk
Primary Key
: username
Struktur
: Tabel 3.13
Tabel 3. 24 Spefikasi basis data User No
Nama field
Tipe data
Panjang
Keterangan
1
username
varchar
30
User Name
2
password
varchar
30
password
52
2. Tabel User Nama table
: User
Media
: hardisk
Primary Key
: id_user
Struktur
: Tabel 3.14
Tabel 3. 25 Spefikasi basis data Outlet No
Nama field
Tipe data
Panjang
keterangan
1
id_user
Varchar
15
Id user
2
id_area
Integer
11
Id area
3
id_dealer
integer
11
id dealer
4
nama_user
varchar
35
nama user
5
username
varchar
50
user name
6
password
varchar
20
password
7
kategori
integer
3
kategori
3. Tabel Outlet Nama table
: Outlet
Media
: hardisk
Primary Key
: id_outlet
Struktur
: Tabel 3.15
Tabel 3. 26 Spefikasi basis data Outlet No
Nama field
Tipe data
Panjang
Keterangan
1
id_outlet
int
11
Id outlet/ klien
2
id_area
int
11
Id area
53
3
nama_outlet
varchar
30
Nama outlet
4
alamat
text
5
latitude
varchar
20
Latitude
6
longitude
varchar
20
Longitude
7
no_tlp
double
8
kategori
varchar
12
Kategori
9
status
varchar
15
Status
10
id_user
varchar
15
id_user
11
foto
varchar
100
Foto
12
tanggal
datetime
Alamat Outlet
no_tlp
Tanggal
4. Tabel Kunjungan Nama table
: Kunjungan
Media
: hardisk
Primary Key
: id_kunjungan
Struktur
: Tabel 3.16
Tabel 3. 27 Spefikasi basis data kunjungan No
Nama field
Tipe data
Panjang
keterangan
1
id_kunjungan
int
11
Id kunjungan
2
id_outlet
int
11
Id outlet
3
id_sales
varchar
15
Id sales
4
tanggal_limit
date
5
status
int
6
tanggal_kunjungan
date
Tangga limit 1
status Tanggalkunjungan
54
5. Tabel Area Nama table
: Area
Media
: hardisk
Primary Key
: id_area
Struktur
: Tabel 3.17
Tabel 3. 28 Spefikasi basis data Area No
Nama field
Tipe data
Panjang
keterangan
1
id_area
Integer
11
Id area
2
id_perusahaan
Integer
11
Id perusahaan
3
nama_area
Varchar
30
Nama area
4
level
Integer
11
level
5
parent_id
Integer
11
Parent id
6
id_user
Varchar
15
Id user
6. Tabel Formula Kunjungan Nama table
: Formula_Kunjungan
Media
: hardisk
Primary Key
: id_formula_kunjungan
Struktur
: Tabel 3.18
Tabel 3. 29 Spefikasi basis data formula kunjungan No
Nama field
Tipe data
Panjang
keterangan
1
id_formula_kunjungan
Integer
11
No kunjungan
2
id_user
Varchar
11
Tanggal kunjungan
3
kategori
Varchar
35
Jumlah kunjungan
4
hari
Integer
1
hari
55
7. Tabel Bobot KPI Nama table
: id_bobot_kpi
Media
: hardisk
Primary Key
: kd_brg
Struktur
: Tabel 3.19
Tabel 3. 30 Spefikasi basis data bobot KPI No
Nama field
Tipe data
Panjang
keterangan
1
id_bobot_kpi
Integer
11
Id bobot kpi
2
id_dealer
Integer
11
Id dealer
3
bobot_kunjungan
Integer
11
Bobot kunjungan
4
bobot_sales
Integer
11
Bobot sales
5
bobot_absen
Integer
11
Bobot absensi
8. Tabel Rute Nama table
: Rute
Media
: hardisk
Primary Key
: id_user
Struktur
: Tabel 3.20
Tabel 3. 31 Spefikasi basis data Rute No
Nama field
Tipe data
Panjang
keterangan
1
id_user
varchar
15
Id user
2
datetime
datetime
3
latitude
varchar
50
latitude
4
longitude
varchar
50
longitude
datetime
56
9. Tabel Penjualan Nama table
: target_penjualan
Media
: hardisk
Primary Key
: id_tps
Struktur
: Tabel 3.21
Tabel 3. 32 Spefikasi basis data Target Penjualan No
Nama field
Tipe data
Panjang
keterangan
1
id_tps
Intiger
11
Id tps
2
id_user
Varchar
15
Id user
3
id_barang
Varchar
15
Id barang
4
jumlah
Intiger
11
jumlah
5
mm_yyyy
Varchar
7
Bulan & Tahun
10. Tabel Absensi Nama table
: Absensi
Media
: hardisk
Primary Key
: id_absensi
Struktur
: Tabel 3.22
Tabel 3. 33 Spefikasi basis data Absensi No
Nama field
Tipe data
Panjang
keterangan
1
id_absensi
Intiger
11
id_absensi
2
id_user
Varchar
15
id_user
3
tanggal
date
tanggal
57
3.6.
3.5.1
Rancangan Dialog Layar
Design Tampilan Aplikasi Mobile
Berikut rancangan design awal untuk login sales:
Username : Password :
Login Gambar 3.21 Design Form Login Sales Pada form login ini terdapat dua textbox untuk mengisi username dan password serta satu buah tombol untuk proses login.
Menu Utama
Daftar Kunjungan ► Tambah Outlet
►
Permintaan Klien ► Profil Sales
►
Logout
Gambar 3.22 Design Menu Utama
58
◄Back
Menu Daftar Kunjungan
Nama Outlet1 View Alamat Outlet1 Nama Outlet2 View Alamat Outlet2 Nama Outlet3 View Alamat Outlet3 Nama Outlet4 View Alamat Outlet4 Main Menu
Gambar 3.23 Design Menu Daftar Kunjungan
◄Back
Menu Tambah Outlet
Pilih Area
.....................▼
Nama Outlet Alamat
Simpan Tambah Foto
Gambar 3.24 Design Menu Tambah Outlet
59
◄Back
Menu Permintaan Klien
List Daftar Permintaan List Daftar Permintaan Terpenuhi
Gambar 3.25 Design Menu Permintaan Klien
◄Back
Menu View Profile
Tampil Nama Sales Tampil Username Tampil Nama Perusahaan
Gambar 3.26 Design Menu View Profile
60
3.5.2
Design Tampilan Aplikasi Berbasis Web
Berikut rancangan design awal untuk login sales:
Username : Password :
Login Gambar 3.27 Design Form Login Admin Pada form login ini terdapat dua textbox untuk mengisi username dan password serta satu buah tombol untuk proses login.
Logout
HOME SALES KANTOR KLIEN KUNJUNGAN SALES DASBOARD KPI SALES FORCE ATUR KPI REPORT .
Gambar 3.28 Design Menu Utama Website
61
Logout Add Sales
HOME Nama Sales SALES Username KANTOR KLIEN Password KUNJUNGAN SALES KPI SALES FORCE Cancel ATUR KPI .
Gambar 3.29 Design sub Menu Sales
Simpan