BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Data Spasial Definisidata
spasial,
beberapakonsepdanistilah-istilah
yang
berkaitandengandata spasialakandiuraikan di bawahini.
2.1.1 KonsepDasarData Spasial [8] Data
spasialadalahsebuah
data
yang
berorientasigeografisdanmemilikisistemkoordinattertentusebagaidasarreferensinya . Data spasialmempunyaiduabagianpenting yang membuatnyaberbedadari data lain, yaituinformasilokasi (spasial) daninformasideskriptif (attribute). Data spasialdapatmenunjangsuatusistemsebagaiupayadalammenghasilkaninformasiterte ntusesuaidengankebutuhan.
Data
luassepertiaplikasiekonomi,
spasialdigunakandalamberbagaihal sosial,
penilaiandanpengelolaanlingkungan,
yang
danlingkunganseperti: pengelolaansumberdayapertanian,
pertambangan, energi, kehutanan, kelautan, eksplorasidanpengambilankeputusan, sertamanajemenpenanggulanganbencana. Menurut Anselin (1988) dan LeSage (1999), dalam kegiatan ekonomi, faktor jarak dan wilayah sangat berpengaruh, dimana interaksi kegiatan ekonomi wilayah-wilayah yang berdekatan cenderung lebih kuat dibandingkan wilayah yang berjauhan. Demikian juga untuk nilai Produk Domain Regional Bruto (PDRB), karena datanya bersifat cross-sectional dan unit pengamatannya adalah Kecamatan yang ada di Tasikmalaya, maka akan timbul masalah spatial dependence dan spatial heterogeneity, dimana akan terdapat pengaruh saling ketergantungan wilayah terhadap besarnya PDRB. Menurut Lesage (1999), yang dimaksud dengan spatial dependence adalah adanya saling ketergantungan (dependen) antara unit pengamatan pada suatu lokasi dengan unit pengamatan pada suatu lokasi lain.
II - 1
II - 2
Dependence ini terjadi di antara beberapa unit pengamatan. Ada dua alasan mengapa nilai pengamatan pada suatu lokasi tidak saling bebas (dependen) dengan nilai pengamatan pada lokasi lain (Lessage,1999), yaitu : 1. Pengumpulan data observasi yang berhubungan dengan unit Spatial seperti desa, kecamatan, kabupaten atau negara, boleh jadi mengalami kesalahan pengukuran. Hal ini akan terjadi jika batas-batas administratif untuk mengumpulkan data tidak tergambar secara akurat. 2. Dimensi sosio-demografi wilayah (Spatial), aktivitas ekonomi atau regional menjadi aspek penting dalam masalah pemodelan. Ilmu regional (regional science) didasarkan pada pemikiran bahwa lokasi dan jarak merupakan kekuatan penting untuk mengetahui geografi manusia (human geography) dan aktivitas ekonomi. Misalnya aktivitas ekonomi masyarakat Papua lebih mendekati
aktivitas
masyarakat
Papua
Nugini
dibandingkan
dengan
masyarakat Jakarta walaupun satu Negara.
2.1.2 Pembentukan Model SpasialAutoregresif Order-Pertama Model first-order spatial autoregressive (FAR) diambildari:
y = ρWy + ε
ε ~ N (0, σ 2 I n ) Dalam bentuk matriks dapat dilihat seperti berikut:
) y1 W1 1 W1 2 y) W 2 2 1 W2 2 . . . =ρ . . . . . . ) y25 W25 1 W25 1
. .
. .
.
.
W1 25 y1 W2 25 y2 . . . . . . . W25 25 y25
. .
Denganmatrikscontiguityspatial W telah distandarkan memiliki jumlah baris kesatuan dan vektor variabel y ditulis dalam deviasi dari bentuk rata-rata, untukmengeliminasikekonstanandalam model.
II - 3
2.1.3 PerhitunganWeight Matrix Spatial KonsepsederhanadaripersinggunganduawilayahdiperluasolehOrddan Cliff (1981) untuk mengukur interaksi potensial diantara dua unit spasial.Hal inidisebutbobotmatriksspasial(W),
jugadisebutCliff-Ord
weight
matrix.Bobotmatriksspasial(W) diperolehdariinformasijarakantarasuatuwilayahdengan wilayah yang lain. Elemen dari matriks W adalah wij. LeSage (1999), menjelaskan bahwa ada beberapa cara untuk menentukan nilai wij yaitu: 1.
Linear contiguity :Wij = 1 untukwilayah yang ada di pinggir atau tepi (edge) baik kiri atau kanan wilayah lain.
2.
Rook contiguity : Wij = 1 untuk wilayah yang ada di samping (side) wilayah lain.
3.
Bishop contiguity : Wij = 1 untuk wilayah yang titik sudutnya (vertex) bertemu dengan wilayah lain.
4.
Double linear contiguity : Wij = 1 untuk 2 wilayah yang bertepian di kiri atau kanan wilayah lain.
5.
Double Rook contiguity : Wij = 1 untuk 2 wilayah yang ada di samping kanan, kiri, utara dan selatan wilayah lain.
6.
Queen contiguity : Wij = 1 untuk wilayah yang ada di samping atau sudut wilayah lain. Langkah-langkahuntukmenghitungbobotmatriksspasialadalahsebagaiberikut:
1.
Menentukanwilayah-wilayah yang bersinggungan, dalamhalinikecamatan.
2.
Membuatbobotmatriksspasial.
Setelahkecamatan
yang
berdampingandiketahui, makadapatdibuatbobotmatriksspasialdenganmenggunakancara
queen
contiguity. 3.
Kemudian matriks ini distandarkan dengan cara nilai-nilai pada setiap baris dibagi dengan banyaknya kolom yang bernilai 1 (satu) pada baris tersebut.
II - 4
2.1.4 Definisi Invers Matriks [9] MisalkanA
danB
adalahduamatriks
danmemenuhipersamaanAB
yang
=
berordo
BA
=
2
×
2 I2
makamatriksAadalahmatriksinversdarimatriksB ataumatriksB adalahmatriksinvers darimatriksA. Contoh : perhatikanlahperkalianmatriks-matriksberikut. •
− 3 − 1 dan B = MisalkanA = 2 5
− 2 − 1 5 3
− 3 − 1 − 2 − 1 AB = 2 5 3 5 3−3 6−5 = − 10 + 10 − 5 + 6 1 0 = 0 1 = I2 PerkalianAB menghasilkan I 2 (matriksidentitasberordo 2 × 2) − 7 2 1 − 2 MisalkanP = dan Q = 4 1 4 − 7 − 7 2 1 − 2 PQ= 4 1 4 − 7 − 7 + 8 14 − 14 = − 4 + 4 8 − 7 1 0 = 0 1 = I2 PerkalianPQ menghasilkan I 2 . Berdasarkanperkalian-perkaliantersebut,
adahal
yang
harusAndaingat,
yaituperkalianmatriksA danmatriksB menghasilkanmatriksidentitas (AB = I
II - 5
)InimenunjukkanmatriksB merupakanmatriksinversdarimatriksA, yaituB = A–1 ataubisajugadikatakanbahwamatriksA merupakaninversdarimatriksB, yaituA = B– 1. Begitu pula untukperkalianmatriksP danmatriksQ berlakuhalserupa. Contoh : − 1 − 2 Diketahuimatriks A = dan B = 1 1
2 1 − 1 − 1
tentukanApakahmatriksB merupakaninversdarimatriksA? Jawab : MatriksB merupakaninversdarimatriksAjikamemenuhipersamaan AB = I 2 − 1 − 2 1 AB = 1 − 1 − 1 1 − 1 + 2 − 2 + 2 = 2 − 1 1−1 1 0 = 0 1 =I OlehkarenaAB = I makamatriksB merupakan inversdarimatriksA.
2.2
Produk Domain Regional Bruto (PDRB) [2]
2.2.1 KonsepdanDefinisi PDRB PDRB merupakanpenjumlahannilaioutput bersih perekonomian yang ditimbulkan
olehseluruhkegiatanekonomi
di
suatuwilayahtertentu
(propinsidankabupaten /kota), dandalamsatu kurun waktu tertentu (satu tahun kelender). Kegiatan ekonomi yang dimaksud kegiatan pertanian, pertambangan, industri pengolahan, sampai dengan jasa.[7] Dalam penghitungannya, untuk menghindari hitung ganda, nilai output bersih diberi nama secara spesifik, yaitu nilai tambah (value added). Demikian juga, harga yang digunakan dalam perhitungan ini adalah harga produsen. Penilaian pada harga konsumen akan menghilangkan PDRB subsektor perdagangan dan sebagian subsektor pengangkutan.
II - 6
2.2.1.1 Output Dalamsuatu
proses
seluruhnilaihargaprodusenbarang/jasa
yang
produksiselamasatutahun, diproduksi
dinamakan
output.
Secarateknispenghitunganiniadalahjumlahproduksidikalikandenganhargaatautarifj ualdariprodusenbarangataujasatersebut.
2.2.1.2 InputAntara Inputantaramerupakannilaiseluruhbarangjasa
yang
digunakanuntukmemproduksibarangdan jasa tersebut. Input antara juga diartikan sebagai biaya antara atau biaya produksi.
2.2.1.3
NilaiTambah Nilaitambahmerupakannilai yang ditambahkan dalam proses produksi, dan
besarnya sama dengan selisih output dengan input antara. Sebagai contoh seorang tukang mebel selama ia membuat satu set mebel, orang tersebut memerlukan bahan-bahan
yang terdiri dari papan, paku, cat, busa dan lain-lain.
Perubahansemuanilaibahan diatasmenjadinilaimebel adalah suatu pertambahan nilai.
2.2.2 Metode Penghitungan Ada duametode yang dapatdipakaiuntukmenghitung PDRB, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. 1.
Metode Langsung
Penghitungan didasarkan sepenuhnya pada data daerah, hasil penghitungannya mencakup seluruh produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Pemakaian metode ini dapat dilakukan melalui tiga pendekatan. a. Pendekatan Produksi PDRB
merupakanjumlahNilaiTambahBruto(NTB)
ataunilaibarangdanjasaakhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu wilayah/region dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Sedangkan
II - 7
NTB adalah Nilai Produksi Bruto (NPB/Output) dari barang dan jasa tersebut dikurangi seluruh biaya antara yang digunakan dalam proses produksi. b. Pendekatan Pendapatan PDRB
adalahjumlahseluruhbalasjasa
yang
diterimaolehfaktor-
faktorproduksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah/region dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Berdasarkan pengertian tersebut, maka NTB adalah jumlah dari upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB ini termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tak langsung neto. c. Pendekatan Pengeluaran PDRB
adalahjumlahseluruhpengeluaran
yang
dilakukanuntukpengeluarankonsumsi rumahtangga dan lembaga swasta nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan inventori dan ekspor neto (ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor), di dalam suatu wilayah/region dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Dengan metode ini, penghitungan NTB bertitik tolak pada penggunaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi.
2. MetodeTidakLangsung/Alokasi PDRB
adalahjumlahseluruhpengeluaran
yang
dilakukanuntukpengeluarankonsumsi rumahtangga dan lembaga swasta nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan inventori dan ekspor neto (ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor), di dalam suatu wilayah/region dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Dengan metode ini, penghitungan NTB bertitik tolak pada penggunaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi.
2.2.3 KegunaanStatistikPendapatan Regional Dari data PDRB, dapat juga diturunkan beberapa indikator ekonomi penting lainnya, seperti :
II - 8
1. Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Harga Pasar , yaitu PDRB dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi selama setahun. 2. Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Biaya Faktor Produksi, yaitu produk domestik regional neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun subsidi, kedua-duanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak tidak langsung bersifat menaikkan harga jual sedangkan subsidi sebaliknya. Selanjutnya, produk regional neto atas dasar biaya faktor produksi disebut sebagai Pendapatan Regional. 3. Angka-angka per kapita, yaituukuran-ukuranindikatorekonomisebagaimana diuraikan diatas dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Data
pendapatanregionaladalahsalahsatuindikatormakro
yang
dapatmenunjukkankondisiperekonomianregional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah : 1. PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah regional. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya. 2. Pendapatan regional harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu wilayah. 3. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun. 4. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.
II - 9
5. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB dan Pendapatan Regional per kepala atau per satu orang penduduk. 6. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah.
2.3
SistemInformasiGeografis (SIG)[4] IstilahSistemInformasiGeografis (SIG) merupakangabungandaritiga unsur
pokok, yaitu: sistem, informasi, dan geografis. Dengan melihat unsur pokoknya, maka sudah jelas bahwa SIG juga merupakan salah satu tipe sistem informasi, tetapi dengan tambahan unsur “Geografis”, sehingga SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur “informasi geografis”.
2.3.1 Definisi Sistem Informasi Geografis Definisi SIG kemungkinan besar masih berkembang karena telah beredar di berbagai sumber pustaka. SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang digunakan oleh berbagai bidang atau disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat. Sehubungan dengan hal ini, berikut adalah beberapa definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka. 1. “SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisinya di permukaan bumi.”(Rice, 2000)[6]. 2. “SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi mengenai daerah di permukaan bumi.”(Chrisman, 1997)[6]. 3. “SIG adalah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografis, antara lain: masukan, manajemen data, (penyimpanan dan pemanggilan data), analisis dan manipulasi data, dan keluaran” (Aronoff, 1989)[6].
II - 10
2.3.2 Subsistem SIG Berdasarkan definisi-definisi yang disebutkan di atas, maka SIG dapat diuraikan menjadi beberapa sub-sistem yang digambarkan pada gambar berikut.
Gambar 2.1 Sub-sistem SIG [4] Keterangan : 1. Data Input / Data Capture : sub-sistem ini bertugas mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Sub-sistem
ini
pula
bertanggung-jawab
dalam
mengonversikan
atau
mentransformasikan format-format data aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh perangkat SIG. 2. Data Output/ Display and Reporting : sub-sistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti tabel, grafik, report, peta, . 3. Manajemen Data / Storage and Retrieval : sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut terkait kedalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali (retrieve/load), di-update dan di-edit. 4. Analisis dan Manipulasi Data : sub-sistem ini menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu sub-sistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
II - 11
Jika sub-sistem SIG diatas diperjelas berdasarkan jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada di dalamnya, maka subsistem SIG juga dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.2 Uraian Sub-sistem SIG [4]
2.3.3 BerbagaiMacam Data dalam SIG [3] SistemInformasiGeografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan data grafis dengan data teks (atribut) objek yang diikat secara geografis di bumi (georeference). Data yang dipergunakan dalam SIG umumnya dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu: A. Data Grafis Data grafisdibagimenjadidua bagian, yaitu data raster dan data digital: a. Data
rasteradalahsemua
data
digital
berupapixel-pixel
yang
didapatdarihasil scanningdan data lain yang belum termasuk dalam format data vektor. b. Data digital adalah data yang didapat dari hasil digitasi yang telah dilengkapi dengan data teks dan data atribut lain.Misalnya, jaringan jalan beserta nama-namanya.
II - 12
B. Data Vektordalah data digital atau data yang telah diubah ke dalam bentuk digital yang telah dilengkapi dengan data objek (point, line, region/polygon) dan informasi di tiap objeknya. C. Data Tabular adalah data selain data grafis yang berupa data pendukung, berupa teks, angka dan data pendukung lainnya.
2.3.4
Komponen SIG [3] SIG
merupakansalahsatusistemkompleks
yang
terintegrasidenganlingkungansistemkomputerlainnya. SIG sebagai sistem terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut. 1.Perangkat Keras (Hardware) SIG Sampaisaatini SIG tersedia dalam berbagai platform Perangkat keras mulai dari PC desktop, workstation, hingga multi-user yang dapat digunakan oleh banyak orang, berkemampuan tinggi. Perangkat keras SIG ini adalah perangkatperangkat fisik berupa sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan
yang
mampumenyajikaninformasidenganresolusidankecepatan
yangtinggisertamendukungoperasi-operasimanajemen basis data denganvolum data yang besar secara cepat, perangkat ini terdiri dari : a. CPU (Central Processing Unit), yaitu perangkat yang mengendalikan seluruhoperasi
yang
dilakukanolehsistemkomputer,
umumnyadirepresentasikandenganchip-microprosessor.
Untuk
CPU SIG,
diperlukan CPU berkemampuantinggi, contohnyaIntel Pentium, II, III, IV , semakin tinggi semakin baik. b.RAM (Random Access Memory), yaitu perangkat yang berfungsi menyimpan data yang dimasukkan melalui input device, untuk sementara waktu dan menggelar program pada waktu running. Kebutuhan SIG akan RAM cukup tinggi, dalam hal ini 128 MB, 258 MB, 512 MB lebih tinggi semakin cepat aksesnya. c. Storage
Device,
yaitu
perangkat
yang
berfungsimenyimpan
data
secarasementaramaupunpermanen, contohnyadisket, CD-ROM, flash-disk,
II - 13
harddisk. SIG memerlukan storage dengankapasitashinggaratusan MB (Mega Bytes). d.Input Device, yaitu perangkat-perangkat yang digunakan untuk memasukkan data.
Untukperangkat
SIG
contohnyaadalahkeyboard,mouse,
digitizer,
scanner, kamera digital dansebagainya. e. Output Device, yaitu perangkat yang berfungsi memvisualisasikan data dan informasi
SIG.
Dalamhalinicontohnyaadalahlayarmonitor,
printer,
plotterdansebagainya. f. Peripherallainnya,
yaituperangkat-perangkatsepertikabel-kabeljaringan,
modem, kartujaringandan lain sebagainya yang digunakankhususnyauntuk SIG berbasis jaringan internet. 2. PerangkatLunak (Software) SIG Pada sistem komputer modern, perangkat lunak yang digunakan biasanya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terdiri dari beberapa layer. Layer tersebut antara lain perangkat lunak sistem operasi, program pendukung sistem khusus (special system utilities), dan perangkat lunak (software) aplikasi. a. Sistem operasi,terdiri dari program-program yang bertugas untuk mengelola memori, manajemen data dan file, mengawasi jalannya operasi-operasi sistem, dan untuk mengendalikan proses di antara perangkat keras yang terhubung ke sistem komputer. Special systemutilities dan software aplikasi akan mengakses program-program milik sistem operasi untuk mengeksekusi fungsi-fungsi yang dimilikinya. Contoh sistem operasi antara lain, Windows 2000, Windows XP, Windows 7 (Seven), Windows Vista. b.Special system utilities, terdiri dari compiler bahasa pemrograman komputer seperti halnya Basic (Visual Basic), Delphi (Pascal), C, C#, device driver, utility untuk backup data, . c. Perangkat lunak aplikasi, terdiri dari kelompok word processing, spread sheet, database (DBMS), presentation, image processing, charting, drawing, dan aplikasi khusus lainnya seperti SIG. 3.Data danInformasiGeografis, SIG dapat mengumpulkan data daninformasi yang diperlukanbaiksecaratidaklangsungmengimpornyadariperangkat-perangkat
II - 14
lain maupunsecaralangsungmendijitasi data spasial petanya dengan metode on-screenmaupun manual denganmenggunakandigitizerdanmemasukkan data atributnyadari table-tabelsertalaporandenganmenggunakankeyboard. 4.
Manajemen,
suatu
proyek
akanberhasildenganbaikbiladikeloladandikerjakanoleh
orang-orang
SIG yang
memilikikeahlian yang tepat pada semua tingkatan. Dalam hal ini mengorganisasikan data spasial maupun atribut kedalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa sehingga data spasial mudah dicari, di-update dan di-edit untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Misalnya dilakukan oleh seorang programmer. 5.Pengguna,
dalamhaliniadalahkalangan
yang
mengertitentang
SIG
karenasuatuproyek SIG akanberhasil jika aplikasi ini dipakai dan orang yang terlibat merupakan orang yang telah mendapatkan training dan mengerti operator penggunaan pada semua tingkatan aplikasi SIG ini.
2.3.5 Kedudukan SIG Dari uraian dan definisi SIG yang telah dibahas beserta uraiannya mengenai sistem informasi dan sistem informasi geografis, maka kedudukan SIG diantara sistem-sistem informasi yang ada dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.3Kedudukan SIG di antaraSistemInformasilainnya [4]
II - 15
2.4
Basis Data [1] Basis data merupakan kumpulan tabel-tabel atau file-file yang saling
terkait (berelasi) satu sama lainnya dalam suatu sistem yang memodelkan aktivitas-aktivitas dalam usaha membentuk bangunan informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan.
2.4.1 Definisi Basis Data Adapun beberapa definisi lain dari basis data berdasarkan sudut pandang yang berbeda, seperti dijelaskan sebagai berikut : 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (redudancy) untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpanan elektronik. (Fathan, 1999) [3].
2.4.2 KeuntunganPenggunaan Basis Data Penggunaan basis data akan mendatangkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut : 1. Mereduksi keberadaan duplikasi data. 2. Mudah dikembangkan lebih lanjut, baik struktur maupun dimensinya. 3. Memperoleh kemudahan, kecepatan, dan efisiensi akses data. 4. Mendapatkan potensi fasilitas penjagaan integritas data. 5. Menyebabkan data menjadi self-documented dan self-descriptive. 6. Mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak aplikasi terkait. 7. Meningkatkan faktor keamanan data.
II - 16
2.4.3 ArsitekturSistem Basis Data Arsitektur sistem basis data dipengaruhi oleh sistem komputer dimana sistem basis data dijalankan. Aspek-aspek arsitektur komputer seperti network, paralel, dan distribution tercermin dalam arsitektur basis data. 1. Sistem Tunggal Padaarsitekturini, Database Management System (DBMS), basis data dan aplikasi basis data ditempatkan pada mesin (komputer) yang sama. Dengan demikian, pemakai yang dapat menggunakannya di setiap saat juga hanya satu orang (single user). 2. Sistem Tersentralisasi Arsitekturiniterdiriatassebuahmesin server dansejumlah terminal (tempatuser berinteraksidengansistem). Yang tersentralisasi dalam arsitektur ini mencakup basis data, DBMS, dan aplikasi basis data atau basis data saja. 3. Sistem Client-Server Sebagaimanasistemtersentralisasi, arsitekturketigainijugaditerapkanpadasebuahsistemjaringan.
Sistem
client-
server ini ditujukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem tersentralisasi yang pertama yaitu beratnya beban server yang harus menangani semua proses, diatasi dengan membagi beban itu menjadi 2 (dua) bagian :Client dan server pada mesin yang berbeda, dan kelemahan yang kedua yaitu padatnya lalu lintas antara server dan workstation, diatasi dengan mekanisme transfer data yang lebihefisien.
2.5
Konsep Dasar Perangkat Lunak Didalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai definisi perangkat lunak,
metode
pengembangan
perangkat
lunak,
tool
yang
digunakan
dalam
pengembangan perangkat lunak (Data Flow Diagram (DFD),Data Context Diagram (DCD), PSPEC dan CSPEC),Software Sistem dan Software Aplikasi.
II - 17
2.5.1
Definisi Perangkat Lunak[7] Perangkat lunak kini sudah menjadi kekuatan yang menentukan. Perangkat
lunak menjadi mesin yang mengendalikan pengambilan keputusan di dalam dunia bisnis; berfungsi sebagai dasar dari semua bentuk pelayanan serta penelitian keilmuan modern. Perangkat lunak dilekatkan dengan segala bentuk system; transportasi, medis, telekomunikasi, militer, proses industry, hiburan, produkproduk kantor, dan seterusnya; suatu daftar yang hampir tidak akan ada habisnya. Perangkat lunak benar-benar tidak dapat lepas dari kehidupan dunia modern. Dan ketika bergerak ke abad 21, perangkat lunak akan menjadi pengendali bagi kemajuan baru di dalam semua hal.,mulai dari dunia pendidikan dasar sampai rekayasa genetika.itu semua mengubah pandangan masyarakat tentang perangkat lunak.Dalam
banyak
contoh
orang-orang
sudah
mulai
mempertaruhkan
pekerjaan,kenyamanan, keselamatan,hiburan, keputusan, dan banyak segi dalam kehidupannya pada komputer. Rekayasa merupakan analisis, desain, konstruksi, verifikasidan manajemen kesatuan teknik (atau social). Tanpa mempedulikan kesatuan yang dikembangkan, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini harus dimunculkan dan dijawab: 1. Masalah apakah yang akan dipecahkan ? 2. Karakteristik kesatuan apakah yang dipakai untuk menyelesaikan masalah tersebut? 3. Bagaimanakah kesatuan (dan pemecahan tersebut) diadakan? 4. Bagaimanakahkesatuantersebut dibangun? 5. Pendekatanapakah
yang akandipakaiuntukmenemukankesalahan-kesalahan
yang dibuat di dalamdesaindankonstruksidarikesatuantersebut? Usaha yang berhubungan dengan rekayasa perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalamtigafaseumumdengantanpamempedulikan area aplikasi, ukuranproyek,
ataukomleksitasnya.masing-
masingfaseakanmemberitekananpadapertanyaan-pertanyaan yang sudahditulis di atas.
II - 18
Rekayasa perangkatlunakadalahsebuahdisiplin yang mengintegrasikan proses, metode, danalat-alatbantubagiperkembangan proses perangkatlunak computer.
Sejumlah
model
berbedauntukrekayasaperangkatlunaktelahdiusulkan,
proses
yang danmasing-
masingmengungkapkankelemahandankekuatanmereka,
yang
semuanyamemilikisederetanfasegeneriksecaraumum.
2.5.2
Metode Pengembangan Perangkat Lunak [7] Pengembangan sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat
menggunakan beberapa metode sebagai acuan. Setiap metode akan dibagi menjadi tahapan-tahapan yang akan memudahkan dalam pembangunan sistem informasi. Metode yang sering juga disebut metode “waterfall” atau “classic life cycle” ini menggunakan pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam membangun perangkat lunak yang dimulai pada level sistem dan pengembangan melalui tahapan analisis, perancangan, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. a. Analisis Dari rumusan sistem yang diperoleh dari tahap pertama, selanjutnya dilakukan analisis yang berkaitan dengan proses dan data yang diperlukan oleh sistem serta keterkaitannya. Tujuan dilakukan tahapan ini adalah untuk memahami sistem yang ada pada saat ini agar dapat mendefinisikan permasalahan sistem sehingga selanjutnya dapat menentukan kebutuhan sistem secara garis besar sebagai persiapan ke tahap perancangan. Analisis di sini dilakukan dengan pemodelan menggunakan metode Data Flow Oriented dengan tool Data Flow Diagram (DFD). b. Perancangan Pada tahap perancangan ini diberikan gambaran umum yang jelas kepada pengguna dan rancang bangun yang lengkap tentang sistem yang akan dikembangkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem. Tahap perancangan ini dilakukan sebagai persiapan untuk tahap implementasi. c. Implementasi/Coding/Pemrograman
II - 19
Setelah tahap perancangan sistem, selanjutnya dilakukan konversi rancangan sistem ke dalam kode-kode bahasa pemrograman yang diinginkan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan komponen-komponen sistem yang meliputi modul program, antarmuka dan basis data. d. Pengujian Tahap pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan serta memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan adalah valid dan sesuai dengan kebutuhan yang telah dideskripsikan. e. Pemeliharaan Pada tahap pemeliharaan ini perangkat lunak sudah diserahkan kepada pengguna. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap sistem yang baru untuk mengetahui apakah sistem telah memenuhi tujuan yang ingin dicapai. DefinisidanAnalisa Kebutuhan
Perancangan Software
Implementasi Unit dan Testing
Integrasidan Pengujian Software
Operasidan Pemeliharaan
Gambar 2.4Model Waterfall [7]
2.5.3Tool Pemodelan Perangkat Lunak [7] Adapun Tool yang digunakan dalam pemodelan perangkat lunak ini antara lain : 2.5.3.1 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
II - 20
Diagram alir data (Data Flow Diagram) adalah diteknik pemodelan secara grafis yang menggambarkan aliran data dalam sistem serta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi aliran data tersebut. Selain itu, data flow diagram (DFD) memberikan informasi tambahan yang digunakan selama tahap analisis. DFD digunakan untuk merepresentasikan sistem atau perangkat lunak pada berbagai tingkatan abstraksi. Artinya, DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang menggambarkan penambahan aliran informasi dan fungsionalitas yang lebih rinci. DFD level 0 (Data Context Diagram) merepresentasikan elemen-elemen perangkat lunak atau sistem secara keseluruhan sebagai suatu proses dengan data masukan dan keluaran digambarkan sebagai panah yang masuk dan keluar proses. Selanjutnya pada level yang lebih tinggi (1,2,3,… dan seterusnya), proses tersebut dipecah-pecah untuk memperoleh aliran data dan proses yang lebih rinci. 2.5.3.2 Model Data Entity Relationship Model
data
didefinisikan
sebagai
kumpulan
perangkat-perangkat
konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan kekonsistenan data. Model data entity-relationship adalah model data yang didasarkan pada sebuah persepsi terhadap sebuah dunia nyata yang di dalamnya terdapat sekumpulan objek dasar dan relasi antar objek-objek tersebut. Pada model entityrelationship data diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data yang disebut sebagai Entity-Relationship Diagram (E-R Diagram). Tiga hal mendasar dalam model E-R, yaitu himpunan entitas, himpunan relasi dan atribut. Selain itu terdapat batasa-batasan dalam pemetaan data yaitu kardinalitas pemetaan dan ketergantungan ekstensi. 1. Himpunan Entitas Sebuah entitas adalah sesuatu atau sebuah objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek-objek lain. Himpunan entitas adalah sekumpulan entitas yang mempunyai tipe sama dan memiliki atribut-atribut yang sama. Sebuah entitas direpresentasikan oleh atribut-atributnya. 2. Atribut
II - 21
Atribut adalah penjelasan atau gambaran sifat yang dimiliki oleh setiap anggota dari
himpunan entitas. Setiap atribut yang dimiliki oleh sebuah
himpunan entitas ditunjukkan dengan adanya informasi yang sama disimpan dalam basis data pada setiap entitas anggota himpunan entitas tersebut. 3. Himpunan Relasi Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Himpunan relasi merupakan kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada entitas-entitas himpunan tersebut. 4. Kardinalitas Pemetaan Kardinalitas pemetaan menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
2.6
PerangkatLunakPerancanganAplikasi Berikutmerupakanperangkat-perangkatlunak (software) apa saja yang
digunakan dalam perancangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Penyajian Informasi Titik Sumber Mata Air dikawasan Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan.
2.6.1
MapInfo Professional [5] MapInfo Professional merupakan perangkat lunak SIG (GIS Tool) dan
pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Corporation untuk sistem operasi berbasis Microsoft Windows. Dengan fasilitas Eksport, data hasil olahan MapInfo dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi SIG sesuai kebutuhan, baik berbasis desktop, web, maupun mobile. Dengan Universal Translator, MapInfo juga mampu mengolah data peta dari berbagai format. 1. Format-format file yang didukung MapInfo, antara lain : TAB (MapInfo Table files), WOR (Mapinfo Workspace files), MDB (Microsoft Acess files), DBF (dBase files), TXT (Delimited ASCII files), XLS (Micorsoft Excel files), SHP (ESRI Shapefiles), Raster image files, Grid images .
II - 22
2. Universal translator digunakan untuk melakukan import dari format-format file yang telah ditentukan seperti: DWG/DXF (AutoCAD), E00 (ESRI ArcInfo Export), SHP (ESRI Shapefile), MID/MIF (MapInfo file format), TAB (MapInfo table files), DGN (Microstation Design), SDTS (Spatial Data Transfer Standard), dan VPF (Vector Product Format). MapInfo
juga
memiliki
eksplorasi
data,
menganalisis
data
kemampuan
menjawabquery
melakukanvisualisasi
data,
(baikspasialmaupunnonspasial),
secarageografis, dansebagainya.
2.6.2
Microsoft Office Access Microsoft Office Access adalah sebuah program aplikasi basis data
komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis sehingga memudahkan pengguna. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC.Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek. (Wikipedia, Microsoft Office Access, 2009) [1].
2.6.3Crystal Report8.5 [5] Crystal Report mulai dikembangkan sejak tahun 1991. Sejak awal, Crystal Reportditujukan untuk membuat suatu laporan yang kompleks ataupun laporan khusus. Pada saat ini kemampuan Crystal Report telah mengalami peningkatan yang sangat pesat hingga memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: 1. Dapat dipergunakan pada beberapa software, misalnya Microsoft Visual Basic, Java, Delphi.
II - 23
2. Formula, banyaknya fasilitas formula yang memungkinkan merancang laporan yang kompleks. 3. Report Wizard, sebagai sarana memilih bentuk laporan. 2.6.4
Microsoft Visual Basic 6.0 [5] Microsoft Visual Basic 6.0 adalah program penghasil aplikasi yang
bekerja pada sistem operasi Windows, berdasarkan pada bahasa pemrograman basic. Microsoft Visual Basic memungkinkan pembuatan aplikasi Graphical User Interface (GUI) atau pemrograman yang menggunakan tampilan grafis sebagai alat komunikatif dengan pemakainya. Dengan adanya ODBC (Open DataBase Conectivity), DAO (Data Acces Object), ADO (ActiveX Data Object) dan RDO (Remote Data Object) kekuatan Microsoft Visual Basic 6.0 dalam database lebih meningkat dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya.